Dampak Insentif Pajak Perumahan Terhadap (1)
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Vol.1, No.1, Juni 2016 : 13 – 22
ISSN 2527 - 7502
________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _
Dampak Insentif Pajak Per umahan Terhadap Potensi Pener imaan
Pajak Negar a Dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat : Kasus
Provinsi Papua
Towaf Totok Ir awan
Fakultas Ekonomi Univer sitas Islam Att ahir iyah
E-mail : [email protected]
Infor masi Ar tikel
ABSTRACT
Dr aft awal 1 Apr il 2016
Revisi 14 Apr il 2016
Dit er ima 7 Mei 2016
Unti l now the gover nment and pr ivate sector have not been
able to addr ess the backlog of 13.5 milli on housing uni ts for
owner ship status and 7.6 mil lion unit s for r esidential status.
The hi gh pr ice of land has led to the high pr ice of the house
so that low-income communi ties (MBR) is not able to r each
out to make a home pur chase. In additi on to t he high pr ice of
land, tax factor s al so cont r i but e to the high pr ice of t he
house. The gover nment pl ans t o issue a pol icy for t he
pr ovi si on of t ax i ncentives, i e abolish VAT on home-for mi ng
mater ial t r ansaction. Thi s poli cy i s expected to house pr ices
become cheaper , so the demand for housing i ncr eases, and
encour age the r elevant sector s to i ntensify its r ole in t he
const ruction of houses. It is expected to r epl ace the lost tax
potenti al and i ncr ease incomes. Anal ysi s of the impact of tax
incent ives housing to potential state r evenue and an incr ease
in people's income, especially in Papua pr ovince i s usi ng t he
table IO because in addi tion to looking at the r ole each sector
can also see the impact on t axes (income t ax 21 Pph 25 Pph,
VAT), and incomes (wage). Al though i n the shor t-t er m
impact i s still small, but ver y r ewar di ng in the long r un.
Kata Kunci:
Backlog , Gr oss Input , Pr imar y
Input, Int er mediate Input
Tipe Ar ti kel : Case St udy
Diterbitkan oleh Fakultas
Ekonomi Univer sitas Isl am
Attahir iyah
Sampai saat ini pemer int ah dan sektor swast a belum mampu
unt uk mengatasi backl og 13,5 juta unit r umah st atus
kepemil ikan dan 7,6 juta uni t unt uk st atus hunian. Tinggi nya
har ga tanah telah menyebabkan ti ngginya har ga r umah
sehingga masyar akat ber penghasil an r endah (MBR) t idak
mampu menjangkau pembelian r umah. Selain har ga tanah,
faktor pajak juga ber kontr ibusi t er hadap t ingginya har ga
r umah. Pemer intah ber encana mengeluar kan kebijakan
unt uk penyediaan insentif pajak, yaitu menghapuskan PPN
atas tr ansaksi mater ial pembangunan r umah. Kebi jakan ini
dihar apkan menjadi kan har ga r umah lebih mur ah, sehi ngga
per mint aan per umahan meningkat, dan mendor ong sektor
ter kait
untuk
meningkat kan
per anannya
dalam
pembangunan r umah. Analisis dampak pajak insenti f
per umahan unt uk pener i maan negar a dan peni ngkat an
pendapatan masyar akat, khususnya di Pr ovinsi Papua
menggunakan t abel IO kar ena sel ai n mel ihat per an masingmasing sektor juga bisa mel ihat dampak dar i pajak (pajak
penghasi lan 21 Pph 25 Pph, PPN), dan pendapat an (upah).
Meskipun dalam dampak jangka pendek masih keci l, tapi
sangat ber manfaat dalam jangka panjang
1. Pendahuluan
Kebutuhan per umahan semaki n meningkat seir ing ber tambahnya jumlah penduduk. Namun
demikian, kecepatan penyediaan per umahan baik oleh Pemer intah maupun sw asta tidak
mampu memenuhi cepatnya peningkatan kebutuhan per umahan. Ber dasarkan data BPS tahun
2012, backlog per umahan dar i konsep kepemilikan sebanyak 13,5 juta unit , sedangkan dar i
konsep hunian sebanyak 7,6 jut a unit. Diper kir akan jumlah ter sebut akan ter us meningkat
apabila kemampuan penyediaan per umahan tidak mampu mengikuti laju per tumbuhan
per mintaannya.
Salah satu penyebab adanya backlog per umahan adalah mahalnya har ga lahan
khususnya di w ilayah per kotaan. Tingginya har ga lahan menyebabkan har ga r umah menjadi
mahal, sehi ngga akses masyar akat ter hadap per umahan menjadi ter batas. Hal ini ter utama
dialami oleh masyar akat ber penghasilan r endah ( MBR). Selama i ni sebagi an besar MBR dalam
memenuhi kebutuhan huniannya dilakukan dengan car a mengontr ak r umah, tinggal di r umah
susun sew a (r usunaw a), tinggal di r umah saudar a atau tinggal di r umah or ang tua.
Tingginya har ga r umah selain kar ena mahalnya harga lahan di per kotaan, juga
dikar enakan adanya pengenaan pajak tr ansaksi penjualan r umah yang menyebabkan har ga
r umah semakin mahal, sehingga sulit dijangkau oleh MBR. Oleh kar ena itu, untuk mengatasi
hal ini, Pemer intah per lu member ikan insentif pajak ber upa pembebasan PPN yang dapat
memicu peningkatan volume pembangunan kaw asan per umahan dan per mukiman.
Pengur angan pajak ber dampak pada menur unnya har ga r umah. Menur unnya har ga
r umah mendor ong peningkatan per mint aan per umahan dan per mukiman, kar ena har ga
r umah dapat ter jangkau oleh MBR. Disamping itu, hal ini juga dapat mendor ong pembangunan
sektor per umahan yang dapat member ikan efek pengganda atau multiplier effect terhadap
ber kembangnya industr i lai n yang mer upakan bagian komponen r umah. Komponen
pembentuk r umah dapat ber upa bahan mater ial dan sumber daya manusia (lapangan ker ja).
Dengan demikian, per ger akan ekonomi di suat u w ilayah akan meningkat seir ing
dengan kegiatan pembangunan per umahan. Pemer intah dapat memper oleh sumber ‐sumber
pajak dar i sektor lain yang t ur ut berkembang seir ing dengan pembangunan per umahan
ter sebut. Peningkatan iklim investasi di bidang per umahan mendor ong per tumbuhan sektor
per dagangan dan jasa, ser ta penyer apan tenaga ker ja kar ena akt ivitas pembangunan
per umahan ter sebut. Disamping itu, peningkatan pendapatan sekt or lain yang ter kait dengan
per umahan, seper ti industr i kayu dan logam, industr i kar et , industr i ker amik, industr i
alumunium dan industr i l ainnya akan mendapat kan dampak positif ber upa peningkatan
pendapat an.
Dar i ur aian di atas per lu dilakukan analisis hubungan antar a hilangnya kesempatan
Pemer intah dal am memper oleh pajak langsung at as tr ansaksi penjualan r umah kar ena
dibebaskan PPN nya dengan kesempat an memper oleh pajak dar i tr ansaksi penjualan
komponen pembentuk r umah dar i pelaku industr i lainnya. Dampak lain ter hadap peningkatan
kesejahter aan masyar akat yang terlibat langsung dal am pr oses pembangunan per umahan juga
menjadi per timbangan untuk dilakukan analisis.
Melihat besar nya mult ipl ier effect yang ber asal dar i pembangunan kaw asan
per umahan dan per mukiman ter hadap kegiatan per ekonomian per kotaan maka di per lukan
suatu kajian mengenai dampak insentif pajak per umahan ter hadap pot ensi pener i maan pajak
negara dan peningkatan pendapatan masyar akat yang dapat dijadikan sebagai bahan
r ekomendasi dalam penentuan insentif pajak yang dapat diber ikan untuk memfasilitasi
masyar akat ber penghasilan r endah dalam memper oleh r umah.
2. Tinjauan Pustaka
Kaji an ini mendasar kan pada anal isis input-out put (IO). Penger tian I nput dan Output dalam
kont eks i ni adalah, input adalah nil ai (bi asanya dalam r upiah) dar i semua yang diper gunakan
pr odusen dal am pr oses pr oduksi . Ter dapat 3 jenis input diantar anya adalah:
14
JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 13-22
Input Bruto ( Gr oss Input ) : meli puti input pr imer dan input antar a
Input Primer (Primar y I nput), disebut juga sebagai Nilai Tambah Br uto (NTB) ): t er dir i
dar i bal as jasa tenaga ker ja, sur plus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto.
c. Input Antara (Int er mediat e I nput ) : adal ah I nput yang dipakai habis dalam pr oses
pr oduksi, ter dir i dar i bar ang-bar ang t idak t ahan lama (
ISSN 2527 - 7502
________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _________________ ____________ ____________ ____________ ___________ ____________ ____________ ____________ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ ____ ____________ ____________ ____________ ___________ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ _____ ____________ ____________ ____________ ___________ _
Dampak Insentif Pajak Per umahan Terhadap Potensi Pener imaan
Pajak Negar a Dan Peningkatan Pendapatan Masyarakat : Kasus
Provinsi Papua
Towaf Totok Ir awan
Fakultas Ekonomi Univer sitas Islam Att ahir iyah
E-mail : [email protected]
Infor masi Ar tikel
ABSTRACT
Dr aft awal 1 Apr il 2016
Revisi 14 Apr il 2016
Dit er ima 7 Mei 2016
Unti l now the gover nment and pr ivate sector have not been
able to addr ess the backlog of 13.5 milli on housing uni ts for
owner ship status and 7.6 mil lion unit s for r esidential status.
The hi gh pr ice of land has led to the high pr ice of the house
so that low-income communi ties (MBR) is not able to r each
out to make a home pur chase. In additi on to t he high pr ice of
land, tax factor s al so cont r i but e to the high pr ice of t he
house. The gover nment pl ans t o issue a pol icy for t he
pr ovi si on of t ax i ncentives, i e abolish VAT on home-for mi ng
mater ial t r ansaction. Thi s poli cy i s expected to house pr ices
become cheaper , so the demand for housing i ncr eases, and
encour age the r elevant sector s to i ntensify its r ole in t he
const ruction of houses. It is expected to r epl ace the lost tax
potenti al and i ncr ease incomes. Anal ysi s of the impact of tax
incent ives housing to potential state r evenue and an incr ease
in people's income, especially in Papua pr ovince i s usi ng t he
table IO because in addi tion to looking at the r ole each sector
can also see the impact on t axes (income t ax 21 Pph 25 Pph,
VAT), and incomes (wage). Al though i n the shor t-t er m
impact i s still small, but ver y r ewar di ng in the long r un.
Kata Kunci:
Backlog , Gr oss Input , Pr imar y
Input, Int er mediate Input
Tipe Ar ti kel : Case St udy
Diterbitkan oleh Fakultas
Ekonomi Univer sitas Isl am
Attahir iyah
Sampai saat ini pemer int ah dan sektor swast a belum mampu
unt uk mengatasi backl og 13,5 juta unit r umah st atus
kepemil ikan dan 7,6 juta uni t unt uk st atus hunian. Tinggi nya
har ga tanah telah menyebabkan ti ngginya har ga r umah
sehingga masyar akat ber penghasil an r endah (MBR) t idak
mampu menjangkau pembelian r umah. Selain har ga tanah,
faktor pajak juga ber kontr ibusi t er hadap t ingginya har ga
r umah. Pemer intah ber encana mengeluar kan kebijakan
unt uk penyediaan insentif pajak, yaitu menghapuskan PPN
atas tr ansaksi mater ial pembangunan r umah. Kebi jakan ini
dihar apkan menjadi kan har ga r umah lebih mur ah, sehi ngga
per mint aan per umahan meningkat, dan mendor ong sektor
ter kait
untuk
meningkat kan
per anannya
dalam
pembangunan r umah. Analisis dampak pajak insenti f
per umahan unt uk pener i maan negar a dan peni ngkat an
pendapatan masyar akat, khususnya di Pr ovinsi Papua
menggunakan t abel IO kar ena sel ai n mel ihat per an masingmasing sektor juga bisa mel ihat dampak dar i pajak (pajak
penghasi lan 21 Pph 25 Pph, PPN), dan pendapat an (upah).
Meskipun dalam dampak jangka pendek masih keci l, tapi
sangat ber manfaat dalam jangka panjang
1. Pendahuluan
Kebutuhan per umahan semaki n meningkat seir ing ber tambahnya jumlah penduduk. Namun
demikian, kecepatan penyediaan per umahan baik oleh Pemer intah maupun sw asta tidak
mampu memenuhi cepatnya peningkatan kebutuhan per umahan. Ber dasarkan data BPS tahun
2012, backlog per umahan dar i konsep kepemilikan sebanyak 13,5 juta unit , sedangkan dar i
konsep hunian sebanyak 7,6 jut a unit. Diper kir akan jumlah ter sebut akan ter us meningkat
apabila kemampuan penyediaan per umahan tidak mampu mengikuti laju per tumbuhan
per mintaannya.
Salah satu penyebab adanya backlog per umahan adalah mahalnya har ga lahan
khususnya di w ilayah per kotaan. Tingginya har ga lahan menyebabkan har ga r umah menjadi
mahal, sehi ngga akses masyar akat ter hadap per umahan menjadi ter batas. Hal ini ter utama
dialami oleh masyar akat ber penghasilan r endah ( MBR). Selama i ni sebagi an besar MBR dalam
memenuhi kebutuhan huniannya dilakukan dengan car a mengontr ak r umah, tinggal di r umah
susun sew a (r usunaw a), tinggal di r umah saudar a atau tinggal di r umah or ang tua.
Tingginya har ga r umah selain kar ena mahalnya harga lahan di per kotaan, juga
dikar enakan adanya pengenaan pajak tr ansaksi penjualan r umah yang menyebabkan har ga
r umah semakin mahal, sehingga sulit dijangkau oleh MBR. Oleh kar ena itu, untuk mengatasi
hal ini, Pemer intah per lu member ikan insentif pajak ber upa pembebasan PPN yang dapat
memicu peningkatan volume pembangunan kaw asan per umahan dan per mukiman.
Pengur angan pajak ber dampak pada menur unnya har ga r umah. Menur unnya har ga
r umah mendor ong peningkatan per mint aan per umahan dan per mukiman, kar ena har ga
r umah dapat ter jangkau oleh MBR. Disamping itu, hal ini juga dapat mendor ong pembangunan
sektor per umahan yang dapat member ikan efek pengganda atau multiplier effect terhadap
ber kembangnya industr i lai n yang mer upakan bagian komponen r umah. Komponen
pembentuk r umah dapat ber upa bahan mater ial dan sumber daya manusia (lapangan ker ja).
Dengan demikian, per ger akan ekonomi di suat u w ilayah akan meningkat seir ing
dengan kegiatan pembangunan per umahan. Pemer intah dapat memper oleh sumber ‐sumber
pajak dar i sektor lain yang t ur ut berkembang seir ing dengan pembangunan per umahan
ter sebut. Peningkatan iklim investasi di bidang per umahan mendor ong per tumbuhan sektor
per dagangan dan jasa, ser ta penyer apan tenaga ker ja kar ena akt ivitas pembangunan
per umahan ter sebut. Disamping itu, peningkatan pendapatan sekt or lain yang ter kait dengan
per umahan, seper ti industr i kayu dan logam, industr i kar et , industr i ker amik, industr i
alumunium dan industr i l ainnya akan mendapat kan dampak positif ber upa peningkatan
pendapat an.
Dar i ur aian di atas per lu dilakukan analisis hubungan antar a hilangnya kesempatan
Pemer intah dal am memper oleh pajak langsung at as tr ansaksi penjualan r umah kar ena
dibebaskan PPN nya dengan kesempat an memper oleh pajak dar i tr ansaksi penjualan
komponen pembentuk r umah dar i pelaku industr i lainnya. Dampak lain ter hadap peningkatan
kesejahter aan masyar akat yang terlibat langsung dal am pr oses pembangunan per umahan juga
menjadi per timbangan untuk dilakukan analisis.
Melihat besar nya mult ipl ier effect yang ber asal dar i pembangunan kaw asan
per umahan dan per mukiman ter hadap kegiatan per ekonomian per kotaan maka di per lukan
suatu kajian mengenai dampak insentif pajak per umahan ter hadap pot ensi pener i maan pajak
negara dan peningkatan pendapatan masyar akat yang dapat dijadikan sebagai bahan
r ekomendasi dalam penentuan insentif pajak yang dapat diber ikan untuk memfasilitasi
masyar akat ber penghasilan r endah dalam memper oleh r umah.
2. Tinjauan Pustaka
Kaji an ini mendasar kan pada anal isis input-out put (IO). Penger tian I nput dan Output dalam
kont eks i ni adalah, input adalah nil ai (bi asanya dalam r upiah) dar i semua yang diper gunakan
pr odusen dal am pr oses pr oduksi . Ter dapat 3 jenis input diantar anya adalah:
14
JRM B Volume 1, Nomor 1, Juni 2016: 13-22
Input Bruto ( Gr oss Input ) : meli puti input pr imer dan input antar a
Input Primer (Primar y I nput), disebut juga sebagai Nilai Tambah Br uto (NTB) ): t er dir i
dar i bal as jasa tenaga ker ja, sur plus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto.
c. Input Antara (Int er mediat e I nput ) : adal ah I nput yang dipakai habis dalam pr oses
pr oduksi, ter dir i dar i bar ang-bar ang t idak t ahan lama (