ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ATAS PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PROSES PRODUKSIPADA CV BAHANA KARYA

  

ANALISIS PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN

ATAS PROSEDUR PEMBELIAN BAHAN BAKU DALAM

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PROSES PRODUKSIPADA

CV BAHANA KARYA

Muflikhah, Tri Lestari, Mahsina

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh perusahaan menerapkan sistem pengendalian intern pada prosedur pembelian bahan baku dalam meningkatkan efektifitas proses produksi pada CV Bahana Karya. Metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriftif. data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder, data primer diperoleh dengan melakukan wawancara secara langsung dengan pihak CV Bahana Karya dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka.Hasil analisis penelitian dengan judul ‘’Analisis penerapan sistem pengendalian intern atas prosedur pembelian bahan baku dalam meningkatkan efektifitas proses produksi pada CV Bahana Karya. dari penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa sistem pengendalian intern pada cv bahana karya masih belum efektif dan masih lemah. itu terlihat dari adanya perangkapan tugas pada pembelian kredit, tidak adanya dokumen yang dibuat seperti, surat penawaran harga, surat perubahan order, surat bukti kas keluar pada CV Bahana Karya.

  Kata Kunci: Sistem Pengendalian Intern, Prosedur Pembelian, Efektifitas

ABSTRACT

  The reason for this research to know how far companies apply internal

control system on the purchase procedure credit in impproving the effectiveness of

the production process.Descriptive qualitative approach used for this research

method by using desaign. using data primery and secondary data. primry data

obtained with conduct interviews on drectly with parties CV Bahana Karya and

secondry data were obtained from literature study.Result of research analysis with

title “Analiysis application internal control sistem on procedure purchase raw

material in improve production process in CV Bahana Karya. Of the research can be

concluded that internal control system on cv bahana karya still not effective and still

weak. It is from existence task capture on credit purchases, no document creted as

quotation letter, mail order changes, cash out proof on CV Bahana Karya.

  Keywords : Internal Control System, Purchase Procedure, Effectivenes

  PENDAHULUAN

  Setiap perusahaan dituntun untuk bisa dan dapat meningkatkan kinerja perusahaan agar tidak tertinggal dengan perusahaan yang lain baik yang mengenai informasi ataupun pengendalian. Pembelian dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pembelian secara kredit ataupun pembelian secara tunai. Untuk menghindari berhentinya aktivitas diperusahaan dan didalam memproduksinya perusahaan sering kali melakukan pembelian bahan baku secara kredit dengan melakukan pembelian secara kredit persahaan dapat melakukan perputaran roda keuangannya untuk kebutuhan yang lain yang dilakukan oleh perusahaan agar semua yang ada didalam perusahaan dapat berjalan beriringan dan semua aktifitas produksinya bisa berjalan lancar.

  Sedangkan kelancaran proses produksi dipengaruhi oleh bahan baku karena bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal atau dari pengolahan sendiri, (Mulyadi, 2016:275). Setiap perusahaan pastilah memiliki tujuan yang sama pada umumnya yaitu memperoleh keuntungan (laba).Maka perlu adanya suatu penanganan yangbaik atas pembelian bahan baku. Kelebihan, kekurangan, kesalahan dalam melakukan pembelian akan berdampak buruk bagi tercapainya tujuan suatu perusahaan yaitu untuk memperoleh keuntungan (laba)yang sebesar-besarnya.

  Untuk itu penentuan berapa besarnya, harganya, dan standart yang dibutuhkan dalam pembelian bahan baku yang akan dilaksanakan haruslah dilakukan secara cermat atas pertimbangan yang telah ditetapkan dan direncanakan sebelumnya. Sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya kelebihan, kekurangan, kesalahan dan pembengkakan harga yang berakibat kurang menguntungkannya bagi perusahaan.Dengan begitu itu agar suatu perusahaan dapat dikendalikan dan berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, perusahaan harus memiliki sistem pengendalian intern yang baik terhadap prosedur pembelian. Hal itu bertujuan supaya pemilik dapat mengontrol setiap kegiatan operasional di peusahaan untuk mengurangi kelambatan, kesalahan, kecurangan, kelengkapan, bahan baku yang dibutuhkan untuk kelancaran proses produksi.

  Rumusan Masalah

  Bagaimana analisis penerapan sistem pengendalian intern dalam prosedur pembelian sudah diterapkan dengan baik dan dapatkah meningkatkan efetifitas pada perusahaan CV Bahana Karya ?

  Tujuan Penelitian

  1. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai penerapan pengendalian intern dan efektivitas prosedur pembelian pada perusahaan.

  2. Untuk mengetahui sejauh mana pengendalian intern dan efektivitas prosedur pembelian berjalan dengan efektif dalam perusahaan.

TINJAUAN PUSTAKA

  Mulyadi (2016:2) sistem adalah”suatu kelompok unsur yang erat hubungannnya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” Masyhad (2006:239)”pengendalian Intern (internal

  

control ) merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari

  penyalahgunaan, memastikan bahwa perundang-undangan dan peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya. Perusahaan juga menggunakan pengendalian intern untuk mengarahkan operasi dan mencegah penyalahgunaan sistem”.

  Mulyadi (2002:181), menyatakan bahwa,” sistem pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain, yang didesain untuk memberikan keyakikan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan yakni kendala pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi.”

  Baridwan (2009:3) prosedur yaitu:“suatu urutan-urutan pekerjaan kerani (clerical), biasanya melibatkan bebrapa orang dalam suatu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin adanya perlakukan yang seragam terhadap transaks-transaksi pe rusahaan yang sering terjadi”. Soemarso (2014:208)”pembelian (purchase) adalah akun yang digunakan untuk mencatat semua pembelian barang dagang dalam satu periode”.

  Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua : pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negri, sedangkan impor adalah pembelian adalah pembelian dari pemasok luar negri. Mulyadi (2016:243)

  Wibowo et. Al., (2002:81) mengemukakan, “pembelian kredit adalah pembelian barang dagangan yang diserta komitmen pembeli untuk membayar tunai di waktu yang akan datang. Mulyadi (2015:275), bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Siagian (2008:24), efektifitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana alam jumlah tetentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektifitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tindakanya sasaran yang telah ditetapkan jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektifitasnnya.

METODE PENELITIAN

  Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah kualitatif, menurut Sugiyono (2013:14) metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan uantuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen )dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan

  , teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan) , analisis data bersifat

  snowbal

  induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. maka dengan ini peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif.

  Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan metode, pengumpulan data. Adapun jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang bersumber dari data primer dan sekunder.

  Batasan masalah yang diteliti agar penelitian terfokus pada tujuan yang diteliti yaitu terbatas pada ruang lingkup studi kasus analisis penerapan sistem pengendalian intern atas prosedur pembelian bahan baku dalam meningkatkan efektifitas proses produksi pada CV Bahana Karya.

  Yin (2008:30), unit analisis secara fundamental berkaitan dengan masalah penentuan apa yang dimaksud dengan “kasus” dalam penelitian yang bersangkutan. Adapun unit analisis penelitian ini adalah analisis sistem pengendalian intern pada prosedur pembelian dan guna meningkatkan efektifitas produksi pada CV Bahana Karya.

  Teknik pengumpulan data dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode yaitu Survey pendahuluan, studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik analisis data yang diajukan perusahaan untuk diteliti dengan langkah- langkah sebagai berikut:

  1. Identifikasi data dalam sistem pengendalian intern dan prosedur pembelian bahan

  baku pada CV Bahana Karya (Desa Glidah Rt 11 Rw.03 Kec. Kedamean Gersik)

  

2. Analisis penerapan sistem pengendalian intern dan prosedur pembelianbahan baku

  dalam meningkatkan efektifitas proses produksi pada CVBahana Karya(Desa Glidah Rt.11 Rw.03 Kec. Kedamean Gersik)

  

3. Evaluasi kelemahan atas sistem pengendalian intern dan prosedur pembelianbahan

  baku pada CVBahana Karya(Desa Glidah Rt.11 Rw.03 Kec. Kedamean Gersik) 4. Analisis usulan solusi atas kekurangan yang ditemukan baik dari prespektual prinsip sistem pengendalian intern dan efektifitas pembelian padaCVBahana Karya(Desa Glidah Rt.11 Rw.03 Kec. Kedamean Gersik) 5. Kesimpulan dan saran

  HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Identifikasi data dalam sistem pengendalian intern dan prosedur pembelian

bahan baku pada CV Bahana Karya (Desa Glidah Rt 11 Rw.03 Kec. Kedamean

Gersik)

  Adapun dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian oleh CV. Bahana Karya adalah sebagai berikut:

  1. Surat Permintaan Pembelian Dokumen ini dibuat oleh bagian gudang dan Bagian gudang menerbitkan surat permintaan pembelian sesuai kebutuhan yang ada di gudang dengan persetujaan dari bagian gudang.

  2. Purchase Order Dokumen ini dibuat oleh bagian pembelian setelah bagian pembelian mendapatkan informasi bahwa bagian gudang membutuhkan bahan baku. Dan bagian pembelian membuat purchase order sesuai dengan apa yang sudah di infokan oleh bagian gudang kepada bagian pembelian.

  3. Surat Penerimaan Barang Dokumen ini digunakan oleh bagian gudang untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok sudah sesuai dengan surat order pembelian dari CV.

  Bahan Karya.

  Adapun Unsur-Unsur Pengendalian Intern dalam Pembelian CV Bahana Karya adalah sebagai berikut:

  a. Organisasi

  b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

  c. Praktek yang sehat Adapun Fungsi yang terkait didalam pembelian kredit bahan baku CV. Bahana Karya antara lain adalah sebagai berikut:

  a. Fungsi Gudang

  b. Fungsi Pembelian

  c. Fungsi Penerimaan

  d. Fungsi Akuntansi

  

Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Prosedur Pembelian Bahan

Baku Pada CV Bahana Karya

  Adapun prosedur yang membentuk sistem pembelian kredit yang terdapat di CV.Bahana Karya adalah sebagai berikut:

  1. Sebelum melakukan pembelian bahan baku harus ada pemeriksaan atau pengecekan terhadap persedian bahan baku. setelah dilakukan pemeriksaan atau pengecekan barulah menentukan bahan apa saja yang dibutuhkan dan seberapa banyak barang yang dibutuhkan.

  2. Jika sudah mengetahui bahan baku yang dibutuhkan dan seberapa banyak yang dibutuhkan maka bagian gudang membuat surat permintaan pembelian dan surat permintaan pembelian diserahkan kepada bagian pembelian.

  3. Setelah bagian pembelian menerima surat permintaan pembelian barulah pihak bagian pembelian memilih supplier.

  4. Jika sudah memilih supplier bagian pembelian meminta persetujuan kepada direktur untuk melakukan pembelian kepada supplier yang sudah dipilih.

  5. Bagian pembelian membuat surat order pembelian yang diberikan kepada supplier yang sudah dipilih.

  6. Bersamaan dengan surat order pembelian bagian pembelian melakukan perjanjian dengan pihak supplier untuk melakukan pembelian secara kredit melalui telephon.

  7. Setalah perjanjian sudah dilakukan maka pihak supplier mengirimkan barang. bersamaan dengan pengiriman barang atau bahan baku pilak supplier membawa surat jalan dan surat order pembelian yang dari perusahaan agar bisa memastikan sesuai tidaknya pesanan yang dilakukan.

  8. Surat jalan yang dibuat oleh bagian supplier diberikan kepada bagian gudang dan akuntansi.

  9. Setelah meneriman surat jalan bagian gudang membuat lapoaran penerimaan barang dan laporan penerimaan barang agar dapat menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok sudah sesuai dengan pesanan.

  10. Apabila sudah sesuai pihak pemasok atau supplier memberikan faktur atau fakur pajak agar dapat diketahui biaya pembelian yang ditanggung dan kapan pembelian bahan baku akan dibayar sesuai dengan perjanjian yang sudah dibuat.

  Bagan Alur (Flowchat) Prosedur Pembelian kredit CV Bahana Karya

  Adapun bagan(flowchat) sistem pembelian kredit terdapat pada Gambar 1

  

Supplir Pembelian/Gudang Akuntansi

Surat order pembelian Membuat surat jalan SJ 3 SJ 2

  1 Surat jalan SPP Membuat SOP Surat order pembelian Surat jalan Surat jalan Mulai Mengecek persedian digudang SPP 3 SPP 2 Surat 1 prmintaan pembelin Laporan Penerimaan Barang LPB 3 LPB 2 Penerimaan 1 Laporan Barang SPP Surat jalan Penerimaan 3 Laporan Barang

FP

2 Faktur 1 FP 2 Faktur Surat Order Pembelian 1 Keterangan SPP LPB FP SJ : Surat Jalan SOP : F : Surat Permintaan Pembelian Laporan Penerimaan Barang Faktur Pajak Faktur : : : : FP 2 Faktur 1 A A Membuat laporan penerimaan barang

  Sumber: CV Bahana Karya (2017)

  Gambar 1 Flowchat Sistem Pembelian Kredit CV Bahana Karya

  

Evaluasi Kelemahan Sistem Pengendalian Intern atas Prosedur Pembelian

Bahan Baku CV Bahana Karya

  Adapun penjelasan dari evaluasi kelemahan antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Dalam pembelian bahan baku pemilik atau direktur ikut melakukan pembelian tanpa mengetahui terlebih dahulu kebutuhan yang ada digudang dan tidak menginformasikan pada bagian pembelian. akibatnya dalam pembelian bahan baku bisa saja terjadi penyimpangan atau salah dalam mealakukan pembelian yang berakibat terjadinya penumpukan bahan baku yang ada digudang.

  2. Adanya perangkapan tugas pada bagian gudang yang merangkap bagian pembelian, akibatanya dapat menghambat aktifitas dari setiap bagian karena kurang fokus pada job diskripsion yang mencakup dua tanggung jawab masing- masing yang sudah di tentukan.

  3. Ditemukan tidak adanya dokumen surat penawaran harga, dari tidak adanya dokumen surat penawaran harga maka perusahaan tidak mengetahui secara terperinci dan uptudate mengenai kenaikan barang atau spesifikasi dari barang akibatanya dapat terjadi kerugian dari ketidaktahuan mengenai kenaikan harga atau spesifikasi barang yang dibutuhkan.

  4. Ditemukan tidak adanya dokumen surat perubahan order pembelian dengan tidak adanya surat perubahan order akibatnya bisa terjadi penyimpangan pada saat pengembalian barang yang sudah dipesan pada supplier.

  5. Ditemukan tidak adanya dokumen bukti kas keluar, dengan adanya hal ini akibatnya dapat menyebabkan kecurangan oleh bagian akuntansi didalam pencatat bisa terjadi ketidak samaan jika tidak ada bukti yang jelas dan akurat yang terdapat di perusahaan.

  

Analisis Usulan dan Solusi Atas Kekurangan Yang Ditemukan Baik Dari

Prespektuel Prinsip Sistem Pengendalian Intern dan Efektifitas Pembelian CV

Bahana Karya

  1. Pelaksanaan dalam pembelian pemilik tidak perlu terjun langsung untuk melakukan pembelian karena tugas dari direktur memberikan otorisasi pada pembelian dan didalam perusahaan sudah ada bagian yang melakukan pembelian. Hal ini agar dapat mengefektifitaskan bagian pembelian dan agar tidak terjadi penumpukan barang digudang.

  2. Dibuatkan pemisahkan antara bagian pembelian dan bagian gudang dengan adanya perangkapan tugas dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan dan juga kecurangan-kecurangan. Dengan di pisahkan antara bagian pembelian dan bagian gudang akan membuat dari setiap bagian akan lebih fokus ke jobdescripsion masing-masing.

  3. Dibuat surat permintaan penawaran harga agar dapat memudahkan untuk mengetahui spesifikasi barang atau bahan yang diinginkan dan mengetahui harga yang terbaru. karena bisa jadi setiap saat terjadi perubahan harga pada setiap barang-barang atau bahan yang ingin dipesan.

  4. Perlu dibuat surat perubahan order pembelian, karena dengan adanya surat perubahan order dapat memudahkan dan menghindari terjadinya penyimpangan jika ada pengembalian barang yang tidak sesuai pembelian.

  5. Dengan begitu perlu dibuatkan bukti kas keluar untuk mengantisipasi adanya perbedaan antara laporan keuanga dengan bukti kas keluar. dengan adanya bukti kas keluar dapat meminimalisir kecuran dan kesalahan juga dapat menjaga harta perusahaan.

  

Bagan Alur (Flowchat) Usulan Penulis Terhadap Prosedur Pembelian kredit

pada CV Bahana Karya

  Dibawah ini merupakan alur flowchat usulan dari penulis pada analisis penerapan sistem pengendalian intern atas prosedur pembelian kredit bahan baku dalam meningkatkan efektifitas produksi CV Bahana Karya (Glidah RT. 11 RW. 03 Kecamatan Kedamean Gersik) yang ada pada Gambar 2:

  Gudang Pembelian Supplier Akuntansi Mulai Mengecek persedian digudang

  Membuat daftra persedian digudang Daftar persedian Membuat barang surat permintaan SPP 2 pembelian 1 Surat permintaan pembelian Daftar persedian barang Membuat surat permintaah penawaran harga Membanding kan harga antar supplier &menentukan supplier Kesupplier 2 Surat permintaan pembelian A SOP 3 Membuat surat order pembelian SOP 2 1 Surat order pembelian

  2 3 Membuat 2 Menyiapkan yg dipesan sesuai SOP surat jalan SJ 3 SJ 2 1 Surat jalan Pengecekan barang sudah seuai dg SJ atau PO LPB 2 1 Laporan penerimaan barang 3 3 Surat order pembelian 2 Surat order pembelian 2 Surat jalan 1 Laporan penerimaan barang 6 Membuat faktur pajak

  Faktur pajak Faktur BKS 2 Faktur pajak 1 Bukti kas kaluar Faktur 1 Surat jalan 4 Membuat laporan penerimaan barang

  6 4 7 5 8 5 A 7 Mencocokan 2 Laporan penerimaan barang antara SOP,SJ.LPB END 8 Membuat bukti kas keluar Memberik an kepada supplir yg dipilih A A : Usulan Penulis : CV.Bahana Karya Keterangan F FP SPP SOP LPB : : : : : Faktur Faktur Pajak Surat Permintaan Pembelian Surat Order Pembelian Laporan Penerimaan Barang SJ Surat Jalan BKS Bukti Kas Keluar : : Sumber: Peneliti (2017)

  Gambar 2 Flowchat Usulan Penulis Sistem Pembelian Kredit CV Bahana Karya

  SIMPULAN

  Setelah menganalisis sistem dan prosedur yang digunakan oleh CV Bahana Karya yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain sebagai berikut :

  1. Pelaksanaan dalam menjalankan kegiatan pembelian kurang efektif dan masih lemah itu bisa dilihat keikut sertaan pemilik atau direktur dalam melakukan pembelian bahan baku. Sehingga timbul kesalahan dalam pembelian bahan baku yang belum dibutuhkan dan terjadi penumpukan bahan baku digudang.

  2. Adanya perangkapan pada bagian gudang dan bagian pembelian ini dapat mempengaruhi efektifitas dan kurang fokusnya terhadap job description masing- masing.

  3. Pada CV Bahana Karya tidak terdapat dokumen surat penawaran harga dari supplier. karena pihak perusahaan tidak meminta surat permintaan penawaran harga kesupplier dengan adanya hal tersebut ditakutkan terjadi kenaikan harga atau perubahan dari bahan baku. Atas hal ini dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern pembelian bahan baku diperusahaan masih terlalu sederhana sehingga masih terdapat tidak lengkapnya dokumen surat permintaan penawaran harga didalam aktifitas pembelin bahan baku.

  4. Tidak adanya dokumen surat perubahan order dengan tidak adanya hal ini maka pada saat ada perubahan order dari pihak perusahaan ke supplier bisa terjadi penyimpangan atau kecurangan saat pengembalian.

  5. Tidak adanya dokumen bukti kas keluar dengan tidak adanya hal ini menandakan sistem pengendalian intern yang di dalam perusahaan memang belum diterapkan secara efektif. Sehingga dengan tidak adanya kelengkapan dokumen bukti kas keluar maka menungkinkan terjadinya kecurangan atas kesalahan-kesalahan yang akan terjadi didalam pencatatan atau pengarsipan dokumen yang berfungsi untuk melindungi kekayaan perusahaan.

  SARAN

  Selain kesimpulan yang dikemukakan diatas, penulis juga memberikan masukan berupa saran kepada perusahaan yang yang berhubungan dengan penerapan sistem pengendalian intern atas prosedur pembelian bahan baku dalam meningkatkan efektifitas proses produksi. dengan masukan ini diharapkan dapat berguna bagi perusahaan antara lain sebagai berikut :

  1. Dengan adanya bagian yang sudah ditetapkan oleh perusahaan hendaknya pemilik atau direktur mengfusikan karyawannya sesuai dengan job discription. Agar nantiya karyawan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara maksimal dengan begitu meminimalisir terjadinya kesalahan.

  2. Bagian gudang dan bagian pembelian sebaiknya dilakukan pemisahan agar tidak terjadi kesalahan dan memudahkan untuk melakukan pembelian sesuai dengan tugas masing-masing dari karyawan.

  3. Hendaknya dibuatkannya surat permintaan penawaran harga pada supplier atau pemasok agar pada saat sebelum terjadiya transaksi pembelian perusahaan atau bagian pembelian bisa mengetahui harga dan spesifikasi dari barang. Dengan begitu perusahaan dapat mengetahui dan membandingkan harga dipasaran dengan begitu bisa mengendalikan pengeluaran perusahaan.

  4. Pada CV Bahana Karya sebaiknya dibuatkannya surat perubahan order pembelian dengan begitu dapat membantu jika didalam pembelian teryata ada kekeliruan atau kesalahan.

  5. Hendaknya dibuatkan dokumen bukti kas keluar agar dapat dijadikan bukti-bukti bahwa ada transaksi yang dilakukan yang nantiya bisa dijadikan acuan untuk di lakukan pengarsipan oleh bagian akuntansi.

DAFTAR PUSTAKA

  Agoes, Sukkrisno. 2012. Auditing. Edisi Empat. Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat. Agus, Mulyanto.2009. Sistem Informasi Konsep Dana Apalikasi. Pustaka Pelajar: Yogyakarta . Azhar, Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Baridwan, Zaki. 2009. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.

  James A. Hall diterjemahkan oleh Thomson Learning, 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama:Jakarta : Salemba Empat. Krismiaji. 2010. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE

  YKPN Soemarso 2014, Akuntansi Suatu Pengantar, Salemba Empat :Jakarta.

  Sulistyawati, I& Harris L 2012, Sistem Pengendalian Intern Pembelian Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus Pada Pt. Suri Tani Pemuka Unit Aquafeed Banyuwangi)." Jurnal Ilmiah Mahasiswa Feb

  1.1 Sugiono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung :Alfabeta Sigit Hermawan dan Mashad. 2006. Akuntansi Untuk Perusahaan Jasa dan Dagang. Edisi Pertama. Yogyakarta. Winarno, Wing Wahyu. 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Kedua. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Warren, Card S Dkk. 2005. Pengantar Akuntansi. Edisi Kedua Puluh Satu. Aris Faramitra, Penerbit Salemba Empat: Jakarta. Wibowo dan Abubakar Arif. 2002. Akuntansi Keuangan Dasar 1.Jakarta: Cikal Sakti.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk

1 1 9

PENERAPAN AUDIT MANAJEMEN FUNGSI KEUANGAN SEBAGAI SARANA PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG EFEKTIF PADA YAYASAN LAGZIS PEDULI

0 0 14

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG

0 3 14

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN EVA SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT.ASAHIMAS FLAT GLASS.Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 13

ANALISIS PERILAKU KEPATUHAN, PEMAHAMAN, DAN KEMUDAHAN WAJIB PAJAK UMKM TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH No. 46 TAHUN 2013 PADA KPP PRATAMA MULYOREJO

0 0 13

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

0 0 12

ANALISIS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV.BINTANG TEX INDONESIA

0 0 14

PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENENTUKAN PERHITUNGAN HRGA POKOK PRODUKSI MESIN CUCI MOBIL SEMI OTOMATIS PADA PT GLOBAL ENDO TEKNIK DI SURABAYA

0 0 10

PERANAN AUDIT MANAJEMEN UNTUK MENILAI EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI FUNGSI PEMASARAN PADA PT MERATUS LINE SURABAYA

0 1 18

ANALISIS PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK PADA PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014-2016

0 0 12