BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Produksi di PT. Pusaka Prima Mandiri

  

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

  PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di dalam bidang usaha produksi pembuatan kertas rokok. Pada awalnya, perusahaan tersebut bernama PT. Delitua Paper Mill, namun pada tahun 1983, perusahaan ini mengalami likuidasi SPP Presiden No. 441/I/PMA/1983 yang menyebabkan perusahaan ini mengalami pergantian nama menjadi PT.

  Kimsari Paper Indonesia.

  PT. Kimsari Paper Indonesia berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang didirikan pada tahun 1984 dan mulai beroperasi pada tahun 1985. Perusahaan berdiri atas prakarsa tiga pemegang saham, yaitu PT. Sarida Perkasa, PT. Duta Mendut, dan Kimberly Clark Corporation yang membeli seluruh aset dari eks PT. Delitua Paper Mill.

   Pada tahun 2003, perusahaan ini kemudian diambil alih oleh Schweitzer-

  Mauduit dan kemudian berganti nama menjadi Papeteries De Mauduit. Pada tanggal 24 Oktober 2003, Schweitzer-Mauduit International Inc. mengumumkan di Alpharetta bahwa PT. Kimsari Paper Indonesia yang merupakan anak perusahaannya telah diambil alih saham kepemilikannya secara keseluruhan,

  Wesley Tanudjaya, S.H., dalam Akta No. 2 Tahun 2013. Dengan dijualnya seluruh saham asing milik Schweitzer Mauduit France SAS dan dibeli oleh pemegang saham Indonesia, maka Status PMA kini telah berubah menjadi PMDN. PT. Pusaka Prima Mandiri. PT. Pusaka Prima Mandiri merupakan salah mengalami perkembangan dan peningkatan dalam beberapa tahun ini. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan kualitas produk yang selalu dilakukan, dan bertambahnya jumlah produksi serta permintaan dari pelanggan.

  2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

  PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) bergerak di bidang industri pembuatan kertas rokok (cigarette paper) dalam bentuk bobbin dan ream. Spesifikasi ukuran kedua bentuk tersebut tergantung dari permintaan setiap pelanggan.

  2.3. Lokasi Perusahaan

  Lokasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) ini terletak di Jalan Brigjend Zein Hamid Km. 6,9 Titi Kuning, Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Luas area

2 PT.PPM ini sekitar 49.997 m . Dengan luas lantai yang digunakan untuk kegiatan

  2

  produksi dan perkantoran seluas 12.291,2 m . Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan di dalam pemilihan lokasi PT.PPM di daerah Titi Kuning adalah

  3. Lingkungan kerja yang baik, salah satunya adalah untuk kebutuhan tenaga kerja.

2.4. Daerah Pemasaran

  tersebut dipasarkan ke pabrik-pabrik rokok yang ada di Sumatera Utara dan Pulau Jawa. Dengan persentase sekitar 75% dipasarkan di Pulau Jawa dan 25% ke daerah Sumatera Utara. Daerah pemasaran PT. PPM tidak hanya terbatas pada pemasaran didalam negeri saja, akan tetapi sudah menjangkau pemasaran diluar negeri. Pemasaran ke luar negeri umumnya dilakukan di Malaysia. Beberapa pabrik rokok yang menjadi konsumen tetap perusahaan antara lain:

  1. PT. Aroma Tobacco International (Kudus)

  2. PT. Amiseta (Malang)

  3. PT. Bentoel Prima (Malang)

  4. PT. Bintang Bola Dunia (Malang)

  5. PT. Duta Mendut (Bekasi)

  6. PT. Filtrona Indonesia (Sidoarjo)

  7. PT. Gelora Djaja (Surabaya)

  8. PT. Nojorono Tobacco International (Kudus)

  9. PT. HM Sampoerna (Surabaya)

  13. PT. Wongso Pawiro (Pematang Siantar)

  14. Tai Chong Tobacco Manufacturing (Malaysia)

  15. Texas Tobacco Co. L (Kamboja) Kertas rokok yang telah dipesan oleh konsumen, akan dikirim oleh

  Sumatera dan sekitarnya, sedangkan pengiriman ke wilayah pulau Jawa dan sekitarnya dilakukan dengan menggunakan kapal (container), begitu juga untuk pengiriman ke luar negeri.

2.5. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

   Organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling penting untuk

  memperlancar aktivitas perusahaan sehingga tercapai sasaran dan target yang diharapkan. Agar aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar maka perusahaan harus memiliki organisasi dan manajemen yang baik. Perusahaan yang terdiri dari beberapa bagian aktivitas yang berbeda-beda harus terkoordinasi sedemikian rupa sehingga dapat mencapai sasaran dan target perusahaan dengan efisien yang tinggi.

2.5.1. Struktur Organisasi

  Struktur orgnanisasi adalah suatu cara atau sistem untuk mengadakan

  Struktur organisasi yang digunakan di PT.Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah struktur organisasi lini dan fungsional, yaitu merupakan perpaduan antara organisasi lini dan organisasi fungsional. Sruktur lini merupakan struktur dimana didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada pelaksana.

  Adapun struktur organisasi di PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) dapat dilihat pada Gambar 2.1.

2.5.2. Tugas dan Tanggung Jawab

  Dalam menjalankan aktivitas sehari-hari di suatu perusahaan untuk menghasilkan output dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana tiap personil mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab tersendiri dengan cakupan yang jelas.

  Adapun uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) adalah sebagai berikut:

  a. Manajer Umum (General Manager) 1) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari.

  General Manager Executive Secretary Product Mill

  Strategic Finance Sales HR & GA Development & Operation

  Procurement Technical Manager Manager Manager Manager

  Manager Manager Accoun Produc Enginee Ware Conver EHS

  Financial Customer ting & MIS

  Super tion ring house ting Coordina Staff Staff Tax Analyst Manager Service visor QA

  Manager Manager Manager Manager tor Manager Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan

  Karyawan Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) b. Manajer Umum (General Manager) 4) Memimpin dan mengawasi kegiatan perusahaan setiap hari.

  5) Bertindak sebagai decision making untuk kepentingan dan kelangsungan perusahaan sehingga tujuan utama perusahaan dapat tercapai.

  6) Melakukan hubungan kerja dengan pihak pemerintah dan swasta.

  1) Memeriksa dan menganalisa data, laporan aliran dana dan biaya perusahaan.

  2) Merencanakan dan mengawasi setiap aktivitas keuangan perusahaan. 3) Menyetujui kontrak penjualan dengan pihak customer.

  c. Manajer Operasi (Mill Operation Manager) 1) Bertanggung jawab penuh terhadap jalannya proses produksi.

  2) Merencanakan produksi sesuai dengan spesifikasi standar mutu untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

  3) Mengawasi dan mengevaluasi setiap kegiatan produksi dengan mendeteksi kesalahan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.

  d. Supervisor Quality Assurance 1) Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pengendalian kualitas.

  2) Melakukan kerjasama dengan pihak produksi untuk meningkatkan mutu dari produk.

  2) Mengawasi pelaksanaan perawatan mesin, peralatan atau fasilitas pendukungnya agar produksi dapat berjalan dengan baik.

  3) Melakukan koordinir untuk memperbaiki mesin-mesin atau peralatan yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

  f. Manajer Pembelian (Strategic Procurement Manager) dan bahan penolong.

  b. Membuat jadwal ordering barang berdasarkan request dari bagian-bagian tertentu.

  c. Melakukan persetujuan terhadap kontrak pembelian bahan baku dan bahan penolong dari pihak supplier.

  g. Manajer Personalia (Human Resources & General Affairs Manager) 1) Mengatur seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian dan pengembangan sumber daya manusia.

  2) Membimbing dan mengarahkan bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan. 3) Menjalin dan membina kerjasama dengan pihak luar, baik dengan perusahaan lain maupun pejabat yang menangani ketenagakerjaan.

  h. Manajer MIS (Management Information System) 1) Merencanakan sistem informasi yang ada di perusahaan agar berjalan dengan baik.

  2) Mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal penyaluran informasi. i. Financial Analyst 1) Melakukan pemeriksaan kegiatan internal perusahaan baik di kantor maupun di pabrik agar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

  2) Menangani perencanaan budget perusahaan. 3) Merencanakan dan mengontrol rencana pengeluaran biaya perusahaan.

  Merencanakan, mengkoordinir dan mengawasi kegiatan perusahaan dalam hal pemasaran kertas rokok serta menangani urusan administrasi penjualan.

2.5.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan

  Jumlah tenaga kerja pada PT. Pusaka Prima Mandiri adalah sebanyak 201 orang yang terdiri atas 178 orang laki-laki dan 23 orang wanita. Tenaga kerja di perusahaan ini dapat digolongkan atas staf dan karyawan. Golongan staf adalah pekerja pada tingkat manajer, kepala bagian, dan pekerja yang tidak bekerja pada bagian produksi. Sedangkan, golongan karyawan adalah pekerja yang bekerja pada bagian produksi, termasuk satpam.

  Staf bekerja pada hari Senin sampai Jumat dengan jumlah jam kerja 7 jam sehari. Jadwal kerja Staf dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jam Kerja Staf Hari Waktu Kerja

  Senin – Jumat 08.30 – 17.00 WIB

  Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

  Untuk karyawan, jadwal kerja dibagi atas 3 shift/hari, dimana jam kerja pada hari Senin sampai Minggu adalah selama 8 jam/shift. Jadwal jam kerja karyawan dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Jam Kerja Karyawan

  Shift Kerja Waktu Kerja

  Shift I 07.00 – 15.00 WIB Shift II 15.00 – 23.00 WIB

  Shift III 23.00 – 07.00 WIB

  Sumber: PT. Pusaka Prima Mandiri

2.5.4. Sistem Penggajian Karyawan dan Fasilitas

  PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) memiliki 3 sistem pengupahan, yaitu:

  a. Upah Bulanan Upah bulanan diberikan kepada karyawan yang sudah tetap, dimana jumlahnya ditentukan berdasarkan kebijakan pemerintah.

  b. Upah Borongan Upah borongan diberikan kepada karyawan yang bekerja pada masa tertentu, dimana jumlahnya disesuaikan dengan perjanjian antara perusahaan dengan pekerja tersebut.

  c. Upah Harian Upah harian diberikan kepada pekerja harian lepas dan pembayarannya dilakukan per hari.

  PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) memiliki sistem laporan penilaian kinerja yang digunakan untuk menentukan prestasi kerja serta kenaikan gaji atau upah terhadap karyawan. Adapun sistem laporan penilaian tersebut sebagai berikut: a. Kualitas Kerja

  Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur kerja dan mencapai hasil yang memuaskan.

  Karyawan mampu melaksanakan pekerjaannya lebih banyak dari rata-rata.

  c. Pengetahuan Kerja Karyawan mampu menguasai seluk beluk pekerjaannya dengan baik.

  d. Kepatuhan Kerja Karyawan melaksanakan pekerjaannya tepat waktu sesuai dengan instruksi atasan.

  e. Kerjasama Karyawan dapat bekerjasama dan membina hubungan baik dengan seluruh rekan sekerja, sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif.

  f. Inisiatif Karyawan mampu mengemukakan ide-ide dan saran yang membangun untuk kebaikan perusahaan.

  g. Loyalitas pada Perusahaan Karyawan mampu menjaga nama baik perusahaan.

  h. Kehadiran Kerja i. Keselamatan Kerja Karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai prosedur dan peraturan keselamatan kerja yang berlaku.

  PT. Pusaka Prima Mandiri juga memberikan berbagai insentif bagi karyawan, sebagai berikut:

  2. Memperhatikan kebutuhan rohani karyawan

  3. Jaminan sosial untuk tenaga kerja (Jamsostek)

  4. Jaminan kesehatan antara lain, cuti sakit, cuti khusus, karena perkawinan atau musibah, tunjangan proyek, tunjangan kemalangan, tunjangan keluarga.

  Fasilitas kerja juga diberikan PT. Pusaka Prima Mandiri (PPM) kepada seluruh karyawan, seperti:

  1. Memberikan pakaian kerja kepada setiap tenaga kerja.

  2. Memberikan fasilitas pengobatan secara cuma-cuma pada setiap tenaga kerja.

  3. Menyediakan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan para karyawan, seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat.

2.6. Proses Produksi

2.6.1. Bahan-bahan yang Digunakan

  Bahan-bahan yang digunakan oleh PT Pusaka Prima Mandiri dalam melaksanakan proses produksinya adalah sebagai berikut:

  1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk pada proses produksi dan memiliki persentase yang besar dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi adalah: kerangka dasar struktur, menjaga kekuatan kertas sewaktu masih dalam keadaan basah, dan mempertahankan kekuatan kertas agar tidak mudah putus pada proses pembuatan maupun pada mesin pembuat kertas rokok.

  b. Pulp Serat Pendek (Leaf Bleached Kraft Pulp) digunakan sebagai pembentuk perata susunan kertas dan pengisi (sheet uniformity).

  c. Kertas Bekas (Broke) digunakan untuk membantu kerataan formasi kertas serta kelengkungan.

  2. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk memperlancar proses produksi, tetapi tidak tampak di bagian akhir produk. Bahan penolong yang digunakan adalah:

  1. Precipitated Calcium Carbonate digunakan sebagai filler (bahan pengisi) kertas, pemerata pori-pori (porosity) dan memutihkan kertas (whiteness).

  2. Cationic Retention Aid (CRA/Starch) digunakan sebagai pengikat partikel buburan sehingga menghasilkan buburan pulp yang homogen dan

  3. Anti Foam (Defoamer) digunakan untuk mencegah buih-buih agar tidak masuk ke dalam kertas.

  4. Pencegah Bakteri (Biocide) digunakan sebagai pembunuh bakteri untuk mencegah penggumpalan bakteri (slime pot).

  5. Citric Acid, Anhydrous C

  6 H

  8 O

  7 Kering digunakan sebagai zat pembakar

  6. Potassium Hydroxide KOH digunakan untuk menetralisir Citic Acid sebelum diaplikasikan ke mesin distribusi.

  7. Bahan Penggumpal (Coagulant) digunakan untuk pengolahan air sungai (water treatment).

  8. Air digunakan sebagai media dan pelarut.

  3. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi dan berfungsi meningkatkan mutu produk serta merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah:

  1. Kertas pembungkus digunakan untuk membungkus kertas rokok dalam ukuran ream.

  2. Core digunakan sebagai inti dari gulungan kertas selama proses penggulungan baik di paper machine maupun di bagian finishing.

  3. Kertas Koran digunakan untuk mengepak hasil produksi.

  4. Label atau Etiket digunakan sebagai pengenal nama perusahaan yang

2.6.2. Uraian Proses Produksi

  Proses produksi kertas rokok di PT Pusaka Prima Mandiri terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu tahapan persiapan, tahapan proses pembuatan kertas di

  paper machine , dan tahapan penyelesaian produk.

  

Bahan yang digunakan ada tiga yaitu pulp NBKP, LBKP, dan CaC O3 .

  a. Pengolahan NBKP Bahan baku NBKP dimasukkan ke dalam hdyra pulper dengan mengunakan konveyor. hdyra pulper ini menggunakan tangki untuk menguraikan serat- serat pulp yang dicampur dengan white water sebagai pengencer. Didalam

  hdyra pulper terdapat pisau sebagai alat pemotong lembaran pulp sehinggan

  didapatkan buburan dengan konsistensi 38-40 gr/ltr. Proses berlangsung secara batch setiap 10-20 menit. Bahan baku ini digunakan sebanyak 1,5 bal untuk satu kali pelarutan. Kemudian buburan NBKP ditransfer ke wood dump

  chest sebagai tempat penampungan sementara yang didalamnya terdapat agiator (pengaduk) untuk membuat konsistensi bubur tetap terjaga. Lalu

  buburan NBKP dipompakan ke refiner. Refiner merupakan suatu alat yang berfungsi untuk memotong dan memecahkan serat sehingga serat-serat menjadi lebih halus. Kemudian buburan yang telah halus ini ditampung di refiner chest , dan dijaga konsistensinya sama dengan sebelum mixing. b. Pengolahan LBKP LBKP sekitar 1,5 bal dihancurkan selama 10-20 menit untuk mendapatkan konsistensi 38-40 gr/ltr. Proses juga berlangsung secara batch. Pelarutan LBKP dilakukan di hydra pulper bergantian dengan NBKP, setelah itu dipompa ke dalam storage chest, sebagai tempat penampungan sementara.

  c. Pengolahn Broke Buburan broke yang diproses di stock preparation ini berasal dari dry broke dan wet broke. Khusus untuk dry broke sebelum masuk ke mixing chest terlebih dahulu dihancurkan di sydra pulper untuk dibuat buburan dengan kosistensi tertentu, selanjutnya buburan broke ditransfer ke super vibrator yang fungsinya hamper sama dengan refiner yaitu memecah gumpalan serat. Sedangkan untuk wet broke aliran prosesnya hamper sama dengan dry broke tetapi melalui super vibrator karena wet broke tersebut berupa serat-serat yang sudah halus , maka alirannya langsung menuju broke chest.

  d. Pengolahan Kalsium Karbonat Kalsium karbonat dilarutkan di dissolving tank sesuai dengan kebutuhan, tetapi biasanya dilarutkan sebanyak 125 kg untuk dicampur dengan 2000 liter air. Larutan diaduk selama 15 menit agar kosistensinya terjaga. Hasil larutan kalsium karbonat disaring dengan vibrating screen dengan ukuran 100 mesh.

  e. Pencampuran Bahan Baku berlainan sesuai dengan grade kerts rokok yang diinginkan oleh pihak konsumen. Selama proses pencampuran akan timbul buih karena adanya oksigen dan ditambahkan deformer untuk menghilangkan buih tersebut. Setelah dari mixing chest campuran tersebut kemudian dipindahkan dan ditampung pada mchine chest dan siap diolah di paper machine.

2.6.2.2. Tahapan Proses Pembuatan Kertas di Paper Machine

   Tahapan proses pembuatan kertas di paper machine adalah:

  a. Pembersihan bubur kertas Larutan pulp dari machine chest dibersihkan kotorannya melalui centi cleaner agar endapan di dalam buburan kertas seperti pasir dan juga benda-benda padatan lainnya, biji besi, batu kerikitl, dan lain-lain dapat disaring dan dikeluarkan. Kemudian larutan digiling kembali dan dihaluskan melalui stock

  master refiner sehingga kosistensinya tinggal 24 – 28 gr/ltr, dan kemudian buburan dimasukkan melalui high pressure screen ke fourdinier.

  b. Fourdinier Buburan dari high pressure screen dimasukkan ke dalam head box untuk dibagi rata atas wire yang berjalan. Buburan di atas wire tersebut diayak dan diatur sedemikian rupa agar berat dasar (basis weight) kertas diperoleh. Berat dasar kertas pada pembuatan kertas rokok merupakan elemen/parameter yang terpenting sehingga proses ini sangat diperhatikan. Kemudian buburan c. Pressing Lembaran (sheet) kemudian ditarik oleh pick-up press untuk mengeluarkan air yang masih dikandungnya, walaupun masih basah kertas tersebut sudah cukup kuat untuk ditarik. Kandungan air sesudah proses ini diharapkan menjadi sekitar 60-65%.

  Setelah di press maka pada tahap ini dicetak garis-garis horizontal (verge

  marking ). Pencetakan ini dilakukan pada saat lembaran kertas melewati roll yang sudah di set sesuai garis yang diinginkan.

  e. Pengeringan I Setelah dibentuk garis, kertas dikeringkan secara bertahap pada dryer I.

  Pengeringan ini dilakukan pada roll dryer yang berjumlah sepuluh roll. Dimana lembaran tersebut secara bergantian melewati roll-roll dan panas dari roll tersebut akan mengeringkan kertas.

  f. Pemberian Zat Kimia Kertas yang sudah dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam size press, yang kemudian ditambahkan zat kimia pada kertas dengan menyentuhkan kertas pada roll yang berputar.

  g. Pengeringan II Kertas yang ditambahkan zat kimia kembali basah sehinggan dilakukan pengeringan kembali melalui dryer II dimana dryer tersebut berbentuk roll. h. Penggulungan Kertas Kertas yang sudah kering kemudian digulung dengan on rell sehingga berbentuk gulungan besar atau disebut dengan jumbo roll. i. Pencetakkan Logo

  Jumbo roll dari on rell kemudian diberi logo perusahaan (merek) dari bagian pengendalian mutu (laboratorium). Apabila pada proses repping ini masih dijumpai kertas yang tidak memenuhi standar maka bagian repping harus membuangnya (sebagai broke) setebal 1 cm. j. Pemotongan Kertas

  Roll yang lebih kecil dari repping machine kemudian dipotong kembali menjdi roll dengan ukuran sesuai dengan permintaan konsumen pada roll

  slitter . Dari roll slitter selanjutnya dibawa ke mesin ream cutter ataupun bobbin slitter . Pada proses ini juga dilakukan pemeriksaan kembali.

2.6.2.3. Tahapan Penyelesaian Produk

  Pada tahap ini, rol-rol kertas rokok dibagi menurut bentuk kertas yang akan diproduksi. Kegiatan-kegiatan yang ada antara lain:

  1. Ream cutter Rol-rol kecil dari roll sliter dipotong menjadi lembaran-lembaran (ream). tahap ini, kertas masih diperiksa untuk terakhir kalinya, pemeriksaan yang a. cutting, oleh dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin.

  Apabila pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.

  b. penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas kotor akan dibuang dan dijadikan broke.

  c. rectangular, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk ream, kertas

  2. Bobbin slitter Rol-rol dari slitter dipotong lagi pada bagian ini menjadi beberapa bobbin.

  Pada tahap ini, kertas yang berbentuk bobbin masih diperiksa lagi untuk terakhir kalinya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah: a. cutting, dilakukan pemeriksaan pada hasil pemotongan mesin. Apabila pemotongan kasar, maka kertas akan dibuang menjadi broke.

  b. penampilan fisik, dilakukan pemeriksaan pada kebersihan kertas. Jika kertas kotor akan dibuang dan dijadikan broke.

  c. Hasil penggulungan, dilakukan pemeriksaan pada kertas berbentuk

  bobbin . Bobbin yang sudah dipotong, diperiksa gulungannya apakah rapi atau tidak.

  3. Packaging Produk jadi dibungkus dengan pembungkus, kemudian dipindahkan ke gudang barang jadi untuk selanjutnya dikirimkan ke konsumen atau pabrik rokok.

  Penghancuran Bahan Baku Pelarutan Bahan Baku Pencampuran Bahan Baku Penghalusan Bahan Baku Tahap Persiapan Bahan Pembersihan Bubur Kertas Fourdriner Embossing Pressing Tahap Pembuatan Kertas Pemberian Zat Kimia Pengeringan I Penggulungan Kertas Pengeringan II Pemotongan Kertas Pencetakan Logo

Bentuk Ream Bentuk Bobbin Tahap Penyelesaian

Produk Packing

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi

  Mesin-mesin yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan produksi kertas rokok di PT Pusaka Prima Mandiri yaitu:

  1. Tangki Penampungan dari hydra pulper sebelum diproses pada refiner.

  b. Wood refiner chest digunakan menampung larutan NBKP yang berasal dari refiner sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest.

  c. Storage chest digunakan menampung larutan LBKP yang berasal dari hydra pulper sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest.

  d. Super vibrator chest digunakan menampung broke dari super vibrator sebelum dimasukkan ke dalam broke chest.

  e. Broke chest digunakan menampung broke yang sudah dihancurkan pada

  rotary screen (wet broke) dan super vibrator chest sebelum dimasukkan ke dalam mixing chest.

  f. Mixing chest digunakan mencapur NBKP, LBKP, dan broke menjadi satu untuk kemudian dialirkan ke dalam machine chest.

  g. Machine chest digunakan menampung campuran larutan pulp sebelum diproses dalam paper machine.

  2. Tangki pengolahan pulp b. Sydra Pulper digunakan melarutkan broke yang kemudian dialirkan ke super vibrator .

  c. Super Vibrator digunakan menghancurkan dan menghaluskan broke yang kemudian dialirkan ke broke chest.

  d. Twin Hydralic Refiner digunakan menghancurkan dan menghaluskan

  e. Pompa digunakan memompakan larutan pulp melalui pia-pipa dari satu tangki ke tangki yang lain.

  3. Mesin

  a. Head of machine untuk mengencerkan buburan dan membersihkan serta mengatur laju buburan.

  • Centi cleaner, yang terdiri dari pipa kerucut untuk memisahkan kotoran dari pulp.
  • Rotary screen, untuk menyaring pulp atau serat yang kasar yang dikembalikan ke sistem.
  • Constant level tank, untuk menstabilkan keadaan buburan dilengkapi dengan alat otomatis 1 buah flow meter dan motor rised pulper.

  b. Four driner untuk membentuk buburan menjadi lembaran/sheet.

  c. Pick up press digunakan mengeluarkan air yang masih dikandung oleh lembaran kertas.

  d. Embosser digunakan mencetak garis-garis horizontal pada kertas. f. Dryer digunakan mengeringkan lembaran kertas.

  g. Roll slitter digunakan memotong jumbo roll menjadi roll yang lebih kecil.

  h. Ream cutter digunakan memotong rol kecil menjadi lembaran ream. i. Bobbin slitter digunakan memotong rol-rol kecil menjadi gulungan atau bobbin. permintaan konsumen. k. Bobbin reaclemer digunakan memperbaiki bobbin yang rusak dari bobbin slitter .

2.7.2. Peralatan

  Peralatan (equipment) yang digunakan pada proses pembuatan kertas di PT. PPM adalah:

  1. Pompa Fungsi : Memompakan larutan bubur kertas melalui pipa-pipa dari tangki yang satu ke tangki yang lain.

  Kapasitas : 1,5 m

  3

  / mnt Putaran : 980 rpm Arus : 33,2 A Jumlah : 28 Unit

  2. Hinged Forklift

  Forklift digunakan untuk mengangkut jumbo roll ke daerah finishing untuk

  dipotong pada mesin-mesin roll slitter. Selain itu juga digunakan untuk mengangkut barang jadi ke gudang jadi.

  3. Hoist Crane Operasi pemakaiannya dikendalikan dengan switch gantung dari lantai.

2.7.3. Utilitas

  Utilitas dalam sebuah pabrik adalah unit pembantu produksi yang tidak terlibat secara langsung terhadap bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Sarana pendukung yang ada di pabrik PT. PPM terdiri dari:

  1. Listrik Tenaga listrik dibutuhkan untuk menggerakkan motor listrik, pompa kompresor, mesin bubut, bor las, AC, lampu penerangan, dan keperluan lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik, perusahaan memperolehnya dari PLN dan bila aliran listrik dari PLN terputus maka perusahaan telah menyediakan generator sendiri sebanyak 3 unit.

  2. Kebutuhan air Air dibutuhkan untuk membantu proses produksi serta kebutuhan para

  3. Boiler Fungsi boiler disini adalah untuk menghasilkan energi panas yang diperlukan pada proses produksi untuk mengeringkan lembaran-lembaran kertas dan memberikan energi uap pada pencampuran chemical.

  Safety and Fire Protection di PT Pusaka Prima MAndiri (PPM) telah

  didukung oleh sarana dan prasarana yang disediakan oleh perusahaan antara lain adalah kegiatan keselamatan kerja yang dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, masker, sarung tangan, dan sepatu boat. Penanggulangan bahaya kebakaran perusahaan melengkapi unit bagian produksinya dengan menggunakan alat pemadam api (protector).

2.9. Limbah

  Limbah yang dihasilkan oleh PT. PPM adalah limbah padat dan limbah cair. Limbah padat bersumber dari broke bekas pembuangan proses pembuatan kertas rokok dan limbah padat domestik (alat tulis kantor, dan sebagainya).

  Limbah padat berupa broke ( kertas bekas) terlebih dahulu dikelompokkan berdasarkan parameter porosity. Broke yang masih bisa digunakan akan disimpan dan digunakan sebagai vahan baku tambahan untuk proses selanjutnya, sedangkan

  

broke yang tidak memenuhi standarisasi untuk dijadikan bahan baku tambahan,

  Broke Produksi Diklasifikasikan Disimpan Endapan CaCO3 Dijual Limbah Domestik Diklasifikasikan Pembuangan terakhir milik PEMDA

Gambar 2.3. Diagram Pengolahan Limbah Padat PT PPM

  Limbah cair yang dihasilkan PT PPM adalah berupa cairan sisa-sisa hasil produksi yang mengandung endapan dan limbah domestik. Dalam pengolahan limbah cair, PT PPM mempunyai lima bak penampungan. Bak 1 merupakan tempat penampungan dari sisa-sisa hasil produksi yang mengandung endapan. Air dari bak 1 dialirkan ke bak 2 melalui overflow, dimana pada bak 2 ini airnya lebih jernih dari bak 1 dan endapannya pun berkurang. Dari bak 2 dilairkan melalui

  

overflow ke bak 3, dimana pada bak ini airnya akan dialirkan ke sungai setelah

memenuhi estándar dari pemerintah, sedangkan endapannya tetap tinggal di bak.

  Apabila endapan dari bak 1, 2, dan 3 sudah terlalu banyak, maka endapan tersebut akan disedot dan ditampung pada bak 4 dan 5. Endapan 4 dan 5 selanjutnya dikeringkan, setelah itu digonikan atau diberikan pada orang yang ingin menggunakannya.

  Cairan Sisa Produksi Dialirkan ke bak penampungan 1 Disaring dan dialirkan ke bak penampungan2

  Endapan CaCO3 disedot ke bak penampungan 4 dan 5 Disaring dan dialirkan ke bak Limbah Domestik penampungan3 Dikeringkan dan diberikan ke orang lain Badan Air Buangan Dialirkan ke sungai

Gambar 2.4. Diagram Pengolahan Limbah Cair PT PPM Adapun parameter yang digunakan yaitu BOD 5, COD, TSS, dan PH.

  Untuk BOD 5 dan COD diukur setiap sebulan sekali, sdangkan TSS dan PH diukur setiap hari. Parameter pengujian limbah disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Parameter dan Kadar Maksimum Limbah Cair

  

Parameter Limbah Cair Kadar Maksimum (mg/ltr)

  BOD 5

  60 COD 100 TSS

  45 PH 6,0 – 9,0

  Sumber : PT Pusaka Prima Mandiri

Dokumen yang terkait

BAB I Pendahuluan A. Latar belakang - Analisis Kebijakan Politik Pangan SBY-Boediono Tahun 2009-2014

0 0 23

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1. Sejarah Singkat Labuhan Batu - Peningkatan Kualitas Perempuan di Parlemen (Studi Kasus : Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Labuhanbatu Periode 2014-2019)

0 0 27

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang - Peningkatan Kualitas Perempuan di Parlemen (Studi Kasus : Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Labuhanbatu Periode 2014-2019)

0 0 37

II.1 Sistem Informasi - Pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan Terhadap Kepuasan Klaimen (Studi Pada Kantor PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara)

0 0 18

Pengaruh Sistem Informasi Pelayanan Santunan Kecelakaan Terhadap Kepuasan Klaimen (Studi Pada Kantor PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Sumatera Utara)

0 0 9

Pertanyaan Kuisioner STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putera Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Strategi - Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 25

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Strategi Buruh Dalam Mempertahankan Hidup (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 11

STRATEGI BURUH DALAM MEMPERTAHANKAN HIDUP (Studi kasus di PT.Putra Mandiri Kelurahan Bukit Sofa Kecamatan Siantar Sitalasari Kota Pematang Siantar)

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasir silika - Pengaruh Kosentrasi Perekat Terhadap Permeabilitas dan Kuat Geser (Shear Strength) Pasir Cetak Dalam Industri Pengecoran Logam

0 0 31