PENINGKINERJA.ppt 1645KB Jun 23 2011 10:27:32 AM
PENINGKATAN KINERJA
KELEMBAGAAN
HENDYAT SOETOPO
GURU BESAR MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PEBRUARI
2009
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan
Kebijakan
dan Program Pembangunan Pendidikan
Perubahan Lingkungan Strategis
Nasional
(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi,
meningkatnya tuntutan governance,
pengangguran)
MASALAH
MASALAH &
&
TANTANGAN
TANTANGAN
Tkt pendidikan
rendah
Dinamika struktur
penduduk belum
terakomodasi
Kesenjangan tingkat
pendidikan
Fasilitas pendidikan
belum memadai
Kualitas pendidikan
rendah
Pengembangan
IPTEK
Manajemen belum
efektif, efisien, dan
akuntabel
Anggaran rendah
Kebija
kan
Standarisasi
Penjaminan
Mutu
Akreditasi
Program
Sasaran
Meningkat
dan
meratanya
partisipasi/ak
ses
Pendidikan
Meningkatnya
Mutu dan
Relevansi
Pendidikan
Meningkatnya
Governance
Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)
Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS, UU BHP, UU GURU, 14PP & Perda)
UU No. 20 Thn 2003
SISDIKNAS
BAB XI - PASAL 39
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
AYAT 1
PENDIDIK: merupakan tenaga
profesional yang bertugas
merencanakan dan
melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi
AYAT 2
TENAGA KEPENDIDIKAN:
bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan
dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses
pendidikan pada satuan
pendidikan
OTONOMI DAERAH
• Sentralisasi manajemen pendidikan memuat
kelemahan:
- Mental menunggu juklak-juknis
- Kreativitas terbelenggu
- KANTOR2 tak punya visi & misi
- Kemandirian lembaga kurang
• Kebijakan Otonomi Daerah
- Dulu pemerintah pusat sentralnya, sekarang
pemerintah daerah Kab/Kot sentralnya, Dinas
Prov. Koordinatornya
- lembaga sbg. pusat pengemb. pend.
- lembaga bukan bebas sebebas-bebasnya
- Kerjasama pemerintah, Yayasan, lembaga,
keluarga, dan masyarakat (stakeholders)
• OTONOMI salah satu alternatif:
- Disikapi arif dan bijaksana
- Tetap dalam kerangka pengaturan birokrasi
- Keleluasaan lembaga makin tinggi
- Bukan mendirikan negara di dalam negara
- lembaga sebagai sub-sistem dari sistem yang
lebih luas.
PENGERTIAN
KINERJA: < BHS Inggris Performance:
perilaku kerja pegawai pada institusi dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.
Esensi: bekerja lebih mandiri, demokratis,
transfaran, akuntabel, & keputusan partisipatif.
Konsekuensi: harus kreatif, komitmen tinggi thd
tugas, disiplin, sense of belongingness, kerjasama,
paham visi & misi, sadar tugas, amal.
Penerapan di lembaga: lembaga penetap kebijakan
umum, SDM penentu peningk. mutu kinerja, iklim
kerja dan budaya penunjang keberhasilan
LATAR BELAKANG
• Sentralistis: kurikulum, sarana, penataran,
evaluasi, hasil cenderung konstan.
• Input-output Oriented: buku, alat, materi,
gedung, guru tersedia & ditatar, maka mutu
pendidikan meningkat, NEM tinggi; tidak itu.
• Tidak klop mau daerah dg. Rancangan Pusat
• Kemandirian lembaga perlu dlm kerangka
kebijakan atasan.
• Peran masy./o.t. kurang, kebanyakan dana,
belum ke pembuatan keputusan, akuntabilitas, dan pengembangan.
TUJUAN
• Peningk. Kesadaran warga lembaga mutu
• Peningk. Partisipasi warga lembaga –
mutu
• Motivasi inovasi – mutu pendidikan
• Peningk. Peran serta masy. – mutu pend.
• Integrasi peran lembaga, pemerintah, &
masy. Dlm. Peningkatan mutu.
KRITERIA MUTU
• INPUT
- Personel : KS, WaKS, guru,
konselor, karyawan, dinidik.
- Material: gedung, perlengk.,
dana, alat & materi ajar, sarana
- Operasional: struktur, kuriklm,
aturan, deskripsi, mekanisme
- Harapan: visi, misi, tujuan,
kebijakan, sasaran, program
• PROSES:
- Pembuatan keputusan
- pengelolaan
- Kelembagaan
- PBM: tak hanya kognitif-belajar
bagaimana belajar
- Pengembangan
- Monev
MODAL: etos kerja, iklim lembaga,
budaya lembaga, moral kerja,
disiplin, motivasi, inovatif, sense of
belongingness, kepercayaan,
penghargaan.
• OUTPUT: prestasi lembaga
- Keefektifan
- Produktivitas
- Efisiensi
- Inovasi
- Kualitas kehid
- Semangat
- Hasil fisik
- Hasil non-fifik
Keefektifan:
- Kepemimpinan profesional
- Proses manajemen lancar
- Guru rajin dan disiplin
- Siswa bermental belajar
- Iklim kerja kondusif
- Budaya kerja kuat
• Produktivitas
- Karya Pengelola
- Karya guru
- Karya siswa
- Karya bersama
• Efisiensi
- Tenaga
- Waktu
- Dana
- Sarana
- Pikiran
Minim
Hasil
Maksimal
• Inovasi:
- Unggulan
- Strategi Laboratoris
- Modul? Pend. Dasar 8 Th?
Acceleration? Paket Belajar?
Pendidikan untuk pembebasan?
Learning by doing? Interpreneur
• Prestasi:
- Lembaga: unggul
- Pengelola: tertib perencanaan, tertib
pelaksanaan, tertib monev, tertib
pengemb., tertib pelaporan
- Guru:
-Tertib persiapan (prota, proca, SP,
skenario, jurnal
- Disiplin
- Karya tulis: buku, makalah,
artikel, model.
- Alat pembelajaran
- Pembelajaran variasi
- Bimbingan individual siswa
- Prasaran
- Tertib evaluasi
- Karyawan:
- Tertib ketatausahaan
• Konselor: Penanganan masalah, Tes,
Pengemb. Kemamp.
• Siswa:
- Hasil tes harian
- Hasil ulangan Cawu, EBTA,
EBTANAS, UMPTN, diterima di
lembaga bermutu.
- Ektrakur: OR, Kesenian, Ketramp.,
Kegiatan Ilmiah, Puisi, Pidato, dll.
- Sopan santun
- Kedisiplinan
- Kemandirian
- Tanggungjawab
- Kreativitas, dsb.
PERBEDAAN POLA MANAJEMEN
LAMA
- Subordinasi
- Keputusan terpusat
- Ruang gerak kaku
- Birokratik
- Sentralistis
- Pengarahan
- Over-regulasi
- Mengontrol
- Mengatur
- Hindari resiko
- Gunakan dana habis
- Pendelegasian
- Cerdas individual
BARU
-
Otonomi
Keputusan partisipatif
Ruang gerak luwes
Profesional
Desentralisasi
Motivasi diri
Deregulasi
Mempengaruhi
Memfasilitasi
Mengelola resiko
Efisiensi
Pemberdayaan
Teamwork cerdas
KARAKTER
ISTIK
MPMBS
OUTPUT:
-Akademik; contoh: NUN dari rata2 8
jadi 8,3
-Non-Akademik; olah raga dari juara
2 Kota menjadi juara 1 Kota
PROSES:
- Keefektifan PBM
- Kepemimpinan kuat
- Manajemen efektif & terbuka
- Budaya Mutu
- Teamwork kompak, cerdas, dinamis
- Kemandirian
- Partisipasi warga & masy
- Kemauan berubah
- Evaluasi & perbaikan kontinyu
- Responsif thd. Kebutuhan
- Akuntabilitas & sustainabilitas
INPUT:
- Kebijakan mutu
- Sumber daya tersedia
- Harapan prestasi tinggi
- Fokus pada pelanggan
- Manajemen tertata & jelas
- Aturan main pasti
- Kendali mutu efisien & efektif
- Personel berkualitas
- Masukan siswa apa adanya
- Stakeholders terlibat
TAHAP2
PELAKS.
Sosialisasi ke warga seklh.
Analisis situasi sasaran
- Masalah pokok
- Contoh: sekarang: NUN 45,
diharapkan 50, tantangan = 5
Ketitakhadiran guru 5%, harapan
2%, tantangan = 3%, dst.
Rumuskan sasaran
- Dasar: Visi, Misi, Tujuan.
- Sasaran: target, dapat diukur,
spesifik, jelas kriteria, indikator
PROFIL lembaga
Analisis SWOT: Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, Langkah
pemecahan
Susun Rencana Peningkatan Mutu:
KS + guru2 susun rencana jangka
pendek, menegah, panjang
Skala prioritas pendek, menengah,
panjang
Pelaksanaan program: dayagunakan
sumber, pengalaman y.l., teori, kreatif,
belajar tuntas, individualisasi, supervisi-monitoring, arahan, bimbingan,
motivasi, teguran.
Evaluasi: kontinyu, kelemahankelebihan, internal-eksternal,
instrumen, disepakati & dilaks.
bersama
- Output:
- Akademik: NUN, Rapor, UNAS,
Semester, Lomba ilmiah, Karya
Guru, Hasil Seminar, dst.
- Non-Akadmk: prestasi OR,
kesenian, hasil ketramp., dst.
- Outcome: dampak MPMBS:
individu, kelomp., sikap, kinerja,
semangat, sistem, penghasilan,
karir, peluang berkembang, mutu
pd. umumnya.
Rancangan Monev.
Pelaks. Monev
Laporan Hasil Monev.
MANAJER yang baik
A. Syarat-syarat kepribadian:
1. Gagasan: kaya gagasan, dinamis menanggapi rangsangan dan tantangan.
2. Usaha, usaha nyata manajer
berdasarkan gagasan
3. Rasa, keserasian hubungan manajerstaf
4. Utama, atau keutamaan, yaitu nilainilai luhur, nilai-nilai agama, norma,
dan etika
B. Kemampuan teknis manajemen pendidikan :
1. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
2. Menguasai substansi manajemen pend.
3. Kemampuan mengelola program belajar-mengajar.
4. Kemampuan mengelola sumber daya.
5. Kemampuan mengelola proses manajmen pend.
6. Kemampuan mengelola sarana pendidikan.
7. Kemampuan mengelola dana
8. Kemampuan meningkatkan partisipasi masyarakat
9. Kemampuan memimpin personel lembaga
10.Kemampuan membina dan meningkatkan profesionalisme personel
11. Kemampuan menilai program lembaga.
12. Mengelola fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
(konseling).
13. Memahami implementasi prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian
untuk keperluan manajemen pendidikan.
14. Kemampuan kreatif dan inovasi untuk pengembangan mutu lembaga
PENGEMBANGAN PROFESI
1. Selalu meningkatkan kemampuan profesional
manajerial.
2. Menjaga nama baik manajer pendidikan di
lingkungan kerja dan di di masyarakat.
3. Menjunjung tinggi kode etik profesi
4. Selalu mengikuti penataran, kursus, latihan, seminar,
lokakarya yang berkaitan dengan peningkatan tugas
manajer pend.
5. Layanan kepada guru, anak didik dan masyarakat
6. Menghidupi & dihidupi organisasi profesi
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya dan
nilai-nilai agama yang dianutnya
PENGEMBANGAN DIRI DAN KELEMBAGAAN
I. Pengembangan Diri
1.Memahami tujuan pendidikan, 2.Memahami
substansi manajemen pend., 3.Memahami problem,
minat dan kebutuhan tenaga kependidikan,
4.Mengorganisasi penerapan teknik manajemen
pendidikan, 5.Menguasai proses belajar-mengajar
sebagai sistem, 6.Sanggup membuat dan
mendayagunakan berbagai pendekatan dan
komponen manajemen pendidikan, 7.Membimbing
dan mendorong kemajuan tenaga kependidikan,
8.Mampu menilai proses dan hasil kegiatan
manajemen, 9.Menilai diri sendiri (self evaluation),
10.Professional reading, 11. Professional writing,
12.Individual conference, 13.Experimentation
II. Pengembangan Kelembagaan
1.Penugasan manajerial, 2.Organisasi profesional,
3.Saling kunjungan antar manajer, 4.Pelibatan dalam
Kepanitiaan, 5.Memanaj yang didemonstrasikan,
6.Studi Banding, 7. Managerial Laboratory
(laboratorium manajerial), 8. Professional Library
(perpustakaan profesional), 9.Sharing of experience
(tukar menukar pengalaman), 10.Workshop
(lokakarya), 11.Panel Discussion (diskusi panel), 12.
Seminar, 13. Simposium, 14. Penerbitan, 15.
Penyelenggaraan kursus-kursus, 16.
Penyelenggaraan penataran-penataran, 17.
Konseling individual & kelompok, 18. Penyelengaraan
penelitian-penelitian yang diikuti oleh para KS.
PROBLEM
•
•
•
•
•
•
•
•
APM DAN APK KECIL
DANA PEM. TERBATAS
SDM KURANG PROFESIONAL
FASILITAS TERBATAS
PARTISIPASI MASY BLM MAKSIMAL
ETOS KERJA RENDAH
IKLIM KERJA KURANG KONDUSIF
KEPEMIMP KURANG TANGGUH
SOLUSI
APK KECIL:
1. Keasadaran msy. Pentingnya pend.
2. Pembatasan pendirian lembaga baru
3. Peningkatan ekonomi masyarakat
DANA:
1. Political will pemerintah
2. Subsidi silang
3. Efisiensi dan efektifitas
pendayagunaan
4. Profit lembaga sepenuh-penuhnya
untuk investasi, kelengk. sarana,
operasional
5. Gali sumber lain, lembaga harus
produktif
SOLUSI
•
1.
2.
3.
•
1.
2.
3.
4.
SDM :
Kualifikasi ditingkatkan
Sertifikasi berjalan
Uji kompetensi
FASILITAS:
Pemberdayaan ot & stakeholders
Usaha mandiri
Kerjasama/bantuan
Akses ke funders
SOLUSI
•
1.
2.
3.
4.
PARTISIPASI MASY. RENDAH:
Berdayakan
Ajak
Perankan
Dorong
•
1.
2.
3.
4.
ETOS KERJA RENDAH
Pelatihan/Penataran
Penyadaran (komitmen)
Pendekatan Kepemimpinan
Profesionalisasi staf
SOLUSI
•
1.
2.
3.
4.
IKLIM KERJA:
Komunikasi sosial
Mengorangkan (kepercayaan,
penghargaan)
Hubungan insani/manusiawi
Persatuan & kesatuan (atasi konflik,
perbedaan dikelola ke produktif)
SOLUSI
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KEPEMIMPINAN TANGGUH:
Keteladanan
Keputusan partisipatif
Penghargaan atas prestasi
Inovasi/kreativitas
Tahan kritik
Sopan dan perilaku positif
Pintar mengambil prioritas
Akses ke luar lembaga
PROSES MANAJEMEN SDM
lembaga
• PENINGK. KESEJAHT.
• PENGADAAN
- Langsung: gaji/upah,
- HRD Planning
insentif
- Job-Analysis
- Tidak langsung:
- Recruitment
benefit,
- Placement
layanan (administ. &
- Job-Orientation
rohani)
• INTEGRASI
• PENGEMBANGAN
- Manpower needs
- Training &
- Work-motivation
Development
- Work-satisfaction
- Career
- Work-descipline
Development
- Work-participation
- Work Achievement
Evaluation
KELEMBAGAAN
HENDYAT SOETOPO
GURU BESAR MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PEBRUARI
2009
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan
Kebijakan
dan Program Pembangunan Pendidikan
Perubahan Lingkungan Strategis
Nasional
(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi,
meningkatnya tuntutan governance,
pengangguran)
MASALAH
MASALAH &
&
TANTANGAN
TANTANGAN
Tkt pendidikan
rendah
Dinamika struktur
penduduk belum
terakomodasi
Kesenjangan tingkat
pendidikan
Fasilitas pendidikan
belum memadai
Kualitas pendidikan
rendah
Pengembangan
IPTEK
Manajemen belum
efektif, efisien, dan
akuntabel
Anggaran rendah
Kebija
kan
Standarisasi
Penjaminan
Mutu
Akreditasi
Program
Sasaran
Meningkat
dan
meratanya
partisipasi/ak
ses
Pendidikan
Meningkatnya
Mutu dan
Relevansi
Pendidikan
Meningkatnya
Governance
Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)
Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS, UU BHP, UU GURU, 14PP & Perda)
UU No. 20 Thn 2003
SISDIKNAS
BAB XI - PASAL 39
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
AYAT 1
PENDIDIK: merupakan tenaga
profesional yang bertugas
merencanakan dan
melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi
AYAT 2
TENAGA KEPENDIDIKAN:
bertugas melaksanakan
administrasi, pengelolaan,
pengembangan, pengawasan
dan pelayanan teknis untuk
menunjang proses
pendidikan pada satuan
pendidikan
OTONOMI DAERAH
• Sentralisasi manajemen pendidikan memuat
kelemahan:
- Mental menunggu juklak-juknis
- Kreativitas terbelenggu
- KANTOR2 tak punya visi & misi
- Kemandirian lembaga kurang
• Kebijakan Otonomi Daerah
- Dulu pemerintah pusat sentralnya, sekarang
pemerintah daerah Kab/Kot sentralnya, Dinas
Prov. Koordinatornya
- lembaga sbg. pusat pengemb. pend.
- lembaga bukan bebas sebebas-bebasnya
- Kerjasama pemerintah, Yayasan, lembaga,
keluarga, dan masyarakat (stakeholders)
• OTONOMI salah satu alternatif:
- Disikapi arif dan bijaksana
- Tetap dalam kerangka pengaturan birokrasi
- Keleluasaan lembaga makin tinggi
- Bukan mendirikan negara di dalam negara
- lembaga sebagai sub-sistem dari sistem yang
lebih luas.
PENGERTIAN
KINERJA: < BHS Inggris Performance:
perilaku kerja pegawai pada institusi dalam
melaksanakan tugas sehari-hari.
Esensi: bekerja lebih mandiri, demokratis,
transfaran, akuntabel, & keputusan partisipatif.
Konsekuensi: harus kreatif, komitmen tinggi thd
tugas, disiplin, sense of belongingness, kerjasama,
paham visi & misi, sadar tugas, amal.
Penerapan di lembaga: lembaga penetap kebijakan
umum, SDM penentu peningk. mutu kinerja, iklim
kerja dan budaya penunjang keberhasilan
LATAR BELAKANG
• Sentralistis: kurikulum, sarana, penataran,
evaluasi, hasil cenderung konstan.
• Input-output Oriented: buku, alat, materi,
gedung, guru tersedia & ditatar, maka mutu
pendidikan meningkat, NEM tinggi; tidak itu.
• Tidak klop mau daerah dg. Rancangan Pusat
• Kemandirian lembaga perlu dlm kerangka
kebijakan atasan.
• Peran masy./o.t. kurang, kebanyakan dana,
belum ke pembuatan keputusan, akuntabilitas, dan pengembangan.
TUJUAN
• Peningk. Kesadaran warga lembaga mutu
• Peningk. Partisipasi warga lembaga –
mutu
• Motivasi inovasi – mutu pendidikan
• Peningk. Peran serta masy. – mutu pend.
• Integrasi peran lembaga, pemerintah, &
masy. Dlm. Peningkatan mutu.
KRITERIA MUTU
• INPUT
- Personel : KS, WaKS, guru,
konselor, karyawan, dinidik.
- Material: gedung, perlengk.,
dana, alat & materi ajar, sarana
- Operasional: struktur, kuriklm,
aturan, deskripsi, mekanisme
- Harapan: visi, misi, tujuan,
kebijakan, sasaran, program
• PROSES:
- Pembuatan keputusan
- pengelolaan
- Kelembagaan
- PBM: tak hanya kognitif-belajar
bagaimana belajar
- Pengembangan
- Monev
MODAL: etos kerja, iklim lembaga,
budaya lembaga, moral kerja,
disiplin, motivasi, inovatif, sense of
belongingness, kepercayaan,
penghargaan.
• OUTPUT: prestasi lembaga
- Keefektifan
- Produktivitas
- Efisiensi
- Inovasi
- Kualitas kehid
- Semangat
- Hasil fisik
- Hasil non-fifik
Keefektifan:
- Kepemimpinan profesional
- Proses manajemen lancar
- Guru rajin dan disiplin
- Siswa bermental belajar
- Iklim kerja kondusif
- Budaya kerja kuat
• Produktivitas
- Karya Pengelola
- Karya guru
- Karya siswa
- Karya bersama
• Efisiensi
- Tenaga
- Waktu
- Dana
- Sarana
- Pikiran
Minim
Hasil
Maksimal
• Inovasi:
- Unggulan
- Strategi Laboratoris
- Modul? Pend. Dasar 8 Th?
Acceleration? Paket Belajar?
Pendidikan untuk pembebasan?
Learning by doing? Interpreneur
• Prestasi:
- Lembaga: unggul
- Pengelola: tertib perencanaan, tertib
pelaksanaan, tertib monev, tertib
pengemb., tertib pelaporan
- Guru:
-Tertib persiapan (prota, proca, SP,
skenario, jurnal
- Disiplin
- Karya tulis: buku, makalah,
artikel, model.
- Alat pembelajaran
- Pembelajaran variasi
- Bimbingan individual siswa
- Prasaran
- Tertib evaluasi
- Karyawan:
- Tertib ketatausahaan
• Konselor: Penanganan masalah, Tes,
Pengemb. Kemamp.
• Siswa:
- Hasil tes harian
- Hasil ulangan Cawu, EBTA,
EBTANAS, UMPTN, diterima di
lembaga bermutu.
- Ektrakur: OR, Kesenian, Ketramp.,
Kegiatan Ilmiah, Puisi, Pidato, dll.
- Sopan santun
- Kedisiplinan
- Kemandirian
- Tanggungjawab
- Kreativitas, dsb.
PERBEDAAN POLA MANAJEMEN
LAMA
- Subordinasi
- Keputusan terpusat
- Ruang gerak kaku
- Birokratik
- Sentralistis
- Pengarahan
- Over-regulasi
- Mengontrol
- Mengatur
- Hindari resiko
- Gunakan dana habis
- Pendelegasian
- Cerdas individual
BARU
-
Otonomi
Keputusan partisipatif
Ruang gerak luwes
Profesional
Desentralisasi
Motivasi diri
Deregulasi
Mempengaruhi
Memfasilitasi
Mengelola resiko
Efisiensi
Pemberdayaan
Teamwork cerdas
KARAKTER
ISTIK
MPMBS
OUTPUT:
-Akademik; contoh: NUN dari rata2 8
jadi 8,3
-Non-Akademik; olah raga dari juara
2 Kota menjadi juara 1 Kota
PROSES:
- Keefektifan PBM
- Kepemimpinan kuat
- Manajemen efektif & terbuka
- Budaya Mutu
- Teamwork kompak, cerdas, dinamis
- Kemandirian
- Partisipasi warga & masy
- Kemauan berubah
- Evaluasi & perbaikan kontinyu
- Responsif thd. Kebutuhan
- Akuntabilitas & sustainabilitas
INPUT:
- Kebijakan mutu
- Sumber daya tersedia
- Harapan prestasi tinggi
- Fokus pada pelanggan
- Manajemen tertata & jelas
- Aturan main pasti
- Kendali mutu efisien & efektif
- Personel berkualitas
- Masukan siswa apa adanya
- Stakeholders terlibat
TAHAP2
PELAKS.
Sosialisasi ke warga seklh.
Analisis situasi sasaran
- Masalah pokok
- Contoh: sekarang: NUN 45,
diharapkan 50, tantangan = 5
Ketitakhadiran guru 5%, harapan
2%, tantangan = 3%, dst.
Rumuskan sasaran
- Dasar: Visi, Misi, Tujuan.
- Sasaran: target, dapat diukur,
spesifik, jelas kriteria, indikator
PROFIL lembaga
Analisis SWOT: Kekuatan,
Kelemahan, Peluang, Langkah
pemecahan
Susun Rencana Peningkatan Mutu:
KS + guru2 susun rencana jangka
pendek, menegah, panjang
Skala prioritas pendek, menengah,
panjang
Pelaksanaan program: dayagunakan
sumber, pengalaman y.l., teori, kreatif,
belajar tuntas, individualisasi, supervisi-monitoring, arahan, bimbingan,
motivasi, teguran.
Evaluasi: kontinyu, kelemahankelebihan, internal-eksternal,
instrumen, disepakati & dilaks.
bersama
- Output:
- Akademik: NUN, Rapor, UNAS,
Semester, Lomba ilmiah, Karya
Guru, Hasil Seminar, dst.
- Non-Akadmk: prestasi OR,
kesenian, hasil ketramp., dst.
- Outcome: dampak MPMBS:
individu, kelomp., sikap, kinerja,
semangat, sistem, penghasilan,
karir, peluang berkembang, mutu
pd. umumnya.
Rancangan Monev.
Pelaks. Monev
Laporan Hasil Monev.
MANAJER yang baik
A. Syarat-syarat kepribadian:
1. Gagasan: kaya gagasan, dinamis menanggapi rangsangan dan tantangan.
2. Usaha, usaha nyata manajer
berdasarkan gagasan
3. Rasa, keserasian hubungan manajerstaf
4. Utama, atau keutamaan, yaitu nilainilai luhur, nilai-nilai agama, norma,
dan etika
B. Kemampuan teknis manajemen pendidikan :
1. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
2. Menguasai substansi manajemen pend.
3. Kemampuan mengelola program belajar-mengajar.
4. Kemampuan mengelola sumber daya.
5. Kemampuan mengelola proses manajmen pend.
6. Kemampuan mengelola sarana pendidikan.
7. Kemampuan mengelola dana
8. Kemampuan meningkatkan partisipasi masyarakat
9. Kemampuan memimpin personel lembaga
10.Kemampuan membina dan meningkatkan profesionalisme personel
11. Kemampuan menilai program lembaga.
12. Mengelola fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
(konseling).
13. Memahami implementasi prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian
untuk keperluan manajemen pendidikan.
14. Kemampuan kreatif dan inovasi untuk pengembangan mutu lembaga
PENGEMBANGAN PROFESI
1. Selalu meningkatkan kemampuan profesional
manajerial.
2. Menjaga nama baik manajer pendidikan di
lingkungan kerja dan di di masyarakat.
3. Menjunjung tinggi kode etik profesi
4. Selalu mengikuti penataran, kursus, latihan, seminar,
lokakarya yang berkaitan dengan peningkatan tugas
manajer pend.
5. Layanan kepada guru, anak didik dan masyarakat
6. Menghidupi & dihidupi organisasi profesi
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya dan
nilai-nilai agama yang dianutnya
PENGEMBANGAN DIRI DAN KELEMBAGAAN
I. Pengembangan Diri
1.Memahami tujuan pendidikan, 2.Memahami
substansi manajemen pend., 3.Memahami problem,
minat dan kebutuhan tenaga kependidikan,
4.Mengorganisasi penerapan teknik manajemen
pendidikan, 5.Menguasai proses belajar-mengajar
sebagai sistem, 6.Sanggup membuat dan
mendayagunakan berbagai pendekatan dan
komponen manajemen pendidikan, 7.Membimbing
dan mendorong kemajuan tenaga kependidikan,
8.Mampu menilai proses dan hasil kegiatan
manajemen, 9.Menilai diri sendiri (self evaluation),
10.Professional reading, 11. Professional writing,
12.Individual conference, 13.Experimentation
II. Pengembangan Kelembagaan
1.Penugasan manajerial, 2.Organisasi profesional,
3.Saling kunjungan antar manajer, 4.Pelibatan dalam
Kepanitiaan, 5.Memanaj yang didemonstrasikan,
6.Studi Banding, 7. Managerial Laboratory
(laboratorium manajerial), 8. Professional Library
(perpustakaan profesional), 9.Sharing of experience
(tukar menukar pengalaman), 10.Workshop
(lokakarya), 11.Panel Discussion (diskusi panel), 12.
Seminar, 13. Simposium, 14. Penerbitan, 15.
Penyelenggaraan kursus-kursus, 16.
Penyelenggaraan penataran-penataran, 17.
Konseling individual & kelompok, 18. Penyelengaraan
penelitian-penelitian yang diikuti oleh para KS.
PROBLEM
•
•
•
•
•
•
•
•
APM DAN APK KECIL
DANA PEM. TERBATAS
SDM KURANG PROFESIONAL
FASILITAS TERBATAS
PARTISIPASI MASY BLM MAKSIMAL
ETOS KERJA RENDAH
IKLIM KERJA KURANG KONDUSIF
KEPEMIMP KURANG TANGGUH
SOLUSI
APK KECIL:
1. Keasadaran msy. Pentingnya pend.
2. Pembatasan pendirian lembaga baru
3. Peningkatan ekonomi masyarakat
DANA:
1. Political will pemerintah
2. Subsidi silang
3. Efisiensi dan efektifitas
pendayagunaan
4. Profit lembaga sepenuh-penuhnya
untuk investasi, kelengk. sarana,
operasional
5. Gali sumber lain, lembaga harus
produktif
SOLUSI
•
1.
2.
3.
•
1.
2.
3.
4.
SDM :
Kualifikasi ditingkatkan
Sertifikasi berjalan
Uji kompetensi
FASILITAS:
Pemberdayaan ot & stakeholders
Usaha mandiri
Kerjasama/bantuan
Akses ke funders
SOLUSI
•
1.
2.
3.
4.
PARTISIPASI MASY. RENDAH:
Berdayakan
Ajak
Perankan
Dorong
•
1.
2.
3.
4.
ETOS KERJA RENDAH
Pelatihan/Penataran
Penyadaran (komitmen)
Pendekatan Kepemimpinan
Profesionalisasi staf
SOLUSI
•
1.
2.
3.
4.
IKLIM KERJA:
Komunikasi sosial
Mengorangkan (kepercayaan,
penghargaan)
Hubungan insani/manusiawi
Persatuan & kesatuan (atasi konflik,
perbedaan dikelola ke produktif)
SOLUSI
•
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KEPEMIMPINAN TANGGUH:
Keteladanan
Keputusan partisipatif
Penghargaan atas prestasi
Inovasi/kreativitas
Tahan kritik
Sopan dan perilaku positif
Pintar mengambil prioritas
Akses ke luar lembaga
PROSES MANAJEMEN SDM
lembaga
• PENINGK. KESEJAHT.
• PENGADAAN
- Langsung: gaji/upah,
- HRD Planning
insentif
- Job-Analysis
- Tidak langsung:
- Recruitment
benefit,
- Placement
layanan (administ. &
- Job-Orientation
rohani)
• INTEGRASI
• PENGEMBANGAN
- Manpower needs
- Training &
- Work-motivation
Development
- Work-satisfaction
- Career
- Work-descipline
Development
- Work-participation
- Work Achievement
Evaluation