HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG INVERTEBRAT

HEWAN TAK BERTULANG BELAKANG
(INVERTEBRATA) DAN KEHIDUPANNYA
Oleh : Triman Juniarso
Kontak email: trimanunipa@yahoo.com
Dunia hewan mencakup semua organisme yang tidak mempunyai klorofil,
dapat berpindah tempat atau menggerakkan tubuhnya dengan serat-serat yang dapat
berkontraksi, dan terbentuk atau terdiri dari banyak sel.
Beberapa organisme memang tidak menunjukkan seluruh cirri umum di atas,
tetapi dalam hal tertentu menunjukkan kegiatan yang sangat mirip cirri-ciri tersebut.
Ciri tentang terbentuk Syarat nomor 3 memaksa kita untuk tidak memasukkan
Protozoa ke dalam dunia hewan. Kita memasukkan Protozoa kedalam dunia Protista,
sedangkan dalam dunia hewan kita hanya membatasi pada metazoa atau binatang
bersel banyak.
Dunia hewan terdiri dari 20 sampai 24 filum yang diantaranya beranggotakan
organisme-organisme yang harus dikenal dengan baik oleh setiap siswa biologi.
Karena itu kita akan memusatkan pembicaraan pada kelompok ini.

PHYLUM PROTOZOA
Ialah hewan-hewan yang bersel satu dengan ukuran microshopis tetapi ada
pula yang dapat dilihat macroshapis. Pada umunya sel adalah mikroshopis tetapi ada
juga sel yang makroshopis.

Misalnya : telur
CIRI-CIRI UMUM PROTOZOA
1. Trediri dari 1 sel (unicellular)
Tetapi ada juga beberapa spesies yang membentuk koloni walaupun terdiri
dari 1 sel
2. Alat-alat tubuh / organ disebut Onganella
Walaupun hanya terdiri dari 1 sel tetapi mempunyai alat-alat tubuh
Misal : Flagella  misal pada euglena, valrax
Bulu getar  misal pada paramecium
Euglena  Vacuola berdenyut
Vacuola makanan

pada paramaecium
pada amoeba

3. Perkembangbiakan
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

1


a. Asexuil
Misal : - pembelahan biner euglena, paramaecium (dari 1  2)
- pembelahan ganda (dari 1 menjadi 4)
- membentuk pucuk / tunas
b. Sexuil / melalui gamet
Karena hewan-hewan ini belum mempunyai sel-sel kelamin yang
khusus (ovum dan sperma) maka perkawinannya disebut konjugasi.
4. Tempat hidup
a. Bebas di semua tempat
Misal : - permukaan air

baik tawar / asin

- dalam air
b. Comensal
Ialah hidup bersama yang satu mendapat keuntungan dan yang satu
tidak dirugikan
c. Simbiose
d. Parasit
Ialah yang satu untung yang satu rugi

Misal : Amoeba desentri
Amoeba Spirochaeta
5. Cara Makan
a. Holozoic ialah makanan hewan lain dengan melalui “mulut“ nya
(mulut semu)
b. Saprozoic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari hewan (zoic
= hewan)
c. Sapropitic ialah meng-absortir nutrisi yang telah larut dari tumbuhan
d. Halophytic ialah hewan tersebut mendapat makanan secara fotosintesis
Misal : Euglena yang mempunyai butir-butir chloroplast dalam
tubuhnya
e. Mixotrophic ialah kombinasi antara b dan d
PROTOZOA DIBAGI DALAM 5 KELAS antara lain :
1. Kelas Sarcodina / Rhizopoda
2. Kelas Mastigophora / Flagelata
3. Kelas Ciliata / Infusoria
4. Kelas Suctoria
5. Kelas Sporozoa
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com


2

KELAS SARCODINA / RHIZOPODA
Rhizo = akar, poda = kaki, pseudo = palsu
Sarcodina / Rhizopoda ialah hewan bersel satu dapat membentuk kaki semu
(Pseudopodia).
Hidupnya : - di air tawar
- di air laut
- parasit pada tubuh hewan / manusia
Misal : Amoeba (bentuknya selalu berubah sehingga disebut tidak
mempunyai bentuk).
Ordo-ordonya :
a. Amoeba

c. Radiolaria

b. Foraminifera

d. Heliozoa


Gambar Amoeba sp.
Keterangan :
- plasmolemma

= dinding tubuh

- ectoplasma

= protoplasma yang terang

- endoplasma

= protoplasma yang gelap

- vacuola berdenyut / vacuola kontractil berisi cairan / air
- hewan ini bergerak dengan kaki palsunya

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

3


TEORI TTG KAKI SEMU antara lain
a. Teori kekentalan / viscositas
Teori ini mengatakan bahwa terbentuknya kaki karena adanya perubahan
kekentalan pada bagian paskrin (berarti gel terdapat pada posterior) dan sel
(pada antierior).
Sedang untuk mengetahui anterior yaitu dengan jalan melihat ke arah mana
hewan tersebut bergerak. Jadi ke arah anterior lebih cair sehingga lebih
menonjol ke arah muka dan merupakan kaki semu.
b. Teori Pancaran / Kontraksi
Teori ini mengatakan bahwa endoplasma berkontraksi / berkerut sehingga
mendorong endoplasma ke depan.
Bagian depan penuh dengan bagian yang hyalin dan terjadilah pancaran air
yang disebut fontain zone. Kemudian air tersebut dialirkan melalui bagian
bawah endoplasma ke belakang.
Pergerakan yang demikian ini disebut gerak amoeboid yaitu gerak yang dapat
dilakukan amoeba.
Hewan yang melakukan gerak amoeboid, misalnya :
-


Amoeba

-

Sel darah putih / leukocyt

-

Sel amoebocyt dari hewan porifera

CARA MAKAN
Dengan membentuk mulut semu.
Pembentukan mulut semu itu dengan jalan seperti pembentukan kaki semu.
Makanannya berupa hewan / tumbuhan bersel satu.
Misal : bacteri
Jika hewan yang dimakan itu masih bergerak / aktif maka vacuola makanan
menjadi lebih besar dari pada jika makanannya pasif.
Hal ini untuk menanggulangi tingkah laku makanan tersebut.
Setelah makanan tersebut berada di dalam vacuola makanan maka kemudian
protoplasma ini menjetakkan / mengsekresikan getah-getah pencernakan ke dalam

vacuola makanan.
Dengan bantuan getah pencernaan ini maka makanan dicernakan dan
menghasilkan sari-sari makanan yang nantinya dipergunakan untuk pertumbuhan
penyusunan protoplasma baru.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

4

Di samping itu juga sebagai pembentukan energi. Sari-sari makanan yang
diperlukan sama dengan sari-sari makanan yang dibutuhkan manusia, hanya saja
porsinya lebih kecil dari manusia.
Misal : k.h

 gulokose

Protein  asam amino
Lemak  asam lemak & gliserol
Vitamin, air, dsb.
Jadi komposisi makanan hewan tersebut juga sama dengan manusia.
Sehingga energi juga dibentuk dalam mitokondria.

Sedang sisa-sisa makanan yang berupa benda-benda padat akan dikeluarkan
dari tubuhnya / protoplasmanya dengan diikuti terbentuknya “membran sel yang
baru” untuk menjaga agar jangan sampai isi selnya keluar.
Jadi proses pembentukan membran sel berlawanan dengan pembentukan mulut
semu.
Caranya adalah dengan jalan sisa-sisa makanan menepi sampai berimpit
dengan plasmolemma, kemudian pecah dan dibentuklah dinding sel / membran sel
baru.
Sedang sisa-sisa makanan yang berupa cairan akan ditampung oleh
kontraktil vacuola adalah :
“Sebagai regulator air dalam tubuhnya / pengatur kadar air dalam tubuh /
mengatur tekanan osmatis dalam tubuh, dengan demikian selalu berdenyut.
Kesimpulan :
1. Fungsi getah pencernaan
-

Mencernakan

makanan




sari-sari makanan



penyusunan

protoplasma baru.
-

Sebagai pembentuk energi untuk bergerak dsb.

2. Fungsi kontraktil vakuola
-

Sebagai regulator air dalam tubuh / pengatur kadar air dalam tubuh /
mengatur tekanan osmatis dalam tubuh sehingga selalu berdenyut
(fungsi utama).


-

Menampung sisa-sisa makanan yang berupa cairan

-

Mengeluarkan CO2 dari dalam tubuh

RESPIRASI / PERNAFASAN
Pengambilan O2 dengan jalan diffusi O2 berasal dari medium sekitarnya.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

5

Fungsi O2 ini untuk oksidasi biologis, dan yang dioksidasi yaitu sari-sari makanan
yang berupa glukose, lemak dan dsb. yang kemudian berubah menjadi energi.
Kadang asam amino untuk menyusun kembali komponen protein yang ada dalam
protoplasma tersebut.
Jadi protein yang masuk ke dalam tubuh dengan protein yang berasal dari asam
amino adalah berbeda yaitu berbeda pada deret asam aminonya.
Pada prinsipnya respirasi hewan ini sama dengan respirasi manusia / hewan yang
bersel banyak yaitu dengan respirasi internal.
Misal : udara luar  paru-paru  haemoglobin  oksihaemoglobin  darah 
disampaikan pada sel-sel yang ada pada jaringan tubuh.
Dan tugas-tugas ini disampaikan oleh darah pada hidung dan paru-paru
KELAS SPOROZOA
Ciri Umum :
1. Semua bersifat parasit
2. Bentuk tubuh biasanya

- bulan
- bulat panjang

3. Tidak memiliki

- alat gerak
- contrictil vacuola

4. Makanan langsung diserap secara asmose dari tubuh Hast nya.
5. Respirasi dan ekstresi berlangsung secara diffusi
6. Cara perkembang biakannya :
-

Pembelahan diri disebut Schiztyoni

-

Pembelahan spora / disebut Sporagani

7. Pada spesies tertentu ada yang hidup :
-

Dalam sel tubuh Hostnya
Misalnya :

* Saluran pencernakan makanan
* Pada otot
* Pada ginjal
* Pada alat kelamin / genetalia

-

Pada cairan tubuh Hostnya
Misalnya :

* Dalam darah

KLAS SPOROZOA
1. Sub class Telesporidia
Terbagi dalam 3 ordo
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

6

-

Ordo Hoemosporidia misal Plasmodium.

-

Ordo Gregarinida

misal Gregarina

-

Ordo Coccidia

misal Coccidium

2. Sub class Acnidosporidia
-

Ordo Haplosporidia

misal Haplosproridium

-

Ordo Sarcosporidia

misal Sarcocystis

3. Sub class Cnidosporidia
-

Ordo Myxosporidia

misal Sphaeromyxa

-

Ordo Actinomyxidia misal Triactinomyxon

-

Ordo Microsporidia

-

Ordo Helicosporidia misal Heliosporidium

misal Nosamabombycis

PLASMODIUM
-

Penyebab penyakit malaria

-

Penularannya nyamuk Anopheles yang betina, sebab alat penusuk pada Anopheles
♀ berkembang dengan baik sedangkan anopheles ♂ kurang baik.

-

Hal ini memudahkan proses penusukan dan penyerapan darah.

-

Tandanya nyamuk ini jika menusuk tubuh dengan menungging / membentuk
sudut.

Nyamuk Anopheles betina pembawa Plasmodium sp.

Siklus Hidup Plasmodium
-

Dipelajari oleh seorang ahli yang bernama :
1. Ronald Ross
2. Grassi

Prosesnya :
1. Bila makan nyamuk anopheles ♀ yang mengandung bibit malaria yaitu
Plasmodium bentuk sporozoid mengisap darah manusia maka bersama air ludah
nyamuk masuklah sporozoid ke dalam peredaran darah manusia yang
bersangkutan.
2. Sporozoid tidak langsung menginfektir erythrocyt (sel darah merah), tetapi masuk
lebih dahulu ke sel hati,mengadakan pembelahan dan membentuk Cryptozoid.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

7

3. Cepat atau lambat Cryptasoid ini kemudian masuk ke sistim peredaran darah dan
barulah menginfektir erythrocyt tersebut.
Di dalam erythrocyt ini cryptosoid  Trophozoid, yang mula-mula berbentu
cincin dan kemudian berubah bentuk menjadi Amoeboid.
4. Sesudah itu fase Amoeboid tumbuh menjadi Schizont
5. Schizont membelah dan membentuk Merozoid. Bila Erythrocyt yang ditempatinya
pecah maka tersebarlah Merozoid (penderita mengalami deman). Selanjutnya
Nurosoid ini menginfektir sel darah merah yang baru demikian selanjutnya dan
terjadilah siklus yang sama dengan semula.
6. Sesudah proses 1 s/d 5 proses ini disebut Schizogoni berulang kali maka sebagian
dari Nurosoid itu stelah masuk ke dalam sel darah merah tidak lagi mengadakan
proses Schizagoni.
Akan tetapi ada sebagian yang berubah menjadi persiapan sel kelamin yaitu
menjadi Macrogametosit dan Microgametosit (♂)
7. Bila macrogamekasit dan Microgentosit yang berada di dalam drythrocyt itu pada
suatu saat terpisah kedalam lb nyamuk Anophelus ♀ yang I atau yang lain) maka
keduanya akan melangsungkan kehidupan nya.
8. Maerogametosit di dalam tubuh nyamuk akan menjadi Macragamet yaitu berupa
ovum / telur. Sedangkan microgametosit dalam tubuh nyamuk akan menjadi
Microgamet yaitu spermatozoid sesudah mengadakan pembelahan inti diikuti
pembelahan Cytoplasma.
9. Spermatosoid membuahi avum dan terjadilah zygot.
10. Zygot berubah bentuk menjadi OOKINETE dan Ookineti ini menerobos dinding
perut nyamuk, di sana akan membesar, membulat yang dibungkus oleh dinding
perut nyamuk dan menjadilah Oocyst. (berupa benjolan-benjolan pada dinding
perut nyamuk).
11. Dalam oocyst ini selnya membelah menjadi sporozoid. Bila oocyst erbelah dua
maka akan pecah dan tersebarlah sporaoid keseluruh tubuh nyamuk.
12. Nyamuk yang di dalam kelenjar ludahnya mengandung sporasoid maka sporasoid
ini siap untuk menginfektir manusia kembali.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

8

Gambar : Siklus hidup Malaria
Hal-hal yang menyebabkan demam pada penderita malaria
1. Karena sel-sel darah merah pecah sehingga Merosoid tersebar keseluruh sel darah
merah dan menginfektir sel-sel darah merah yang baru.
2. Karena banyaknya sel-sel darah merah yang mengalami infeksi
3. Karena tersebarnya racun / toksin karena sama dengan tersebarnya merosoid
tersebut, yang kemudian timbul kedalam sistem peredaran darah.
4. Demam ini diderita pada akhir peristiwa Schizogoni.
Macam-macam penyakit malaria yang disebabkan oleh Plasmodium

1.
2.
3.
4.

Nama Plasmodium
Plasmodium Vivax
Plasmodium Malariae
Plasmodium Fakiparum
Plasmodium Ovale

Fase Schizogoni

Penyakit yang ditimbulkan

48 jam
72 jam
36-48 jam
48 jam

Malaria Tertiana
Malaria Quartana
Malaria Tropica
Malaria Tertiana (sakitnya lebih
ringan daripada Plasmodium
Vivax.

KELAS SUCTORIA
1. -

Suctoria termasuk dalam phyllum Protozoa
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

9

-

Suctoria yang sudah dewasa tidak mampunyai tetapi mempunyai tentukel
(sungut) dan protoplasma, dengan teratur tetapi atau cytostoma

-

Suctoria yang masih muda dalam kehidupannya mempunyai persamaan
dengan Ciliata, dan juga mempunyai silia, hidup bebas berenang.

-

Suctoria muda ini berenang-renang beberapa waktu untuk kemudian
melepaskan silia-silianya dan selanjutnya berubah ke tingkat dewasa.

2. Bentuk tubuhnya :
-

Berbentuk bola panjang

-

Bercabang-cabang dan diantaranya mempunyai tangkai atau kaki untuk
melekat pada suatu obyek dan ditutup oleh pelick (pada species yang berbeda).

3. Bentuk tentakel
-

Seperti mantel yang berbulu dan dikelilingi oleh sinyal yang dapat bergerak.
Fungsinya untuk menangkap dan membawa makanan yang berupa ciliataciliata kecil.

-

Runcing
Fungsinya untuk menusuk mangsanya dan membawanya ketempat yang baik.
Dengan bantuan orus dan melalui tentakel ini maka mangsa tersebut sampai ke
dalam sel-sel tubuh.

4. Hidupnya :
-

Bebas
 Pada tempat yang sejuk misal Podophyra
 Pada payau (pertemuan antara sungai dan laut)
 Pada air asin
 Pada tumbuhan

-

Parasit
 Pada binatang air yang kecil.

5. Perkembang biakan
-

Dengan pembelahan (fission) atau

-

Pembiakan (budding)

6. Contoh
a. Podophyra  hidup bebas dalam air yang sejuk
b. Dendrosoma  bercabang-cabang sampai 2,5 mm panjangnya
c. Sphaerophrya  berbentuk bola, parasit pada Paramaeuom dan Stentor
d. Trichophrya Micropteri  hidup pada insang ikan laut

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

10

e. Allantosoma  hidup pada usus besar kuda.

FILUM PORIFERA
Contoh dari porivera adalah sponsa. Sponsa merupakan hawan yang hidup
menempel pada suatu substrat di laut. Telah diketahui kira-kira 2500 spesies, ada
beberapa yang hidup di air tawar, tetapi sebagian besar hidup di laut. Nama filum ini
dari kenyataan bahwa tubuh porifera mempunyai pori-pori. Air beserta makanan
masuk melalui pori kedalam rongga di dalam tubuh dari hewan akhirnya keluar
melalui oskulum. Air yang telah disaring ini akan dibuang melalui oskulum.
Tubuh sponsa terdiri dari dua lapisan sel, diantara kedua lapisan tersebut terdapat
bagian yang tersusun dari bahan yang lunak disebut mesoglea. Sel-sel yang
membentuk lapisan dalam mempunyai flagea, yang mengatur aliran sel-sel ini dapat
”menangkap” partikel makanan.
Bentuk sponsa ditentukan oleh kerangka tubuh. Kerangka tersusun dari spikula.
Spikula tersebut dari sel-sel yang terdapat dalam mesoglea. Spikula tersusun dari
silika atau kapur (kalsium karbonat). Beberapa sponsa tidak memiliki serabut-serabut
yang lentur dari zat yang disebut spongin. Sponsa terdapat di perairan yang dangkal di
daerah tropis. Bila sponsa diolah dapat digunakan untuk bahan atau alat pembersih.
Seperti yang kita ketahui suatu organisme yang melekat pada suatu subsurat, harus
mempunyai cara untuk menyebar keturunannya ke tempat lain.
Untuk tujuan itu sponsa menghasilkan larva kecil yang dapat ”berenang” dengan
bebas. Larva tersebut memisahkan diri dari induknya dan setelah menemukan tempat
hidup yang sesuai larva akan melekat disitu dan berkembang menjadi hewan dewasa.
Berdasar fosil porifera yang ditemukan menunjukkan bahwa sponsa adalah salah satu
hewan yang pertama kali muncul di bumi. Tetapi tidak ada bukti bahwa ada hewan
yang berkembang dari sponsa. Sponsa seakan-akan menempati suatu tempat yang
agak unik dalam dunia hewan, oleh karena itu oleh bebrapa ahli taksonomi, porifera
dimasukkan dalam suatu kelompok yang disebut parasoa.
Ciri-ciri umum
1. Sudah merupakan Metazoa (Metazoa tingkat rendah), (Metazoa = hewan bersel
banyak, meta = banyak), sebab walaupun tubuhnya sudah berdiri dari banyak sel
tetapi jaringan tubuhnya masih sederhana karena :

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

11

a. Belum mempunyai organ tubuh yang khusus
b. Belum mempunyai sistem saraf
Yang menanggapi rangsang adalah sel-sel individual.
c. Belum mempunyai saluran pencernaan makanan yang khusus.
Pencernaan makanan secara intra seluler (pencernaan makanan dalam sel)
karena masih intraseluler maka disebut Parazoa.
2. Dinding tubuhnya berpori-pori (maka disebut Porifera) dan sudah mempunyai
sistem canol.
3. Dinding tubuhnya terdiri dari 2 lapis antara lain :
a. Lapisan luar = epidermis
Tersusun dan dermal-dermal epitelium
b. Lapisan dalam
Tersusun dari Choanocyte = deretan sel leher masing-masing Choanocyle
dilengkapi dengan Flogellum diantara 2 lapisan (lapisan dalam dan luar)
terhadap zat antara berupa gelotin yang disebut Mesoglea atau Mesenchym.
4. Tubuh dilengkapi kerangka yang berupa Spicula-spicula yang berasal dari :
-

Kapur (Ca CO3)

-

Silicat (H9 Si3O2)

-

Campuran kapur + silikat

Kerangka tersebut terdapat didalam lapisan Mesogles.
5. Tempat hidup
-

Dilaut (kebanyakan)

-

Air tawar (beberapa)

Berdasarkan kerangka dalam tubuhnya maka porifera dibagi dalam 3 kelas :
1. Class Calcarea
Ordo : Homocoela
Ordo : Hetero coela
2. Class Hexactinellida : Ordo : Hyelonema
3. Class Desmospongiae
Ordo : Tetractinellida
Ordo : Monaxonida
Ordo : Keratosa
Berdasarkan sistem saluran / sistem canal maka porifera mempunyai 3 tipe :
1. Tipe Ascon
Tanda-tanda :
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

12

-

Dinding tubuh tipis

-

Dilengkapi dengan canal yang langsung bermuara kedalam Spongocoel
(rongga tubuh bagian tengah)

-

Dindingnya dilengkapi dengan Chodnocyte.

2. Tipe Sycon
Tanda-tanda :
-

Pada prinsipnya sama dengan Ascon tetapi

-

Dinding Spongacoel mengadakan pelekukan kearah epidermis sehingga
membentuk :
a. Radial Canal
Yaitu canal-canal horizontal yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel
leher (Choanocyle)
b. Incurent Canal
Yaitu saluran masuk yang satu sama lain.

-

Prosophyle
Ialah lubang dimana air mulai masuk

-

Apophyle
Ialah lubang dimana air masuk dari radial canal kedalam spongacael.

3. Tipe Leucon
Tanda-tanda :
Dinding tubuh dilengkapi dengan Musenchum / Mesagka yang tebal dan
didalamnya terdapat sistim canal yang bercabang-cabang dan komplex.
Dimana pada suatu tempat sistim canal tersebut membulat dan membentuk rongga
yang dindingnya dilengkapi dengan sel-sel leher (Chronocyte).
Dari ketiga tipe tersebut pada prinsipnya mempunyai lapisan dinding tubuh
yang sama yaitu (dari luar ke dalam) :
1. Epidermis, lap luar
Tersusun dari dermal epitelium
2. Mesoglea / Mesenchym
Yaitu zat antara yang berupa gelatin
Pada mesoglea ini ditemukan antara lain :
a. Porocyte
Terletak diantara / sekitar pori
b. Scleroblast
Membentuk Spicula / kerangka yang terletak di antara pada Mesaglea.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

13

Spongioblast menghasilkan spongi.
c. Archeocyte
Merupakan sel Emoebocyte embryonal dan dapat membentuk sel lain
Misal : sel reproduktif.
3. Endodermis / lapisan dalam
Terdiri dari jajaran / lapisan sel leher / choenocyte
Cara makan :
-

Makanan berupa
 Sisa organisme yang mati
 plankton

-

Makanan masuk kedalam tubuh melalui pori-pori makanan ini berikut bersama
aliran air bisa disebabkan oleh aktifitas flagellum) melalui sistem canal, dan
sampailah pada choanocyte.

-

Makanan tersebut ditampung oleh choanocyte (yang didalamnya berbentuk
corong) dan kemudian dicernakan oleh choanocyte.

-

Makanan yang sudah dicerna kemudian ditransfer ke sel amoebacyte dan
diedarkan keseluruh tubuh oleh sel amoebacyte ini.

-

Sisa metabolisme dikeluarkan melalui sistem canal yang akhirnya dibuang melalui
osculum.

-

Demikian pula cara pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 juga melalui sistem
canal secara diffusi.

Perkembang Biakan
1. Asexual
a. Membentuk kuncup
Kuncup tumbuh menjadi besar dan kemudian ada yang :
-

Lepas dari induknya dan menjadi Porifera baru.

-

Tetap melekat pada induknya sehingga membentuk koloni.

b. Membentuk butir gemmulae
-

Butir gemmulae ini berasal dari sel archeocyte yang berada dalam
Menaglea.

-

Kemudian butir gemmulae ini dibungkus dengan spicula sehingga menjadi
resisten / tahan terhadap keadaan buruk) dan terbentuklah semacam cyste.
Dengan demikian gemmulae ini tahan terhadap kekeringan

-

Jika kekeringan intuk Porifera akan pecah berhamburan tetapi butir
gemmulae ini bis tetap tahan hidup.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

14

-

Jika keadaan lingkungan baik maka gemmulae ini menjadi profera baru.

2. Sexual
-

Ada yang hermaphrodite (sel kelamin terdapat pada satu individu)

-

Ada yang sel kelaminnya terpisah pada individu yang berbeda ( ada alat
kelamin ♂ dan ♀)

-

Baik ovum maupun spermatozoid berkembang dari sel-sel archeocyte yang
ada dalam Mesenchym

-

Sel kemudian akan tinggal dalam Mesenchyn yang nantinya akan dibuahi oleh
spermatozoid.

-

Setelah terjadi pembuahan maka terjadilah zygot.

-

Zygot membelah lagi menjadi larva yang berbamtu getar dan disebut
Ampheblastula.

-

Amplibastula akan keluar dari induknya bersama aliran air melalui osculum
dan untuk sementara waktu berenang-renang.

-

Jika sudah mendapat tempat perlekatan maka akan tumbuh menjadi Porifera
baru.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

15

Berbagai jenis Porifera

Aphrocallistes vastus

Aplysina archeri

Clathrina heronensis

Cliona celata

glass sponge
Haliclona
Euplectella aspergillum

Haliclona oculata

Leucetta chagosensis

Monorhaphis chuni

Pericharax heteroraphis

Pheronema carpenteri

sponges
Porifera

Rhabdocalyptus dawsoni

Spongia officinalis

Spongilla lacustris

FILUM CNIDARIA
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

16

Semua anggota spesies yang termasuk dalam filum ini mempunyai sel penyengat
yang disebut knidoblast. Karena mempunyai knidoblast maka filum ini disebut
KNIDARIA. Knidoblas berisi racun dan benda seperti sengat yang disebut
nematochis. Bila knidoblat tersentuh maka mematochis akan dijulurkan digunakan
untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya mangsanya; disamping sebagai alat
pertahanan terhadap serangan musuh.
Tubuh terdiri dari

dua lapisan sel-sel, ditengah-tengahnya terdapat mesoglea.

Didalam mesoglea terdapat sel-sel, sehingga beberapa ahli biologi menganggap
mesoglea sebagai lapisan yang ketiga. Tubuhnya berbentuk seperti tabung berongga
dengan satu lubang di`ujungnya.
Makanan masuk melalui lubang (mulut) masuk ke rongga yang lebih dalam yang
disebut rongga gastrovaskuler. Rongga ini juga disebut Coelenteron karena itu filum
ini disebut juga Coelenterata. Ctenophora mempunyai gastrovaskuler sehingga
dimasukkan ke dalam filum ini, tetapi Ctenophora tidak mempunyai knidoblast.
Semua alat tubuh (misalnya tentakel) tersusun dalam suatu lingkaran mengelilingi
tubuh. Pola susunan yang demikian dikenal dengan nama simetris radial. Bila seekor
hydra dibelah dari kepala (anterior) sampai ke ekor (posterior) melalui garis tengah,
maka organisme ini akan terbagi dalam dua bagian bagian yang sama. Bandingkan
dengan simetri bilateral dari seorang manusia. Belahan yang dibuat dari permukaan
belakang (dorsal) kepermukaan depan (ventral) pada manusia akan membagi tubuh
menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Hewan simetri radial seperti knidaria tidak
mempunyai permukaan dorsal maupun ventral, juga tidak mempunyai sisi kiri
maupun kanan.
Telah diketahui kira-kira 9.500 spesies yang termasuk di dalam firum cnidaria
ini. Sebagian besar hidup di laut dan beberapa spesies seperti hydra hidup di air tawar.
Filum ini terdiri dari tiga kelas, yaitu : Hydrozoa, Schiphozoa dan Anthozoa.
1. Hydrozoa.
Hydra yang biasa kita jumpai di air tawar adalah anggota kelas ini. Hydra
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
-

Hidup di air tawar

-

Tidak berkoloni

-

Hanya mempunyai satu bentuk tubuh yaitu polip.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

17

Sebagian besar anggota kelas ini mempunyai bentuk tubuh yang ke dua, yaitu
medusa. Medusa dapat melayang atau berenang bebas di dalam air. Bentuk medusa
seperti polip yang terbalik. Ubur-ubur api (Physalia) termasuk di dalam Hydrozoa.
Mematochisnya dapat mengeluarkan racun yang dapat mengakibatkan kematian
manusia. Phisalia mempunyai kantung udara yang digunakan untuk mengapung pada
kantung udara melekat berbagai macam polip.

Gambar Hydra dengan
lubang mulut

Gambar Hydra dengan
tentakel

Gambar Budding pada
Hydra

2. Scyphozoa.
Contoh Scyphozoa adalah Aurelia (ubur-ubur kuping). Beberapa anggota kelas ini
dapat dikatakan tidak mempunyai tahap polip karena ukurannya sangat kecil.
3. Anthozoa.
Anthozoa meliputi anemon laut dan hewan batu-batu karang. Organisme ini
mempunyai hanya satu tahap yaitu polip. Hewan batu karang di daerah tropis dapat
membentuk atol.

Coral reef hidup di laut
Ciri-ciri umum :
Cnidaria  hewan yang mempunyai jelatang
1. Tubuh radial simetiris
Jika dipotong tubuhnya melalui sumbu tubuh maka akan mendapatkan beberapa
bagian yang sama.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

18

2. Dinding tubuh mempunyai lapisan sebagai berikut :
-

Epidermis / luar

-

Mesaglea / tengah  non seluler

-

Gestroderain / dalam

Karena fungsinya sebagai perut
Catatan :
Non seluler  tidak terdiri dari sel-sel
Mesaglea - tak mempunyai sel kembara
- merupakan lapisan non selluler
3. Pada dinding tubuhnya (epidermis) didapatkan Nematocyst sebagai sel jelatang /
penyengat.
4. Sistem saluran makanan Gastrovascular dan Mroaplit
5. Mulut juga berfungsi sebagai anus
Disekeliling mulut didapatkan tentakel.
Catatan : Gastrovasculair
Ialah sistim saluran makanan yang disamping menerima juga
mengedarkan makanan
6. Sistem saraf  Diffuse
Yaitu saraf tersusun dari anyaman dari sel saraf yang berkumpul membentuk
anyaman.
7. Hidupnya
-

Dilaut (kebanyakan)  contoh : Obelia

-

Di air tawar (beberapa)  contoh : Hydra

8. Pada coelenterata telah didapat jaringan tubuh secara difinitive atau defferensiasi
Klasifikasi :
1. Class Hydrozoa
a. Ordo Hydroidea contoh : Hydra, Obelia, Proboscidactyla
b. Ordo Hydroconallina contoh : Millepora, Stylantheca
c. Ordo Trachylina contoh : Tetraplatia, Linope, Solmaris
d. Ordo Siphonophera contoh Physalia Pelagea, Vellella, Porpita.
2. Class Scyphozoa
a. Ordo Discomedusae contoh : Aurelia (ubur-ubur)
b. Ordo Stavromedusae contoh : Haliclystus, Lucernaria
c. Ordo Cubomedusae contoh : Tamoyo
d. Ordo Coronatae contoh : Periphylla, Nausithoe, Linuche
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

19

Gambar : Aurelia sp (ubur-ubur)
3. Class Anthozoa / Zoantharia
-

Subclass Hexacorallia
a. Ordo Actiniaria contoh : Metridium (Anemone)
b. Ordo Madreporaria contoh : Aeropore, Fungia Meandrina
c. Ordo Antipatharia contoh : Antipathes (Akar bahar)
d. Ordo Zoanthidea contoh : Epizoanthus
e. Ordo ceriantheria contoh : Cerianthus

Gambar Anemon laut
-

Subclass Octocorallia / Alcyonaria
a. Ordo Stolonifera contoh : Tubipora Musica, Clavularia, (karang sling)
b. Ordo Pennatulacea contoh : Pennidula Sulcata, Pennatula, Renilla (bulu
laut)
c. Ordo Gorgonace contoh : Corallium Rubrom, Gorgonia, (karang merjan)
d. Ordo Telestacea contoh : Telesto
e. Ordo Alcyonacea contoh : Xenia, Alcyonium, Anthomastus
f. Ordo Coenothecalia contoh : Heliopora.

1. Klas Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri umum :
-

Hidup : soliter (bebas berdiri sendiri)

-

Tubuh : silindris = bersifat flexible (eleastis). Panjang + 10-30 mm
(Macroscopio) diameter < 1 mm

-

Contoh :
Hydra viridis berwarna hijau
Hydra American berwarna kelabu

-

Mulut berfungsi sebagai anus. Disekitar mulut terdapat mutakel-mutakel
(antara 6-10)

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

20

-

Emkiran berfungsi sebagai rongga Gastrovascular

-

Seluruh dinding tubuh termasuk tentakel nya terdiri dari lapisan :
a. Epidermis
b. Mesoglea
c. Gastrodermis
 Epidermis
Sel berbentuk “kubus”
Berfungsi :- sebagai pelindung tubuh
- alat sensoris
 Gastrodermis
Merupakan dinding “enkeron”
Sel berbentuk panjang
Berfungsi sebagai : alat pencernaan makanan
 Mesoglea
Bersifat “Non selluler”
Berfungsi : sebagai alat penunjang tubuh yang bersifat elastis.

-

Pada lapisan baik Epidermis maupun lapisan Gastrodermis pada prinsipnya
terdapat 4 tipe antara lain :
1. Sel epithelio musculer
 Jika diambil 1 sel berbentuk seperti huruf T
 Pada bagian dalam ditemukan contractile fibril
 Pada lapisan Epidermis :
-

Contratile fibril terikat memanjang pada mesoglea

-

Berfungsi * sebagai alat longitudinal
* untuk memanjang – mendelikkan tubuh

(jika fibril berkerut pendek, relax = panjang)
 Pada lapisan Gastrodermis
-

Contractile fibril terikat secara transversal pada lapisan mesaglea

-

Dengan fibril-fibril ini tubuhnya bisa dikembang kempiskan
(berfungsi sebagai otot sirkuler)

2. Sel Kelenjar / Gland Cell
 Pada lapisan Epidermis

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

21

-

Jarang dijumpai, tetapi pada epidermis pangkal (basal disc) sel ini
menghasilkan zat mukosa sebagai zat pengikat tubuhnya pada
suatu obyek di dalam air.

 Pada lapisan Gastrodermis
-

Sel ini berfungsi sebagai penghasl getak pencernaan

3. Sel Interstitial
 Berbentuk kecil
 Ditemukan pada bagian basal baik pada lapisan epidermis maupun
gastrodermis
 Sel ini akan membentuk :

a. sel celamin
b. kuncup
c. nematocysts

4. Sel Sensoris
 Epidermis
-

Banyak ditemukan pada bagian : Tentakel
Mulut
Basal disc

-

Walaupun di epidermis dan gastrodermis juga ditemukan.

 Fungsi sebagai penerima rangsang
 Bagian berasal sel mesoris ini berhubungan dengan sel saraf
Dimana sel saraf satu sama lain bersumbung dan membentuk anyaman
yang dikenal dengan sistem saraf diffuse.
Sel Nematocysts
-

Merupakna semacam kapsul kecil bulat telur.

-

Berisi * benang yang melingkar
* cairan racun

-

Banyak ditemukan pada bagian tentakel juga pada bagian yang lain
kecuali pada basal disc

-

Berfungsi :

* menangkap mangsa
* pergerakan

Tipe : Nemotocysts
1. Penetrant : berfungsi sebagai penangkap mangsa
2. Volvent : berfungsi sebagai penangkap mangsa
3. Glutinants : berfungsi sebagai pergerakan

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

22

1) Tipe Penetrant :
Mempunyai sat racun yang berfungsi untuk menginjeksi mangsanya
(menangkap mangsa) sehingga mangsa tersebut akan lumpuh oleh
racun tersebut.
2) Tipe Volvent :
Berfungsi menjerat / melingkari mangsa yang sudah di lumpuhkan
oleh type Penetrant.
3) Tipe Glutinant :
Mempunyai benang-benang yang dijulurkan keluar untuk membantu
pergerakan.
CARA PERGERAKAN HYDRA :
1. Gerakan seperti ulat kilan
2. Gerakan jungkir balik (gerak akrobatic)
3. Gerakan merayap
Gerakan ini yang dipergunakan adalah tentakel ada dibawah kemudian dengan
tentakel ini hewan ini merayap.
4. Gerakan meluncur / main ski
Gerakan ini dilaksanakan sebagai aktifitas sel-sel epitellio muskuler bagian
pangkal (basalt disc). Disamping itu juga dibantu oleh lapisan lendir.
5. Gerak mengapung di dalam air.
6. Gerak ikut arus aliran air.
CARA MAKAN HYDRA :
Makanannya terdiri dari : - udang-udangan kecil
- larva, insecta air
- hean kecil lainnya
Caranya :
1. Makanan nya ditangkap dengan tentakelnya
2. Mangsa ini dilumpuhkan / diracuni oleh mematocyst type Penetrant
3. Kemudian dijerat dan diikat oleh Mematocyst type valvent
4. Kemudian makanan dimasukkan ke dalam Enteron (rongga tubuh) dan
kemudian dicernakan dalam rongga tubuh. Sisa makanan yang tidak dicerna
dimuntahkan kembali (sebab mulut dan anus menjadi satu)
PERKEMBANG BIAKAN
-

Asexuil
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

23

-

Sexuil

Asexuil :
Dengan jalan membentuk kuncup / percabangan kuncup ini berasal dari sel-sel
interstitial. Jika kuncup sudah cukup dewasa, maka akan memisahkan diri dari
induknya (sebab hydra hidup soliter).
Sexuil :
Hewan ini kebanyakan Hermaphrodite tetapi ada juga yang terpisah. Alat kelamin
ini berasal dari sel interstitul yaitu pada sel epidermis. Testis dibentuk pada bagian
tubuh dekat tentakel. Sel telur dibentuk berdekatan dengan bagian pangkal / kaki /
basalt disc. Jika setelah terjadi pembuahan akan berbentuk zygot setelah zygot
membelah akan membentuk blastula. Blastula dibungkus semacam cyste dan pada
suatu saat akan menjadi hydra dan barulah type ini Diploblstic yaitu karena tali
pernah membentuk lapisan muadermis sedang yang ada hanya lapisan entodiran
dan ectodern.
Obleia  Kelas Hydrozoa
Ordo Hydroidea
Ciri-ciri :
1. Berbentuk koloni
Besarnya + sebesar mulut kerucut, menggerambul
2. Didapatkan

- dipantai pada batu-batuan (melekat)
- pada cangkuk Mullusca

3. Koloni ini terikat pada substrat dengan bantuan hydrorhizanya (akar)
4. Bentuk tubuhnya seperti batang yang bercabang-cabang yang disebut
Hydrocaulis
5. Pada hydracaulis tumbuh 2 macam bentuk cabang (Palyp)
a. Hydrant
b. Gonangium
Hydrant :
-

Berfungsi :- menangkap mangsa
- mengurus makanan (vegetatif)

-

Ditandai dengan adanya banyak kentakel.

Gonongium :
-

Berfungsi : mengurus perkembang biakan (generatif)

-

Bentuk gonongium silindris, dengan ujung melekat sedikit dan berwarna
tranparant dan disebut dengan Gonotheca.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

24

-

Di dalam gonotheca terdapat sumbu (blastostyle)
Blastostyle merupakan :
 Tempat tumbuh kuncup bakal medusae (ada yang menyebut ubur-ubur
pada skelia)

-

Medusae akan ada 2 macam yaitu :
 Medusae ♂ menghasilkan sperma (biasanya berekor)
 Medusae ♀ menghasilkan ovum
Ovum dan sperma dikeluarkan dalam laut dan terjadilah pembuahan
(diluar medusae dalam air laut). Setelah terjadi pembuahan terbentuk zygot
 blestula  “planula yang berambut getar”
Kemudian planula melekat pada suatu obyek dan tumbuh menjadi polips
yang kecil. Dan secara asexuil bisa membentuk kuncup dan terjadilah
obelia yang baru.

6. Obelia yang mengalami pergantian keturunan “Metagenesus” yaitu keturunan
phase.
-

Vegetatif  polip-polip kecil / seperti lumut bercabang

-

Generatif  medusae

Jadi antara polip kecil (seperti lumut) dan medusae seolah-olah merupakan
hewan tersendiri padahal hanya merupakan siklus hidup.
Misal : pada ulat dan kupu-kupu.
2. Klas Scyphozoa
Ordo Discomedusae
Ciri-ciri :
-

Phase polyp nya kecil + beberapa cm saja dan terikat pada suatu obyek didasar
laut.

-

Phase Medusae (generatif) terbentuk seperti payung atu mangkuk dengan
diameter + 1 – 7 feet.

-

Pada bagian pinggir Medusae terdapat tentakel-tentakel
Medusae ini biasanya diketemukan

-



Berenang dipermukaan laut



Dibawa ombak di pantai

Dibagian tengah sisi cekungnya / konkatnya) ditemukan mulut yang terletak
diantara 4 buah tangan yang berbentuk pipih seperit pita dan dibagian pinggir
dilengkapi dengan Mematocyst.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

25

-

Aurelia bukan hermaphrodite. Gamat nya terbentuk seperti huruf V dan
terletak dibagian dalam dari perutnya.

SIKLUS HIDUP
-

Ada yang ♂dan ♀

-

Spertratozoid akan berenang dalam air laut kemudian mencari dan memasuki
kedalam mulut medusae ♀, kemudian masuk ke dalam enterm untuk
membuahi sel telur kemudian berbentuk zygot.

-

Zygot yang terbentuk akan keluar dari mulut medusae ♀ dan untuk remintara
didukung dengan tangan nya dan disini berkembang menjadi larva yang
berambut getar (planula).

-

Setelah terbentuk planula maka planula ini lepas dari induknya dan berenangrenang. Kemudian melekat pada suatu obyek didasar laut. Dan ditempat ini
kemudian tumbuh menjadi polyp baru dan berbentuk seperti trompet yang
disbut Schyphistoma.

-

Schyphistome membagi diri secara tranversal sehingga terbentuk sekumpulan
mas’ yang masing-masing berbentuk seperti cakram.
Keadaan ini disebut phase Strobila

-

Kemudian pada setiap cakram yang terbentuk akan tumbuh bertakel.
Kemudian pemisahan diri dimulai pada cakram yang paling atas / tua
kemudian cakram yang dibawahnya dan sebagainya dan seterusnya.

-

Cakram yang terlepas akan membentuk medusae kecil yang disebut Ephyra.
Secara berangsur-angsur ephyra akan tumbuh menjadi Medusae dewasa :


Medusae ♂



Medusae ♀

3. Klas Anthozoa
Ciri-ciri khusus :
-

Tidak mengalami metagenesis

-

Phase Muduase tak mempunyai

-

Phase Polyp mempunyai.

SUBKLAS : HEXACORALLIA
ORDO

: ACTINIRIA

Ciri-ciri :
-

Menempel pada batu karang

-

Berukuran s/d 2 feet

-

Makanan :

* Invetebrata
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

26

* Udang
-

Tubuh berbentuk :


Silindris pendek



Bagian atas dilengkapi dengan tentakel



Bagian bawah untuk melekatkan dirinya pada suatu obyek.



Mulut berada dibagian atas tengah yang dihubungkan dengan enteron yang
bersatu dengan suatu saluran yang berbentuk tabung yang disebut Gullet.



Disamping sisi pharyax dilengkapi dengan alur licin dan bersilia disebut
Siphonoglyph



Siphonoglyph merupakan jalan air masuk ke dalam enterennya.



Enteron terbagi dalam 6 buah septa / sekat yang menghubungkan
gastrodermis hingga bagian phorinkx.



Septa ini merupakan tonjolan di dalam hingga berhubungan dengan pharys
(septa Primain)



Tetapi pharyn untuk bagian bawah bebas



Septa ini disebut septa Primair.



Air dapat masuk dari ruang satu ke ruang yang lain melalui Ostia yang ada
pada septa tadi.



Diantara septa primair terdapat juga septa-septa yang lain yaitu septa
sekundair tetapi septa sekunder tidak mencapai pharynx



Ada juga Septa Tentier yaitu Septa yang paling pendek.



Pada bagian tepi dari Septa yang bebas (yang terletak dalam enteron
dibawah pharynx) berkembang menjadi bentukan yang tebal dan disebut
Digestic Filament



Dalam Digistic Filament terdapat sel-sel kelenjar yang menghasilkan getah
pencernakan.



Dekat dengan bagian dasar Digestic Filament terdapat benang-benang
yang disebut dengan Acontio.



Di dalam Acontio dilengkapi dengan

- kelenjar
- nematocysts



Merupakan lurus yang sel kelaminnya terpisah (♂&♀) ganad terdapat
dibagian tepi dari Septa tersebut.

KLAS : ANTOZOA, SUB KLAS : HEXACORALLIA
ORDO : MADREPORARIA
Ciri-ciri :
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

27

-

Susunan tubuh pada prinsipnya sama dengan anemone / metridium

-

Perbedaannya antara lain :


Madreporaria
Bagian enterderm mensekresikan zat kapur yang berfungsi sebagai
kerangka. Kerangka ini disebut Calcareous Skeleton atau Coral yang
berwarna : - putih (pada umumnya)
- merah
Pembentukan kerangka :
Mula-mula pada pangkal dimana hewan itu melekat, dengan membentuk
kuncup, kemudian kuncup tumbuh lagi sehingga akhirnya membentuk
koloni yang bercabang-cabang.

-

Contoh-contoh :
1. Acropora
Berbentuk koloni bercabang-cabang seperti pohon.
2. Stylopora
Berbentuk melekuk-lekuk.
3. Leptoria Tenuis
Berbentuk melekuk-leku seperti otak mamalia.
4. Fungia
Berbentuk seperti janin

SUB KLAS : HEXACORRALIA
ORDO : ANTIPATHARIA
Disebut juga Eupixaura Antipathen (Akar Bahar)
Ciri-ciri :
-

Hidupnya koloni

-

Mensekresikan zat tanduk sebagai kerangkanya.

Karang-karang laut ini (Hexacorallia) ini menuntut syarat lingkungan hidup yang
tertentu.
Syarat tersebut antara lain :
1. Temperatur air laut + 200C
2. Dalam laut + 35 m
3. Terletak pada lingkungan antara 280 LU dengan 280 LS
4. Andaikata ada perubahan temperatur maka perubahan tak melebihi 60C
naiknya dan 60C turunnya.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

28

5. Air laut ditempat tersebut bisa banyak mengandung O2.
6. Air laut harus jernih
7. Air laut mempunyai salinitas / kadar garam tertentu.
Macam-macam batu karang yang terbentuk.
1. Karang pantai (Frenging Ruf)
Terbentang dari pantai hingga menjorok + ¼ mil kearah laut.
2. Karang Rintangan (Barier Ruf)
Terletak agak jauh dari pantai.
3. Karang Atoll (Sirkuler Ruf)
Merupakan rangkaian pulau karang yang berbentuk gelam yang ditengahnya
terdapat anak laut yang relatif dangkal dan disebut Lagoon.
Gambar berbagai jenis Anthozoa

Pal
ythoa ignota © 2004 Marine
Discovery University of Arizona

Porites californica © Marine
Discovery

Truncato
flabellum candeanum © Stephen Oulangia bradleyi
D. Cairns
© 1991 Stephen D. Cairns

elegans
© 2000 Ron Ates

Bunodeopsis strumosa
© 2000 Ron Ates

hylliidae

Dendrop

Horm
athia digitata © 2000 Ron Ates
Metridium giganteum © 2000
Ron Ates

Sagartia

Fungiacyathus stephanus
© Stephen D. Cairns

Peachia hastata © 2000 Ron
Ates

Turbinolia
stephensoni © 1997 Stephen D.
Cairns

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

29

Letepsamm
Ce
Oculininae © 2002 Stephen D.
ia formosissima © 1986 Gary
riantharia © 1999 George Miller
Cairns
Williams

Saga
rtia elegans © 2000 Ron Ates
phylliidae

Dendro

ophylliidae

Oculina virgosa
© 1995 National Institute of
Water & Atmospheric Research

Dendr Anthozoa
© 1996 The Paleontological
Society

T
Rhizos
F
runcatoflabellum truncum © 2002 milia maculata © 2002 Stephen ungiacyathus marenzelleri ©
ngiacyathus stephanus
Stephen D. Cairns
D. Cairns
1994 Stephen D. Cairns
© 1989 Stephen D. Cairns

Zoanth
aria © 1999 George Miller

Tubas Bunodeopsis strumosa
traea micrantha © D. Faulkner © 2000 Ron Ates

Anthopleura iophorum niveum
xanthogrammica © 2000 Ron
© 2000 Ron Ates
Ates

Fu

Me
galactis © 2000 Adorian
Ardelean

Acont
Anthemiphyllia frustum
© 1994 Stephen D. Cairns

Dunocy
athus parasiticus © 1992 South
Australian Museum

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

30

Alatotroc
Zoa
hus rubescens
ntharia
© 1996 The Paleontological
© 1994 Stephen D. Cairns
Holcotrochus scriptus
Society
© 1992 South Australian
Museum

Ps

Sti
chodactyla hellianthus ©
2000 Ron Ates

Ne
matostella vectensis
© 2000 Ron Ates

Megalactis © 2000 Adorian
Ardelean

Telmatactis cricoides ©
2000 Ron Ates

eudocorynactis
caribbeorum © 1999
George Miller

FILUM PLATHYHELMINTHES (cacing pipih)
Tubuhnya memipih badan berbentuk pita. Cacing ini simetris bilateral, mempunyai
sisi kanan dan kiri, permukaan dorsal dan ventral, bagian anterior dan posterior. Tipe
simetris semacam ini dikaitkan dengan gerakan yang aktif. Cacing pipih yang hidup
di air tawar misalnya Plenaria, dapat bergerak cepat. Bila planaria berada pada
permukaan substrat/tanah mengeluarkan lendir di bawah tubuhnya, dan bergerak maju
di atas lendir ini menggerakkan silianya. Bila planaria berada di dalam air dapat
berenang dengan cara menggerakkan tubuhnya seperti gelombang. Dengan demikian
planaria dapat bergerak bebas sehingga dapat mencari makanan secara aktif.
Pada hewan yang simertis bilateral posisi organ indra memusat pada ujung anterior.
Planaria memiliki alat penerima cahaya, peraba, dan reseptor getaran yang terdapat
pada ujung anterior. Pemusatan alat-alat indra perasa dikepalanya disebut
cephalization (sepalisasi). Makanan planaria masuk melalui mulut yang berada pada
permukaan ventral dan akhirnya masuk ke dalam rongga gastrovaskuler. Meskipun
bentuk rongga ini lebih berkembang daripada hydra, namun pada prinsipnya sama
dengan alat pencernaan makanan hydra. Bahan-bahan yang tak tercerna masih tetap
harus dikeluarkan lagi melalui mulut seperti hydra.

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

31

Tubuh planaria terdiri dari tiga lapisan embrional. Lapisan terluar disebut ekstoderm,
lapisan dalam disebut endoderm. Endoderm membatasi rongga gastrovaskuler.
Diantara ekstoderm dan endoderm terdapat lapisan mesoderm. Mesoderm terdiri dari
jaringan ikat yang longgar. Pada mesoderm terdapat organ-organ misalnya organ
kelamin jantan dan betina. Filum ini terdiri atas 6000 spesies yang digolongkan
menjadi tiga kelas.
1. kelas Turbellaria
Semua cacing berambut getar yang termasuk tubellaria hidup secara bebas.
Sebagian besar hewan yang termasuk mempunyai susunan tubuh yang sederhana.
Cacing-cacing ini dapat kita temukan pada tanah-tanah lembab dan juga di
perairan baik asin maupun tawar.
2. kelas Trematoda
Semua anggota kelas ini hidup secara parasit. Cacing menghisap makanan dari
inang dengan mempergunakan batil penghisap yang terdapat di permukaan
ventral. Kebanyakan larva dari cacing ynag termasuk termatroda hidup secara
parasit. Inang yang ditumpangi larva berbeda dengan inang yang ditumpangi
cacing dewasa. Inang dari larva biasanya siput-siputan. Cacing hati merupakan
parasit yang berbahaya bagi domba dan lembu. Schistosoma dan cacing paru-paru
merupakan parasit yang berbahaya bagi manusia yang hidup di daerah tropis.

Gambar : Siklus hidup cacing gilig

3. kelas Cestoda
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

32

Cestoda atau cacing pita juga hidup secara parasit. Cacing pita dewasa hidup di
dalam usus inang dan menghisap sari makanan. Bentuk Cestoda seperti pita terdiri
dari untaian progtogled masing progtogled hidup sendiri. Untaian progtogled
dapat mencapai panjang lebih dari 30 meter.
Dalam siklus hidupnya sebagian besar cacing pita membutuhkan dua atau lebih
inang. Kalau daging yang mengandung cacing pita tidak dimasak sempurna
kemudian termakan oleh orang, maka orang tersebut akan terserang cacing pita.
Cacing pita tidak memiliki alat pencernaan dan indra. Dalam evolusi mungkin
hewan ini hasil perkembangan dari cacing pita yang hidup secara bebas. Dalam
proses perkembangannya, alat pencernaan dan alat indera tidak lagi sesuai dengan
cara hidup parasit.

Penyakit Pada Manusia Akibat Cestoda
Nama Ilmiah

Tempat Infeksi

Distribusi

Diphylllobothrium latum

Small Intestine

Argentina, Europe, Japan, Siberia,
Great Lakes area USA

Taenia saginata

Small Intestine

Di seluruh dunia

Taenia solium

Small Intestine

Di seluruh dunia

Hymenolepis nana

Small Intestine

Di seluruh dunia

Siklus hidup

Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

33

FILUM NEMERTINA
Contoh dari Nemertina adalah cacing probosis. Cacing ini diberi nama demikian
karena mempunyai sebuah alat yang berbentuk seperti belalai yang dapat
dijulurkan. Probosis digunakan menangkap mangsa. Probosis yang dapat
mengelurakan racun untuk meracuni korbannya. Cacing ini panjangnya bervariasi
antara satu inchi sampai beberapa kaki, bentuknya agak pipih berwarna menyolok/
terang dan tertutup oleh silia. Sebagian besar hidup sebagai di pantai. Sistem
pencernaan makanan yang searah menguntungkan, karena tidak terjadi
percampuran antara makanan yang masuk dengan sisa makanan yang akan
dikeluarkan. Setelah makanan masuk mulut makanan dicerna di dalam saluran
pencernaan. Akhirnya sisa makanan yang tak tercerna dibuang melalui anus.
Sistem sirkulasinya (peredaran darah) terdiri atas tiga saluran memanjang. Tidak
mempunyai jantung darah digerakkan oleh pergerakan tubuhnya.

FILUM NEMATODA
Cacing yang termasuk nematoda disebut gilik, karena tubuhnya panjang, gilik dan
simetris bilateral. Hewan ini juga memiliki saluran pencernaan searah yang
memanjang mulai dari mulut dan berakhir di anus. Antara saluran pencernaan dan
dinding tubuh sebelah luar terdapat rongga yang disebut pseudocoel. Rongga ini
berisi organ kelamin dan organ-organ lain yang berasal/diturunkan dari
mesoderm. Cacing gilik mempunyai kelamin yang terpisah, jadi terdapat hewan
jantan dan hewan betina. Meskipun sebagian besar nematoda besarnya tidak lebih
dari ujung sebuah jarum, tetapi dapat dengan mudah dikenal karena gerakannya
yang seperti cambuk. Tanah-tanah yang subur banyak dihuni hewan ini.
Sampai saat ini telah diketahui kira-kira 8000 spesies nematoda dan masih banyak
yang belum diketahui. Nematoda tersebar di mana-mana. Nematoda dapat
ditemukan di laut, air tawar, serta tanah. Banyak nematoda yang hidup secara
parasit di tumbuhan atau di dalam tubuh hewan lain. Beberapa spesies nematoda
hidup secara bebas. Yang paling merugikan manusia adalah cacing tambang.
Hewan ini hidup di dalam usus manusia menghisap darah dan jaringan. Bila
terdapat terlalu banyak cacing tambang di dalam usus, menimbulkan gejala lemah,
selalu ingin tidur. Orang dapat terkena infeksi cacing tambang bila tidak
mengenakan alas kaki. Pada suatu saat cacing tambang Amerika yaitu Necator
Americanus menjangkiti dua juta orang di bagian tenggara Amerika Serikat. Saat
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

34

ini dengan adanya sanitasi yang baik dan pemakain sepatu telah banyak
mengurangi infeksi oleh cacing ini.
Bagian tenggara Amerika Serikat bukan satu-satunya yang terkena infeksi
Nematoda. Menurut beberapa perhitungan sekitar 27 juta orang di seluruh
Amerika Serikat telah terinfeksi oleh Trichinella spiralis. Infeksi ini disebabkan
oleh karena memakan makanan mentah atau daging babi yang dimasak setengah
matang yang mengandung organisme ini.
Anak-anak seringkali terkena infeksi Nematoda jenis lain, misalnya Ascaris.
Ascaris hidup dalam usus dan berkembang karena kebiasaan membuang kotoran
sembarangan. Penyakit yang disebabkan Ascaris tidak berbahaya, mudah diobati.
Anjing juga dapat terkena infeksi Ascaris. Cacing Filaria menyebabkan sakit kaki
gajah (elephantiasis). Cacing ini ditemukan di daerah tropis. Ada spesies
nematoda yang menyerang tumbuhan misalnya jeruk, tembakau, dan murbei.
Parasit ini seringkali mematikan inangnya seketika, atau melemahkan kondisi
inang sehingga memberi peluang kepada hama lain untuk menyerang.

FILUM ROTIFERA
Jumlah anggota filum ini sedikit, merupakan hewan yang berukuran miskrokopis.
Rotifera adalah hewan bersel banyak (setiap spesies memiliki jumlah sel tertentu).
Hewan ini seringkali menempel di objek yang ada dalam air, dengan
mempergunakan ”jari kaki”. Makanan rotifera berupa mikroorganisme yang ada
dalam air. Disekitar mulut terdapat silia yang tersusun secara melingkar.

FILUM ANNELIDA
Cacing-cacing anggota filum ini tubuhnya beruas-ruas. Beberapa organ (misalnya
pencernaan) membentang sepanjang tubuh. Organ yang lain seperti saluran
pembuangan, ada di setiap ruas. Annelida mempunyai rongga tubuh atau
coelem.Rongga ini tidak saja berisi organ-organ yang terbentuk dari mesoderm
tetapi juga dilapisi oleh lapisan mesoderm.
Annelida merupak nhewan simetris bilateral, mempunyai sistem peredaran
darah yang tertutup dan sistem syaraf yang tersusun seperti tangga tali. Pembuluh
darah yang utam membujur sepanjang bagian dorsal sedangkan sistem syaraf
terdapat pada bagian ventral.
Invertebrata trimanunipa@yahoo.com

35

Telah diketemukan 7.000 species yang hidup di air tawar, laut dan tanah.
Contoh annelida adalah cac