ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA “FAST FORWARD SHOP” BERBASIS WEBSITE

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA “FAST FORWARD SHOP” BERBASIS WEBSITE

S kripsi

Sebagai Persyaratan Untuk M emperoleh Gelar Sarjana Teknik

SRI AYU BUDIYANTI PRATIWI

I 0306010

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

ABS TRAK

S ri Ayu Budiyanti Pratiwi, I0306010, ANALIS IS DAN DES AIN IMPLEMENTAS I S IS TEM INFORMAS I PENJUALAN PADA “FAST FORWARD SHOP” BERBASIS WEBSITE. Skripsi. Surakarta : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas S ebelas Maret, Juli 2010

“Fast Forward Shop” merupakan salah satu online shop yang memasarkan produknya dengan menggunakan media Facebook. Kekurangan dari Facebook yaitu permasalahan informasi berhubungan dengan sistem informasi penjualan, penyimpanan data yang tersimpan kurang baik, dan penanganan secara manual dalam melayani konsumen. Kekurangan tersebut mengakibatkan waktu tunda dan kapasitas operator yang cukup banyak. Kekurangan tersebut dapat diselesaikan dengan perancangan alat bantu berupa website.

Pada penelitian dilakukan dua tahap antara lain tahap analisis dan perancangan proses bisnis usulan dan tahap perancangan. Pada tahap analisis dan perancangan proses bisnis, dilakukan identifikasi sistem berupa proses bisnis sistem sekarang dan analisis sistem dengan melakukan benchmarking pada beberapa fashion online shop yang menghasilkan kebutuhan sistem pada “Fast Forward Shop”. Hasil akhir dari tahap tersebut adalah proses bisnis sistem usulan berdasarkan proses bisnis sistem sekarang dan kebutuhan sistem. Proses bisnis sistem usulan menjadi acuan dalam pencarian media yang sesuai dengan kebutuhan sistem. Pada tahap perancangan dilakukan perancangan tata letak interface, penggunaan basis data, dan penyusunan program aplikasi berupa website. Penggunaan basis data sesuai dengan basis data pada media terpilih. Penyusunan program aplikasi dengan bantuan Content Management System (CM S) Joomla!.

Hasil dari penelitian adalah proses bisnis sistem usulan dan program aplikasi. Proses bisnis usulan menjadi dasar acuan dalam pencarian media yang sesuai. M edia tersebut adalah VirtueMart, media ini digunakan untuk meng implementasikan sistem informasi penjualan ”Fast Forward Shop”. Program aplikasi berupa website disusun dari kompenen VirtueMart, module, plug in dan artikel pendukung lainnya. Aplikasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan sistem

informasi penjualan “Fast Forward Shop”.

Kata kunci: fashion online shop, sistem informasi penjualan, website, CM S, Joomla!, VirtueMart

xvii + 75 halaman; 13 gambar; 18 tabel; 31 lampiran; References: 20 (1991-2010)

ABSTRACT

S ri Ayu Budiyanti Pratiwi, I0306010, ANALYSIS AND DESIGN IMPLEMENTATION OF INFORMATION SYSTEMS SALES ON "FAST FORWARD SHOP" WEBSITE-BASED. Thesis. Surakarta: Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering, University Eleven in March, July 2010

"Fast Forward Shop" is one of the online shop which sells its product by using the media Facebook. Lack of information on Facebook that is the problem associated with the sale of information systems, data storage that is saved is not good, and manual handling in serving consumers. Deficiency resulted in a delay and considerable service capacity. These deficiencies can be resolved with a website design tool.

Research such as two phases, they are analysis of business process and design proposals and the design stage. The analysis and design of business processes, system identification was done in the form of current systems and business process analysis with the benchmark system in some fashion online shop that produces the system requirements on the "Shop Fast Forward." The end result of this stage is the proposed system of business processes based on current systems and business process needs of the system. Business process proposed system should be implemented in accordance with the search media system requirements. At the design stage is the layout design interface, the use of databases, and programming website application form. The use of databases in accordance with the data base on selected media. Preparation of application programs with the help of Content Management System (CMS) Joomla!.

Results from research are business process and application programs proposed system. Business process proposal became the basis in the appropriate media search. VirtueMart media is used to implement a sales information system "Fast Forward Shop". Application program is arranged by VirtueMart component, modules, plug ins, and other supporting articles.This application could be meet the system requirements on the systems of information sales "Fast Forward Shop."

Keywords: online fashion shop, sales information systems, websites, CMS xvii + 75 pages; 13 pictures; 18 tables; 31 appendixes;

References: 20 (1991-2010)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Aktifitas Bisnis dalam Organisasi II-4 Tabel 4.1

IV –2 Tabel 4.2

Pemetaan Bisnis Proses Awal Keseluruhan

IV - 5 Tabel 4.3

Perbandingan Beberapa Fashion Online Shop

IV – 17 Tabel 4.4

Tabel Kamus Data Barang

IV – 17 Tabel 4.5

Tabel Data Supplier

IV – 17 Tabel 4.6

Tabel Data Pelanggan

IV – 18 Tabel 4.7

Tabel Data Transaksi Pembelian

IV – 18 Tabel 4.8

Tabel Data Transaksi Penjualan

IV – 18 Tabel 4.9

Tabel Data Pemesanan Barang

IV – 19 Tabel 4.10

Tabel Data Pengiriman Barang

IV – 19 Tabel 4.11

Tabel Kamus Data Barang

IV – 20 Tabel 4.12

Tabel Kamus Data Supplier

IV – 20 Tabel 4.13

Tabel Kamus Data Pelanggan

IV – 20 Tabel 4.14

Tabel Kamus Data Transaksi Pembelian

IV – 21 Tabel 4.15

Tabel Kamus Data Transaksi Penjualan

IV – 21 Tabel 4.16

Tabel Kamus Data Pemesanan Barang

IV – 21 Tabel 5.1

Tabel Kamus Data Pengiriman Barang

Tabel Hasil Validasi dengan M etode Black Box

V –3

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Oraganisasi Fast Forward Online Shop II-3 Gambar 2.2 Ukuran Proses Bisnis

II-5 Gambar 2.3 S iklus E-Commerce

II-9 Gambar 3.1 Flow Chart Penelitian

III-1 Gambar 4.1 Alur Kegiatan secara Keseluruhan

IV –3 Gambar 4.2 Alur Kegiatan Transaksi Penjualan

IV –4 Gambar 4.3 Proses Bisnis Usulan

IV – 12 Gambar 4.4 Rancangan Home Website

IV – 13 Gambar 4.5 Rancangan Halaman Product Detail

IV – 14 Gambar 4.6 Rancangan Halaman Chart

IV – 15 Gambar 4.7 Rancangan Halaman Order Detail

IV – 16 Gambar 4.8 Relasi Antar Tabel

IV – 22 Gambar 4.9 Halaman Depan Website “Fast Forward Shop”

IV – 29

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel L.1 Tabel Kode Barang L-1 Gambar L.1 “Barang Baru” (www.barangbaru.com)

L-2 Gambar L.2 “Dunia Fashion” (www.duniafashion.com)

L-3 Gambar L.3 “TOPSHOP” (www.topshop.com)

L-4 Gambar L.4 “Rokit” (www.rokit.co.uk)

L-5 Gambar L.5 Home L-6

Gambar L.6 Contact Us L-6 Gambar L.7 Our Store

L-7 Gambar L.8 Privacy Policy

L-8 Gambar L.9 Slider Galery

L-8 Gambar L.10 Pemilihan Bahasa

L-9 Gambar L.11 Kategori Produk

L-9 Gambar L.12 M esin Pencari

L-10 Gambar L.13 Form Registrasi

L-10 Gambar L.14 Konfirmasi Registrasi

L-11 Gambar L.15 Log In

L-11 Gambar L.16 User Menu – Perubahan Identitas Diri

L-11 Gambar L.17 User Menu – Submit Article

L-12 Gambar L.18 User Menu – Submit Web Link

L-13 Gambar L.19 Product Detail

L-13 Gambar L.20 Chart

L-14 Gambar L.21 Checkout

L-14 Gambar L.22 Shipment Method

L-15 Gambar L.23 Payment Method

L-15 Gambar L.24 Confirm Order

L-16 Gambar L.25 Koneksi Jejaring Sosial

L-16 Gambar L.26 Share via Facebook

L-17 Gambar L.27 Upload File

L-17 Gambar L.28 Fitur What’s New

L-17 Gambar L.29 Fitur Special Product dan Products Discount

L-18

Gambar L.30 Fitur Who’s Online L-18

DAFTAR PUSTAKA

Dyah. 2007. Pengujian, Validasi, dan Verifikasi Perangkat Lunak. Tersedia di http://blog.its.ac.id/dyah03tc/2007/11/15/pengujian-validasi-dan-verifikasi -perangkat-lunak/. Diakses tanggal 20 Juni 2010

Firmanto, A. 2009. Proposal Teknik Riset Operasi. Tersedia di http: //arieffirmanto.blog.upi.edu/category/kuliah/tro/. Diakses tanggal 6 Januari 2010.

Hammer, M and Champhy, J. 1993. Reengineering The Coorporation. London: Nicholas Bearley Publishing. Hammer, M . 2004. The Agenda What Every Business Must Do to Dominate The Decade. Jakarta: Gramedia. Harrington. 1991. Bussiness Process Improvement. Jakarta Ismail, M . 2004. Konsep Sistem Informasi Manajemen. Sumatera Utara: USUT

Digital Library . Tersedia di http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/1205/1/akuntansi-mutia.pdf. Diakses tanggal 6 Januari 2010

Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Joomla. 2010. Joomla!. Tersedia di http://extensions.joomla.org/. diakses tanggal

10 M ei 2010 Pakereng, I dan Wahyono, T. 2004. Sistem Basis Data Konsep dan Pendekatan Praktikum . Yogyakarta : Graha Ilmu. Peppard, J and Rowland, P. 1997. The Essence of Business Process Re- Enginering. UK: Prentice Hall International Ltd. Primbodo, B. 2010. Validasi. Tersedia di http://priyambodo71.wordpress.com/ cpob/validasi/. Diakses pada tanggal 3 Juni 2010 Ritchi, H. 2009. Identifikasi Pengendalian Aplikasi dalam Analisis Proses Bisnis. Tersedia

di http://pustaka.unpad.ac.id/wp -content/uploads/2009/01/ identifikasi_pengendalian_aplikasi.pdf. Diakses tanggal 22 Desember 2009

Riyanti. 2010. Konversi Sistem. Tersedia di http://riyanti.staff.gunadarma.ac.id/ Downloads/files/13890/Konversi+Sistem(9).pdf konversi system. Diakses tanggal 3 Juni 2010

Setiawan, D. 2002. E-Commerce . Tersedia di http://deris.unsri.ac.id/ materi/deris/ecommerce_deris.pdf. Diakses tanggal 25 Desember 2009 Siswono, V. K., Kertamihardja, R., dan Hidayat, D. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Melalui Internet pada PT. Matradinamika Heksapura . Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Uli. Panduan Pendayagunaan Open Source Software: Content Management System. 2009 Victor, R. I, Tirta, E. 2007. Analisa, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Penjualan Pelumas. Tersedia di http://www.itmaranatha.org/ jurnal/jurnal.informatika/Jurnal/Juni2007/artikel/artikelpdf/juni07_9.pdf. Diakses tanggal 3 Desember 2009.

Wikipedia. 2009. E-Commerce. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/ E_commerce. diakses tanggal 28 Desember 2009. Wikipedia. 2010. Online Shopping. Tersedia di http://en.wikipedia.org/ wiki/Online_shop . Diakses tanggal 25 Juni 2010 Wikipedia. 2010. Website. Tersedia di http://en.wikipedia.org/wiki/Website. Diakses tanggal 22 M aret 2010

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat analisis dan desain implementasi pada sistem informasi transaksi penjualan sebuah online shop.

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Penjualan merupakan bagian yang sangat penting sehingga banyak cara yang digunakan untuk memperbaiki sistem penjualan suatu perusahaan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk perbaikan sistem mereka. M edia internet adalah cara pemasaran bersifat virtual, dapat memasarkan produk dan layanan. Hal ini merupakan metode sistem pemasaran alternatif yang lebih baik, dikenal dengan istilah e- commerce yang berarti pemasaran secara elektronik. E-commerce ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan informasi yang di butuhkan oleh orang –orang yang mengalami kendala dalam mencari tahu mengenai informasi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan.

Facebook merupakan jejaring sosial yang dapat diakses oleh siapa pun melalui media internet. Banyak pengguna Facebook yang membuat akun untuk berjualan, yang sering dikenal dengan sebutan online shop. Salah satu online shop yang ada pada Facebook adalah “Fast Forward” yang menawarkan aneka trend fashion, seperti pakaian, aksesoris, dan aneka produk yang berhubungan dengan fotografi. “Fast Forward” merupakan online shop seperti pada umumnya yang ada di Facebook. Sistem yang ada pun tidak jauh berbeda, Facebook hanya dijadikan media display produk yang akan ditawarkan. Salah satu contoh adalah ketika calon pembeli menanyakan mengenai ketersediaan suatu produk, pemilik online shop harus melihat data-data produk secara manual. Itu semua memerlukan waktu dan proses yang cukup menyita waktu. Calon pembeli tidak dapat mengetahui informasi tersebut secara langsung, pihak penjual pun harus menginformasikan kembali pada calon pembeli mengenai ketersediaan produk yang akan dibeli. Selain itu, pada Facebook tidak dapat dilakukan penyimpanan data dengan baik, seperti penyimpanan data barang, data konsumen, history pemesanan dan lain Facebook merupakan jejaring sosial yang dapat diakses oleh siapa pun melalui media internet. Banyak pengguna Facebook yang membuat akun untuk berjualan, yang sering dikenal dengan sebutan online shop. Salah satu online shop yang ada pada Facebook adalah “Fast Forward” yang menawarkan aneka trend fashion, seperti pakaian, aksesoris, dan aneka produk yang berhubungan dengan fotografi. “Fast Forward” merupakan online shop seperti pada umumnya yang ada di Facebook. Sistem yang ada pun tidak jauh berbeda, Facebook hanya dijadikan media display produk yang akan ditawarkan. Salah satu contoh adalah ketika calon pembeli menanyakan mengenai ketersediaan suatu produk, pemilik online shop harus melihat data-data produk secara manual. Itu semua memerlukan waktu dan proses yang cukup menyita waktu. Calon pembeli tidak dapat mengetahui informasi tersebut secara langsung, pihak penjual pun harus menginformasikan kembali pada calon pembeli mengenai ketersediaan produk yang akan dibeli. Selain itu, pada Facebook tidak dapat dilakukan penyimpanan data dengan baik, seperti penyimpanan data barang, data konsumen, history pemesanan dan lain

Online shop berbasis website dirancang berdasarkan kebutuhan sistem, hasil dari benchmarking pada online shop dalam dan luar negeri. Implementasi program aplikasi dapat dilakukan dengan cara membuat dari awal sendiri dan menggunakan perancangan yang telah tersedia. Pada penelitian ini digunakan implementasi program aplikasi dengan menggunakan yang telah tersedia dengan bantuan Content Management System (CM S) dalam pembuatan fitur-fitur dan konten-konten tambahan. CM S dapat memberikan kemudahan dalam mendapatkan fitur yang dibutuhkan, siap pakai, dan murah. Kekurangan dari CM S yaitu tingkat keamanan yang kurang dan tidak semua kebutuhan sistem dapat dipenuhi oleh konten yang ada sehingga perlu dilakukan pengembangan konten.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana menganalisa dan mengimplementasi sistem informasi penjualan “Fast Forward” online shop yang bergerak di bidang fashion berbasis website .

1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. M erancang proses bisnis sesuai dengan kebutuhan sistem di “Fast Forward” online shop pada transaksi penjualan

2. M engimplementasi program aplikasi berupa website sebagai penerapan dari sistem informasi manajemen agar mempermudah penjual dan pembeli dengan bantuan CM S

1.4 MANFAAT PENELITIAN

M anfaat yang ingin dicapai jika penelitian ini diimplementasikan antara lain:

1. Adanya proses bisnis pada sistem yang sedang berlangsung dan pada sistem usulan transaksi penjualan “Fast Forward Shop” agar mempermudah dalam melihat skema proses pada sistem penjualan

2. Adanya alat bantu yang memudahkan antara penjual dan pembeli berupa online shop berbasis website yang sesuai dengan kebutuhan sistem pada “Fast Forward Shop” agar mempermudah transaksi penjualan

1.5 BATASAN MASALAH

Batasan masalah ini berfungsi untuk membatasi penelitian agar tidak terlalu luas dan memperjelas obyek penelitian yang akan dilakukan. Batasan masalah yang digunakan sebagai berikut :

1. Proses bisnis hanya membahas transaksi penjualan

2. Website yang dibuat hanya berkaitan dengan input informasi kuantitas persedian barang jadi sampai dengan barang akan dikirim

3. Proses pembayaran dilakukan di luar sistem website yang dirancang

4. Penggunaan sebuah media sebagai acuan desain imp lementasi yang digunakan pada CM S Joomla!

5. Basis data disesuaikan dengan basis data yang telah disediakan oleh komponen utama VirtueMart

6. Penjualan difokuskan secara lokal yaitu Indonesia.

7. Pengujian sekuritas dari hasil perancangan tidak termasuk dalam obyek penelitian.

1.6 ASUMSI

Asumsi yang digunakan pada penelitian yaitu tidak terjadi perubahan proses yang signifikan pada sistem selama penelitian berlangsung.

1.7 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi dan sistematika penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan latar belakang penelitian yang dilakukan sehingga memberikan pengetahuan sesuai tujuan penelitian, dan batasan-batasan yang digunakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan gambaran umum mengenai perusahaan “Fast Forward” online shop, proses bisnis, sistem informasi manajemen dan web design .

BAB III M ETODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan gambaran terstruktur tahap demi tahap proses pelaksanaan penelitian dalam bentuk flow chart dan penjelasannya yang membahas tentang tahapan yang dilalui dalam penyelesaian masalah sesuai dengan permasalahan yang ada mulai studi literatur, studi lapangan, perumusan masalah, tujuan penelitian, perancangan proses bisnis, perancangan sistem informasi manajemen, analisis hingga kesimpulan dan pemberian saran .

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan diuraikan tentang analisis sistem yang ada sebelumnya kemudian dicari kebutuhan dari sistem, perancangan proses bisnis, penggunaan database, perancangan interface, dan penyusunan program aplikasi.

BAB V IM PLEM ENTASI SISTEM Bab ini berisi tentang perbandingan antara sistem yang diusulkan dengan sistem yang sudah dibuat, validasi sistem dan implementasi sistem. Validasi yang dilakukan adalah mengukur kesesuaian sistem informasi penjualan yang dibangun berdasarkan kebutuhan sistem.

BAB VI KESIM PULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan, dan saran –saran perbaikan bagi penelitian yang dilakukan dan bagi penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum mengenai perusahaan online shop yang dijadikan obyek penelitian dan tinjauan pustaka yang memuat teori-teori yang mendukung pelaksanaan penelitian, perancangan sistem dan implementasi sistem.

2.1 DATA UMUM PERUS AHAAN

Data umum perusahaan yang terdapat pada bagian ini meliputi sejarah perusahaan, visi dan misi, dan struktur organisasi perusahaan.

2.1.1 S ejarah Perusahaan

Perusahaan online shop yang bergerak di bidang fashion ini bernama “Fast Forward Shop”. “Fast Forward Shop” didirikan pada tanggal 3 November

2009. Perusahaan ini didirikan oleh Nur Hatta Krisna Tri Aditya. Tempat pemasaran dari online shop ini pada jejaring sosial Facebook, www.facebook.com/fastforward838 .

Terdapat filosofi terhadap penamaan perusahaan yaitu "To fast-forward means to move forward through an audio or video recording at a speed faster than that at which it would usually flow." Begitulah wikipedia mendefinisikan Fast-Forward, namun bagi kami Fast-Forward merupakan sebuah filosofi. Filosofi dalam berkarya, filosofi dalam menjalankan usaha kami. Dalam melakukan Fast - Forward (saat kita mendengarkan lagu), tentu kita tidak asal-asalan dalam menekan tombol tersebut. Namun, kita memiliki pandangan awal, perkiraan awal sampai titik manakah kita akan menghentikan Fast-Forward kemudian memulai lagu yang ingin didengarkan. Begitu juga filosofi dari perusahaan ini, dengan perhitungan dan ramalan terhadap mode yang akan menjadi trend. “Fast Forward”

akan menyajikan kepada konsumen baju-baju dan aksesoris (fashion) yang akan menjadi trend. Dan perusahaan ingin agar pelanggan setia dapat menjadi trendsetter di sekelilingnya.

“Fast Forward Shop” menawarkan produk berupa baju, aksesoris, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan fotografi. Karena “Fast Forward Shop” merupakan perusahaan online shop yang mengedepankan segi fashion dan lebih “Fast Forward Shop” menawarkan produk berupa baju, aksesoris, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan fotografi. Karena “Fast Forward Shop” merupakan perusahaan online shop yang mengedepankan segi fashion dan lebih

Sesuai dengan visinya yaitu be the trendsetter, maka perusahaan menyediakan produk-produk yang berhubungan dengan fotografi. Produk-produk tersebut antara lain toy cam, lomography, camera SLR, dan lain-lain. Produk- produk tersebut diambil dari beberapa supplier dan “Fast Forward Shop” juga melayani untuk produk-produk pesanan. Produk-produk yang dijual pada “Fast Forward” berbasis fashion dan up to date. Dimana “Fast Forward” memiliki ciri khas tersendiri dari setiap produknya. Perusahaan selalu membuat inovasi dan kreatifitas yang unique. Slogan dari “Fast Forward Shop” sendiri yaitu be the trendsetter.

2.1.2 Visi dan Misi

Visi dan misi dari perusahaan antara lain:

A. Visi M enjadikan perusahaan online shop yang bergerak di bidang fashion, perusahaan yang menjadi trendsetter dari trend mode yang ada.

B. M isi

1. Selalu update akan trend mode yang ada.

2. M embuat produk-produk yang unique

3. Bersifat commercial dan positive impact to others

4. M engutamakan tingakat kepuasan dari pelanggan

5. M emajukan citra perusahaan online shop yang berkualitas dan terpercaya

2.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang digunakan di online shop “Fast Forward Shop” adalah struktur lini atau garis. Struktur lini adalah struktur organisasi yang didalamnya terdapat garis kewenangan yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar

2.1 berikut ini.

Dewan Penasehat

Direktur

Desain Pengadaan

Produksi

Quality Control

Keuangan

Pemasaran

Penjualan Pengiriman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi “Fast Forward” online shop

2.2 KONSEP PROSES BISNIS

2.2.1 Pengertian Proses Bisnis

Proses bisnis adalah suatu kumpulan pekerjaan yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu. Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan. Banyak definisi yang telah dijabarkan oleh para ahli manajemen mengenai proses bisnis.

Proses bisnis adalah serangkaian atau sekumpulan aktifitas yang dirancang untuk menyelesaikan tujuan strategik sebuah organisasi, seperti pelanggan dan pasar (Hammer dan Champhy, 1993). Proses bisnis memiliki beberapa karakteristik antara lain:

1. M emiliki tujuan

2. M emiliki input tertentu

3. M emiliki output tertentu

4. M enggunakan sumberdaya

5. M emiliki sejumlah aktifitas yang dilakukan dalam suatu urutan

6. Dapat mempengaruhi lebih dari satu unit organisasional.

7. M enciptakan suatu nilai untuk konsumen. Pelanggan dapat berupa internal atau eksternal.

Proses manajemen menggunakan input dari proses operasi dan proses informasi untuk pengambilan keputusan dan kebijakan sebagai outputnya. Tabel

2.1 menjelaskan hubungan antara ketiga proses tersebut.

Tabel 2.1 Klasifikasi Aktifitas Bisnis dalam Organisasi

Aspek Proses Operasi

Proses Informasi

Proses Manajemen

Komponen manusia, peralatan, organisasi,

manusia, otorasi, organisasi, kebijakan, dan prosedur

manusia, peralatan, otorasi,

organisasi, kebijakan, dan

kebijakan, dan prosedur

prosedur

Jenis Aktifitas secara fisik menyediakan barang

perencanaan, pengendalian, dan dan jasa dalam proses bisnis

mencatat/menyimpan data

atas peristiwa operasi, memelihara

evaluasi proses bisnis yang terjadi

data refreansi yang penting, dan menyajikan informasi berguna bagi manjemen dan pengambil keputusan

Tujuan menyelesaikan pekerjaan organisasi

merencanakan dan mengendalikan dalam bentuk proses bisnis

memfasilitasi fungsi operasi dan

mendukung kebutuhan pengambil-

operasi/proses bisnis organisasi

an keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang ber- kualitas

Sumber: Ritchi (2009)

Secara singkat dapat dikatakan bahwa efektifitas berkaitan output suatu proses, dalam hal ini yaitu ketepatan dalam memenuhi kebutuhan. Efisiensi berkaitan dengan penghematan dalam pemakaian sumberdaya melalui penggunaan metoda yang tepat. Akhirnya suatu proses juga harus menyiapkan diri untuk menghadapi perubahan faktor eksternal maupun internal.

Pelanngan

efektifitas

Proses Bisnis

efisiensi

adaptabilitas

Sumber Daya Perubahan

Gambar 2.2 Ukuran Proses Bisnis

Sumber: eTOM for Telecommunication and Information Industry di dalam Peppard dan

Rowland, 1997

2.2.2 Business Process Improvement (BPI)

Business Process Improvement (BPI) adalah langkah perombakan terhadap proses bisnis yang telah berjalan untuk memperbaiki atau memberikan proses yang baru. Proses bisnis awal dipetakan terlebih dahulu dengan basic flowchart ataupun bentuk chart yang lainnya. Peta tersebut kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi kegiatan yang termasuk value added dan non-value added. Semaksimal mungkin kegiatan non value-added berusaha dihilangkan sehingga alur proses menjadi lebih efisien. Perbaikan tersebut berdasarkan pada konsep Business Process Reengineering untuk menghilangkan, menyederhanakan, menyatukan atau melakukan otomatisasi pada proses (Indrajit dan Djokopranoto dalam Hammer dan Champhy, 1993). Secara runtut pengolahan proses bisnis meliputi langkah –langkah sebagai berikut :

1. Pemetaan proses bisnis awal Proses bisnis di ketiga mata rantai yang diteliti pertama –tama akan dipetakan untuk memberikan gambaran kondisi aktual. Peta digambarkan dengan basic flowchart standard.

2. Identifikasi proses value-added dan non-value added Proses value added dijelaskan sebagai proses yang menciptakan nilai tambah bagi produk untuk menambah kepuasan konsumen. Sedangkan proses non-value added adalah proses yang apabila dihilangkan tidak akan mengurangi nilai tambah yang diberikan pada konsumen.

3. M elakukan perbaikan proses dengan konsep Bussiness Process Improvement dengan garis besar sebagai berikut : (Indrajit dan Djokopranoto dalam Hammer dan Champhy, 1993)

a. M enghilangkan proses, berarti menghilangkan proses yang tadinya ada menjadi tidak ada karena dianggap tidak p erlu diganti dengan proses lain

b. M enyederhanakan proses, proses yang semula rumit dan memakan waktu lama disederhanakan agar lebih cepat diselesaikan

c. M enyatukan proses, yakni menggabungkan beberapa proses menjadi satu proses

d. M elakukan otomatisasi, hal ini dilakukan dengan memanfaatkan komputer atau teknologi informasi dalam proses Harrington (1991) menyatakan bahwa suatu proses bisnis dapat

disederhanakan dengan cara-cara sebagai berikut :

1. M engeliminasi birokrasi dengan menghilangkan kegiatan administratif yang tidak perlu

2. M engeliminasi perulangan proses dengan menghilangkan proses yang identik yang dilakukan ditempat berbeda

3. Identifikasi proses value added dengan mengevaluasi seluruh bagian dari proses bisnis dan menentukan kontribusinya dalam memenuhi keinginan konsumen

4. Simplifikasi proses yaitu menyederhanakan proses yang rumit

5. Reduksi waktu proses

6. Error proofing atau pencegahan terjadinya kesalahan proses

7. Upgrading dengan mengefektifkan penggunaan fasilitas untuk meningkatkan performansi

8. Simple language yaitu mengurangi kompleksitas dokumen, sehingga mudah dipahami bagi siapapun yang menggunakannya

9. Standarisasi dengan menetapkan suatu cara khusus penanganan proses dan membiasakan pekerja melakukannya berulang-ulang

10. Suplier partnership atau meningkatkan hubungan dengan supplier karena output suatu proses sangat tergantung dari kualit as input dari proses sebelumnya

11. Big picture improvement dilakukan jika kesepuluh cara sebelumnya tidak efektif, sehingga perlu ditemukan suatu ide kreatif untuk melakukan perubahan besar

12. Automation atau mechanization dengan menggunakan tools, peralatan dan komputer untuk membantu proses

2.3 S IS TEM INFORMAS I MANAJEMEN

Sistem informasi manajemen yaitu serangkaian subsistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu mentransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer.

Dari definisi tersebut ada beberapa point yang perlu diuraikan lebih lanjut:

1. Sistem Informasi M anajemen memiliki subsitem informasi Sistem informasi manajemen adalah serangkaian subsistem, dimana subsistem tersebut mendukung tercap ainya sasaran Sistem nformasi manajemen dan organisasi sebagian dari subsistem berperan hanya dalam satu kegiatan atau lapisan manajemen, sementara yang lainya berperan ganda.

2. Sistem Informasi M anajemen adalah menyeluruh Sebuah sistem informasi manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam sistem informasi manajemen adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara berinteraksi dengan elemen- elemen lain dari sistem informasi manajemen.

3. Sistem Informasi M anajemen adalah terkoordinasi Sistem informasi manajemen dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamin bahwa data yang diproses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju 3. Sistem Informasi M anajemen adalah terkoordinasi Sistem informasi manajemen dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamin bahwa data yang diproses dapat dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa informasi melewati dan menuju

4. Sistem Informasi M anajemen terintegrasi secara rasional Subsistem dalam sistem informasi manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama dengan melewatkan data diantara subsistem tersebut.

5. Sistem Informasi M anajemen mentransformasikan data Apabila data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka data akan menjadi informasi.

6. Sistem Informasi M anajemen meningkatkan produktivitas Sistem informasi manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti penyajian dokumen dengan efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak terduga.

7. Sistem Informasi M anajemen sesuai dengan gaya manajer Sistem informasi manajemen dikembangkan lewat pengenalan sifat dan gaya manajerial dari personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan mengembangkan sistem informasi manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak efektif.

2.4 PERDAGANGAN ELEKTRONIK

Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris: Electronic commerce , juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi

Gambar 2.3 Siklus E-Commerse

Sumber: Wikipedia, 2009

E commerce merupakan extension dari commerce dengan mengeksploitasi media elektronik. M eskipun penggunaan media elektronik ini belum dimengerti, akan tetapi desakan bisnis menyebabkan para pelaku bisnis mau tidak mau harus menggunakan media elektronik ini. Pendapat yang sangat berlebihan tentang bisnis „dotcom‟ atau bisnis online seolah-olah mampu menggantikan bisnis tradisionalnya (off-line). Kita dapat melakukan order dengen cepat di internet tetapi proses pengiriman barang justru memakan waktu dan koordinasi yang lebih rumit, bisa memakan waktu mingguan, Internet hanya menyelesaikan 10% dari proses transaksi, sementara 90 % lainnya adalah biaya untuk persiapan infrastruktur back-end, termasuk logistic. Reintiventing dunia bisnis bukan berarti menggantikan sistem yang ada, tapi justru komplemen dan ekstensi dari sistem infratruktur perdagangan dan produksi yang ada sebelumnya.

Dalam mengimplementasikan e-commerce tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga lapis. Pertama, insfrastruktur

sistem distribusi (flow of good). Kedua, insfrastruktur pembayaran (flow of money ). Dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of information). Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce, logistics follow trade menjelaskan bahwa semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual kepada pembeli. Sistem rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa sistem distribusi (flow of good). Kedua, insfrastruktur pembayaran (flow of money ). Dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of information). Dalam hal kesiapan infrastruktur e-commerce, logistics follow trade menjelaskan bahwa semua transaksi akan diikuti oleh perpindahan barang dari sisi penjual kepada pembeli. Sistem rantai suplai dari supplier, ke pabrik, ke gudang, distribusi, jasa

2.5 PERANCANGAN PROGRAM APLIKAS I

2.5.1 Pengertian Website

M enurut Hendra W Saputro dalam Wikipedia, website dapat diartikan sebagai kumpulan halaman menampilkan informasi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video, atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink). Bersifat statis apabila isi informasi website tetap, jarang berubah, dan isi informasinya searah hanya dari pemilik website. Bersifat dinamis apabila isi informasi website selalu berubah-ubah, dan isi informasinya interaktif dua arah berasal dari pemilik serta pengguna website. Contoh website statis adalah berisi profil perusahaan, sedangkan website dinamis adalah seperti Friendster, M ultiply, dan sebagainya. Dalam sisi pengembangannya, website statis hanya bisa diubah oleh pemiliknya saja, sedangkan website dinamis bisa diupdate oleh pengguna maupun pemilik.

Untuk menyediakan sebuah website, maka harus tersedia unsur-unsur penunjangnya, yaitu:

1. Nama domain (Domain name/URL – Uniform Resource Locator) Nama domain atau biasa disebut dengan Domain Name atau URL adalah alamat unik di dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website , atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakan untuk menemukan sebuah website pada dunia internet. Contoh: http://www.fastforwardshop.com

2. Rumah tempat website (Web hosting) Web hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar, video, data email, statistik, basis data dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data 2. Rumah tempat website (Web hosting) Web hosting dapat diartikan sebagai ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat menyimpan berbagai data, file-file, gambar, video, data email, statistik, basis data dan lain sebagainya yang akan ditampilkan di website. Besarnya data

3. Bahasa Program (Scripts Program). Bahasa program adalah bahasa yang digunakan untuk menerjemahkan setiap

perintah dalam website yang pada saat diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program yang digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis, dan interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis jenis bahasa program yang banyak dipakai para desainer website antara lain HTM L, ASP, PHP, JSP, Java Scripts, Java applets, XM L, Ajax dsb. Bahasa dasar yang dipakai setiap situs adalah HTM L sedangkan PHP, ASP, JSP dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai pengatur dinamis, dan interaktifnya situs. Bahasa program ASP, PHP, JSP atau lainnya bisa dibuat sendiri. Bahasa program ini biasanya digunakan untuk membangun portal berita, artikel, forum diskusi, buku tamu, anggota organisasi, email, mailing list dan lain sebagainya yang memerlukan update setiap saat.

4. Desain Website. Setelah melakukan penyewaan domain name dan web hosting serta penguasaan bahasa program (scripts program), unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain website menentukan kualitas dan keindahan sebuah website . Desain sangat berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah website. Untuk membuat website biasanya dapat dilakukan sendiri atau menyewa jasa website designer. Program-program desain website salah satunya adalah M acromedia Firework, Adobe Photoshop, Adobe Dreamweaver, M icrosoft Frontpage, dan sebagainya.

5. Program Transfer Data ke Pusat Data. Berbagai bahasa program, data informasi teks, gambar, video dan suara telah menjadi file-file pendukung adanya website. File tersebut bisa dibuka menggunakan program penjelajah (browser) sehingga terlihatlah sebuah website utuh di dalam komputer sendiri (offline). Tetapi file-file tersebut perlu untuk 5. Program Transfer Data ke Pusat Data. Berbagai bahasa program, data informasi teks, gambar, video dan suara telah menjadi file-file pendukung adanya website. File tersebut bisa dibuka menggunakan program penjelajah (browser) sehingga terlihatlah sebuah website utuh di dalam komputer sendiri (offline). Tetapi file-file tersebut perlu untuk

6. Publikasi Website. Keberadaan website tidak ada gunanya dibangun tanpa dikunjungi atau dikenal oleh masyarakat atau pengunjung internet. Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs kepada masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau promosi.

2.5.2 Toko Online

Belanja online pada Wikipedia (2010) adalah proses dimana konsumen langsung membeli barang, jasa, dan lain-lain dari penjual interaktif secara real- time tanpa layanan perantara melalui internet. Jika jasa perantara adalah proses ini disebut perdagangan elektronik. Sebuah toko online, eshop, e-toko, toko internet, webshop, webstore , toko online, atau toko virtual membangkitkan analogi fisik membeli produk atau jasa. Sebuah toko online ini dapat disebut sebagai 'webshop'. Pengembangan web, web hosting dan kegiatan terkait lainnya dapat disebut WebShop . M embeli online tumbuh karena, dari waktu ke waktu, biaya transportasi naik dan biaya telekomunikasi turun dan akses ke Internet menjadi biasa. Belanja online menawarkan pilihan yang lebih besar dari barang dan jasa dan pilihan yang lebih besar sehingga harga yang optimal.

Konsumen menemukan produk yang menarik dengan mengunjungi situs pengecer secara langsung atau melakukan pencarian di banyak vendor yang berbeda menggunakan mesin pencari belanja. Setelah produk tertentu telah ditemukan di situs web penjual, pengecer paling online menggunakan keranjang belanja perangkat lunak untuk memungkinkan konsumen untuk mengumpulkan Konsumen menemukan produk yang menarik dengan mengunjungi situs pengecer secara langsung atau melakukan pencarian di banyak vendor yang berbeda menggunakan mesin pencari belanja. Setelah produk tertentu telah ditemukan di situs web penjual, pengecer paling online menggunakan keranjang belanja perangkat lunak untuk memungkinkan konsumen untuk mengumpulkan

Gagasan utama dari belanja online adalah bukan pada adanya interface website yang bisa tercantum dalam banyak mesin pencari dan tidak tentang seni di belakang situs tersebut. Ini juga tidak hanya tentang menyebarkan informasi, tetapi tentang membangun hubungan dan menghasilkan uang. Sebagian besar, organisasi berusaha untuk mengadopsi teknik belanja online tanpa memahami teknik-teknik atau tanpa sebuah model bisnis yang sehat. Sebagian besar konsumen, memilih belanja online untuk lebih cepat dan lebih efisien pengalaman belanja. Banyak peneliti memberitahukan bahwa keunikan web telah dibubarkan dan kebutuhan untuk desain, yang akan pengguna terpusat, sangat penting.

A. Keuntungan Toko Online

1. Kenyamanan Toko online biasanya tersedia 24 jam sehari dan banyak konsumen memiliki akses internet baik dalam pekerjaan maupun di rumah. Kunjungan ke toko ritel konvensional membutuhkan perjalanan dan harus berlangsung selama jam kerja. M encari atau menelusuri sebuah katalog online dapat lebih cepat daripada browsing lorong toko fisik. Satu dapat menghindari mall penuh sesak mengakibatkan antrean panjang dan parkir tidak ada. Konsumen dengan koneksi dial-up internet bukan broadband memiliki beban kali lebih lama untuk situs web konten yang kaya dan memiliki pengalaman belanja online jauh lebih lambat. Beberapa konsumen lebih suka berinteraksi dengan orang-orang daripada komputer karena mereka menemukan komputer sulit untuk digunakan. Tidak semua pengecer online telah berhasil membuat situs mereka mudah digunakan 1. Kenyamanan Toko online biasanya tersedia 24 jam sehari dan banyak konsumen memiliki akses internet baik dalam pekerjaan maupun di rumah. Kunjungan ke toko ritel konvensional membutuhkan perjalanan dan harus berlangsung selama jam kerja. M encari atau menelusuri sebuah katalog online dapat lebih cepat daripada browsing lorong toko fisik. Satu dapat menghindari mall penuh sesak mengakibatkan antrean panjang dan parkir tidak ada. Konsumen dengan koneksi dial-up internet bukan broadband memiliki beban kali lebih lama untuk situs web konten yang kaya dan memiliki pengalaman belanja online jauh lebih lambat. Beberapa konsumen lebih suka berinteraksi dengan orang-orang daripada komputer karena mereka menemukan komputer sulit untuk digunakan. Tidak semua pengecer online telah berhasil membuat situs mereka mudah digunakan

2. Informasi dan reviews Toko online harus menjelaskan produk yang dijual dengan teks, foto dan file multimedia, sedangkan di toko ritel fisik, produk aktual dan kemasan produsen akan tersedia untuk inspeksi langsung. Beberapa toko online menyediakan atau link ke informasi produk tambahan, seperti instruksi, prosedur keselamatan, demonstrasi atau spesifikasi pabrik. Beberapa memberikan informasi latar belakang, saran atau bagaimana panduan yang dirancang untuk membantu konsumen memutuskan untuk membeli produk. Beberapa toko bahkan memungkinkan pelanggan untuk komentar atau tingkat item mereka.

3. Harga dan seleksi Satu keuntungan dari belanja online adalah mampu dengan cepat mencari penawaran untuk barang atau jasa dengan berbagai vendor (meskipun beberapa mesin pencarian lokal memang ada untuk membantu konsumen menemukan produk yang dijual di toko-toko terdekat). Search engine, layanan perbandingan harga online dan belanja penemuan mesin dapat digunakan untuk mencari penjual suatu produk atau jasa tertentu. Biaya Pengiriman (jika berlaku) mengurangi keuntungan harga barang dagangan online, meskipun tergantung pada yurisdiksi, kurangnya pajak penjualan dapat memberikan kompensasi untuk ini.

B. Kerugian Toko Online

1. Penipuan dan keamanan Karena kurangnya kemampuan untuk memeriksa barang sebelum membeli, konsumen beresiko tinggi penipuan di bagian pedagang daripada di toko fisik. Pedagang juga risiko penipuan pembelian menggunakan kartu kredit dicuri atau penolakan penipuan pembelian online. Dengan gudang bukan sebuah toko ritel, pedagang menghadapi risiko kurang dari pencurian fisik. Secure Socket Layer (SSL) enkripsi umumnya memecahkan masalah nomor kartu kredit yang dicegat di transit antara konsumen dan pedagang. Pencurian identitas masih 1. Penipuan dan keamanan Karena kurangnya kemampuan untuk memeriksa barang sebelum membeli, konsumen beresiko tinggi penipuan di bagian pedagang daripada di toko fisik. Pedagang juga risiko penipuan pembelian menggunakan kartu kredit dicuri atau penolakan penipuan pembelian online. Dengan gudang bukan sebuah toko ritel, pedagang menghadapi risiko kurang dari pencurian fisik. Secure Socket Layer (SSL) enkripsi umumnya memecahkan masalah nomor kartu kredit yang dicegat di transit antara konsumen dan pedagang. Pencurian identitas masih

Beberapa masalah yang dihadapi pembeli potensial meliputi pencurian identitas, produk yang rusak dan akumulasi spy ware. Setiap kali Anda membeli sebuah produk, Anda akan diminta untuk memasukkan informasi kartu kredit Anda dan penagihan atau alamat pengiriman. Jika website tidak aman informasi pelanggan dapat diakses oleh siapa saja yang mengetahui cara mendapatkannya. Sebagian besar perusahaan online besar menemukan cara-cara baru untuk membuat penipuan lebih sulit, namun, para penjahat selalu menanggapi perkembangan ini dengan cara-cara baru untuk memanipulasi sistem.

2. Kurangnya keterbukaan biaya penuh Kurangnya keterbukaan sehubungan dengan total biaya pembelian adalah

salah satu keprihatinan belanja online. M eskipun mungkin mudah untuk membandingkan harga dasar barang online, mungkin tidak mudah untuk melihat total biaya di muka sebagai biaya tambahan sep erti pengiriman sering tidak terlihat sampai langkah terakhir dalam proses checkout. M asalahnya sangat jelas dengan pembelian lintas perbatasan, di mana biaya yang ditunjukkan di layar checkout terakhir mungkin tidak termasuk biaya tambahan yang harus dibayarkan pada saat pengiriman seperti tugas dan broker.

3. Privasi Privasi informasi pribadi merupakan isu penting bagi sebagian konsumen.

Yurisdiksi hukum yang berbeda memiliki hukum yang berbeda tentang privasi konsumen dan berbagai tingkat penegakan hukum. Banyak konsumen yang ingin menghindari spam dan telemarketing yang dapat hasil dari penyediaan informasi kontak ke pedagang online. Sebagai tanggapan, banyak pedagang berjanji tidak akan menggunakan informasi konsumen untuk tujuan-tujuan ini, atau menyediakan mekanisme untuk memilih dari kontak tersebut. Banyak situs

melacak kebiasaan belanja konsumen untuk menyarankan item dan situs web lain untuk melihat.

2.5.3 Content Management System (CMS )

Content management system adalah perangkat lunak yang memungkinkan seseorang untuk menambahkan atau memanipulasi (mengubah) isi dari suatu situs website . Umumnya, sebuah CM S terdiri dari dua elemen:

a. Aplikasi manajemen isi : Content Management Application (CM A)