Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Ajaran 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU sisdiknas, 2003).

  Pembelajaran yang menarik bukanlah sekedar menyenangkan tanpa target. Dalam proses pembelajaran terdapat sesuatu yang ingin dicapai, yaitu pengetahuan atau keterampilan baru. Jadi, pembelajaran yang menarik harus memfasilitasi siswa untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran secara optimal, dengan cara yang mudah, cepat, menyenangkan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, siswa membutuhkan lingkungan belajar untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata, mengungkapkan ide-ide, menggunakan alat-alat bantu, menghubungkan mata pelajaran yang berhubungan dengan dunia nyata.

  Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara penemuan ilmiah (scientific discovery) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja, mempraktekan langsung dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman bekerja secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah (Peraturan Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)). Hal ini akan memudahkan siswa memahami IPA, karena siswa mengalami

  Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Koripan 01 dan wawancara kepada wali kelas IV SD tersebut yang dilaksanakan pada tanggal 7-11 Maret 2015, bahwa masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM, masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian di SD Negeri Koripan 01. Didapatkan informasi bahwa selama ini dalam proses belajar mengajar sebagian siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman konsep, karena tidak terdorong untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Dalam proses belajar mengajar sebagian besar materi disampaikan dengan menggunakan model ceramah dan tanya jawab sehingga siswa kurang antusias dalam pembelajaran dan kurang memahami materi. Selain itu siswa cenderung pasif, kurang percaya diri jika diberi kesempatan untuk bertanya, jika melakukan kesalahan siswa akan cenderung putus asa, dan takut membuat kesalahan jika diminta menyampaikan pendapat serta kebanyakan siswa meniru jawaban dari jawaban siswa lain jika diberi pertanyaan. Dalam pembelajaran ini konsep yang diterima siswa hampir semuanya berasal dari apa yang dikatakan oleh guru. Siswa kurang didorong untuk aktif atau cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran sehingga mengakibatkan pembelajaran kurang menarik dan membosankan yang mengakibatkan tingkat pemahaman siswa menjadi rendah dan berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah. Hal ini terlihat di SD Negeri Koripan 01 pada beberapa tes IPA yang telah dilakukan, masih kurang dari 75

  % siswa yang memenuhi standar ketuntasan ≥ Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 71. Dari jumlah 24 diketahui hanya 9 siswa yang nila inya ≥ 71 yang diatas KKM dan 15 siswa lainnya < 71. Berdasarkan data menunjukkan bahwa, yang mencapai KKM adalah 38% sedangkan yang belum memenuhi KKM adalah 62%.

  Berdasarkan hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri Koripan 01 tersebut, nampak bahwa guru perlu memilih model pembelajaran yang tepat, kreatif dan inovatif dalam pembelajaran yang dapat menumbuhkan rasa antusias dan menyenangkan, menciptakan kondisi belajar yang kondusif, melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran sehingga konsep dan materi ketuntasan belajar yang telah ditentukan. Penerapan model discovery learning dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan di atas. Pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan, anak juga bisa berfikir lebih kritis dan mencoba memecahkan sendiri masalah yang dihadapi. Kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat.

  Model discovery learning dalam pembelajarannya dapat mendorong siswa

  

untuk melakukan penyeledikan guna menemukan kebenaran ilmiah, bukan diajak

untuk beropini dalam melihat suatu fenomena. Jerome Brunner

(M.Hosnan,2014:281) mengungkapkan bahwa model discovery learning adalah

model yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik

kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh pengalaman. J.Brunner

memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery learning, yaitu murid

mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir.

  Menurut Bell (M.Hosnan,2014:281), belajar penemuan adalah belajar yang

terjadi sebagai hasil dari siswa memanipulasi, membuat struktur dan

mentransformasikan informasi sedemikian sehingga ia menemukan informasi

baru. Dalam belajar penemuan, siswa dapat membuat perkiraan (conjucture),

merumuskan suatu hipotesis dan menemukan kebenaran dengan menggunakan

proses induktif atau proses deduktif, melakukan observasi dan membuat masalah.

  Berdasarkan pernyataan di atas model discovery learning sangat cocok diterapkan pada pembelajaran IPA karena model discovery learning merupakan

  

suatu model pembelajaran melalui penemuan. Model ini menekankan pentingnya

pemahaman struktur atau ide-ide penting terhadap suatu disiplin ilmu, melalui

keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran , sehingga dapat

  berpengaruh pada hasil belajar IPA siswa. Hal ini didukung dengan adanya penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ayu Laksmi (2008) dan Dewi Kurnia Sari (2010) yang menyatakan bahwa model discovery learning terbukti berpusat pada guru, menjadi lebih berpusat kepada siswa, semula interaksi yang terjadi hanya komunikasi searah dari guru ke siswa, setelah menerapkan model

  

discovery learning interaksi yang terjadi menjadi multi arah antara guru dan

siswa, selain itu pembelajaran terasa lebih menyenangkan.

  Berdasarkan masalah dan didukung penelitian yang relevan peneliti berkolaborasi dengan guru kelas melakukan penelitian eksperimen yang berjudul ”Pengaruh Penerapan Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Koripan 01 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2 Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada telah diuraikan diatas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

  1. Siswa kurang tertarik untuk memperhatikan pelajaran.

  2. Siswa kurang didorong untuk aktif atau cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran.

  3. Proses pembelajaran yang masih bersifat konvensional menjadikan siswa bosan dan kurang antusias.

  4. Hasil belajar siswa rendah.

1.3 Pembatasan Masalah

  Dari identifikasi masalah yang diperoleh gambaran permasalahan yang

begitu luas. Namun keterbatasan waktu dan kemampuan penelitian perlu

memberikan batasan masalah secara jelas dan terfokus. Selanjutnya masalah yang

menjadi obyek penelitian dibatasi hanya pada analisis : a Pembelajaran IPA menggunakan model discovery learning. b Hanya kelas IV yang menjadi subyek penelitian, yaitu di SD Negeri

  Koripan 01 dan SD Negeri Koripan 04.

  1.4 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah,

  

maka perumusan masalah sebagai berikut: A pakah terdapat pengaruh penggunaan

  model discovery learning terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Koripan 01 Semester II Tahun Ajaran 2014/2015.

  1.5 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

  

dalam penelitian ini, adalah : Mengetahui pengaruh penggunaan model discovery

learning terhadap hasil belajar IPA kelas IV SD Negeri Koripan 01 Semester II

Tahun Ajaran 2014/2015.

  1.6 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian maka manfaat yang diharapkan dari penulisan skripsi ini sebagai berikut:

  1.6.1 Manfaat Teoritis

  Manfaat teoritis dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi dunia pendidikan dalam kaitannya dengan memberikan pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Salah satunya menggunakan model

  

discovery learning , dimana melalui model discovery learning memberikan cara

belajar melalui penemuan sendiri berbagai pengalaman baru dalam belajarnya.

  1.6.2 Manfaat Praktis a.

  Bagi guru

  1. Diharapkan dapat menambah wawasan tentang model

  pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas sehingga proses pembelajaran lebih menarik siswa.

  2. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

  pertimbangan dan bermanfaat dalam upaya meningkatkan hasil b.

  Bagi Siswa 1.

  Diharapkan penelitian ini dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pembelajaran ilmu pengetahuan alam serta dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa.

  2. Diharapkan siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran.

  3. Diharapkan siswa mampu mengoptimalkan daya fikir siswa secara kritis, kreatif, dan inovatif.

  c.

  Bagi sekolah

  Diharapkan dapat membantu memperbaiki sistem pengajaran pendidikan yang ada di sekolah dalam upaya mengembangkan strategi pembelajaran kreatif dan inovatif dalam menghadapi inovasi pendidikan, sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu pembelajaran.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Group Investigaton Siswa Kelas 5 SD Negeri 01 Banyusri Kabupaten Boyolali Semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015

0 1 63

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kinerja Wireless ZigBee terhadap Delay, Jitter, Packet Loss dan Throughput pada Sistem Sensor Parkir Kendaraan Bermotor

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Kinerja Komunikasi Voice pada Jaringan Virtual Local Area Network

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher 64 Bit Berbasis Pola Pulau Ambon

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Kriptografi Block Cipher Berbasis Pola Notasi Balok 1/8

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar IPA Melalui Pendekatan Pembelajaran Saintifik Siswa Kelas 4 SD Negeri Tegalrejo 04 Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 66