Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Meronce di Kelompok Bermain Virgo Maria 2 Bawen Tahun Ajaran 2014/2015 T1 272010015 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KB Virgo Maria 2 Bawen. Subjek penelitian dari

kelompok pretest maupun posttest adalah sama karena peneliti menggunakan
desain pra eksperimen (one group pretest-postest design).

Jumlah subjek

penelitian adalah 10 anak dengan rincian sebagai berikut pada tabel 4.1. Data Diri
Anak.

Tabel 4.1. Data Diri Anak
No

Nama


Jenis Kelamin

Usia

1

Viola

P

3 tahun 5 bulan

2

Maria

P

3 tahun 5 bulan


3

Dinda

P

3 tahun 1 bulan

4

Aimee

P

3 tahun 3 bulan

5

Khyrania


P

3 tahun 1 bulan

6

Rafa

L

3 tahun

7

Christo

L

3 tahun 2 bulan


8

Vio

L

3tahun 1 bulan

9

Bimo

L

3 tahun 4 bulan

10

Wisang


L

3 tahun

21

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anak yang berjenis kelamin
perempuan berjumlah 5 anak dan laki-laki 5 anak dengan rata-rata usia 3 tahun.

4.2.

Pelaksanaan Penelitian

4.2.1. Test Awal (Pre Test)
Pre Test dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2014 kepada 10 anak yang
mengalami keterampilan motorik halus rendah. Ceklist berisi lima poin dengan
jawaban ya atau tidak ya untuk menilai anak.
4.2.2. Perlakuan (Treatment)
Treatment diberikan secara berkelanjutan. Jadwal penelitian dilakukan
pada hari Senin,Selasa,Rabu,Kamis. Hari Jumat tidak diambil penelitian karena

hari Jumad untuk pelajaran Kemarsudirininan.
Penelitian ini dilaksanakan 10 kali pertemuan dengan rincian sebagai
berikut pada tabel 4.2.
Tabel 4.2. Jadwal Penelitian Eksperimen
Pertemuan
I
II
III
IV

Hari, Tanggal
Senin, 4 Agustus 2014
Selasa, 5 Agustus 2014
Rabu, 6 Agustus 2014
Kamis,7Agustus 2014

V

Senin, 11 Agustus 2014


VI

Selasa,12Agustus2014

VII

Rabu,13Agustus 2014

VIII
IX
X

Kamis,14 Agustus 2014
Selasa,19 Agustus 2014
Rabu, 20 Agustus 2014

22

Kegiatan
Meronce sedotan besar

Meronce sedotan kecil
Meronce sedotan besar dan kecil
Meronce sedotan besar dan manik
-manik.
Meronce sedotan kecil dan manik
–manic
Meronce sedotan besar,kecil, dan
batang papaya
Meronce sedotan besar , kecil,
pola gambar bunga dan daun
Meronce semua bahan
Meronce semua bahan
Meronce semua bahan

Kegiatan eksperimen dimulai dari tanggal 6 Agustus 2014 sampai dengan
tanggal 20 Agustus 2014. Anak dikatakan keterampilan motorik halusnya
meningkat jika anak mampu melakukan kegiatan meronce di bawah ini dengan
tepat :
1. Bermain mengosongkan dan mengisi
Anak mampu mengerjakan roncean dengan cara mengosongkan dan

mengisi
2. Merangkai terus menerus
Anak mampu meronce atau memasukan bahan roncean secara terus
menerus
3. Merangkai berdasarkan warna
Anak mampu merangkai berdasarkan warna sesuai instruksi yang
diberikan.
4. Merangkai berdasarkan bentuk
Anak mampu merangkai berdasarkan bentuk sesuai instruksi yang
diberikan
5. Membuat pola sendiri
Anak mampu membuat pola sendiri sesuai keinginan
a.

Pertemuan I dilaksanakan pada Senin, 4 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah untuk memperkenalkan anak
apakah tujuan meronce
-

Tahap awal


23

Peneliti memanggil anak-anak yang mengalami kemampuan motorik
halus rendah.Sebelum melakukan kegiatan, guru dan peneliti mengajak
anak morning circle terlebih dahulu.
-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Pembelajaran ini dilakukan pada saat di sentra balok,sebelum
anak-anak bermain disentra balok peneliti memberi pengarahan
tentang kegiatan meronce dengan menggunakan bahan sedotan yang
besar.

-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, yaitu ceklist untuk menilai keterampilan
anak dikumpulkan peneliti untuk mengetahui hasil kemampuan anak.
Hasilnya anak masih belum mampu mengikuti kegiatan meronce

dengan tepat. Namun, anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

b.

Pertemuan II dilaksanakan pada Selasa, 5 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah untuk memfokuskan anak
pada satu kegiatan terlebih dahulu. kegiatan pertama adalah meronce
sedotan kecil. langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah
-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan 10 anak yang mempunyai
keterampilan motorik halus rendah disalah satu area sentra persiapan.

-

Tahap pelaksanaan

24

Kegiatan selalu dilaksanakan di salah satu ruang kelas KB yang lebih
luas.peneliti memberi penjelasan tentang meronce dengan ukuran
sedotan yang kecil.
-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi,peneliti mengamati satu per satu dari kegiatan
meronce

tersebut.

Peneliti

juga

mengamati

bagaimana

anak

melakukan kegiatan atau cara meroncenya Hasilnya, anak masih
belum bisa mengikuti instruksi dengan tepat.

c.

Pertemuan III dilaksanakan pada Rabu, 6 Agustus2014
Tujuan dari pertemuan ketiga ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce dengan sedotan besar dan kecil . langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah:
-

Tahap awal
Seperti biasa, setelah kegiatan awal anak yang kemampuan motorik
halusnya rendah dikumpulkan diarea sentra seni.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Ruang kelas yang digunakan adalah kelas KB setelah anak
dikumpulkan diberi penjelasan mengenai kegiatan meronce yang akan
dilaksanakan yaitu peneliti menjelaskan tentang kegiatan meronce
dengan menggunakan sedotan kecil dan besar

-

Tahap evaluasi kegiatan

25

Sebagai bahan evaluasi, anak diminta maju satu per satu untuk
memperlihatkan hasil ronceannya. Hasilnya, ada satu 3 anak meronce
dengan baik sesuai instruksi yang diberikan yaitu meronce dengan
sedotan kecil dan besar
d.

Pertemuan IV dilaksanakan pada Kamis, 7 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan keempat ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce dengan sedotan besar dan manik-manik
langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:
-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal. Anak
dikumpulkan diruang kelas KB diarea sentra seni,karena pada waktu
itu anak-anak kegiatannya disentra pasir.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan
besar dan manik- manik,setelah itu anak- anak diberi satu persatu
benang untuk meronce.
- Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan
hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak
kembali ke kegiatan belajar bersama guru disentra pasir. Peneliti juga
mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat.
Hasilnya,lima anak yang belum bisa meronce dengan menggunakan
manik -manik.

26

e.

Pertemuan V dilaksanakan pada Senin, 11 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan kelima ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce sedotan kecil dan manik – manik langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah:
-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal setelah
itu Anak dikumpulkan diarea sentra seni

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan
kecil dan manik- manik,setelah itu anak- anak diberi satu persatu
benang untuk meronce.

-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan
hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak
kembali ke kegiatan belajar bersama guru disentra pasir. Peneliti juga
mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat.
Hasilnya,lima anak yang belum bisa meronce dengan sedotan kecil
dan menggunakan manik -manik.

f.

Pertemuan VI dilaksanakan pada Selasa, 12 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan keenam ini adalah untuk memfokuskan anak

pada satu kegiatan yaitu meronce dengan menggunakan sedotan kecil besar
dan batang papaya langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

27

-

Tahap awal
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan
kecil,besar dan batang pepaya,setelah itu anak- anak diberi satu
persatu benang untuk meronce.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan
kecil,besar dan batang pepaya,setelah itu anak- anak diberi satu
persatu benang untuk meronce.

-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan
hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti.Peneliti juga mengamati
bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat. Hasilnya anak
mampu meronce dengan sedotan kecil,besar dan menggunakan batang
pepaya.

g.

Pertemuan VII dilaksanakan pada Rabu, 13 Agustus 2014
Tujuan

dari

pertemuan

ketujuh

adalah

untuk

memberikan

semualangkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:
-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti memanggil anak untuk masuk keruang KB area
sentra seni karena pada hari itu kegiatan disentra seni.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan

28

Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan sedotan
kecil,besar dan pola gambar bunga serta daun setelah itu anak- anak
diberi satu persatu benang untuk meronce.
-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperlihtkan
hasil roncean yang sudah diajarkan peneliti.Peneliti juga mengamati
bagaimana anak melakukan kegiatan dengan tepat. Hasilnya anak
mampu meronce dengan sedotan kecil,besar dan menggunakan batang
pepaya.

h.

Pertemuan VIII dilaksanakan pada Kamis, 14 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan kedelapan adalah untuk memberikan
semua bahan kegiatan meronce langkah-langkah yang dilakukan
peneliti adalah:

-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal untuk
masuk diarea sentra persiapan.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan semua
bahan roncean setelah itu anak- anak diberi satu persatu benang untuk
meronce.

-

Tahap evaluasi kegiatan

29

Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan kegiatan meronce bersama
sama dengan menggunakan semua bahan ronce yang telah disediakan
peneliti.hasilnya anak mampu meronce dengan baik.

i.

Pertemuan IX dilaksanakan pada selasa, 19 Agustus2014
Tujuan dari pertemuan kesembilan adalah untuk memberikan semua

bahan kegiatan meronce langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:
-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan
pemanasan. Anak dikumpulkan diarea sentra seni untuk meronce.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan semua
bahan roncean setelah itu anak- anak diberi satu persatu benang untuk
meronce.
.

-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan kegiatan meronce bersama
sama dengan menggunakan semua bahan ronce yang telah disediakan
peneliti.hasilnya anak mampu meronce dengan baik.

j.

Pertemuan X dilaksanakan pada Rabu, 20 Agustus 2014
Tujuan dari pertemuan kesepuluh adalah untuk memberikan semua

bahan roncean langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah:

30

-

Tahap awal
Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan
pemanasan. Anak dikumpulkan diarea sentra persiapan.

-

Tahap pelaksanaan kegiatan
Peneliti menjelaskan kegiatan meronce dengan menggunakan semua
bahan roncean setelah itu anak- anak diberi satu persatu benang untuk
meronce.

-

Tahap evaluasi kegiatan
Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan kegiatan meronce bersama
sama dengan menggunakan semua bahan ronce yang telah disediakan
peneliti.hasilnya anak mampu meronce dengan baik

2.2.4 Hasil Observasi
Hasil observasi yang peneliti amati pada setiap pertemuan akan
dijabarkan sebagai berikut :
a.

Pertemuan I
Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan meronce.
Mereka

memperhatikan

peneliti

sesekali

berbicara

dengan

temannya.
b.

Pertemuan II
Untuk pertemuan hari kedua anak-anak masih antusias mengikuti
kegiatan meronce walaupun masih ada beberpa anak sekitar 6 anak
yang belum mengikuti instruksi.

c.

Pertemuan III

31

Rata-rata anak sudah bisa melakukan kegiatan meronce sesuai
dengan instruksi dari guru yaitu pada pertemuan ketiga anak-anak
meronce dengan menggunakan sedotan besar dan kecil.Ada juga
yang masih bertanya kepada temanya yang dironce sedotan besar
atau kecil saja.
d.

Pertemuan IV
Ada anak yang mengalami kesusahan dalam meronce sedotan besar
dan manik-manik sehingga yang dironce hanya sedotan besar saja
karena tidak sabar untuk memasukkan manik-manik kedalam
benang.

e.

Pertemuan V
Anak masih sedikit menglami kesulitan dalam hal memasukkan
bahan roncean dengan bahan sedotan kecil dan manik-manik
sehingga pada pertemuan keempat ini untuk waktu atau durasi
kegiatan meronce ditambah.

f.

Pertemuan VI
Anak sudah paham dan mampu melaksanakan instruksi apa yang
harus dilakukan,pada pertemuan ini ada dua anak yang masih
meronce dengan dua bahan roncean yaitu hanya sedotan besar dan
kecil saja.

g.

Pertemuan VII
Ada tiga anak yang belum mengikuti instruksi pada pertemuan ke
tujuh yaitu meronce hanya menggunakan sedotan dan pola gambar

32

daun atau bunga saja sehingga hasil ronceannya tidak membentuk
pola.
h.

Pertemuan VIII
Ada lima anak yang masih belum bisa melakukan kegiatan
meronce sesuai dengan instruksi setelah peneliti mengulangi
instruksi anak-anak bisa melakukan kegiatan meronce dengan baik
hanya satu anak saja yang masih melakukan kegiatan meronce
dengan sesuka hati.

i.

Pertemuan IX
Anak sudah mampu melaksanakan kegiatan meronce tanpa diberi
instruksi dari peneliti walaupun masih ada beberapa anak yang
bertanya lewat temannya.

j.

Pertemuan X
Pada pertemuan terakhir anak-anak sangat antusias mengikuti
kegiatan meronce dengan baik tanpa diberi instruksi anak-anak
sudah bisa melakukan kegiatan meronce dengan semua bahan
sehingga hasil roncean yang mereka buat dan yang akan dibawa
pulang membentuk pola yang sesuai mereka inginkn.

4.2.4 Tes Akhir (Post Test)
Post Test dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014 kepada 10 anak
KB.Peneliti kemudian mengolah hasil instrumen yang telah diisi guru
menggunakan teknik Paired sample t-test.

33

Sepuluh siswa yang diberikan meronce selama 10 x pertemuan sangat
antusias dan senang ketika peneliti memberikan kegiatan meronce yang
bermanfaat pada keterampilan motoriknya.

4.2.5 Analisis Data
Setelah memberikan post test, peneliti kemudian mengolah instrumen
tersebut dan memperoleh data yang akan nampak pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3. Skor hasil pretest dan posttest
Pretest
0
0
0
1
0
0
1
1
1
2

Subjek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Posttest
2
5
3
5
4
3
4
5
5
5

Tabel di atas menunjukkan bahwa pada hasil pretest ada 5 anak yang
belum mampu melakukan kegiatan meronce dengan tepat dan 5 anak mampu
melakukan gerakan dengan tepat. Sementara untuk hasil posttest menunjukkan
jika ada 1 anak yang mampu melakukan 2 kegiatan, 2 anak melakukan 3
kegiatan dengan dan 2 anak lainnya melakukan 4 kegiatan dengan tepat serta 5
anak mampu melakukan semua kegiatan.
Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data
dengan menggunakan teknik analisis Paired Sample T-test dengan bantuan

34

program SPSS for windows release 16.0. Dari hasil pengolahan data tersebut
diperoleh hasil sebagai berikut untuk selanjutnya diolah menggunakan SPSS:
Tabel 4.4. Paired Sample t-test
Paired Samples Statistics
Mean
Pair 1

N

Std. Deviation

Std. Error Mean

SEBELUM

.6000

10

.69921

.22111

SESUDAH

4.1000

10

1.10050

.34801

Paired Samples Correlations
N
Pair 1

SEBELUM & SESUDAH

Correlation
10

Sig.

.635

.048

Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the

Mean
Pair 1

SEBELUM –
SESUDAH

Std.

Std. Error

Deviation

Mean

-3.50000

.84984

Sig.

Difference
Lower

Upper

(2T

.26874 -4.10794 -2.89206 -13.024

4.3 Uji Hipotesis
Pada pengolahan hasil uji – t yang menunjukkan bahwa p = 0,000 ≤ 0,05
ada perbedaan yang sangat signifikan keterampilan motorik halus antara pretest

35

df

tailed)
9

.000

dan posttest setelah diberi kegiatan meronce. Berdasar Mean pretest dan posttest
diperoleh perbedaan dari 0,6 menjadi 4,1 sehingga sangat signifikan.
Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa “Ada Peningkatan
yang signifikan keterampilan motorik halus pada anak usia 3 – 4 tahun melalui
Kegiatan Mernce di TK Virgo Maria 2 Bawen Tahun Pelajaran 2014 – 2015”
dinyatakan diterima.

4.4 Pembahasan
Meronce sangat bermanfaat bagi anak usia dini untuk keterampilan
motorik halus. Menurut Berk (2010) menyatakan bahwa kemampuan gerak yang
baik mengalami lonjakan pertumbuhan di masa anak-anak prasekolah. Seiring
membaiknya penguasaan tangan dan jemari, anak kecil mampu menggabungkan
teka-teki, membuat bangunan balok kecil, memotong dan mencocok, dan
membuat manik-manik. Berk (2010) memahami bahwa gerak motorik halus
merupakan dari gerak motorik kasar. Ia menyatakan bahwa pada usia prasekolah,
telah terjadi perubahan besar pada gerak motorik anak.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa meronce yang diberikan secara
efektif selama 8 x pertemuan telah meningkatkan keterampilan motorik halus
anak usia dini.Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Sendi (2012) pada penelitian yang berjudul “Penerapan Teknik Meronce Dalam
Meningkatkan Motorik Halus Anak Kelompok B PAUD AL IKHLAS”
mengatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakakn kelas
dan hasilnya mengalami peningkatan.

36