Pemikiran kewirausahaan kreatif inovatif dalam bidang pendidikan
PEMIKIRAN KEWIRAUSAHAAN KREATIF INOVATIF DALAM
BIDANG PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas
petunjuk-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Sholawat dan salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada nabi
Muhammad
SAW,
keluarga,
sahabat
dan
para
pengikutnya
yang
senantiasa kami ikuti dan mengamalkan sunnah-sunnah-Nya. Makalah ini
dibuat
dengan
tujuan
untuk
memenuhi
tugas
…………………………………………………….dengan
mata
judul
kuliah
“Pemikiran
Kewirausahaan Kreatif Inovatif dalam Dunia Pendidikan”.Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada:
1.
2.
3.
4.
Yth.Sobari WS,S.Pd.M.Pd selaku dosen mata kuliah Enterpreneurship
Kedua orang tua kami yang telah memberi motivasi kepada kami
Rekan-rekan seperjuangan
Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa didalam menyusun makalah ini tentunya
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saran dari
pembaca sangat kami nantikan untuk penyempurnaan makalah ini.
Kebumen,
2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..
i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………....
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Masalah……………………………………………………….
1.2.
1
Rumusan
Masalah……………………………………………………………...
1.3.
2
Tujuan
Penulisan………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Apa
itu
…………………………………………..
berpikir,
kreatif
dan
inovatif
3
2.2.Bagaimana srategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif
dalam
dunia
pendidikan
…………………………………...................................
4
2.3.Bagaimana penerapan pemikiran yang kreatif dan
inovatif
dalam
dunia
…………………………................................. 5
BAB III PENUTUP
pendidikan
3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………..
15
3.2.Kritik
Saran…………………………………………...................................
dan
16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Latar Belakang Masalah.
Dalam segala hal yang kita kerjakan kita dituntut untuk memiliki
kreatifitas dan inovasi sendiri mulai mengerjakan hal mudah seperti
memasak sampai hal yang bisa dikatakan rumit seperti memimpin sebuah
negara,semua masalah itu memerlukan kecerdasan dan kreatifitas
berfikir. Seiring berkembangnya zaman yang didukung oleh teknologiteknologi canggih dapat membantu kita meningkatkan daya kreatifitas
kita. Selain kreatifitas yang harus dimiliki kita juga harus memiliki inovasi
karena dari inovasi lah semua jalan kehidupan terbuka.Inovasi merupakan
hal yang mungkin bisa dibilang sebagai pencetus kreatifitas. Seperti
dalam menjalankan perusahaan yang berbasis di bidang IT inovasi dan
kreatifitas adalah kunci utama yang harus menjadi prioritas.
Kreatifitas
dan
pengalaman.Karena
inovasi
menemukan
dapat
juga
kreatifitas
kita
dan
dapatkan
inovasi
dari
diperlukan
pembelajaran terlebih dahulu.Mungkin kita perlu menjadi seorang yang
salah dulu untuk menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. kreatifitas
dan inovasi juga dapat kita dapatkan dari bertukar informasi mungkin jika
banyak informasi yang kita dapatkan maka makin banyak jalan yang kita
miliki,yang dimana jalan itu adalah sesuatu hal yang disebut kreatifitas.
Mencoba hal-hal baru, jangan khawatir gagal, karena apa yang
terjadi adalah, kita mungkin dihantarkan ke sesuatu yang baru.”
Bukankah mereka asalnya tidak mengetahui caranya memainkan alat
musik lainnya,namun karena adanya bertukar informasi terciptalah
sesuatu yang baru dan itu disebut kreatifitas.
2.2.Rumusan Masalah.
1. Apa itu berpikir, kreatif dan inovatif?
2. Bagaimana srategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam
dunia pendidikan?
3. Bagaimana penerapan pemikiran kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif dalam dunia pendidikan?
2.3.Tujuan Penulisan.
1. Untuk
memenuhi
Entrepeneurship.
tugas
kelompok
mata
kuliah
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang perlunya inovasi dan
kreativitas dalam berwirausaha di dunia pendidikan.
3. Memberi motivasi agar mahasiswa mempunyai
jiwa
kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Berpikir, Kreatif dan Inovatif
Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah,
dengan
menghubungkan
satu
hal
dengan
yang
lain,
sehingga
mendapatkan pemecahan. Yang kemudian menjadi masalah adalah bahwa
hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum tentu ada atau hadir di
benak kita.
Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk
membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik
atau kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Agar seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal
yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan
bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar inilah yang membangun pikiran
dan kemudian menentukan model berpikir seseorang. Menurut Morris
(1990), bahan-bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan
konsep-konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut kemudian
ditransformulasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam
bentuk lainnya.
Yang dimaksud dengan kreativitas adalah menghadirkan suatu
gagasan baru. Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat
dikembangkan
dan
ditingkatkan.
Anda
harus
mengetahui
bahwa
kreativitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan seseorang dalam
bakat,
pengetahuan,
dan
lingkungan
juga
dapat
mempengaruhi
kreativitas. Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan
persaingan karena adanya perubahan lingkungan.
Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara
praktis gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang
tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru
ke dalam kehidupan.
Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru ini :
a.
Kreativitas
adalah
kemampuan
kombinasi atau melihat
untuk
membuat
kombinasi-
hubungan-hubungan baru antara unsure,
data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b.
Kreativitas
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Conny
Semiawan (1984).
Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak
pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat yang
tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang
Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri
untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha yang kreatif dapat
menciptakan
hal-hal
yang
baru
untuk
mengembangkan
usahanya.
Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasangagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak
mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi
tindakan kita akan memiliki konsekuensi di masa depan. Oleh karena
itulah, kita memerlukan pemikiran yang kreatif yang membantu untuk
melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan alternatif
tindakan.
Pemikiran
kreatif
berhubungan
secara
langsung
dengan
penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Seorang wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan
perusahaanya harus selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru.
Seorang
wirausahawan
yang
kreatif
dan
inovatif
akan
mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman
sekarang. Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan
produk-produk yang baru untuk kemajuan usahanya.
Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi
dapat berwujud apa saja, baik dalam bentuk jasa maupaun produk.
Inovasi juga bisa dilakukan dengan mengamati produk atau jasa yang
sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk membuat hasil yang
lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan sebuah produk
baru lagi.
2.2.Stategi
wirausahawan
yang
kreatif
dan
inovatif
dalam
dunia
pendidikan
Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang
perlu ditempuh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai
organisasi yang bersifat kewirausahaan (entrepreneurial organization).
Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku manajemen
pendidikan karangan Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas
pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi kewirausahaan
mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan
iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah
merumuskan visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau
kehendak sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang.
Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung
dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang bersifat
entrepreneurial.
Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau
disebarluaskan
kepada
semua
pihak
yang
berkepentingan
dengan
pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi tersebut dapat
dimengerti
dan dipahami
secara
mendalam sehingga
memperoleh
dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan programprogram yang harus diemban dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi ini
berarti menumbuh-suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan
orisinil
dan
inovatif.
Karena
itu,
setiap
kepala
sekolah
dalam
mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda
inovasi
ini
menjadi
alat
spesifik
mewirausahakan
dan
utama
dalam
suatu
strategi
sekolah.
Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat
mutu atau kriteria mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapanharapan
tentang
pendidikan
di
sekolah
dari
semua
pihak
yang
berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua unsur pokok yang dapat
dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama unsure internal
institusi sekolah dan kedua unsur eksternal
sekolah itu. Unsur-unsur
internal institusi sekolah yang dapat dikaji, meliputi:
1.Pembelajaran yang dialami peserta didik
2.Pengembangan kurikulum/ program pendidikan
3.Kompetensi professional guru dan pengembangan system pengajaran
4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu sendiri.
Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
1. Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2. Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda
inovasi sebagai contoh-contoh program yang mengungkapkan
kewirausahaan dari kedua unsure sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur
dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi.
Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah
serta profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan
penstrukturan iklim kewirausahaan berada pada penyempurnaan usahausaha untuk implementasi proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini
menekankan pada proses internal organisasi, yakni usaha-usaha yang
dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan
pola
manajemen
itu
sendiri.
Kemampuan
menjabarkan
kebijakan
pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan transfomasional
dan
visioner,
kemampuan
mengelola
perubahan
dan
kemampuan
mengambil keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja
yang menguntungkan, merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi
para kepala sekolah dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah
proses internal organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk,
proses dan teknologi. Ketiganya diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran
jangka
panjang.
Menyangkut
pengembangan
produk,
proses
organisasional atau pengelolaan sekolah itu haruslah berorientasi pada
perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan
customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut pengembangan
proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung dalam
penciptaan
suasana-suasana
menyenangkan.
Sedangkan
yang
menggairahkan,
menyangkut
teknologi,
dinamis
berarti
dan
proses
pengelolaan sekolah itu menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis,
efsien dengan penggunaan sarana dan peralatan (teknologi) yang makin
canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses
dan teknologi seperti pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim
kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk. Dengan demikian
maksud
utama
pengembangan
strategi
manajemen
sekolah
yang
mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan
maju
dan
memperoleh
mencukupi.
bermutu,
tingkat
serta
pihak-pihak
kesejahteraan
dan
yang
terlibat
keuntungan
di
dalamnya
finansial
yang
2.3.Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia
pendidikan
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat
dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya
kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang
abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk
selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri
dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama
lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan
meningkatkan
solusi
atau
kreatif
untuk
terhadap
masalah
memperkaya
dan
peluang
kehidupan
untuk
orang-orang.
Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa
kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru.
Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif
adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif
adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi
bidang yang diminati di bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis,
komunitas pergurua tinggi dan sekolah-sekolah umum baik di dalam
maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur lembaga-
lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus
pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah
maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para
entrepreneur
yang mampu menjawab
tantangan dan memanfaatkan
peluang di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk
wilayah asia pasifik dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini,
manusia mempunyai kemampuan menegerial dan entrepreneurial serta
kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri sendiri, manusia yang
berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan. entrepreneur adalah
seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah
pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan
datang, orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil
resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan
pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan perekonomian negara,
pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor 4, tahun 1995
tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan
kewirausahaan” kemudian inpres
ini
ditindaklanjuti oleh depdiknas
dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam
paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa.
Program ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas
terhadap masih tingginya tingkat pengangguran dikalangan terdidik
khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi, serta dalam rangka
menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui departemen koperasi
dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan
Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa.
Program ini merupakan gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara
dini kepada siswa–siswa kita khususnya dan masyarakat pemula yang
akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan
kewirausahaan populer karena 5 alasan yaitu:
Pembuatan
rencana
menggabungkan
usaha
akutansi,
ekonomi,
mengarahkan
mahasiswa
keuangan,pemasaran
dan
disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan pengalaman pendidikan
yang terpadu dan memperkaya
Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha
baru oleh lulusan atau untuk memperkuat prospek penerimaa kerja
dan keberhasilan lulusan di pasar tenaga kerja
Pendidikan
kewirausahaan
dapat
mempromosikan
transfer
teknologi dari perguruan tinggi ke pasar melalui pengembangan
rencana usaha yang bebasis teknologi
Pendidikan kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas
bisnis dan komunitas perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan
dipandang oleh pemimpin usaha sebagai aplikasi pendekatan yang
bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi, dan mereka telah
mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta
menyediakan tempat untuk magang
Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini,
dan kewirausahaan berada di luar batas
disiplin ilmu yang
tradisional, maka memungkin kan untuk malakukan percobaan–
percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam
usaha
untuk
mencerdaskan
dan
mensejahterakan
bangsa
dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya berpendidikan dan
berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual Quotion),
namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual
Qoution). Perguruan
tinggi
berperan serta
dalam mensejahterakan
bangsa, membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan
inovasi sangat diperlukan apalagi dalam menghadapi persaingan dunia
usaha, yang semakin ketat sehingga seorang wirausahawan dituntut agar
memliki pemikiran khususnya dalam bidang pendidikan yang kreatif dan
inovatif. Untuk itu, seorang wirausahawan perlu memahami proses-proses
pemikiran kreatif dan inovatif; ciri-ciri pemikiran kreatif; sifat-sifat
mendasar dari kreativitas; tahap-tahap pemikiran kreatif yaitu antara lain
Persiapan
(Preparation),
Penyelidikan
(Investigation),
Transformasi
(Transformation),
Pengujian
Penetasan
(Verification),
(Incubation),
dan
Implementasi
Penerangan
(Illumination),
(Implementation);
serta
bagaimana menerapkannya dalam dunia usaha. Selain itu, wirausahawan
juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif serta mampu menyadari
tuntutan bisnis masa kini agar mampu bersaing dan mempertahankan
usahanya
dalam
menghadapi
persaingan
dunia
usaha
dan
dunia
pendidikan saat ini.
3.2.Kritik dan Saran
Demikian penyusunan makalah ini kami selesaikan. Kami merasa bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu tulisan, sistematika penulisan,
maupun pemaparan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien
DAFTAR PUSTAKA
....Adair, John.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi
Ibrahim dari buku The Art of Creative Thinking. 2007. Kogen Page,
London and Philadelphia. Rumpun, Yogyakarta.
....Donal G. 1972. Anatomi Inovasi yang Berhasil. Membina Program
Kewirausahaaan
dan
Mengantar
Management Association.
Majalah
Inovasi:
American
BIDANG PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Alloh SWT, karena atas
petunjuk-Nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Sholawat dan salam tidak henti-hentinya kami sampaikan kepada nabi
Muhammad
SAW,
keluarga,
sahabat
dan
para
pengikutnya
yang
senantiasa kami ikuti dan mengamalkan sunnah-sunnah-Nya. Makalah ini
dibuat
dengan
tujuan
untuk
memenuhi
tugas
…………………………………………………….dengan
mata
judul
kuliah
“Pemikiran
Kewirausahaan Kreatif Inovatif dalam Dunia Pendidikan”.Ucapan terima
kasih kami sampaikan kepada:
1.
2.
3.
4.
Yth.Sobari WS,S.Pd.M.Pd selaku dosen mata kuliah Enterpreneurship
Kedua orang tua kami yang telah memberi motivasi kepada kami
Rekan-rekan seperjuangan
Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini
Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-
rekan mahasiswa pada khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa didalam menyusun makalah ini tentunya
masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saran dari
pembaca sangat kami nantikan untuk penyempurnaan makalah ini.
Kebumen,
2013
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………..
i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………....
ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Masalah……………………………………………………….
1.2.
1
Rumusan
Masalah……………………………………………………………...
1.3.
2
Tujuan
Penulisan………………………………………………………………. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Apa
itu
…………………………………………..
berpikir,
kreatif
dan
inovatif
3
2.2.Bagaimana srategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif
dalam
dunia
pendidikan
…………………………………...................................
4
2.3.Bagaimana penerapan pemikiran yang kreatif dan
inovatif
dalam
dunia
…………………………................................. 5
BAB III PENUTUP
pendidikan
3.1.Kesimpulan……………………………………………………………………..
15
3.2.Kritik
Saran…………………………………………...................................
dan
16
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...
17
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.Latar Belakang Masalah.
Dalam segala hal yang kita kerjakan kita dituntut untuk memiliki
kreatifitas dan inovasi sendiri mulai mengerjakan hal mudah seperti
memasak sampai hal yang bisa dikatakan rumit seperti memimpin sebuah
negara,semua masalah itu memerlukan kecerdasan dan kreatifitas
berfikir. Seiring berkembangnya zaman yang didukung oleh teknologiteknologi canggih dapat membantu kita meningkatkan daya kreatifitas
kita. Selain kreatifitas yang harus dimiliki kita juga harus memiliki inovasi
karena dari inovasi lah semua jalan kehidupan terbuka.Inovasi merupakan
hal yang mungkin bisa dibilang sebagai pencetus kreatifitas. Seperti
dalam menjalankan perusahaan yang berbasis di bidang IT inovasi dan
kreatifitas adalah kunci utama yang harus menjadi prioritas.
Kreatifitas
dan
pengalaman.Karena
inovasi
menemukan
dapat
juga
kreatifitas
kita
dan
dapatkan
inovasi
dari
diperlukan
pembelajaran terlebih dahulu.Mungkin kita perlu menjadi seorang yang
salah dulu untuk menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. kreatifitas
dan inovasi juga dapat kita dapatkan dari bertukar informasi mungkin jika
banyak informasi yang kita dapatkan maka makin banyak jalan yang kita
miliki,yang dimana jalan itu adalah sesuatu hal yang disebut kreatifitas.
Mencoba hal-hal baru, jangan khawatir gagal, karena apa yang
terjadi adalah, kita mungkin dihantarkan ke sesuatu yang baru.”
Bukankah mereka asalnya tidak mengetahui caranya memainkan alat
musik lainnya,namun karena adanya bertukar informasi terciptalah
sesuatu yang baru dan itu disebut kreatifitas.
2.2.Rumusan Masalah.
1. Apa itu berpikir, kreatif dan inovatif?
2. Bagaimana srategi wirausahawan yang kreatif dan inovatif dalam
dunia pendidikan?
3. Bagaimana penerapan pemikiran kewirausahaan yang kreatif dan
inovatif dalam dunia pendidikan?
2.3.Tujuan Penulisan.
1. Untuk
memenuhi
Entrepeneurship.
tugas
kelompok
mata
kuliah
2. Agar mahasiswa mengetahui tentang perlunya inovasi dan
kreativitas dalam berwirausaha di dunia pendidikan.
3. Memberi motivasi agar mahasiswa mempunyai
jiwa
kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Berpikir, Kreatif dan Inovatif
Berpikir adalah proses yang intens untuk memecahkan masalah,
dengan
menghubungkan
satu
hal
dengan
yang
lain,
sehingga
mendapatkan pemecahan. Yang kemudian menjadi masalah adalah bahwa
hal-hal yang akan dihubungkan tersebut belum tentu ada atau hadir di
benak kita.
Oleh karena itu berpikir melibatkan kemampuan untuk
membayangkan atau menyajikan objek-objek yang tidak ada secara fisik
atau kejadian-kejadian yang tidak sedang berlangsung.
Agar seseorang dapat membayangkan atau menyajikan hal-hal
yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, maka untuk itu dibutuhkan
bahan-bahan dasar. Bahan-bahan dasar inilah yang membangun pikiran
dan kemudian menentukan model berpikir seseorang. Menurut Morris
(1990), bahan-bahan dasar itu adalah bayang-bayang (image) dan
konsep-konsep, untuk selanjutnya konsep-konsep tersebut kemudian
ditransformulasikan ke dalam bentuk kata-kata atau bahasa atau dalam
bentuk lainnya.
Yang dimaksud dengan kreativitas adalah menghadirkan suatu
gagasan baru. Kreativitas itu merupakan sebuah proses yang dapat
dikembangkan
dan
ditingkatkan.
Anda
harus
mengetahui
bahwa
kreativitas tiap-tiap orang berbeda-beda, kemampuan seseorang dalam
bakat,
pengetahuan,
dan
lingkungan
juga
dapat
mempengaruhi
kreativitas. Kreativitas merupakan sumber yang penting dari kekuatan
persaingan karena adanya perubahan lingkungan.
Inovasi menurut Goman (1991) merupakan penerapan secara
praktis gagasan kreatif. Inovasi tercipta karena adanya kreativitas yang
tinggi. Kreativitas adalah kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru
ke dalam kehidupan.
Pendapat lain menyebutkan kreativitas itu adalah kemampuan
untuk menciptakan suatu produk baru ini :
a.
Kreativitas
adalah
kemampuan
kombinasi atau melihat
untuk
membuat
kombinasi-
hubungan-hubungan baru antara unsure,
data, variabel, yang sudah ada sebelumnya.
b.
Kreativitas
adalah
kemampuan
seseorang
untuk
melahirkan
sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Conny
Semiawan (1984).
Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang Wirausaha terletak
pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat yang
tinggi. Sedangkan semangat atau etos kerja yang tinggi seorang
Wirausaha itu terletak pada kreativitas dan rasa percaya pada diri sendiri
untuk maju dalam berwirausaha. Seorang Wirausaha yang kreatif dapat
menciptakan
hal-hal
yang
baru
untuk
mengembangkan
usahanya.
Kreativitas dapat menyalurkan inspirasi dan ilham terhadap gagasangagasan baru untuk kemajuan dalam bidang usahanya. Kita tidak
mungkin memiliki gambaran yang lengkap mengenai masa depan, tetapi
tindakan kita akan memiliki konsekuensi di masa depan. Oleh karena
itulah, kita memerlukan pemikiran yang kreatif yang membantu untuk
melihat konsekuensi dari tindakan serta untuk memberikan alternatif
tindakan.
Pemikiran
kreatif
berhubungan
secara
langsung
dengan
penambahan nilai, penciptaan nilai, serta penemuan peluang bisnis.
Seorang wirausaha yang selalu ingin berhasil dalam menjalankan
perusahaanya harus selalu bisa menciptakan inovasi-inovasi yang baru.
Seorang
wirausahawan
yang
kreatif
dan
inovatif
akan
mampu
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi bisnis pada zaman
sekarang. Seorang wirausahawan yang inovatif akan selalu menciptakan
produk-produk yang baru untuk kemajuan usahanya.
Inovasi bukanlah berarti menciptakan sebuah produk baru. Inovasi
dapat berwujud apa saja, baik dalam bentuk jasa maupaun produk.
Inovasi juga bisa dilakukan dengan mengamati produk atau jasa yang
sudah ada, kemudian melakukan modifikasi untuk membuat hasil yang
lebih baik. Atau dari modifikasi tersebut akan melahirkan sebuah produk
baru lagi.
2.2.Stategi
wirausahawan
yang
kreatif
dan
inovatif
dalam
dunia
pendidikan
Strategi kewirausahaan merupakan langkah-langkah pokok yang
perlu ditempuh kepala sekolah dalam menjadikan sekolahnya sebagai
organisasi yang bersifat kewirausahaan (entrepreneurial organization).
Lupriyono dan Wacik (1998) yang dikutip dalam buku manajemen
pendidikan karangan Tim dosen Administrasi Pendidikan Universitas
pendidikan Indonesia (2008) menyatakan bahwa strategi kewirausahaan
mencangkup pengembangan visi,dorongan inovasi, dan penstrukturan
iklim kewirausahaan.
a.Pengembangan visi/misi
Langkah awal dalam mewirausahakan lembaga pendidikan adalah
merumuskan visi/misi. Visi atau misi merupakan gambaran cita-cita atau
kehendak sekolah yang ingin diwujudkan dalam masa yang akan datang.
Visi sekolah harus dirumuskan dengan jelas, singkat dan mengandung
dukungan nyata untuk mewujudkan perubahan atau inovasi yang bersifat
entrepreneurial.
Visi yang telah dirumuskan, selanjutnya disosialisasikan atau
disebarluaskan
kepada
semua
pihak
yang
berkepentingan
dengan
pendidikan di sekolah dasar. Maksudnya, agar visi tersebut dapat
dimengerti
dan dipahami
secara
mendalam sehingga
memperoleh
dukungan. Visi yang telah dirumuskan melahirkan misi dan programprogram yang harus diemban dalam praktik kewirausahaan
.b.Dorongan Inovasi
Berkaitan dengan semangat mewirausahakan sekolah, strategi ini
berarti menumbuh-suburkan dan mengembangkan gagasan-gagasan
orisinil
dan
inovatif.
Karena
itu,
setiap
kepala
sekolah
dalam
mewirausahakan sekolahnya dituntut memiliki agenda inovasi. Agenda
inovasi
ini
menjadi
alat
spesifik
mewirausahakan
dan
utama
dalam
suatu
strategi
sekolah.
Agenda inovasai yang dimiliki itu sewajarnya merujuk pada perangkat
mutu atau kriteria mutu yang merefleksikan kebutuhan dan harapanharapan
tentang
pendidikan
di
sekolah
dari
semua
pihak
yang
berkepentingan. Sebagai alternatif, terdapat dua unsur pokok yang dapat
dipertimbangkan untuk agenda inovasi tersebut. Pertama unsure internal
institusi sekolah dan kedua unsur eksternal
sekolah itu. Unsur-unsur
internal institusi sekolah yang dapat dikaji, meliputi:
1.Pembelajaran yang dialami peserta didik
2.Pengembangan kurikulum/ program pendidikan
3.Kompetensi professional guru dan pengembangan system pengajaran
4.Pra-sarana dan pengembangan sarana/ fasilitas pendidikan
5.Pembiayaan pendidikan
6.Pengembangan budaya sekolah
7.Perilaku manajemen itu sendiri.
Unsur-unsur eksternal dari institusi sekolah itu yang dapat dikaji meliputi :
1. Perhatian dan partisipasi orang tua / masyarakat, dan
2. Kondisi alam dan lingkungan sosial budaya masyarakat. Agenda
inovasi sebagai contoh-contoh program yang mengungkapkan
kewirausahaan dari kedua unsure sekolah.
c.Penstruktur Iklim Intrapreuneurial
Langkah strategis ini merupakan proses pembentukan unsur-unsur
dan suasana yang mendukung atas terselenggaranya agenda inovasi.
Dalam hal ini, komitmen manajemen dan kepemimpinan kepala sekolah
serta profesionalisme staf/guru-guru itu amat dibutuhkan. Tekanan
penstrukturan iklim kewirausahaan berada pada penyempurnaan usahausaha untuk implementasi proyek-proyek inovasi. Artinya strategi ini
menekankan pada proses internal organisasi, yakni usaha-usaha yang
dilakukan pihak sekolah dalam memantapkan system manajemannya.
Hal ini tidak bisa lepas dari tuntutan perubahan mewirausahakan
pola
manajemen
itu
sendiri.
Kemampuan
menjabarkan
kebijakan
pendidikan yang berlaku di daerahnya, kepemimpinan transfomasional
dan
visioner,
kemampuan
mengelola
perubahan
dan
kemampuan
mengambil keputusan, serta kemampuan mengembangkan jaringan kerja
yang menguntungkan, merupakan sejumlah tuntutan yang patut dipenuhi
para kepala sekolah dalam mengembangkan strategi yang dimaksudkan.
Strategi ini didefinisikan sebagai corporate venturing yaitu sebuah
proses internal organisasi yang pokok untuk mengembangkan produk,
proses dan teknologi. Ketiganya diinstitusionalisasikan untuk kemakmuran
jangka
panjang.
Menyangkut
pengembangan
produk,
proses
organisasional atau pengelolaan sekolah itu haruslah berorientasi pada
perolehan hasil (kinerja) yang bermutu dan berorientasi pada kepuasan
customer sebagai pihak yang terlayani. Menyangkut pengembangan
proses, berarti pengelolaan sekolah itu sendiri harus berlangsung dalam
penciptaan
suasana-suasana
menyenangkan.
Sedangkan
yang
menggairahkan,
menyangkut
teknologi,
dinamis
berarti
dan
proses
pengelolaan sekolah itu menawarkan usaha-usaha yang lebih praktis,
efsien dengan penggunaan sarana dan peralatan (teknologi) yang makin
canggih.
Dengan pengelolaan sekolah yang berorientasi pada produk, proses
dan teknologi seperti pada penjelasan di atas, maka penstrukturan iklim
kewirausahaan itu secara bertahap akan terbentuk. Dengan demikian
maksud
utama
pengembangan
strategi
manajemen
sekolah
yang
mengandung muatan entrepreneurial adalah citra sekolah yang terkesan
maju
dan
memperoleh
mencukupi.
bermutu,
tingkat
serta
pihak-pihak
kesejahteraan
dan
yang
terlibat
keuntungan
di
dalamnya
finansial
yang
2.3.Penerapan pemikiran kewirausahaan kreatif, inovatif dalam dunia
pendidikan
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat
dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya
kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat berkembang
abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut wirausaha untuk
selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru. Karakter cepat berpuas diri
dan cenderung stagnan sama saja membawa bisnis ke arah kematian.
Pemahaman kreatif dan inovatif sering kali dipertukarkan satu sama
lain. Menurut Zimmerer dkk (2009) kreativitas adalah kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang. Inovasi adalah kemampuan untuk
menerapkan
meningkatkan
solusi
atau
kreatif
untuk
terhadap
masalah
memperkaya
dan
peluang
kehidupan
untuk
orang-orang.
Selanjutnya Ted Levitt (dalam Zimmerer, 2009) menyatakan bahwa
kreativitas memikirkan hal-hal baru dan inovasi mengerjakan hal-hal baru.
Jadi kreatif adalah sifat yang selalu mencari cara-cara baru dan inovatif
adalah sifat yang menerapkan solusi kreatif. Kreatif tapi tidak inovatif
adalah mubazir karena ide hanya sebatas pemikiran tanpa ada realisasi.
Pendidikan kewirausahaan sedang tumbuh dan berkembang menjadi
bidang yang diminati di bebagai universitas, sekolah-sekolah bisnis,
komunitas pergurua tinggi dan sekolah-sekolah umum baik di dalam
maupun di luar negeri. Dimana-mana tumbuh menjamur lembaga-
lembaga pendidikan kewirausahaan , baik yang berbentuk kursus-kursus
pendek, program diploma, hingga masuk kurikulum sekolah menengah
maupun perguruan tinggi. Pada era sekarang ini, dibutuhkan para
entrepreneur
yang mampu menjawab
tantangan dan memanfaatkan
peluang di kawasan pasar bebas yang akan di mulai tahun 2020 untuk
wilayah asia pasifik dalam menghadapi situasi yang sarat kompetisi ini,
manusia mempunyai kemampuan menegerial dan entrepreneurial serta
kemampuan yang bisa di pakai untuk menolong diri sendiri, manusia yang
berkarakter kuat dan mandiri, sangat di perlukan. entrepreneur adalah
seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas, yang sebagian besar mereka adalah
pendorong perubahan, inovasi kemajuan dan perekonomian yang akan
datang, orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengambil
resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berkaitan dengan
pentingnya masalah kewirausahaan bagi perbaikan perekonomian negara,
pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I Nomor 4, tahun 1995
tentang “ gerakan nasional memasyarakatkan dan membudayakan
kewirausahaan” kemudian inpres
ini
ditindaklanjuti oleh depdiknas
dengan di luncurkannya program pengembangan kewirausahan ini dalam
paket-paket pendidikan dan kegiatan bagi siswa SMK dan mahasiswa.
Program ini merupakan bentuk dari kepedulian pemerintah dan depdiknas
terhadap masih tingginya tingkat pengangguran dikalangan terdidik
khususnya lulusan SMK dan perguruan tinggi, serta dalam rangka
menjawab tantangan global. Pemerintah melalaui departemen koperasi
dan UKM juga telah mencanangkan program “Getuk Nasional” (Gerakan
Tunas Kewirausahaan Nasional) untuk pelajar SMA dan mahasiswa.
Program ini merupakan gerakan penanaman jiwa kewirausahaan secara
dini kepada siswa–siswa kita khususnya dan masyarakat pemula yang
akan melakukan kegitaan wirausaha. Dinegara-negara maju pendidikan
kewirausahaan populer karena 5 alasan yaitu:
Pembuatan
rencana
menggabungkan
usaha
akutansi,
ekonomi,
mengarahkan
mahasiswa
keuangan,pemasaran
dan
disiplin bisnis lainnya. Sehingga menjadikan pengalaman pendidikan
yang terpadu dan memperkaya
Pendidikan kewirausahaan dapat mepromosikan pendirian usaha
baru oleh lulusan atau untuk memperkuat prospek penerimaa kerja
dan keberhasilan lulusan di pasar tenaga kerja
Pendidikan
kewirausahaan
dapat
mempromosikan
transfer
teknologi dari perguruan tinggi ke pasar melalui pengembangan
rencana usaha yang bebasis teknologi
Pendidikan kewirausahaan menciptakan hubungan antara komunitas
bisnis dan komunitas perguruan tinggi. Pendidikan kewirausahaan
dipandang oleh pemimpin usaha sebagai aplikasi pendekatan yang
bermanfaat untuk belajar bisnis dan ekonomi, dan mereka telah
mebuka diri bersedia mendanai program kewirausahaan serta
menyediakan tempat untuk magang
Karena tidak ada yang baku untuk pendidikan kewirausahaan ini,
dan kewirausahaan berada di luar batas
disiplin ilmu yang
tradisional, maka memungkin kan untuk malakukan percobaan–
percobaan dalam kurikulumnya.
Dalam
usaha
untuk
mencerdaskan
dan
mensejahterakan
bangsa
dibutuhkan wirausaha-wirausaha yang tidak hanya berpendidikan dan
berpengetahuan luas serta menguasai teknologi(Intelectual Quotion),
namun juga perlu memiliki EQ(Emotional Quotion) dan SQ(Spiritual
Qoution). Perguruan
tinggi
berperan serta
dalam mensejahterakan
bangsa, membangun ekonomi yang kini masih terpuruk.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa kreativitas dan
inovasi sangat diperlukan apalagi dalam menghadapi persaingan dunia
usaha, yang semakin ketat sehingga seorang wirausahawan dituntut agar
memliki pemikiran khususnya dalam bidang pendidikan yang kreatif dan
inovatif. Untuk itu, seorang wirausahawan perlu memahami proses-proses
pemikiran kreatif dan inovatif; ciri-ciri pemikiran kreatif; sifat-sifat
mendasar dari kreativitas; tahap-tahap pemikiran kreatif yaitu antara lain
Persiapan
(Preparation),
Penyelidikan
(Investigation),
Transformasi
(Transformation),
Pengujian
Penetasan
(Verification),
(Incubation),
dan
Implementasi
Penerangan
(Illumination),
(Implementation);
serta
bagaimana menerapkannya dalam dunia usaha. Selain itu, wirausahawan
juga dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif serta mampu menyadari
tuntutan bisnis masa kini agar mampu bersaing dan mempertahankan
usahanya
dalam
menghadapi
persaingan
dunia
usaha
dan
dunia
pendidikan saat ini.
3.2.Kritik dan Saran
Demikian penyusunan makalah ini kami selesaikan. Kami merasa bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu tulisan, sistematika penulisan,
maupun pemaparan. Oleh karena itu kami mengharapkan kepada pembaca untuk dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun guna untuk memperbaiki makalah ini.
Semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien
DAFTAR PUSTAKA
....Adair, John.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi
Ibrahim dari buku The Art of Creative Thinking. 2007. Kogen Page,
London and Philadelphia. Rumpun, Yogyakarta.
....Donal G. 1972. Anatomi Inovasi yang Berhasil. Membina Program
Kewirausahaaan
dan
Mengantar
Management Association.
Majalah
Inovasi:
American