Makalah Sistem Informasi Manajemen (5)

BAB I
PENDAHULUAN
I.

Latar Belakang

Perkembangan organisasi yang semakin kompleks dan tuntutan untuk selalu
melakukan adaptasi terhadap lingkungan organisasi, mengakibatkan proses
pengambilan keputusan dan manajemen juga berkembang. Proses tersebut berkaitan
dengan informasi yang merupakan hal penting dan berharga dalam sebuah organisasi
dewasa ini, karena informasi yang akurat dan cepat dapat sangat membantu tumbuh
kembangnya sebuah organisasi. Maka dari itu, pengelolaan informasi dipandang
penting demi kelancaran sebuah pekerjaan dan untuk menganalisis perkembangan dari
pekerjaan itu sendiri. Hal tersebut menuntut pembelajaran Sistem Informasi
Manajemen dalam menciptakan, mendistribusikan dan memanfaatkan informasi guna
mendukung kegiatan manajemen, khususnya pembuatan keputusan dalam kebijakan
publik.
Namun, sayangnya banyak organisasi yang ingin membangun Sistem Informasi
Manajemennya sendiri, dan telah menyediakan dana yang cukup, tetapi ternyata usaha
tersebut sering kali gagal. Penyebabnya antara lain adalah struktur organisasi yang
kurang wajar, rencana organisasi yang belum memadai, sumber daya manusia yang

tidak memadai, dan yang terpenting adalah kurangnya partisipasi manajemen dalam
bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya
pengembangan sistem dan memotivasi seluruh pihak yang terlibat.
Sebelum membahas bagaimana Sistem Informasi Manajemen lebih lanjut,
berikut ini akan diberikan definisi ringkas dari Sistem Informasi Manajemen yaitu:
“serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara
rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan
berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat
manajer” (Ismail, 2013).
Dari definisi tersebut ada beberapa poin yang perlu diuraikan lebih lanjut:
a) Sistem Informasi Manajemen memiliki sub-sitem informasi. Sistem Informasi
Manajemen adalah serangkaian sub-sistem, dimana sub-sistem tersebut mendukung
tercapainya sasaran Sistem Informasi Manajemen.
b) Sistem Informasi Manajemen adalah menyeluruh. Sebuah Sistem Informasi
Manajemen mencakup sistem informasi formal maupun informal baik yang manual
maupun berkomputer. Komponen yang terpenting dalam Sistem Informasi Manajemen
adalah manajer yang pikirannya akan memproses dan menyebarkan informasi secara
berinteraksi dengan elemen-elemen lain dari Sistem Informasi Manajemen.
c) Sistem Informasi Manajemen adalah terkoordinasi. Sistem Informasi Manajemen
dikoordinasikan secara terpusat untuk menjamamin bahwa data yang diproses dapat

dioperasikan secara terencana dan terkoordinasi. Semuanya untuk menjamin bahwa
informasi melewati dan menuju sub-sistem yang diperlukan, serta menjamin bahwa
sistem informasi bekerja secara efisien.
d) Sistem Informasi Manajemen terintegrasi secara rasional. Sub-sistem dalam Sistem
Informasi Manajemen adalah terintegrasi (terpadu) sehingga kegiatan dari masing-

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 1

masing saling berkaitaan satu dengan yang lainnya, integrasi ini dilakukan terutama
dengan melewatkan data diantara sub-sistem tersebut.
e) Sistem Informasi Manajemen mentransformasikan data ke dalam informasi. Apabila
data diolah dan berguna bagi manajer untuk tujuan tertentu, maka ia akan menjadi
informasi.
f) Sistem Informasi Manajemen meningkatkan produktivitas. Sistem Informasi
Manajemen dengan berbagai cara mampu meningkatkan produktivitas, antara lain
dengan kemampuan melaksanakan tugas rutin seperti, penyajian dokumen dengan
efisien, mampu memberikan layanan bagi organisasi intern dan ekstern, serta mampu
meningkatkan kemampuan manajer untuk mengatasi masalah-masalah yang tidak

terduga.
g) Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan gaya manajer. Sistem Informasi
Manajemen dikembangkan lewat pengenalan atas sifat dan gaya manajerial dari
personil yang akan menggunakannya. Para perancang sistem apabila akan
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen hendaknya mempertimbangkan faktor
manusiawi dengan cermat. Apabila tidak demikian, maka sistem yang dihasilkan tidak
efektif.
Secara teoritis, komputer bukanlah persyaratan mutlak bagi sebuah Sistem
Informasi Manajemen, namun dalam prakteknya Sistem Informasi Manajemen yang
baik tidak akan berjalan lancar tanpa bantuan kemampuan sebuah komputer. Maka
pemanfaatan sistem komputer juga harus diperhatikan demi menunjang kemampuan
manusia dalam mengelola suatu Sistem Informasi Manajemen.
II.
1.
2.
3.
4.
5.

Rumusan Masalah

Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen dan apa saja unsur-unsurnya ?
Bagaimanakah perkembangan konsep Sistem Informasi Manajemen?
Apakah manfaat penggunaan Sistem Informasi Manajemen?
Bagaimanakah Sub sistem utama SIM dalam fungsional dan kegiatan?
Apa saja kelemahan penerapan konsep SIM dalam organisasi?

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 2

BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN UNSUR- UNSUR SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah bidang yang mulai
berkembang sejaktahun 1960an. Walaupun tidak terdapat konsensus tunggal, secara
umum Sistem InformasiManajemen didefinisikan sebagai sistem yang menyediakan
informasi yang digunakan untukmendukung operasi, manajemen, serta pengambilan
keputusan sebuah organisasi. SistemInformasi Manajemen juga dikenal dengan
ungkapan lainnya seperti: “Sistem Informasi”,“Sistem Pemrosesan Informasi”, “Sistem
Informasi dan Pengambil Keputusan”.

Sistem Informasi Manajemen menggambarkan suatu unit atau badan yang
khusus bertugas untukmengumpulkan berita dan memprosesnya menjadi informasi
untuk keperluan manajerialorganisasi dengan memakai prinsip sistem. Dikatakan
memakai prinsip sistem karena berita yangtersebar dalam berbagai bentuk
dikumpulkan, disimpan serta diolah dan diproses oleh satu badanyang kemudian
dirumuskan menjadi suatu informasi (Sentranet, 2013).
1. Sistem
Semua sistem memiliki 3 (tiga) unsur atau kegiatan utama, yaitu:
1. Menerima data sebagai masukan ( input).
2. Memproses data dengan melakukan perhitungan, penggabungan unsur
data, pemutakhiran perkiraan dan lain-lain.
3. Memperoleh informasi sebagai keluaran(output).Prinsip ini berlaku baik untuk
sistem informasi manual, elektro mekanis maupun komputer.
Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
himpunandari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling
berinteraksi, salingtergantung satu sama lain dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan.
Unsur-unsur yang mewakilisuatu sistem secara umum adalah masukan (
input ), pengolahan (proses) dan keluaran (output ).Di samping itu sistem senantiasa
tidak lepas dari lingkungan sekitarnya, maka umpan balik( feedback ) dapat berasal
dari output akan tetapi dapat juga berasal dari lingkungan sistem yangdimaksud

(Djumiarti, 2013).Suatu sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian ( subsystem).
Misalnya, sistemkomputer terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem
perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang
lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Subsistem perangkat keras
(hardware) dapat terdiri dari alat masukan, alat pemroses,alat keluaran dan simpanan
luar . Subsistem-subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
tercapai. Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa, sehingga dicapai suatu
kesatuanyang terpadu atau terintegrasi (integrated ). Anda dapat membayangkan ,
bagaimana seandainya sistem komputer yang Anda miliki, masing-masing
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 3

komponennya saling beker ja sendiri-sendiritidak terintegrasi, maka tujuan dari sistem
komputer tersebut tidak akan tercapai (Pangestu,2013).Sistem dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini:
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
( phisical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau
ide-ide yang tidaktampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem

yang berupa pemikiran- pemikiran hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yangada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan
lainsebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang
terjadi melalui prosesalam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran
bumi. Sistem buatan manusiayang melibatkan interaksi antara manusia dengan
mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan
man-machine system Sistem informasi akuntansi merupakan contoh manmachine system karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi
dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem
tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat
dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem
komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat
dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu
adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini beker ja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup,
yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatip tertutup, tidak benarbenar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini mener ima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
Karena sistem sifat terbuka dan terpengaruh oleh lingkunngan luarnya, maka
suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem
yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatip tertutup
karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis, terbuka hanya untuk
pengaruh yang baik saja. Gambar berikut menunjukkan sistem yang terbuka
untuk sistem pengendalian persediaan.

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 4

Pada sistem terbuka ini, pengendalian persediaan barang ditangani oleh
manusia. Dari hasil laporan yang dihasilkan komputer, dipilih satu persatu unit

barang yang sudah lebih kecil atau sama dengan reorder point untuk dilakukan
pembelian. Bandingkan dengan sistem yang secara relatif tertutup berikut ini.

2. Data dan Informasi
Yang berkaitan dengan sistem adalah data dan informasi. Kebanyakan
orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama, namun
bagi kajian ilmiah atau kaum profesional , dua pengertian tersebut mengandung
perbedaan yang mendasar. Data merujuk pada fakta-fakta baik berupa angkaangaka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili diskripsi verbal
atau kode-kode tertentu dan semacamnya. Apabila data tersebut telah di saring
8 dan diolah melalui pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang,
maka data tersebut berubah menjadi informasi. Jadi yang dimaksud dengan
informasi adalah semua data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pihak
pemakai. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan
adalah informasi, bukan data.
Oleh sebab itu ciri pokok dari suatu data adalah fakta. Data barulah
menjadi informasi pada saat mereka digunakan untuk tujuan tertentu atau
apabila mereka menyebabkan timbulnya aksin atau penambahan pengetahuan
tertentu. Data terutama harus mengalami berbagai macam pengerjaan sebelum
bermanfaat sebagai informasi. Data merupakan bahan dasar untuk proses
pengerjaan, dan informasi menjadi produk selesainya.

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 5

Informasi adalah data yang sudah disusun sedemikian rupa sehingga
bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang
yang akan menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan
demikian informasi yang mempunyai kualitas tinggi akan menentukan efektivitas
pengambilan keputusan.
Ada tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi (Wahyudi
Kumorotomo, 1997: 7) yakni akurasi, ketepatan waktu dan relevansi, lebih lanjut
diungkapkan secara lengkap tentang syarat-syarat informasi yang baik yakni :
 Ketersediaan (availability)
Sudah barang tentu syarat yang mendasar adalah tersedianya informasi
itu sendiri, informasi harus dapat diperoleh bagi orang yang hendak
memanfaatkannya.
 Mudah dipahami (comprehensibility)
Informasi harus mudah dipahami oleh pembuat keputusan, baik informasi
tersebut diperuntukkan dalam pembuatan keputusan yang sifatnya rutin maupun
strategis. Informasi yang rumit dan berbelit-belit hanya akan membuat kurang

efektifnya keputusan manajemen
 Relevansi
Informasi yang diperlukan adalah yang benar-benar relevan dengan
permasalahan, misi dan tujuan organisasi.
 Bermanfaat
Informasi harus tersaji kedalam bentuk-bentuk yang memungkinkan
pemanfaatannya oleh organisasi yang bersangkutan.
 Tepat waktu
Informasi harus tersedia tepat pada waktunya, syarat ini utamanya sangat
penting pada saat organisasi membutuhkan informasi ketika manajer hendak
membuat keputusan yang krusial.
 Keandalan
Informasi harus diperleh dari sumber-sumber yang dapat diandalkan
kebenarannya. Pengolah data atau pemberi informasi harus dapat menjamin
tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disajikan.
 Akurat
Syarat ini mengharuskan informasi harus bersih dari kesalahan dan
kekeliruan. Ini berarti juga bahwa informasi harus jelas dan secara akurat
mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya.
 Konsisten
Informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam penyajiannya,
karena konsistensi merupakan syarat penting bagi dasar pengambilan
keputusan.
Tampak bahwa ada berbagai macam syarat yang harus dipenuhi bagi
informasi untuk kepentingan manajemen. Pengolah data atau penyedia
informasi harus mempertimbangkan segi-segi waktu penyajian isi, format
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 6

maupun segi-segi lain dari informasi tersebut. Ini dapat dipahami karena dalam
organisasi modern, kualitas informasi yang dipergunakan dalam manajemen
itulah yang akan menentukan efisiensi dan efektifitas organisasi yang
bersangkutan.
3. Manajemen
Berikutnya manajemen atau ilmu manajemen terhadap informasi.
Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
dan pengawasan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Gaol,
2008). Dari prinsip-prinsip administrasi klasik, kegiatan yang dilakukan oleh
seorang manajer tercakup dalam akronim POSDCORB (planning, organizing,
staffing, directing, coordinating/controlling, budgeting). Lebih ringkas lagi,
kegiatan manajemen tercakup dalam tiga kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
Di dalam perencanaan, manajer mendefinisikan tujuan organisasi,
menentukan arah tindakan bagi organisasi, serta menentukan langkah-langkah
strategis guna mencapai tujuan organisasi. Dalam pengorganisasian, manajer
mengatur atau menata kegiatan-kegiatan operasional supaya sesuai dengan
tujuan yang hendak dicapai, antara lain dengan mengadakan pembagian kerja,
penetapan struktur kewenangan dan rantai komando, penempatan pegawai
dalam satuansatuan organisasi dan sebagainya. Pengendalian manajer
mengadakan evaluasi apakah prestasi yang dicapai oleh organisasi telah sesuai
dengan standar baku yang telah ditetapkan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Dari semua pengertian di atas mengenai sistem, informasi, dan
manajemen, Sistem Informasi Manajemen dapat disimpulkan bahwa tujuan
dibentuknya Sistem informasi manajemen adalah supaya organisasi memiliki
suatu sistem yang dapat diandalkan dalam mengolah data menjadi informasi
yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen baik yang berkaitan
dengan keputusan keputusan rutin maupun keputusan-keputusan strategis.
Dengan demikian Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang
menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Lebih lengkapnya Sistem
Informasis Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu,
dengan maksud memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan,
baik data yang bersifat intern maupun yang bersifat ekstern, untuk dasar
pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Sistem Informasi Manajemen merupakan kumpulan dari sistem-sistem
informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari
sistem-sistem informasi sebagai berikut:
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran,
kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan
dengan pemasaran.
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information
system).
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 7

4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems).
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems).
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level
management) dan manajemen tingkat atas (top level management).
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari
direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di
fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating
management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical
level.
Top level management dengan executive management dapat terdiri dari
direktur utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif lainnya di
fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi.
Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer devisi dan
manajer-manajer cabang. Lower level management disebut degan operating
management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical
level.

B. PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya
komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih digunakan kartu
punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal
sebagai sistem informasi akuntansi.
Namun demikian para pengguna - khususnya dilingkungan perusahaan - masih
mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi yang
berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).
Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor baru yang
menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan pemrosesan yang lebih baik.
Untuk mempromosikan generasi komputer tersebut, para produsen memperkenalkan
konsep sistem informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer
adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu mulai terlihat jelas
bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan akan alat bantu yang mampu
menyediakan informasi manajemen.
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 8

Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa perusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar seperti departemen Keuangan khususnya untuk
menangani pengelolaan anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.
Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal menyadari
bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan manajemen tingkat
menengah
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi mengalami
kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa
hambatan, misalnya:
 kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
 kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis dan peran
manajemen,
 relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
 terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat membangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapat mendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi
nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah
sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus
dipecahkan atau keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor
(office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi
dan produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan ektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI),
sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses
lojik menyerupai otak manusia.
Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES),
yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu.
Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi
pemrosesan informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan
informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

C. MANFAAT PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen secara umum dapat dikatakan sebagai sebuah
sistem manusia dan mesin yang terintegrasi dalam menyediakan informasi guna
mendukung fungsi operasi manajemen dan penentuan alternatif tindakan dalam
sebuah organisasi sistem tersebut. Dalam operasinya, sistem informasi manajemen
menggunakan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur,
model manajemen, dan keputusan serta sebuah terminal data. Sistem informasi
manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal di dalam suatu
organisasi bertanggungjawab untuk pengumpulan dan pengolahan data sewaktu
menghasilkan informasi yang berguna untuk setiap hierarki manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian kegiatan-kegiatan organisasi. Gordon B. Davis
menggambarkan Sistem Informasi Manajemen melalui sebuah susunan piramida/limas
sebagai berikut:

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 9

Susunan tersebut menggambarkan lapisan bawah terdiri atas informasi
mengenai pengolahan transaksi, keadaan query, dan lain-lain; tingkat berikutnya terdiri
atas sumber daya-sumber daya informasi pendukung dan pengendali operasi harian;
tingkat yang ketiga terdiri atas sumber daya-sumber daya sistem informasi untuk
membantu dalam perencanaan taktis dan pembuatan keputusan untuk pengendalian
manajemen; tingkat atas terdiri atas sumber daya-sumber daya informasi untuk
mendukung rencana strategis dan pembuatan kebijaksanaan oleh tingkatan
manajemen tertinggi.
Sistem Informasi Manajemen menurut James A. O’Brien adalah suatu tantangan utama
untuk para manajer. Jadi, fungsi sistem informasi menggambarkan:
1. Suatu wilayah fungsional utama bisnis yang sama pentingnya dengan fungsi
akuntansi, keuangan, manajemen operasional, pemasaran dan manajemen sumber
daya manusia.
2. Suatu penyumbang penting untuk efisiensi operasional, produktifitas dan moril
karyawan, dan pelyanan serta kepuasan pelanggan.
3. Sebuah sumber utama informasi dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan
keefektifan pembuatan keputusan oleh para manajer.
4. Sebuah unsur penting dalam pengembangan produk dan pelayanan yang bersaing
yang memberikan keuntungan strategis di pasaran dunia.
5. Sebuah bagian utama pada sumber daya-sumber daya dan biaya perusahaan dalam
menjalankan usaha bisnis hingga merupakan sebuah tantangan untuk manajemen
sumber daya.
6. Sebuah kesempatan karir yang sangat penting, dinamis, dan menantang untuk
banyak orang.
Sistem Informasi Manajemen sebagai pengambil keputusan dalam lingkungan usaha
dapat digambarkan seperti berikut (James A. O’Brien):

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 10

Gambar tersebut mencontohkan susunan organisasi yang mudah disesuaikan
dengan lingkungan lainnya karena suatu organisasi dapat saja mengubahnya sesuai
dengan perubahan lingkungan di dalam organisasi mereka sendiri. Sistem informasi
merupakan sebuah perpaduan/gabungan orang-orang, perangkat keras, perangkat
lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya-sumber daya data yang mengumpulkan,
mengubah dan menyebarkan informasi pada sebuah organisasi. Jadi, tujuan SIM
adalah memberikan informasi untuk pembuatan keputusan dalam merencanakan,
memulai, mengatur, dan mengendalikan operasi sub-sistem dari
perusahaan/orgasnisasi dan juga untuk memberikan perusahaan sebuah sinergi dalam
prosesnya. Dari penjelasan tujuan sistem informasi manajemen tersebut, Sistem
Informasi Manajemen (SIM) dapat menolong organisasi untuk:
 Meningkatkan Efisiensi Operasional
Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi
perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat organisasi dapat
menjalankan strategi keunggulan biaya low-cost leadership. Dengan menanamkan
investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan
rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan
meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk
memasuki persaingan pasar. Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat
(lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih
bernilai dengan mereka.
 Memperkenalkan Inovasi dalam Bisnis
Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan
contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bankbank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang
berlangsung beberapa tahun. Penekanan utama dalam sistem informasi strategis
adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara
perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal
ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada
agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 11

telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan
segan untuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.
 Membangun Sumber-Sumber Informasi Strategis
Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun
sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan
strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak,
mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan
melatih end users. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis
informasi strategis (strategic information Sistem Informasi Manajemen base) yang
dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan.
Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang
efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha
yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk
membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada
konsumen. Fungsi dari sistem informasi tidak lagi hanya memproses transaksi,
penyedia informasi, atau alat untuk pengambilan keputusan. Sekarang sistem informasi
dapat berfungsi untuk menolong end user manajerial membangun senjata yang
menggunakan teknologi sistem informasi untuk menghadapi tantangan dari persaingan
yang ketat. Penggunaan yang efektif dari sistem informasi strategis menyajikan end
users manajerial dengan tantangan manajerial yang besar. Berkaitan dengan apa yang
disebutkan diatas perlunya bahwa sistem informasi manajemen atau lebih dikenal
dengan nama SIM merupakan suatu sistem yang biasanya diterapkan dalam suatu
organsasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan informasi yang dihasilkan
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen atau dengan kata lain teknik pengelolaan
informasi dalamsuatu organisasi. SIM ini mempunyai peranan yang sangat penting di
dalam suatu organisasi. Karena sangat mempengaruhi terhadap maju mundurnya
sebuah organisasi. Setiap organisasi baik itu organisasi yang besar maupun yang kecil
pasti mempunyai sistem informasi yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan
masalah yang terjadi pada organisasi tersebut. Sekarang ini, penerapan SIM dalam
suatu organisasi pasti akan melibatkan penggunaan komputer untuk membantu
mengolah data yang ada untuk menjadi informasi yang dibutuhkan. Informasi yang
tepat, cepat dan akurat akan menjadikan suatu organisasi menjadi berkembang dengan
pesat. Semakin besar suatu organisasi maka semakin komplekslah pengelolaan sistem
informasi, karena data yang diolah menjadi semakin banyak dan bervariasi. Selain itu,
Sistem Informasi Manajemen (SIM) juga mempunyai manfaat:
1. SIM memberikan dukungan dalam pengumpulan informasi atau perancangan
rangkaian alternatif tindakan, memutuskan untuk memilih tindakan yang terbaik dari
alternatif yang tersedia dan melaksanakan pilihan dan mengawasi hasil kegiatan.
2. Sistem Informasi Manajemen dapat digunakan secara efektif untuk mendukung
setiap tingkatan pada proses pengambilan keptusan dan dapat digunakan juga
memperoleh dan menyimpan informasi yang berkaitan dengan masalah standar dan
situasi sekarang.
3. SIM juga sangat membantu untuk merealisasikan keputusan dalam tindakan dan
mengawasi tindakan serta memberikan umpan balik yang berkaitan dengan hasilnya.
SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar
komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada
pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 12

dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami
masalah.

D. SUB SISTEM UTAMA DALAM SIM : SUB SISTEM FUNGSIONAL
DAN KEGIATAN

1.
2.
3.
4.
5.

1. Subsistem Fungsional
Ada beberapa jenis Sistem Informasi Fungsional yaitu :
Sistem Informasi Akuntasi
–> menyediakan informasi yang merekam dan melaporkan transaksi dalam
perusahaan
Sistem Informasi Keuangan
–> mencakup semua transaksi keuangan dan kontrol terhadap sumber daya
keuangan
Sistem Informasi Manufaktur
–> mendukung perencanaan,kontrol dan pemecahan masalah yang memliki
hubungan dengan barang / jasa yang dihasilkan
Sistem Informasi Pemasaran
–> menyelesaikan aktifitas pemasaran
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
–> aktivitas manajemen personalia

-Sistem Informasi Akuntasi
Menurut Wilkimon, 2000, Sistem Informasi Akuntasi merupakan kerangka
pengkordinasian Sumber Daya ( data, material, peralatan, supplier, personal, &
biaya ) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik yang menjadi keluaran
berupa infomasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu
entitas.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan :
 Sistem Informasi Akuntasi melakukan proses pengumpulan, pengolahan data,
analisa dan menghasilkan sebuah laporan keuangan.
 Sistem Informasi Akutansi lebih ke data daripada yang bersifat historis karena
Sistem Informasi Akuntasi mencari nilai
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 13






























Yang menjadi pemakai informasi keuangan Sistem Informasi Akutansi yaitu
pihak dalam perusahaan, terutama manejemen dan pihak luar yang
berkepentingan
Proses Sistem Informasi Akuntasi :
Proses Transaksi
o Pertukaran nilai ( dari pemberi data ke bagian keuangan )
o Tipe tranksaksi dasar
 penjualan produk / jasa
 pembelian bahan baku, barang dagangan, jasa dan aset tetap dari
supplier
 penerimaan dan pengeluaran kas
o Sistem Informasi Akuntasi berperan mengatur dan mengoperasionalkan
semua aktivitas transaksi perusahaan.
Pemrosesan transaksi
o membantu pengambilan keputusan yang dilaksanakan oleh aktivitas
o adanya keluaran yang berupa laporan keuangan ( jurnal, buku besar, dll )
Tugas – tugas dasar dari Sistem Informasi Akutansi yaitu :
Pengumpulan data
Manipulasi / Pemrosesas Data
o Klarifikasi
o Pengurutan
o Perhitungan
o Pengihtisaran
Manajemen Data
Pengendalian Data
Penyiapan dokumen
Proses Data merupakan proses perubahan input menjadi output
Fungsi terdiri atas langkah – langkah :
Klarifikasi
Menyalin Data
Mengurutkan, Menyusun data
Mengelompokkan transaksi sejenis
Menggabungkan beberapa arsip ( kegiatan sama yang diulang )
Melakukan perhitungan
Peringkasan / penjumlahan data kualitatif
Pembandingan data
Ada 3 langkah dalam manajemen data :
Penyimpanan
Pemutakhiran
Pemunculan kembali
Dalam pengendalian data, tidak semua orang dapat mengkases. hanya
beberapa orang yang mempunyai hak untuk mengakses dengan tujuan untuk
menjamin keamanan aset / data dan untuk menjamin akurat tidaknya suatu
data. Dalam penyiapan dokumen ada 2 langkah yaitu Pengintepretasian dan
pelaporan.
Karakteristik Sistem Informasi Akuntasi :
Melaksanakan tugas yang diperlukan
Berpegang pada prosedur standar
Data secara rinci

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 14




Berfokus pada historis ( berlaku pada saat 2 data berhubungan )
Ada informasi pemecahan masalah minimal

-Sistem Informasi Keuangan
Sistem Infomrasi keuangan berfungsi menyediakan informasi mengenai masalah
keuangan. data keuangan berasal dari sumber interal dan eksternal. Dalam Sistem
Informasi Keuangan terdapat beberapa Subsistem , yaitu :
 Subsistem intelijen yang berfungsi mencari dana / menambah dana dari sumber
yang sehat ( tidak bermasalah ).
 Subsistem Audit yang memeriksa catatan keuangan untuk menguji keuangan
 Subsistem Informasi Akutansi berhubungan dengan keuangan perusahaan
 Subsistem peramalan yang memproyeksikan keuntungan.
Ada 2 jenis audit yaitu Audit Keuangan dan Audit Operasional :
 Audit Keuangan terdiri dari Auditor Internal dan Eksternal
 Audit Operasional memeriksa efektivitas prosedur
Dalam Sistem Informasi keuangan terdapat manajemen dana yang mengatur
agar dana tetap stabil dan mengelola kas sehingga memiliki manfaat yang
tinggi. selain itu juga ada pengendalian dana suaya dana yang dikeluarkan
tidak terlalu besar.
Dalam melaksanakan pengaturan anggaran ada beberapa proses yang
dilalui. yang pertama akan dilakukan peramalan berapa kira – kira dana yang
akan dipakai, kemudian laporan tersebut berlanjut ke bagian manajer puncak
menerima laporan dan dilaksanakan model perencanaan sumber daya yang
kemudian sampai pada manajer masing – masing bidang dan kemudian
kembali ke manajer puncak yang menentukan anggaran operasi terakhir
– Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Informasi manufaktur mendukung fungsi produksi dalam perusahaan.
Komputer pada manufaktur memiliki 2 fungsi yaitu :
 Sebagai Sistem Fisik
o Aplikasi untuk mengontrol mesin
o Robotik
Otomatisasi melaksanakan tertentu dalam proses manufaktur
o CAD -> Computer Aided Design
CAD berfungsi membantu menyelesaikan design yang rumit
o CAM -> Computer Aided Manufacturing
CAM berfungsi untuk melibatkan komputer dalam proses produksi
 Sebagai Sistem Informasi
o ROP ( Reorder Point ) Sistem
ROP merupakan sistem paling sederhana, karena hanya mengecek data
dan melakukan warning
o MRP ( Material Resource Planning )
MRP berfungsi melakukan pengendalian bahan baku, melakukan analisa,
dan perencanaan produksi
o MRP II ( Manufacture Resource Planning )
MRP II merupakan pengembangan dari MRP
o JIT ( Just In Time )
JIT berhubungan dengan ROP dimana jika ada keterlambatan akan
menjadi kerugian karena menyebabkan biaya menjadi besar.
Sistem informasi Manufaktur terdiri dari :
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 15

Subsistem Input
o Informasi akuntasi -> menyediakan data input
o Subsistem Rekayasa Industru -> proses produksi agar lebih efisien
o Subsistem Intelijen Manufaktur -> menyediakan data yang berasal dari
luar
 Subsistem output
o Subsistem Produksi
o Subsistem persediaan
o Subsistem kualitas
o Subsistem biaya
Model Sistem Manufaktur
ada 2 subsistem dalam model sistem manufaktur :
 Subsistem Input
o Subsistem Indutrial Engineering
o Sistem Informasi Akutansi
o Subsistem Intelijen Manufaktur
 Subsistem Output
o Subsistem Produksi
o Subsistem Persediaan
o Subsistem Kualitas
o Subsistem Biaya


2) Subsistem Kegiatan
Satu ancangan lain untuk memahami struktur sebuah sistem informasi
adalah dalam bentuk subsistem yang melaksanakan berbagai kegiatan.
Beberapa subsistem kegiatan akanbermanfaat bagi lebih dari satu subsistem
fungsi keorganisasian; sedangkan lainnya mungkin akan berguna untuk hanya
satu fungsi. Contohsubsistem kegiatan pokok adalah:

3.Penggunaan Subsistem Fungsional dan subsistem kegiatan dalam praktek
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi
manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi
yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing
tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada
pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem
Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang
bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut
keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM
adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 16

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi
para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi,
mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau
pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan
membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan
pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan, model dari sistem dengan mana
keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup
menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari
lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masingmasing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia
membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan,
atau kegunaan.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan.
Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada
proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen,
pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi
bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat
strategi, hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan
pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk
perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel 6 menunjukkan
perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem informasi untuk
perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi untuk pengendalian
operasional.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan
prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar
keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 17

b.

Proses pemeriksaan

E. KELEMAHAN PENERAPAN KOSEP SIM DALAM ORGANISASI
Kelemahan Penerapan Konsep SIM dalam Organisasi
• Dalam penerapan teknologi computer dan konsep SIM pada suatu organisasi, sering
menghasilkan kegagalan
Penyebab – penyebab kegagalan tersebut adalah :
a. Kekurangan perangkat keras/ lunak
b. Kekurangan tenaga dan prosedur dalam SIM
c. Kurang siap tenaga pemakai dan fungsi pemakai bagi system baru tersebut.
• Penggunaan SIM sering menimbulkan pertentangan gagasan
Beberapa pertentangan gagasan tersebut adalah :
a. Akan menggunakan system total atau akan digunakan gabungan subsistem.
b. Sumber system informasi terpusat ataukah terpencar.
c. Terminal ditempatkan di setiap kantor eksekutif, atau terminal yang dioperasikan
staf.
d. Apakah fungsi manajeril sudah siap untuk menerima dan menggunakan teknologi
maju system informasi,ataukah belum siap.

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 18

BAB III
KESIMPULAN
Seiring dengan lajunya gerak pembangunan, organisasi-organisasi publik maupun
swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang
dapat menunjang efektivitas, produktivitas dan efisiensi mereka. Setelah
perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya, maka semakin banyaklah
perusahaan di Indonesia menerapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena
mereka mulai menyadari SIM sangat besar manfaatnya bagi peningkatan kinerja
organisasi. Perusahaan yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi pada
dewasa ini tidak akan unggul di dalam persaingan. Prestasi organisasi akan
ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang tersedia. Adapun tujuan SIM yaitu memberikan informasi untuk
pembuatan keputusan dalam merencanakan, memulai, mengatur, dan mengendalikan
operasi sub-sistem dari perusahaan/orgasnisasi dan juga untuk memberikan
perusahaan sebuah sinergi dalam prosesnya. Dalam organisasi, Sistem Informasi
Manajemen (SIM) dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi operasional,
memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan membangun sumber-sumber informasi
strategis. Sistem Informasi Manajemen yang sering digunakan saat ini yaitu Sistem
Informasi Manajemen berbasis komputer, artinya perancang sistem informasi
manajemen harus mengerti komputer dan mampu menggunakannya untuk
pengolahan informasi karena perancang akan merancang sebuah manajemen sistem
informasi yang akan digunakan dengan menggunakan program komputer.
Meningkatnya minat pemakai dalam mengembangkan aplikasi komputer atau yang
dinamakan End-user Computing (EUC), yaitu pengembangan seluruh atau sebagian
sistem berbasis komputer oleh para pemakai dikarenakan empat pengaruh utama:
1. Meningkatnya pengetahuan tentang komputer. Berbagai tingkatan manajemen,
terutama di tingkat bawah, mulai diisi oleh orang-orang yang mengerti komputer.
2. Antrian jasa informasi. Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak
pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani, sehingga unit jasa informasi tidak
dapat menanggapi cukup cepat, dan terjadi timbunan pekerjaan yang menunggu
untuk diolah komputer.
3. Perangkat keras yang murah. Para pemakai dapat memperoleh perangkat keras
mereka sendiri dengan memesan pada toko komputer lokal melalui telepon dan
membayarnya dengan dana kas kecil.
4. Perangkat lunak jadi. Perangkat lunak jadi ini menawarkan dukungan yang lebih
baik dan kemudahan penggunaan, dan memampukan perusahaan dan pemakai
individu dengan sedikit atau tanpa keahlian komputer untuk menerapkan sistem
berbasis komputer.

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 19

DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Z. (2005). Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Anggadini, S. D. Analisis Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer. Majalah
Ilmiah UNIKOM , 11 (2).
Chandra, Akhilesh, dan Palvia, Prashant C. (1991). "Expert Systems in Accounting:
Applications and an Integrating Framework." In Managing Information Technology in a
Global Society. (M. Khosrowpour, Penyunt.) Harrisburg: Idea Group Publishing.
Davis, F. (1993). User acceptance of information technology: system characteristics,
user perceptions and behavioral impacts. International journal of man-machine studies
.
Davis, G. B. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT
Pustaka Binaman Pressindo.
Davis, G. (1992). Sistem Informasi Manajemen I & II. Jakarta: PT Pustaka Binawan.
Gaol, C. J. (2008). Sistem Informasi Manajemen Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta:
Grasindo.
Husein, M. F., & Wibowo, A. (2002). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta:
AMP YKPN.
Indrajani. (2009). Implementasi Multitier pada Perusahaan. Jurnal Sistem
Informasi , IV (1).
Kumorotomo, W., & Margono, S. A. (1996). Sistem Informasi Manajemen dalam
Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Laudon, K., & Laudon, J. (2007). Sistem Informasi Manajemen (10 ed.). (N.
Setyaningsih, Penyunt., C. Sungkono, & M. Eka, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat.
Leman. (1998). Metodologi Pengembangan Sistem Informasi. Jakarta: PT Elex
Media.
Lucas, H. (1987). Analisis, Desain dan Implementasi Sistem Informasi. Jakarta:
Erlangga.
M.Scott, G. (2004). Prinsip-Prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Rajagrafindo Persada.

Makalah Sistem Informasi Manajemen

Page 20