BAB I PENDAHULUAN - Analisis Pengaruh Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan(Studi Pada Saham-Saham Lq 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2014)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan era teknologi dan informasi yang semakin mutakhir, pasar modal telah menjadi indikator dan memberikan kontribusi terhadap kemajuan perekonomian suatu negara. Pertumbuhan investasi yang berkembang dengan sangat cepat tentu saja akan memberikan dampak secara makro maupun mikro bagi perusahaan. Hal ini disebabkan dengan semakin banyaknya perluasan bisnis yang bisa dimanfaatkan dengan sumber pendanaan yang cukup besar dari pasar modal.
Secara normatif, tujuan perusahaan jangka panjang adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan melalui kemakmuran atau kepuasan pemegang saham yang dapat dicapai dengan menentukan struktur modal dan kebijakan dividen yang tepat. Pada umumnya, untuk meningkatkan nilai perusahaan manajer keuangan akan melakukan berbagai keputusan, diantaranya adalah keputusan pendanaan dan keputusan investasi. Nilai perusahaan yang optimal dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi manajemen keuangan yang baik, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan.
Struktur modal merupakan salah satu topik yang paling kompleks dalam pengambilan keputusan keuangan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Kesalahan dalam menentukan struktur modal akan mempunyai dampak yang luas terutama dengan besarnya hubungan struktur aktiva, karena beban tetap yang harus ditanggung oleh perusahaan semakin besar yang akan menambah risiko tidak dapat membayar beban bunga atau angsuran perusahaan. Dalam suatu aktivitas bisnis, menentukan struktur modal yang tepat merupakan tantangan bagi para eksekutif perusahaan, karena dengan keputusan tersebut perusahaan akan memperoleh dana dengan biaya modal yang minimal dengan hasil yang maksimal, khususnya dalam menciptakan nilai perusahaan. Nilai perusahaan akan meningkat, jika perusahaan menggunakan utang karena perusahaan memiliki tax deductible atau adanya tax shield (Suteja & Manihuruk, 2009). Nilai perusahaan yang tercermin dari harga sahamnya diindikasikan dengan Price Book Value (PBV), dimana price book value yang tinggi menandakan adanya prospek perusahaan ke depannya sehingga kepercayaan investor meningkat pada perusahaan.
Sedangkan kebijakan dividen adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam keputusan pendanaan perusahaan. Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi likuiditas. Dengan perkataan perusahaan. Nilai suatu perusahaan dapat dicerminkan dari kemampuan perusahaan dalam membayar dividen, semakin tinggi dividen yang dibayarkan akan berdampak pada harga saham yang tinggi dan pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan.
Dalam membayar dividen kepada para pemegang sahamnya, perusahaan mungkin tidak dapat mempertahankan dana yang cukup untuk membiayai pertumbuhannya di masa mendatang. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mempertimbangkan seberapa besar laba yang akan ditahan untuk mengembangkan perusahaan, dan laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal yang diperdagangkan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan dengan harga saham maka memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar saham dan besarnya dividen yang dibayarkan juga dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya apabila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Hal inilah yang merupakan inti dari kebijakan dividen, khususnya dalam menentukan dividend payout ratio.
Penelitian akan dilakukan pada perusahaan-perusahaan go public yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia dan masuk dalam penghitungan indeks LQ 45, selama periode 2008 sampai dengan 2014. LQ 45 sebagai obyek penelitian dengan pertimbangan bahwa saham- saham perusahaan tersebut umumnya memiliki kepastian akan return dan memiliki kinerja pasar dan fundamental perusahaan yang baik (blue chips
stocks ). Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih
melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham- saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham yang lain yang memenuhi syarat. Tujuan indeks LQ 45 adalah sebagai pelengkap IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) dan khususnya menyediakan sarana yang objektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.
Menurut Jogiyanto (dalam Hernendiastoro, 2005:8) bahwa pasar modal di Indonesia masih tergolong pasar modal yang transaksinya tipis (thin market), yaitu pasar modal yang sebagian besar sekuritasnya kurang aktif diperdagangkan, maka IHSG yang mencakup semua saham yang tercatat (sebagian besar kurang aktif diperdagangkan) dianggap kurang tepat sebagai indikator kegiatan pasar modal selain itu indeks LQ 45 memiliki tingkat kesalahan prediksi yang lebih kecil dibandingkan IHSG. Saham-saham perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 dipandang dapat merefleksikan pergerakkan harga saham yang paling aktif diperdagangkan dan juga mempengaruhi keadaan pasar, terdiri dari saham- saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi serta memiliki itu perusahaan yang masuk dalam perhitungan LQ 45 terdiri dari berbagai perusahaan yang bergerak diberbagai sektor, sehingga diharapkan dapat mewakili perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Hubungan antara struktur modal dan nilai perusahaan telah menjadi subjek perdebatan yang berpusat pada apakah ada struktur modal yang optimal untuk suatu perusahaan atau apakah proporsi utang yang digunakan tidak relevan untuk menentukan nilai suatu perusahaan.
Sedangkan dalam penetapan kebijakan dividen masih banyak terdapat kontradiksi tentang perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang tumbuh dan perusahaan yang tidak tumbuh dalam hal pengambilan keputusan kebijakan dividen. Dengan memperhatikan pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ 45 selama periode 2008-2014, peneliti berinisiatif meneliti bagaimana pengaruh pengambilan keputusan struktur modal dan kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan yang terefleksi pada harga saham sehingga dapat memberikan gambaran tentang prospek perusahaan yang berpengaruh terhadap pertimbangan investor dalam mengambil keputusan investasi.
Karena investor yang rasional, pengambilan keputusan investasinya didasarkan pada penilaian return maupun risiko yang terkandung dalam alternatif investasi.
Fluktuasi harga saham di pasar modal merupakan tanda ataupun cerminan ketidakpastian kondisi pasar, yang nantinya baik secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pertimbangan investor pasar modal menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk dibicarakan berkaitan dengan isu naik turunnya nilai perusahaan itu sendiri. Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 berdampak terhadap pasar modal Indonesia yang tercermin dari terkoreksi turunnya harga saham hingga 40-60 persen dari posisi awal tahun 2008 (Kompas, 25 November 2008), yang disebabkan oleh aksi melepas saham oleh investor asing yang membutuhkan likuiditas dan diperparah dengan diikuti investor domestik yang ramai-ramai menjual sahamnya.
Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Perusahaan Dihitung dengan Tobin’s QCode AALI ANTM ASII
INCO
INTP KLBF LSIP PTBA SMGR TINS TLKM UNVR Tahun
2007 9.502 4.868 3.409 6.115 4.368 3.740 5.158 8.327 5.166 4.369 3.994 3.324
2008 3.275 2.272 2.168 1.573 2.795 1.977 2.299 3.986 3.612 2.328 3.061 2.374
2009 5.933 3.333 3.079 3.275 5.042 3.232 3.756 6.253 4.679 3.428 3.443 3.470
2010 5.895 3.165 3.487 3.713 5.022 5.568 4.520 7.373 4.869 3.693 3.026 3.711
Sumber : Hasil Penelitian, 2013 (Data Diolah) Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai perusahaan yang dihitung dengan Tobin’s Q dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010 menunjukkan perubahan setiap tahun yang sangat bervariasi dan menunjukkan fluktuasi naik turun di tiap tahun yang berbeda dan menunjukkan gejala yang sama di semua perusahaan sampel. Dari data yang ditunjukkan terjadi fenomena penurunan nilai perusahaan selama tahun 2008 pada seluruh perusahaan sampel. Oleh karena itu sangat mengenai struktur modal dan kebijakan dividen secara tepat dengan mempertimbangkan fungsi manajemen keuangan, dimana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan.
Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Struktur
Modal dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Saham-Saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2014)”
1.2 Batasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas yang dapat mengaburkan penelitian maka peneliti memberi batasan masalah.
Adapun batasan masalah yang diteliti yaitu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terkait struktur modal dan kebijakan dividen serta dampaknya terhadap nilai perusahaan pada perusahaaan-perusahaan dengan saham-saham yang termasuk dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2014.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut dan batasan masalah yang ditentukan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian yang akan diteliti adalah :
1. Bagaimana struktur modal sebagai faktor fundamental berpengaruh pada nilai perusahaan ?
2. Bagaimana keputusan kebijakan dividen berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan ?
3. Bagaimana analisis pengaruh struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2014 ?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, penelitian bertujuan ini untuk :
1. Mengetahui pengaruh struktur modal sebagai faktor fundamental terhadap nilai perusahaan.
2. Mengetahui pengaruh keputusan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
3. Mengetahui pengaruh struktur modal dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada saham-saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2014.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti, penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk melatih berpikir secara ilmiah dengan berdasar pada teori-teori dan disiplin ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya lingkup administrasi keuangan bisnis.
2. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis, dapat menjadi referensi dan bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya di masa mendatang yang ingin mengkaji hal yang relevan, dan memberikan kontribusi bagi pengembangan studi tentang administrasi keuangan bisnis, terutama pada struktur modal, kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
3. Bagi investor dan masyarakat, dapat memberikan bahan pertimbangan ataupun referensi bagi investor dalam menilai kinerja perusahaan sehingga membantu dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal, serta melihat efektivitas investasi yang dilakukan agar diperoleh pengembalian (return) secara optimal.