ANALISIS TEORI SEGMENTING TARGETING DAN

ANALISIS TEORI SEGMENTING,TARGETING,DAN POSITIONING
USAHA DONAT MADU CIHANJUANG
Rio Deriana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia
rioderiana41814128@gmail.com

Abstract

Bandung is a city that is always visited by various tourists both foreign and domestic tourists. In the
culinary field no doubt the various preparations are available as if there would be no death. Each
street corner in Bandung has a unique culinary place that must be visited by tourists. Donuts are
processed bakery-based flour-shaped circle served a variety of toping on top with a variety of flavors.
SMEs in the city of Bandung every year has increased so that the economy in Bandung also increased.
SMEs based on the type of business is seen that SMEs in the field of food and beverage business is
mostly done Cihanjuang honey donut is a home-based business or SME small business that focuses on
the culinary field. Donat honey cihanjuang focusing on developing its business in the city of Bandung
has a variety of branches of donuts honey Cihanjuang scattered. In this scientific paper the authors
associate the theory of STP is the theory of Segmenting, Targeting, and Positioning work of kotler and
ketler in his book "marketingmanagement".
Keywords: Bandung, UMKM, Donat Madu Cihanjuang, Tourists, Marketing Management


1. PENDAHULUAN
Bandung merupakan kota yang selalu
dikunjungi berbagai wisatawan baik wisatawan
mancanegara maupun domestik. Berbagai
macam kebutuhan wisatawan dapat terpenuhi
di kota Bandung tercinta ini. Bandung dikenal
sebagai kota 3F oleh wisatawan yaitu
Food,Fashion, and Fun. Dalam bidang kuliner
tidak diragukan lagi berbagai macam olahan
tersedia seolah - olah tidak akan ada matinya.
Setiap sudut jalan di kota Bandung memiliki
tempat kuliner unik yang wajib dikunjungi
para wisatawan. Karena banyaknya wisatawan
yang berkunjung maka para pelaku usaha
kuliner di Bandung berlomba – lomba
melakukan inovasi terkini untuk bersaing
dalam usaha kuliner dan menarik hati
wisatawan supaya berkunjung ke usaha kuliner
terbaru.
Donat merupakan olahan bakery berbasis

tepung berbentuk lingkaran disajikan berbagai
macam toping diatasnya dengan berbagai
macam rasa. Donat makanan yang tidak aneh
lagi dikenal masyarakat Indonesia. Untuk
memenuhi asupan gizi dan sarapan yang cukup
sebelum melakukan aktivitas di pagi hari
banyak masyarakat Indonesia memilih donat
sebagai sarapan efektif yang mengeyangkan
dan cepat sebelum melakukan aktivitas seharihari. Para pelaku bisnis olahan donat di kota
Bandung tidak terhitung lagi jumlahnya mulai
dari pelaku usaha UMKM hingga pembisnis
modal besar.
Donat madu Cihanjuang berdiri pada Mei
2010 pemilik bernama Fanina Nisfulaily
bekeinginan mebuat donat dengan konsep
membuat donut yang rendah gula. Mengganti
pemanis bahan dasar donat yaitu gula dengan
madu. Berbagai macam eksperimen dilakukan
untuk mendapatkan resep yang pas sebelum
melakukan usahanya. Nama Cihanjuang

diambil dari lokasi pertama kali tempat usaha
gerai donat madu berdiri. Cihanjuang

merupakan daerah seputaran cimahi. Promosi
yang dilakukan yaitu membagikan secara
gratis kepada konsumen donat madunya agar
konsumen mengetahui dan mengenal produk
yang dipasarkannya. Dengan target promosi
awal
disekitaran
perumahan
dan
perkantorannya. Karena keunikan donat yang
dimilikinya
banyak
konsumen
yang
berkeinginan membeli lebih banyak. Maka
jurnal ilmiah ini mengenai menganalisis Teori
Segmenting,Targeting,dan Positioning Usaha

Donat Madu Cihanjuang.
2. METODE
Membangun kewirausahaan
Dalam
buku
berjudul
“Enterpreneurship
Menjadi
Pembisnis
Ulung” oleh Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto
mendefinisikan kewirausahaan adalah usaha
kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi
untuk menghasilkan. Sesuatu yang baru,
memiliki nilai tambah, memberi manfaat,
menciptakan lapangan kerja dan hasilnya
berguna bagi orang lain.
Analisis
Teori
STP
(Segmenting,Targeting,dan Positioning)

Dalam buku berjudul “marketing
management” oleh Kotler dan Keller
2012:56 menjelaskan secara jelas mengenai
STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)
merupakan esensi dari pemsaran pengertian
STP dijabarkan berdasarkan berikut:
A. Segmentation
Menurut Kotler & Keller dalam bukunya
berjudul “Marketing Management” 2012:236
mendefinisikan “market segmentation divides
a market into well-defined slices. A market
segment consist of a group of customers who
share a similar set of needs and wants. The
marketer task is to identify the approprite
number and nature of market segments and

decide which one(s) to target”. Diartikan
dalam bahasa Indonesia yaitu membagi sebuah
pasar menjadi potongan-potongan yang
terdefinisi dengan baik. Sebuah segmen pasar

terdiri dari sekumpulan pelanggan yang saling
berbagi kebutuhan dan ketertarikan yang sama.
Pembagian pasar menjadi kelompok –
kelompok konsumen yang tersegmentasi
berdasarkan :
1. Geographic
Pembagian pasar berdasarkan tempat
atau wilayah. Pembagian ini dapat
berupa suatu negara atau eilayah yang
menjasi dasar variasi kebutuhan dan
keingginan.
2. Demographic
Pembagian pasar berdasarkan peta
kependudukan yang menyangkut usia
jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan,
pendidikan, agama, ras, kebangsaan
dan kelas sosial.
3. Behavioral
Pembagian pasar berdasarkan perilaku,
pengetahuan, dan respon mereka

terhadap produk yang ditawarkan.
B. Targeting
Merupakan tahapan setelah melakukan
segmentasi pasar. Tahap ini dilakukan dengan
pengelompokan yang lebih kecil dari hasil
evaluasi setiap kelompok pasar kemudian
menentukan salah satu atau lebih segmen pasar
yang akan dituju.
C. Positioning
Merupakan penentuan posisi prosuk dalam
pasar. Kotler dan Keller dalam bukunya yang
berjudul “Marketing Management” (2012:
298) mendefinisikan “positioning is the act of
designing the company’s offering and image to
occupy a distinctive palce in the minds of
target market”. Dalam bahasa Indonesia
menjelaskan positioning merupakan sebuah
aksi dari merancang penawaran dan gambaran

perusahaan untuk menempati tempat khusus

pada benak pasar yang dituju
Marketing Mix
Dalam
konsep
ilmu
mengenai
pemasaran suatu usaha Philip Kotler dan
Kevin Lane Keller dalam bukunya
“Marketing Management” (2012: 387)
menyebutkan ada 7p yang harus dilaksanakan
dalam pemasaran :
1. Product
Kotler mendefinisikan produk sebagai “ A
product is a thing that’ can be offered to a
market to satisfy a want or need”. Diartikan
dalam bahasa indonesia sebuah produk
merupakan suatu yang dapat ditawarkan pada
sebuah pasar untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan.
2. Price

Kotler mendefinisikan harga sebagai “
Price is the amount of money charged for a
product or service”. Diartikan dalam bahasa
Indonesia harga merupakan sejumlah uang yan
dikenakan untuk sebuah barang atau jasa.
3. Promotion
Kotler mendefinisikan promosi adalah “
promotion includes all the activities the
company undertakes to communicate and
promote its product the target market.”
Diartikan dalam bahasa Indonesia promosi
merupakan segala kegiatan yang menjadi
tanggung
jawab
perusahaan
untuk
mengkomunikasiskan dan mempromosikan
barang atau jasa perusahaan ke pasar sasaran.
4. Place
Kotler mendefinisikan place “The various

the company undertakes to make the product
accessible and avaible to taget customers.”
Diartikan dalam bahasa Indonesia bermacam-

macam yang dipertanggung jawabkan sebuah
perusahaan untuk menciptakan sebuah produk
dan jasa dapat tersedia dan dicapai konsumen
yang ditargetjan.
5. People
Kotler mendefinisikan people “people
reflects, in part, internal marketing and the fact
that employees are critical to marketing
management.” Diartikan dalam bahasa
Indonesia bagian-bagian atau lingkungan
dalam pemasaran dan juga fakta bahwa
karyawan atau pekerja merupakan bagian yang
kritikal pada kesuksesan pemsaran.
6. Process
Kotler mendefinisikan process “ process
reflects all the creativity, discipline, and

structure brought to marketing management.”
Diartikan
dalam
bahasa
Indonesia
mencerminkan semua kreaifitas, disiplin, dan
struktur yang dibawa untuk manajemen
pemasaran.
7. Physical Evidence
Kotler mendefinisikan physical Evidence
bukti dan wujud nyata yang dimiliki oleh
penyedia jasa yang ditujukan kepada konsuen,
pelanggan dan calon pelanggan sebagai nilai
tambah.

Sumber : Buku “marketing management”
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller 2012
Karakteristik UMKM
Dalam E-book Profil Bisnis Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang
diterbitkan
oleh
bank
Indonesia
menjelaskan karakteristik usaha kecil dan
menengah. Karakteristik UMKM merupakan
sifat atau kondisi faktual yang melekat pada
aktivitas usaha maupun perilaku pengusaha
yang bersangkutan dalam menjalankan bisnis.
Menurut Bank Dunia UMKM dapat
dikelompokan menjadi tiga jenis 1. Usaha
Mikro (jumlah karyawan 10 orang) 2. Usaha
Kecil (jumlah karyawan 30 orang) 3. Usaha
Menengah (jumlah karyawan hingga 300
orang). Dalam perspektif usaha, UMKM
diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
1. UMKM sektor informal, contohnya
pedagang kaki lima
2. UMKM Mikro adalah para UMKM
dengan kemampuan sifat pengrajin
namun
kurang
memiliki
jiwa
kewirausahaan untuk mengembangkan
usahanya.
3. Usaha Kecil Dinamis adalah kelompok
UMKM yang mampu berwirausaha

Gambar 1. Model Marketing Mix

dengan menjalin (menerima pekerjaan
sub kontrak) dan ekspor.
4. FastMoving Enterprise adalah UMKM
yang mempunyai kewirausahaan yang
cakap dan telah siap bertransformasi
menjadi usaha besar.
Di Indonesia,Undang- Undang yang
mengatur tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM) adalah UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008. Dalam
undang-undang
tersebut
UMKM
dijelaskan sebagai: “Sebuah perusahaan
yang digolongkan sebagai UMKM adalah
perusahaan kecil yang dimiliki dan
dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh
sekelompok kecil orang dengan jumlah
kekayaan dan pendapatan tertentu.”
Peluang Bisnis UMKM
Peran penting UMKM tidak hanya berarti
bagi kota-kota besar tetapi berarti juga bagi
pertumbuhan ekonomi di pedesaan beberapa
peran penting UMKM:
1. UMKM berperan dalam memberikan
pelayanan ekonomi secara luas kepada
masyarakat, proses pemerataan dan
peningkatan pendapatan masyarakat,
mendorong pertumbuhan ekonomi,
serta mewujudkan stabilitas nasional.
1.
UMKM
sangat
membantu
negara/Pemerintah
dalam
hal
penciptaan lapangan kerja baru dan
lewat UMKM juga banyak tercipta
unit-unit
kerja
baru
yang
menggunakan tenaga-tenaga baru yang
dapat mendukung pendapatan rumah
tangga.
2. Menyumbang
volume
ekspor
mencapai 14,06% (Rp 166,63 triliun)
dari total ekspor nasional.

Pertumbuhan UMKM di Kota Bandung
dan Jenis Bisnisnya
UMKM di kota Bandung setiap tahun
mengalami
peningkatan
sehingga
perekonomian di Kota Bandung pun
meningkat terus. Karena bertambahnya terus
jumlah pengusaha UMKM. Penjabaran jumlah
peningkatan UMKM dapat dijelaskan di tabel
berikut
Tabel 1. Jumlah UMKM Kota Bandung Tahun
2010-2015
TAHUN
20 20 20 20 20 20
10 11 12 13 14 15
MIKR
3.6 3.8 3.9 4.1 4.3 4.5
1 O
49 27 21 15 01 27
30 32 33 35 37 39
2 KECIL
1
5
7
7
2
0
MENE
27 27 27 27 27 28
3 GAH
1
3
3
4
6
1
JUML
4.2 4.4 4.5 4.7 4.9 5.1
AH
21 25 31 46 48 98
Sumber : Dinas UMKM dan Perindag Kota
Bandung Tahun 2015

N
O

URAI
AN

Berdasarkan
dari
data
tabel
pertumbuhan UMKM di Kota Bandung.
Motivasi Masyarakat dalam mendirikan usaha
masyarakat Kota Bandung terus mengalami
peningkatan terhitung sejak 2010 – 2015.
Adapun jenis bisnis UMKM dinas
UMKM dan perindustrian dan perdagangan
Kota Bandung 2015 mencatat data sebagai
berikut

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2 Jumlah UMKM Berdasarkan Tipe
Bisnis Tahun 2015

N
TIPE
JUM JUM JUML JUM
O FASHIO
BISNIS LAH LAH
AH
LAH
1 N
53
6
1
60
MAKAN
AN DAN
MINUM
2 AN
117
5
0
122
KERAJI
NAN
TANGA
3 N
18
1
0
20
4 JASA
22
9
4
35
PERDA
GANGA
5 N
15
4
0
19
JUMLA
H
UMKM
225
25
5
255
Sumber : Dinas UMKM dan Perindag Kota
Bandung Tahun 2015
Berdasarkan data jumlah UMKM
berdasarkan jenis bisnisnya terlihat bahwa
UMKM dibidang makanan dan minuman
menunjukan angka yang fantastis. Tidak heran
kalau Kota Bandung menjadi pusat surganya
kuliner. Berbagai macam makanan dan
minuman produsen UMKM masyarakat Kota
Bandung disajikan. Banyak wisatawan yang
berkunjung ke Kota Bandung pada saat liburan
menjelang bersafari menikmati kuliner di Kota
Bandung. Contohnya produsen UMKM asal
Kota Bandung yang berproduksi di daerah
Cihanjuang yaitu Donat madu Cihanjuang
yang dapat membuka cabang usahanya hingga
Se- Indonesia.
Analisis Teori STP
(Segmenting,Targeting,dan Positioning)
Dalam
analisis
Teori
Segmenting,
Targeting, dan Positioning Donat madu
Cihanjuang maka hasil dan pembahasan akan
dijabarkan sebagai berikut :
a.) Segmentation

Bedasarkan segmentasinya Donat madu
Cihanjuang merupakan usaha produksi
rumahan atau usaha kecil menengah UMKM
yang berfokus pada bidang kuliner.
Mengenalkan olahan donut yang unik dengan
tujuan membuat donat rendah gula. Mengganti
bahan dasar gula yang umum sebagai pemanis
donat diganti mengunakan madu sebagai
pemanisnya. Untuk geografis awal donat madu
Cihanjuang mengincar pangsa pasar wilayah
Kota Bandung dan Cihanjuang supaya dikenal
dan dinikmati oleh masyarakat olahan donat
madunya.
Gambar 2. Geografis Toko Pusat Donat Madu
Cihanjuang

Sumber : Google Maps Donat madu
cihanjuang
Sedangkan untuk demografis Donat
madu Cihanjuang mengincar untuk semua
kalangan tidak terbatas usia dan gender.
Harapan para penikmat donat madu
Cihanjuang semua menikmatinya kelezatan
dari hasil olahan Donat madu Cihanjuang
tersebut. Menjadikan Donat madu Cihanjuang
sebagai cemilan bersana sanak keluarga.
Maupun dijadikan sebagai buah tangan.
Gambar 3. Demografis segmen pelanggan
yang membeli Donat madu Cihanjuang

Sumber : Google Maps Donat madu
Cihanjuang
Behavioral yang dilakukan Donat
madu Cihanjuang mengenai produk untuk
mencapai pangsa pasar dikenal kepada
masyarakat
pertama-tama
melaksanakan
promosi dengan memberikan secara Cuma –
Cuma kepada masyarakat wilayah Cihanjuang
untuk mengenali dan mendekati hati konsumen
mengetahui produk yang ditawarkannya.
Lambat laun strategi yang dilakukan Donat
Madu
Cihanjuang
berhasil
kemudian
mengembangkan usahanya dengan cara
membaut cabang ke wilayah Indonesia
memasarkan melalui media sosial dan
keikutsertaan dalam google maps untuk
mempermudah lokasi gerai cabang Donat
madu Cihanjuang berada apabila ada
konsumen yang ingin membeli produk yang
dijualnya.

Gambar 4. Behavioral yang dilakukan Donat
Madu Cihanjuang

Sumber : Instagram donatmadupusat
B. Targeting
Donat
madu
Cihanjuang
mengutamakan pangsa pasar dengan target
utamanya yaitu keluarga karena dilihat dari
pengunjung toko Donat madu Cihanjuang
mayoritas menggunakan kendaraan bermotor
baik roda dua maupun roda empat. Dengan
mengincar pangsa pasar keluarga para
penikmat Donat Madu Cihanjuang mulai dari
anak- anak hingga lanjut usia. Dengan
memiliki rasa yang enak dan harga yang
dijualnya bersahabat.
C. Positioning
Usaha Donat madu Cihanjuang
melakukan positioning terlebih dahulu untuk
wilayah Cihanjuang yaitu daerah Cimahi
kemudian ke wilayah Kota Bandung. Semakin
banyak wisatawan yang ke Bandung
menikmati lezatnya Donat Madu Cihanjuang
saat ini Donat Madu Cihanjuang tidak lagi
hanya seputaran wilayah Jawa Barat melainkan
Se- Indonesia sudah dapat menikmatinya tidak
perlu lagi harus mendatangi Kota Bandung

atau Cihanjuang Donat madunya. Sudah
berdirinya berbagai cabang gerai dan toko di
seputaran wilayah Indonesia.
4. KESIMPULAN
Usaha kuliner di Kota Bandung kian hari
kian bertambah jumlahnya dikarenakan banyak
pengusaha baru mencoba peruntungannya
dalam bidang kuliner. Dan melakukan
usahanya di Kota Bandung. Seperti usaha yang
dilakukan donat madu cihanjuang yang
memulai awal usahanya di sekitaran daerah
tempat tinggalnya yaitu Cihanjuang. Setelah
dikenal usaha donat madunya di daerahnya.
Donat madu cihanjuang memfokuskan
mengembangkan usahanya di Kota Bandung
sudah berbagai macam cabang donat madu
Cihanjuang bertebaran. Dalam karya ilmiah ini
penulis mengaitkan teori STP yaitu teori
mengenai
Segmenting,
Targeting,
dan
Positioning karya kotler dan ketler dalam
bukunya “marketing management” maka teori
STP donat
madu
Cihanjuang
dapat
disimpulkan
1. Segmenting : Donat madu Cihanjuang
membuat
konsep
unik
dalam
pembuatan donat dengan mengganti
gula sebagai bahan dasar umum
pembuatan olahan donat diganti
menggunakan
madu.
Dengan
menggunakan madu donat yang
dihasilkan memiliki kandungan gula
yan rendah. Donat madu Cihanjuang
dapat dinikmati oleh berbagai macam
kalangan tidak terbatas akan usia dan
gender.
2. Targeting : donat madu Cihanjuang
menargetkan usahanya segmen pasar
keluarga dilihat dari pelanggan yang
datang menikmati donat madu
cihanjuang menggunakan kendaraan
bermotor baik roda dua maupun roda
empat.
3. Positioning

Awal usahanya mengenalkan kepada
daerahnya bahwa daerah Cihanjuang
merupakan pencetus utama donat
dengan bahan dasar madu. Setelah
dikenal di daerahnya maka kemuadian
mengembangkan usahanya di Kota
Bandung.
Dikarenakan
anemo
masyarakat Indonesia yang sangat
tinggi menikmati kelezatan donat
madu Cihanjuang maka donat madu
Cihanjuang
mendirikan
berbagai
cabang gerai donat madu Cihanjuang
hingga ke penjuru kota- kota di
Indonesia.
Kemudian dalam karya ilmiah
penulis
mencoba
mengkaitkan
peningkatan UMKM di Kota Bandung
dan jenis UMKM apa yang menjadi
data tertinggi UMKM di Kota
Bandung maka didapatkan bahwa
UMKM dalam bidang makanan dan
minuman lah merupakan UMKM
tertinggi tidak heran bahwa Kota
Bandung menjadi surga kulinernya
wisatawan.

5. REFERENSI
Soegoto, Dr. Ir. Eddy Soeryanto. 2014.
Enterpreneurship:Menjadi Pembisnis Ulung.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Kotler, Keller. 2012 Marketing Management.
14th. Person Education
http://data.bandung.go.id/organization/dinaskoperasi-usaha-mikro-kecil-dan-menengah
https://writepass.com/journal/2012/12/segment
ation-targeting-and-positioning-in-marketingstrategies/
http://elistia.weblog.esaunggul.ac.id/wpcontent/uploads/sites/1877/2017/09/ProfilBisnis-UMKM-bab-1-dan-2.pdf