Pengaruh Model Learning Cycle terhadap P

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

1

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA
PADA MATA KULIAH STATISTIKA INFERENSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP YPM BANGKO

ARTIKEL

Oleh
M. JAINURI
NIM 1103871

Asisten Direktur I

Prof. Dr. Gusril, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

KONSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

2

PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA
PADA MATA KULIAH STATISTIKA INFERENSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP YPM BANGKO

Oleh
M. JAINURI
NIM 1103871


Artikel ini disusun berdasarkan tesis untuk persyaratan wisuda periode
Maret 2014 dan telah disetujui oleh kedua pembimbing

Padang,

Januari 2014

Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd., M.Sc.

Dr. Edwin Musdi, M.Pd.

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
KONSENTRASI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013


M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

3

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA
PADA MATA KULIAH STATISTIKA INFERENSIAL
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
STKIP YPM BANGKO
M. Jainuri
(Pendidikan Matematika, Universitas Negeri Padang)
Abstract : Concept comprehension and problem solving ability of students in
Mathematics Education STKIP YPM Bangko are still low. This is caused of
several factors, such as the learning process is more dominated by the lecturers ,
learning activities is still conventional and the lack of variation in delivering
material. One effort that can be done is by using learning cycle model. The
research objective is to determine the effect of learning cycle model to concepts
comprehending and problem solving skills of students in Mathematics Education
Program STKIP YPM Bangko.

The type of research is used in this research is experiment which using
factorial design 2x2. Population in this research are the students of fourth
semester in Mathematics Education Program STKIP YPM Bangko who take
inferential statistics course. Sample data of this research are students of class B
as an experimental group and students of class C as a control group. Instrument
in this research is written test about comprehending concepts and problemsolving abilities of students. Data analysis use t-test, t-test 'and the two-ways
Anova with interaction.
There are some conclusions based on the research findings and
discussions. First, the comprehending concepts and problem solving skills of
students who use the learning cycle instructional model is better than the
comprehending concepts and problem solving skills of students who use
conventional learning models. Second, the comprehending concepts and problem
solving skills of students who have high initial ability who use the learning cycle
instructional model is better than the comprehending concepts and problem
solving skills of students who use conventional learning models. Third, the
comprehending concepts and problem solving skills of students who have low
initial ability who use the learning cycle instructional model is better than the
comprehending concepts and problem solving skills of students who use
conventional learning models. Fourth, there is no interaction between learning
model and initial ability in influencing the comprehending concepts of students

and there is interaction between learning model and initial ability in influencing
the problem solving skills of students.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Learning Cycle, Kemampuan Awal,
Pemahaman Konsep, Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis.

4

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

pengolahan

Pendahuluan
Penelitian ilmiah merupakan

2001:1).

data

tersebut


Oleh

(Hadi,

karena

keahlian yang harus dimiliki oleh

pemahaman

seorang mahasiswa, karena melalui

statistik sangat diperlukan. Hal ini

penelitian ilmiah mahasiswa belajar

dapat diperoleh dengan pembelajaran

untuk


logis,

statistik yang bermakna. Di sisi lain,

sistematis, obyektif dan kritis. Salah

Sudijono (2009:VIII) menjelaskan

satu komponen yang harus dikuasai

bahwa pengajaran statistik untuk

oleh

membekali

berpikir

mahasiswa


secara

dalam

kegiatan

mahasiswa

itu,

terhadap

mahasiswa

dengan

penelitian ilmiah adalah penggunaan

pengetahuan statistik yang dipandang


statistik

dengan

perlu dan relevan untuk dimiliki oleh

penguasaan fakta empiris, angka-

seorang peneliti (research worker ) di

angka yang terkait dengan obyek

bidang pendidikan, seorang pendidik

yang diteliti dan metodologi yang

dan seorang administrator di bidang

akan digunakan.


kependidikan.

yang

berkaitan

Dari

keterangan

untuk

tersebut, statistik berperan penting

membatasi cara-cara ilmiah untuk

dalam penelitian ilmiah khususnya

mengumpulkan,


mata kuliah Statistika Inferensial.

Statistik

digunakan

menyusun,

Mata

meringkas dan menyajikan data.

kuliah

Statistika

Lebih lanjut, statistik merupakan

Inferensial merupakan mata kuliah

cara mengolah data yang digunakan

wajib bagi mahasiswa Matematika

untuk

STKIP

menarik

kesimpulan

dan

keputusan-keputusan yang logis dari

YPM

Bangko.

Tujuan

pembelajaran pada mata kuliah ini

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

membekali

mahasiswa

pengetahuan

dan

dengan

konsep-konsep

kegiatan belajar kelompok hanya
sedikit

mahasiswa

yang

aktif

prasyarat

mata

memberi tanggapan atas pertanyaan

Penelitian,

dasar

dari dosen. Hanya beberapa orang

dalam penyusun skripsi dan dapat

mahasiswa yang menjawab atau

menerapkannya

memberikan

statistik
kuliah

sebagai
Metode

pada

kegiatan

tanggapan.

Setelah

penelitian ilmiah. Merujuk pada

diberikan respon terhadap jawaban

tujuan tersebut

mahasiswa, ada beberapa mahasiswa

diperlukan suatu
dan

yang memberikan komentar bahwa

bermakna sehingga mahasiswa dapat

jawaban mereka juga benar, hanya

menguasai konsep-konsep statistik.

saja

Mahasiswa

meng-

ungkapkannya. Hal ini disebabkan

komunikasikan ide-ide dalam bidang

oleh kurangnya rasa tanggung jawab

statistik dengan bidang lainnya.

anggota kelompok, dan mahasiswa

pembelajaran

yang

juga

efektif

mampu

Upaya yang telah dilakuak
adalah

dengan

pembelajaran
menyampaikan

menerapkan

tidak

tidak

berani

terbiasa

sesama

teman.

meng-

berdiskusi
Dalam

antar
diskusi

untuk

kelompok, ketua kelompok lebih

konsep-konsep

banyak mengerjakan soal, anggota

terstruktur

statistik. Dosen telah menerapkan

yang

metode Small Group Discussion, dan

kelompok lebih pintar dan lebih tepat

memulai

dengan

untuk

dengan

kelompok

lebih

banyak

diam,

bermain

atau

keluar

kelas.

pembelajaran

menghubungkan

materi

kehidupan nyata. Namun, dalam

lain

menganggap

menjawabnya.

ketua

Anggota

5

6

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

Pembelajaran
kelompok

dengan

cukup

pembelajaran

baik,

pada

mata

diskusi

mahasiswa bersifat pasif, mudah

namun

jenuh,

kuliah

bergantung pada dosen. Menurut

kurang

inisiatif

Statistika Inferensial tidak selalu

Purwoto

menggunakan metode tersebut, lebih

konvensional memiliki kekurangan

sering

berikut ini.

pembelajaran

dilakukan

(2003:67)

dan

pembelajaran

pembelajaran

Proses pembelajaran membosankan dan perserta didik
menjadi
pasif,
kepadatan
konsep-konsep yang diberikan
berakibat peserta didik tidak
mampu menguasai bahan yang
diajarkan, pengetahuan yang
diperoleh
lebih
cepat
terlupakan,
dan
ceramah
menyebabkan peserta didik
belajar menghafal yang tidak
mengakibatkan
timbulnya
pengertian.

memegang

Materi Statistika Inferensial

peranan utama dalam menentukan isi

membutuhkan pengetahuann awal

dan

tentang

dengan cara konvensional.
Pembelajaran

konvensional

merupakan suatu pembelajaran di
mana

proses

belajar

mengajar

dilakukan dengan cara lama, yaitu
dengan

menggunakan

ceramah.

Dalam

konvensional,

urutan

menyampaikan

dosen

metode

langkah

dalam

materi

kepada

materi

Mahasiswa

yang

yang

terkait.
memiliki

mahasiswa. Mahasiswa mendengar

pengetahuan awal yang kurang baik,

dan mencatat pokok-pokok penting

akan

yang

memahami

disampaikan

dosen.

Pada

mengalami

kesulitan

konsep.

Kemampuan

pembelajaran seperti ini, kegiatan

awal

mahasiswa

terhadap

suatu

proses belajar mengajar didominasi

materi yang diajarkan merupakan

oleh dosen. Hal ini mengakibatkan

salah satu faktor yang menentukan

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

pemahaman konsep dan pemecahan

kemampuan awal mahasiswa penting

masalah matematis terhadap materi

untuk

tersebut.

pembelajaran

Kemampuan awal merupakan
keadaan

pengetahuan

dan

diketahui

dosen

sebelum

dimulai.

Dengan

demikian, belajar dianggap bukan
sebagai proses di mana

keterampilan yang dimiliki oleh

ditransfer

mahasiswa

melainkan sebagai proses

sebelum

mempelajari

kepada

materi

mahasiswa
untuk

pengetahuan dan keterampilan yang

membangun

baru,

dapat

mahasiwa dan menghubungkannya

mengetahui batas-batas kemampuan

dengan pengetahuan/ konsep-konsep

yang

yang telah diketahui sebelumnya.

berguna

dimiliki

untuk

dan

dikuasainya.

Selain itu, kemampuan awal yang

Pengetahuan

dimiliki

berperan

mahasiswa

sebelum

gagasan-gagasan

awal

dalam

juga

sangat

mengembangkan

memulai suatu pembelajaran baru

kemampuan-kemampuan matematis

mempunyai

mahasiswa.

pengaruh

kemampuan

terhadap

mahasiswa

Kemampuan

untuk

matematis

memahami pembelajaran yang akan

dalam

dihadapinya. Suatu hasil penelitian

pemahaman konsep dan kemampuan,

menunjukkan

pemecahan

masalah

matematis.

antara

Pemahaman

konsep

merupakan

kemampuan awal siswa/ mahasiswa

penyerapan

dengan hasil belajarnya (Depdiknas,

rancangan atau ide abstrak yang

2005:7).

memungkinkan

hubungan

yang

Oleh

bahwa
positif

karena

terdapat

itu,

penelitian

arti

ini

meliputi

suatu

seseorang

materi/

untuk

7

8

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

menggolongkan suatu obyek atau

rumus daripada memahami konsep

kejadian.

masalah

sehingga potensi yang ada dalam diri

matematis merupakan kemampuan

mahasiswa tidak bisa berkembang

menyelesaikan masalah non rutin

secara maksimal.

Pemecahan

tahap-tahap,

memahami

Pembelajaran model Learning

memilih

strategi

Cycle dapat membantu mahasiswa

penyelesaian, melaksanakan strategi

meningkatkan pemahaman konsep

dan memeriksa kebenaran hasil.

dan

melalui
masalah,

Pemahaman konsep mahasiswa

kemampuan

mahasiswa.

matematis

Menurut

Whandi

sangat

(2008:3)

“keunggulan

diperlukan dalam menyelesaikan soal

Learning

Cycle

pemecahan

ngembangkan

kemampuan
mengajukan

terhadap

konsep

suatu

materi

masalah.

yang

rendah

mahasiswa

untuk

sulitnya

untuk

pertanyaan

dan

mahasiswa

mengakibatkan

Pemahaman

adalah

mencari

model
me-

sendiri

mengetahui permasalahan apa yang

jawabannya, membantu mahasiswa

terdapat

itu,

mengembangkan pemahaman konsep

sedikitnya frekuensi dosen dalam

serta membantu mahasiswa berpikir

memberikan soal-soal pemecahan

mandiri”. Model Learning Cycle ini

masalah pada mata kuliah Statistika

memberikan

Inferensial,

mahasiswa untuk mengembangkan

pada

soal.

membuat

Selain

mahasiswa

kesempatan

kepada

kurang terbiasa dalam menyelesaikan

pemahaman

konsep,

kemampuan

soal-soal statistika secara sistematis.

pemecahan

masalah,

kemampuan

Mahasiswa

berpikir

cenderung

menghafal

kritis

serta

kemampuan

9

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

komunikasi dengan cara aktif dalam

dalam

belajar secara mental, fisik dan

mencapai prestasi yang maksimal. Di

sosial.

samping

Model
merupakan

Learning

salah

satu

menguasai

itu,

materi

mahasiswa

guna

belajar

Cycle

bersama dalam kelompok kecil untuk

model

menyelesaikan

tugas–tugas

pendekatan

pembelajaran. Mahasiswa melakukan

konstruktivis, yang pada awalnya

interaksi untuk mempelajari materi

terdiri atas tiga tahap : (1) eksplorasi

yang

(exploration), (2) pengenalan konsep

bertanggung

jawab

untuk

(concept introduction), (3) penerapan

menjelaskan

kepada

anggota

konsep (concep application). Tiga

kelompoknya.

Jadi,

mahasiswa

tahap

dilatih untuk berani

berinteraksi

pembelajaran

dengan

tersebut

dikembangkan

diberikan

kepadanya,

menjadi lima tahap oleh Lorsbach

dengan

(dalam Wena, 2011:171) yaitu: (1)

melibatkan seluruh mahasiswa dalam

pembangkitan minat (engagement),

belajar dan sekaligus mengajarkan

(2)

(3)

kepada orang lain melalui fase-fase

(4)

dalam

eksplorasi

penjelasan

(exploration),

(explanation),

teman–temannya.

dan

model

tersebut.

Juga

Proses

elaborasi (elaboration/ extention),

pemecahan masalahan mahasiswa

dan (4) evaluasi (evaluation).

terlihat dari mulai fase eksplorasi,

Model ini menekankan pada

pada

fase

adanya aktivitas dan interaksi di

mengumpulkan

antara

mahasiswa

untuk

saling

memotivasi dan saling membantu

ini

mahasiswa
data

untuk

memecahkan

masalah.

Dosen

memastikan

para

mahasiswa

10

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

mengumpulkan dan mengatur data

mengikuti

mereka untuk memecahkan masalah.

learning

Pada fase explanation (penjelasan),

keseluruhan

mahasiswa menggunakan data yang

berkemampuan awal tinggi ataupun

mereka

rendah

kumpulkan

untuk

pembelajaran

model

baik

secara

maupun

yang

cycle

lebih

baik

daripada

memecahkan masalah, melaporkan

mahasiswa

yang

apa

dan

pembelajaran

konvensional,

tahu

terdapat

yang

mencoba

mereka
untuk

lakukan
mencari

interaksi

mengikuti

antara

(2)
model

jawaban atas masalah yang disajikan.

pembelajaran dan kemampuan awal

Fase selanjutnya elaborasi, pada

mahasiswa

tahap ini dosen memberi mahasiswa

pemahaman konsep dan kemampuan

informasi baru yang lebih luas

pemecahan

tentang apa yang mereka pelajari di

mahasiswa.

bagian-bagian

awal

dari

dalam

mempengaruhi

masalah

matematis

siklus
Metode

belajar. Pada tahap ini, dosen juga
Penelitian ini
menciptakan

masalah

menggunakan

agar
metode eksperimen bertujuan ingin

mahasiswa

mampu

memecahkan
mengetahui

pengaruh

suatu

masalah dengan menerapkan apa
perlakuan terhadap suatu variabel.
yang telah mereka pelajari.
Penelitian

ini

melibatkan

dua

Hipotesis dalam penelitian ini
kelompok,

yaitu

eksperimen

yang

kelompok

adalah (1) pemahaman konsep dan
kemampuan

pemecahan

masalah

mahasiswa

yang

memperoleh

perlakuan dengan model Learning
matematis

Cycle dan kelompok kontrol yang

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

mendapatkan

perkuliahan

menentukan

dua

kelas

sebagai

konvensional. Desain penelitian yang

sampel. Hasilnya diperoleh, Kelas B

digunakan untuk untuk mengukur

sebagai kelas eksperimen dan kelas

pengaruh model Learning Cycle

C sebagai kelas kontrol.

terhadap pemahaman konsep dan
kemampuan
ditinjau

pemecahan

dari

masalah

kemampuan

awal

Instrumen

yang

digunakan

adalah tes pemahaman konsep dan
kemampuan

pemecahan

masalah

Analisis

data

mahasiswa adalah faktorial design

matematis.

2x2.

menggunakan uji-t untuk hipotesis 1,
Populasi penelitian ini adalah

seluruh

mahasiswa

Program

semester

Studi

3, 5, 6 dan 7 dan hipotesis 2

IV

menggunakan uji-t’. Hipotesis 4 dan

Pendidikan

8 menggunakan anova dua arah dan

Matematika STKIP YPM Bangko

perhitungannya

yang

program IBM SPSS 20 for Windows.

mengambil

mata

kuliah

dibantu

dengan

Statistika Inferensial tahun akademik
2012/2013 terdiri dari 4 kelas.
Pengambilan sampel menggunakan
teknik simple random sampling cara
undian

dengan

mengambil
Statistika

terlebih

dahulu

mata

kuliah

nilai
Deskriptif.

Selanjutnya,

diuji normalitas, homogenitas dan uji
kesamaan

rata-rata

kemudian

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Setelah penelitian di lapangan
selesai,

selanjutnya

penelitian

data

dianalisis

mengungkapkan

hasil
untuk

bagaimana

hasil

penguasaan pemahaman konsep dan
kemampuan

pemecahan

masalah

matematis

mahasiswa

setelah

11

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

dilaksanakan pembelajaran di kelas

kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

dibandingkan dengan kelas kontrol

pemahaman

konsep

lebih

tinggi

Berdasarkan hasil analisis data

Berdasarkan hasil analisis data,
rata-rata

eksprimen

rata-rata

kemampuan

pemecahan

awal

masalah mahasiswa berkemampuan

secara

awal tinggi, rendah dan keseluruhan

keseluruhan yang mengikuti model

yang mengikuti model pembelajaran

pembelajaran learning cycle

learning cycle lebih tinggi daripada

mahasiswa
tinggi,

berkemampuan
rendah

dan

lebih

tinggi daripada mahasiswa yang

mahasiswa

yang

mengikuti

pembelajaran

konvensional.

pembelajaran

kon-

vensional. Berdasarkan simpangan

data

baku, pemahaman konsep mahasiswa

kemampuan

berkemampuan awal tinggi, rendah

mahasiswa

dan

pemecahan

nilai
masalah

berkemampuan

awal

yang

tinggi dan keseluruhan pada kelas

model learning

cycle

eksperimen

dibandingkan
pembelajaran
menyebar

baku,

Dari

keseluruhan

secara

mengikuti

simpangan

mengikuti

yang

mengikuti

menyebar

dibandingkan kelas kontrol. Pada

lebih

mahasiswa berkemampuan rendah,

pembelajaran

simpangan baku tes kemampuan

konvensional,
pada

lebih

konvensional. Nilai maksimum dan

pemecahan

kelas

nilai minimum pemahaman konsep

menyebar

dibandingkan

mahasiswa

awal

eskperimen.

tinggi, rendah dan keseluruhan untuk

kemampuan

berkemampuan

kelas

kontrol

Nilai

kelas

maksimum

pemecahan

eksprimen

lebih

lebih

masalah
tinggi

12

13

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

dibandingkan dengan kelas kontrol,

masalah matematis mahasiswa kelas

dan

minimum kemampuan

eksperimen dan kelas kontrol secara

pemecahan masalah kelas eksprimen

keseluruhan, berkemampuan awal

lebih tinggi daripada nilai kelas

tinggi dan rendah data berdistribusi

kontrol. Nilai maksimum mahasiswa

normal variansinya homogeny. Data

berkemampuan awal tinggi kelas

pemahaman

konsep

untuk

eksperimen lebih tinggi daripada

mahasiswa

berkemampuan

awal

nilai mahasiswa berkemampuan awal

tinggi variansinya tidak homogen.

nilai

tinggi

kelas

kontrol,

dan

nilai

Setelah

dilakukan

minimum mahasiswa berkemampuan

persyaratan,

awal tinggi kelas kontrol lebih tinggi

hipotesis. Hasil uji hipotesis pertama

dari mahasiswa berkemampuan awal

diperoleh bahwa pemahaman konsep

tinggi

kelas

eksperimen.

maksimum

dan

mahasiswa

berkemampuan

rendah

kelas

dengan

nilai

minimum

mahasiswa

yang

pengujian

mengikuti

pembelajaran model learning cycle

awal

lebih baik daripada mahasiswa yang

sama

mengikuti pembelajaran konvensio-

mahasiswa

nal. Uji hipotesis kedua diperoleh

eksperimen

nilai

Nilai

dilakukan

uji

berkemampuan awal rendah kelas

bahwa

kontrol.

mahasiswa

Berdasarkan uji persyaratan

pemahaman

konsep

berkemampuan

awal

tinggi yang mengikuti pembelajaran

keterangan

model learning cycle lebih baik

bahwa baik data pemahaman konsep

daripada mahasiswa yang mengikuti

maupun

pembelajaran

hipotesis

diperoleh

kemampuan

pemecahan

konvensional.

Uji

14

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

hipotesis ketiga, diperoleh bahwa

baik

pemahaman

mahasiswa

mengikuti pembelajaran konvensio-

berkemampuan awal rendah yang

nal. Uji hipotesis ketujuh, diperoleh

mengikuti

bahwa

konsep

pembelajaran

model

daripada

mahasiswa

kemampuan

yang

pemecahan

learning cycle lebih baik daripada

masalah matematis mahasiswa yang

mahasiswa

yang

mengikuti

pembelajaran

konvensional.

mengikuti
Uji

pembelajaran

learning

cycle

model

sama

dengan

hipotesis keempat, diperoleh bahwa

mahasiswa

yang

tidak ada interaksi antara model

pembelajaran

konvensional.

pembelajaran dengan kemampuan

hipotesis kedelapan, diperoleh bahwa

awal

terdapat

dalam

mempengaruhi

pemahaman konsep mahasiswa.
Pada

pengujian

hipotesis

interaksi

mengikuti

antara

Uji

model

pembelajaran dengan kemampuan
awal

dalam

kelima, diperoleh bahwa kemampuan

kemampuan

pemecahan

masalah

matematis

matematis.

mahasiswa

yang

mengikuti

Dari

mempengaruhi

pemecahan

masalah

pembahasan

tersebut,

pembelajaran model learning cycle

diperoleh

lebih baik daripada mahasiswa yang

pembelajaran dengan model learning

mengikuti pembelajaran konvensio-

cycle lebih baik dibandingan dengan

nal. Uji hipotesis keenam, diperoleh

pembelajaran

bahwa
masalah

informasi

konvensional.

bahwa

Pada

kemampuan

pemecahan

model learning cycle mahasiswa

matematis

mahasiswa

terlibat secara langsung dan aktif

berkemampuan awal tinggi lebih

dalam

membangun

konsep

dari

15

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

pengetahuan

mereka

sendiri.

karena didukung pembelajaran dalam

Learning cycle memberi kesempatan

kelompok

pada mahasiswa untuk saling berbagi

worksheet.

ide dan mempertimbangkan jawaban

mahasiswa

yang tepat. Kemampuan pemahaman

tinggi

konsep yang diperoleh dengan model

konsep

learning cycle membuat mahasiswa

mahasiswa

mampu membangun/ mengkontruksi

konvensional.

sendiri

eksperimen

pengetahuannya

secara

dan

difasilitasi

oleh

samping

itu,

berkemampuan

awal

Di

lebih
yang

memahami

konsep-

dipelajari

daripada

pada

pembelajaran

Mahasiswa
yang

kelas

berkemampuan

mandiri. Nikcson (dalam Muliyardi,

awal tinggi mampu menerapkan

2002:3)

bahwa

konsep terhadap pengerjaan sosl

adalah

dengan benar, sehingga soal dapat

menjelaskan

pembelajaran
upaya

matematika

membantu

mahasiswa

dikerjakan

dengan

tepat

sesuai

mengkonstruksi konsep dan prinsip-

dengan perintah yang diberikan.

prinsip

Pada

dengan

kemampuannya

kelas

kontrol,

sebagian

sendiri melalui internalisasi sehingga

mahasiswa

konsep

tinggi masih sering salah dalam

atau

prinsip

tersebut

Melalui model learning cycle
mahasiswa

awal

menerapkan konsep pada suatu soal

terbangun kembali.

ini,

berkemampuan

yang

memiliki

sehingga

terjadi

ketidaktepatan

menerapkan konsep pada soal dan

dapat

proses

mempertinggi keaktifannya dalam

salah.

belajar. Kondisi seperti ini lebih baik

berkemampuan awal rendah yang

kemampuan

awal

tinggi

pengerjaan

soal

Mahasiswa

menjadi
yang

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

mengikuti

model

pembelajaran

dapat

cycle

digunakan

dalam

learning cycle lebih baik daripada

berbagai situasi dalam pembelajaran

pembelajaran konvensional. Hal ini

tanpa mempertimbangkan terlebih

disebabkan

mahasiswa

dahulu kemampuan awal mahasiswa

berkemampuan awal rendah pada

karena model pembelajaran learning

kelas

diberikan

cycle cocok untuk kemampuan awal

menemukan

tinggi dan kemampuan awal rendah

konsep dengan adanya diskusi dalam

mahasiswa. Hal ini disebabkan: (1)

kelompok

mahasiswa

karena

eksperimen

kesempatan

untuk

dan

masing-masing

belum

pernah

anggota kelompok dituntut untuk

menggunakan model pembelajaran

memahami

learning

cycle,

(2)

mendapat bantuan dari mahasiswa

waktu

bagi

peneliti

untuk

berkemampuan awal tinggi untuk

melaksanakan

sosialisasi

kepada

memperkuat konsep yang diperoleh.

mahasiswa

tentang

Mahasiswa

awal

pembelajaran learning cyccle, (3)

membantu

ada sebagian mahasiswa yang kurang

teman kelompokknya. Kemampuan

peduli dan kurang berkolaborasi atau

awal mahasiswa tidak tergantung

bekerja sama.

tinggi

konsep.

Selain

berkemampuan

dituntut

untuk

itu,

pada model pembelajaran learning

keterbatasan

Kemampuan

model

pemecahan

cycle begitu juga sebaliknya dalam

masalah matematis mahasiswa yang

mempengaruhi pemahaman konsep

mengikuti

mahasiswa. Ini artinya pembelajaran

learning

dengan model pembelajaran learning

keseluruhan

model
cycle

pembelajaran
baik

maupun

secara

mahasiswa

16

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

yang berkemampuan awal tinggi

dosen membimbing siswa untuk

lebih tinggi daripada kemampuan

memecahkan masalah tersebut.

pemecahan

masalah

matematis

mahasiswa

yang

mengikuti

Melalui model pembelajaran
learning

cycle,

mahasiswa

lebih

pembelajaran konvensional. Hal ini

berani mengemukakkan ide yang ada

disebabkan

model

dalam pikirannya, karena mereka

cycle

difasilitasi dalam kelompok kecil.

karena

pembelajaran

pada

learning

mahasiswa diberi kesempatan untuk

Setiap

berdiskusi dengan teman kelompok

menunjukkan peran sertanyanya baik

untuk

yang

dalam bentuk penyampaian gagasan

sering

dan ide maupun menanyakan hal

bertanya dan mengemukakan ide

yang belum dimengerti. Mahasiswa

mereka

juga

memahami

diberikan.

masalah

Mahasiswa

kepada

teman

se-

mahasiswa

bebas

bebas

mengkomunikasikan

kelompoknya. Selain itu, mahasiswa

pendapatnya secara klasikal, karena

juga bertanya kepada dosen tentang

pada tahapan model pembelajaran

materi yang belum mereka pahami

learning cycle beberapa kelompok

dan tentang soal-soal yang ada pada

diberi

worksheet.

presentasikan

Worksheet

tersebut

kesempatan
hasil

untuk

mem-

temuannya.

adalah tuntunan materi dan soal yang

Mahasiswa lain juga diminta untuk

dipelajari

mahasiswa

memberikan tanggapan baik berupa

berdiskusi

dalam

dengan

kelompoknya.

Untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan

masalah

mahasiswa,

pendapat atau berupa pertanyaan.
Pada
vensional,

pembelajaran
mahasiswa

konhanya

17

18

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

menerima

informasi

sehingga

dari

dosen,

mahasiswa

menjadi

kepada

dosen.

bergantung

diskusi

kelompok

berlangsung.
ngelompokkan

sedang

Selain

itu,

pe-

mahasiswa

untuk
awal

Pengetahuan yang mereka dapatkan

menentukan

kemampuan

hanya terbatas kepada pengetahuan

menggunakan

nilai

yang ditransfer dari dosen saja. Hal

Statistika Deskriptif dan berdasarkan

ini

kategori/ patokan nilai yang dipakai

menyebabkan

kemampuan

pemecahan masalah mahasiswa tidak

Mahasiswa
awal

rendah

pembelajaran

berkemampuan
yang

menunjukkan

penelitian
bahwa

juga

kemampuan

mengikuti

awal mahasiswa tergantung pada

model

model pembelajaran learning cycle

dengan

pembelajaran learning cycle sama

begitu

dengan

mempengaruhi

kemampuan

kuliah

di STKIP YPM Bangko.
Hasil

berkembang dengan baik.

mata

pemecahan

juga

sebaliknya

dalam

kemampuan

masalah matematis mahasiswa yang

pemecahan masalah mahasiswa. Ini

mengikuti

kon-

artinya model pembelajaran learning

vensional. Hal ini disebabkan: ada

cycle tidak dapat digunakan dalam

sebagian mahasiswa berkemampuan

berbagai situasi pembelajaran dan

awal rendah kurang begitu berperan

cocok

dan

atau

kemampuan

yang

Kemampuan awal yang dimiliki

berkemampuan awal tinggi tanpa

mahasiswa dan model pembelajaran,

pembelajaran

menunggu

jawaban

berusaha

dari

keterangan
mahasiswa

terlebih

dahulu

ketika

untuk

mahasiswa
awal

ber-

tertentu.

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

berpengaruhi terhadap kemampuan

model learning cycle secara

pemecahan masalah mahasiswa.

keseluruhan dan berkemampuan

Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang

awal tinggi lebih baik daripada

telah

pembelajaran konvensional pada

[

dilakukan,

dapat

mahasiswa

ditarik

yang

beberapa kesimpulan berikut ini.

mata

1.

Inferensial.

Pemahaman konsep mahasiswa
yang mengikuti pembelajaran

2.

kuliah

Statistika

Kemampuan

pemecahan

model learning cycle secara

masalah matematis mahasiswa

keseluruhan,

berkemampuan

berkemampuan

awal

rendah

awal tinggi maupun rendah lebih

yang mengikuti pembelajaran

baik daripada mahasiswa yang

model

mengikuti

dengan

pembelajaran

learning

cycle

sama

mahasiswa

konvensional pada mata kuliah

berkemampuan

Statistika Inferensial.

yang mengikuti pembelajaran

Tidak terdapat interaksi antara

konvensional pada mata kuliah

model

Statistika Inferensial.

pembelajaran

kemampuan
mempengaruhi

3.

4.

mengikuti

awal

dan
dalam

pemahaman

5.

awal

rendah

Terdapat interaksi antara model
pembelajaran dan kemampuan

konsep mahasiswa pada mata

awal

kuliah Statistilka Inferensial.

kemampuan pemecahan masalah

Kemampuan

mahasiswa pada mata kuliah

pemecahan

masalah matematis mahasiswa
yang mengikuti pembelajaran

dalam

mempengaruhi

Statitika Inferensial.

19

M. Jainuri, Pengaruh Model Learning Cycle terhadap Kemampuan Matematis

Saran

Catatan:
Berdasarkan

yang

telah

kesimpulan

dikemukan,

peneliti

Artikel ini ditulis dari tesis penulis
di Pascasarjana Universitas Negeri
Padang dengan tim pembimbing

mengemukakan

beberapa

saran

sebagai berikut ini.
1.

Prof. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd.,
M.Sc. dan Dr. Edwin Musdi,

Dosen yang mengajar Statistika

M.Pd.
Daftar Rujukan

sebaiknya menerapkan model
pembelajaran
dalam

learning

cycle

menanamkan

suatu

Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik Jilid 1.
Yogyakarta: Andi.

konsep kepada mahasiswa.
2.

Bagi peneliti berikutnya agar
dapat meneliti variabel lainnya
yang

turut

menentukan

keberhasilan belajar mahasiswa,
khususnya pada proses model
pembelajaran

learning

cycle.

Selain itu menyertakan atau
meneliti

variabel

sikap

Depdiknas.
2005.
Kurikulum
Berbasis Kompetensi. Jakarta:
Depdiknas

dan

Muliyardi.
2002.
Strategi
Pembelajaran Matematika .
Padang:
Jurusan
Matematika FMIPA UNP.
Purwoto, Agus. 2003. Panduan
Laboratorium
Statistik
Inferensial.
Jakarta:
Gramedia
Widiasarana
Indonesia.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar
Statistik Pendidikan. Jakarta:
Rajagrapindo Persada.
Wena,

minat untuk melihat sikap dan
minat

mahasiswa

selama

Made.
2011.
Strategi
Pembelajaran
Inovatif
Kontemporer Suatu Tinjauan
Konseptual
Operasional.
Jakarta : Bumi Aksara

penerapan model pembelajaran
learning cycle.

Whandi.
2008.
Pembelajaran
Konstruktifistik.
ttp: //whandi.net.
Diakses
Desember 2013.

20