Variabel Variabel Lain dalam Makroekonom

Gigih Surya Prakasa 2L Akuntansi

Variabel-Variabel Lain dalam Makroekonomi
Balance of Trade atau nilai dagang (atau ekspor bersih yang disimbolkan dengan NX) adalah selisih
antara nilai ekspor dan nilai impor yang diproduksi pada periode ekonomi yang bersangkutan. Balance of
trade berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu negara. Nilai Dagang akan positif jika nilai
ekspor lebih besar dari nilai impor yang dinamakan surplus. Jika nilai impor justru lebih besar dari nilai
ekspor, dinamakan defisit atau trade gap. Nilai dagang dibagi menjadi nilai barang dan nilai jasa.
Menurut data BPS tertanggal 5 September 2011, nilai ekspor Indonesia yang terdiri dari jenis migas dan
nonmigas mencapai US$ 17,43 miliar sedangkan nilai impor Indonesia yang terdiri dari jenis migas dan
nonmigas sebesar US$ 16,06 miliar.
Tingkat Suku Bunga adalah suatu tingkat yang menyatakan sejumlah bunga yang harus dibayar peminjam
karena penggunaan uang yang mereka pinjam dari kreditor. Tingkat suku bunga dalam makro ekonomi
menjadi harga dalam penggunaan uang tabungan untuk investasi. Uang yang ditabung oleh para penabung
digunakan oleh bank dengan dipinjamkan ke para peminjam untuk investasi dan modal usaha mereka.
Tingkat suku bunga biasanya dijelaskan dengan persentase dan harus dibayar sejumlah persentase dari
total peminjaman di tahun itu.suku bunga juga menjadi perangkat kebijakan moneter pemerintah untuk
mempengaruhi investasi, inflasi dan pengangguran. Suku Bunga di Indonesia diatur oleh bank sentral
bernama Bank Indonesia. Di web yang diunduh tanggal 29 September 2011, tercatat BI Rate sebesar
6,75%.
Consumer Price Index atau Indeks Harga Konsumen adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui

rata-rata harga yang ada di pasar. IHK di Indonesia dikeluarkan tiap bulannya oleh BPS yang data itu
digunakan untuk mengetahui perubahan biaya hidup rumah tangga rata-rata di Indonesia, mengetahui
perubahan harga karena inflasi, dan membandingkan setiap rupiah yang dihabiskan untuk membeli
barang dan jasa pasa waktu tertentu. BPS menghitung IHK dengan menyurvei konsumen untuk
mengetahui “barang” apa saja yang dibeli oleh konsumen, setiap bulan dengan menghitung harga setiap
barang yang ada kemudian menjumlahkan berapa biaya untuk membeli semua itu. CPI yang ada tiap
bulan dirumuskan dengan 100 x biaya yang dihabiskan bulan itu/biaya yang dihabiskan pada bulan dasar.
BPS pada tanggal 5 September 2011 mengeluarkan IHK pada bulan Agustus 2011 sebesar 128,54 (tahun
dasar 2007 = 100) dengan tingkat inflasi sebesar 0,93%. Sampai agustus 2011 Bank Indonesia
menyatakan