358165697 Makalah Kel 2 Kegiatan Perekonomian Repaired

MAKALAH MATA KULIAH EKONOMI KESEHATAN
“KEGIATAN PEREKONOMIAN”

Disusun oleh :
Kelompok 2
IKM B 2015
1. Naomi Cimera
2. Rafdi Ghazi Iriyanto P.
3. Anak Agung Wantini
4. Rina Wahyu Andani
5. Anneke Meyvia Silvi

(101511133002)
(101511133023)
(101511133038)
(101511133089)
(101511133174)

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA

2017

Daftar Isi
Halaman sampul............................................................................................1
Daftar Isi........................................................................................................ 2
Bab I Pendahuluan........................................................................................3
1.1 Latar Belakang.........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................3
1.3 Tujuan......................................................................................................3
1.4 Manfaat....................................................................................................3
Bab II Pembahasan.......................................................................................4
2.1 Sistem Perekonomian..............................................................................4
2.2 Uang, Perdagangan dan Spesialisasi......................................................7
2.3 Pasar Barang dan Pasar Faktor Produksi................................................10
2.4 Mekanisme Pasar Sempurna...................................................................12
2.5 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah.................................14
Kesimpulan....................................................................................................15
Daftar Pustaka...............................................................................................16

2


BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung, akan berpengaruh pada
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Pertumbuhan ekonomi yang mengarah
pada

peningkatan,

akan

memberikan

dampak

kemakmuran

pada


masyarakatnya maupun masyarakat dunia. Pertumbuhan ekonomi merupakan
salah satu masalah jangka panjang suatu negara. Adanya pertumbuhan
ekonomi merupakan suatu indicator keberhasilan pembangunan ekonomi.
Tetapi, jika pertumbuhan ekonomi berlangsung sangat cepat maka akan
berdampak pada peningkatan pengangguran di masyarakat.
Campur tangan pemerintah sangat penting dalam perekonomian, masalahmasalah ekonomi yang timbul harus segera ditangani dan diperbaiki oleh
pemerintah. Dalam jangkan panjang, pemerintah harus mampu menghantarkan
masyarakat Indonesia kepada kemakmuran. Sedangkan dalam jangka pendek,
pemerintah harus mampu menciptakan iklim ekonomi yang stabil dan
mendukung keberhasilan perekonomian.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis sistem perekonomian?
2. Apa yang dimaksud dengan uang, perdagangan, dan spesialisasi?
3. Apa yang dimaksud dengan pasar barang dan pasar faktor?
4. Bagaimana mekanisme pasar sempurna?
5. Apa yang dimaksud dengan kegagalan pasar dan campur tangan
pemerintah?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis sistem perekonomian
2. Memahami pengertian dan hubungan uang, perdagangan, dan spesialisassi

3. Mengetahui pengertian pasar barang dan pasar faktor
4. Memahami mekanisme pasar sempurna
5. Mengetahui maksud kegagalan pasar dan campur tangan pemerintah
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai bahan pelajaran bagi
mahasiswa mengenai materi kegiatan perekonomian, serta untuk memenuhi
tugas mata kuliah ekonomi kesehatan.

3

BAB II
Pembahasan
2.1 Sistem Perekonomian
A. Pengertian Sistem Ekonomi
Sistem dapat diartikan sebagai keseluruhan yang terdiri dari bermacammacam bagian. Menurut Bapak Ekonomi. Adam Smith (1723-1790) sistem
merupakan bahan kajian yang mempelajari upaya manusia memenuhi
kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan.
Selain itu menurut Gregory Grossman dan M. Manu mengatakan bahwa:
Sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen-komponen atau unsur-unsur
yang terdiri dari atas unit-unit dan agen-agen ekonomi, serta lembagalembaga ekonomi yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi

melainkan juga sampai tingkat tertentu yang saling menopang dan
mempengaruhi.
Sistem ekonomi adalah suatu cara yang digunakan Negara untuk
mengatur kehidupan ekonominya agar dapat mencapai kesejahteraan dan
kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu Negara dapat dilihat dari
lembaga-lembaga Negara yang mengatur jalannya perekonomian Negara
tersebut serta dipengaruhi beberapa faktor yaitu falsafah atau ideologi
bangsa, jati diri bangsa, dan struktur ekonomi.
B. Macam-macam Sistem Ekonomi
Ada beberapa macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara.
Sistem ekonomi tersebut antara lain:
a. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi yang diterapkan di masyarakat secara turun temurun
yang pelakasanannya hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Dalam
sistem ekonomi ini hanya dipusatkan untuk dijalankan menurut pola tradisi,
melalui kontrol atas tanah.
Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:
1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
2. Hanya sedikit menggunakan modal.
3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang).

4. Belum mengenal pembagian kerja.
5. Masih terikat tradisi.
6. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran.
Kelebihan Sistem Ekonomi tradisional:
1. Hubungan individu sangat erat, karena persaingan sehat
2. Masyarakat merasa aman karena tidak ada beban yang harus dijalani
4

3. Tidak individualistis
Kekurangan Sistem Ekonomi Tradisional:
1. Teknologi yang digunakan masih rendah
2. Mutu barang hasil produksi masih rendah
3. Belum ada tatanan sistem yang jelas
Saat ini sudah tidak ada lagi Negara yang menggunakan sistem
ekonomi tradisional. Namun di beberapa plosok seperti daerah suku Badui
masih menggunakan sistem ini dalam kehidupan sehari-hari.
b. Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis/Pasar
Sistem ekonomi liberal yaitu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh kekuatan
mekanisme pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi liberal

menghendaki adanya kebebasan individu melakukan kegiatan ekonomi.
Sistem ekonomi liberal banyak dianut negara-negara Eropa dan Amerika
Serikat.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Liberal:
1. Adanya pengakuan terhadap hak
individu

5. Peranan pemerintah dibatasi
6. Aktivitas ekonomi bertujuan untuk

2. Kedaulatan konsumen dan
kebebasan dalam konsumsi

memperoleh laba
7. Pemerintah tidak melakukan

3. Menerapkan sistem persaingan
bebas

intervensi dalam pasar

8. Setiap aktivitas ekonomi dilakukan

4. Peranan modal sangat penting

oleh masyarakat (swasta)

Kelebihan Sistem Ekonomi Liberal:
1. Setiap individu bebas menentukan perekonomian dan memiliki alat
produksinya sendiri
2. Kegiatan ekonomi lebih cepat maju karena adanya persaingan
3. Produksi didasarkan kebutuhan masyarakat
4. Kualitas barang dan pelayanan lebih terjamin
5. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan
ekonomi
c. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang diatur sepenuhnya
oleh Negara. Pada sistem ini pemerintah dominan dalam mengendalikan
perekonomian mulai dari menentukan barang dan jasa yang diproduksi hingga
untuk siapa barang tersebut diproduksi. Biasanya Negara yang menggunakan
sistem perekonomian ini adalah Negara komunis seperti Rusia dan Cina.


5

Ciri-ciri Sistem Ekonomi Sosialis:
1. Semua alat-alat dan sumber daya dikuasai pemerintah
2. Hak-hak milik perorangan tidak diakui
3. Jalannya kegiatan perekonomian seluruhnya tanggung jawab pemerintah
4. Kebijakan perekonomian disusun dan dilaksanakan pemerintah
5. Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Pemerintah bebas mengatur produksi dan distribusi sesuai kebutuhan
masyarakat
2. Pemerintah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap perekonomian
3. Kebutuhan masyarakat dipenuhi secara merata
4. Pemerintah dapat turut campur dalam pembentukan harga
5. Pemerintah lebih mudah melakukan pengelolaan, pengawasan, dan
pengendalian
Kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis
1. Hak milik individu tidak diakui
2. Individu tidak mempunyai kebebasan dalam berusaha

3. Potensi dan kreativitas masyarakat tidak berkembang
4. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
d. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah gabungan dari sistem ekonomi
kapitalis dan sosialis. Dalam sistem ini pemerintah bekerja sama dengan
pihak swasta untuk menjalankan perekonomian. Saat ini banyak negara yang
menggunakan sistem ekonomi campuran. Sistem ekonomi ini dapat
memungkinkan terjadinya persaingan bebas namun bukan persaingan
mematikan. Pemerintah perlu melakukan campur tangan

untuk mengatur

stabilitas ekonomi, mencegah konsentrasi terlau besar di pihak swasta, dan
membantu golongan ekonomi lemah.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran
1. Gabungan dari sistem ekonomi kapitalis dan sosialis
2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah
3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan,
menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan
swasta.

4. Peran pemerintah dan sector swasta berimbang

6

5. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan swasta
Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran
1. Kestabilan ekonomi terjamin
2. Hak milik individu atas produksi diakui meskipun tetap ada pembatasan
3. Pemerintah dapat memajukan sector usaha menengah dan kecil
4. Lebih mementingkan kepentingan umum daripada pribadi
5. Menghindari adanya monopoli
Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran
1. Sulit menentukan batas kegiatan ekonomi yang seharusnya dilakukan
pemerintah dan swasta.
2. Sulit menentukan batas antara sumber produksi yang dapat dikuasai oleh
pemerintah dan swasta.
2.2 Uang, Perdagangan dan Spesialisasi
A. Uang
Sebelum mengenal uang, masyarakat telah menggunakan system
barter dalam melakukan proses transaksi barang atau jasa. Kegiatan jual beli
yang masih sederhana, yang menggunakan system barter melibatkan orangorang pada lokasi yang sama. Ketika seseorang membutuhkan suatu barang,
orang tersebut harus menukarkan barang yang dia punya dengan barang
yang ia butuhkan, kegiatan tersebut disebut barter. Dalam melakukan barter,
masing-masing orang yang terlibat dalam kegiatan barter harus memiliki
kesamaan dalam kebutuhan dan keinginan terhadap barang yang akan
ditukarkan.
Sistem barter memiliki kalemahan yang utama yakni tidak adanya
kriteria standar untuk menentukan nilai barang atau jasa yang dapat
mengakibatkan

perselisihan

dan

bentrok.

Kelemhan

lainnya

dalam

mengunakan system barter yakni sulitnya menemukan orang yang memiliki
kebutuhan dan keinginan yang sama, sulit dalam memenuhi kebutuhan yang
mendesak, dan lain sebagainya.
Karena kelemahan-kelemahan yang dimiliki system barter maka
selanjutnya beralih pada system uang barang, yang memiliki tujuan untuk
memudahkan kegiatan pertukarang barang atau jasa. Uang barang adalah
alat tukar yang memiliki nilai komoditas serta terbuat dari barang yang
diterima oleh masyarakat. Dalam perkembangannya, barang yang dijadikan
uang adalah perak dan emas. Tetapi dalam pelaksanaanya masih terdapat
kelemahan seperti berbedanya ketersediaan emas dan perak di setiap daerah

7

dan lambat laun sumber emas dan perak akan habis jika digunakan secara
terus menerus (sari, 2016).
Berbagai macam kelemahan pada system barter dan uang barang,
maka lahirlah uang sebagai alat dalam mempermudah proses pertukaran.
Dalam Undang- undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2011 tentang
Mata Uang, menyatakan uang sebagai alat pembayaran yang sah, sehingga
dapat diterima oleh masyarakat umum.
Menurut ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar
yang dapat diterima oleh masyarakat umum. Alat tukar tersebut dapat berupa
benda apapun yang dapat diterima oleh masyakatat umum dalam melakukan
proses pertukaran barang dan jasa. Sedangkan dalam ilmu ekonomi modern,
uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan diterima oleh
masyarakat secara umum sebagai alat pembayaran yang memiliki nilai untuk
pembelian barang atau jasa serta untuk pembelian kekayaan lainnya dan
membayar hutang (Takiddin, 2016).
Uang adalah instrument perekonomian yang sangat penting, hampir
seluruh kegiatan perekonomian melibatkan instrument ini, seperti sebagai alat
tukar dan alat bayar. Oleh karena itu kehadiran uang dalam kehidupan seharihari sangatlah penting, terutama untuk mendapatkan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
2.3 Fungsi uang (Mukhyi, 2011)
1. Alat tukar (medium of exchange)
2. Kesatuan hitung (unit of account)
3. Alat penyimpan nilai
4. Standar pembayaran untuk masa mendatang
2.4 Jenis-jenis uang (Mukhyi, 2011)
1. Uang kartal (common money) yakni alat bayar yang dinyatakan sah dan
wajib digunakan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli
sehari-hari.
2. Uang giral yaitu uang yang dimiliki masyarakat dalam bentuk simpanan
(deposito) yang dapat ditarik sesuai kebutuhan.
Menurut nilainya (Mukhyi, 2011) uang dibagi menjadi:
1. Uang penuh (full bodied money) yakni nilai yang tertera di atas uang sama
dengan nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang tersebut, atau
dengan kata lain nilai nominal yang tercantum sama dengan nilai interinsik
yang terkandung dalam uang tersebut.
2. Uang tanda (token money) yakni nilai yang tertera diatas uang lebih tinggi
dari nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang tersebut, atau
dengan kata lain nilai nominal lebih besar dari nilai intrinsic yang
terkandung dalam uang tersebut.
8

B. Perdagangan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 2014 Tentang
Perdagangan, perdagangan adalah suatu kegiatan dalam melakukan
transaksi barang dan atau jasa di dalam negeri maupun melampaui batas
wilayah Negara dengan tujuan pengalihan hak atas barang dan atau jasa
untuk memperoleh imbalan atau kompensasi.
a. Tujuan perdagangan
Menurut pasal 3 UU RI No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, yakni
pengaturan kegiatan perdagangan memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional
2. Meningkatkan penggunaan dan perdagangan produk dalam negeri
3. Meningkatkan kesempatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja
4. Menjamin kelancaran distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok
dan barang penting
5. meningkatkan daya saing produk dan usaha nasional
6. meningkatkan citra produk dalam negeri, akses pasar, dan ekspor nasional
b. Sarana perdagangan
Menurut pasal 12, ayat 1 UU RI No 7 Tahun 2014
tentang
Perdagangan, menyatakan pemerintah, pemerintah daerah dan atau pelaku
usaha secara sendiri-sendiri atau bersama-sama mengemangkan sarana
perdagangan berupa:
a.
b.
c.
d.

pasar rakyat
pusat perbelanjaan
toko swalayan
gudang

e.
f.
g.
h.

perkulakan
pasar lelang komoditas
pasar berjangka komoditi
sarana perdagangan lainnya

C. Spesialiasi
Spesialisasi dapat diartikan sebagai produksi tidak lagi menghasilkan
barang atau jasa yang diperlukan, tetapi mengkhususkan pada barang atau
jasa yang dapat dihasilkan dengan efisiensi atau sesuai dengan kemampuan
yang dimiliki (Case, 2007). Contoh sederhana yakni seorang petani, tukang
kayu dan tukang jahit tidak perlu menghasilkan semua barang yang mereka
butuhkan, tetapi yang harus mereka lakukan adalah spesialisasi produk yang
mereka hasilkan sesuai dengan kemampuan secara efisien. Sehingga, petani
menghasilkan bahan makanan, tukang kayu menghasilkan perabotan dan
tukang jahit menghasilkan pakaian.
Dalam memenuhi kebutuhannya, uang digunakan sebagai alat tukar
untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan. Seperti contoh: petani
yang membutuhkan pakaian, menukarkan sejumlah uangnya dengan tukang
jahit untuk mendapatkan baju yang dibutuhkan dan begitu seterusnya.

9

Spesialisasi akan menciptakan efisiensi produksi dalam pasar dengan adanya
distribusi yang sempurna dalam perekonomian.
Spesialisasi merupakan suatu ciri dari perekonomian modern. Semakin
tinggi perkembangan ekonomi maka semakin tinggi spesialisasi dan
sebaliknya semakin rendah perkembangan ekonomi maka semakin rendah
spesialisasi yang terjadi. Tidak adanya spesialisasi, akan berdampak pada
perekonomian tidak mencapai taraf perkembangan yang tinggi. Penggunaan
uang dan perdagangan menyebabkan adanya perkembangan spesialisasi.
Perdagangan yang bertambah luas akan menimbulkan spesialisasi yang lebih
baik. Spesialisasi yang lebih baik akan berdampak positif terhadap
perkembangan ekonomi.
3 Pasar Barang dan Pasar Faktor
3.1 Konsep Pasar Barang dan Pasar Faktor Produksi
Dilihat dari pandangan mikroekonomi, suatu perekonomian merupakan
gabungan dari berbagai jenis pasar. Sa’id Taufiq Ubaid mendefinisikan pasar
sebagai media yang mempertemukan antara penjual dan pembeli dengan
tujuan mendistribusikan barang dan jasa dari satu pihak ke pihak yang lain.
Sedangkan Roger Leroy Miller dan Roger E. Meiners mendefinisikan pasar
sebagai suatu sistem mengalokasikan sumber daya dan menyiratkan
informasi tentang nilai-nilai relatif mereka. Ia juga merupakan sistem yang
mendistribusikan pendapatan sesuai dengan jumlah dan nilai pasar sumber
daya yang dimiliki.
Pasar dibedakan menjadi dua yaitu Pasar Barang dan Pasar Faktor
Produksi. Perbedaan keduanya, yaitu:
Pasar Faktor Produksi
Penawaran berasal dari konsumen
(masyarakat)
Permintaan berasal dari produsen
(pengusaha)
Menawarkan faktor-faktor produksi
(alam, tenaga kerja, modal,
kewirausahaan, dan bahan baku)
Hasil yang didapat berupa sewa,
upah, gaji, bunga maupun laba.

Pasar Barang
Penawaran berasal dari produsen
(pengusaha)
Permintaan berasal dari konsumen
(masyarakat)
Menawarkan barang hasil produksi
(barang jadi atau setengah jadi
maupun jasa)
Hasil yang didapat berupa uang
hasil penjualan barang

Tabel 1. Perbedaan pasar faktor produksi dan pasar barang
Berikut merupakan gambar diagram arus lingkar kegiatan ekonomi (The
Circular Flow Diagram) yang menjelaskan bahwa kegiatan ekonomi dalam
suatu negara melibatkan Rumah Tangga Produksi dan Rumah Tangga
Konsumsi.
10

Diagram 1. The Circular Flow of Economic Activity
Jenis-jenis pasar faktor produksi:
1. Faktor Produksi Alam
Semua kekayaan alam yang terkandung dalam tanah, lautan, dan udara
dan juga dapat dimanfaatkan dalam proses produksi. Ada tiga karakteristik
tanah yang tidak dimiliki oleh faktor produksi:
a. Jumlah tanah yang tersedia tetap
b. Tidak ada biaya untuk memproduksi tanah
c. Secara geografis
2. Faktor Produksi Sumber Daya Manusia atau Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja adalah semua tenaga kerja baik jasmani
maupun rohani, serta terdidik atau tidak terdidik, atau sering disebut dengan
sumber daya manusia (human resources) yang melakukan kegiatan produksi
barang/jasa. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat
meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja yang akan digunakan dalam proses
produksi pada suatu perusahaan selalu mengalami peningkatan sesuai
dengan peningkatan jumlah penduduk.
Permintaan tenaga kerja oleh suatu perusahaan dipengaruhi beberapa
faktor di antaranya sebagai berikut:
a. Kemajuan teknologi yang dimiliki suatu negara
b. Banyak sedikitnya barang yang dihasilkan
c. Tinggi rendahnya laba pengusaha
d. Ada investasi dari pengusaha
3. Faktor Produksi Modal
Pasar yang menjual barang-barang tahan lama yang dimanfaatkan
untuk melaksanakan produksi lebih lanjut. Selain berupa barang-barang untuk
produksi pengusaha/produsen memperoleh modal dalam bentuk dana usaha
berupa uang yang disebut investasi. Untuk mendapatkan uang
produsen/perusahaan memperoleh dari pihak-pihak yang memiliki kelebihan
dana misal bank, lembaga keuangan dll. uang yang dipinjam akan
dikembalikan dalam bentuk bunga modal.
Menurut UU No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud
pasar modal adalah suatu pasar yang mempunyai kegiatan melakukan

11

penawaran umum dan perdagangan efek yang melibatkan perusahaan publik
serta lembaga yang berkaitan dengan efek.
Manfaat pasar modal bagi suatu negara adalah:
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal
2. Memberi wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diversifikasi
3. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai ke lapisan masyarakat
menengah
4. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang banyak dan menarik
5. Memberikan iklim keterbukaan bagi dunia usaha dan memberikan akses
kontrol sosial
6. Sumber pembiayaan dana jangka panjang
4 Mekanisme Pasar Sempurna
Mekanisme pasar merupakan suatu proses perubahan atas harga pada
pasar persaingan untuk menuju titik keseimbangan atau disebut harga pasar.
Bila harga terlalu tinggi, akan terjadi fenomena surplus yang akan mendorong
harga untuk turun. Sebaliknya jika harga terlalu murah akan terjadi fenomena
kelangkaan yang akan mendorong harga untuk naik (Nasrudin, 2013).
Mekanisme pasar adalah kecenderungan yang terjadi di pasar bebas
sehingga terjadi perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang yaitu
jumlah permintaan dengan penawaran sama. Boediono, 1987 dalam
Setiawan, 2011 mendefinisikan bahwa mekanisme pasar merupakan proses
yang berjalan atas dasar kekuatan tarik menarik antara permintaan
(konsumen) dengan penawaran (produsen yang bertemu di pasar, sehingga
terbentuklah harga suatu barang di pasar barang dan faktor produksi di pasar
faktor produksi.

Harga yang dibentuk oleh mekanisme pasar bergerak bebas sesuai
hukum permintaan dan penawaran. Bila supply lebih besar maka harga
cenderung rendah, dan bila demand lebih tinggi maka harga cenderung
meningkat. Mekanisme pasar yang berjalan baik akan membentuk keadaan
seimbang antara supply dan demand yakni keadaan tidak kelebihan atau
kekurangan stock, sehingga jumlah barang yang ditawarkan dalam suatu
periode tertentu sama dengan barang yang diminta dan terbentuklah harga
keseimbangan.
4.1 Pasar Persaingan Sempurna

12

Pasar persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal
karena pada sistem ini menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang
atau jasa yang sangat tinggi efisiensinya. Pasar persaingan sempurna terjadi
apabila:
a. Perusahaan hanya bertindak sebagai pengambil harga (price taker)
b. Perusahaan mudah dan leluasa keluar masuk industri
c. Barang/produk yang dihasilkan semua perusahaan bersifat homogen
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Produsen dan pembeli memiliki pengetahuan sempurna tentang pasar
4.2 Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
Kekuatan
pasar
persaingan
sempurna
diantaranya
yaitu
memaksimumkan efisiensi dan pasar memberi kebebasan untuk bertindak
dan memilih. Sedangkan kelemahan pasar persaingan sempurna antara lain
tidak mendorong inovasi, membatasi pillihan konsumen, menimbulkan ongkos
sosial, biaya produksi mungkin saja lebih tinggi, dan tidak selalu memeratakan
distribusi pendapatan.
4.3 Teori Invisible Hand
Dalam teori The Invisible Hand dari Adam Smith yang dikutip oleh
Nasrudin, 2013 menyatakan bahwa jika setiap konsumen diperbolehkan untuk
bebas memilih apa yang akan dibeli dan setiap produsen diperbolehkan untuk
bebas memilih apa yang akan dijual dan bagaimana memproduksinya, maka
pasar akan menetapkan distribusi produk dan harga yang bisa bermanfaat
bagi semua anggota komunitas dan juga masyarakat luas. Jadi dalam
kegiatan pasar tidak ada keterlibatan campur tangan pemerintah maupun dari
pihak manapun karena pasar yang menentukan sistemnya sendiri.
5 Kegagalan Pasar dan Campur Tangan Pemerintah
Mekanisme pasar yang tidak dapat berfungsi secara efisien dalam
mengalokasikan sumber-sumber ekonomi yang ada dalam masyarakat dapat
menyebabkan

terjadinya

kegagalan

pasar.

Kegagalan

pasar

dapat

menimbulkan barang yang dihasilkan terlalu banyak atau terlalu sedikit, dan
yang sangat ekstrim dapat meneyebabkan pasar tidak tejadi sehingga barang
dan jasa tertentu tidak dihasilkan oleh pasar tersebut. Faktor-faktor yang
menyebabkan kegagalan pasar antara lain, yaitu adanya:
1. Barang bersama (Common

5. Pasar tidak penuh (incomplete

Goods)
2. Unsur ketidaksempurnaan pasar
3. Barang publik
4. Eksternalitas

market)
6. Kegagalan informasi
7. Ketidakpastiaan

Salah satu parameter penting tidak berjalannya fungsi pasar adalah
tidak harmonisnya hubungan antara pemain di pasar karena satu sama lain
13

saling mengekspolitasi.

Adapun indikasi

kegagalan

adalah distribusi

kesejahteraan di masyarakat sangat timpang, tidak ada stabilitas ekonomi
(harga barang dan jasa sering berubah), dan alokasi sumber daya nasional
tidak berjalan efisien. Kegagalan pasar ada ketika tidak tercapainya kondisi
Pareto Optimal yag artinya, konsumen tidak bisa lagi menyamakan tarif
marginal substitusi dan produsen menawarkan barang untuk dijual dengan
harga lebih tinggi daripada biaya marjinal produksi.
Kegagalan

pemerintah dinilai

dari

tidak

seimbangnya

perjalanan

perekonomian dalam suatu negara, yang pada hal ini menimbulkan berbagai
permasalahan atau eksternalitas yang merugikan pihak lain, ataupun yang
dapat merugikan semua pihak pelaku ekonomi. Beberapa faktor yang menjadi
sumber timbulnya kegagalan pemerintah diantaranya adalah perilaku
pemegang kebijakan pemerintah yang bersifat mengejar keuntungan pribadi
atau rent seeking behaviour dan adanya kegagalan dalam pelaksanaan
program pemerintah.
Dalam hal terjadinya kegagalan pasar, maka pemerintah diharapkan
untuk ikut campur tangan agar alokasi sumber ekonomi dapat tercapai secara
efisien. Campur tangan pemerintah bertujuan untuk:
1. Menjamin agar kesamaan hak untuk setiap individu tetap wujud dan
penindasan dapat dihindarkan.
2. Menjaga agar perekonomian dapat tumbuh dan mengalami perkembangan
yang teratur dan stabil.
3. Mengawasi beberapa kegiatan perusahaan, terutama perusahaan besar
yang dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak menjalankan praktek
monopoli yang merugikan.
4. Menyediakan “barang bersama” yaitu seperti jalan raya, polisi dan tentara,
yang penggunaannya dilakukan secara kolektif oleh masyarakat untuk
mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat.
5. Mengawasi agar eksternalitas kegiatan ekonomi

yang

merugikan

masyarakat dihindari atau dikurangi besarnya.
Dengan demikian dalam menjalankan ekonomi publik, pemerintah perlu
melakukan intervensi pada ekonomi melalui berbagai peraturan dan kebijakan
untuk melindungi

dan

meningkatkan

kesejahteraan

masyarakat. Untuk

mengatasi kegagalan pasar (market failure) seperti kekakuan harga,
monopoli, dan eksternalitas yang merugikan maka peran pemerintah sangat
diperlukan dalam perekonomian suatu negara untuk melindungi konsumen

14

atau produsen. Adapun bentuk-bentuk campur tangan pemerintah untuk
mengatasi masalah kegagalan pasar adalah sebagai berikut:
1. Membuat peraturan-peraturan
2. Menjalankan kebijakan fiskal dan moneter
3. Melakukan kegiatan ekonomi secara langsung

15

Kesimpulan
Sistem ekonomi adalah suatu cara yang digunakan Negara untuk mengatur
kehidupan ekonominya agar dapat mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.
Ada 4 macam sistem perekonomian yaitu, sistem ekonomi tradisional, sistem
ekonomi kapitalis, sistem ekonomi sosialis, dan sistem ekonomi campuran.
Keempat sistem ekonomi tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam
penerapannya.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa uang digunakan sebagai
alat tukar barang atau jasa. Adanya perdagangan memberikan kemudahan untuk
masyarakat dalam melakukan transaksi barang atau jasa. Adanya perdagangan
yang lancer, akan merangsang masyarakat untuk melakukan spesialisasi sesuai
dengan keamampuan mereka.
Pasar menjadi suatu wadah tempat bertemunya penjual dan pembeli serta
mendistribusikan barang hasil produksinya. Antara pasar barang dan pasar faktor
produksi memiliki perbedaan yang signifikan. Faktor produksi alam, faktor
produksi sdm dan faktor produksi modal terkandung dalam pasar faktor produksi
yang mendukung proses kegiatan ekonomi. Pasar faktor produksi dan pasar
barang dan jasa memiliki perbedaan pada aspek permintaan, penawaran,
penyedia dan pengguna. Akan tetapi keduanya saling berkaitan yg digambarkan
dengan diagram arus lingkar kegiatan ekonomi
Dengan adanya mekanisme pasar, pasar akan terus mengarah pada
keseimbangan pasar (Market equilibrium) dimana tidak akan terjadi kelebihan
maupun kekurangan stock pada periode tertentu dan terjadi keseimbangan
harga. Pada mekanisme pasar persaingan sempurna yang mengarah pada
pasar bebas menekankan tidak adanya campur tangan dari pihak manapun
dalam kegiatan perekonomian, sehingga yang berperan dalam pasar yakni
konsumen dan produsen di dalamnya.
Kegagalan pasar dapat terjadi akibat tidak efisiennya alokasi beberapa
sumber ekonomi yang ada di masyarakat. Adanya kegagalan ini mendorong
pemerintah untuk menjalankan beberapa kegiatan ekonomi. Campur tangan
pemerintah tersebut dilakukan dalam bentuk pembuatan peraturan, menjalankan
kebijakan fiskal dan moneter dan menjalankan kegiatan ekonomi.

16

Daftar Pustaka
Case, K. E. (2007). Prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Ekajayanti.
2015.
Pasar
Input
dan
Pasar
Output.
[Online]
https://ekajayanti85.files.wordpress.com/2015/05/3-6-pasar-input-danpasar-output.pdf [diaksestanggal 22 Agustus 2017]
Mukhyi, M. A. (2011, 28 3). Uang dan Lembaga Keuangan.
Nasrudin, Rus'an. 2012. Mekanisme Pasar dan Kesejahteraan. [Online]
https://staff.blog.ui.ac.id/r.nasrudin/files/2012/11/Mekanismepasar.pdf
[diakses tanggal 28 Agustus 2017]
Nurseto, Tejo dan Anik Widiastuti. 2011. Diktat Perekonomian Indonesia I.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/19841118200822004/pendidikan/PI+3+SIS
TEM+EKONOMI.pdf (diakses tanggal 22 Agustus 2017)
Oktaviani,
Rina.
Novianti,
Tanti.
MODUL
1:
Ekonomi
Makro
http://repository.ut.ac.id/3927/1/ESPA4220-M1.pdf [diakses tanggal 22
Agustus 2017]
Prasetyia, Ferry. 2010. Bagian I: Pemerintah. [Online] http://ferryfebub.lecture.ub.
ac.id/files/2013/01/Bagian-I-Peran-Pemerintah1.pdf [diakses tanggal 27
Agustus 2017]
Rinawati, Anita. 2010. Eksternalitas sebagai Salah Satu Penyebab Kegagalan
Pasar. [Online] http://download.portalgaruda.org/article.php?article=9217&
val=608 [diakses tanggal 27 Agustus 2017]
Setiawan. 2011. Mekanisme Pasar dalam Ekonomi Modern. [Online]
digilib.uinsby.ac.id/9574/9/bab2.pdf (diakses tanggal 22 Agustus 2017)
Sigit. 2012. Sistem Perekonomian Indonesia. http://staff.unila.ac.id/sigit/files/
2012/08/Sistem-Perekonomian-Indonesia.pdf [diakses tanggal 22 Agustus
2017]
Sukirno, Sadono. 1996. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Kuspriatni,
Lisna.
2011.
Materi
Ajar
6:
Pasar.
[Online]
ista.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/28858/Materi+6+Pasar.pdf
[diakses tanggal 29 Agustus 2017]
Takiddin. (2016). Uang Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Jurnal Filsafat dan
Budaya Hukum.
Undang-Undang Republik Indonesia No 7 Tahun 2014 Tentang Perdagangan
Zaini, Ahmad Afan. 2014. Pasar Persaingan Sempurna dalam Perspektif
Ekonomi Islam. Jurnal Ummul Qura Vol. IV No. 2

17