Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen eBa

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA SITUS LELANG
EBAY LINTAS BENUA

LATAR BELAKANG MASALAH

Sejak berdiri pada tahun 1995, eBay menjadi fenomena baru di dalam
dunia perdagangan internasional. Situs yang didirikan di California, Amerika
Serikat ini muncul dengan penawaran yang berbeda dalam perputaran barang dan
jasa. Beragam kebutuhan manusia dilelang melalui internet, dan dengan mudah
seseorang dapat mengakses barang tersebut tanpa harus bertatap muka. Situs ini
mengukuhkan maraknya penggunaan e-commerce di era globalisasi. Tidak heran
jika perkembangan hukum terkait perdagangan di dunia maya pun semakin pesat
seiring dengan kasus-kasus baru yang muncul atas transaksi internasional melalui
situs ini.
Hari ini eBay berhasil membuka cabang di tiga benua; Amerika Serikat,
Asia Pasifik dan Australia, serta Eropa. Ekspansi bisnis eBay menyeruak seiring
dengan munculnya banyak demand atau permintaan dari negara-negara di Dunia
Ketiga. Transaksi internasional melalui dunia maya mengandalkan penggunaan
kartu kredit untuk mempelancar hubungan bisnis antara kedua belah pihak, dalam
hal ini eBay bekerja sama dengan beberapa perusahaan pengiriman uang seperti
PayPal, ProPay, Bill Me Later dan Skrill untuk memudahkan pembeli di belahan

dunia lainnya. Biaya yang dibayarkan tersebut nantinya akan mencakup pula
ongkos kirim barang.
Permasalahan muncul ketika eBay sebagai sebuah situs lelang yang
menjadi perantara antara penjual dan pembeli tidak dapat melindungi konsumen
atas tindakan-tindakan penipuan. Terlebih lagi apabila transaksi tersebut
melibatkan penjual dan pembeli yang berbeda wilayah hukumnya atau berbeda
kewarganegaraan. Dikarenakan oleh sifatnya yang terbuka, semua orang dapat

menjual hampir seluruh barang dan jasa melalui situs ini serta menyajikan datadata yang sifatnya manipulatif tanpa pengawasan yang ketat dari eBay. Walhasil
banyak terjadi kasus dimana konsumen mendapatkan barang atau jasa tidak sesuai
yang diharapkan saat bertransaksi melalui situs ini. Pada makalah ini saya akan
membahas serta menganalisis bagaimana sistem perlindungan hukum yang
diterapkan oleh eBay terhadap konsumen internasionalnya dan peran ketentuan
hukum lokal dalam melindungi konsumen Indonesia pada perdagangan
internasional.
Permasalahan hukum di bidang e-commerce yang berhubungan dengan
perlindungan konsumen amat mendesak untuk diteliti dan dibahas pada kajiankajian akademik. Kebutuhan manusia yang semakin berkembang serta kemajuan
teknologi tidak dapat dihindari, aspek-aspek kehidupan yang mempengaruhi
kegiatan ekonomi internasional pun mau tidak mau akan saling bertautan dengan
perubahan ini. Fenomena eBay sebagai situs perantara jual-beli internasional

adalah obyek yang tepat, kontroversional, serta menarik untuk diteliti.
Harapannnya ialah, melalui penulisan ilmiah ini dapat ditarik banyak manfaat,
baik secara teoritis maupun praktis, untuk dapat mengisi kekosongan hukum serta
bahan pertimbangan terkait pengembangan kebijakan perlindungan konsumen di
tanah air.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana ketentuan perlindungan eBay terhadap hak-hak konsumen
internasional?
2. Sejauh mana peraturan hukum nasional terkait perlindungan konsumen
berperan pada kasus transaksi bersifat internasional di situs eBay?

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam membahas masalah-masalah di atas, penulis menggunakan
Undang-Undang serta literatur-literatur mengenai ketentuan hukum nasional dan
internasional yang berhubungan dengan perlindungan konsumen. Teori-teori,
contoh kasus, serta data-data terkait pembahasan ini selain bersumber pada kajian
pustaka juga berasal dari situs-situs di internet yang menyajikan informasi relevan

serta dapat dipercaya. Umumnya penulis hanya menggunakan data yang berasal
dari situs resmi eBay maupun situs-situs akademik yang memaparkan kajian
mengenai perlindungan konsumen di dalam maupun luar negri. Di samping itu,
bahan-bahan kuliah terkait e-commerce dan perdagangan internasional pun
banyak menjadi referensi dalam menganalisis rumusan masalah yang telah
disebutkan di atas.
1. Lingkup Perlindungan Konsumen di Indonesia
Perlindungan hukum terhadap konsumen di Indonesia terwujud dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Bagian
konsiderans peraturan hukum ini menyatakan bahwa untuk meningkatkan harkat
dan martabat konsumen perlu meningkatkan kesadaran, pengetahuan, kepedulian,
kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi dirinya, serta
menumbuhkembangkan

sikap

pelaku

usaha


yang

bertanggung

jawab.

Perlindungan Konsumen di dalam Undang-Undang ini didefinisikan sebagai
“segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan
perlindungan kepada konsumen”.
Berdasarkan definisi di atas, maka pemerintah memiliki kewajiban untuk
memayungi kepentingan hukum konsumen atas tindakan-tindakan yang dapat
merugikan hak-hak mereka. Konsumen diharapkan mampu untuk memahami
posisi mereka di tengah masyarakat serta berperan aktif dalam menghadapi
tindakan-tindakan yang dapat memberikan efek buruk bagi perdagangan nasional,
seperti monopoli dan praktek klausula baku oleh pelaku usaha.

Keberadaan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 ini tidak semata-mata
dilihat hanya sebagai sarana perlindungan bagi konsumen atau bumerang yang
menghajar pelaku usaha atas kemungkinan legalisasi klaim-klaim palsu yang
sifatnya menjatuhkan. Peranti hukum yang melindungi konsumen tidak

dimaksudkan unruk mematikan usaha para pelaku usaha, tetapi justru sebaliknya,
sebab perlindungan konsumen dapat mendorong iklim berusaha yang sehat, serta
lahirnya perusahaan yang tangguh dalam menghadapi persaingan melalui
penyediaan barang dan/atau jasa yang berkualitas.1 Dengan adanya ketentuan
hukum seperti ini, kedudukan seimbang antara konsumen dan pelaku usaha
diharapkan mampu menghadirkan simbiosisme yang berujung pada peningkatan
mutu dan kualitas barang serta melonjaknya kesejahteraan masyarakat.
Pengguna jasa (dalam hal ini merupakan istilah lain untuk konsumen)
berdasarkan Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 2 Undang-Undang Perlindungan
Konsumen ialah “setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.” Dalam arti umum,
konsumen adalah pemakai, pengguna dan atau pemanfaat barang dan atau jasa
untuk tujuan tertentu.2 Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa konsumen
merupakan end user atau pengguna terakhir, tanpa si konsumen merupakan
pembeli dari barang dan/atau jasa tersebut.3

1 Gunawan Widjaja & Ahmad Yani, 2000, Hukum Tentang Perlindungan Konsumen, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, hal. 17.
2 AZ. Nasution, Perlindungan Hukum Konsumen, Tinjauan Singkat UU No. 8 Tahun 1999-LN 1999

No. 42, Diklat Mahkamah Agung, Batu Malang, 14 Mei 2001, hal. 5.
3 Abdul Halim Barkatulah, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoritis dan
Perkembangan Pemikiran, Penerbit Nusa Media, Bandung, hal. 8.

2. Konsep e-commerce pada Perdagangan Lintas Benua
Perdagangan lintas benua yang menjadi variabel penentu dalam kasus ini
ialah transaksi yang melibatkan pihak-pihak yang berasal dari negara yang
berbeda. Perdagangan ini, melalui situs eBay, mengambil bentuk transaksi
elektronik atau yang lazim dikenal sebagai e-commerce. E-commerce itu sendiri
merupakan kegiatan bisnis yang melibatkan manufacture, konsumen, service
provider, dan pedagang perantara dengan menggunakan jaringan internet.4
Berdasarkan penjelasan di atas, maka transaksi semacam ini menimbulkan
hubungan hukum antara penjual dan pembeli melalui internet atau service
provider. Di samping itu, timbul pula hubungan antara pembeli dengan bank
(issuing bank), antara bank pembeli dan bank penjual (acquiring bank) serta
antara penjual dengan distributor.
Setiap negara memiliki ketentuan yang berbeda terkait Hukum
Perlindungan Konsumennya. Di Amerika Serikat, negara yang menjadi basis
utama eBay, pengertian konsumen meliputi “korban produk yang cacat” yang
bukan hanya meliputi pembeli, tetapi juga pemakai, bahkan korban yang bukan

pemakai memperoleh perlindungan yang sama dengan pembeli. Amerika Serikat
tercatat sebagai negara yang banyak memberikan sumbangan dalam masalah
perlindungan konsumen.5 Gerakan-gerakan yang mendukung perbaikan nasib
konsumen muncul dengan maraknya di Amerika Serikat pada abad kesembilan
belas dan menyebar ke seluruh dunia.
Ketentuan hukum yang mengatur mengenai aktifitas e-commerce secara
umum terdapat dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik maupun Undang-Undang Perlindungan Konsumen. Secara
lebih spesifik, perlindungan hukum atas klaim yang muncul selama proses ecommerce lintas benua didasari oleh klaim atas wanprestasi, perbuatan melawan
hukum maupun demi alasan perlindungan konsumen.
PEMBAHASAN
4 Materi mata kuliah Hukum dan Teknologi, 2011, Sularto, SH., MH., CN, Fakultas Hukum UGM.
5 Barkatulah, op.cit., hal. 14.

I.

KETENTUAN EBAY TERKAIT PERLINDUNGAN KONSUMEN

Dalam rangka mewujudkan kemudahan serta kenyamanan dalam transaksi
e-commerce, eBay berusaha untuk melindungi konsumen-konsumennya dari

tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan kerugian. Pada dasarnya, situs ini
menyediakan jasa lelang, setiap orang yang hendak menyediakan barang maupun
jasa bebas untuk mempublikasikannya di situs ini sesuai dengan kategori yang
telah ditetapkan. Penentuan harga serta detail-detail mengenai barang atau jasa
ditetapkan sendiri oleh pihak penjual dan pembeli. Sebagai pihak yang
mempertemukan penjual dan pembeli, tanggung jawab eBay ialah memastikan
bahwa masing-masing pihak memiliki kemampuan dan kredibilitas sesuai
kapasitasnya agar transaksi elektronik dapat berjalan lancar.
Dalam pembahasan ini, yang disebut dengan konsumen ialah pihak yang
melalui eBay melakukan pengiriman sejumlah uang dengan besaran yang telah
disepakati agar dapat mengakses barang atau jasa dari penjual (seller). Di website
eBay, konsumen dengan definisi di atas dikategorikan sebagai “buyer”. Buyer
atau konsumen ini merupakan end user yang akan menerima distribusi barang
atau jasa yang telah Ia bayarkan dari seller, dengan jaminan keamanan oleh eBay.6
Berdasarkan peraturan yang tertera dalam eBay Policies, penjual dan
pembeli diberi kesempatan yang sebesar-besarnya untuk menentukan sendiri isi
perjanjian mereka sesuai dengan asas kebebasan berkontrak. Yang perlu
diwaspadai ialah ketepatan dalam memenuhi prestasi antara kedua belah pihak
segera setelah kesepakatan tercapai. Dalam hal ini, eBay berperan sebagai
pengawas selain juga sebagai penyedia akses. Tidak ada campur tangan pihak

pengelola situs eBay selama proses penawaran dan permintaan berlangsung, akan
tetapi eBay memastikan terlaksananya prestasi melalui pendataan yang dilakukan
6 eBay Buyer Protection, diakses dari http://pages.ebay.com/coverage/index.html pada tanggal
17 Juni 2012.

terhadap pengiriman barang maupun pengecekan melalui perusahaan penyedia
jasa transfer uang (electronic cash) seperti PayPal, PayPro, dan lain sebagainya.
Melalui sebuah mekanisme yang disebut “eBay Buyer Protection”, situs
ini memperkenalkan tiga macam step atau langkah untuk menuntaskan masalahmasalah konsumen.7 Ketiga langkah tersebut adalah a) contact the seller, b) let
the customer service know, dan c) eBay will contact the seller for you. Di dalam
kebiasaan perdagangan internasional, jenis resolusi konflik seperti ini dikenal
sebagai konsep “Multi-step”.8 Penyelesaian masalah harus dilakukan secara
bertahap, tidak boleh melompati proses-proses lain yang menjadi penyebab
terjadinya proses akhir. Dengan kata lain, seorang konsumen yang ingin
menyelesaikan masalahnya dilarang untuk langsung menghubungi pihak eBay
(tahap kedua) sebelum menghubungi penjual yang telah terikat kontrak dengannya
(tahap pertama).
Situs eBay mengkategorikan dua macam pelanggaran terhadap hak-hak
konsumen yang dapat dimintakan perlindungan hukum;
1. Item hasn’t arrived, yaitu apabila barang atau jasa yang telah disepakati

oleh kedua belah pihak telah dibayarkan oleh pembeli dan belum diberikan
oleh penjual,
2. Item isn’t as described, yaitu apabila barang atau jasa yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak diterima oleh pembeli dalam keadaan yang
berbeda dari yang diperjanjikan.
Apabila salah satu dari dua kondisi tersebut telah terpenuhi, maka pengelola eBay
bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah konsumennya.
Terkait lokasi geografis, eBay menerapkan kebijakan penyesuaian untuk
konsumen-konsumen internasional yang berasal dari negara-negara yang berbeda
dengan penjual. Apabila konsumen belum menerima kiriman barang lebih dari
waktu yang telah ditentukan, maka berdasarkan ketentuan eBay, masalah tersebut
7 Ibid.
8 Klaus Peter Berger, 2006, Private Dispute Resolution in International Business, Negotiation,
Mediation, Arbitration, Vol. II Handbook, Kluwer Law International, USA, hal. 14.

dapat dilaporkan tujuh hari setelah terjadi; sepuluh hari apabila kedua belah pihak
berada di negara yang berbeda. Seseorang hanya dapat mengajukan klaim kepada
perwakilan situs eBay negara dimana dia membeli barang tersebut. Batas daluarsa
pengajuan klaim oleh konsumen adalah 45 hari sejak hari dilaksanakannya
pembayaran.

Di dalam situsnya eBay juga menetapkan panduan-panduan khusus atas
transaksi lintas benua, di antaranya mengatur mengenai; barang atau jasa yang
dapat diperdagangkan, ketersediaan informasi yang akurat mengenai penawaran
atas satu barang atau jasa, metode komunikasi, serta shipping and tax.9
Berdasarkan pengamatan di atas, eBay tidak terlalu banyak membuat
ketentuan hukum formil untuk melindungi kepentingan konsumennya. Akan tetapi
hal ini menjadi logis mengingat masalah-masalah yang timbul antara konsumen
dengan pihak eBay hanya berkaitan dengan dua syarat pokok pengajuan klaim di
atas. Dengan seimbangnya hak-hak perlindungan bagi buyer dan seller serta reaksi
terhadap kewajiban keduanya, eBay hanya membatasi untuk melindungi
konsumen atas sengketa yang berkaitan dengan jasanya sebagai sebuah situs
lelang saja.

II.

PENERAPAN

HUKUM

NASIONAL

ATAS

SENGKETA

PERLINDUNGAN KONSUMEN EBAY LINTAS BENUA

Barkatulah memaparkan bahwa transaksi e-commerce yang berlangsung di
antara pihak-pihak khususnya perorangan, yang merupakan penduduk dua negara
yang berbeda, akan menimbulkan masalah penerapan hukum negara Tergugat atau

9 eBay Seller Information, diakses dari
http://pages.ebay.com/sellerinformation/sellingresources/sellinginternationally.html, pada
tanggal 17 Juni 2012.

berdasarkan hukum negara Penggugat atau apakah seyogyanya didasarkan kepada
negara Penjual atau apakah didasarkan hukum negara dari Pembeli.10
Sengketa yang terjadi di situs eBay umumnya melibatkan pihak-pihak
yang berbeda kewarganegaraannya. Pada bagian Resolution Center, eBay
menekankan kewajiban bagi kedua belah pihak untuk saling berkomunikasi
terlebih dahulu sebelum mengajukan klaim ke pihak eBay untuk diselesaikan.
Apabila langkah-langkah yang telah dipaparkan dalam eBay Buyer Protection
gagal, maka konsumen dapat mengajukan kasusnya appeal atau banding atas
kasusnya tersebut kepada pihak eBay.
Untuk kasus-kasus yang tidak dapat diselesaikan oleh eBay, maka
berdasarkan ketentuan di dalam eBay Policies, setiap permasalahan hukum terkait
perlindungan konsumen dapat diproses di pengadilan dengan menggunakan
hukum negara bagian California, atau melalui lembaga arbitrase dengan pilihan
hukum oleh para pihak sendiri.11 Mengutip point terkait Legal Disputes di
dalamnya, “You agree that any claim or dispute you may have against eBay must
be resolved exclusively by a state or federal court located in Santa Clara County,
California, except as otherwise agreed by the parties or as described in the
Arbitration Option paragraph below.”
Pada prakteknya, hukum nasional dapat berlaku atas sengketa transaksi
lintas benua hanya apabila hal tersebut telah disepakati oleh para pihak
sebelumnya. Prinsip Country of Origin yang saat ini ramai digalakkan oleh
negara-negara Eropa memungkinkan penerapan hukum negara dimana kontrak
tersebut berasal. Sebagai contoh, hukum suatu negara bagian di Amerika Serikat
dapat diperlakukan pada sengketa kontrak dengan European Union bila transaksi
e-commerce berasal dari Amerika Serikat. Sebaliknya, dikenal pula prinsip Origin
of Reception, yang memungkinkan berlakunya hukum negara konsumen sebagai
end user atau penerima akhir barang atau jasa yang dipersengketakan. 12
10 Barkatulah, op.cit., hal. 190.
11 eBay User Agreement, diakses dari http://pages.ebay.com/help/policies/user-agreement.html,
pada tanggal 17 Juni 2012.
12 Ibid.

Berdasarkan analogi tersebut, maka peraturan hukum positif di Indonesia terkait
perlindungan hukum konsumen dapat diaplikasikan atas sengketa hukum yang
sifatnya lintas benua apabila perjanjian antara penjual dan pembeli dibuat di
Indonesia.
Situs eBay sebagaimana telah dipaparkan di atas, tidak dengan strict
membatasi berlakunya hukum California untuk menyelesaikan masalahmasalahnya. Berdasarkan urutan, opsi untuk menentukan pilihan hukum secara
alternatif ialah kesepakatan para pihak (mutual agreement), negara pembeli
(origin of reception), negara pembuat kontrak (origin of country), dan negara yang
membawahi yurisdiksi eBay. Perkara-perkara yang muncul kemudian tidak sertamerta diselesaikan dengan proses litigasi, akan tetapi diprioritaskan penyelesaian
masalah melalui Alternative Dispute Resolution, dimana dalam hal ini pilihannya
jatuh kepada proses arbitrase.
Untuk maju ke proses arbitrase, syarat-syarat yang harus dipenuhi telah
diatur dengan seksama; (a) the arbitration shall be conducted by telephone,
online and/or be solely based on written submissions, the specific manner shall be
chosen by the party initiating the arbitration; (b) the arbitration shall not involve
any personal appearance by the parties or witnesses unless otherwise mutually
agreed by the parties; and (c) any judgment on the award rendered by the
arbitrator may be entered in any court of competent jurisdiction.
Undang-Undang Perlindungan Konsumen Indonesia dapat dipilih sebagai
hukum yang berlaku atas proses arbitrase hanya apabila telah disepakati oleh para
pihak dan kontennya dapat menyelesaikan permasalahan hukum yang muncul.
Pada kenyataannya, peraturan hukum positif kita masih kurang memadai sehingga
belum mampu digunakan sebagai payung hukum sengketa perlindungan
konsumen berskala internasional.13 Oleh karena itu, pilihan hukum biasanya
dijatuhkan pada hukum asing sebab dianggap lebih variatif serta ketentuannya
dapat mengisi kekosongan yang ada pada hukum perlindungan konsumen
nasional. Akan tetapi, hukum nasional tetap dapat dijadikan rujukan dalam
13 Gunawan Widjaja, op.cit., hal. 9

pengambilan keputusan mengingat salah satu dari pihak yang bersengketa berasal
dari Indonesia, meskipun tidak mengikat.14

KESIMPULAN

Situs lelang terbesar di dunia maya, eBay memberikan kesempatan bagi
bertemunya permintaan dan penawaran antara penjual dan pembeli yang berasal
dari

negara-negara

yang

berbeda.

Untuk

menyelesaikan

konflik

yang

kemungkinan dapat terjadi di dalam mekanisme transaksi lintas benua, eBay
menyediakan beberapa alternatif penyelesaian masalah melalui eBay Buyer
Protection. Masalah-masalah terkait perlindungan hak-hak konsumen yang tidak
dapat diselesaikan dapat diproses melalui litigasi maupun ADR.
Pilihan hukum yang disajikan oleh eBay merupakan hukum tempat situs
tersebut berdomisili, akan tetapi eBay tetap menjunjung tinggi kebebasan para
pihak untuk menentukan sendiri pilihan hukumnya. Hukum Indonesia yang terkait
dengan perlindungan konsumen dapat berlaku apabila menjadi pilihan para pihak.
Meskipun tidak dipilih, hukum Indonesia tetap dapat dijadikan rujukan apabila
salah satu dari pihak yang bersengketa berasal dari Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

14 Materi Kuliah Hukum Perdata Internasional, 2011, Abdullah Abdul Patah, Fakultas Hukum
UGM.

Abdul Halim Barkatulah, 2008, Hukum Perlindungan Konsumen Kajian Teoritis
dan Perkembangan Pemikiran, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Gunawan Widjaja & Ahmad Yani, 2000, Hukum Tentang Perlindungan
Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Klaus Peter Berger, 2006, Private Dispute Resolution in International Business,
Negotiation, Mediation, Arbitration, Vol. II Handbook, Kluwer Law International,
USA.
Situs eBay, 2012, www.ebay.com

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS HUKUM

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA JASA
INTERNASIONAL SITUS EBAY
Oleh:
Nama

:

Muhammad Ahlul Amri Buana

NIM

:

09/281973/HK/18062

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46