DOCRPIJM 1508983942BAB 6 ASPEK KELEMBAGAAN

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

BAB. VI ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN
Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang
optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM
Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan
sumber daya manusia. Adanya beberapa perubahan dalam peratuan tentang Perangkat
Daerah membuat beberapa tugas pokok dan Fungsi Kelembagaan penggerak RPIJM berubah,
dimana Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah pada tanggal
19 Juni 2016 yang mencabut dan menyatakan tidak berlaku Peraturan Pemerintah Nomor 41
Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerintah ini memberikan arah
dan pedoman yang jelas kepada Daerah dalam menata Perangkat Daerah secara efisien,
efektif, dan rasional sesuai dengan kebutuhan nyata dan kemampuan Daerah masing-masing
serta adanya koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan
antara Pusat dan Daerah.Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga,
penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu
kesatuan.
6.1.


Kerangka Kelembagaan

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan
Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
6.1.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas,
dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya. Selaras dengan beberapa
perubahan.
Untuk mengetahui kondisi dari keorganisasian bidang cipta karya, informasi yang perlu
disajikan antara lain adalah sebagai berikut:

• Peraturan Daerah yang menjadi dasar penetapan Struktur Organisasi Pemerintah
Kabupaten/Kota.

• Gambaran struktur organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota saat ini.
• Gambaran struktur organisasi instansi yang menangani urusan bidang Cipta Karya saat ini.
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021


105

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

• Penjelasan tentang tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya dalam Struktur
Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)
1)

TUGAS Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir adalah : melaksanakan fungsi penunjang
Urusan Pemerintahan di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan

2)

FUNGSI Bappeda Kabupaten Indragiri Hilir adalah :
a. Penyusunan kebijakan teknis penunjang Urusan Pemerintahan di Bidang
Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan;
b. Pelaksanaan tugas dukungan teknis penunjang Urusan Pemerintahan di Bidang

Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan;
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas teknis penunjang Urusan
Pemerintahan di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan
Pengembangan;
d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang Urusan Pemerintahan
di Bidang Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan;
dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

3)

Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari :
a.

Kepala Badan.

b.

Sekretariat, terdiri dari :

a. Sub Bagian Program;
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
c. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

c.

Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, terdiri
dari:
a. Sub Bidang Perencanaan dan Pendanaan; dan
b. Sub Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan;

d.

Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, terdiri dari:
a. Sub Bidang Sumber Daya Manusia;
b. Sub Bidang Sosial dan Budaya; dan
c. Sub Bidang Sumber Daya Aparatur;

e.


Bidang Perekonomian dan Sumberdaya Alam, terdiri dari:
a. Sub Bidang Perekonomian; dan
b. Sub Bidang Sumberdaya Alam dan Pertanian;

f.

Bidang Infrastruktur dan Lingkungan Hidup, terdiri dari:
a. Sub Bidang Infrastruktur; dan
b. Sub Bidang Kewilayahan, Lingkungan Hidup dan Tata Ruang;

g.

Bidang Penelitian dan Pengembangan, Pendataan dan Kerjasama terdiri dari:
a. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan;
b. Sub Bidang Pendataan dan Monitoring; dan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

106


RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

c.
h.

Sub Bidang Kerjasama Pembangunan;

Kelompok Jabatan Fungsional.

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN memiliki Tugas dan Fungsi
Sebagai Berikut :
1)
2)

3)

TUGAS : melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Perumahan Rakyat dan

Permukiman.
FUNGSI : Dalam melaksanakan tugas, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
menyelenggarakan fungsi
a. Penyusunan kebijakan teknis Urusan Pemerintahan di bidang Perumahan Rakyat
dan Permukiman;
b. Pelaksanaan tugas teknis Urusan Pemerintahan di bidang Perumahan Rakyat dan
Permukiman;
c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas teknis Urusan
Pemerintahan di bidang Perumahan Rakyat dan Permukiman;
d. Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi Urusan Pemerintahan di bidang
Perumahan Rakyat dan Permukiman; dan
e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
Susunan Organisasi Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, terdiri dari:

a.

Kepala Dinas.

b.


Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; dan
2. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan

c.

Bidang Perumahan Rakyat dan Permukiman terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Perumahan Rakyat dan Penataan Lingkungan ;
2. Seksi Perumahan Rakyat; dan
3. Seksi Penataan Lingkungan Perumahan dan Permukiman

d.

Bidang Cipta Karya, terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Penyediaan Air Bersih dan Penyehatan Lingkungan ;
2. Seksi Penyediaan Air Bersih; dan
3. Seksi Penyehatan Lingkungan

e.


Bidang Penataan Bangunan, terdiri dari :
1. Seksi Perencanaan Tata Bangunan;
2. Seksi Penataan Bangunan; dan
3. Seksi Pendataan dan Pengawasan

f.

Bidang Pertamanan dan Lampu terdiri dari:
1. Seksi Perencanaan Pertamanan dan Lampu;
2. Seksi Pertamanan dan Lampu; dan
3. Seksi Pemeliharaan Taman dan Lampu

g.

Kelompok Jabatan Fungsional.

h.

Unit Pelaksana Teknis Dinas.


Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

107

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG

1)
2)

3)

Tugas : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang bertugas melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang..
Fungsi : Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut ini :


a.

Penyusunan kebijakan teknis Urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang;

b.

Pelaksanaan tugas teknis Urusan Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang;

c.

Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas teknis Urusan
Pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

d.

Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi Urusan Pemerintahan di bidang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; dan

e.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, terdiri dari:

a. Kepala Dinas.
b. Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; dan
2. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan.
c. Bidang Sumber Daya Air, terdiri dari:
1. Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi SDA;
2. Seksi Pembangunan; dan
3. Seksi Operasi dan Pemeliharaan.
d. Bidang Bina Marga, terdiri dari:
1. Seksi Perencanaan Teknis dan Evaluasi Bina Marga;
2. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan; dan
3. Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan.
e. Bidang Jasa Konstruksi dan Peralatan, terdiri dari:
1. Seksi Pengaturan dan Pengawasan;
2. Seksi Pemberdayaan; dan
3. Seksi Peralatan.
f.

Bidang Tata Ruang, terdiri dari:
1. Seksi Pengaturan dan Pembinaan Penataan Ruang;
2. Seksi Perencanaan Tata Ruang; dan
3. Seksi Pemanfaatan Ruang

g. Kelompok Jabatan Fungsional
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas
DINAS LINGKUNGAN HIDUP DAN KEBERSIHAN

1)

Tugas : Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bertugas melaksanakan urusan
pemerintahan di bidang Lingkungan Hidup.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

108

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

2)

3)

Fungsi : Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut ini :

a.

Penyusunan kebijakan teknis Urusan Pemerintahan di bidang Lingkungan Hidup;

b.

Pelaksanaan tugas teknis Urusan Pemerintahan di bidang Lingkungan Hidup;

c.

Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas teknis Urusan
Pemerintahan di bidang Lingkungan Hidup;

d.

Pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi Urusan Pemerintahan di bidang
Lingkungan Hidup; dan

e.

Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, terdiri dari:
a.

Kepala Dinas.

b.

Sekretariat, terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan.

c.

Bidang Tata Lingkungan, terdiri dari:
1. Seksi Inventarisasi, Lingkungan Hidup;
2. Seksi Kajian dampak Lingkungan; dan
3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan.

d.

Bidang Kebersihan, terdiri dari:
1. Seksi Pengurangan Sampah;
2. Seksi Penanganan Sampah; dan
3. Seksi Pemprosesan Akhir Sampah.

e.

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, terdiri dari:
1. Seksi Pengendalian Pencemaran Lingkungan;
2. Seksi Pengendalian Kerusakan Lingkungan; dan
3. Seksi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun.

f.

Bidang Pemantauan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup,
terdiri dari:
1. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan;
2. Seksi Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum Lingkungan; dan
3. Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan.

g.

Kelompok Jabatan Fungsional.

h.

Unit Pelaksana Teknis Dinas.

PDAM TIRTA INDRAGIRI

1)

2)

Tugas : PDAM Tirta Indragiri menyelenggarakan Pengelolaan Air Minum untuk
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat yang Mencakup aspek sosial,kesehatan, dan
pelayanan umum.
Fungsi : PDAM Tirta Indragiri menyelenggarakan fungsi sebagai berikut ini :
Untuk melaksanakan tugas pokok Perusahaan mempunyai fungsi :
1. Pelayanan umum / jasa ;

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

109

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

3)

2. Menyelenggarakan kepentingan umum ;
3. Meningkatkan pendapatan daerah ;
4. Pelaksanaan ;
5. Pengawasan ;
Susunan organisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) terdiri dari :
a. Badan Pengawasan terdiri dari :
1. Ketua, merangkap anggota
2. Sekretaris, merangkap anggota
3. Anggota – anggota
b. Dewan Direksi terdiri dari :
1. Direktur Utama
2. Direktur Bidang Umum
3. Direktur Bidang Teknik
c. Direktur Umum terdiri dari :
1. Bagian Pembukuan
- Sub Bagian Pembukuan
- Sub Bagian Pengelolaan
2. Bagian Kas dan Penagihan
- Sub Bagian Keuangan
- Sub Bagian Penagihan
3. Bagian Umum
- Sub Bagian Personalia
- Sub Bagian Adm Umum / Gudang
d. Direktur Teknik terdiri dari :
1. Bagian Langganan
- Sub Bagian Pelayanan Langganan
- Sub Bagian Pencatatan Meter
2. Bagian Produksi dan Distribusi
- Sub Bagian Produksi
- Sub Bagian Laboratorium
- Sub Bagian Distribusi
3. Bagian Teknik
- Sub Bagian Pemeliharaan / Perawatan
4. Bagian Perencanaan Teknik
- Sub Bagian Pengembangan Teknik
e. Cabang / Unit terdiri dari :
1. Pelaksana Inkaso
2. Pelaksana Langganan
3. Pelaksana Umum
4. Pelaksana Perencanaan
5. Pelaksana Teknik

6.1.2. Kondisi Kelembagaan Saat Ini

Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan
Pemerintah kabupaten/kota yang menangani bidang Cipta Karya.
Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Penataan dan penguatan organisasi merupakan Program ke-3 dari Sembilan Program
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

110

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

Reformasi Birokrasi. Keorganisasian yang dimaksud dalam pedoman ini adalah struktur, tugas,
dan fungsi pemerintah daerah yang menangani bidang Cipta Karya.
Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Sebagaimana ditetapkan dalam Program RB, penataan tata laksana merupakan salah
satu prioritas program untuk peningkatan kapasitas kelembagaan. Tata laksana organisasi
yang perlu dikembangkan adalah menciptakan hubungan kerja antar perangkat daerah dengan
menumbuhkembangkan rasa kebersamaan dan kemitraan dalam melaksanakan beban kerja
dan tanggung jawab bagi peningkatan produktifitas dan kinerja.
Secara internal, Cipta Karya keorganisasian urusan pemerintah bidang Cipta Karya,
perlu mengembangkan hubungan fungsional sesuai dengan kompetensi dan kemandirian
dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenang untuk masing-masing bidang/seksi.
Selanjutnya juga perlu dikembangkan hubungan kerja yang koordinatif baik antar bidang/seksi
di dalam keorganisasian urusan Cipta Karya, maupun untuk hubungan kerja lintas
dinas/bidang dalam rangka menghindari tumpang tindih atau duplikasi program dan kegiatan
secara substansial dan menjamin keselarasan program dan kegiatan antar perangkat daerah.
Prinsip-prinsip hubungan kerja yang diuraikan di atas perlu dituangkan di dalam
Peraturan Daerah tentang keorganisasian Pemerintah Kabupaten/kota, khususnya
menyangkut tupoksi dari masing-masing instansi pemerintah bidang Cipta Karya Dinas
Perakim. Selain itu, guna memperjelas pelaksanaan tugas pada setiap satuan kerja, perlu
dilengkapi dengan tatalaksana dan tata hubungan kerja antar satuan kerja, serta Standar
Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap pelaksanaan tugas, yang dapat dijadikan pedoman
bagi pegawai dalam melakukan tugasnya.
Tabel VI-1 Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya
No

Nama SOP

Instansi yang terlibat

Tugas dan fungsi Instansi dalam SOP

(2)

(3)

(4)

(1)
Bangkim

• Bappeda
• Dinas Perakim
• Dinas PU dan Tata Ruang

PBL

• Dinas Cipta Karya dan Tata
Ruang
• Bapedda
• Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

111

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

PLP

• Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan
• Dinas Perakim
• Dinas PU dan Tata Ruang

AM

• Dinas Perakim
• PDAM Tirta Indragiri

SOP Non - Teknis

• Bapedda
• Dinas Perakim
• Dinas Lingkungan Hidup dan
Kebersihan
• Dinas PU dan tata Ruang

Analisis Kelembagaan

Dengan mengacu pada kondisi eksisting kelembagaan perangkat daerah, bagian ini
menguraikan analisis permasalahan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota yang
menangani bidang Cipta Karya.
1)

Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis keorganisasian adalah untuk mengetahui permasalahan keorganisasian
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk
RPIJM Bidang Cipta Karya.
Analisis deskriptif dapat mengacu pada pertanyaan di bawah ini:
1. Apakah struktur organisasi perangkat kerja daerah sudah sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku?
2. Apakah tugas dan fungsi organisasi bidang Cipta Karya sudah sesuai dengan tugas dan
fungsi masing-masing instansi?
3. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi struktur organisasi?
4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam organisasi perangkat kerja daerah khususnya
yang terkait dengan bidang cipta karya?
Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis ini adalah dengan
melakukan diskusi antar anggota Tim RPIJM.
2)

Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis permasalahan ketatalaksanaan kelembagaan bidang cipta karya adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

112

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

keluaran produk RPIJM Bidang Cipta Karya. Dalam proses analisis ini beberapa pertanyaan
kunci yang perlu mendapat jawaban adalah sebagai berikut:
1. Apakah Perda penetapan Organisasi Pemerintah Daerah telah menguraikan tupoksi
masing-masing dinas/unit kerja yang ada?
2. Bagaimana mekanisme hubungan kerja didalam dan antar instansi terkait bidang cipta
karya yang terjadi selama ini?
3. Apakah keorganisasian bidang cipta karya yang ada sudah mengikuti ketentuan dalam PP
41 tahun 2007? Juga perlu dicermati apakah semua sektor bidang cipta karya yaitu bidang
air minum, pengembangan permukiman, penyehatan lingkungan permukiman, dan
penataan bangunan dan lingkungan sudah tercantum dalam keorganisasian yang
dibentuk?
4. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam ketatalaksanaan perangkat kerja daerah yang
terkait dengan bidang Cipta Karya?
5. Apa saja faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi ketatalaksanaan perangkat kerja
daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?
3)

Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Tujuan analisis Sumber Daya Manusia adalah untuk mengetahui permasalahan SDM
bidang cipta karya yang berpengaruh terhadap kinerja organisasi maupun keluaran produk
RPIJM Bidang Cipta Karya.
Dalam proses analisis SDM, beberapa pertanyaan kunci yang dapat dijawab adalah
sebagai berikut :
1. Apakah SDM yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan baik dari segi jumlah maupun
kualitas dalam perangkat daerah, khususnya di bidang Cipta Karya?
2. Apa saja permasalahan yang ditemui dalam manajemen SDM perangkat kerja daerah
yang terkait dengan bidang cipta karya?
3. Apa saja faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas
SDM organisasi, khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya?
Analisis SWOT Kelembagaan

Analisis SWOT Kelembagaan merupakan suatu metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) di bidang kelembagaan. Analisis SWOT dapat
diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

113

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

faktornya, kemudian menerapkannya dalam matriks SWOT. Berdasarkan penjabaran dari
kondisi eksisting kelembagaan, serta pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab dalam analisis
kelembagaan, maka diperlukan melakukan analisis SWOT kelembagaan bidang CK di yang
meliputi aspek organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.
Strategi yang digunakan adalah bagaimana kekuatan mampu mengambil keuntungan
dari peluang yang ada (strategi S-O); bagaimana cara mengatasi kelemahan yang mencegah
keuntungan dari peluang yang ada (strategi W-O); bagaimana kekuatan mampu menghadapi
ancaman yang ada (strategi S-T); dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan
yang mampu membuat ancaman menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru
(strategi W-T).
Berdasarkan informasi yang disusun dari pertanyaan serta analisis tentang
keorganisasian, tata laksana dan SDM bidang Cipta Karya pada sub-bab sebelumnya,
selanjutnya dapat dirumuskan Matriks Analisis SWOT Kelembagaan. Perumusan strategi
bidang kelembagaan berdasarkan Analisis SWOT diharapkan dapat menjadi acuan dalam
rencana pengembangan kelembagaan.
FAKTOR
EXTERNAL
FAKTOR
INTERNAL
KEKUATAN (S)
a.
b.
c.
KELEMAHAN (W)
a.
b.
c.

PELUANG (O)
a.
b.
c.
Strategi SO (Kuadran 1)

ANCAMAN (T)
a.
b.
c.
Strategi ST (Kuadran 2)

Strategi WO (Kuadran 3)

Strategi WT (Kuadran 4)

Rencana Pengembangan Kelembagaan

Bagian ini menguraikan rencana dan usulan kelembagaan Pemerintah kabupaten/kota
yang menangani bidang Cipta Karya. Berdasarkan strategi yang dirumuskan dalam analisis
SWOT sebelumnya, maka dapat dirumuskan tiga kelompok strategi meliputi strategi
pengembangan organisasi, strategi pengembangan tata laksana, dan strategi pengembangan
sumber daya manusia. Berdasarkan strategi-strategi tersebut, dapat dikembangkan rencana
pengembangan kelembagaan di daerah.
Rencana Pengembangan Keorganisasian

Untuk merumuskan rencana pengembangan keorganisasian, dengan mengacu pada
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

114

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

analisis SWOT, dilandaskan pada efektifitas dan efisiensi yang akan tercipta dari penataan
struktur organisasi dan tupoksinya.
Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis
dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan
jabatan struktural dan fungsional di lingkungan Pemda, serta menyusun analisis jabatan dan
beban kerja dalam rangka mendayagunakan dan meningkatkan kapasitas kelembagaan
satuan organisasi di masing-masing unit kerja di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya
bidang Cipta Karya.
Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan

Untuk merumuskan rencana pengembangan tata laksana, dengan mengacu pada
analisis SWOT sebelumnya, antara lain diperlukan evaluasi tata laksana, pengembangan
standar dan operasi prosedur, serta pembagian kerja dan program yang jelas antar unit dalam
instansi ataupun lintas instansi di lingkungan Pemerintah Daerah, khususnya di bidang Cipta
Karya.
Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Untuk merumuskan rencana pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan mengacu
pada analisis SWOT, antara lain diperlukan perencanaan karier setiap pegawai sesuai dengan
kompetensi individu dan kebutuhan organisasi. Guna meningkatkan pelayanan kepegawaian,
maka perencanaan pegawai hendaknya mengacu pada analisis jabatan yang terintegrasi
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itu, rencana pengembangan SDM dapat dilakukan
dengan peningkatan jenjang pendidikan serta mendukung pembinaan kapasitas pegawai
melalui pelatihan. Sesuai dengan lingkup kegiatan bidang Cipta Karya, dalam rangka
peningkatan kualitas SDM terdapat beberapa pelatihan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal
Cipta Karya Kementerian PU yang dapat menjadi referensi dipaparkan pada tabel 12.6
Tabel VI-2. Pelatihan Bidang Cipta Karya
No

Instansi

1

Bimbingan Teknis Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Pusat, Barat dan Timur serta
sertifikasi Pengelola Teknis

2

Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara

3

Bimbingan Teknis Pengelolaan Rumah Negara Golongan III

4

Training of Trainers (TOT) Bidang Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

5

Training of Trainers (TOT) Sosialisasi Peraturan Perundangan-undangan Bangunan Gedung dan
Lingkungan

6

Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Dit. PBL

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

115

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

No

Instansi

7

Peningkatan Kapasitas SDM Dit. PBL bekerjasama dengan Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan
Konstruksi

8

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Keprotokolan

9

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan dalam Bidang Tata Persuratan

10

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Pemeliharaan dan Pengamanan Infrastruktur Publik Bidang
Cipta Karya

11

Pembinaan Teknis Peningkatan Kemampuan Aparatur Negara dalam Tanggap Darurat Bencana

12

Pembinaan Teknis Percepatan Proses Hibah/Alih Status Barang Milik Negara

13

Pembinaan Teknis Penerapan Aplikasi SIMAK BMN

14

Pembinaan Teknis Pengembangan Kompetensi Pegawai

15

Pembinaan Teknis Pemetaan Kompetensi Pegawai

16

Diklat Pejabat Inti Satker (PIS)

17

Diklat Jabatan Fungsional

6.2.

Kerangka Regulasi

Sistem regulasi nasional merupakan suatu proses mekanisme bertahap untuk
mewujudkan harmonisasi antara kebijakan yang dirumuskan kedalam bentuk regulasi melalui
upaya pengelolaan yang terarah (perencanaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi) terutama
dalam rangka meningkatkan kualitas regulasi dan kinerja penyelenggara Negara demi
tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Dalam Agenda 100-0-100 terdapat Kerangka Regulasi yang merupakan kebutuhan
regulasi yang diperlukan dalam rangka mendukung pencapaian agenda 100-0-100 Bidang
Cipta Karya, antara lain yang berkaitan dengan sektor air minum, sektor penyehatan
lingkungan permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungan serta sektor
pengembangan permukiman.
Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada UndangUndang yang berlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan
antara lain:
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang



Nasional



Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi
diarahkan pada: (1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management)
dalam penyediaan air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

116

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

minum dan sanitasi dasar bagi masyarakat; (3) penyelenggaraan pelayanan air
minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional; dan (4) penyediaan sumbersumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasi bagi
masyarakat miskin.
Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antara



pemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.
Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya penyediaan air minum



untuk kebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian;
Pemenuhan kebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang;
Terwujudnya kota tanpa pemukiman kumuh.



Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana
pendukung bagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan
perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga
terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah



Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) yang



dioperasikan dengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima
(5) tahun terhitung sejak diberlakukannya UU ini.



Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga
dilakukan dengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya
pengurangan sampah dilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran
ulang sampah, dan pemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan
sampah meliputi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan
pemrosesan akhir.

Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman




UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan
dan peningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran
masyarakat.



Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri dari
pengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya
peningkatan kualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman
kembali.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun




Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan,

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

117

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas,
pengendalian, kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan
dan sistem pembiayaan, dan peran masyarakat.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung



Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya ruang luar bangunan



gedung, ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan
lingkungannya. Sistem penghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara
dilakukan dengan prinsip-prinsip penghematan energi (amanat green building).
Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai



dengan peraturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.
Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia



merupakan keharusan bagi semua bangunan gedung.
Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang



Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian



dari sistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk
struktur ruang kota.
Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi



paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.



Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan Urusan Pemerintahan



yang wajib diselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk
memenuhi kebutuhan dasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk
memprioritaskan pelaksanaan Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar sehingga mendapat perlakuan khusus dalam penyusunan
kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan di daerah.
Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan



dengan Pelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat, sekaligus mendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya
akan dikontrol secara ketat oleh berbagai stakeholders.


Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memiliki
kewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas
provinsi, atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara
Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukan pada tabel berikut :

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

118

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

Tabel VI.3 - Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota
Urusan

Pemerintah Pusat

Permukiman

a. Penetapan sistem pengembangan
infrastruktur permukiman secara
nasional.
b. Penyelenggaraan
infrastruktur
pada permukiman di kawasan
strategis nasional
Bangunan
a. Penetapan bangunan gedung
Gedung
untuk
kepentingan
strategis
nasional
b. Penyelenggaraan
bangunan
gedung
untuk
kepentingan
strategis
nasional
dan
penyelenggaraan
bangunan
gedung fungsi khusus
Penataan
a. Penetapan pengembangan sistem
Bangunan dan
penataan
bangunan
dan
Lingkungan
lingkungan secara nasional
b. Penyelenggaraan
penataan
bangunan dan lingkungannya di
kawasan strategis nasional
Air Minum
a. Penetapan pengembangan SPAM
secara nasional
b. Pengelolaan dan pengembangan
SPAM lintas Daerah provinsi, dan
SPAM untuk kepentingan strategis
nasional
Air Limbah
a. Penetapan pengembangan sistem
pengelolaan air limbah domestik
secara nasional
b. Pengelolaan dan pengembangan
sistem pengelolaan air limbah
domestik lintas daerah provinsi,
dan sistem pengelolaan air limbah
domestik
untuk
kepentingan
strategis nasional

Persampahan

a.
b.

Drainase

a.
b.

Penetapan pengembangan sistem
pengelolaan persampahan secara
nasional
Pengembangan
sistem
pengelolaan persampahan lintas
daerah provinsi dan sistem
pengelolaan persampahan untuk
kepentingan strategis nasional
Penetapan pengembangan sistem
drainase secara nasional
Pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase lintas daerah
provinsi dan sistem drainase untuk
kepentingan strategis nasional

Daerah Provinsi

Daerah Kab/Kota

Penyelenggaraan infrastruktur Penyelenggaraan
pada permukiman di kawasan infrastruktur
pada
strategis Daerah Provinsi.
permukiman di Daerah
kabupaten/kota

a. Penetapan bangunan gedung
untuk kepentingan strategis
Daerah provinsi
b. Penyelenggaeaan bangunan
gedung untuk kepentigan
strategis Daerah provinsi

Penyelenggaraan
bangunan gedung di
wilayah
Daerah
kabupaten/kota, termasuk
pemberian
IMB
dan
sertifikat
laik
fungsi
bangunan

Penyelenggaraan
penataan
bangunan dan lingkungan di
kawasan
strategis
Daerah
provinsi dan penataan bangunan
dan lingkungan lintas daerah

Penyelenggaraan
penataan banguanan dan
lingkungan di daerah
kabupaten/kota

Pengelolaan dan pengembangan Pengelolaan
dan
SPAM
lintas
daerah pengembangan SPAM di
kabupaten/kota
daerah kabupaten/kota

Pengelolaan dan pengembangan Pengelolaan
dan
sistem airl limbah domestik pengembangan sistem air
regional
limbah domestik dalam
daerah kabupaten/kota

Pengembangan
pengelolaan
regional

sistem dan Pengembangan
sistem
persampahan dan
pengelolaan
persampahan
dalam
daerah kabupaten/ kota

Pengelolaan dan pengembangan
sistem drainase yang terhubung
dengan sungai lintas daerah
kabupaten/kota

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

Pengelolaan
dan
pengembangan
sistem
drainase yang terhubung
dengan sungai dalam
daerah kabupaten/kota
119

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

Di samping Undang-Undang tersebut, Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya juga mengacu pada peraturan pelaksana dalam bentuk Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, maupun Peraturan Menteri PUPR. Adapun peraturan pelaksanaan bidang Cipta Karya antara
lain:



PP No. 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan UUBG (Undang Undang Bangunan
Gedung);



PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;



PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis
Sampah Rumah Tangga;



Permen PUPR No. 03/PRT/M/2015 Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus
Bidang Infrastruktur;



Permen PUPR No. 15/PRT/M/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;



Permen PU No. 34/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;



Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan;



Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
Berikut adalah kerangka regulasi yang dibutuhkan dalam pencapaian agenda 100-0-100 di

Kabupaten Indragiri Hilir:
Tabel VI.4 - Kerangka dan Kebutuhan Regulasi dalam Pencapaian Agenda 100-0-100 Bidang Cipta
Karya

No

ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN
REGULASI

URGENSI
PEMBENTUKAN
BERDASARKAN
EVALUASI REGULASI
EKSITING, KAJIAN, DAN
PENELITIAN

UNIT
TERKAIT/
SKPD

1

Penerbitan
Perda
tentang *Implementasi UU 23/2014 BPKAD
Obligasi Daerah sbg Mekanisme
Pembiayaan Infrastruktur

2

Peraturan
Bupati/Walikota Sebagai landasan dalam Bappeda
tentang Rencana Induk Sistem pembangunan
Sistem
Penyediaan Air Minum
Penyediaan Air Minum di
Kabupaten/Kota

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

TARGET
PENYELESAIAN

120

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

No

ARAH KERANGKA REGULASI
DAN/ATAU KEBUTUHAN
REGULASI

URGENSI
PEMBENTUKAN
BERDASARKAN
EVALUASI REGULASI
EKSITING, KAJIAN, DAN
PENELITIAN

UNIT
TERKAIT/
SKPD

3

Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota
tentang
Pencegahan Dan Peningkatan
Kualitas Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh

Sebagai landasan dalam Dinas
Pencegahan
Dan Perakim
Peningkatan
Kualitas
Perumahan Kumuh dan
Permukiman Kumuh di
Kabupaten/Kota

4

Peraturan
Kabupaten/Kota
Pengelolaan Sampah
Tangga dan Sejenis
Tangga

Sebagai landasan dalam
Pengelolaan
Sampah
Rumah
Tangga
dan
Sejenis Rumah Tangga di
Kabupaten/Kota

5

Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota
tentang
Pengelolaan Air Limbah Rumah
Tangga

Sebagai landasan dalam DLHK
Pengelolaan Air Limbah
Rumah
Tangga
di
Kabupaten/Kota

6

Peraturan
Daerah
Kabupaten/Kota
tentang
Rencana Induk Sistem Drainase
Kabupaten/Kota

Sebagai landasan dalam Dinas
Pembangunan
Sistem PERAKIM
Drainase
di
Kabupaten/Kota

Daerah
tentang
Rumah
Rumah

TARGET
PENYELESAIAN

Dinas
Kebersihan
dan
Pertamanan

7 Peraturan
Bupati/Walikota Sebagai petunuk teknis Dinas PUTR
tentang Tenaga Ahli Bangunan dalam pelaksanaan Perda
Gedung,
Izin
Mendirikan Bangunan Gedung
Bangunan, Sertifikat Laik Fungsi
dan Pendataan Bangunan
Gedung

Sumber : Analisa 2016

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

121

RPIJM KABUPATEN INDRAGIRI HILIR (2015 – 2021)

BAB. VI ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN ........................................................................ 105
6.1. Kerangka Kelembagaan ........................................................................................105
6.1.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya ............................................ 105
6.1.2. Kondisi Kelembagaan Saat Ini ..................................................................110
1) Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya.................................... 112
2) Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya.................................. 112
3) Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya............. 113
6.2. Kerangka Regulasi.................................................................................................116

Tabel VI-1.
Tabel VI-2.
Tabel VI-3.
Tabel VI-4.

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya.........................................................
Pelatihan Bidang Cipta Karya.................................................................................
Pembagian Kewenangan Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota .........
Kerangka dan Kebutuhan Regulasi dalam Pencapaian Agenda 100-0-100
Bidang Cipta Karya.................................................................................................

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Kabupaten Indragiri Hilir 2015-2021

111
115
119
120

122