BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Tipe dan Desain Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik layanan konseling kelompok pendekatan Behavioral dalam rangka meningkatkan motivasi belajar. pada SMA Negeri 1 Singorojo terkait pelayanan bantuan kepada siswa. Penelitian ini mengunakan metode penelitian eksperimen yaitu melakukan pre test, pelaksanaan layanan konseling kelompok pendekatan Behavioral dan dilakukan post test.

  Sebagai langkah awal adalah melakukan penyaringan data responden yang memiliki motivasi belajar rendah menggunakan kuesioner. Dari hasil pengujian selanjutnya diambil 8 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah dan dilakukan treatment berupa layanan konseling kelompok dengan pendekatan Behavioral. Treatment dilakukan meng- gunakan Rencana Pelaksanaan Layanan sebanyak 5 kali dan diakhiri dengan post test. Hasil post test dan pre test dibandingkan dengan uji t dan gain ternormalisasi.

  3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

  Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Singorojo Kabupaten Kendal, yang beralamat di Jalan Singorojo. Sekolah ini merupakan satu-satunya SMA negeri di Kecamatan Singorojo. Penelitian dilaksanakan bulan Desember tahun 2014 sampai bulan Januari 2015.

  3.3 Subjek Penelitian

  Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo terdiri dari 4 kelas dengan total 94 siswa.

  Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI SMA N 1 Singorojo

  No Kelas Jumlah siswa 1.

  XI MIA 1

  23 2.

  XI MIA 2

  20 3.

  XI IIS 1

  26 4.

  XI IIS 2

  25 Total

  94 Melalui kuesioner penyaringan motivasi belajar, maka diambil 8 siswa yang memiliki motivasi rendah digunakan sebagai responden penelitian.

  3.4 Definisi Operasional

  Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau inginkan mencapai sesuatu. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Adapun indikator dari motivasi belajar dapat dilihat pada tabel 3.2.

  Tabel 3.2 Kisi-kisi Motivasi Belajar

  No Indikator

  1 Penghargaan tugas, jika seeseorang memilih

  tugasnya sendiri maka orang tersebut memiliki motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut.

  2 Upaya, semakin tinggi usaha seseorang dalam menjalankan tugas, apalagi tugas yang sulit, maka hal tersebut menunjuk-kan motivasi

  3 Melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama, dan orang tersebut menghadapi masalah, maka semakin tinggi moti vasi orang tersebut.

  4 Prestasi

  pemilihan tugas, usaha yang dilakukan, serta ketekunan dapat meningkat-kan prestasi dalam menjalankan tugas

3.5 Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala motivasi belajar. Skala motivasi belajar digunakan untuk mengetahui motivasi belajar sebelum dan sesudah treatment layanan konseling kelompok dengan pendekatan Behavioral yang berisi pernyataan-pernyataan sikap yaitu pernyataan mengenai obyek (Azwar, 2007;97). Bentuk skala yang digunakan adalah skala pengukuran model

  

Likert terdiri dari empat alternatif jawaban, dimana

  sebagai dasar penentuan nilainya dikategorikan dalam sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skala motivasi belajar ini diadopsi dari skala motivasi belajar oleh Pintrich (1990).

  Metode pengambilan data dilakukan dalam penelitian ini berupa skala/angket motivasi belajar siswa. Skala adalah suatu daftar yang berisi serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang berisi sejumlah item mengenai suatu hal yang akan diteliti dan harus diisi oleh responden.

  Instrumen motivasi belajar tersebut dijabarkan dari konsep bahwa motivasi belajar adalah proses dimana tujuan belajar diarahkan pada aktivitas belajar langsung yang didukung dan belajar secara berkelanjutan. Konsep dijabarkan dalam bentuk indikator dan item sebagai berikut.

  Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

  Indikator No Item Pernyataan

  Penghargaan tugas, jika seeseorang memilih tugasnya sendiri maka orang tersebut memiliki motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut.

  1 Saya lebih suka bekerja dikelas yang menantang sehingga saya bisa belajar hal-hal baru.

  5 Saya suka apa yang saya pelajari di kelas ini

  14 Bahkan ketika saya melakukan kebodohan dalam tes saya mencoba untuk belajar dari kesalahan saya

  15 Saya berpikir apa yang saya pelajari di kelas ini perlu saya ketahui

  17 Saya berpikir apa yang kita pelajari di kelas ini menarik

  19 Saya tahu bahwa saya akan dapat mempelajari materi di kelas ini

  32 Saya mengerjakan latihan dan menjawab pertanyaan di akhir bab bahkan ketika rasa tidak perlu

  36 Saya menggunakan waktu belajar dirumah di-samping untuk mem- pelajari tugas pekerjaan rumah juga membaca buku teks untuk me- lakukan tugas baru ter-sebut

  No Indikator Pernyataan Item membutuhkan wak-tu yang lama

  39 Ketika saya mempelajari sebuah topik, saya mencoba untuk memahami seutuhnya

  42 Saya menguraikan bab dalam buku untuk membantu saya belajar

  3 Saya sangat gugup saat tes ketika

  Upaya,

  saya tidak ingat fakta yang telah

  semakin

  

saya pelajari

  tinggi usaha

  6 Saya yakin saya bisa memahami ide-

  seseorang

  ide yang diajarkan dalam

  dalam

  pembelajaran ini

  menjalankan

  7 Saya berfikir bahwa saya akan dapat

  tugas, apalagi

  memanfaatkan apa yang saya

  tugas yang

  pelajari di kelas ini dan kelas-kelas

  sulit, maka

  lain

  hal tersebut

  18 Dibandingkan dengan siswa lain di

  menunjuk-

  kelas ini saya berfikir saya tahu

  kan motivasi banyak tentang Subyek itu

  21 Memahami hal ini penting bagi saya

  23 Ketika saya belajar untuk ujian, saya mencoba untuk mengumpulkan informasi dari guru kelas dan dari buku

  26 Sulit bagi saya untuk memutuskan apa ide-ide utama dari apa yang saya baca

  28 Ketika saya belajar saya mencantumkan ide-ide penting dalam kata-kata saya sendiri

  29 Saya selalu mencoba untuk memahami apa yang guru katakan bahkan jika tidak dapat saya pahami

  30 Ketika saya belajar untuk ujian saya mencoba mengingat banyak fakta- fakta yang bisa saya pahami

  31 Ketika mempelajari materi, saya menyalin catatan untuk membantu saya mengingat

  No Indikator Pernyataan Item

  34 Ketika saya belajar untuk ujian saya berlatih menghafalkan fakta-fakta penting berulang-ulang untuk diri

saya sendiri

  35 Sebelum saya mulai belajar saya berpikir tentang hal yang perlu saya pelajari untuk belajar

  37 Saya sering membaca, namun menemukan bacaan yang tidak tahu apa art/makna yang saya baca

  38 Saya sering tidak konsentrasi ketika guru berbicara saya terkadang tidak mendengarkan apa yang guru katakana

  40 Ketika saya sedang membaca saya berhenti sesekali dan mengulangi membaca apa yang telah saya baca

  44 Ketika membaca saya mencoba untuk menghubungkan hal-hal yang saya baca dengan apa yang dudah pelajari

  4 Penting bagi saya untuk belajar apa

  Melakukan

  yang diajarkan di kelas

  suatu

  10 Saya sering memilih topik masalah

  pekerjaan

  bahkan saya akan belajar dari

  secara terus

  sesuatu jika mereka memerlukan

  menerus dan

  lebih banyak pekerjaan

  dalam waktu

  11 Saya yakin saya bisa melakukan

  yang lama,

  pekerjaan dengan sangat baik pada

  dan orang

  masalah dan tugas yang diberikan di

  tersebut

  kelas ini

  menghadapi

  22 Ketika saya mengikuti tes saya

  masalah,

  berpikir tentang betapa buruknya

  maka saya semakin

  24 Ketika saya melakukan pekerjaan rumah, saya mencoba untuk

  tinggi moti

  mengingat apa yang dikatakan guru

  vasi orang

  di kelas sehingga saya bisa tersebut. menjawab pertanyaan dengan benar

  27 Ketika pekerjaan sulit, saya

  No Indikator Pernyataan Item menyerah atau belajar hanya bagian yang mudah saja

  33 Bahkan ketika materi pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, saya tetap mengikuti pembelajaran

sampai selesai

  41 Ketika saya membaca materi di kelas , saya mengucapkan kata-kata berulang-ulang untuk membantu saya mengingatnya

  Prestasi

  2 Dibandingkan dengan siswa lain di kelas ini saya berharap dapat

  pemilihan

  melakukannya dengan baik

  tugas, usaha

  Saya berharap untuk melakukannya

  8

  yang

  dengan sangat baik di kelas ini

  dilakukan,

  Dibandingkan dengan orang lain di

  9

  serta

  kelas ini, saya berfikir saya seorang

  ketekunan

  siswa yang baik

  dapat

  12 Saya merasa gelisah, emosi ketika saya mengikuti tes

  meningkat-

  13 Saya befikir bahwa saya akan

  kan prestasi

  menerima nilai yang baik di kelas ini

  dalam

  16 Kemampuan belajar saya sangat

  menjalankan

  baik dibandingkan dengan siswa

  tugas

  

lain di kelas ini

  20 Saya sangat khawatir dengan tes

  25 Saya bertanya pada diri sendiri untuk memastikan bahwa saya paham dengan materi yang telah pelajari

  43 Saya bekerja keras untuk mendapatkan nilai yang baik walaupun saya tidak suka dengan

pelajarannya

  Skala motivasi belajar diberikan pada awal penelitian (pree test) dan akhir penelitian (post test).

  

Pree test digunakan untuk mengetahui motivasi belajar

  siswa sebelum diberikan tretmant. Kategori tingkat motivasi belajar siswa yaitu: 1) sangat tinggi, 2) tinggi, 3) rendah, 4) sangat rendah.

3.6 Uji Coba Instrumen

  Untuk memperoleh instrumen yang baik maka diuji terlebih dahulu dan dianalisis validitas dan reliabilitas. Arikunto (2010:168) berpendapat bahwa, validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengumpulkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Teknik uji validitas yang digunakan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.

  Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir dalam penelitian ini dengan mengunakan analisis butir, skor-skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total, kemudian dibandingkan pada taraf signifikansi 5%. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula

  

Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program

SPSS 16 for windows.

  Hasil ujicoba angket motivasi belajar dengan responden 30 siswa diperoleh hasil sebagai berikut.

  Tabel 3.4 Hasil Validitas Kuesioner

  No rxy Ket No rxy Ket

  1

  0.62 Valid

  23

  0.56 Valid

  2

  0.65 Valid

  24

  0.35 Tidak

  3

  0.58 Valid

  25

  0.52 Valid

  4

  39

  0.64 Valid

  19

  0.02 Tidak

  40

  0.47 Valid

  18

  0.66 Valid

  0.52 Valid

  0.54 Valid

  17

  0.41 Valid

  38

  0.51 Valid

  16

  0.5 Valid

  37

  41

  20

  15

  0.65 Valid

  11

  = 0,361. Karena kelima item tersebut di bawah nilai kritik, dapat disimpulkan bahwa kelima item angket tidak valid. Besarnya reliabilitas menggunakan Cronbach alpha diperoleh r

  tabel

  0,35, -0,15 dan 0,02. Pada taraf kesalahan 5% dengan n = 30 diperoleh r

  

Corrected Item-Total Correlation sebesar 0,25; 0,33;

  valid yaitu nomor 6, 12, 24, 26 dan 40, dengan nilai

Tabel 3.4 memperlihatkan bahwa dari 44 item angket yang diujicobakan terdapat 5 item yang tidak

  44

  0.53 Valid

  0.43 Valid

  22

  0.64 Valid

  43

  0.63 Valid

  21

  0.52 Valid

  42

  0.47 Valid

  0.47 Valid

  0.53 Valid 26 -0.15 Tidak

  0.66 Valid

  9

  0.64 Valid

  30

  0.63 Valid

  8

  0.52 Valid

  29

  7

  31

  0.8 Valid

  28

  0.25 Tidak

  6

  0.43 Valid

  27

  0.41 Valid

  5

  0.74 Valid

  0.55 Valid

  36

  34

  0.49 Valid

  14

  0.61 Valid

  35

  0.61 Valid

  13

  0.63 Valid

  0.33 Tidak

  10

  12

  0.51 Valid

  33

  0.65 Valid

  11

  0.5 Valid

  32

  0.56 Valid

  sebesar 0,942 > 0,6, yang berarti bahwa instrumen angket tersebut reliabel. Berdasarkan hasil analisis validitas dan reliabilitas tersebut maka nomor-nomor yang tidak valid dilakukan perbaikan.

3.7 Analisis Data

  Untuk menganalisis peningkatan motivasi belajar melalui layanan konseling kelompok dengan pendekatan Behavioral dapat dilihat dari nilai pre test dan post test yang dibandingkan menggunakan uji t. Sebagai prasyaratnya dilakukan uji normalitas.

  1. Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh terditribusi normal atau tidak.

  Dengan bantuan SPSS menggunakan Kolmogorov Smirnov dinyatakan data berdistribusi normal apabila diperoleh nilai sign > 0,05.

  2. Uji t Uji t paired sample t test dilakukan untuk menguji perubahan yang terjadi akibat suatu perlakuan peneliti terhadap sampel dan membandingkan skor pree test dan post test (Sugiyono, 2010:273).

  Hipotesis yang diuji: Ho : µ = µ (tidak ada peningkatan)

  1

  2 Ha : µ 1 < µ 2 (ada peningkatan)

  Rumus pengujian:

  b t

  

  s b n

  Keterangan:

  b

  : rata-rata selisih antara pre test dan post test s : standar deviasi selisih antara pre test dan post

  b

  test n: subjek penelitian

  Ho ditolak yang berarti ada peningkatan apabila diperoleh t hitung > t tabel

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar PKN Melalui Metode Pembelajaran Take and Give pada Kelas IV

0 0 114

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 25

3.1.2. Waktu Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 39

i UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL TALKING STICK BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI GENDONGAN 02 SALATIGA TAHUN AJARAN 20162017 Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian Uni

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Keterampilan Bercerita dengan Menggunakan Model Talking Stick Berbantuan Komik Pada Siswa Kelas 5 SD

0 0 78

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 8

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konseling Kelompok Behavioral untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Singorojo Kendal

0 0 22