Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru SMAN 1 Boja

DAFTAR PERTANYAAN

A. Pertanyaan Tentang Proses Pengambilan Keputusan

1. Bagamana pengambilan keputusan yang Bapak lakukan berkaitan kebijkan-kebijakan sekolah di SMA Negeri 1 Boja?

2. Setujukah jika dalam memimpin sekolah, Bapak harus senantiasa melibatkan warga sekolah untuk berpartisipasi?

3. Sejauhmana guru dan karyawan dilibatkan dalam pengambilan keputusan?

4. Bagaimana keputusan diambil berkaitan jika ada kendala-kendala pelaksanaan kegiatan belajar mengajar?

5. Bagaimana keputusan diambil berkaitan dengan penyedian sarana dan prasarana sekolah?

6. Bagaimana keputusan diambil jika berkaitan dengan pihak eksternal sekolah, seperti wali murid atau masyarakat umum?

B. Pertanyaan tentang Aktifitas Konsultasi

7. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah dengan guru dan karyawan dilakukan?

8. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa sajakah? Kapan konsultasi dilakukan?

9. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?

10. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?

11. Bagaiamana kepala sekolah melakukan intervensi masalah? Pendekatan-pendekatan apa saja yang dilakukan?

strategi pemecahan masalah?

Bagaimana

12. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?

13. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?

C. Pertanyaan Tentang Pendelegasian Wewenang

14. Bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan?

15. Seberapa besar wewenang didelegasikan?

16. Seberapa pentingkah pendelegsian wewenang?

17. Apakah konflik pernah terjadi berkaitan dengan pendelegsian

Bagaimana bapak meminimumkan konflik-konflik dari dampak pendelegasian wewenang?

wewenang?

18. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang dengan dilakukan?

19. Bagaimana pengawasan dilakukan?

D. Pertanyaan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru

20. Berdasarkan supervisi yang Bapak lakukan, apakah guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik?

21. Apakah guru dapat memotivasi siswa dengan baik? Bagaimana cara guru memotivasi siswa?

22. Apakah guru memberikan reward dan punishment secara proporsional?

23. Bagaimana cara guru memberikan reward dan punishment kepada siswa?

24. Apakah guru dapat membuat siswa aktif di kelas? Mohon penjelasan.

Lampiran 5

PEDOMAN WAWANCARA

Subyek : Waka Kurikulum Nama

: Prasida Widiyanto, S.Pd., M.Pd Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Jumat, 6 Februari 2015

DAFTAR PERTANYAAN :

A. Pertanyaan Umum

1. Kapan biasanya anda berinteraksi dengan kepala sekolah?

B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan

2. Menurut Bapak, bagaimana proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan?

3. Dalam hal apa wakil kepala sekolah dilibatkan dalam pengambilan keputusan?

4. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam

keputusan dalam peningkatan kinerja sekolah?

5. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam keputusan jika ada permasalahan di sekolah?

6. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam keputusan penyediaan sarana dan prasarana sekolah?

7. Sejauh mana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam pengadaan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar?

C. Pertanyaan tentang konsultasi

8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah dengan wakil kepala sekolah?

9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa sajakah dikonsultasikan dengan wakil kepala sekolah? Kapan konsultasi dilakukan?

10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?

11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?

12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa beliau lakukan? Bagaimana strategi pemecahan masalah?

13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?

14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?

D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang

15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada wakil kepala sekolah?

16. Seberapa besar wewenang didelegasikan?

17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?

18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik- konflik dari dampak pendelegasian wewenang?

19. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang dengan dilakukan?

20. Bagaimana pengawasan dilakukan?

E. Pertanyaan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru

21. Berdasarkan supervisi yang Bapak lakukan, apakah guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik?

22. Apakah guru dapat memotivasi siswa dengan baik? Bagaimana cara guru memotivasi siswa?

23. Apakah guru memberikan reward dan punishment secara proporsional?

24. Bagaimana cara guru memberikan reward dan punishment kepada siswa?

25. Apakah guru dapat membuat siswa aktif di kelas? Mohon penjelasan.

Lampiran 6

PEDOMAN WAWANCARA Subyek: Guru

Nama : …………………………………… Lokasi Wawancara : …………………………………… Waktu Wawancara : …………………………………… DAFTAR PERTANYAAN:

A. Pertanyaan Umum

1. Kapan biasanya guru berinteraksi dengan kepala sekolah?

B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan

2. Menurut

bagaimana proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan?

Bapak/Ibu,

3. Dalam hal apa guru dilibatkan dalam pengambilan keputusan?

4. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan dalam peningkatan kinerja sekolah?

5. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan jika ada permasalahan di sekolah?

6. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan penyediaan sarana dan prasarana sekolah?

7. Sejauh mana guru dilibatkan dalam pengadaan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar?

C. Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi

8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah dengan guru dilakukan?

9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa sajakah dikonsultasikan dengan guru? Kapan konsultasi dilakukan?

10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan?

11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?

12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa beliau lakukan? Bagaimana strategi pemecahan masalah?

13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan?

14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi?

D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang

15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru?

16. Seberapa besar wewenag didelegasikan?

17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang?

18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik- konflik dari dampak pendelegasian wewenang?

19. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang dengan dilakukan?

20. Bagaimana pengawasan dilakukan?

E. Pertanyaan tentang kompetensi pedagogik guru

21. Apakah Bapak/Ibu sudah dapat mengelola kelas dengan baik?

22. Apakah Bapak/Ibu dapat memotivasi siswa dengan baik? Bagaimana cara Anda memotivasi siswa?

23. Apakah Bapak /Ibu memberikan reward dan punishment secara proporsional?

24. Bagaimana cara Bapak /Ibu memberikan reward dan punishment kepada siswa?

25. Apakah Bapak /Ibu sudah dapat membuat siswa aktif di kelas? Mohon penjelasan.

Lampiran 7

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek

: Kepala Sekolah

Nama

: Asari, S.Pd

Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Senin, 9 Februari 2015

Peniliti : Assalamualaikum KS

: walaikumsalam Peneliti : Bapak kepala sekolah saya mohon bantuan bapak untuk membantu saya dalam melakukan penelitian yang hubungannya dengan kepemimpinan kepala sekolah dan hubungannya dengan kopetensi pedagogis guru. Jadi ada beberapa pertanyaan yang berhubungan

dengan aktifitas kepemimpinan

sekolah yang bermuara pada kompetensi pedagogis guru. Untuk

kepala

pertama yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan, kira-kira bagaimana proses pengambilan keputusan yang bapak lakukan berkaitan

pertanyaan

kebijakan-kebijakan sekolah di SMA 1 Boja ini? KS

dengan

: Yang

kaitannya dengan pengampilan keputusan dibagi menjadi

pertama pertama

tentang membangun sekolah tentunya kita melibatkan mulai dari guru, karyawan, tokoh masyarakat, komite sekolah kalau yang berhubungan dengan program sekolah kita harus menerima masukan dari semua komponen setelah disepakati melalui rapat pleno maka menjadi suatu keputusan yang harus dijalankan. Kalau keputusan yang sifatnya yang berhubungan dengan operasional harian

misalnya

kita akan musyarawarah dengan pihak-pihak terkait sesuai dengan wewenang masing-masing karena di sekolah itu pada dasarnya hak dan kewajiban ada di kepala sekolah dibagi habis tapi tugas dan kewajiban itu berdasarkan struktur organisasi sekolah. Jadi tentu kita tidak bisa melakukan sendiri tapi dilakukan oleh pihak yang berwenang misalnya masalah kurikulum dan implementasinya dilapangan tentu saya akan konsultasi dengan waka kurikulum dan staf-stafnya dan

sekolah

tentu

yang berkompetensi dibidangnya.

orang-orang

Peneliti : Kemudian bagaimana keputusan itu diambil jika ada kendala pelaksanaan kegiatan belajar

KS : Jika ada kendala karena kepala sekolah merupakan penanggung jawab utama maka kepala sekolah bisa memberikan bantuan tergantung dari masalah apa yang dihadapi. Kalau ada masalah yang berat atau ringan yang jelas kepala sekolah memastikan bahwa masalah itu dapat diselesaikan dan harapannya adalah masalah itu dapat diselesaikan oleh masing-masing pihak, kepala sekolah tidak melakukan sendiri tetapi justru kawan-kawan pelaksananya.

Peneliti : Bagaimana pengambilan keputusan untuk sarana dan prasarana KS

: Pada prinsipnya sama dengan tadi diatas, ada yang melibatkan steak holder, ada yang hanya beberapa orang yang sudah diberi wewenang misalnya pengadaan gedung, parkir, lapangan, dsb itu mesti melibatkan masyasrakat hal ini adalah komite. Dalam bidang sarana yang sifatnya ringan operasional sehari-hari contoh misalnya pengadaan ATK maka terlibat adalah pengurus barang, waka sarpras, petugas belanja dan bendahara dan tidak sampai ke : Pada prinsipnya sama dengan tadi diatas, ada yang melibatkan steak holder, ada yang hanya beberapa orang yang sudah diberi wewenang misalnya pengadaan gedung, parkir, lapangan, dsb itu mesti melibatkan masyasrakat hal ini adalah komite. Dalam bidang sarana yang sifatnya ringan operasional sehari-hari contoh misalnya pengadaan ATK maka terlibat adalah pengurus barang, waka sarpras, petugas belanja dan bendahara dan tidak sampai ke

komite. Kepala sekolah tidak melakukan

karena sudah didelegasikan kepada pihak yang berwenang. Kepala

sendiri

hanya mengontrol, mengkoordinasikan

sekolah

mulai dari merencanakan sampai dengan belanja. Peneliti : Terimakasih bapak ini tentang proses pengambilan keputusan kemudian tentang aktivitas konsultasi, bagaimana konsultsi antara kepala sekolah dengan guru dan karyawan itu dilakukan?

KS : Pengertian konsultasi disini bisa maksudnya kita diminta misalnya konsultasi berkaitan dengan masing-masing tentu konsultasi ini sifatnya individu atau kelompok. Contoh wakasek

dalam menjalankan tugasnya tentu sebelum dijalankan dia harus konsultasi dulu dengan kepala sekolah tanpa ada persetujuan kepala sekolah tidak akan pernah jadi rencana itu. Jadi konsultasi itu sangat penting. Pada dasarnya semua kegiatan disekolah baik yang dilakasanakan siswa, guru dan TU itu semua harus dikonsultasikan artinya kepala sekolah harus tahu. Wakil kepala sekolah harus konfirmasi untuk setiap kegiatan yang

sarana sarana

Peneliti : Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi

ada masalah, pendekatan apa yang bapak lakukan dan bagaimana strategi pemecahannya

seandainya

KS : Segala sesuatu sudah sesuai dengan tugas dan wewenagnya tetapi saya menyadari tidak semua orang mampu menjalankan tugas itu. Apabila tidak mampu kepala sekolah melakukan intervensi . ini bukan intervensi mengabil alih tugas tetapi untuk diberi jalan keluar dengan jalan musyawarah. Misalnya ada guru mengajarnya siswanya ramai maka guru tersebut diajak diskusi karena itu guru baru yang sudah mampu tapi minder maka saya arahkan dan beri motivasi dan yang penting kita evaluasi dan dikontrol . tanpa KS : Segala sesuatu sudah sesuai dengan tugas dan wewenagnya tetapi saya menyadari tidak semua orang mampu menjalankan tugas itu. Apabila tidak mampu kepala sekolah melakukan intervensi . ini bukan intervensi mengabil alih tugas tetapi untuk diberi jalan keluar dengan jalan musyawarah. Misalnya ada guru mengajarnya siswanya ramai maka guru tersebut diajak diskusi karena itu guru baru yang sudah mampu tapi minder maka saya arahkan dan beri motivasi dan yang penting kita evaluasi dan dikontrol . tanpa

Peneliti : Bagaimana bentuk dukungan yang diberikan dan tindak lanjut terhadap hasil konsultasi tersebut?

KS : Dukungannya dengan memberikan masukan, jalan keluar. Tindak lanjutnya yaitu kita awasi terus, kita control sehingga apa yang dikehendaki bersama dipastikan akan terjadi perubahan. Misalnya guru tidak bisa menguasai kelas tadi kita beri dorongan dengan pengalaman kita, tindak lanjutnya kita pantau untuk memastikan kita diskusi bisa berjalan dan ada perubahan dari guru tersebut

Peneliti : Yang

adalah tentang pendelegasian wewenang, bagaimana bapak mendelegasikan wewenang selaku kepala sekolah

berikutnya

seberapa pentingkah pendelegasian

dan

wewenang tersebut. Seandainya ada konflik kira-kira bagaimana bapak meminimalkan konflik tersebut?

KS : Ini hal yang paling penting dalam manajemen itu pembagian wewenang itu dari atasan kepada struktur organisasi itu wajib hukumnya karena pada dasarnya wewenang itu punya kepala sekolah tetapi KS : Ini hal yang paling penting dalam manajemen itu pembagian wewenang itu dari atasan kepada struktur organisasi itu wajib hukumnya karena pada dasarnya wewenang itu punya kepala sekolah tetapi

delegasikan wakasek kurikulum dan staf,demikian pula yang lain termasuk tukang kebun itu juga dikasih wewenang. Semua mendapat tugas dan wewenang.

kita

Pendelegasian tugas dan wewenanang yang baik akan menentukan berhasil tidaknya program organisasi ini. Nanti kalau ada masalah atau kendala dalam pelaksanaannya maka kita adakan evaluasi, kontrol .

Peneliti : Jadi bentuk pengawasannya seperti itu ya pak? KS

: Tanpa ada kontrol atau evaluasi dan yang paling penting lagi suri tauladan contoh orang sekarang tidak perlu digurui dengan ilmu yang penting diberi contoh dilapangan bagaimana kita mengelola anak, bagaimana kita bersikap terhadap kedisiplinan sekolah. Kalau kita bisa memberikan contoh mereka akan ikut kita dalam kegiatan sekolah. Kalau kepala sekolah hanya duduk dikantor saja kepala sekolah susah mengontrol : Tanpa ada kontrol atau evaluasi dan yang paling penting lagi suri tauladan contoh orang sekarang tidak perlu digurui dengan ilmu yang penting diberi contoh dilapangan bagaimana kita mengelola anak, bagaimana kita bersikap terhadap kedisiplinan sekolah. Kalau kita bisa memberikan contoh mereka akan ikut kita dalam kegiatan sekolah. Kalau kepala sekolah hanya duduk dikantor saja kepala sekolah susah mengontrol

mendorong dalam pelaksanaannya sekali lagi bahwa tugas dan wewenang

ini dan

dibagi apalagi organisasi besar tetapi yang paling penting adalah setelah dibagi maka bagaimana kita mengevaluasi dan kontrol setiap harinya.

itu

harus

Peneliti : Point terakhir tentang kompetensi pedagogis guru, berdasarkan supervisior apakah guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik, apakah guru sudah dapat memotiovasi siswanya dengan baik, bagaimana cara guru memberi reward dan punisment kira-kira bagaimana

hubungannya dengan kompetensi pedagogis guru. KS

: Ini sekolah yang besar tidak semuanya tidak harus dilakukan kepala sekolah, jadi penenganan

guru, pada prakteknya dengan pembagian tugas kepada guru senior untuk melaksanakan tugas supervisior baik di dalam kelas maupun di luar kelas karena dengan jumlah yang besar ini tanpa melibatkan guru-guru senior itu susah. Lebih fokus supervisi ini kita arahkan kepada guru yang baru dan sekarang ada program yang namanya program induksi guru pemula. Artinya guru pemula tidak bisa dilepas tetapi harus

pedagogis pedagogis

Peneliti : Adanya guru seperti itu bagaimana tindakan bapak KS

: Kita panggil, kita ajak diskusi agar guru tersebut mengikuti silabus dan pedoman yang ada. Kita panggil sifatnya memberi masukan, akhir kita memastikan bahwa yang bersangkutan melakukan perubahan dalam mengajar dan mengelola kelas.

Peneliti : Terimakasih atas bantuan bapak. kami mohon pamit Asalamualaikum

KS : Walaikum salam

Lampiran 8

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek

: Waka Humas

Nama : Dra. Kami Hartati, M.Pd Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Sabtu, 28 Februari 2015 DAFTAR PERTANYAAN :

A. Pertanyaan Umum

1. Kapan biasanya anda berinteraksi dengan kepala sekolah? Setiap hari kerja, karena semua Waka bersatu dalam satu ruangan

B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan

2. Menurut Ibu, bagaimana proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan?, Kalau kebijakan sifatnya darurat bisa hanya pemberitahuan, namun bila tidak akan diadakan rapat u mengambil keputusan

3. Dalam hal apa wakil kepala sekolah dilibatkan dalam pengambilan keputusan? Kebijakan tentang kinerja masing- masing warga sekolah

4. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam

keputusan dalam peningkatan kinerja sekolah?

Biasanya sebelum tahun ajaran baru dimulai kepala sekolah mengajak rapat semua waka tentang program kegiatan sekolah selama setahun , sebelum program itu dirapatkan dengan semua guru dan karyawan SMA Negeri 1 Boja, untuk menguatkan dan

yang akan dilaksanakan

mamantapkan

program

5. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam keputusan jika ada permasalahan di sekolah? Permasalahan yang kecil biasanya bisa diputuskan oleh Waka, namun apabila masalah yang lebih besar diptuskan melalui rapat dengan warga sekolah yang ada keterlibatanya dengan masalah tersebut

6. Bagaimana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam keputusan penyediaan sarana dan prasarana sekolah? Kepala Sekolah membuat SK penugasan tim penyusun RAPBS, kemudian Tim RAPBS bekerja dengan mengakomodir masukan- masing-masing, disusun RAPBS untuk dirapatkan intern Tim RAPBS, sebelum dirapatkan dengan pengurus Komite , Rapat dengan pengurus Komite untuk persiapan rapat Pleno dengan orang tua siswa

7. Sejauh mana wakil kepala sekolah dilibatkan dalam pengadaan pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar?

Kepala sekolah aktif melibatkan semua Waka sesuai bidang tugas masing-masing

C. Pertanyaan tentang konsultasi

8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah dengan wakil kepala sekolah? Dilakukan setiap kesempatan bila diperlukan

9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Untuk mendapat masukan dalam pengambilan keputusan

10. Apa sajakah dikonsultasikan dengan wakil kepala sekolah? Tentang rencana kerja, pelaksanaan dan evaluasi serta tinadak lanjut kegiatan

11. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan? Dilakukan baik lisan ( langsung, tilpun ) maupun tertulis ( sms, email,bbm )

12. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan?

13. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi masalah? Dilakukan saat diperlukan Pendekatan-pendekatan apa yang biasa beliau lakukan? Kekeluargaan dan ketegasan sesuai aturan Bagaimana strategi pemecahan masalah? Menyelesaikan masalah tanpa masalah

14. Bagaimana bentuk dukungan diberikan? Dukungan fisik dan non fisik yang seimbang

15. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi? Direalisasi sesuai hasil keputusan menurut kemampuan sekolah

D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang

16. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada wakil kepala sekolah?

17. Delegasi wewenang sesuai bidang tugas masing- masing

18. Seberapa besar wewenang didelegasikan? Wewenang yang biasa diatasi oleh Waka dilakukan oleh Waka, Kepala Sekolah hanya menerima laporannya. Sedang yang tidak bisa diatasi dikembalikan ke Kepala Sekolah

19. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang? Penting , karena biar tidak terjadi tumbukan terhadap wewenang masing-masing dan tidak terjadi penumpukkan masalah di Kepala Sekolah.

20. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik- konflik dari dampak pendelegasian wewenang? Mengingatkan kepada warga sekolah untuk bekerja sesuai

masing-masing- memusyawarahkan kepada yang lain jika terjadi masalah, diputuskan dengan hati tanpa emosi

dengan

tugasnya

21. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang dengan dilakukan?

22. Bagaimana pengawasan dilakukan? Pengawasan Kepala Sekolah dilakukan secara periodik dan berjenjang, kemudian diadakan evaluasi

E. Pertanyaan Tentang Kompetensi Pedagogik Guru

23. Berdasarkan supervisi yang Bapak lakukan, apakah guru sudah dapat mengelola kelas dengan baik? Baik seratus persen belum, namun secara periodik dilakukan pengawasan dan evaluasi untuk lebih baik

24. Apakah guru dapat memotivasi siswa dengan baik? Ya, karena guru harus menguasai 4 macam kompetensi antara lain kompetensi akademik, profesi, social dan kepribadian Bagaimana cara guru memotivasi siswa?, berbagai cara dapat dilakukan baik secara akademik guru harus setiap saat menambah ilmu, professional guru harus pintar bermain peran, guru harus punya kompetensi social tingi dan guru harus punya pribadi yang dapat dibanggakan agar siswa percaya akan kemampuan gurunya, agar siswa termotivasi

25. Apakah guru memberikan reward dan punishment secara proporsional? Ya , bagi siswa yang melanggar akan dapat sangsi yang mendidik dan bila berprstasi akan diberikan hadiah yang memang telah dianggarkan

26. Bagaimana cara guru memberikan reward dan punishment kepada siswa? Sesuai dengan tingkatan prestasi yang didapatkan

27. Apakah guru dapat membuat siswa aktif di kelas? Ya, guru selalu berinovasi dalam proses pembelajaran baik dengan penggunakan metode, strategi, media maupun cara-cara lain yang senantiasa dilakukan dalam rangka siswa menjadi aktif

Lampiran 9

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek : Guru Bahasa Inggris Nama

: Raharjo Yulianto, S.S Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Rabu, 4 Februari 2015

A. Jawaban Pertanyaan umum Interaksi antara guru dan Kepala Sekolah terjadi setiap hari, akan tetapi Kepala Sekolah menyediakan waktu minimal 1x dalam sebulan untuk berinteraksi dengan guru secara langsung (pada hari Senin minggu ke-2). Namun, diluar jadwal tersebut, koordinasi dilakukan jika ada kegiatan-kegiatan sekolah yang bersifat periodik maupun kegiatan yang bersifat urgent (mendadak). Selain itu, setiap guru bisa secara langsung berinteraksi/ menghadap Kepala Sekolah jika diperlukan.

pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan yang menyangkut

B. Jawaban Pertanyaan

tentang

kepentingan sekolah dilakukan secara bersama-sama dalam suatu rapat yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah

C. Jawaban Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi Konsultasi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok, tergantung permasalahan yang dihadapi oleh guru. Konsultasi kelompok misalnya mengenai pembuatan perangkat pembelajaran. Kepala Sekolah mengumpulkan guru dalam rangka pembuatan perangkat, menampung kendala-kendala yang dihadapi guru kemudian memberi jalan keluar/ kemudahan (missal dengan memperbaiki/ menambah sarana prasarana untuk menunjang tugas guru dalam menyelesaikan perangkat pembelajaran).

pendelegasian wewenang Kepala Sekolah melakukan pendelegasian tugas langsung kepada guru yang ditunjuk dengan Surat Keputusan dengan tembusan kepada pihak-pihak yang terkait, sehingga pelaksana dan penganggung wewenang menjadi jelas dan pengawasan tugas juga mudah.

D. Jawaban Pertanyaan

tentang

E. Jawaban Pertanyaan tentang kompetensi pedagogis guru Pengelolaan kelas oleh guru bekerja sama dengan

pengurus kelas dan seluruh siswa melalui kontrak pembelajaran yang disampaikan pada awal semester/ tahun ajaran. Selain itu juga dengan memberikan motivasi, permainan dan ice breaker disela-sela pengurus kelas dan seluruh siswa melalui kontrak pembelajaran yang disampaikan pada awal semester/ tahun ajaran. Selain itu juga dengan memberikan motivasi, permainan dan ice breaker disela-sela

Lampiran 10

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek : Guru Bahasa Inggris Nama

: Linda Yuana, S.Pd Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Rabu, 4 Februari 2015

A. Jawaban Pertanyaan umum Kepala sekolah berinteraksi dengan guru kapan saja. Kepala sekolah sangat terbuka dalm membangun komunikasi degan guru baik secara formal maupun informal.

pengambilan keputusan Proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan secara proporsional sesuai dengan kepentingan dan masalah yang berkaitan. Dalam hal peningkatan kinerja sekolah, semua komponen sekolah dilibatkan melalui rapat dinas. Apabila ada permasalahan di sekolah, pengambilan keputusan akan melibatkan komponen sekolah yang berkaitan dengan masalah yag akan diselesaikan. Untuk

B. Jawaban Pertanyaan

tentang

dan prasarana, pengambilan

peyediaan

sarana

hanya melibatkan pengadaan barang. Sementara guru dilibatkan dalam pembicaraan dan musyawarah yang

keputusan keputusan

C. Jawaban Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi Konsultasi anatara kepala sekolah dan guru dilakukan apabila terjadi masalah yang berhubugan dengan kinerja guru atau permasalahan siswa. Hal ini penting dilakukan karena gurulah yag paling mengerti kondisi siswa sehari-hari. Kesepakatan pada setiap konsultasi dilakukan secara mufakat dengan pertimbangan kepala sekolah dalam menentukan sasaran sasaran yang akan dibidik. Kepala sekolah melakukan intervensi pada penyelesaian masalah yang akan berdampak pada sekolah. Kepala sekolah menggunakan pendekatan personal dan juga pedekatan terbuka yaitu langsung mengungkapkan didepan forum. Dukungan yang diberikan kepala sekolah belum terlihat secara konkrit namun kepala sekolah telah melaksanakan pengawasan sebagai tindak lanjut konsultasi.

D. Jawaban Pertanyaan

pendelegasian wewenang Pendelegasian dan wewenang kepala sekolah kepada guru dilakukan dengan pertimbangan para staff. selama ini kepala sekolah tidak memperhatikan maupun memberikan tindakan pada kesenjangan yag muncul karena pemberian wewenang tersebut.

tentang

E. Jawaban Pertanyaan tentang kompetensi pedagogis guru Menurut saya saya telah mengelola kelas dengan baik, sebagai contoh sebelum pelajaran dimulai saya terlebih dahulu mengatur tempat duduk untuk memudahkan proses KBM dan tidak monoton. Kemudian selama pelajaran berlangsung saya sering keliling kelas utuk memastikan siswa belajar dengan maksimal dan kondisi kelas menjadi kondusif. Saya memotivasi siswa dengan memberikan komentar positif pada setiap jawaban yang diberikan siswa. Dengan begitu siswa akan merasa nyaman dan termotivasi dala menjalani proses pembelajaran. Dalam KBM saya juga memberikan reward kepada siswa dalam bentuk pujian pada hasil kerja siswa. Tetapi saya tidak setuju degan istilah punishment karena dalam KBM siswa berproses untuk menyerap materi pelajaran dan bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi akan lebih baik apabila diberikan kritikan yang membangun pada kesalahan yag dilakukan.

Lampiran 11

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek : Guru Bahasa Jepang Nama

: Millraitiningrum, S.Pd Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Jumat, 20 Februari 2015

DAFTAR PERTANYAAN:

A. Pertanyaan Umum

1. Kapan biasanya guru berinteraksi dengan kepala sekolah? - Kapan saja bisa dilakukan. Seringkali, briefing

antara guru dan kepala sekolah dilakukan minimal 1x dalam sebulan.

- Jika guru mempunyai hal yang ingin dibicarakan (masalah pribadi) dengan KS, maka guru dapat melakukan pertemuan tersendiri.

B. Pertanyaan tentang pengambilan keputusan

2. Menurut

bagaimana proses pengambilan keputusan mengenai kebijakan sekolah dilakukan? - Kebijakan sekolah diputuskan melalui rapat

Bapak/Ibu,

dengan stakeholder sekolah, yaitu KS, Dewan Komite, Wakasek, Guru serta Karyawan.

3. Dalam hal apa guru dilibatkan dalam pengambilan keputusan? - Hal yang bersifat akademis/non akademis,

contohnya rencana pembangunan gedung baru sekolah ataupun juga tentang masalah peserta didik.

4. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan dalam peningkatan kinerja sekolah? - Guru selalu dilibatkan oleh KS dalam

meningkatkan kinerja sekolah, karena guru sebagai roda penggerak utama jalannya sekolah.

5. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan jika ada permasalahan di sekolah? - Dilakukan dalam rapat tertutup dengan

menggunakan musyawarah ataupun tanya jawab.

6. Bagaimana guru dilibatkan dalam keputusan penyediaan sarana dan prasarana sekolah? - Selama ini Wakasek Bidang Sarpras yang

mengurusi hal itu. Guru dapat meminta alat/bahan yang akan dipakai dalam KBM melalui Wakasek Sarpras.

7. Sejauh mana guru dilibatkan dalam pengadaan

pembicaraan dan musyawarah dengan pihak luar? - Musyawarah

dengan guru tertentu/wakasek yang mengurusi hal tersebut.

dilakukan

C. Pertanyaan tentang aktifitas konsultasi

8. Bagaimanakah konsultasi antara kepala sekolah dengan guru dilakukan? - Briefing umum - Secara pribadi jika ada masalah dengan guru

tersebut

9. Mengapa konsultasi tersebut diperlukan? Apa sajakah dikonsultasikan dengan guru? Kapan konsultasi dilakukan? - Tujuan konsultasi adalah untuk memecahkan

masalah yang ada dan mencari solusi atas permasalahan yang ada.

- Hal yang terkait dengan sekolah ataupun hal pribadi yang terkait dengan aktifitas guru di sekolah.

- Sewaktu-waktu / rutin minimal sebulan 1x

10. Bagaimana kesepakatan pertemuan dilakukan? - Jika terkait masalah kedinasan maka akan ada

undangan secara tertulis. - Jika

dapat langsung menghadap KS

masalah

pribadi,

11. Bagaimana sasaran-sasaran ditetapkan? - Ditetapkan berdasarkan keputusan yang telah

disepakati bersama

12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa 12. Bagaimana kepala sekolah melakukan intervensi masalah? Pendekatan-pendekatan apa yang biasa

agar guru maupun murid dapat melakukan hal yang diinginkan seperti kedisiplinan.

13. Bagaimana bentuk dukungan diberikan? - Pemberian contoh sikap dan perilaku - Memantau aktifitas di sekolah

14. Bagaimana tindak lanjut terhadap hasil konsultasi? - Melakukan review terhadap kegiatan yang telah

dilakukan

D. Pertanyaan tentang pendelegasian wewenang

15. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan oleh kepala sekolah kepada guru? - Melalui surat delegasi jika terkait dengan

lomba/kejuaraan dll. - Melalui surat tugas akan adanya suatu kegiatan

16. Seberapa besar wewenang didelegasikan? - Didelegasikan secara penuh kepada guru. KS

sebagai pelindung/penanggungjawab

17. Seberapa pentingkah pendelegasian wewenang? - Penting, karena dengan adanya pendelegasian

maka guru dapat melakukan hal yang dipandang penting/perlu untuk dilakukan agar maka guru dapat melakukan hal yang dipandang penting/perlu untuk dilakukan agar

18. Bagimana kepala sekolah meminimumkan konflik- konflik dari dampak pendelegasian wewenang? - Dengan cara memilih personil yang dianggap

mampu (senior) dalam melakukan kegiatan tersebut.

19. Bagaimana komunikasi pendelegasian wewenang dengan dilakukan? - Dilakukan dalam tim inti, jika ada kesulitan

terkait dengan pelaksanaan kegiatan, dapat dikonsultasikan kepada KS.

20. Bagaimana pengawasan dilakukan? - Dilakukan secara langsung dan diakhiri dengan

adanya laporan pertanggungjawaban kegiatan.

E. Pertanyaan tentang kompetensi pedagogis guru

21. Apakah Bapak/Ibu sudah dapat mengelola kelas dengan baik? - Ya, saya telah berusaha agar semua siswa yang

saya ajar dapat mengikuti KBM dengan baik.

22. Apakah Bapak/Ibu dapat memotivasi siswa dengan baik? Bagaimana cara Anda memotivasi siswa? - Motivasi secara berkala selalu dilakukan.

Memberikan nasihat, contoh, semangat, dll

23. Apakah Bapak /Ibu memberikan reward dan punishment secara proporsional? - Ya, sudah saya lakukan.

24. Bagaimana cara Bapak /Ibu memberikan reward dan punishment kepada siswa? - Reward : saya berikan hadiah kecil bisa berupa

barang/makanan bagi siswa yang mendapat nilai yang memuaskan.

- Punishment : setelah berkali-kali memberikan arahan terhadap siswa terkait dengan nilai akademiknya,

siswa tidak menghiraukannya

namun

jika

waktu yang ditentukan, nilai mapelnya bisa tidak tuntas.

sampai

25. Apakah Bapak /Ibu sudah dapat membuat siswa aktif di kelas? Mohon penjelasan. - Sudah saya lakukan, berbagai macam metode

seperti presentasi, berdialog berpasangan, tanya jawab, penugasan, dll membuat siswa aktif dan tidak hanya menerima KBM dari 1 arah (guru) saja.

Lampiran 12

TRANSKIP WAWANCARA

Subyek : Guru Pendidikan Agama Islam Nama

: Dra. Dluroh, M.Ag Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Sabtu, 14 Februari 2015 P : Peneliti R : Responden P : Asalamulaikum R : walaikumsalam P : Mohon minta waktu sebentar. Saya yulianti

mahasiswa UKSW mau minta informasi kepada ibu dalam rangka penelitian tesis saya tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan kompetensi pedagogig guru. Pertanyaan pertama kapan biasanya ibu berinteraksi dengan kepala sekolah.

R : Pada saat hal yag menyangut kapasitas saya sebagai wali kelas, kadang-kadang permasalahan yang menyangkut siswa.

R : Kalau dalam kapasitas ibu sebagai guru, kebetulan kami didalam wadah kemenag maka dalam pemberkasan setifikasi saya berkonsultasi kepada kepala sekolah. Juga pada saat R : Kalau dalam kapasitas ibu sebagai guru, kebetulan kami didalam wadah kemenag maka dalam pemberkasan setifikasi saya berkonsultasi kepada kepala sekolah. Juga pada saat

P : Menurut ibu bagaimana proses pengambilan keputusan

kebijakan sekolah dilakukan, dalam hal ini apakah guru selalu dilibatkan, bagaimana guru dilibatkan dalam proses

mengenai

keputusan untuk meningkatkan kinerja guru. R : Guru dilibatkan secara aktif dalam keputusan kepala

pengambilan

masalah yang berhubungan langsung dengan guru misalnya untuk program peningkatan kemampuan guru seperti kegiatan training dan IHT baik itu guru tetap maupun guru tidak tetap namun ada juga pengambilan keputusan yang hanya melibatkan wakil-wakil kepala sekolah misalanya dalam hal pembangunan dan penyedian sarana dan prasarana. Ini menunjukan bahwa kepala sekolah sudah melaksanakan kepemimpinannya dengan baik.

sekolah,

untuk

P : Apakah guru

kalau dalam pengambilan

dilibatkan

tersebut ada permasalaha, bagaiman guru dilibatkan dalam prnyediaan sarana prasarana dan sejauh mana

keputusan keputusan

R : Untuk masalah tersebut tidak semua guru terlibat karena hanya orang-orang yang terlibat dalam sarana prasarana, ada pos-pos tertentu atau pendelegasian wewenang khusus seperti wakasek dan petugas tata usaha. Guru hanya dimintai pendapat apa kebutuhannya kemudian diinventarisir dan dilaksanakan oleh orang-orang yang diberi wewenang

P : Tentang aktivitas konsultasi bagaimana hal itu dilakukan dan kapan? R : Untuk konsultasi di SMA Boja ada kondisi yang kondusif karena selama ini kepala sekolah tidak pernah membatasi , kepala sekolah memberi bimbingan dan arahan dan petunjuk setiap saat kepala sekolah siap. Konsultasi dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan. Kepala sekolah sering membuka diri setiap rapat kalau ada hal-hal tertentu yang perlu disampaikan, dengan terbuka kepalasekolah selalu menyediakan waktu untuk konsultasi tersebut. Ini menunjukan bukti bahwa kepala sekolah tidak otoriter

P : Bagaiman tindak lanjut hasil konsultasi? R : Ada yang ditindak lanjuti dan ada yang

diserahkan kepada pihak yang terkait

P : Bagaimana pendelegasian wewenang dilakukan oleh

seberapa besar pendelegasian

kepala

sekolah,

dan apakah pedelegasian wewenang itu penting R : Pendelegasian wewenang diberikan kepada semua

dilakukan

pihak-pihak yang berkompeten dibidangnya P : Apakah orang yang menerima delegasi misalnya melaksanakan workshop diprovinsi apakah selalu menginformasikan info yang diperoleh ?

wakasek

dan

R : Ya tapi karena keterbatasan waktu kadang- kadang tidak seluruhnya disampaikan apalagi beban guru sangat banyak sebagai konsekuensi menuju profesionalisme guru

P : Apakah kepala sekolah sudah mendelegasikan tugas-tugas kepada wakasek semua bidang dan guru?

R : Disini ada pembagian tugas, kepala sekolah juga konsekuen dengan pembagian itu, kemudian ada pengawasan langsung di lapangan.

P : Menurut pendapat ibu apakah bapak ibu guru sudah bisa mengelola kelas dengan baik dan apakah sudah bisa memotivasi siswa dengan baik dan dengan cara apa bapak ibu guru memotivasi siswa?

R : Sering kami memberi reward dengan secara lisan tetapi kadang-kadang juga dengan member R : Sering kami memberi reward dengan secara lisan tetapi kadang-kadang juga dengan member

P : Bagaimana ibu melaksanakan punishment? R :Kadang-kadang kami memberikan hukuman

menyuruh anak menulis asmaul husna agar terampil menulis jadi hukuman itu tidak bersifat menyakiti tapi bersifat edukasi

: Bagaimana ibu membuat siswa menjadi aktif? R : Kami berupaya untuk paham dan hafal pada semua siswa. Dengan memberikan joke yang bersifat mendidik, misalnya guru sudah mempunyai peta anak-anak yang mempunyai pasangan di kelas.

P : Apakah pelatihan seperti IHT bisa meningkatkan kompetensi pedagogig guru? R : Sudah, tapi diharapkan diberikan waktu yang memadahi sehingga guru dapat menyerap secara keseluruhan materi yang diberikan misalnya dalam peningkatan kualitas PBM.

P : Menurut ibu apakah kompetensi pedagogis guru SMA Boja sudah bagus? R : Kompetensi pedagogis guru secara umum sudah bagus, namun peningkatan kemampuan harus dilakukan terus menerus karena kehidupan P : Menurut ibu apakah kompetensi pedagogis guru SMA Boja sudah bagus? R : Kompetensi pedagogis guru secara umum sudah bagus, namun peningkatan kemampuan harus dilakukan terus menerus karena kehidupan

P : Terima kasih ibu atas waktu dan informasinya. Kami mohon diri.

Lampiran 13

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek : Wakil Kepala bidang Kurikulum Nama

: Prasida Widiyanto, S.Pd., M.Pd Lokasi Wawancara : SMAN 1 Boja Waktu Wawancara : Jumat, 6 Februari 2015 Jam

Peneliti : Asslamualaikum, Wk ks

: walaikum salam, Peneliti

: Perkenalkan saya yulianti, dari mahasiswa pasca sarjana UKSW. Kedatangan saya bermaksud minta tolong pada Bapak untuk berkenan

pertanyaan- pertanyaan kami sehubungan surat yang telah kami ajukan bahwa kami akan mengadakan penelitian di sma 1 boja tentang KEPEMIMPINAN PARTISIPATIF DALAM

menjawab

KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU.Untuk menyelesaikan tesis saya. Mohon ijin Bapak berkenan menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada di sini, apakah Bapak ada waktu ?

PENINGKATAN

Wk ks : Ya terimakasih bu, untuk kelancaran panjenengan sedapat mungkin akan kami bantu

Peneliti : Terimakasih bapak Wk ks

: Apa yang diperlukan? Peneliti

: Karena sudah apa panduan wawancara, kita mengikuti panduan yang saya buat ini yang hubungannya dengan kepemimpinan kepala sekolah, yaitu ada 3 point yaitu tentang

keputusan, konsultasi, dan delegasi wewenang dan poin terakhir sejauh mana kompetensi pedagosis guru sma 1 boja menurut pandangan Bapak. Bagaimana klo kita mulai dengan pertanyaan pertama.

pengambilan

Wk KS : Yang saya akan bantu tentang bidang ada bu? Peneliti : Karena yang dievaluasi adalah pandangan bapak selaku wakil kepala sekolah dalam mengevaluasi aktivitas yang di lakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi pedagogis guru, kemudian aktivitas kepala sekolah di fokuskan pada 3 poin pengambilan keputusan,

dan delegasi wewenang, yang ke 3 poin itu permuara

konsultasi konsultasi

Wk KS : Pada prinsipnya saya selaku bidang kurikulum berinteraksi dengan kepala sekolah dalam bidang kurikulum,misalnya interaksi yang kami lakukan dengan kepala sekolah, itu setiap saat dari pagi, jam istirahat dan selesai kegiatan pembelajaran itu dalam kaitan interaksi harian, kemudian dalam mingguan kami selalu melaporkan kegiatan-kegiatan yang kami bidangi pada hal-hal yang perlu kita evaluasi atau kegiatan yang akan kita laksanakan dalam kegiatan di sekolah. Selain itu juga setiap bulanan kami laporkan kepada kepala sekolah khususnya bidang kurikulum walaupun di situ ada beberapa wakil kepala sekolah bidang lain yang berkumpul untuk melaporkan sesuai dengan bidang-bidangnya, karena yang kami tanggani bidang kurikulum maka hal- hal yang perlu di benahi atau di tindak lanjuti tentang kurikulum perlu kami laporkan. Selain pada saat tertentu insidental kami dengan kepala sekolah juga berinteraksi pada saat tertentu barangkali dari kepala Wk KS : Pada prinsipnya saya selaku bidang kurikulum berinteraksi dengan kepala sekolah dalam bidang kurikulum,misalnya interaksi yang kami lakukan dengan kepala sekolah, itu setiap saat dari pagi, jam istirahat dan selesai kegiatan pembelajaran itu dalam kaitan interaksi harian, kemudian dalam mingguan kami selalu melaporkan kegiatan-kegiatan yang kami bidangi pada hal-hal yang perlu kita evaluasi atau kegiatan yang akan kita laksanakan dalam kegiatan di sekolah. Selain itu juga setiap bulanan kami laporkan kepada kepala sekolah khususnya bidang kurikulum walaupun di situ ada beberapa wakil kepala sekolah bidang lain yang berkumpul untuk melaporkan sesuai dengan bidang-bidangnya, karena yang kami tanggani bidang kurikulum maka hal- hal yang perlu di benahi atau di tindak lanjuti tentang kurikulum perlu kami laporkan. Selain pada saat tertentu insidental kami dengan kepala sekolah juga berinteraksi pada saat tertentu barangkali dari kepala

Peneliti : Terimakasih bapak. Pertanyaan berikutnya yaitu

proses pengambilan keputusan, mengenai kebijakan sekolah yang di lakukan, atau dalam hal apa wakil kepala

mengenai

libatkan dalam pengambian keputusan Wk KS

sekolah

di

: Jadi begini bu, untuk SMA 1 Boja ini dalam hal pengambilan-pengambilan keputusan, kan pada dasarnya kepala sekolah mempunyai program kerja yang di jabarkan dalam rencana program tahunan, yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, dari yang menengah 4 tahun, dan yang panjang 8 tahun, dalam kaitan pengambilan keputusan , saya selaku bidang

kurikulum

tentunya kami tentunya kami

wakasek juga ada keterlibatan dari komite sekolah untuk mengambil suatu hal-hal yang akan di lakukan yang berkaitan dengan kebijakan- kebijakan dari sekolah yang dilaksanakan ke depan.

Peneliti : Apakah wakil kepala sekolah dilibatkan dalam peningkatan kinerja sekolah, dalam hal ini lebih khususnya lagi adalah kinerja guru,

Wakasek : Jadi kaitannya dengan temen-temen guru- guru tentunya kami selaku bidang kurikum lebih focus dengan hal-hal yang berkaitan dengan kinerja guru, maka hal-hal apa yang perlu kami sampaikan juga kami sebelum diputuskan kami ajukan program- program dimana itu yang berkaitan dengan sdm, peningkatan sumber daya guru yang berhubungan dengan sarana prasarana, disini

selaku kurikulum menyampaikan

saya

pandangan-pandangan untuk ke depan yang lebih focus pada pandangan-pandangan untuk ke depan yang lebih focus pada

KBM bagaimana persiapannya, dalam persiapan tentu kami akan membuat program dan bagaimana itu akan menghasilkan rencana yang berkaitan dengan

kegiatan

berkaitan dengan pelaksanaannya

RPP,

tentunya kami mengajukan program yang berkaitan dengan supervisi , semester dan pada akhir semester itu kami lakukan. termasuk juga kegiatan tengah semester, ulangan akhir semester dan sebagainya. Bahkan kita sudah membuat suatu rencana yang berkaitan dengan ujian sekolah maupun ujian nasional, sehingga disinilah kami lakukan sehingga pada awalnya antara kepala sekolah kemudian wakasek serta pihak-pihak dari luar misalnya komite sekolah bermusyawarah kemudian wakil- wakil kepala sekolah khususnya kami di kurikulum mengajukan suatu rencana yang berhubungan dengan pembiayaannya dan disitu muncul dalam RAKS dari situlah menghasilkan keputusan yang akan kita lakukan dalam satu tahun ajaran

kedepan dan ini sepengetahuan komite sekolah. Ini yang sudah kami lakukan sehingga bagaimana keterlibatan kami dalam hal pengambialn keputusan yang pertama dilibatkan untuk menyusun program kemudian analisis di lakukan pembicaraan dengan komite dan dari situlah akhirnya di ambil suatu keputusan sehingga secara langsung wakasek di libatkan dalam hal pengambilan keputusan baik untuk kinerja sekolah maupun berkaitan dengan sarpras dan juga bidang- bidang lainnya, itulah yang berkaitan dengan hal-hal pengambilan keputusan

Peneliti : Kemudian kalau berkaitan dengan aktivitas konsultasi? Bagaimana pak, apakah kepala sekolah selalu melibatkan wakasek atau sebaliknya wakasek selalu berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk berbagai hal?

Wk sek : Seperti yang saya sampaikan di depan berkaitan

konsultasi, pada dasarnya konsultasi ini tidak secara formal, tapi

dengan

hal-hal beliau mengadakan dapat dinas, sehingga ada hasil-hasil yang perlu ditindak lanjuti, maka kepala sekolah secara langsung

misalnya

ada ada

lanjuti, kenapa ini diperlukan , Karena pada dasarnya yang akan dilakukan agar berjalan sesuai dengan yang di programkan dan juga berkaitan

ditindak

kemungkinan- kemungkinan kalau memang itu ada kaitannya dengan RAPBS sehingga tidak jauh dari anggaran apabila itu diperlukan, dan itulah yang perlu kami lakukan, sehingga kepala sekolah bisa mengundang kami untuk berkonsultasi itu dari sisi kepala sekolah, tentunya kalau kami di lapangan ada hal-hal yang perlu kami konsultasikan biasanya saya tidak harus menunggu dalam kurun waktu tertentu kalau ada hal-hal yang perlu kami konsultasikan,

dengan

kami langsung berkonsultasi sehingga kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan masalah segera terselesaikan , solusinya bagaimana tidak lanjutnya bagaimana Karena kita tidak ingin sekolah ini dalam perjalanan akan menemukan hal-hal yang kurang baik,

apalagi itu kaitannya dengan anggaran. Jadi kami dalam hal pertemuan hal-hal yang kita lakukan bisa ada kesepakatan kalo memang itu masih diperlukan tapi juga tidak harus menunggu waktu kalau ada yang perlu segera konsultasikan secara langsung. Itulah sebabnya pentingnya saya melalukan konslutasi karena yang kita programkan, sasaran yang ditetapkan seperti yang kita sampaikan di awal yaitu dengan kepala sekolah , wakasek maupun komite agar sasaran tidak menyimpang. Pada dasarnya program yang kita lakukan sudah disetujui dan dianggarkan sehingga pada akhirnya kami mempertanggung jawabkan kepada pengurus maupun komite selaku wakil orang tua dalam hal kegiatan untuk memajukan SMA 1 boja.

Peneliti : Untuk tentang kegiatan pendelegasian wewenang, itu menurut bapak dilakukan oleh kepala sekolah dan sejauh mana pendelegasian itu di lakukan?

Wakasek : Terimakasih, jadi untuk pendelegasian karena masig-masing wakasek sudah punya tupoksi punya kegiatan dan tanggung jawab yang harus dilakukan sehingga pada awal tahun kita buka, kita

lihat apa yang perlu dilakukan itu kami buat dalam suatu rencana program kerja. dari situlah bentuk pendelegasian secara program itu sudah ada di tupoksi wakasek masing-masing. Tapi perlu ibu ketahui dalam pendelegasian ini pun juga ada hal- hal yang perlu saya lakukan atau saya tindak lanjuti seperti misalnya ada surat dari dinas baik kabupaten maupun propinsi bahkan dari pusat ada hal-hal yang perlu di lakukan maka sepala sekolah di situ mendelegasikan kepada kami, misalnya untuk kegiatan-kegiatan tertentu termasuk misalnya kalau bapak kepala sekolah itu ada rapat di dinas kemudian ada hal-hal yang perlu kami lakukan secara langsung

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 22

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 12

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 81

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru SMAN 1 Boja

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru SMAN 1 Boja

0 0 26

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru SMAN 1 Boja

1 2 10

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru SMAN 1 Boja

0 1 43

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kepemimpinan Partisipatif Dalam Peningkatan Kompetensi Pedagogis Guru SMAN 1 Boja

0 0 13