Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan Lel

Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan
Lele Sangkuriang
(Lingkungan Bisnis)

Nama : Yogi Renditya
NIM : 11.02.7920
Kelas : 11-D3MI-01

Abstrak
Budi daya ikan lele bisa dibilang gampang-gampang susah, dikatakan mudah karena
kemampuan hidup ikan lele cukup baik di beberapa lingkungan yang cukup ekstrim.
Tetapi untuk mencapai keberhasilan ekonomis yang maksimal dalam budidaya ikan lele
terkadang cukup sulit. Bisa jadi Ikan lele yang dipelihara bisa tumbuh dengan ukuran
yang besar, tetapi dari sisi hitung-hitungan ekonomis tidak menguntungkan. Kondisi
lingkungan pemeliharaan ikan lele juga harus baik untuk mencegah penyakit ikan lele.
Keberhasilan Budidaya ikan lele ditentukan oleh beberapa faktor antara lain benih yang
unggul atau berkualitas baik, makanan yang memilik kandungan gizi tinggi, kondisi air
yang baik dan pola pemeliharaan yang tepat. Faktor genetik benih lele sangat
mempengaruhi pertumbuhan ikan lele sampai ukuran konsumsi. Lele dumbo yang
dikenal memiliki pertumbuhan yang cepat ternyata mengalami penyimpangan genetik
karena kesalahan dalam membudidayakannya.

Dalam rangka mengembalikan kualitas lele dumbo tersebut BBAT Sukabumi
melakukan upaya perbaikan genetik melalui cara silang balik antara induk betina
generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi keenam (F6). Induk betina F2
merupakan koleksi yang ada di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi yang berasal dari
keturunan kedua lele dumbo yang diintroduksi ke Indonesia tahun 1985. Sedangkan
induk jantan F6 merupakan sediaan induk yang ada di Balai Budidaya Air Tawar
Sukabumi. Induk dasar yang didiseminasikan dihasilkan dari silang balik tahap kedua
antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan hasil silang balik tahap
pertama (F2 6), sehingga ditemukanlah lele strain baru yang dikenal dengan lele
sangkuriang.
Beberapa petani juga telah menerapkan sistem pemberian probiotik yang dicampurkan
pada paka ikan lele, sehingga pertumbuhan ikan lele dapat lebih cepat , masa panen
lebih singkat sehingga efisiensi pakan juga meningkat. Imbas lebih lanjut adalah
keuntungan budi daya ikan lele yang meningkat.

Bisnis Budidaya Lele
Bisnis Budidaya Ikan Air tawar memang memiliki wilayah yang sangat luas. Salah satu
Ikan Budi daya air tawar yang cukup memiliki prospek bisnis yang menjanjikan adalah
Lele Sangkuriang. Nama Lele Sangkuriang memang belum setenar Ikan Lele Dumbo,
namun sebenarnya secara fisik tidak memiliki perbedaan. Sebenarnya Lele Sangkuriang

merupakan Strain baru Lele Dumbo yang kehadirannya merupakan upaya memperbaiki
produktivitas Lele Dumbo yang dirasakan mengalami penurunan. Lele Sangkuriang
merupakan strain baru dari Lele Dumbo yang dikembangkan oleh BBAT Sukabumi
sejak beberapa tahun silam. Pengembangan Lele Sangkuriang didasarkan oleh
penurunan kualitas Lele Dumbo karena tidak disertai dengan penanganan Induk yang
baik di dalam budi dayanya.
Penanganan induk lele dumbo yang tidak baik tersebut antara lain perkawinan sekerabat
(inbreeding), penggunaan induk yang berkualitas rendah dan lain-lain. Parameter
rendahnya kualitas induk lele dumbo ini diamati dari pematangan gonad, pertumbuhan
harian, daya tahan terhadap penyakit lele dan nilai FCR ( Feeding Conversion Rate),
atau efisiensi konversi berat makanan menjadi berat tubuh ikan lele dumbo.
Berdasarkan keunggulan lele dumbo hasil perbaikan mutu dan sediaan induk yang ada
di BBAT Sukabumi, maka lele dumbo tersebut layak untuk dijadikan induk dasar yaitu
induk yang dilepas oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan telah dilakukan diseminasi
kepada instansi/pembudidaya yang memerlukan. Induk lele dumbo hasil perbaikan ini,
diberi nama Lele Sangkuriang.
Konon rasa danging Lele sangkuriang memiliki rasa yang lebih enak dan gurih, tak
heran permintaannya semakin banyak. Selain rasa yang enak didukung pula dengan
pertumbuhannya yang lebih cepat dari Lele Dumbo. Untuk benih yang ditabur pada
ukuran 5-8 cm dalam masa pemeliharaan 130 hari sudah bisa dipanen dalam bobot 200

sampai 250 gr/ekor. Biasanya ada Lele Sangkuriang yang memiliki pertumbuhan lebih
cepat dari ikan lainnya, secara berkala misalnya satu bulan sekali, Lele Sangkuriang

dipisahkan berdasarkan ukurannya. Hal ini dilakukan agar ikan yang pertumbuhannya
lebih lambat tidak kalah dalam bersaing mengkonsumsi makanan.

Syarat Tempat Budidaya Lele Sangkuriang
Budidaya Ikan Lele Sangkuriang seperti halnya budidaya ikan lele dumbo bisa
dilakukan pada kolam semen, kolam lumpur, kolam terpal dan kolam media lainnya
yang berada pada areal dengan ketinggian 1 m – 800 m dpi. Sumber air untuk budi daya
lele sangkuriang dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur
dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Lele Sangkuriang
memiliki kelebihan bisa hidup pada kolam yang memiliki kepadatan cukup tiggi
sehingga dapat dibudidayakan dalam pekarangan yang terbatas. Budi daya Lele
sangkuriang dalam lahan terbatas biasanya dilakukan dalam skala rumah tangga atau
usaha kecil. Dengan modal yang kecil budidaya Lele sangkuriang bisa dilakukan
dengan cara seminimal mungkin misalnya kolam dibuat dengan terpal, makanan
dicarikan dari sumber makanan alami dan upaya lainnya.

Model Bisnis Budidaya Lele Sangkuriang

Bisnis Budidaya Lele sangkuriang sebenarnya bisa dilakukan dalam beberapa kegiatan
antara lain pembenihan Lele Sangkuriang, Pembesaran Benih dalam beberapa ukuran
dan pembesaran Lele Sangkuriang hingga ukuran konsumsi. Model pembenihan
memerlukan indukan Lele Sangkuriang yang berkualitas baik dan memiliki genetik
yang baik pula. Usia induk Lele Sangkuriang dan kematangan Gonad sangat penting
untuk diperhatikan. Setelah menetas idealnya benih lele sangkuriang dipelihara pada
kolam lumpur /sawah yang cukup luas dan tersedia pakan alami.
Seiring dengan meningkatnya permintaan ikan Lele Sangkuriang ukuran konsumsi,
ketersediaan benih ikut meningkat pula sehingga diperlukan Budidaya Benih yang
cukup untuk memenuhi permintaan tersebut. Benih yang sudah ditebar pada kolam
lumpur/sawah sudah bisa dipanen sebagai benih ukuran 5-7 cm pada usia 30-40 hari.

Pemberian Pakan Lele Sangkuriang
Pada dasarnya Lele Sangkuriang merupakan ikan yang bersifat omnivora.Makanan yang
diberikan bisa makanan alami yang bisa diperoleh dari sekitar kolam atau tempat tinggal
kita. Pemberian makanan tambahan berupa pellet bisa diberikan jika tidak mau repot
mencari makanan alami. Dalam Budidaya Lele Sangkuriang jumlah besar cara ini lebih
praktis dilaksanakan. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat
total ikan yang ditebarkan di kolam. Cara menghitungnya dengan mengambil sampel
beberapa Lele Sangkuring kemudian ditimbang. Untuk mempercepat pertumbuhan dan

meningkatkan efisiensi pemberian pakan, makanan dicampurkan dengan probiotik.
Menurut pengamatan beberapa petani dan peneliti probiotik mampu meningkatkan
efisiensi pencernakan makanan sehingga ikan lele menjadi cepat besar dan bobot
bertambah. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap hari. Sedangkan komposisi
makanan buatan dapat dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan
perbandingan 1:9 atau campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot
dengan perbandingan 2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pellet. Lele
tergolong ikan dengan konsumsi pakan cukup besar, jika pakan kurang, maka sesama
lele akan saling memangsa. Pemberian pakan jangan sampai telat. Berikan limbah telur
atau ayam sebagai pengganti pakan pelet yang harganya sangat mahal. Kebutuhan total
pakan lele sendiri bisa mencapai 80% dari total biaya operasional.

Kunci Utama Budidaya Lele
Kuncinya adalah perawatan air kolam dan pemberian pakan yang cukup. Dalam
perawatan air kolam, selain menggunakan cara-cara yang sudah biasa dilakukan,
tambahkan juga larutan probiotik. Probiotik yang digunakan adalah Marine Bioaquatic–
disebarkan ke air kolam 2 kali seminggu. Marine Bioaquatic mengandung bakteribakteri penetralisir air kolam untuk melindungi ikan dari racun dan bakteri-bakteri
penyebab penyakit. Selain itu, supaya daya tahan ikan optimal dan tidak mudah
terserang penyakit. Aplikasinya dicampurkan dengan pakan. Pemberian Biostimulan
ternyata berpengaruh besar terhadap percepatan pertumbuhan lele.


Referensi
Sumber yang terkait dengan karya ilmiah ini yaitu:
-

http://www.google.com

-

http://galeriukm.web.id