Contoh Proposal PKM P K L

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM :

“PENGGUNAAN AGREGAT SAMPAH PLASTIK JENIS POLY ETHYLENE
TEREPHTHALATE PADA CAMPURAN ASPAL BETON”

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Ketua Kelompok :
Mifta Farid (D11110010/2010)
Anggota Kelompok :
Syahrun Mubarak (D11110276/2010)
Muhammad Jibril (D11110252/2010)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
KOTA MAKASSAR
2013


DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
RINGKASAN ....................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. JUDUL PROGRAM ................................................................................................ 1
B. LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
C. PERUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 2
D. TUJUAN PROGRAM ............................................................................................. 2
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN ........................................................................ 2
F. KEGUNAAN PROGRAM ..................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3
A. ASPAL ...................................................................................................................... 3
B. AGREGAT............................................................................................................... 3
C. PLASTIK .................................................................................................................. 4
D. PERKERASAN LENTUR ..................................................................................... 5
BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................................... 7
A. METODE PENELITIAN ........................................................................................ 7
B. METODE PENGUMPULAN DATA .................................................................... 8

C. ANALISIS DATA .................................................................................................... 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................................. 9
A. BIAYA ....................................................................................................................... 9
B. JADWAL KEGIATAN PROGRAM .................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................. 11

ii

RINGKASAN

Plastik dalam kehidupan kita sehari-hari sangat mudah kita jumpai, bahkan
hampir setiap hari kita mempergunakannya dalam pelaksanaan kegiatan kita. Namun
dibalik banyaknya kegunaan plastik yang dapat kita manfaatkan, terdapat hal negatif
yang sangat merugikan keberlangsungan hidup kita di muka bumi ini, yaitu bahwa
plastik ketika tidak terpakai lagi sangat sulit terurai dengan tanah, bahkan penguraian
itu bisa berlangsung selama ratusan tahun.
Selain sulit terurai dengan tanah , plastik juga apabila dibakar asap yang
ditimbulkan dapat merusak kesehatan, proses pendaur-ulangan plastik pun hanya
merubah plastik menjadi sesuatu yang baru yang ketika barang tersebut tidak terpakai

lagi maka akan kembali menjadi sampah, terus apa yang diharapkan jika hanya
berputar seperti itu tanpa ada habisnya.
Dari pemikiran di ataslah kemudian terbesit pemikiran kami, bahwa jika
plastik sulit terurai dalam tanah, mengapa kita tidak membuat plastik tersebut berguna
di tanah dengan menjadikannya agregat dalam perkerasan aspal jalan, sehingga
dengan lamanya plastik terurai di tanah bisa menjadikan juga perkerasan aspal pada
jalan menjadi tahan lama.
Oleh karenanya kami berencana membuat sampah plastik menjadi sedemikian
rupa sehingga dapat berbentuk dan bersifat menyerupai agregat yang nantinya dapat
dicampur dengan aspal menjadi campuran aspal beton model terbaru.

iii

BAB 1. PENDAHULUAN
A. JUDUL PROGRAM
Penggunaan Agregat Sampah Plastik Jenis Poly Ethylene Terephthalate Pada
Campuran Aspal Beton
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap tahun masyarakat Indonesia dilaporkan memakai 100 miliar kantong
plastik. Kebiasaan masyarakat Indonesia memakai kantong plastik yang didapat

secara gratis sudah sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan perhitungan tersebut, setiap
orang di Indonesia menggunakan sekitar 700 tas plastik per tahun atau kira-kira dua
kantong plastik dalam sehari. Ironisnya, banyak dari sampah kantong plastik tersebut
tidak sampai ke tempat pembuangan sampah dan hanya sedikit yang akhirnya dapat
didaur ulang.
Dampak plastik terhadap lingkungan merupakan akibat negatif yang harus
ditanggung alam karena keberadaan sampah plastik. Dampak ini ternyata sangat
signifikan.Sebagaimana yang diketahui, plastik yang mulai digunakan sekitar 50
tahun yang silam, kini telah menjadi barang yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Diperkirakan ada 500 juta sampai 1 milyar kantong plastik digunakan
penduduk dunia dalam satu tahun. Ini berarti ada sekitar 1 juta kantong plastik per
menit. Untuk membuatnya, diperlukan 12 juta barel minyak per tahun, dan 14 juta
pohon ditebang.
Konsumsi berlebih terhadap plastik, pun mengakibatkan jumlah sampah
plastik yang besar. Karena bukan berasal dari senyawa biologis, plastik memiliki sifat
sulit terdegradasi (non-biodegradable). Plastik diperkirakan membutuhkan waktu 100
hingga 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Sampah
kantong plastik dapat mencemari tanah, air, laut, bahkan udara.
Kantong


plastik

terbuat

dari

penyulingan

gas

dan

minyak

yang

disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang
tak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat
menghabiskan sumber daya alam tersebut.Fakta tentang bahan pembuat plastik,
(umumnya polimer polivinil) terbuat dari polychlorinated biphenyl (PCB) yang

mempunyai struktur mirip DDT. Serta kantong plastik yang sulit untuk diurai oleh
tanah hingga membutuhkan waktu antara 100 hingga 500 tahun.
Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap
“Penggunaan Agregat Sampah Plastik Jenis Poly Ethylene Terephthalate Pada
1

Campuran Aspal” sebagai salah satu cara dalam mengatasi permasalahan plastik
yang kian hari kian banyak jumlahnya dengan cara menggunakannya sebagai
campuran aspal yang nantinya akan dipergunakan pada perkerasan jalan. Itu salah satu
cara yang akan dipergunakan daripada mendaur ulang ataupun menunggu plastik
tersebut hancur yang waktunya bisa mencapai ratusan tahun.
C. PERUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil permasalahan yaitu: “Bisakah
sampah plastik dirubah menjadi agregat sehingga dapat menekan pembuangan plastik
ke alam serta bagaimana kemampuan agregat dari sampah plastik tersebut ? Apakah
mampu menyamai atau bahkan melampaui kemampuan agregat alami seperti krikil !”
D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini diantaranya adalah :
1. Tujuan Umum
Mengetahui kemampuan agregat sampah plastik dalam penggunaannya pada

campuran aspal.
2. Tujuan Khusus
-

Mengetahui kemampuan daya lekat agregat sampah plastik terhadap aspal.

-

Mengetahui titik leleh agregat sampah plastik

-

Mengetahui kekuatan campuran aspal dengan menggunakan agregat sampah
plastik

-

Membandingkan campuran aspal biasa dengan campuran aspal menggunakan
agregat plastik


E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian Penggunaan Agregat Sampah Plastik Pada Campuran Aspal
diharapkan akan diperoleh agregat buatan dari sampah plastik yang dapat
dipergunakan pada campuran perkerasan jalan .
F. KEGUNAAN PROGRAM
Program penelitian ini memiliki beberapa kegunaan, antara lain:
1. Memanfaatkan limbah plastik yang sulit terurai di alam bebas menjadi sebuah benda
yang lebih berguna yakni sebagai agregat buatan khususnya pada campuran
perkersan jalan.
2. Sebagai alternatif bahan baru pada perkerasan jalan.
3. Menekan pertumbuhan limbah sampah plastik di alam bebas.

2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna
hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga disebut
bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang dimanfaatkan
sebagai lapis permukaan lapis perkerasan lentur. Aspal berasal dari aspal alam (aspal

buton}

atau aspal minyak (aspal yang berasal dari minyak bumi). Berdasarkan

konsistensinya, aspal dapat diklasifikasikan menjadi aspal padat, dan aspal cair.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa
hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai
bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan
bersifat padat pada suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan
bahan yang sangat kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik.
Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan
aromatic yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Atom-atom selain
hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang,
dan beberapa atom lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon,
10% hydrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik
besi, nikel, dan vanadium. Senyawa-senyawa ini sering dikelaskan atas aspalten
(yang massa molekulnya kecil) dan malten (yang massa molekulnya besar). Biasanya
aspal mengandung 5 sampai 25% aspalten. Sebagian besar senyawa di aspal adalah
senyawa polar.
B. Agregat

Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral
lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat
adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai bersamasama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen hidraulik
atau adukan.
Menurut Silvia Sukirman, (2003), agregat merupakan butir-butir batu pecah,
kerikil, pasir atau mineral lain, baik yang berasal dari alam maupun buatan yang
berbentuk mineral padat berupa ukuran besar maupun kecil atau fragmen-fragmen.
Agregat merupakan komponen utama dari struktur perkerasan perkerasan
jalan, yaitu 90% – 95% agregat berdasarkan persentase berat, atau 75 –85% agregat

3

berdasarkan persentase volume. Dengan demikian kualitas perkerasan jalan
ditentukan juga dari sifat agregat dan hasil campuran agregat dengan material lain.
Sifat agregat merupakan salah satu faktor penentu kemampuan perkerasan
jalan memikul beban lalu lintas dan daya tahan terhadap cuaca. Yang menentukan
kualitas agregat sebagai material perkerasan jalan adalah:
-

gradasi


-

kebersihan

-

kekerasan

-

ketahanan agregat

-

bentuk butir

-

tekstur permukaan

-

porositas

-

kemampuan untuk menyerap air

-

berat jenis, dan

-

daya kelekatan terhadap aspal.

Jenis Agregat berdasarkan proses pengolahannya
-

Agregat Alam. Agregat yang dapat dipergunakan sebagaimana bentuknya di
alam atau dengan sedikit proses pengolahan. Agregat ini terbentuk melalui
proses erosi dan degradasi. Bentuk partikel dari agregat alam ditentukan proses
pembentukannya.

-

Agregat melalui proses pengolahan. Digunung-gunung atau dibukit-bukit, dan
sungai-sungai sering ditemui agregat yang masih berbentuk batu gunung, dan
ukuran yang besar-besar sehingga diperlukan proses pengolahan terlebih
dahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi jalan.

-

Agregat Buatan.

Agregat yang yang merupakan merupakan mineral

filler/pengisi (partikel dengan ukuran < 0,075 mm), diperoleh dari hasil
sampingan pabrik-pabrik semen atau mesin pemecah batu.
C. Plastik
Plastik adalah bahan yang mempunyai derajat kekristalan lebih rendah
daripada serat, dan dapat dilunakkan atau dicetak pada suhu tinggi (suhu peralihan
kacanya diatas suhu ruang), jika tidak banyak bersambung silang. Plastik merupakan
polimer bercabang atau linier yang dapat dilelehkan diatas panas penggunaannya.
Plastik dapat dicetak (dan dicetak ulang) sesuai dengan bentuk yang diinginkan dan
yang dibutuhkan dengan menggunakan proses injection molding dan ekstrusi.
4

Ada beberapa polimer alam yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk
menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari
mereka “malleable”, memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan variasi
yang sangat banyak dalam properti yang dapat menolerans panas, keras, “reliency”
dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi yang umum
dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di seluruh bidang
industri.
Plastik adalah polimer; rantai-panjang atom mengikat satu sama lain. Rantai
ini membentuk banyak unit molekul berulang, atau “monomer”. Plastik yang umum
terdiri dari polimer karbon saja atau dengan oksigen, nitrogen, chlorine atau
belerang di tulang belakang (beberapa minat komersial juga berdasar silikon).
Tulang-belakang adalah bagian dari rantai di jalur utama yang menghubungkan unit
monomer menjadi kesatuan. Untuk mengeset properti plastik grup molekuler
berlainan “bergantung” dari tulang-belakgan (biasanya “digantung” sebagai bagian
dari monomer sebelum menyambungkan monomer bersama untuk membentuk rantai
polimer). Pengesetan ini oleh grup “pendant” telah membuat plastik menjadi bagian
tak terpisahkan di kehidupan abad 21 dengan memperbaiki properti dari polimer
tersebut.
Pengembangan plastik berasal dari penggunaan material alami (seperti:
permen karet, “shellac”) sampai ke material alami yang dimodifikasi secara kimia
(seperti: karet alami, “nitrocellulose”) dan akhirnya ke molekul buatan-manusia
(seperti: epoxy, polyvinyl chloride, polyethylene).
D. Perkerasan Lentur Jalan
Perkerasan lentur adalah struktur perkerasan yang sangat banyak digunakan
dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Struktur perkerasan lentur
dikonstruksi baik untuk konstruksi jalan, maupun untuk konstruksi pada landasan
pacu. Tujuan struktur perkerasan adalah:
-

Agar di atas struktur perkerasan itu dapat lalui setiap saat. Oleh karena itu lapis
permukaan perkerasan harus kedap air

-

Melindungi lapis tanah dasar sehingga kadar air lapis tanah dasar tidak mudah
berubah.

-

Mendistribusikan beban terpusat, sehingga tekanan yang terjadi pada lapis tanah
dasar menjadi lebih kecil. Oleh karena itu lapis struktur perkerasan harus dibuat

5

dengan sifat modulus kekakuan (modulus elastisitas) lapis di atas lebih besar
daripada lapis di bawahnya.
-

Menyediaan kekesatan agar aman. Oleh karena itu permukaan perkerasan harus
kasar, sehingga mempunyai kefisien gesek yang besar antara roda dan permukaan
perkerasan.

-

Menyediaan kerataan agar nyaman. Oleh karena itu permukaan harus rata,
sehingga pengguna tidak terguncang pada saat lewat pada perkerasan.
Semua bahan yang digunakan harus awet (tahan lama), agar struktur
perkerasan ini berfungsi untuk waktu yang lama. Lapis permukaan dari struktur
perkerasan lentur ini merupakan campuran agregat yang bergradasi rapat dan aspal.
atau disebut juga campuran beraspal. Kedua bahan ini dicampur dalam keadaan
panas (sehingga dikenal dengan nama hot mix), dihamparkan serta dipadatkan dalam
keadaan panas pula. Lapis permukaan ini harus kedap air, permukaannya rata namun
kasar. Lapis struktur di bawah lapis permukaan adalah lapis pondasi, dan dibuat dari
batu pecah. Lapis di bawahnya adalah pondasi bawah, dan dibuat dari pasir batu
(sirtu). Lapis pondasi maupun lapis pondasi bawah ini juga dapat dibuat dari bahan
lain seperti material yang distabilitasi dengan portland semen, kapur, aspal , maupun
bahan pengikat lainnya. Semua lapis ini dikonstruksi dilapis tanah dasar, yaitu tanah
yang telah dipadatkan. Biaya konstruksi struktur perkerasan lentur ini relatif lebih
murah dibandingkan dengan struktur perkerasan kaku. Di Indonesia, lebih banyak
tenaga pelaksana yang ahli dalam pembuat konstruksi perkerasan lentur
dibandingkan dengan perkerasan kaku. Agar struktur perkerasan lentur ini berfungsi
dengan baik, maka selain perkerasan harus terpelihara dengan baik, bahu jalan dan
saluran samping juga harus terpelihara.
Struktur perkerasan lentur pada saat ini dikonstruksi dengan menggunakan alat
berat. Dahulu, konstruksi jalan dibuat dengan menggunaan tenaga manusia dan alat
pemadat sederhana. Struktur yang cocok dengan keadaan pada saat itu dikenal
dengan konstruksi makadam (berasal dari nama John Laudon McAdam), maupun
telford (berasal dari nama Thomas Telford). Pada saat ini konstruksi seperti itu tidak
layak lagi dibuat pada jalan penting dan mempunyai volume lalu lintas yang tinggi
dan dengan beban yang berat, seperti jalan arteri dan kolektor primer maupun
sekunder. Konstruksi Macadam dan Telford masih dapat dipertimbangkan
dikonstruksi untuk jalan dengan beban lalu lintas yang ringan, seperti jalan lokal.

6

BAB 3. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah true experiment (eksperimen sungguhan).
2. Pelaksana Eksperimen
Waktu dan tempat : Eksperiment dilakukan pada bulan Januari-Maret 2014 di
Laboratorium Rekayasa Transportasi Universitas Hasanuddin Makassar.
3. Cara pengujian
a. Tahap Persiapan
Pada Tahap ini dilakukan persiapan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan.
Bahan : Sampah Plastik Jenis Poly Ethylene Terephthalate
Aspal
Pasir
Minyak Tanah
Bensin
Alat-alat yang perlu dipersiapkan :
No.

Jenis Peralatan

Jumlah (buah)

1.

Kompor

1

2.

Tabung gas

1

3.

Talam

10

4.

Spatula

6

5.

Oven

1

6.

Alat Pemotong

1

7.

Ember

5

b. Tahap Proses Pembuatan Agregat Sampah Plastik


Tahap Pembersihan
Bersihkan sampah plastik yang telah dikumpulkan dengan cara mecucinya
dengan air sampai kotoran-kotoran yang menempel hilang, setelah bersih
keringkan.



Tahap Pelelehan
Setelah

bersih

panaskan

sampel

sampah

plastik

tersebut

dengan

menyimpannya dalam talam lalu memasukkanya dalam oven sampai meleleh.
7



Tahap Pencetakan
Setelah Plastik meleleh keluarkan dari oven setelah itu dinginkan, setelah
dingin sampel plastik tersebut akan terbentuk dengan sendirinya menyerupai
wadah yang digunakan untuk melehkannya, setelah itu keluarkan dari
talam/wadahnya.



Tahap Pemotongan
Setelah dikeluarkan potong-potong sampel tersebut usahakan sesuai dengan
ukuran gradasi agregat. Setelah itu Agregat siap digunakan.

c. Tahap Proses Pembuatan Campuran Aspal dengan Agregat Sampah Plastik


Tahap Penyiapan Sampel
Mengeringkan agregat sampai beratnya tetap dengan suhu 110 + 5

0

C

pisahkan dengan cara penyaringan kering kedalam fraksi-fraksi yang
ditentukan . Setelah dingin lalu menimbang sesuai persentase komposisi
agregat.


Tahap Pencampuran
Mencampurkan agregat sampai suh pencampuran 110 + 5

0

C , kemudian

menuangkan aspal ke dalam panci pencampuran dan mempertahankan suhu
1200 C selama pengadukan aspal sampai homogen.


Tahap Pencetakan
Memindahkan campuran aspal yang telah homogen kedalam cetakan lalu
menusuk-nusuk campuran di dalam cetakan 15 kali di pinggir 10 kali di
tengah. Menumbuk sebanyak 75 kali tiap bagian sisi atas dan bawah, diamkan
selama 15 menit kemudian keluarkan campuran dari cetakan dengang
menggunakan alat injektor lalu biarkan selama 24 jam.

B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :
1. Uji kelekatan agregat terhadap aspal
Uji kelekatan agregat terhadap aspal merupakan pengujian untuk mendapatkan
persentase luas permukaan agregat tertutup aspal terhadap keseluruhan agregat.
2. Marshall test
Marshall test dilakukan di Laboratorium Rekayasa Transportasi Universitas
Hasanuddin Makassar , pengujian ini bertujuan untuk menentukan jumlah
pemakaian aspal yang tepat sehingga dapat menghasilkan komposisi yang baik
8

antara agregat dan aspal dengan persyaratan teknis perkerasan jalan yang
ditentukan.
C. Analisis Data
Data

hasil penelitian , akan dilakukan analisis data berupa seberapa besar

kemampuan agregat buatan hasil daur ulang sampah plastik melekat terhadap aspal,
serta menetukan komposisi agregat yang baik dalam campuran aspal beton dengan
menggunakan agregat buatan hasil daur ulang sampah plastik.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Biaya
Tabel Rekapitulasi Biaya
No. Jenis Pengeluaran

Biaya

1.

Peralatan Penunjang

Rp

1.345.000,00

2.

Bahan Habis Pakai

Rp

1.858.000,00

3.

Perjalanan

Rp

1.350.000,00

4.

Lain-lain

Rp

850.000,00

Rp

5.403.000,00

Jumlah Total

B. Jadwal Kegiatan Program
No.

Jenis Kegiatan

1.

Persiapan Pelaksana Kegiatan

2.

Pembuatan Agregat

3.

Pembuatan Campuran Perkerasan

4.

Pembuatan laporan

Bulan
1

2

3

9

DAFTAR PUSTAKA

Regal Pasac,2013,Material,http://tukangbata.blogspot.com/2013/02/pengertian-agregat-danklasifikasinya.html, diakses 17 Oktober 2013

Wikipedia,2013,Aspal, http://id.wikipedia.org/wiki/Aspal, diakses 17 Oktober 2013

Anshul,2009,Limbah Plasti,http://nuplastika.blogspot.com/2010/04/limbah-plastikmengancam-masa-depan.html , diakses 17 Oktober 2013

Almendah,2009,Dampak Plastik Terhadap Lingkungan ,http://alamendah.org / 2009 / 07 / 23
/ dampak-plastik-terhadap-lingkungan/, diakses 17 Oktober 2013

Kambuaya lorent Rinto,2013, Sampah Plastik, http://lorenskambuaya.blogspot.com/ 2011/12/
pengaruh-sampah-plastik-terhadap.html, diakses 17 Oktober 2013

10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

11

1. Biodata Ketua dan An
Anggota
Biodata Ketua Kelomp
mpok
A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap

MIFTA FARID

2.

Jenis Kelamin

L

3.

Program Studi

TEKNIK SIPIL

4.

NIM

D11110010

5.

Tempat dan Tangg
ggal Lahir

SENGKANG, 21 DESEMBER 1992
19

6.

E-mail

ceo_hockey@yahoo.co.id

7.

No.Telp/Hp

085299338191

B. Riwayat Pendidik
ikan

Nama Institusi

SD

SMP

SD
DN 2 Unggulan

Mts As’adiyah

Kab.Wajo

Putera I Sengkang

-

-

IPA

1999-2005

2005-2008

2008-2010

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

SMA
SM
MAN 2 Sengkang

C. Pemakalah Semin
inar Ilmiah
No.

Nama Pertemuann Il
Ilmiah /
Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu
ktu dan Tempat

1.
D. Penghargaan 100 T
Tahun Terakhir
No.

Jenis Penghargaan
Pen

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.
Semua data yang saya isika
ikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
lah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan sec
ecara hukum. Apabila dikemudian hari dijump
mpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sang
anggup menerima sanksi.Demikian Biodata ini saya buat dengan
sebenarnya untuk memenuh
uhi salah satu persyaratan dalam pengajuan
uan hibah penelitian
Penggunaan Agregat Sampah
pah Plastik Pada Campuran Aspal Beton.

Biodata Anggota Kelom
elompok :
A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap

SYAHRUN MUBARAK

2.

Jenis Kelamin

L

3.

Program Studi

TEKNIK SIPIL

4.

NIM

D11110276

5.

Tempat dan Tangg
ggal Lahir

UJUNG PANDANG, 8 MARET
T 1993
1

6.

E-mail

syahrunmubarak@gmail.com

7.

No.Telp/Hp

08981868499

B. Riwayat Pendidik
ikan
SMP

SMA

SMPN 5 Makassar

SM
MAN 1 Makassar

-

-

IPA

1998-2004

2004-2007

2007-2010

SD
SD
DN Sudirman 1

Nama Institusi

Makassar

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Semin
inar Ilmiah
No.

Nama Pertemuann Il
Ilmiah /
Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu
ktu dan Tempat

1.
D. Penghargaan 100 T
Tahun Terakhir
No.

Jenis Penghargaan
Pen

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1.

Semua data yang saya isika
ikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
lah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan sec
ecara hukum. Apabila dikemudian hari dijump
mpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sang
nggup menerima sanksi.
Demikian Biodata ini saya bbuat dengan sebenarnya untuk memenuhi sala
alah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah pen
enelitian Penggunaan Agregat Sampah Plasti
stik Pada Campuran
Aspal Beton.

Biodata Anggota Kelom
elompok:
A. Identitas Diri
1.

Nama Lengkap

MUHAMMAD JIBRIL

2.

Jenis Kelamin

L

3.

Program Studi

TEKNIK SIPIL

4.

NIM

D11110252

5.

Tempat dan Tangg
ggal Lahir

UJUNG PANDANG, 23 MEI 199
992

6.

E-mail

Jibril92@yahoo.com

7.

No.Telp/Hp

081241566447

B. Riwayat Pendidik
ikan

Nama Institusi

SD

SMP

SMA

SDN
DN Ujung Tanah

MtsS PP Annahdlah

MA
AS PP Annahdlah

1 Makassar

Sudiang

Layang

-

-

IPA

1999-2004

2004-2007

2007-2010

Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Semin
inar Ilmiah
No.

Nama Pertemuann Il
Ilmiah /
Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu
ktu dan Tempat

1.
D. Penghargaan 100 T
Tahun Terakhir
No.

1.

Jenis Penghargaan
Pen

Institusi Pemberi
Penghargaan

LMP 2008 Tingkat
Ti
SMA se

HMPM UIN Alauddin
din

SULS
LSELBar

Makassar

Tahun

2008

Semua data yang saya isika
ikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
lah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan sec
ecara hukum. Apabila dikemudian hari dijump
mpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sang
nggup menerima sanksi.
Demikian Biodata ini saya bbuat dengan sebenarnya untuk memenuhi sala
alah satu persyaratan
dalam pengajuan hibah pen
enelitian Penggunaan Agregat Sampah Plasti
stik Pada Campuran
Aspal Beton.

Justifikasi Anggaran Kegiatan
A. Peralatan Penunjang
Harga
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Satuan

Keterangan

(Rp)
Memanaskan aspal dan
Kompor Gas

membuat campuran aspal

1

350.000

Rp 350.000

beton
Ember

Membersihkan sampel

5

10.000

Rp 50.000

Mesin Pemotong

Memotong agregat buatan

1

600.000

Rp 600.000

Timbangan

Menimbang aspal dan

Digital

agregat

1

200.000

Rp 200.000

1

10.000

Rp 10.000

3

25.000

Rp 75.000

6

10.000

Rp 60.000

Plastik Sampel

Sarung Tangan
Spatula

Memisahkan agregat
sesuai gradasinya
Melindungi tangan dari
panas
Mengaduk campuran aspal

SUB TOTAL (Rp)

1.345.000

B. Bahan Habis Pakai
Harga
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Satuan

Keterangan

(Rp)
Aspal Penetrasi

Bahan utama campuran

60/70

aspal beton

Pasir

Minyak Tanah

Bensin

Bahan Tambahan
campuran
Bahan Tambahan
campuran
Bahan Tambahan
campuran

1

800.000

Rp 800.000

1 ret

350.000

Rp 350.000

5 liter

10.000

Rp 50.000

2 liter

6.500

Rp 13.000

Kertas

Pembuatan Laporan

2 rim

40.000

Rp 80.000

Tinta Print

Pembuatan Laporan

4 buah

30.000

Rp 120.000

Tabung Gas
Talam
Balpoint

Bahan Bakar kompor gas
Cetakan agregat sekali
pakai
Pembuatan Laporan

1 buah

200.000

Rp 200.000

10 buah

20.000

Rp 200.000

3 buah

15.000

Rp 45.000

SUB TOTAL (Rp)

1.858.000

C. Perjalanan
Harga
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Satuan

Keterangan

(Rp)
Pengujian

Biaya untuk Menguji

Agregat

kelayakan agregat

1 bulan

500.000

Rp 500.000

2 bulan

315.000

Rp 730.000

8 kali

15.000

Rp 120.000

Biaya untuk pembuatan
Pengujian Aspal

campuran aspal beton di
Lab Rekayasa Transpotasi

Perjalanan ke Lab

Melakukan penelitian
program

SUB TOTAL (Rp)

1.350.000

D. Lain-lain
Harga
Material

Justifikasi Pemakaian

Kuantitas

Satuan

Keterangan

(Rp)
Internet/Pencarian

Menambah pengetahuan

Literatur

tentang penelitian

Pembelian

Menambah pengetahuan

literatur

tentang penelitian

Pembuatan

Membuat laporan hasil

Laporan

penelitian

1

150.000

Rp 150.000

400.000

Rp 400.000

1

200.000

Rp 200.000

1

100.000

Rp 100.000

Memperlihatkan hasil
Dokumentasi

nyata program dalam
bentuk gambar

SUB TOTAL (Rp)
TOTAL KESELURUHAN (Rp)

850.000
5.403.000

2. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No.

Nama/NIM

Program

Bidang

Studi

Ilmu

Alokasi
Waktu

Uraian Tugas

(Jam/Minggu)
Mencari sampel
bahan, literatur, dan
membuat agregat

1.

Mifta Farid /

Teknik

Teknik

5

dan rancangan mix

D1110010

Sipil

Sipil

Jam/Minggu

desain aspal beton,
serta menganalisa
data hasil
percobaan.
Menyiapkan
peralatan, membantu
pembuatan agregat

2.

Syahrun Mubarak /

Teknik

Teknik

5

dan pembuatan mix

D11110276

Sipil

Sipil

Jam/Minggu

desain aspal beton
serta menganalisa
data hasil
percobaan.
Membantu
pembuatan agregat
dan pembuatan mix

3.

Muhammad Jibril /

Teknik

Teknik

5

desain aspal beton,

D11110252

Sipil

Sipil

Jam/Minggu

serta merekap data
hasil penelitian
dalam bentuk
laporan.