FAKTOR FAKTOR SOSIAL DAN BUDAYA YANG BER

FAKTOR-FAKTOR SOSIAL DAN BUDAYA
YANG BERHUBUNGAN DENGAN GIZI

Oleh:
Gusti Kumala Dewi, SKM, MARS

PENDAHULUAN
• Masalah timbulnya malnutrisi di
negara-negara yang sedang
berkembang bukan saja
disebabkan karena negara
tersebut tidak dapaty
memproduksi makanan yang
cukup untuk masyarakatnya,
tetapi karena adanya
kebiasaan, kepercayaan,
tabu, yang mencegah
manusia untuk menggunakan
makanan yang terbaik di
daerahnya.


SOSIAL DAN BUDAYA
• Konsep kebudayaan  termasuk kedalamnya
nilai, sikap, kebiasaan yang dipelajari dan
diperoleh sejak anak masih kecil.
• Kebudayaan adalah suatu rangkaian pertauranperaturan yang mengatur tingkah laku anggota
masyarakat.

KARAKTERISTIK KEBUDAYAAN
(FOSTER, 1962)
1. Kebudayaan diperoleh dengan cara belajar.
2. Semua aspek kebudayaan saling berhubungan
sehinggaa merubah satu aspek kebudayaan akan
mempengaruhi yang lain.
3. Semua kebudayaan berubah secara tetap dan
tidak ada kebudayaan yang statis.
4. Setiap kebudayaan mempunyai sistem nilai.
5. Kebudayaan memungkinkan adanya suatu
interaksi yang otomatis diantara individu-individu.

MAKANAN SEBAGAI PHENOMENA

SOSIAL BUDAYA
• Sebagai sosial dan budaya, makanan tidak hanya
sebagai produk organik dengan kualitas biokimia
yang dapat digunakan untuk manusia.
• Makanan diartikan dalam hubungannya dengan
kebudayaan  Why ?  Makanan diperlukan
pengesahan/pengakuan untik dapat diterima .
• Banyak manusia yang meskipun lapar, tidak
menggunakan makanan yang bergizi sebagai
makanan  Why?????  alasan agama, tabu,
dan kepercayaan.

Contoh……
1. Amerika, Irlandia, Australia,
dan Kanada.
Daging Kuda





Kuda adalah sahabat
manusia, jadi
menkonsumsi daging kuda
dianggap tindakan ilegal.
Pada beberapa negara,
mengkonsumsi daging
kuda dianggap makanan
orang miskin.

Contoh……
2.

Jepang
Ikan Buntal (Fugu)


Mengandung organ
beracun Tetrodotoxin 
merusak jaringan saraf,
melumpuhkan tubuh, dan

sesak nafas.

Contoh……
3. Islam dan Yahudi





babi adalah container (tempat
penampung) penyakit.
Daging babi empuk.
Menurut Prof. A.V. Nalbandov
(Penulis buku : Adap-tif
Physiology on Mammals and
Birds) menyebutkan bahwa
kantung urine (vesica urinaria)
babi sering bocor, sehingga
urine babi merembes ke dalam
daging. Akibatnya, daging babi

tercemar kotoran yang
mestinya dibuang bersama
urine.

Lanjttt….
Babi…..

 Lemak punggung (back fat) tebal
dan mudah rusak oleh proses
ransiditas oksidatif (tengik), tidak
layak dikonsumsi manusia.
 babi merupakan carrier
virus/penyakit Flu Burung (Avian
influenza) dan Flu Babi (Swine
Influenza).
 menurut Prof Abdul Basith Muh.
Sayid berbagai penyakit yang
ditularkan babi seperti, pengerasan
urat nadi, naiknya tekanan darah,
nyeri dada yang mencekam (Angina

pectoris), radang (nyeri) pada sendisendi tubuh.

Lanjttt….
Babi…..

 Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli &
penulis dari Jerman) menulis
bahwa Memakan babi yang
terjangkiti cacing babi tidak
hanya berbahaya, tapi juga
menyebabkan peningkatan
kolesterol tubuh dan
memperlambat proses
penguraian protein dalam tubuh.
 penelitian ilmiah di Cina dan
Swedia menyebutkan bahwa
daging babi merupakan penyebab
utama kanker anus dan usus
besar.


Lanjttt….
Babi…..

 Dr Muhammad Abdul Khair
(penulis buku : Ijtihaadaat fi at
Tafsir Al Qur’an al Kariim)
menuliskan bahwa daging babi
mengandung benih-benih cacing
pita dan Trachenea lolipia.
 DNA babi mirip dengan manusia,
sehingga sifat buruk babi dapat
menular ke manusia.
 Beberapa sifat buruk babi seperti,
Binatang paling rakus, kotor, dan
jorok di kelasnya

Sumber:
http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/04/m0d4h7-inilah-sepuluh-alasanmengapa-islam-mengharamkan-babi)

Contoh makanan yang tidak disukai orang Amerika

(Hall, Wallen, 1939)

1.
2.
3.
4.

Terong
Otak
Ginjal
Jantung dan hati binatang

KLASIFIKASI MAKANAN
 Makanan apa yang cocok bagi seseorang sangat
erat hubungannya dengan status umur, keadaan
sehat, sakit, dll.
 Makanan yang disediakan untuk seseorang sangat
bergantung pada statusnya.
 Misal: biasanya ibu-ibu memberikan makanan yang
istimewa kepada orang-orang yang berstatus tinggi

dan status yang rendah biasanya memperoleh
makanan yang rendah proteinnya.

Lanjt….
 Contoh:
1. Masyarakat Alor
Memiliki kebiasaan membagikan daging hasil buruannya kepada setiap
rumah tangga. Pembagian bergantung pada laki-laki yang tinggal
pada rumah tersebut  Why… ???  daging adalah makanan
khusus laki-laki.
2. Masyarakat Sudan & Beberapa Masyarakat Indonesia
Laki-laki dan wanita makan secara terpisah, dan laki-laki dilayani
terlebih dahulu, kemudia bari wanita dan anak-anak.
3. Masyarakat India
Mertua laki-laki memiliki kedudukan yang tinggi.
4. Masyarakat Tutsi di Afrika
Menganggap susu adalah minuman untuk orang yang berstatus
tinggi.

Klasifikasi Makanan Berdasarkan

Sehat dan Sakit
 Cusler dan De Give (1970) menjelaskan bahwa pada kelas
rendah masyarakat kulit putih dan hitam, di Amerika bagian
Tenggara memandang makanan yang berwarna terang lebih
tinggi nilainya daripada yang berwana gelap.
 Misal: Beras/roti ynag berwarna putih lebih tinggi nilainya
daripada beras merah atau roti yang berwarna coklat
meskipun nilai gizinya lebih rendah.
 Masyarakat juga mengklasifikasikan makanan dalam
hubungan sehat-sakit, namun hubungannya lebih bersifat
negatif.
 Misal: Makanan yang ringan diberikan kepada orang yang
sakit, dan makanan berat/enak (berprotein tinggi) diberikan
kepada orang yang sehat.

Klasifikasi Makanan Berdasarkan
Konsep Panas-Dingin & Teori Humoral Pathology
 Teori ini menyatakan bahwa manusia dapat mempertahankan
kesehatannya dengan cara melalui keseimbangan makanan
panas dan dingin, dan dengan menghindari makanan yang

terlalu panas dan terlalu dingin.
 Hasan (1971) menjelaskan bahwa masyarakat India sebelah
Utara berpendapat bahwa yang termasuk makanan panas 
gula, susu kerbau, telur, ikan, daging, bawang merah, dan
bawang putih.


Susu  dicampur dengan daging dan ikan  mereka yang mengkonsinya
akan merasa panas.

 Konsumsi makanan yang bersifat panas secara teratur
berakibat badan panas dan cepat marah.

Lanjt…
 Tabu terhadap makanan panas-dingin terkadang
menyebabkan masalah gizi yang serius pada waktu
orang tersebut sakit atau dalam keadaan mengandung,
dan pada masa setelah melahirkan.
 Harwood menekankan pentingnya petugas kesehatan
mengetahui tentang ,pandangan pasien mengenai
kesehatan, penyebab penyakit, dan bagaimana
masyarakat menanggulanginya.