BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Penelitian dilakukan di SD Negeri Klepu 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang. Subyek dari penelitian tindakan kelas siswa kelas V SD Negeri Klepu 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Semester II tahun 2017/2018 dengan jumlah siswa ada 27 siswa. Siswa kelas V ini hasil belajarnya masih dibawah KKM dalam mata pelajaran IPS. Dari 27 siswa hanya ada 12 anak yang berada di atas KKM dan selebihnya masih dibawah KKM. Sebagian besar orangtua siswa berlatar belakang pekerjaan buruh dan petani.

  3.2 Jenis Penelitian

  Menurut Kunandar (2008) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk menigkatkan atau memperbaik mutu proses pembelajaran di dalam kelas. Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yang mana guru menjadi mitra peneliti. Masing

  • –masing memusatkan perhatiannya pada aspek–aspek penelitian tindakan kelas yang sesuai dengan keahliannya, guru sebagai praktisi pembelajaran, peneliti sebagai perancang dan pengamat yang kritis. Kolaboratif antara peneliti dengan guru agar dapat tercapainya tujuan dari penelitian dan keabsahannya, sehingga penelitian dapat berjalan lancar

  3.3 Variabel dan Definisi Operasional

  Arifin (2012:185) menarik kesimpulan sebagai berikut Jenis variabel berdasarkan fungsinya di dalam penelitian dibedakan menjadi 3 yaitu variabel bebas (independent variabel), variabel terikat (dependent variabel), dan variabel perantara (intervening variabel). Variabel adalah suatu fenomena yang bervariasi atau suatu faktor yang jika diukur akan menghasilkan skor yangbervariasi

  1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas digunakan untuk memprediksi, yang oleh sebab itu disebut juga variabel prediktor. Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu model pembelajaran Think Pair and Share (TPS). Model Pembelajaran Think Pair and Share yaitu jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran ini dimulai dari seperti biasa guru membuka pelajaran, mengecek kehadiran siswa, dan memaparkan tujuan yang akan dicapai, setelah itu siswa diminta untuk duduk berpasangan. Kemudian guru mengajukan satu pertanyaan/masalah kepada mereka. Setiap siswa diminta untuk berpikir secara mandiri terlebih dahulu tentang jawaban atas pertanyaan tadi, kemudian mendiskusikan hasil pemikirannya dengan pasangan disebelahnya untuk memperoleh satu konsensus yang sekiranya dapat mewakili jawaban mereka berdua. Setelah itu, guru meminta setiap pasangan menshare, menjelaskan, atau menjabarkan hasil konsensus atau jawaban yang telah mereka sepakati pada siswa-siswa yang lain diruang kelas.

  2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang diprediksi, karena disebut variabel kriterium/kriteria. Pada penelitian varibel terikatnya yaitu hasil belajar. Hasil belajar kognitif adalah hasil yang telah dicapai setelah seseorang mengadakan suatu kegiatan belajar yang terwujud dalam bentuk nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.

3.4 Prosedur Penelitian

  Penelitian ini akan dilaksanakan dengan 2 siklus menggunakan model Kemmis dan McTaggart yang masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut skema setiap siklus :

Gambar 3.1 Model spiral dari Kemiss dan Mc Taggart Berdasarkan skema diatas penelitian akan dilaksanakan dengan 2 siklus.

  Sebelum dilaksanakan penelitian terlebih dahulu di buat perencanaan mengenai apa yang akan dilaksanakan dan diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran juga akan dilakukan refleksi, hasil refleksi ini digunakan untuk mengetahui kekurangan yang terdapat pada kegiatan di siklus I. Setelah menemukan kekurangan di kegiatan siklus maka akan diperbaiki pada kegiatan siklus II yang langkah pelaksanaannya sama dengan siklus I.

  Pelaksanaan pada siklus I

1. Proses Perencanaan

  a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran

  b. Menyiapkan materi ajar berupa buku paket IPS kelas V SD

  c. Menyiapkan gambar

  d. Menyiapkan instrumen penelitian

  e. Menyusun instrumen evaluasi

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi

  Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Langkah-langkah pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah :

  A. Pertemuan I

  a. Kegiatan awal (10 menit)  Guru mengucapkan salam  Guru bersama peserta didik berdoa bersama  Guru mengecek kehadiran siswa  Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan inti (50 menit)  Guru menyampaikan model Think Pair and Share kepada siswa.

   Guru menampilkan video tentang pahlawan.  Guru menyiapkan media gambar pahlawan, nama pahlawan dan karton.  Guru membagikan LKS  Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang materi tersebut kepada siswa.  Guru memberikan suatu permasalahan/soal kepada semua siswa.

  (Think) “Sebutkan jasa dari Ir.Soekarno dan Moh.Hatta dalam persiapan kemerdekaan?” “Bagaimana kalau Ir. Soekarno dan Moh Hatta tidak ada?”.

   Guru menyuruh siswa menempelkan gambar beserta nama tokoh ke papan tulis/karton yang disiapkan guru.  Guru meminta siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut secara mandiri dengan menuliskan hasil pemikirannya masing-masing pada selembar kertas, (untuk menambah informasi siswa boleh membuka buku). (Think) jawaban dan hasilnya ditulis di LKS (pair)  Siswa membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

   Siswa mengutarakan jawaban pada kelompok dan hasilnya di tulis di LKS (share)  Apabila sudah terbentuk kesimpulan maka perwakilan kelompok maju menyampaikan jawaban. (share).  Guru dan siswa membahas LKS secara bersama-sama.  Guru membagikan kartu bergambar kepada siswa.  Siswa mengerjakan soal yang ada pada kartu bergambar tersebut.

  c. Kegiatan Akhir (10 menit)  Menarik kesimpulan dari diskusi

   Memberi tugas

  B. Pertemuan II

  a. Kegiatan awal  Guru mengucapkan salam  Guru bersama peserta didik berdoa bersama  Guru mengecek kehadiran siswa  Guru Bertanya jawab. dengan siswa mengenai tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

  b. Kegiatan Inti  Guru memberikan suatu permasalahan atau soal kepada semua siswa. “Sebutkan usaha-usaha dalam persiapan kemerdekaan Indonesia?”. Guru bertanya kepada siswa : “Mengapa jepang membentuk BPUPKI dan PPKI dalam persiapan kemerdekaan Indonesia?”. “Sebutkan perbedaan yang terdapat pada rumusan piagam jakarta dengan sila- sila yang terdapat dalam negara kita saat ini?”.

   Guru meminta siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut secara mandiri dengan menuliskan hasil pemikirannya masing-masing pada selembar kertas, (untuk menambah

   Guru membagikan kartu bergambar yang berisi piagam jakarta charter untuk menambah informasi siswa.  Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.  Siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyatukan pendapat atas jawaban yang mereka pikirkan. (Pair)  Siswa membentuk kelompok setiap kelompok terdiri 4 orang/5 orang.  Setiap siswa mengutarakan jawabannya pada kelompok (share)  Guru meminta perwakilan kelompok untuk mengutarakan jawabannya di depan kelas. (share).  Peserta didik mengerjakan LKS  Menarik kesimpulan atas diskusi tersebut.  Memberi penghargaan bagi kelompok yang terbaik.  Guru memberikan kisi-kisi untuk tes evaluasi

  d. Kegiatan penutup  Guru memberi PR kepada siswa

  C. Pertemuan III  Siswa melaksanakan tes evaluasi

3. Proses Refleksi Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap kegiatan belajar.

  Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer/teman sejawat terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai dengan model pembelajaran Think Pair and Share. Setelah tahap refleksi selesai dilaksanakan, maka diperoleh hasil. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum serta kelemahan-kelemahan apa saja yang menghambat selama proses belajar mengajar. Apabila hasil yang diperoleh tidak memuaskan atau belum mencapai KKM maka akan dilanjutkan siklus II.

  Pelaksanaan pada siklus II

  Pada siklus II kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I hanya saja waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus I.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpul Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas 5 setelah guru menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share di SD Negeri Klepu 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang yaitu :

  a. Non Tes Non tes dalam penelitian ini berupa observasi pengamatan kepada siswa dan guru. Observasi digunakan untuk mendapat data tentang pengajaran guru di dalam kelas, sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang diterapkan oleh guru. Pada tahap ini, guru sebagai peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung.

  Termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan secara skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan berupa data hasil tes dan hasil angket yang menunjukkan keaktifan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh observer.

  b. Tes Tes adalah serentetan pertanyaan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengtahuan kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (AriKunto, 2006: 160). Bentuk tes yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah berupa butir-butir soal berbentuk obyektif untuk memberikan kuis setiap akhir kegiatan pembelajaran, dan siklus. Tes yang dimasukan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

  c. Dokumentasi Dokumen merupakan bahan tertulis, foto ataupun film yang digunakan sebagai sumber data. Dokumen sudah sejak lama digunakan sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan peneliti untuk merekam proses pelaksanaan pembelajaran di kelas V yang dilakukan oleh peneliti di SD Negeri Klepu 01.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

  a. Lembar Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.

  Adapun lembar observasi dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model pembelajaran Think Pair and Share.

Tabel 3.1 Format Lembar Observasi Guru

  Skor Aspek Indikator 2 3 4

  1 Kegiatan Awal

  1. Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan Pembelajaran media pembelajaran

  2. Membimbing siswa berdoa

  3. Melakukan kegiatan presensi

  4. Memeriksa kesiapan siswa untuk belajar

  5. Melakukan apersepsi sesuai dengan materi ajar

  6. Memberikan motivasi kepada siswa dengan tanya jawab dan memutarkan

  7. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan.

  Kegiatan Inti

  8. Membimbing siswa melakukan eksplorasi dengan menjelaskan materi Pembelajaran

  9. Terjalinnya interaksi antara guru dan siswa

  10. Menunjukan respon terbuka terhadap respon anak

  11. Menggali konsepsi awal peserta didik dengan memberikan permasalahan

  12. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memikirkan jawaban

  13. Membentuk kelompok dalam kegiatan belajar

  14. Memberikan rumusan masalah pada siswa

  15. Membimbing siswa untuk berdiskusi dalam kelompok menentukan hipotesis yang telah mereka buat

  16. Membimbing peserta didik membuktikan hipotesis yang telah mereka buat dengan mengajukan pertanyaan “Bagaimana cara membuktikan hal tersebut?”

  17. Membimbing siswa untuk mengamati ketika pembelajaran berlangsung

  18. Membimbing siswa mencatat hasil pengamatan untuk membuktikan benar tidaknya hipotesis yang dibuat

  19. Membagi materi, alat, dan bahan untuk

  20. Memberikan petunjuk kepada siswa untuk berdiskusi

  21. Membimbing kelompok untuk mendiskusikan hasil dari data yang telah dicatat

  22. Membimbing siswa untuk menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat

  23. Membimbing siswa untuk mempraktikan langkah-langkah melalukan percobaan

  24. Membimbing siswa untuk menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktikan hasil pengamatan

  25. Membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari hasil yang telah diteliti

  26. Meminta siswa memaparkan hasil kerja kelompok

  27. Membahas hasil presentasi, mengoreksi kesalahan dan memberikan penguatan

  28. Membimbing peserta didik menyimpulkan seluruh hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam pembelajaran

  Kegiatan Akhir

  29. Melibatkan siswa dalam melakukan refleksi pembelajaran Pembelajaran

  30. Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya

  31. Menutup kegiatan pembelajaran dengan salam penutup Jumlah

  33

Tabel 3.2 Format Lembar Observasi Siswa

  Keterangan Aspek Indikator Item

  Kegiatan 1) Mempersiapkan Awal perlengkapan pembelajaran Pembelajaran (buku catatan, buku pelajaran, dll)

  2) Menjawab apersepsi dari guru 3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan guru 4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dan rencana kegiatan yang akan dilakukan

  Kegiatan Inti 5) Melakukan eksplorasi Pembelajaran sumber bacaan

  6) Menyimak materi yang guru sampaikan 7) Menyimak penyajian masalah yang diberikan guru 8) Menggunakan waktu untuk memberikan jawaban 9) Mengenai permasalahan yang disajikan 10) Membentuk kelompok 11) Berdiskusi dalam kelompok menentukan hipotesis yang telah mereka buat

  12) Membuktikan hipotesis yang telah mereka buat 13) Melakukan pengamatan 14) Berdiskusi tentang pengamatan yang dilakukan 15) Mencatat hasil pengamatan tidaknya hipotesis yang dibuat 16) Berdiskusi sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh guru

  17) Mendiskusikan hasil dari data yang telah dicatat 18) Menafsirkan hasil dari data yang telah dicatat 19) Mempraktikan langkah- langkah melalukan percobaan

  20) Menganalisis data yang diperoleh dengan cara mempraktikan hasil pengamatan

  21) Mempresentasikan hasil laporan percobaan yang telah mereka lakukan didepan kelas

  22) Menyimpulkan seluruh hasil kegiatan yang telah dilakukan dalam pembelajaran

  Kegiatan 23) Bertanya jawab dengan guru Akhir tentang materi yang belum Pembelajaran terselesaikan

  24) Siswa dan guru merefleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

  25) Memberikan salam penutup Jumlah

  25

  b. Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Tes diberikan saat akhir pembelajaran/akhir pertemuan siklus.

Tabel 3.3 Format Kisi-Kisi Soal Evaluasi

  Standar Kompetesi Kompetensi Dasar Indiktor No. Item 1,2,3,6,9,

  2. Menghargai

  2.2 Menghargai  Menjelaska peranan tokoh jasa dan peranan n beberapa 13,15,19, pejuang dan tokoh perjuangan usaha 22,24 masyarakat dalam dalam dalam mempersiapkan mempersiapkan rangka dan mem- kemerdekaan mempersiap pertahankan Indonesia kan Kemerdekaan kemerdekaa Indonesia n

  4,5,7,8,1  Mengidenti fikasi

  0,16,17,2 beberapa 1,23,25 tokoh dalam mempersia pkan kemerdekaa n

  11,12,14,  Menunjukk an sikap

  18,20 menghargai jasa para tokoh dalam mempersia pkan kemerdekaa n

  25 Jumlah

3.6 Indikator Kinerja

  Pada penelitian ini dikatakan berhasil bila >90% siswa mendapatkan nilai lebih dari 70 yaitu skor Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan di SD Negeri Klepu 01.

3.7 Teknik Analisis Data

  Sesuai dengan jenis rancangan penelitian yang dipakai di sini, yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research), maka teknik analisis data yang relevan dan yang diterapkan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Dengan teknik ini maka data yang telah dikumpulkan dari hasil penelitian akan disortir, dikelompokkan dan disederhanakan untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk prosentase atau tabel distribusi. Dari situ kemudian dilakukan penafsiran dan pemaknaan secara kualitatif dalam bentuk seperti, tinggi-rendah, tuntas-tidak tuntas, aktif-tidak aktif, baik kurang baik, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Analisis ketuntasan hasil belajar:

  a. Ketuntasan Individual Ketuntasan individual dalam penelitian ini menggunakan atau berpatokan pada nilai KKM pada SDN Klepu 01 pada mata pelajaran IPS kelas V yaitu 70. Individual dikatakan tuntas jika mencapai nilai KKM pada mata pelajaran IPS. Untuk menghitung skor ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

  ℎ ℎ

  = ( ) 100

  ℎ

  b. Ketuntasan Klasikal Suatu pembelajaran dikatakan tuntas secara klasikal jika jumlah peserta didik yang tuntas untuk pembelajaran tersebut adalah 90% untuk jumlah peserta didik sebanyak n, maka rumus persentasenya adalah:

  ℎ = ( ) 100

  ℎ

3.7.1 Uji Instrumen

  1. Uji Validitas Validitas instrumen dalam penelitian ini yaitu validitas konstruksi yang diperoleh dengan jalan mencobakan instrumen pada sasaran kemampuan instrumen pengumpul data, tergantung pada tinggi rendahnya tingkat validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.

  Oleh karena itu sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, peneliti membuat langkah-langkah uji coba intrumen yang digunakan untuk teknik pengumpulan data tes. Adapun uji coba instrument yang dimaksud yaitu:

  1. Validitas Konstruk Menurut Riduwan (2007:97) menjelaskan bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur”. Untuk mengukur validitas item atau butir soal peneliti menggunakan validitas program SPSS for windows Versi 16/23.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Soal

  R hasil R tabel Keterangan 0.355

  0.329 Valid 0.426

  0.329 Valid 0.357

  0.329 Valid 0.406

  0.329 Valid 0.357

  0.329 Valid 0.357

  0.329 Valid 0.357

  0.329 Valid 0.334

  0.329 Valid 0.502

  0.329 Valid

  0.406 0.329 Valid

  0.502 0.329 Valid

  Hasil uji validitas soal yang dilaksanakan di kelas VI dari 28 soal terdapat 25 soal valid dan 3 soal tidak valid yaitu no. 2,26,dan 28

  0.382 0.329 Valid

  0.482 0.329 Valid

  0.425 0.329 Valid

  0.361 0.329 Valid

  0.357 0.329 Valid

  0.357 0.329 Valid

  0.425 0.329 Valid

  0.357 0.329 Valid

  0.382 0.329 Valid

  0.406 0.329 Valid

  0.357 0.329 Valid

  0.406 0.329 Valid

  0.361 0.329 Valid

  2. Uji Reabilitas Tes Reliabilitas Tes Menurut Sukardi (2003:98) mengatakan bahwa reliabilitas suatu tes adalah “Seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi”. Berikut kriteria reliabilitas dalam sebuah tes menurut Sudjana (2006:219), yaitu sebagai berikut: 1) Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : Sangat Tinggi 2) Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : Tinggi 3) Antara 0,400 sampai dengan 0,600 : Cukup 4) Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : Rendah 5) Antara 0,000 sampai dengan 0,200 : Sangat Rendah Pengujian reliabilitas instrument menggunakan penggujian reliabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows Versi 16/23.

Tabel 3.5 Hasil Uji Realibilitas Reliability Statistics

  Cronbach's

Alpha N of Items

.688

  26 Analisis : Berdasarkan nilai Cronbach’s Alpha pada tabel realibility

  Statistics diperoleh nilai 0.688. Maka dapat disimpulkan soal memiliki tingkat realibilitas Tinggi.

  3. Uji Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah proporsi siswa yang menjawab benar.

  Tingkat kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Makin besar tingkat kesukaran makin mudah soal tersebut begitu pula sebaliknya makin kecil tingkat kesukaran makin sukar soal tersebut (Zulaiha, 2008;14). Tingkat kesukaran soal pilihan ganda diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus berikut (Zulaiha, 2008:15) : TK = Keterangan:

  JB = Banyak siswa yang menjawab benar n = Banyak siswa Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang, dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal (Zulaiha, 2008:14). TK < 0, 3 = Sukar TK 0,3 - 0,7 = Sedang TK > 0,7 = Mudah

Tabel 3.6 Hasil uji Kesukaran soal

  No. No.Soal B (siswa TK (Tingkat Keterangan menjawab benar) Kesukaran )

  1 Soal 1

  24

  0.70 Sedang

  2 Soal 3

  23

  0.68 Sedang

  3. Soal 4

  30

  0.88 Mudah

  4 Soal 5

  27

  0.79 Mudah

  5. Soal 6

  27

  0.79 Mudah

  6. Soal 7

  28

  0.82 Mudah

  7. Soal 8

  30

  0.88 Mudah

  8. Soal 9

  28

  0.82 Mudah

  9. Soal 10 16

  0.47 Sedang

  10. Soal 11 28

  0.82 Mudah

  11. Soal 12 29

  0.85 Mudah

  12. Soal 13 31

  0.73 Mudah

  25. Soal 27 30

  0.79 Mudah

  24 Soal 25 27

  0.41 Sedang

  23 Soal 24 14

  0.82 Mudah

  22. Soal 23 28

  0.91 Mudah

  21 Soal 22 31

  0.85 Mudah

  20. Soal 21 29

  19. Soal 20 25

  0.92 Mudah

  0.85 Mudah

  18. Soal 19 29

  0.79 Mudah

  17. Soal 18 27

  0.73 Mudah

  16. Soal 17 25

  0.92 Mudah

  15. Soal 16 31

  0.88 Mudah

  14. Soal 15 30

  0.79 Mudah

  13. Soal 14 27

  0.88 Mudah Jadi dapat disimpulkan bahwa soal tergolong mudah dan terdapat beberapa soal sedang.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Mata Pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Karanggondang 03 Kecamatan Mlon

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah: Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CI

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Model Evaluasi Program - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 1 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunu

0 0 49

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Musik Mozart terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 19