BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunu

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang yang beralamat di Jl. Kandri Raya No. 54, Desa Kandri, Kecamatan Gunungpati Kota Semarang, Provinsi Jawa

no Telp(024) 76910676MemilikiNSS:101036303002,NPSN:203 9382.Didirikan pada Tahun1951 dan beroperasi pada tahun 1951. Kepemilikan adalah milik Pemerintah dengan status tanahHak Guna Pakai, Luas Tanah adalah 268 M2.Status Bangunan adalah pemerintah dengan luas bangunan seluas 225 M2. Status Nilai Akreditasi A (Tahun 2013).

Tengah

dengan

SD Negeri Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang memiliki Visi “unggul dalam prestasi, berakhlak mulia,cinta alam,berbudaya dan berkarakter.” Visi sekolah memilki indikator: 1) Unggul dalam percapaian target/daya serap kurikulum, 2) Unggul dalam lomba akademik, 3) Unggul dalam kedisiplinan, 4) Unggul dalam variasi kegiatan agamis, 5) Unggul dalam implementasi keimanan dan ketaqwaan, 6) Unggul dalam pelestarian budaya bangsa, 7) Unggul dalam kegiatan seni dan olahraga, 8) Unggul dalam menyiapkan kecakapan hidup SD Negeri Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang memiliki Visi “unggul dalam prestasi, berakhlak mulia,cinta alam,berbudaya dan berkarakter.” Visi sekolah memilki indikator: 1) Unggul dalam percapaian target/daya serap kurikulum, 2) Unggul dalam lomba akademik, 3) Unggul dalam kedisiplinan, 4) Unggul dalam variasi kegiatan agamis, 5) Unggul dalam implementasi keimanan dan ketaqwaan, 6) Unggul dalam pelestarian budaya bangsa, 7) Unggul dalam kegiatan seni dan olahraga, 8) Unggul dalam menyiapkan kecakapan hidup

Misi SD Negeri Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang meliputi: 1) Memberikan pembelajaran aktif, efektif,

kreatif, menyenangkan., 2) Mengembangkan potensi dasar individu secara integral, 3) Menumbuhkembangkan kehidupan normatif,

agamis, nasionalis, 4) Menumbuhkembangkan

patriotisme dan wawasan keilmuan, 5) Menerapkan manajemen partisipatif dengan stakeholder sekolah, 6) Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa, 7) Menerapkan etika dan sopan santun secara komprehensif, 8) Memberikan pendidikan kecakapan hidup yang tertata sesuai karakter dan tuntunan hidup.

Jumlah Peserta Didik pada kurun 3 tahun terakhir yaitu 2012/2013 s.d 2014/2015 mengalami peningkatan terdiri dari : 1) tahun 2012/2013 berjumlah laki-laki 107 siswa dan perempuan 103 siswa sehingga total keseluruhan 210 siswa, 2) tahun 2013/2014 berjumlah laki- laki 108 siswa dan perempuan 104 siswa sehingga total keseluruhan 212 siswa, 3) tahun 2014/2015 berjumlah laki-laki 118 siswa dan perempuan 109 siswa sehingga total keseluruhan 227 siswa.

dan Tanaga Kependidikan di SDN Kandri 01 dari jenjang SMA/SMEA/STM terdiri dari 1 orang, jenjang D2

Kualifikasi

Pendidik

PGSD terdiri dari 2 orang, S1 Kependidikan /Psi terdiri dari 9 orang, S1 Non Kependidikanterdiri dari 1 orang. Adapun status kepegawaian untuk kepala sekolah PNS 1 orang, guru PNS 8 orang, guru non PNS 1 orang, tenaga TU non PNS 1 orang, Penjaga non PNS 1 orang, tenaga lainnya non PNS 1 orang.

SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang didukung oleh sarana dan prasarana dengan Kondisi Ruangan/Lahan meliputi: 6 ruang Kelas,

1 ruang kantor/kepala, 1 ruang guru, 1 ruang TU, 1 ruang komputer, 1 ruang UKS, 1 ruang dapur, 1 gudang, 1 ruang terbuka/Serbaguna, 8 tempat cuci tangan, 1 halaman sekolah, 1 perpustakaan, 1 ruang tempat ibadah/mushala,

10 Tempat Sampah, 1 Papan nama sekolah. Prestasi yang pernah diraih oleh SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang pada kurun waktu 2011 – 2014 sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.1 Prestasi Non Akademik SD Negeri Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang

Akademik/ Prestasi yang diraih No Non Akademik

Adiwiyata Tk.Kota Juara III SDBS Lingkungan

1. Non Akademik Bid.

Juara

I Tingkat

Juara

II Sek.

Kec.Sekolah

Adiwiyata

Smg

Tk.Kota Smg

- Juara I Kids Atletik - Juara II Kota Non Akademik

- Juara II Tonis

Piala Gub. Jateng

POPDA

Smg. (Guru) SKJ

- Juara III Ganda

Tk.Kecamatan. “SABI”

Pi,Tonis Kota Smg.

- Juara I Kids Atletik - Juara I

2. - Juara III Ganda Pi

POPDA

Tk.Kota PerpustakaanTk.

Guru Piala Gub.

II Kids - Juara I

POPDA Perpustakaan

Tk.Kecamatan

Jateng

Tk.Kota Smg

Juara I -Juara III

EgrangTk.Kota Perpustakaan

Tk. Kares Smg - Juara I Volly Putri

Semarang.

- Juara I Kids tournamen Al Assor

Atletik lempar Cup Kota Semarang

Turbo Tk.Kecamatan - Juara I Pencak Silat Tk.Kec

- Juara II khitabah

Juara I Tk.

putra MAPSI 14 Tk.

Kecamatan TIK

Kecamatan,

Juara UmumMAPSI (pa) MAPSI 16;

Kecamatan TIK Akademik

- Juara I macapat

ke 15 SD/MI Tk. - Juara I Tk.

Kecamatan;

I Tk. Bid. Mata pelajaran

(pi) MAPSI 16;

- Juara III LEBSATA

KecamatanSiswa - Juara II Mapel

Putra

Tk.

Berprestasi Putra; Matematika

Kecamatan

Juara

II Tk. Tk.Kecamatan.

- Juara II Mapel PAI

KecamatanSiswa - Juara I Mapel

Tk. Kecamatan

Berprestasi Putri; Bhs Ind.Tk.Kecamat an

Sumber: data EDS SDN Kandri 01Gunungpati Kota Semarang 2014, diolah.

4.1.2 Konteks Implementasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang

manajemen sekolah berbasis mutu di salah satu SD Negeri di kota Semarang yaitu SDN Kandri 01 Gunungpati yang memiliki

Konteks

implementasi

besar untuk mengembangkan mutu pendidikan.Dengan upaya pengelolaan yang profesional oleh pihak sekolah, sehingga penerapan manajemen sekolah berbasis mutu menjadi prioritas utama dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas mutu sekolah.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

kesempatan

“Tujuan

implementasi manajemen sekolah berbasis mutu

utama utama

01 Gunungpati,Kota Semarang dalam mengkoordinasi pengawasan dan pembinaan keseluruh warga sekolah

tupoksinya masing-masing demi tercapainya program

dengan

sekolah ”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Tujuannya untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif nyaman dan menghasilkan prestasi yang

seluruh warga sekolah ”.(wawancara tanggal

membanggakan

3 Desember 2014)

Ide dasar penerapan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang karena perhatian pihak sekolah yang cukup tinggi. Hal ini mengingat pada kurun

sekolah cukup memprihatinkan dengan manajemen yang kurang tertata.

3 tahun lalu

kondisi

sudah beraneka ragammenggunakan cara pengelolaan dalam meningkatkan mutu sekolah namun belum membuahkan hasil yang diharapkan.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

01 Gunungpati Kota Semarang dalam kurun waktu 3 tahun yang lalu masih sangat kurang tertata,

SDN

Kandri Kandri

sendiri, termasuk gurunya, sarprasnya, pembelajarannya,

bisa

prestasi akademik

maupun non akademiknya

hubungan dengan komite serta masyarakat sekitar masih perlu dibenahi ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

dan

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Eko Prapti, SPd selaku guru kelas V sebagai berikut :

“Manajemen

pengarsipan administrasi sekolah pada 3 tahun yang lalu masih sangat kurang tertata dengan baik, guru masih memilih kelas yang diingini tanpa memperhatikan

dan

potensi yang dimiliki guru ”.(wawancara tanggal

6 Desember 2014)

Implikasi dari penerapan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati,Kota Semarang yang kurang maksimal berdampak negatif berupa etos kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Salah satunya nampak dari lemahnya guru dalam mengelola pembelajaran di kelas yang kurang maksimal sehingga menyebabkan siswa kurang aktif.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Ya, Kondisi pembelajaran di SD Kami ini, 3 tahun yang lalu masih “Ya, Kondisi pembelajaran di SD Kami ini, 3 tahun yang lalu masih

menggunakan paikem, sehingga siswa cepat bosan tetapi sekarang sudah tertata dengan baik dan sesuai kreatifitas dan ide guru masing-masing ”.(wawancara tanggal 6 Desember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Memang guru dalam Pembelajaran masih menggunakan pembelajaran yang konvensional kurang kreatif dan kurang menggunakan teknik- teknik yang dapat merangsang kreatifitas

siswa,saya sendiri merasakan

kurang termotivasi dalam pembelajaran”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Rendahnya mutu sekolah di SDN Kandri

01 Gunungpati Kota Semarang saat itu juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal berupa rendahnya kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang tersedia. Meskipun saat ini sudah

ada perubahan kualifikasi SDM karenasalah satunya ada tuntutan dari dinas pendidikan untuk bisa mengikuti program sertifikasi.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Kondisi guru SDN Kandri 01 waktu itu yaa... pada 3 tahun yang

lalu masih belum semuanya S1,walaupun sekarang masih ada lalu masih belum semuanya S1,walaupun sekarang masih ada

SDMnya sudah lebih baik ”.(wawancara

tanggal,29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Eko Prapti, SPd selaku guru kelas V sebagai berikut :

“Kondisi diktendik masih belum semuanya lulus S1 dan waktu itu kepala sekolah belum ganti yang sekarang....hanya 2 orang guru yang sudah sertifikasi sekarang sudah 90% guru bersertifikai s”. (wawancara tanggal 6 Desember 2014)

Manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dibutuhkan oleh semua pihak karena kondisi sekolah yang membutuhkan perubahan. Dari minimnya kondisi sarana prasarana yang berdampak pada lambannya proses pembelajaran yang

dengan fasilitas pembelajaran.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

harus

didukung

“Sarpras SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang,waktu itu masih

sangat kurang keadaan sekolah yang tidak mempunyai pagar pembatas, sehingga pada jam pelajaran usai sering digunakan bermain oleh anak-anak remaja karena tidak punya pintu gerbang,buku-buku perpustakaan

sedikit, tidak sedikit, tidak

dan mushola ”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Keadaan sarpras waktu itu masih sangat kurang standar,dari keadaan SD yang tidak punya pintu gerbang, pagar pembatas, perpustakaan yang buku-bukunya berserakan kurang tertata, mushola, kantin dan UKS, serta perindangan masih sangat gersang wah... pokoknya kalau di ingat sangat memprihatinkan”. (wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Hal ini juga ditegaskan oleh kepala sekolah dalam FGD yang menekankan bahwa kondisi dan manajemen dari awal yang kurang tertata dengan keberanian merombak paradigma guru dan warga sekolah agar kerasan di sekolah dengan menjadikan sekolah yang aman, nyaman, kondusif dan menyenangkan walaupun banyak tugas-tugas sekolah tetapi tidak terasa, karena dilakoni dengan penuh keikhlasan. Membangun kepercayaan masyarakat demi terwujudnya perbaikan-perbaikan fisik seperti penataan ruang sesuai pemanfaatannya, pagar sekolah, kantin sehat pintu gerbang dengan bekerja sama stakeholder (lurah) dan komite sekolah semua.

Manajemen sekolah berbasis mutu juga diharapkan oleh berbagai pihak untuk perbaikan mutu pembelajaran siswa. Kondisi hasil belajar siswa yang masih rendah karena hasil ujian sekolah tahun pelajaran 2012 masih menduduki peringkat sedang. Sehingga, menjadi harapan pihak sekolah dengan penerapan manajemen sekolah yang profesional dengan berbasiskan mutu, akan meningkatkan mutu sekolah.Halini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Hasil Ujian Sekolah pada tahun 2011/2012nilai UN yang diperoleh peringkat 10 tingkat Kecamatan ”. (wawancara tanggal 29 Nopember)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Eko Prapti, SPd selaku guru kelas V sebagai berikut :

“Tahun pelajaran 2012/2013 mulai terlihat

dilihat dari kualitas siswa yang sudah mulai kreatif

semangat

semangat belajar tinggi,memang

dan

hasilnya belum maksimal karena beberapa faktor diluar

sekolah....”.(wawancara tanggal 6 Desember 2014)

Kebutuhanmasyarakat (komite/orang tua) terhadap peningkatan mutu sekolah di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang cukup tinggi. Hal ini karena munculnya kesadaran semua pihak mengenai pentingnya sekolah Kebutuhanmasyarakat (komite/orang tua) terhadap peningkatan mutu sekolah di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang cukup tinggi. Hal ini karena munculnya kesadaran semua pihak mengenai pentingnya sekolah

menghasilkan produk(output) yang kompetitif baik di bidang akademik maupun non akademik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

mampu

“Benar...., saya selaku kepala sekolah SDN Kandri 01 sekarang

merasa mendapat dukungan dari semua

yaitu warga sekolah,guru, wali siswa dan juga komite memberi dukungan dan memiliki

pihak

yang sama terhadap

harapan

meningkatnya mutu pendidikan di SDN Kandri 01 Gunungpati

Kota Semarang,Sehingga menurut saya peran

sekolah sekarang

orangtua/komite

sudah sangat mendukung

ini

adanya komunikasi antara sekolah dengan komite sekolah secara terbuka apalagi masalah peningkatan mutu yang menjadi tujuan SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota

dengan

Semarang ini dalam menciptakan sekolah yang bermutu”.(wawancara tanggal 29

Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Sunarsih, SPd selaku guru kelas IV sebagai berikut :

“Untuk saat ini memang Komite sekolah maupun seluruh wali murid

sangat dibutuhkan dukungan dan perannya oleh sekolah dan sekarang sudah mulai terlihat,dengan adanya peningkatan

sekolah dengan sekolah dengan

Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, guru dan warga sekolah tersebut diperoleh

informasi bahwa kebutuhan masyarakat

(komite/orang tua) terhadappeningkatan mutu sekolah di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang cukup tinggi. Semua warga sekolah baik, kepala sekolah, jajaran guru, wali siswa dan juga komite memiliki

sama terhadap meningkatnya mutu pendidikan di SDN Kandri

harapan

yang

01 Gunungpati Kota Semarang, baik peningkatan mutu di bidang akademik maupun non akademik. Sehingga mendorong diterapkannya manajemen sekolah berbasis mutu.

atas dapat disimpulkan bahwa konteks manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang adalah adanya kondisi SDN Kandri 01 Kota Semarang dalam kurun waktu 3 tahun yang lalu masih sangat kurang tertata manajemennya dan pengarsipan administrasinya, termasuk gurunya, sarprasnya, pembelajarannya, prestasi akademik maupun non akademiknya dan hubungan dengan komite serta masyarakat sekitar yang masih perlu dibenahi.

Dari gambaran

di

Hal tersebut disadari oleh semua warga sekolah terutama kepala sekolah dan guru.

Dengan berbagai konteks yang ada, mendorong pihak sekolah mengkondisikan kekurangan tersebut agar menjadi lebih baik sebagai sekolah yang memiliki mutu. Dalam hal ini, mutu yang dimaksudkan

adanya kualitas administrasi,

adalah

sarpras, kualitas pembelajaran serta kualitas prestasi siswa di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

kualitas

4.1.3 Input dalam pelaksanaan Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

Dalam mendukung program implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri

01 Gunungpati,Kota Semarang perlu memperoleh dukungan dari berbagai pihak sekolah, baik pihak internal maupun eksternal. Pihak internal memiliki kapasitas yang cukup tinggi karena berdampingan langsung dengan pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu. Sebagai input manajemen sekolah berbasis mutu ini adalah SDM sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan komite sekolah.

Guru sebagai pengelola pembelajaran memiliki

sebagai input implementasi manajemen sekolah berbasis mutu dengan segala kompetensi yang dimilikinya, baik kompetensi profesional, kompetensi kepribadian maupun kompetensi sosial.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

posisi

strategis

“Menurut saya, bapak/ibu guru memiliki kinerja yang bagus dalam

program pendidikan, baik kompetensinya dalam mengelola pembelajarannyamaupun

dalam meningkatlan

belajar dan memotivasi siswa, baik pada bidang akademik maupun non akademik ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Menurut saya...., kalau disuruh untuk menilai diri sendiri maupun

guru yang lain,saya rasa sudah cukup baik dari segi kualitas,dari segi kuantitas guru di SDN Kandri

01 ini mencukupi,baik untuk guru kelas maupun guru mata pelajaran. Secara keseluruhan jumlah tenaga pendidik

kependidikan sebanyak 13 orang ”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

dan

Selain guru, kepala sekolah memiliki posisi yang lebih strategis sebagai penentu kebijakan program pendidikan di sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai top leader, manajer, educator dan inovator di sekolah dalam mencapai program pendidikan. Kepala sekolah bersifat layak dan wajib,mampu membawa anggota masyarakat sekolah ke arah perbaikan mutu yang lebih baik dengan berbagai cara seperti pembinaan maupun menyediakan sarana dan Selain guru, kepala sekolah memiliki posisi yang lebih strategis sebagai penentu kebijakan program pendidikan di sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai top leader, manajer, educator dan inovator di sekolah dalam mencapai program pendidikan. Kepala sekolah bersifat layak dan wajib,mampu membawa anggota masyarakat sekolah ke arah perbaikan mutu yang lebih baik dengan berbagai cara seperti pembinaan maupun menyediakan sarana dan

sendiri, tentu memberikan respon yang positif dalam

“Untuk

saya

manajemen sekolahberbasis mutu ini, dengan menunjukkan kinerja dan tanggung jawab

penerapan

sebagai kepala sekolah...,sebagai Kepala Sekolah saya membekali diri dengan berbagai pendidikan dengan niat mendaftar sebagai mahasiswa S2 MMP UKSW yang sebentar lagi saya tempuh (sambil

saya

tertawa....)dan pelatihan.Saya juga memberikan dukungan

baik untuk sarana prasarana maupun pembinaan dan pengarahan pada guru ”.(wawancara tanggal 29 Desember 2014)

Upaya perbaikan mutu pendidikan di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang juga melibatkan pihak eksternal seperti masyarakat. Dalam hal ini masyarakat memberikan respon positif adanya manajemen sekolah berbasis mutu dengan memberikan dukungan pada sekolah baik materiil

Secara rutin masyarakat memberikan dukungan tersebut guna melengkapi suasana fasilitas pendidikan yang

maupun

spirituil.

sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

lebih

baik.Hal

ini

“Masyarakat

memberikan respon

juga

yang

positif pada positif pada

spiritual ”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Ya,

dilihat sendirimasyarakat

benar....bisa

memberikan tanggapan

yangbaik pada pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati

baik materiil maupun

ini

spiritual ”.(wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Selain masyarakat, faktor eksternal yang berperan dalam

implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang berasal dari komite sekolah. Komite memberikan dukungan baik materiil maupun spirituil secara rutin.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Benar.... tidak hanya masyarakat umum,Komite juga memberikan

dukungan

pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan. Dukungan komite berupa pemberian support

pada

positif serta partisipasi aktif dalam rapat dan pembangunan fisik-non fisik. Komite

program program

Siswa juga sebagai input dalam pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang yang memiliki kontribusi dalam peningkatan mutu sekolah. Siswa dapat dikelola dalam bentuk pengarahan secara tertib dan terprogram oleh kepala sekolah dan guru. Keberadaan siswa berkualitas dan berkarakter mampu mendukung pelaksanaan manajemen sekolah lebih maksimal untuk memperoleh hasil yang optimal.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagaiberikut :

“Ya, ada.... Siswa juga memberikan dukungan berupa kemampuannya

sebagai

mempersiapkan sumber daya manusia dalam mengikutiperkembangan pembelajaranyang kondisi jumlah siswa sekarang sudah mencukupi standar minimal, karena jumlah keseluruhan sekarang ini 227 siswa ”.(wawancara

Implementasi pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang didukung pula oleh kondisi keuangan sekolah yang seimbang. Pendanaan sekolah yang cukup akan menjadi pemasukan dalam pelaksanaan manajemen sekolah dengan baik dan lancar karena Implementasi pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang didukung pula oleh kondisi keuangan sekolah yang seimbang. Pendanaan sekolah yang cukup akan menjadi pemasukan dalam pelaksanaan manajemen sekolah dengan baik dan lancar karena

“Untuk

keuangan sebenarnya sudah cukup.... Sumber dana kami terima dari dana BOS (Rp.580.000/th/siswa)

masalah

dandana pendampinganBOS

(BPP) (Rp.159.000/th/siswa) serta sumber dari komite yang tidak mengikat ....”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Setahu saya keuangan SD Kandri

01 sebenarnya sudah cukup mendukung di sekolah kami, karena melihat jumlah siswa yang tergolong layak....untuk

ukuran dipedesaan,sehingga mendapat dana BOS dan dana pendampingan BOS yang

menutup kebutuhan sekolah.... ”. (Wawancara tanggal 3 Desember 2014)

cukup

dapat

Selain keuangan, kondisi material di sekolah juga menjadi input dalam pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri

01 GunungpatiKota Semarang secara maksimal. Material ini dapat berupa buku-buku panduan pembelajaran, yaitu buku untuk guru dan buku untuk siswa,serta buku-buku perpustakaan. Demikian juga material dapat berupa alat peraga 01 GunungpatiKota Semarang secara maksimal. Material ini dapat berupa buku-buku panduan pembelajaran, yaitu buku untuk guru dan buku untuk siswa,serta buku-buku perpustakaan. Demikian juga material dapat berupa alat peraga

“Saya rasa di SDN Kandri 01 ini sudah cukup lengkap, seperti buku- buku panduan pembelajaran, buku untuk guru dan juga buku untuk siswa maupun buku-buku fiksi yang ada di perpustakaan....Demikian juga alat peraga untuk mendukung berbagai

peningkatan mutu pembelajaran. Sarana prasarana olah

tersedianya lapangan olah raga yang luas ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

raga

seperti

Input pokok pelaksanaanmanajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang juga berupa metode. Metode dalam peningkatan mutu pendidikan sangat diperlukan guna mencapai target pencapaian mutu. Metode bersifat praktis, efektif dan efisien.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Dari segi metode, sudah cukup baik. Hal ini nampak pada metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran cukup bervariasi, baik untuk meningkatkan mutu di bidang akademik maupun non akademik ”. (wawancara tanggal

29 Nopember 2014)

Machine juga menjadi input pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri

01 GunungpatiKota Semarang yang cukup berpotensi. Adanya Machineyangtepat guna menjadikan kelancaran implementasi manajemen di sekolah. Dalam hal ini, machine berupa tersedianya perlengkapan teknologi di sekolah dalam

pembelajaran. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dengan tersedianya komputer dan LCD.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

mendukung

proses

“Dari segi machine, saya kira sudah lumayan cukup. Hal ini nampak

pada tersedianya alat-alat canggih untuk

peningkatan mutu

mendukung

pembelajaran, seperti komputer,LCD dan DVD sehingga bisa mendukung peningkatan mutu di bidang akademik maupun non akademik,selain itu guru yang sertifikasi juga sudah mempunyai laptop sendiri....seperti yang sudah dilihat disekolah kami ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Kondisi marketjuga menjadi pendukung pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang. Karena didaerah pedesaan maka dilakukan secara sederhana olehwarga sekolah baik kelompok maupun perseorangan. Market mutu SDN Kandri 01 juga didukung oleh warga sekolah yang kompak dengan menerapkan motto “gethuk Kondisi marketjuga menjadi pendukung pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang. Karena didaerah pedesaan maka dilakukan secara sederhana olehwarga sekolah baik kelompok maupun perseorangan. Market mutu SDN Kandri 01 juga didukung oleh warga sekolah yang kompak dengan menerapkan motto “gethuk

“Dari segi market,pada prinsipnya sudah

baik....,artinya, setidaknya SD Kandri 01Gunungpati bisa memperoleh siswa dengan standar minimal 25-30 siswa, setiap tahun pelajaran. Market dilakukan secara sederhana sesuai keadaan dipedesaan oleh warga sekolah yang kompak,karena mutu sekolah dalam

cukup

3 tahun terakhir ini sudah bagus, sehingga untuk market SDN Kandri

01 Gunungpati mengalir sehingga tidak terlalu menguras tenaga dengan

berpromosi ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

harus

atas dapat disimpulkan

Dari gambaran

di

bahwa input pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri

01 Gunungpati, Kota Semarang. Dengan tersedianya Man,money,material,method,machine dan market yang mendukung sesuai kebutuhan di sekolah tersebut.

4.1.4 Proses pelaksanaan Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri

Pada tahap

proses

01 Gunungpati, Kota Semarang pihak sekolah mempersiapkan secara maksimal berbagai komponen utama pendukung peningkatan mutu pendidikan. Peneliti dalam observasi di lapangan melihat

adanya buku-buku pendukung peningkatan mutu yang ada dikelas seperti silabus, promes, prota, daftar penilaian sebagai administrasi kelas. Dalam hal ini pihak sekolah mengacu pada standar proses dalam peningkatan mutu

ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

pendidikan.

Hal

“Untuk peningkatan mutu saya tekankan pada proses yang harus

dilaksanakan secara terbuka,dan penuh

jawab...karena menurut saya, dengan adanya proses yang maksimal mengacu pada standar proses di pendidikan dasar,maka saya yakin hasil juga akan

tanggung

maksimal....”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Tahap proses implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang pihak sekolah perlu mencermati prinsip-prinsip pada standar proses, sehingga mengarah pada kelancaran peningkatan mutu pendidikan. Prinsip ini menjadi dasar pendukung proses implementasi manajemen sekolah. Prinsip tersebut berupa melihat perbedaan individu siswa,mendorong siswa aktif,memberikan umpan balik dan tindak Tahap proses implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang pihak sekolah perlu mencermati prinsip-prinsip pada standar proses, sehingga mengarah pada kelancaran peningkatan mutu pendidikan. Prinsip ini menjadi dasar pendukung proses implementasi manajemen sekolah. Prinsip tersebut berupa melihat perbedaan individu siswa,mendorong siswa aktif,memberikan umpan balik dan tindak

teknologi informasi dan komunikasi.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Yaa..., saya sebagai kepala sekolah mendampingi

gurudalam menyiapkan perangkat pembelajaran harus menggunakan prinsip-prinsip pada

proses,yaitu diantaranya mengetahui perbedaan individu siswa,mendorong siswa lebih kreatif,memberikan umpan balik dan tindak lanjut,keterpaduan dan keterkaitan antara SK-KD dan materi,sumber belajar dan penilaian serta menerapkan informasi dan

standar

komunikasi.... ”. (wawancara tanggal

29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Menurut saya....sebagai guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran

seperti silabus, RPP,buku sumber itu juga dengan prinsip-prinsip yang ada pada standar proses seperti harus

mengembangkan budaya membaca dan menulis,dalam rpp ada keterkaitan antara SK,KD materi dan sumbernya juga menerapkan informasi dan komunikasi yang

baik”.

3 Desember 2014)

(wawancara

tanggal

Hal ini juga didukung oleh hasil FGD yang menyebutkan bahwa warga sekolah menjalankan berbagai tugas di sekolah dengan penuh dedikasi dan keikhlasannya terutama para guru dalam mengelola kelas,melaksanakan proses pembelajaran dengan melaksanakan penilaian dan tindak lanjut mengacu pada standar proses yang ada pernyataan itu ditambahkan oleh Sugiyati,S.Pd.

Untuk mendukung efektifitas peningkatan mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang maka proses implementasi manajemen sekolah berbasis mutu didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpotensi dengan penuh dedikasinya dalam peningkatan mutu sekolah. SDM yang cukup berperan adalah kepala sekolah, guru, komite dan masyarakat (orang

tua siswa).Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Ya benar... banyak pihak yang berperan

pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01, seperti kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan komite sekolah. Terutama adalah kepala sekolah sebagai manajer, guru

dalam

pengelola pembelajaran,

sebagai

sebagai pembelajar, orang tua sebagai pendukung, serta komite sekolah sebagai mediator antara kedua pihak yang lebih dominan fungsinya

siswa siswa

(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Dalam proses pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang kepala sekolah memperluas

pengetahuan guru dengan memberikan bekal kompetensi pada para guru, baik berupa pembinaan maupun kesempatan mencari wawasan tentang kompetensi guru.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Meningkatkan kemampuan guru dengan studi banding, menyertakan guru

pelatihan/bintek, mengikuti KKG dengan forum diskusinya

dalam

dengan bidang/mapel

sesuai

masing-masing ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dilaksanakan dengan tahapan (langkah-langkah)

terprogram dan sistematis. Langkah-langkah ini sesuai yang telah direncanakan di awal. Langkah implementasi menjadi acuan pelaksanaan manajemen mutu sekaligus kontrol bagi keterlaksanaan secara riil di lapangan. Langkah-langkah tersebut bersifat praktis untuk mencapai sasaran manajemen peningkatan mutu pendidikan yang meliputi

yang yang

manajemen mutu di lingkungan

masyarakat sekolah.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

“Dalam menerapkan manajemen sekolah berbasis mutu ini menurut

saya perlu langkah-langkah praktis sehingga sampai pada sasaran, meliputi: 1) penentuan program, 2) penentuan visi, misi dan tujuan, 3) pemberian sosialisasi, 4) piloting, 5) memasyarakatkanmanajemen mutu ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Setyaningsih, SPd selaku guru kelas VI sebagai berikut :

“Setahu saya ...meliputipenentuan program

manajemen yaitu penentuan visi, misi dan tujuan manajemen

sekolah, pemberian

mutu

sosialisasi pada masyarakat, dan memasyarakatkan tentang mutu sekolah ”. (wawancara tanggal 3 Desember 2014)

Faktor pendukung proses pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati Kota Semarang baik berupa faktor internal maupun eksternal. Dengan berbagai dukungan, pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu bisa berlangsung dengan baik.

Pendukung internal berupa sikap kepala sekolah yang mampu membaur

dengan anggota masyarakat

baik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

sekolah

secara

“Sebagai kepala sekolah dengan menjalankan

tupoksinya dan bersifat terbuka saling asah, asih dan asuh terhadap warga sekolah dan masyarakat sekitar serta komite sekolah pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu pasti akan berjalan baik ”. (wawancara tanggal

29 Nopember 2014)

implementasinya, manajemen mutu sekolah juga menemui kendala baik internal maupun eksternal. Kendala implementasi ini berupa keberadaan sekolah di tengah masyarakat yang heterogen dengan sosial ekonomi yang sangat mencolok, berkembangnya daerah menjadi desa wisata ,sehingga sangat berpengaruh pada perkembangan pola pikir siswa dan masyarakat sekitar sekolah. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

Dalam

proses

“Sekolah yang berada di tengah masyarakat yang heterogen, dengan

sosial

yang sangat mencolok, berkembangnya daerah yang sekarang menjadi desa wisata maka

ekonomi

perlu pengetahuan dan kemampuan

khusus dalam membimbing, membina siswa dan guru untuk tidak terpengaruh khusus dalam membimbing, membina siswa dan guru untuk tidak terpengaruh

Hambatan ini juga ditegaskan oleh Abdullah (Guru PAI) dalam FGD yang manyatakan bahwa sebagai hambatannya berupa siswa-siswi yang heterogen dengan sosial ekonominya,maka guru harus lebih fokus mengajak siswa siswi dalam menciptakan karakter sebagaimana yang tertuang dalam visi sekolah,ditambah di lingkungan SD menjadi desa wisata sehingga kedepan akan lebih kompleks lagi terutama masalah Imtaqnya dari dampak luas yang dibawa para wisatawan domestik yang dapat mempengaruhi gaya hidup siswa siswi.

atas dapat disimpulkan bahwa proses Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang dengan mengacu pada prinsip standar proses,peningkatan mutu pendidikan secara bersama yang didukung oleh berbagai pihak kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan komite sekolah akan lebih meningkat sesuai kebutuhan yang ada saat itu walaupun masih adanya hambatan.

Dari gambaran

di

4.1.5 Produk (Product) Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

Keberhasilan pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang dapat diketahui oleh pihak sekolah setelah selesai diterapkan dalam kurun waktu yang telah ditentukan, setidaknya minimal 1 periode tahun pelajaran. Halini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Ya....,

setelah implementasi manajemen sekolah berbasis mutu ini diterapkan hingga akhir sesuai dengan waktu yang ditentukan, baru saya evaluasi untuk

tentunya

tingkat keberhasilannya”. (wawacara tanggal

mengetahui

29 Nopember 2014)

Sasaran implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang adalah tercapainya aspek peningkatan mutu pendidikan secara berimbang. Aspek keberhasilan yang hendak dicapai berupa prestasi akademik maupun non akademik. Serta tercapainya kondisi lingkungan sekolah yang kondusif dan nyaman dalam berbagai hal.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Tentunya berbagai aspek yang akan dicapai, seperti prestasi akademik dan non akademik, serta kondisi suasana sekolah yang kondusif. Prestasi akademik berupa hasil pembelajaran siswa, Prestasi non akademik bisa berupa prestasi olah “Tentunya berbagai aspek yang akan dicapai, seperti prestasi akademik dan non akademik, serta kondisi suasana sekolah yang kondusif. Prestasi akademik berupa hasil pembelajaran siswa, Prestasi non akademik bisa berupa prestasi olah

bisa berupa lingkungan sekolah yang kondusif. Hal-hal ini yang menjadi aspek sasaran kami ”. (wawancara tanggal

sekolah

29 Nopember 2014)

dari komitmen sumberdaya

Dampak

positif

dalam pelaksanaanmanajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati,Kota Semarang adalah tercapainya hasil berupa mutu pendidikan yang berkualitas. Hasil implementasi manajemen sekolah berbasis mutu sudah tergolong dalam kriteria baik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi akademik dan non akademik.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut:

manusia

“Sudah baik...., untuk prestasi akademik maupun non akademik,

tetapi masih perlu ditingkatkan lagi agar hasil di segala bidang bisa diraih lebih optimal ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Keberhasilan di bidang akademik dapat dilihat dari nilai ulangan siswa 90% telah mencapai ketuntasan, nilai Ujian Sekolah (US) serta hasil Ujian Nasional (UN) yang dapat diraih oleh siswa pada peringkat 3 tingkat kecamatan. Sementara pada bidang non akademik dapat dilihat dari hasil prestasi siswa seperti pada bidang lingkungan mampu memperoleh Juara I tingkat kecamatan dan Juara II tingkat Kota

Semarang pada lomba Sekolah Adiwiyata , Lomba Egrang memperoleh Juara I Festival Dolanan Anak Tk. Kota Semarang tahun 2014/2015, Juara I Tk.Kecamatan,Juara I Tk.Kota dan Juara

III Tk.Karesidenan pada Lomba Perpustakaan Semarang tahun 2014/2015, Lomba Kid Atletik memperoleh Juara I Tk. Kecamatan.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

“Keberhasilan ini dapat dilihat dari SDN Kandri 01 yang saat ini

terakreditasi A (Nilai 94), walaupun tempatnya di tengah perkampungan ternyata tidak kalah dengan SDN yang berada ditengah-tengah kota, terlihat anak-anak lulusan SDN Kandri 01 sebagian besar dapat diterima di SMP Negeri. Dari segi prestasi akademik terlihat dari hasil ulangan siswa memenuhi target di atas KKM. Prestasi non akademik berupa berbagai kejuaraan yang diraih siswa pada perlombaan yang diadakan di tingkat kecamatan,kota maupun propinsi, seperti: olah raga, ketangkasan, lomba perpustakaan bisa mewakili kota Semarang maju ke Tingkat karesidenan Semarang dan mendapat Juara”.(wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01Gunungpati Kota Semarang masih menemui kegagalan berupa hasil yang kurang maksimal pada

Kegagalan dari Kegagalan dari

“Kegagalannya dapat dilihat dari prestasi akademik belum bisa

berada pada nilai tertinggi pada hasil Ujian Nasional meskipun sudah menunjukkan peningkatan. Prestasi bidang non akademik belum berhasil

merata,seperti pencak silat,rebana baru pada tingkat kecamatan saja. Selain itu, prestasi hanya bisa diraih oleh beberapa siswa ”. (wawancara tanggal

secara

29 Nopember 2014)

keberhasilan implementasi manajemen sekolah berbasis mutu secara menyeluruh dan berkelanjutan dapat diukur dengan standarisasi manfaat yang dirasakan oleh produk siswa pasca kelulusan sekolah dasar. Standarisasinya berupa ilmu pengetahuan (knowledge) dan ketrampilan (skill) untuk dapat menyesuaikan dan dapat dipakai pada jenjang pendidikan selanjutnya.Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh kepala sekolah sebagai berikut :

Sebagai

bentuk

“Yaa....,Apabila sekolah bisa memberi bekal ilmu pengetahuan dan

ketrampilan untuk dapat menyesuaikan dan dapat dipakai di jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan

berkarakter ”. (wawancara tanggal 29 Nopember 2014)

Lebih lanjut, produk implementasi manajemen sekolah berbasis mutu ini juga dikemukakan oleh Setyaningsih selaku Guru Kelas VI dalam FGD yang menambahkan bahwa, untuk produk berupa anak melek IT karena adanya

diselenggarakan dan dikoordinir oleh komite sekolah, karena SD dilarang ada pungutan, memanfaatkan PNPM yang ada di desa Kandri dengan membangunkan fasilitas tempat cuci tangan sehingga memenuhi standar. Selain itu kekompakan di SDN Kandri

MoU

yang

01 Gunungpati Kota Semarang sangat terlihat dengan gotong royong bahu membahu untuk mewujudkan sekolah yang bermutu.

atas dapat disimpulkan bahwa produk Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang adalah meningkatnya prestasi akademik dan non akademik, serta kondisi suasana sekolah yang kondusif. Prestasi akademik berupa hasil pembelajaran siswa, Prestasi non akademik bisa berupa prestasi olah raga, dan kesenian. Kondisi sekolah bisa berupa

Dari gambaran

di di

4.2 Pembahasan

4.2.1 Konteks dalam pelaksanaan Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

Era otonomi satuan pendidikan SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang memiliki peluang

untuk meningkatkan mutu pelayanan.Kepala sekolah bersama komite SDN Kandri

Kota Semarang merancang program mutu pendidikan sesuai latar belakang manajemen berbasis sekolah menurut permendiknas no.19th 2005 mutu pendidikan pada anak SD menjadipenting dalam pelaksanaan wajib belajar.Sebagai salah satu sekolah

01 Gunungpati,

dasar yang berorientasi pada mutu pendidikan, SDN Kandri

jenjang

pendidikan

01 Gunungpati, kota Semarang memiliki kesempatan yang besar untuk mengembangkan mutu pendidikan melalui penerapan manajemen sekolah berbasis mutu. Penerapan manajemen sekolah berbasis mutu menjadi prioritas pihak SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dengan tujuan untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan nyaman serta untuk memperbaiki kualitas mutu pendidikan agar bisa bersaing melalui pengkoordinasian pengawasan dan pembinaan oleh kepala sekolah ke seluruh 01 Gunungpati, kota Semarang memiliki kesempatan yang besar untuk mengembangkan mutu pendidikan melalui penerapan manajemen sekolah berbasis mutu. Penerapan manajemen sekolah berbasis mutu menjadi prioritas pihak SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dengan tujuan untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif dan nyaman serta untuk memperbaiki kualitas mutu pendidikan agar bisa bersaing melalui pengkoordinasian pengawasan dan pembinaan oleh kepala sekolah ke seluruh

Penerapan manajemen sekolah berbasis mutu SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang karena perhatian pihak sekolah yang cukup tinggi melihat pada kurun 3 tahun sebelumnya kondisi sekolah dengan manajemen sekolah yang minim. Hal ini terlihat dari manajemen sekolah yang masih sangat kurang tertata, baik gurunya, sarprasnya, pembelajarannya, prestasi akademik maupun non akademiknya dan hubungan dengan komite serta masyarakat sekitar masih perlu dibenahi.

Penerapan manajemen sekolah di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang yang kurang maksimal berdampak negatif berupa etos kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Salah satunya nampak dari lemahnya guru dalam mengelola pembelajaran di kelas yang kurang maksimal berupa pembelajaran masih monoton dan konvensional, sehingga siswa cepat bosan dan pasif, kurang merangsang kreatifitas siswa dan guru, tetapi sekarang sudah tertata dengan baik dan sesuai tupoksi masing-masing.

Rendahnya mutu sekolah di SDN Kandri

01 Gunungpati Kota Semarang saat itu juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal berupa rendahnya kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang tersedia, kondisi diktendik masih belum semuanya lulus S1 dan waktu itu 01 Gunungpati Kota Semarang saat itu juga sangat dipengaruhi oleh faktor internal berupa rendahnya kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan yang tersedia, kondisi diktendik masih belum semuanya lulus S1 dan waktu itu

Manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dibutuhkan oleh semua pihak karena kondisi sekolah yang membutuhkan perubahan. Sarpras SDN Kandri 01 Gunungpati,Kota Semarang, masih sangat kurang keadaan sekolah yang tidak mempunyai pagar pembatas, tidak punya pintu gerbang, buku-buku perpustakaan sedikit, tidak mempunyai: gedung perpustakaan, UKS, kantin dan mushola.

Manajemen sekolah berbasis mutu juga diharapkan oleh berbagai pihak untuk perbaikan mutu pembelajaran siswa. Kondisi hasil belajar siswa yang masih rendah karena hasil ujian sekolah tahun ajaran 2012 masih menduduki peringkat sedang padaperingkat 10 tingkat kecamatan. Sehingga, menjadi harapan pihak sekolah dengan penerapan manajemen sekolah yang profesional dengan berbasiskan mutu, akan meningkatkan mutu sekolah.

Kebutuhan masyarakat (komite/orang tua) terhadap peningkatan mutu sekolah di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang cukup tinggi. Hal ini karena munculnya kesadaran semua pihak sekolah mengenai pentingnya sekolah bermutu, sehingga mampu menghasilkan produk yang kompetitif baik di bidang akademik maupun non akademik.Semua warga sekolah Kebutuhan masyarakat (komite/orang tua) terhadap peningkatan mutu sekolah di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang cukup tinggi. Hal ini karena munculnya kesadaran semua pihak sekolah mengenai pentingnya sekolah bermutu, sehingga mampu menghasilkan produk yang kompetitif baik di bidang akademik maupun non akademik.Semua warga sekolah

tujuan SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang dalam menciptakan sekolah berbasis mutu, baik peningkatan mutu di bidang akademik maupun non akademik. Sehingga menjadi alasan

utama yang mendorong diterapkannya manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang. Hal ini senada dengan ungkapan Mulyasa (2007:

31) bahwaMBS diharapkan para kepala sekolah, guru, dan personil lain di sekolah serta masyarakat setempat dapat melaksanakan pendidikan

sesuai dengan kebutuhan, perkembangan zaman, karakteristik lingkungan dan tuntutan global, yaitu berupa pendidikan yang bermutu.

Berdasarkan uraian tersebut menurut hemat peneliti, pada aspek konteks bahwa implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang sudah sesuai dengan kondisi yang diidealkan. Artinya, hal-hal yang melatarbelakangi adanya implementasi manajemen sekolah berbasis mutu Berdasarkan uraian tersebut menurut hemat peneliti, pada aspek konteks bahwa implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati Kota Semarang sudah sesuai dengan kondisi yang diidealkan. Artinya, hal-hal yang melatarbelakangi adanya implementasi manajemen sekolah berbasis mutu

4.2.2 Input dalam pelaksanaan Manajemen Sekolah Berbasis Mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang.

Adanya komponen input berkontribusi besar pada implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 Gunungpati. Implementasi manajemen sekolah berbasis mutu di SDN Kandri 01 GunungpatiKota Semarang memperoleh dukungan dari berbagai pihak baik internal maupun eksternal. Pihak internal memiliki kapasitas yang cukup tinggi karena berdampingan langsung dengan pelaksanaan manajemen berbasis mutu. Sebagai input pelaksanaan manajemen sekolah berbasis mutu ini adalah SDM sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan komite sekolah.Guru sebagai pengelola pembelajaran memiliki

sebagai input implementasi manajemen sekolah berbasis mutu dengan kualifikasi pendidikan dan kompetensi yang dimilikinya, baik kompetensi profesional, kompetensi pribadi maupun kompetensi sosial.

posisi

strategis

Kepala sekolah sebagai SDM dalam implementasi manajemen berbasis mutu juga memiliki posisi yang lebih strategis sebagai penentu kebijakan program pendidikan di sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai top Kepala sekolah sebagai SDM dalam implementasi manajemen berbasis mutu juga memiliki posisi yang lebih strategis sebagai penentu kebijakan program pendidikan di sekolah. Kepala sekolah berperan sebagai top

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Development of ‘Snake and Ladder’ Learning Media to Enrich Indonesian Vocabulary in Thematic Instruction for Fourth Grade Students

0 0 18

i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS IV SD NEGERI MANGUNSARI 02 KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 20162017 Tugas Akhir - Institutional Repository | Satya Wacana Christian Universit

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Di SMA Theresiana 1 Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 0 13

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Evaluasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Di SMA Theresiana 1 Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 0 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Konseling Di SMA Theresiana 1 Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 1 33

EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA THERESIANA 1 SEMARANG (Dengan Model Evaluasi CIPP) TESIS

0 6 19

2. Mengapa Program Bimbingan dan Konseling dilakukan di sekolah ? Jawaban: 3. Apakah saja yang diperlukan dalam pelaksanaan program Bimbingan dan Konseling ? - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Bimbingan Dan Ko

0 0 48

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Mata Pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Karanggondang 03 Kecamatan Mlon

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah: Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CI

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Model Evaluasi Program - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 1 30