DOCRPIJM 1504692157Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengambangan Kabupaten Batanghari

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

KETERPADUAN STRATEGIS
PENGEMBANGAN KABUPATEN
BATANGHARI
Rencana Program Investasi Infrastruktur
Jangka Memengah (RPI2-JM) Kawasan
Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
5.1.

Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Batanghari
Penataan Ruang pada dasarnya adalah proses, yang meliputi
proses

perencanaan,

proses


pemanfaatan

dan

proses

pengendalian pemanfaatan ruang yang dilakukan secara terus
menerus dan berkesinambungan sebagai suatu sistem. Salah
satu bagian penting dari proses menerus tersebut adalah
perencanaan tata ruang yang dituangkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah, mulai dari proses penyusunan sampai penetapan
dalam bentuk peraturan daerah. Tata Ruang Wilayah akan
menjadi

alat

penyusunan

program


dan

pengendalian

pemanfaatan ruang serta menjadi perangkat untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan berwawasan tata
ruang. Tata Ruang Wilayah Kabupaten ini dapat menjadi
pedoman bagi perencanaan yang lebih rinci yakni penyusunan
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan, Rencana Detail
Tata Ruang Kawasan Perdesaan, dan Rencana Kawasan Strategis
Kabupaten. Setiap wilayah yang ada di Kabupaten Batang Hari
memiliki potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan

laporan akhir|5 -1

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
kegiatan sosial ekonomi yang beragam. Dalam rangka mengurangi
kesenjangan perkembangan tiap wilayah, maka diperlukan

adanya intervensi yang dapat memberikan fungsi dan peran yang
jelas untuk setiap wilayah sesuai dengan potensi, hambatan, dan
tantangannya dalam bentuk suatu rencana struktur yang
mempunyai

hirarki

keruangan.

Rencana

struktur

yang

dikembangkan tersebut akan mengoptimalkan masing-masing
wilayah sehingga tercipta pemenuhan kebutuhan antara wilayah
satu terhadap wilayah yang lainnya. Apabila sistem pemenuhan
kebutuhan


terjadi

dalam

jangka

panjang

berarti

sistem

perekonomian wilayah dapat berjalan sesuai dengan harapan dan
perkembangan ekonomi dapat terwujud.

Berdasarkan

Peraturan

Menteri


Pekerjaan

Umum

Nomor

16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten, pengertian dari Rencana
Struktur Tata Ruang adalah rencana yang menggambarkan
susunan unsur - unsur pembentuk rona lingkungan alam,
lingkungan sosial dan lingkungan buatan yang digambarkan
secara hirarkis dan berhubungan satu sama lain. Rencana
struktur tata ruang mewujudkan hirarki pusat pelayanan wilayah
meliputi sistem pusat-pusat perkotaan dan perdesaan, pusatpusat permukiman, hirarki sarana dan prasarana, serta sistem
jaringan jalan.

Rencana struktur tata ruang yang ditetapkan adalah struktur
ruang yang mampu mencapai tujuan sebagai berikut:



Mewujudkan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Batang
Hari;



Menyelaraskan

antara

perkembangan

penduduk

dan

kebutuhan kelengkapan sarana dan prasarana pada setiap
wilayah;



Mengoptimalkan keterbatasan ketersediaan sumberdaya yang
ada, baik sumberdaya manusia, alam, sumberdaya binaan,
dan sumberdaya pembiayaan;

laporan akhir|5 -2

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014


Pemecahan persoalan pengembangan wilayah;



Mewujudkan aspirasi masyarakat

Arahan

pengembangan


pusat

kegiatan

dilakukan

melalui

pengembangan pusat-pusat permukiman baik pusat permukiman
perkotaan maupun perdesaan untuk melayani kegiatan ekonomi,
pelayanan pemerintahan dan pelayanan jasa, bagi kawasan
permukiman maupun daerah sekitarnya. Pusat-pusat kegiatan
ditujukan untuk melayani perkembangan berbagai usaha atau
kegiatan dan permukiman masyarakat dalam wilayahnya dan
wilayah

sekitarnya.Pengembangan

pusat-pusat


kegiatan

dilakukan secara selaras, saling memperkuat dan serasi dalam
ruang wilayah. Pengembangan pusat - pusat kegiatan diserasikan
dengan sistem permukiman, jaringan prasarana dan sarana, serta
peruntukan ruang lain yang berada di dalarn kawasan budidaya
wilayah sekitarnya, yang ada maupun yang direncanakan,
sehingga

pengembangannya

dapat

meningkatkan

mutu

pemanfaatan ruang yang ada.


Sistem pusat-pusat kegiatan atau sistem permukiman tidak bisa
dilepaskan dari tata ruang yang ada, karena permukiman
merupakan salah satu unsur penting dalam membentuk struktur
tata ruang. Sementara itu penataan ruang sendiri pada dasarnya
mengarahkan sistem permukiman. Selain sistem perkotaan,
Kabupaten Batang Hari juga memiliki sistem perdesaan. Sistem
perdesaan di Kabupaten Batang Hari memberikan dukungan
terhadap kegiatan perkotaan yang ada di Kabupaten Batang Hari.
Kawasan Perdesaan berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Lokal
(PPL). Perdesaan di wilayah Batang Hari lebih kepada penyediaan
bahan

pangan

dan

pusat

pengolahan


pertanian

maupun

pertambangan yang dimanfaatkan ataupun dipasarkan pada
wilayah perkotaan Kabupaten Batang Hari.Wilayah perdesaan
dilayani oleh masing-masing pusat kecamatan.Untuk kebutuhan
yang lebih besar, wilayah perdesaan dilayani oleh adanya PPK di

laporan akhir|5 -3

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Kabupaten Batang Hari.Adapun hirarki fungsi perkotaan dan
pedesaan di Kabupaten Batang Hari adalah sebagai berikut.

Tabel 5.1.

No

Kecamatan

Rencana
Sistem
Perkotaan
dan
Kabupaten Batang Hari 2011-2031
Hierarki
Fungsi

1.

Muara Bulian

PKW

2.

Muara Tembesi

PKL

3.

Bathin XXIV

PKL

4.

Maro Sebo Ulu

PKL

5.

Mersam

PPK

6.

Bajubang

PPK

7.

Maro Sebo Ilir

PPK

8.

Pemayung

PPK

Perdesaan

Fungsi Utama
Pusat pemerintahan Kabupaten,
Perdagangan dan jasa skala regional,
Pelayanan
transportasi,
industri
pengolahan,
Pusat kesehatan,
Pusat pendidikan,
Pusat peribadatan
pusat pemerintahan kecamatan,
pusat kesehatan,
pusat pendidikan,
pusat perdagangan dan jasa regional,
pusat peribadatan
pelayanan transportasi
Pusat pemerintahan kecamatan,
Pusat kesehatan,
Pusat pendidikan,
Pusat peribadatan
Simpul transportasi
Pusat pemerintahan kecamatan,
Pusat perdagangan dan jasa sub regional,
Pusat kesehatan,
Pusat pendidikan,
Pusat peribadatan,
Simpul transportasi
Pusat
pelayanan
pemerintahan
kecamatan,
perdagangan dan jasa,
pusat kesehatan,
pusat rekreasi, olahraga dan wisata
Pusat
pelayanan
pemerintahan
kecamatan,
perdagangan dan jasa,
pusat kesehatan,
pusat rekreasi, olahraga dan wisata
Pusat
pelayanan
pemerintahan
kecamatan,
perdagangan dan jasa,
pusat kesehatan,
pusat rekreasi, olahraga dan wisata
Pusat
pelayanan
pemerintahan
kecamatan,
perdagangan dan jasa

laporan akhir|5 -4

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

No

Kecamatan

Hierarki
Fungsi

9.

Maro Sebo Ilir (Desa
PPL
Tidar Kuraji)

10.

Kecamatan Mersam
PPL
(Desa Tapak Sari)

11.

Kecamatan
Sebo
Ulu
Tebing Tinggi)

12.

Kecamatan
Bathin
XXIV (Desa Jangga PPL
Baru)

13.

Kecamatan Bajubang
PPL
(Desa Bungku)

Maro
(Desa PPL

Fungsi Utama
pusat kesehatan,
pusat rekreasi, olahraga dan wisata.
daerah pendukung kawasan perkebunan,
pusat perdagangan dan jasa
sub-Pusat pelayanan pemerintah skala
kecamatan
daerah pendukung kawasan perkebunan,
pusat perdagangan dan jasa
sub-pusat pelayanan pemerintah skala
kecamatan;
daerah pendukung kawasan perkebunan,
pusat perdagangan dan jasa
sub-pusat pelayanan pemerintah skala
kecamatan;
daerah pendukung kawasan perkebunan
pusat perdagangan dan jasa
sub-pusat pelayanan pemerintah skala
kecamatan
daerah pendukung kawasan perkebunan
pusat perdagangan dan jasa
sub-pusat pelayanan pemerintah skala
kecamatan

Sumber : RTRW Kab. Batang Hari 2011

Untuk lebih jelasnya sistem perkotaan dan Perdesaan Kabupaten
Batang Hari dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

laporan akhir|5 -5

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

Gambar 5.1.

Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten Batang Hari

laporan akhir|5 -6

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

Gambar 5.2.

Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Batang Hari

laporan akhir|5 -7

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
5.2.

Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Bataanghari

Sasaran

akhir

peningkatan
merupakan

dari

kualitas
subyek

setiap

pembangunan

sumberdaya
dan

bermuara

manusia

sekaligus

obyek

(SDM).

pada
SDM

pembangunan,

mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan
hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas
manusia harus menjadi perhatian penting.

Tingkat pencapaian upaya pembangunan manusia diukur dengan
Indek

Pembangunan

Manusia

(IPM).

Indek

Pembangunan

Manusia (IPM) merupakan indikator komposit yang digunakan
untuk mengukur kualitas keberhasilan pembangunan manusia
dari aspek Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi (Daya Beli). Oleh
sebab itu, substansi dari Indek Pembangunan Manusia (IPM)
dijadikan entry point dalam penyusunan Visi, Misi dan Program
sebagai Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari Periode 2006 –
2011.

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas maka Bupati dan
Wakil Bupati Batang Hari periode 2011 - 2016, mengajukan visi,
misi

dan

program

penyelenggaraan

pemerintahan

umum,

pelayanan publik dan pembangunan daerah Kabupaten Batang
Hari sebagai berikut :

A.

VISI

“BANGUN EKONOMI RAKYAT LANJUTKAN PEMBANGUNAN
DENGAN IMAN DAN PEMERATAAN”
MENUJU BATANG HARI BERLIAN 2016

URAIAN VISI :
Ekonomi Rakyat ;

laporan akhir|5 -8

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Adalah tumbuh dan berkembangnya kehidupan perekonomian
suatu daerah dengan keberpihakan kepada ekonomi rakyat dalam
rangka untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Iman ;
Sebagai sumber inspirasi serta keyakinan ajaran moral dalam
menggerakkan masyarakat untuk pembangunan daerah, dan
sebagai landasan perilaku yang diwujudkan dalam seluruh sendisendi kehidupan masyarakat Kabupaten Batang Hari.
Pemerataan ;
Maksudnya

adalah

pembangunan

yang

dilaksanakan

memperhatikan azas pemerataan dan sekaligus mengurangi
kesenjangan antar Kecamatan dan antar desa diperlukan strategi
dan kebijakan pembangunan daerah yang komprehensif dan
pendekatan pembangunan yang berbasis kewilayahan.

B.

MISI

Dalam rangka menterjemahkan visi di atas, maka ditetapkan 5
(lima) misi pembangunan Kabupaten Batang Hari Tahun 2011 –
2016 sebagai berikut :
1.

Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menjalankan
kebijakan pembangunan

ekonomi dengan prinsif-prinsif

ekonomi kerakyatan;
2.

Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis, berakhlak
mulia, yang ditopang oleh kesadaran saling menghormati
dan saling mendukung antara ulama’ dan umaro;

3.

Meningkatkan

kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM)

termasuk Sumber Daya Aparatur;
4.

Meningkatkan

kinerja

penyelenggaraan

Pemerintahan

Daerah secara proforsional, efektif, efisien, akuntabel dan
transparan melalui penerapan Reformasi Birokrasi yang
berkeadilan;
5.

Meningkatkan penggalian potensi Sumber Daya Alam (SDA)
sebagai salah satu sumber daya pembangunan, dengan
prinsip berkelanjutan serta menjaga kelestraian lingkungan
dan keseimbangan ekosistem;

laporan akhir|5 -9

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut di atas sebagai
perwujudan cita-cita Rakyat Batang Hari lima tahun ke depan
fokus pada empat bidang Agenda Utama Pembangunan
Kabupaten Batang Hari yaitu;
1. Bidang Ekonomi Rakyat
2. Bidang Pendidikan
3. Bidang Kesehatan
4. Bidang Infrastruktur

Keempat bidang tersebut akan di laksanakan secara sinergis,
holistik dan komprehensif serta terintegrasi dengan berbagai
bidang pembangunan lainnya, kesemuanya ini akan ditentukan
oleh kinerja aparatur penyelenggara kepemerintahan umum,
pelayanan publik, dan pembangunan.

Kebijakan yang akan di laksanakan lima Tahun kedepan adalah
terus melanjutkan pembangunan yang terbengkalai, melanjutkan
pembangunan yang belum tersentuh, memperbaiki pembangunan
yang saat ini sudah sangat parah dan memperihatinkan dengan
prinsif kebersamaan dan pemerataan.

C.

Tujuan, Target dan Sasaran

Berdasarkan rumusan Visi dan Misi dan mengacu serta selaras
dengan

arahan

tehnis

operasional

dokumen

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nassional (RPJMN) Tahun 20092014, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Provinsi Jambi Tahun 2010-2015 dan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Batang Hari Tahun 2005–
2025, maka kedepan tujuan pembangunan daerah untuk
penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan 5
(lima) tahun ke depan adalah :
1.

Mewujudkan peningkatan pendapatan perkapita melalui
program pemberdayaan ekonomi masyarakat;

laporan akhir|5 -10

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
2.

Mewujudkan

peran

serta

masyarakat

melalui

ulama,

optimalisasi

umaro’

dan

tokoh

kelembagaan

dan

prasarana keagamaan;
3.

Mewujudkan

kualitas

pelayanan

dasar

masyarakat,

profesional dan integritas aparatur;
4.

Mewujudkan kualitas kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah melalui peningkatan kinerja birokrasi;

5.

Mewujudkan

optimalisasi

pemanfaatan

SDA

melalui

peningkatan kualitas penataan ruang dan lingkungan;
Tabel 5.2.

Matrik Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan
Pembangunan Kabupaten Batang Hari Tahun 2011
– 2016

Visi
: Bangun Ekonomi Rakyat Lanjutkan Pembangunan Dengan I man dan
Pemerataan
Misi I : Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan menjalankan kebijakan pembangunan ekonomi
dengan prinsif- prinsif ekonomi kerakyatan;
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Mewujudkan
peningkatan pendapatan
perkapita melalui
program pemberdayaan
ekonomi masyarakat.

1. Terwujudnya
peningkatan kualitas
infrastruktur
Pelayanan Umum.

1. Peningkatan dan
pembangunan Sarana &
Prasarana infrastruktur
pelayanan umum.

2. Tersedianya lapangan
pekerjaan
melalui
pendekatan
ekonomi
kerakyatan.

1. Meningkatkan
Pembangunan
ekonomi yang
didukung oleh
pengembangan
potensi sumber
daya alam yang
ada.

1. Pembangunan dan
peningkatan sarana dan
prasarana perekonomian
masyarakat.
2. Peningkatan dan
pemeliharaan
infrastruktur jalan
dan jembatan
terutama di
daerah-daerah
sentra produksi.
3. Pembangunan,
Rehabilitasi dan
Pengembangan
infrastruktur
Pengairan,
Perumahan dan
pemukiman,
jaringan listrik, Air
bersih,
telekomunikasi
perkotaan dan
pedesaan.
1. Pengembangan
industri
pengolahan produk
pertanian,
perikanan
dan
kehutanan.
2. Revitalisasi
pertanian,
perikanan,
dan

laporan akhir|5 -11

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

2. Pembangunan dan
pengembangan
kota sebagai satu
kesatuan
kawasan/ wilayah
pendorong
pertumbuhan
ekonomi daerah.

3. Pembangunan pedesaan
dengan
peningkatan
pelayanan dasar
yang berkualitas.

kehutanan
serta
pertambangan
daerah.
3. Peningkatan produktivitas
dan
kompetensi
tenaga kerja.
4. Pengembangan
Agroindustri
Peningkatan nilai
tambah produk
pertanian, merubah
keunggulan
komparatif menjadi
keunggulan
kompetitif, serta
mempercepat
proses transformasi
tenaga kerja.
5. Membuka Aksesibilitas
jaringan distribusi
Melalui peningkatan
kelancaran pangan
ke daerah.
1. Menciptakan Kota yang
mampu
menyediakan
fasilitas umum
sebagai penunjang
investasi sektor
jasa, aman,
nyaman dan
ramah lingkungan.
2. Menciptakan Tata Ruang
Kota sesuai dengan
peruntukkan.
3. Mewujudkan Kota sebagai
pusat
pemerintahan,
pelayanan umum
dan pelayanan
jasa.
1. Memperkuat kemandirian
desa dalam
pemerintahan,
pembangunan dan
kemasyarakatan.
2. Meningkatkan ketahanan
desa sebagai
wilayah produksi
spesifik desa.

laporan akhir|5 -12

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

3.Terciptanya
peningkatan
daya saing
perekonomian
daerah skala
regional dan
nasional.

1. Mempermudah sistem,
prosedur dan
aksesibilitas
permodalan

2. Pemberdayaan koperasi
dan UMKM.

3. Peningkatan kompetensi,
kewirausahaan,
dan produktivitas
Koperasi dan
UMKM.

3. Mewujudkan daya tarik
perdesaan melalui
kearifan lokal dan
kegotong-royongan
sebagai pusat
pelestarian nilainilai budaya dan
tradisional.
1. Meningkatkan akses usaha
mikro dan kecil
kepada
sumber
daya produktif.

2. Peningkatan upaya
penumbuhan
kewirausahaan
melalui UMKM
3. Memfasilitasi lembaga
keuangan Bank dan
Non-Bank dengan
masyarakat dalam
berinvestasi.
1. Pemberdayaan koperasi,
usaha mikro, kecil
dan menengah
(UMKM) dalam
upaya
penanggulangan
kemiskinan,
2. Peningkatan iklim usaha
yang kondusif bagi
koperasi
dan
UMKM.
3. Peningkatan
penguatan
kelembagaan
koperasi.
1. Peningkatan iklim usaha
yang kondusif bagi
koperasi
dan
UMKM.
2. Peningkatan
dan
Pengembangan
produk
dan
pemasaran
bagi
koperasi
dan
UMKM.
3. Peningkatan daya saing
SDM koperasi dan
UMKM.
4. Meningkatkan akses usaha
mikro dan kecil

laporan akhir|5 -13

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
kepada
sumber
daya produktif.

4. Peningkatan
produktivitas
produk unggulan
daerah secara
comparative dan
competitive.

5. Peningkatan kerjasama
daerah, swasta
dan masyarakat.

4. Terciptanya iklim
investasi yang
kondusif.

1. Menjamin kepastian
hukum dalam
berinvestasi.

2. Menyediakan fasilitas
sarana dan
prasarana
pendukung
investasi.

5. Penguatan Manajemen dan
Kelembagaan usaha
masyarakat,
Koperasi,
Usaha
Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM).
1. Meningkatkan intensifikasi
dan
ektensfikasi
lahan pertanian.
2. Pemanfaatan penangkaran
benih
dan
bibit
unggul
dengan
menggunakan
teknologi
tepat
guna.
3. Peningkatan kemampuan
petani
dan
penguatan lembaga
pendukungnya.
4. Meningkatkan diversifikasi
dan nilai tambah
produksi pertanian.
5. Meningkatkan kuantitas,
kualitas,
kuntinyuitas dan
promosi produk
unggulan daerah.
1. Penyederhanaan sistem
dan prosedur
pelayanan perizinan
2. Menyediakan Tenaga
Kerja (SDM) yang
profesional sesuai
dengan pangsa
pasar.
1. Menerbitkan regulasi yang
pasti bagi investor.
2. Menciptakan situasi dan
kondisi keamanan
yang kondusif.
3. Menyediakan Data dan
informasi peluang
investasi daerah.
1. Penataan tata ruang lokasi
strategis untuk
fasilitas sarana dan
prasarana dalam
mendukung
investasi

laporan akhir|5 -14

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
2. Menciptakan aglomerasi
iklim usaha.
3. Peningkatan daya tarik
investasi di daerah.
5. Terciptanya
1. Meningkatnya
1. Melaksanakan
pengurangan
pemberdayaan
pemberdayaan
jumlah
masyarakat dalam
masyarakat melalui
penduduk
pembangunan.
program
miskin.
pengentasan
kemiskinan
2. Penguatan
permodalan
untuk
usaha
keluarga ekonomi
produktif
Misi I I : Meningkatkan kualitas kehidupan yang agamis, berakhlak mulia, yang ditopang oleh kesadaran saling
menghormati
dan saling mendukung antara ulama’ dan umaro’;

Tujuan
Mewujudkan kehidupan
masyarakat Kabupaten
Batang Hari yang agamis
dan berakhlak mulia

Strategi

Sasaran
1. Terwujudnya
komunikasi
antara ulama,
umaro dan
masyarakat
dalam praktik
kehidupan
beragama

1.

Arah Kebijakan

Menumbuhkembangkan
Komunikasi antar
umat beragama

1. Optimalisasi komunikasi
inter dan antar
umat beragama.

2.

2. Terwujudnya peran
serta lembaga
keagamaan
dalam
pembangunan

1. Meningkatkan peran dan
fungsi lembaga
keagamaan.

2. Meningkatkan peran
ulama dalam
merumuskan
kebijakan dan
program
pembangunan.

Meningkatkan
silaturahmi ulama
dan umaro’ dalam
pembangunan.
3. Pembentukan jaringan dan
kerjasama
lintas
masyarakat untuk
memberantas
Penyakit
Masyarakat (Pekat).
1. Optimalisasi partisipasi
lembaga
keagamaan.

2. Peningkatan kualitas dan
kapasitas peran
lembaga
keagamaan.
1. Melibatkan tokoh agama
dalam merumuskan
regulasi dan
musyawarah
pembangunan.

laporan akhir|5 -15

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

3.

Terwujudnya
peningkatan
kualitas dan
kuantitas
sarana dan
prasarana
keagamaan.

1. Meningkatkan sarana dan
prasarana
pendidikan agama
dan kegiatan
keagamaan.

2. Peningkatan sarana dan
prasarana
keagamaan.

2. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas SDM para
Da’i,
pegawai
syara’, guru PAMI
dan petugas fardhu
kifayah.
1. Meningkatkan kuantitas
sarana dan
prasanara lembaga
pendidikan agama.

2. Pembangunan lembaga
pendidikan
keagamaan di
desa terpencil.
3. Meningkatkan mutu
tenaga pendidik
dan kependidikan
keagamaan.
4. Penyediaan sarana
operasional
pembinaan
keagamaan.
1. Pemberian bantuan dan
subsidi
2. Memfasilitas
pengembangan
program dan
kegiatan
pendidikan
keagamaan.

Misi I I I : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk Sumber Daya Aparatur;
Tujuan
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Mewujudkan kualitas
pelayanan dasar
masyarakat,
profesionalisme dan
integritas aparatur.

1. Terwujudnya
peningkatan
kualitas SDM
Masyarakat.

1.

Peningkatan SDM
Masyarakat
melalui pendidikan
formal dan
informal.

1. Meningkatkan dan
membangun sarana
dan prasarana
pendidikan formal
serta Pendidikan
Anak Usia Dini
(PAUD).
2. Meningkatkan kualitas
tenaga pendidik
dan tenaga
kependidikan
formal.

laporan akhir|5 -16

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
3.

4.

5.

6.

2. Terwujudnya
peningkatan
kualitas SDM
Aparatur

Peningkatan SDM Aparatur
melalui pendidikan
formal, struktural
dan fungsional

1.

2.

3. Terwujudnya
peningkatan
kualitas
pelayanan
kesehatan
masyarakat.

Meningkatnya derajat
kesehatan
masyarakat
melalui
peningkatan akses
dan kualitas
pelayanan
kesehatan

1.

Penuntasan Wajar 9
tahun dan
mendukung
penyelenggaraan
Wajar 12 tahun
serta memotivasi
lulusan peserta
didik melanjutkan
pendidikan ke
jenjang pendidikan
lebih tinggi.
Memfasilitasi peserta
didik yang
berprestasi
Meningkatkan motivasi
SDM masyarakat
melalui pendidikan
I nformal.
Meningkatkan kuantitas
dan kualitas
pembinaan
pemuda, olah raga
dan kebudayaan.
Meningkatkan kualitas
SDM Aparatur
melalui jenjang
pendidikan formal,
struktural dan
fungsional.
Optimalisasi peran
Badan Diklat
Daerah untuk
peningkatan SDM
Aparatur
Peningkatan akses dan
kualitas pelayanan
kesehatan bagi
Keluarga Miskin
(Gakin).

2. Percepatan penurunan
angka kematian ibu
dan anak,
perbaikan gizi
masyarakat dan
pengendalian
penyakit serta
masalah kesehatan
lainnya.
3. Meningkatkan kualitas
dan kuantitas SDM
tenaga medis dan

laporan akhir|5 -17

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

non medis
kesehatan yang
dimiliki.

4. Terciptanya
peningkatan
kualitas sarana
dan prasarana
kesehatan.

Pemenuhan terhadap
sarana dan
prasarana
kesehatan.

5. Meningkatnya peranan
Perempuan
dalam
pembangunan.

1. Meningkatkan kualitas
SDM perempuan
perdesaan.

4. Peningkatan jaminan
pelayanan
kesehatan
penduduk miskin
dan penduduk di
daerah tertinggal,
terpencil.
5. Peningkatan perilaku dan
budaya pola hidup
dan lingkungan
sehat.
6. Peningkatan manajemen
dan pembiayaan
serta sistem
informasi
kesehatan.
1. Meningkatkan
ketersediaan,
pemerataan dan
keterjangkauan alat
kesehatan serta
menjamin
keamanan/ khasiat,
kemanfaatan dan
mutu sediaan
farmasi alat
kesehatan dan
makanan.
2. Peningkatan kapasitas
sarana dan
prasarana
Puskesmas,
Puskesmas
Pembantu,
Polindes, Rumah
Dinas Dokter,
Paramedis,
Poskesdes.
3. Pendayagunaan akses
pelayanan
kesehatan melalui
penyediaan
mobilisasi
kesehatan
Peningkatan kualitas
pendidikan bagi
perempuan.

laporan akhir|5 -18

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

2. Meningkatkan peran
serta perempuan
dalam proses
pembangunan.

6. Menekan tingkat
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan
Sosial.

3. Memberdayakan
perempuan dan
perlindungan
anak.
1. Memberdayakan dan
meningkatkan
SDM Komunitas
Adat Terpencil
(KAT) dan PMKS.

Peningkatan akses
perempuan dalam
proses
perencanaan,
pelaksanaan dan
pengawasan
pembangunan.
Optimalisasi pelaksanaan
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak.
1. Peningkatan kualitas hidup
KAT dan PMKS

2. Optimalisasi sarana dan
prasarana
pemukiman KAT
dan PMKS
3. Pemberdayaan adat
istiadat KAT
1. Peningkatan kualitas dan
rehabilitasi PMKS.

2. Pemberdayaan dan
fasilitasi PMKS.

2. Optimalisasi akses PMKS
terhadap kegiatan
ekonomi.
3. Optimalisasi sarana dan
prasarana PMKS.

Misi I V

: Meningkatkan kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara proforsional, efektif,
efisien, akuntabel dan transparan melalui penerapan Reformasi Birokrasi yang berkeadilan;
Tujuan

Terwujudnya
kepemerintahan yang
baik dan Pemerintahan
yang bersih.

Sasaran
1. Terciptanya
kelembagaan
dan
ketatalaksanaan
pemerintahan
yang bersih,
efisien, efektif,
transparan,
profesional dan
akuntabel.

Strategi

Arah Kebijakan

1. Meningkatkan efisiensi
dan efektivitas
operasional.

2.

Penerapan prinsip
transparansi dan
akuntabilitas.

1.

Penataan kelembagaan
yang efektif dan
efisien dalam
penggunaan
sumber daya
ekonomi dan
sumber daya
manusia.

2. Penerapan Standar
Operasional
Prosedur (SOP) dan
Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
1. Terbuka
dan
jujur
memberikan
informasi
yang
dibutuhkan publik.
2. Melaksanakan
Sistem
Pengendalian

laporan akhir|5 -19

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

2. Terhapusnya peraturan
perundangundangan dan
tindakan yang
bersifat
diskriminatif
terhadap warga
negara,
kelompok, atau
golongan
masyarakat.

3.

Penerapan prinsip
profesionalisme
dan kompetensi.

1.

Penataan peraturan
perundangundangan yang
bersifat
diskriminatif
terhadap warga
negara, kelompok,
atau golongan
masyarakat.

I nternal
Pemerintahan
(SPI P).
3. Melaksanakan
pelaporan
dan
evaluasi
akuntabilitas kinerja
instansi
pemerintah.
1. Penempatan
aparatur
secara
tepat
dengan
memperhatikan
kualifikasi
dan
kemampuan.
2.
Peningkatan
kualitas
sumber
daya
manusia
sesuai
dengan
kompetensi.
1. Pemanfaatan
teknologi
informasi
dan
komunikasi dalam
pelayanan Publik.

2. Penerapan sistem merit
dalam pelayanan.

3. Meningkatnya
partisipasi
masyarakat
dalam
pengambilan
kebijakan
publik.

1. Meningkatkan kapasitas
dan partisipasi
masyarakat sesuai
dengan
mekanisme.

2. Meningkatkan peran
serta masyarakat
dalam
menjalankan
fungsi kontrol

3. Meningkatkan
kualitas
sumber
daya
manusia, prasarana
dan
fasilitas
pelayanan.
1. Peningkatan partisipasi
masyarakat dalam
penyusunan
regulasi.

2. Memberi
akses
dan
mengakomodasi
berbagai
aspirasi
dan
kepentingan
masyarakat.
1. Memberi akses atau kotak
pos
pengaduan
masyarakat.

laporan akhir|5 -20

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
sosial terhadap
penyelenggaraan
pemerintahan.

4. Terjaminnya
konsistensi dan
kepastian
hukum seluruh
peraturan per
UU-an ditingkat
pusat dan
daerah.

1. Penataan peraturan per
UU-an yang tegas,
jelas dan mudah
dipahami bagi
aparatur
pemerintah dan
masyarakat.

2. Meningkatkan kualitas,
SDM, prasarana
dan fasilitas
pelayanan publik.

5. Berkurangnya secara
nyata praktik
KKN di
birokrasi.

1. Mencegah praktik
korupsi, kolusi dan
nepotisme.

2. Perbaikan manajemen
birokrasi
pemerintahan

2. Memberi
akses
dan
mengakomodasi
berbagai
aspirasi
dan
kepentingan
masyarakat.
1. Memberi jaminan rasa
aman
kalangan
dunia usaha dalam
menanmkan modal
dan
menjalankan
usaha.

2. Penyelesaian konflik antar
masyarakat, dunia
usaha, pemerintah
daerah
maupun
pemerintah pusat.
1. Penerapan prosedur dan
mekanisme
serta
biaya
yang
diperlukan
dalam
pelayanan publik.
2. Pemanfaatan teknologi
informasi
dan
komunikasi dalam
pelayanan publik.
3. Penerapan sistem merit
dalam pelayanan.
1.

Perubahan
terhadap
kompetensi
dan
perbaikan
moral
penyelenggaraan
pemerintah.
2. Melakukan evaluasi atas
prestasi
kerja
(evaluasi
kinerja)
organisasi/ unit
kerja
dan
para
pegawai.
1.
Penerapan
reformasi
birokrasi
secara
konsistensi
dan
berkelanjutan.
2.
Penerapan
anggaran
berbasis kinerja dan
penyusunan
rencana instansi.

laporan akhir|5 -21

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
3. Pembinaan dan
pengawasan
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah.

1. Melaksanakan pengawasan
atas
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah.
2. Pemberdayaan
aparatur
pengawasan
internal pemerintah
(API P).
Misi V : Meningkatkan penggalian potensi Sumber Daya Alam (SDA) sebagai salah satu sumber daya
pembangunan, dengan prinsip berkelanjutan serta menjaga kelestraian lingkungan dan keseimbangan
ekosistem;

Tujuan

Sasaran

Mewujudkan optimalisasi
pemanfaatan
SDA melalui
peningkatan
kualitas
penataan
ruang dan
lingkungan.

1. Terwujudnya
pemanfaatan
SDA secara
lestari untuk
mendorong
peningkatan
ekonomi daerah
dan
kesejahteraan
masyarakat.

Strategi

Arah Kebijakan

1. Penggalian potensi SDA
untuk
perekonomian
masyarakat dan
pembangunan
daerah.

2 Peningkatan produktivitas
pemanfaatan SDA,
untuk
meningkatakan
perekonomian
masyarakat dan
pembangunan
daerah.

1. Meningkatkan Eksplorasi
terhadap SDA
pertambangan dan
bahan galian.

2. Optimalisasi pemanfataan
potensi
sumberdaya lahan
pertanian.
3. Peningkatan dan
pemanfaatan SDA
untuk kebutuhan
Pariwisata dan
penelitian.
1. Optimalisasi peran aktif
masyarakat dalam
mengelola SDA,
untuk
meningkatkan
pendapatan
masyarakat dan
pembangunan
daerah.
2. Menerbitkan regulasi
pemanfaatan
potensi SDA untuk
pembangunan
daerah.
3. Optimalisasi peran Dunia
Usaha dalam
pengelolaan SDA
untuk kebutuhan
masyarakat dan
pembangunan
daerah.

laporan akhir|5 -22

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

3. Penataan Kawasan
Strategis
pembangunan
sesuai dengan
potensi wilayah

2. Terjamin kelestarian
lingkungan dan
keseimbangan
ekosistem.

1. Peningkatan kapasitas
kelembagaan
dalam
pengendalian dan
pengawasan
pemanfaatan SDA
dan lingkungan .

4. Pengendalian
pemanfaatan ruang
untuk menjamin
kesesuaian rencana
dengan
pelaksanaan,
penerapan prinsip
pembangunan
berkelanjutan, dan
peningkatan
keseimbangan
pembangunan
antar fungsi
1. I nventarisasi dan
pemetaan kawasan
strategis sesuai
dengan potensi
wilayah.
2. Penetapan kawasan
wilayah strategis
sesuai dengan
peraturan
perundangundangan dan
kesinambungan
ekosistem.
3. Pemanfaatan wilayah
strategis guna
meningkatkan
ekonomi rakyat dan
pembangunan
daerah.
4. Mengoptimalkan
pengendalian dan
pengawasan tata
ruang yang
berpedoman pada
produk hukum
daerah
5. Penataan pemanfaatan
sumberdaya lahan
perkebunan secara
adil dan proforsif
1. Memperbaiki sistem
pengelolaan hutan
dengan
meningkatkan
keterlibatan
masyarakat dalam
pengelolaan hutan,
dan penguatan
kelembagaan serta
meningkatkan
pengawasan dan

laporan akhir|5 -23

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

penegakkan
hukum.

2. Mereklamasi pasca
pengusahaan
pertambangan
dan reboisasi
hutan dan lahan.

3. Menerbitkan regulasi
terhadap pelaku
Pencemaran,
Kerusakan
Lingkungan dan
ekosistim.

2. Optimalisasi peran serta
masyarakat dan
Lembaga Swadaya
Masyarakat dalam
melestarikan
lingkungan dan
ekosistem.
1. Peningkatan peran aktif
dunia usaha
mereklamasi dan
mereboisasi
kawasan eksploitasi
2. Meningkatkan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan
reklamasi dan
mereboisasi di
kawasan eksploitasi
oleh SKPD teknis
dan terkait.
3. Peningkatan peran serta
masyarakat dalam
pengawasan
pelaksanaan
reklamasi dan
mereboisasi di
kawasan
eksploitasi.
1. Memberikan sanksi tegas
terhadap pelaku
Pencemaran dan
Kerusakan
Lingkungan.
2. Optimalisasi aparatur
penegak hukum
dalam pelaksanaan
regulasi

laporan akhir|5 -24

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
5.3.

Peraturan Daerah Kabupaten Batang Hari Nomor 9

Tahun

2013 Tentang Bangunan Gedung
Bangunan

gedung merupakan

bagian yang

tidak dapat

dipisahkan dari hidup dan kehidupan manuasia. Bangunan
gedung merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia untuk
berlindung dan menjalankan aktitifatsnya baik dalam konteks
kehidupan individu, keluarga dan bermasyarakat.
itu

dalam

pembangunan

daerah

oleh karena

pembangunan

gedung

merupakan bagaian penting dalam proses dan capaian tujuan
pembangunan

daerah.

Oelh

karean

itu

maka

pembangunan gedung harus dapat dijamin

dalam

keamanan,

keselamatan dan kenyamanan penghuni serta lingkungannya.
Hal ini mengingat bahwa pembangunan gedung yang tidak sesuai
standar dapat berisiko secara langsung terhadap penghuni
maupun secara tidak langsung lingkungannya.

seirng dengan peningkatan aktifitas pembangunan perlu pula
diiringi dengan peningkatan kuantitas dan kualitas bangunan
gedung. Oleh karena itu Penyelenggaraan bangunan gedung perlu
diatur dan dibina demi kelangsungan dan peningkatan kehidupan
serta

penghidupan

masyarakat,

serta

untuk

mewujudkan

bangunan gedung yang andal, berjati diri, serta seimbang, serasi,
dan selaras dengan lingkungannya. Untuk menjamin kepastian
hukum dan ketertiban penyelenggaraan bangunan gedung, setiap
bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan
teknis bangunan gedung.

Peraturan

daerah

ini

berisi

ketentuan

yang

mengatur

berbagaiaspek penyelenggaraan bangunan gedung meliputi fungsi
bangunan gedung,

persyaratan bangunan gedung,

hak dan

kewajiban pemilik dan pengguna bangunan gedung dalam
tahapan penyelenggaraan bangunan gedung, peran masyarakat,
dan aspek pembinaan oleh pemerintah.

laporan akhir|5 -25

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Peraturan

daerah

ini

bertujuan

untuk

mewujudkan

penyelenggaraan bangunan gedung yang berlandaskan pada
ketentuan di bidang penataan ruang, tertib secara administratif
dan teknis, terwujudnya bangunan gedung yang fungsional,
andal, yang menjamin keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan
kemudahan bagi pengguna, serta serasi dan selaras dengan
lingkungannya.

Melalui pengaturan fungsi bangunan gedung dalam Peraturan
Daerah ini diharapkan bangunan gedung yang didirikan dari awal
telah ditetapkan fungsinya sehingga masyarakat yang akan
mendirikan bangunan gedung dapat memenuhi persyaratan baik
administratif maupun teknis bangunan gedungnya dengan efektif
dan efisien, sehingga apabila bermaksud mengubah fungsi yang
ditetapkan

harus

diikuti

dengan

perubahan

persyaratan

administratif dan persyaratan teknisnya. Di samping itu, agar
pemenuhan persyaratan teknis setiap fungsi bangunan gedung
lebif efektif dan efisien, fungsi bangunan gedung tersebut
diklasifikasikan

berdasarkan

tingkat

kompleksitas,

tingkat

permanensi, tingkat risiko kebakaran, zonasi gempa, lokasi,
ketinggian, dan/atau kepemilikan.

Pengaturan persyaratan administratif bangunan gedung dalam
Peraturan Daerah ini dimaksudkan agar masyarakat mengetahui
lebih rinci persyaratan administratif yang diperlukan untuk
mendirikan bangunan gedung, baik dari segi kejelasan status
tanahnya, kejelasan status kepemilikan bangunan gedungnya,
maupun kepastian hukum bahwa bangunan gedung yang
didirikan

telah

memperoleh

persetujuan

dari

Pemerintah

Kabupaten dalam bentuk izin mendirikan bangunan gedung.

Kejelasan hak atas tanah adalah persyaratan mutlak dalam
mendirikan bangunan gedung, meskipun dalam Peraturan
Daerah ini dimungkinkan adanya bangunan gedung yang
didirikan di atas tanah milik orang/pihak lain, dengan perjanjian.

laporan akhir|5 -26

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Dengan demikian kepemilikan bangunan gedung dapat berbeda
dengan kepemilikan tanah, sehingga perlu adanya pengaturan
yang jelas dengan tetap mengacu pada peraturan perundangundangan tentang kepemilikan tanah.

Dengan diketahuinya persyaratan administratif bangunan gedung
oleh masyarakat luas, khususnya yang akan mendirikan atau
memanfaatkan bangunan gedung, akan memberikan kemudahan
dan

sekaligus

tantangan

dalam

penyelenggaraan

tata

pemerintahan yang baik. Pelayanan pemberian izin mendirikan
bangunan

gedung

yang

transparan,

adil,

tertib

hukum,

partisipatif, tanggap, akuntabilitas, efisien dan efektif, serta
profesional, merupakan wujud pelayanan prima yang harus
diberikan oleh Pemerintah Kabupaten.

Peraturan Daerah ini mengatur lebih lanjut persyaratan teknis
tata

bangunan

dan

keandalan

bangunan

gedung,

agar

masyarakat di dalam mendirikan bangunan gedung mengetahui
secara jelas persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi
sehingga bangunan gedungnya dapat menjamin keselamatan
pengguna dan lingkungannya, dapat ditempati secara aman,
sehat, nyaman, dan aksesibel, sehinggga secara keseluruhan
dapat memberikan jaminan terwujudnya tujuan Peraturan
Daerah ini.

Dengan dipenuhinya persyaratan teknis bangunan gedung sesuai
fungsi dan klasifikasinya, maka diharapkan kegagalan konstruksi
maupun kegagalan bangunan gedung dapat dihindari, sehingga
pengguna bangunan dapat hidup lebih tenang dan sehat,
rohaniah

dan

jasmaniah

di

dalam

berkeluarga,

bekerja,

bermasyarakat dan bernegara.

Pengaturan bangunan gedung dilandasi oleh asas kemanfaatan,
keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung
dan lingkungannya, berperikemanusiaan dan berkeadilan. Oleh

laporan akhir|5 -27

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
karena itu, masyarakat diupayakan terlibat dan berperan aktif,
positif, konstruktif dan bersinergi bukan hanya dalam rangka
pembangunan

dan

pemanfaatan

bangunan

gedung

untuk

kepentingan mereka sendiri, tetapi juga dalam meningkatkan
pemenuhan

persyaratan

bangunan

gedung

dan

tertib

penyelenggaraan bangunan gedung pada umumnya.

Pengaturan peran masyarakat dimaksudkan untuk mendorong
tercapainya tujuan penyelenggaraan bangunan gedung yang
tertib,

fungsional,

kesehatan,

andal,

kenyamanan,

dapat

menjamin

kemudahan

bagi

keselamatan,
pengguna

dan

masyarakat di sekitarnya, serta serasi dan selaras dengan
lingkungannya. Peran masyarakat yang diatur dalam Peraturan
Daerah ini dapat dilakukan oleh perseorangan atau kelompok
masyarakat melalui sarana yang disediakan atau melalui gugatan
perwakilan.

Pengaturan penyelenggaraan pembinaan dimaksudkan sebagai
arah pelaksanaan bagi Pemerintah Kabupaten dalam melakukan
pembinaan

penyelenggaraanbangunan

gedung

dengan

berlandaskan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik.
Pembinaan dilakukan untuk pemilik bangunan gedung, pengguna
bangunan gedung, penyedia jasa konstruksi, maupun masyarakat
yang berkepentingan dengan tujuan untuk mewujudkan tertib
penyelenggaraan
memenuhi

dan

persyaratan

keandalan

bangunan

administratif

dan

gedung
teknis,

yang

dengan

penguatan kapasitas penyelenggara bangunan gedung.

Penyelenggaraan bangunan gedung oleh penyedia jasa konstruksi
baik sebagai perencana, pelaksana, pengawas, manajemen
konstruksi maupun jasa-jasa pengembangannya, penyedia jasa
pengkaji teknis bangunan gedung, dan pelaksanaannya juga
dilakukan berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang
jasa konstruksi.

laporan akhir|5 -28

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Penegakan hukum menjadi bagian yang penting dalam upaya
melindungi kepentingan semua pihak agar memperoleh keadilan
dalam hak dan kewajibannya dalam penyelenggaraan bangunan
gedung. Penegakan dan penerapan sanksi administratif perlu
dimasyarakatkan dan diterapkan secara bertahap agar tidak
menimbulkan

ekses

mempertimbangkan

di

lapangan,

keadilan

dan

dengan

ketentuan

tetap

perundang-

undangan lain. Peraturan Daerah ini mengatur hal-hal yang
bersifat pokok dan normatif mengenai penyelenggaraan bangunan
gedung sedangkan ketentuan pelaksanaannya akan diatur lebih
lanjut

dengan

mempertimbangkan

Peraturan
peraturan

Bupati

dengan

tetap

perundang-undangan

lainnya

yang terkait dengan pelaksanaan peraturan daerah ini.

5.4.

Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten Batanghari
(RISPAM)
Sistem jaringan air minum kotadi Kabupaten Batang Hari
direncanakan secara terintegrasi dan sistematis ditujukan untuk
melayani pusat – pusat kegiatan dan pusat – pusat pelayanan
melalui pemanfaatan PDAM yang melayani Kecamatan Muara
Bulian, Kecamatan Muara Tembesi, Kecamatan Bathin XXIV dan
Kecamatan Maro Sebo Ulu.

Masyarakat di Kabupaten

Batang Hari belum seluruhnya

mendapatkan manfaat dari pelayanan sarana air bersih. Sarana
air bersih terpusat di lingkungan ibukota kabupaten dan
beberapa

pusat

perekonomian.

Mayoritas

penduduk

memanfaatkan air bersih untuk bebutuhan masak, mencuci dan
mandi dari sumur tradisional yang mereka miliki. Diproyeksikan
hingga akhir rencana di Kabupaten Batang Hari151.495.892
liter/hari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sistem jaringan
air bersih direncanakan secara integrasi dan sistematis ditujukan
untuk melayani pusat-pusat kegiatan dan pusat-pusat pelayanan.

laporan akhir|5 -29

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Rencana sistem jaringan penyediaan air minum di Kabupaten
Batang Hari meliputi :
a. Pembangunan sistem penyediaan air minum melalui PDAM di
Kecamatan Muara Bulian, Muara Tembesi, Bathin XXIV, dan
Maro Sebo Ulu.
b. Pembangunan distribusi air minum/air bersih melalui jaringan
pipa PDAM/SPAM pada kecamatan :
1. Kecamatan Pemayung
2. Kecamatan Maro Sebo Ilir
3. Kecamatan Bajubang

5.5.

Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK)
Pembangunan

Sanitasi

merupakan

salah

satu

target

pembangunan MDGs yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi
Kabupaten/Kota (SSK) didasarkan pada acuan dan pedoman yang
tegas

dalam

bentuk

Undang-undang

maupun

peraturan

pelaksanaan lainnya. Acuan diberikan dalam upaya memberikan
nuansa dan target yang sama bagi setiap tingkatan pemerintahan
daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota dalam penyusunan Strategi
Sanitasi Kabupaten/Kota. Sesuai dengan pedoman tersebut
penyusunan

tujuan

Kabupaten/Kota

dan

harus

sasaran

memperhatikan

Strategi

Sanitasi

permasalahan

yang

menjadi masalah sanitasi dengan persentase terbesar serta isuisu strategis yang berkembang dalam proses pelaksanaan
pembangunan

Percepatan

Pembangunan

Sanitasi

dan

Permukiman di daerah khususnya. Aspek hubungan tersebut
memperhatikan kewenangan yang diberikan baik yang terkait
dengan sumber daya, pelayanan umum maupun pembiayaan
pembangunan Sanitasi dan Pemukiman.

Kabupaten Batang Hari merupakan kawasan yang sebagian besar
wilayahnya dilalui oleh sungai. Dalam sejarah peradabannya
sungai memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan beralihnya moda
transportasi sungai

ke jalan darat secara perlahan telah

laporan akhir|5 -30

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
mengubah pola hidup masyarakat. Akan tetapi kebiasaan pola
hidup yang tidak baik masih menjadi budaya di masyarakat salah
satunya membuang sampah dan buang air besar masih di sungai.
Disisi lain sungai masih dijadikan sumber air minum dan tempat
mandi serta mencuci. Kebiasaan ini sebagai salah satu penyebab
ini masalah sanitasi di kabupaten Batang Hari.

Melalui dokumen SSK ini kerangka pengembangan sanitasi akan
diprioritaskan pada kawasan perkotaan dengan desa yang
termasuk dalam resiko sanitasi tinggi baik itu pada subsector
persampahan, air limbah domestic, drainase lingkungan dan
PROHISAN. Karena kawasan perkotaan memiliki peluang menjadi
kawasan area beresiko sanitasi tinggi. Adapun kawasan yang
masuk

dalam

kerangka

pengembangan

sanitasi

adalah

Kecamatan Ma. Bulian, Kecamatan Ma. Tembesi, Kecamatan
Batin XXIV dan Kecamatan Maro Sebo Ulu.

Permasalahan terbesar yang dihadapi oleh kabupaten Batang Hari
adalah sub sektor persampahan dimana hal ini disebabkan oleh
masih rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan
persampahan serta kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan
persampahan di kabupaten Batang Hari. Dan hal itu disertai oleh
kekurangan pendanaan dalam hal operasional dan manajemen
akibat dari nilai retribusi yang tidak mencukupi untuk mengelola
sampah yang ada di kabupaten. Selain itu kawasan cakupan
layanan akan lebih ditingkatkan karena selama ini 80% cakupan
layanan pada kecamatan Muara Tembesi dan Muara Bulian.
Diharapkan ke depan TPA dan TPS serta sarana angkutan akan
disediakan untuk mencapai tingkat layanan minimal 4 kecamatan
yaitu Ma. Bulian, Ma. Tembesi, Batin XXIV dan Maro Sebo Ulu.
Untuk kecamatan lain akan disediakan sarana penunjang lain
seperti gerobak motor, tong sampah, TPS dan juga pelatihan
kepada masyarakat untuk system 3R.

laporan akhir|5 -31

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
Pada sektor air limbah domestic masalah yang dihadapi sebagian
besar

adalah

kebiasaan

masyarakat

pinggir

sungai

yang

memanfaatkan sungai sebagai saluran pembuangan akhir air
limbah rumah tangga secara langsung. Dilain sisi sungai juga
dimanfaatkan oleh sebagian kecil masyarakat sekitar pinggir
sungai untuk mencuci dan mandi bahkan air minum. Hal itu
menjadi salah saktu factor penyebaran penyakit yang disebabkan
oleh bakteri. Untuk mengatasi hal itu maka program yang
diterapkan

adalah

penyuluhan

kepada

masyarakat

dan

pembangunan IPAL/IPLT Komunal di kawasan prioritas/resiko
sanitasi tinggi.

Layanan pembangunan drainase lingkungan kondisi yang ada
hanya beberapa wilayah yang memiliki drainase lingkungan yang
disebabkan

oleh

topografi

wilayah

pinggir

sungai

dan

keterbatasan dana daerah untuk membuat drainase lingkungan.
Sehingga masyarakat langsung membuang air limbah ke drainase
yang ada di sekitar mereka atau hanya dibiarkan langsung
menyerap ke tanah tanpa dilakukan pengelolaan terlebih dahulu
bahkan

langsung

menuju

sungai.

Dan

untuk

mengatasi

permasalahan tersebut pemerintah kabupaten Batang Hari akan
menambah jumlah saluran drainase lingkungan di kawasan
prioritas/resiko sanitasi tinggi dan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat agar tidak langsung membuang limbah
rumah tangga ke drainase atau membuat SPAL tersendiri.

Kinerja Pelaksanaan PROHISAN di kabupaten Batang Hari cukup
berjalan optimal. Hanya saja perlu peningkatan sarana dan
prasarana CTPS di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar.
Disampain itu perlu optimalisasi pemamfaatan media yang ada di
kabupaten Batang sehingga penyampaian Promosi tentang Hygen
dan Sanitasi dapat efektif diterima oleh masyarakat. Lebih penting
lagi

adalah

perluasan

wilayah

promosi

mencapai

lingkup

kabupaten Batang Hari.

laporan akhir|5 -32

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014

5.6.

Arahan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan (SPPIP) Kota Muara Bulian, Kab. Batang Hari
Kabupaten

Batang

Hari

merupakan

Kabupaten

yang

direkomendasikan atau direncanakan dalam pengembangan
kawasan

strategis

pengolahan

Provinsi

hasil

hutan,

Jambi

pada

pertanian

&

sentra

produksi

perkebunan,

serta

pertambangan yang berwawasan lingkungan, dimana kawasan ini
memiliki akses keluar wilayah secara langsung.Kota Muara Bulian
sebagai ibu kota Kabupaten Batang Hari, menurut struktur ruang
sebagaimana tertuang dalam arahan Rencana Tata Ruang dan
Wilayah Kabupaten Batang Hari mempunyai peran yang sangat
vital, yaitu sebagai:


Pusat Pemerintahan Kabupaten



Pusat Pendidikan



Pusat Kesehatan



Pusat Permukiman



Pusat Jasa Pendukung Kegiatan Pemerintahan

Oleh karena itu maka diperlukan adanya upaya Pembangunan
Permukiman
terencana

dan

Infrastruktur

dengan

mengacu

Kawasan
pada

Perkotaan

Dokumen

yang

Strategi

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan
(SPPIP) dengan basis di Kota Muara Bulian & Kota Muara
Tembesi sebagai Pusat Kegiatan di wilayah Kabupaten Batang
Hari. SPPIP merupakan solusi konsepsional yang diharapkan
akan

menjamin

integrasi

dan

sinkronisasi

penyediaan

infrastruktur permukiman perkotaan dengan program terkait
lain.

Peran Dan Fungsi SPPIP Dalam Kerangka Pembangunan Kota
Muara Bulian & Pengembangan Kota Muara Tembesi

laporan akhir|5 -33

Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Memengah (RPI2-JM)
Kawasan Strategis Nasional Kluster A
Kabupaten Batang Hari 2014
 Sebagai alat untuk memadukan pengembangan permukiman
dengan pengembangan infrastruktur perkotaan di Kota Muara
Bulian & Muara Tembesi.
 Sebagai media untuk mengintegrasikan semua kebijakan dan
strategi

pengembangan

permukiman

dan

infrastruktur

perkotaan Muara Bulian yang tersebar dalam berbagai
Dokumen .
 Sebagai salah satu sarana untuk memberikan masukan bagi
penyempurnaan dokumen kebijakan diatasnya yang belum
legal.
 Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan sektoral
pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan.
 Sebagai

alat

operasionalisasi

dalam

pengembangan

permukiman dan infrastruktur perkotaan

Berikut ini menjelaskan Kerangka Kebijakan SPPIP.

Gambar