5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal - DOCRPIJM 1504165736BAB 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten Tegal OK

BAB 5 KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN TEGAL Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen

  rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kota maupun kawasan.

5.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tegal

  Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kabupaten/kota wajib menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/kota. Dalam penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya, beberapa yang perlu diperhatikan dari RTRW Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

  a. Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) yang didasari sudut kepentingan: i. Pertahanan keamanan ii. Ekonomi iii. Lingkungan hidup iv. Sosial budaya v. Pendayagunaan sumberdaya alam atau teknologi tinggi

  b. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruang yang mencakup: i. Arahan pengembangan pola ruang:

  a) Arahan pengembangan kawasan lindung dan budidaya

  b) Arahan pengembangan pola ruang terkait bidang Cipta Karya seperti pengembangan RTH. ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkait keciptakaryaan seperti pengembangan prasarana sarana air minum, air limbah, persampahan, drainase, RTH, Rusunawa, maupun Agropolitan.

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal c. Ketentuan zonasi bagi pembangunan prasarana sarana bidang Cipta Karya yang harus diperhatikan mencakup ketentuan umum peraturan zonasi untuk kawasan lindung, kawasan budidaya, sistem perkotaan, dan jaringan prasarana.

  d. Indikasi program sebagai operasionalisasi rencana pola ruang dan struktur ruang khususnya untuk bidang Cipta Karya.

  Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) diperlukan sebagai dasar pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada pembangunan infrastruktur skala kawasan, pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya diarahkan pada lokasi KSK, dan diharapkan keterpaduan pembangunan dapat terwujud.

5.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam undang-undang tersebut, RPJM Daerah dinyatakan sebagai penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

  Penyusunan RPI2JM tentu perlu mengacu pada rencana pembangunan daerah yang tertuang dalam RPJMD agar pembangunan sektor Cipta Karya dapat terpadu dengan pembangunan bidang lainnya. Oleh karena itu, ringkasan dari RPJMD perlu dikutip dalam RPI2JM CK seperti visi, misi, serta arahan kebijakan bidang Cipta Karya di daerah.

  Adapun substansi RPJMD Kabupaten Tegal yang terkait dengan bidang RPI2JM, antara lain: 1.

   Isu-isu Strategis Tata Ruang, Sarana dan Prasarana Penataan Ruang

  a. Belum tersusunnya Perda Rencana Detail Tata Ruang Kota;

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal b. Masih adanya alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian;

  c. Rendahnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya; d. Belum optimalnya penegakan hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang; e. Belum optimalnya kinerja Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).

  Perhubungan

  a. Kurangnya regulasi/aturan tentang transportasi darat;

  b. Kurangnya perlengkapan jalan baik secara kuantitas maupun kualitas untuk menunjang manajemen lalu lintas; c. Kurangnya keterpaduan pelayanan angkutan jalan dengan moda lain; d. Belum tersedianya pedoman penataan angkutan penumpang umum.

  Perumahan

  a. Terbatasnya kemampuan pemerintah menyediakan rumah type sederhana bagi masyarakat menengah dan kurang mampu; b. Masih banyaknya rumah dan kondisi lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan dan layak huni; c. Pengelolaan dan pengolahan sampah belum memenuhi standar;

  d. Terbatasnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah;

  e. Belum optimalnya penyediaan lahan pemakaman umum; f. Belum optimalnya pengelolaan ruang terbuka hijau.

  Pekerjaan Umum

  a. Belum optimalnya pengembangan dan pengelolaan jalan dan jembatan.

  b. Belum optimalnya pemeliharaan jalan dan jembatan;

  c. Belum terintegrasinya Sistem informasi/data base jalan/jembatan dalam perencanaan pembangunan jalan/jembatan dan pemanfaatan ruang kota;

  d. Belum optimalnya keterpaduan perencanaan pembangunan saluran drainase kota dengan perencanaan penataan ruang kota; e. Relevansi faktor kondisi kontur dalam perencanaan saluran drainase/gorong-gorong masih kurang optimal;

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

h. Belum adanya penanganan sistem pengendalian banjir/genangan di

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  f. Belum adanya keterpaduan sistem jaringan pengelolaan sumber daya air; g. Masih minimnya pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana air bersih bagi masyarakat;

  Kabupaten Tegal;

i. Belum meratanya pembangunan prasarana dan sarana drainase

  Kabupaten Tegal; j. Kerusakan sarana dan prasarana lingkungan akibat rob semakin meningkat; k. Belum adanya keterpaduan sistem jaringan dan manajemen pengolahan air; l. Masih kurangnya integrasi dalam pembangunan sistem sanitasi; m. Masih kurangnya sarana dan prasarana serta SDM pemadam kebakaran; n. Belum optimalnya perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang tata bangunan dan gedung serta pengembangan lingkungan; o. Belum optimalnya penanganan system LPJU (Lampu Penerangan Jalan Umum).

5.3 Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur dalam RPJMD Kabupaten Tegal Tahun 2014-2019 Visi

  Gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan Kabupaten Tegal dalam rentang waktu 5 (lima) tahun mendatang (2014-2019) dirumuskan dalam sebuah visi

  “Terwujudnya Masyarakat Kebupaten Tegal Yang Mandiri, Unggul, Berbudaya, Religius Dan Sejahtera”

  Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :

  1. Mandiri,Pembangunandaerahdilaksanakansebagaiusahauntukme ngisikemerdekaandanmerupakanupayamembangunkemandirian ekonomimelaluipeningkatan daya saing.

  2. Unggul, Masyarakat memiliki kemampuan berpikir, beraktualisasi dan memiliki kapasitas inovatif dan kreatif sehingga menjadi masyarakat yang unggul

  3. Berbudaya, Masyarakat memilki integritas, jati diri yang mulia, terbuka dan bertanggungjawab disertai kepribadian yang mulia atas dasar agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

  4. Religius, Segala tata kehidupan dan regulasi pembangunan ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tegal dengan niat ibadah mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjaga hubungan baik kepada sesama manusia maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa

  5. Sejahtera, Menunjukan kondisi kemakmuran, yaitu masyarakat yang terpenuhi kebutuhan ekonomi, sosial dan keamanan, dengan kata lain kebutuhan dasar masyarakat telah terpenuhi secara lahir dan batin secara adil dan merata.

  Misi

  Dalam rangka penjabaran Visi Kabupaten Tegal maka disusunlah misi untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Tegal yang mandiri, unggul, berbudaya, religius dan sejahtera, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan responsif terhadap pemenuhan hak dasar rakyat.

  2. Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi kerakyatanyang difokuskan pada sektor perdagangan, industri dan pertanian.

  3. Mewujudkan kehidupan paseduluran dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

  4. Mengembangkan seni budaya dan pengetahuan tradisional.

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.

  Kebijakan Pembangunan dalam Bidang Tata Ruang, Sarana dan Prasarana

  Penataan Ruang Kebijakan dalam urusan penataan ruang diarahkan pada:

  1. Mewujudkan penyusunan rencana rinci kawasan strategis Kabupaten Tegal ;

  2. Mewujudkan kesesuaian perubahan ruang terhadap rencana pemanfaatan ruang;

  3. Mewujudkan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan sesuai dengan rencana peruntukkannya ;

  4. Mempertahankan lahan produktif sebagai ruang terbuka pertanian dan kawasan resapan air;

  5. Meningkatkan keterlibatan para pelaksana pembangunan dalam rencana pemanfaatan tata ruang sebagai dasar pelaksanaan pembangunan ;

  6. Mewujudkan sistem informasi perencanaan pemanfaatan ruang yang bersinergi dengan pelaksanaan perencanaan ;

  7. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam rencana pemanfaatan ruang Penegakan sanksi hukum terhadap pelanggaran pemanfaatan ruang ;

  8. Meningkatkan kinerja BKPRD guna dapat memfasilitasi pemecahan permasalahan perkotaan dan pengendalian pemanfaatan ruang.

  9. Kebijakan dalam urusan perumahan diarahkan pada:

  a. Mewujudkan pembangunan perumahan baru untuk masyarakat menengah dan kurang mampu; b. Meningkatkan penataan lingkungan kawasan kumuh perumahan di Kabupaten Tegal.

  10. Pekerjaan Umum Kebijakan dalam urusan pekerjaan umum diarahkan pada: a. Mewujudkan sistem informasi/data base jalan/jembatan yang integrasi dalam perencanaan pembangunan jalan/jembatan dengan pemanfaatan ruang kota;

  b. Meningkatkan kondisi kualitas dan kuantitas jaringan jalan di Kabupaten Tegal;

  c. Mewujudkan keterpaduan perencanaan pembangunan saluran drainase kota dengan perencanaan penataan ruang kota; d. Meningkatkan dan memperhatikan relevansi kondisi kontur dalam perencanaan saluran drainase/gorong yang masih kurang diperhatikan;

  e. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan saluran drainase/gorong-gorong perkotaan dengan meningkatkan ketegasan sanksi dalam mengoptimalkan fungsi saluran drainase; f. Meningkatkan kualitas dan kuantitas saluran drainase perkotaan di wilayah Kabupaten Tegal; g. Mewujudkan sistem jaringan dan manajeman pengolahan air baku secara terpadu; h. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan prasarana air minum; i. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana sanitasi kota melalui rencana induk sistem sanitasi Kabupaten Tegal; j. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sarana pengelolaan air limbah dalam skala komunitas; k. Meningkatkan kualitas SDM dibidang bangunan dan gedung; l. Mewujudkan sistem proteksi kebakaran padan bangunan dan gedung; m. Mewujudkan penataan lingkungan permukiman perkotaan yang layak dan memperhatikan ekologi perkotaan; n. Meningkatkan upaya kesiagaan dan pencegahan kebakaran dengan mewujudkan NSPM RISPK; o. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di wilayah

  Kabupaten Tegal; p. Mewujudkan penataan lingkungan permukiman penduduk yang berwawasan lingkungan;

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  q. Mewujudkan NSPM pencegahan bahaya kebakaran di wilayah perkotaan; r. Meningkatkan proteksi kebakaran Kabupaten Tegal melalui

  Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) ; s. Meningkatkan kapasitas Air Minum; t. Mewujudkan NSPM pencegahan bahaya kebakaran di wilayah perkotaan dalam meningkatkan pemantapan kehandalan gedung dan lingkungan.

  Kebijakan Pengembangan Permukiman

  Terkait dengan kebijakan pemerintah mengenai permukiman dan perumahan, terdapat kebijakan unggulan cinta rakyat yaitu permukiman kreatif. Permukiman Kreatif merupakan kebijakan yang diinisiasi pemerintah untuk menjamin masyarakat tinggal, hidup dan tumbuh dalam kawasan yang berkualitas. Permukiman yang berkualitas merupakan permukiman yang memiliki infrastruktur yang cukup dan masyarakat dapat dengan mudah mengaksesnya. Agenda kebijakan Permukiman Kreatif secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

  1. Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi.

   Menyusun RTRW-RDTR-RTBL  Meningkatkan kualitas layanan jalan  Meningkatkan kualitas layanan persampahan  Meningkatkan kualitas jaringan irigasi  Meningkatkan kualitas saluran irigasi  Membangun IPAL komunal  Ekspansi layanan air bersih perpipaan  Penetrasi infrastruktur TIK ke seluruh wilayah  Penetrasi listrik ke semua desa/dukuh  Rencana Pengembangan Kecamatan (RPK)

  2. Mengembangkan kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi, mengembangkan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengembangkan kemampuan difusi dan absorbsi pengetahuan.

   Penguatan kelembagaan BKPRD

   Penguatan kelembagaan Bappeda, DPU, Satpol PP dalam perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang  Mengembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik (best practice) dan hasil litbang.  Melakukan kolaborasi dengan Kementerian PU, masyarakat,

  Corporate Social Responsibilty (CSR) dan investor

  3. Membangun budaya inovasi  Mengembangkan produk ekonomi lokal unggulan  Mengurangi ketimpangan pembangunan wilayah  Sinkronisasi kebijakan dengan pemerintah dan pemerintah provinsi  Pencapaian adipura dan pemberdayaan bank sampah  Memasyarakatkan PHBS  Memasyarakatkan K3  Menumbuhkan rasa memiliki sarana dan prasarana publik  Membangun pusat pertumbuhan

  4. Menumbuhkembangkan sistem inovasi dan menumbuhkembangkan klaster (industri) nasional dan daerah  Pelayanan sarpras dasar yang berkualitas  Mewujudkan kota yang manusiawi  Pencapaian MDGs  Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)  Mengontrol urbanisasi

  5. Penyelarasan dengan kecenderungan dan perkembangan global  Pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

  6. Pengembangan wilayah tertinggal  Akses sarpras di kawasan tertinggal  Kerjasama kawasan perbatasan  Pembangunan kawasan pesisir

  7. Penerapan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK)  Data dan peta digital

  Memasyarakatkan TIK dan Kapasitas SDM agar penggunaan TIK

   dapat optimal

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

TABEL V.1

MATRIK KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KABUPATEN TEGAL

  2. Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang Provinsi Jawa Tengah

  6. Mewujudkan

  pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan

  5. Mewujudkan

  perekonomian daerah yang berbasis kerakyatan dan iklim yang produktif bagi tumbuhnya usaha,

  4. Mewujudkan

  yang kondusif bagi kehidupan beragama dan berkepercayaankepa da Tuhan Yang Maha Esa 2. Mewujudkan budaya belajar dan pendidikan yang berkualitas, merata serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat 3. Mewujudkan budaya hidup sehat dan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata serta terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat

  1. Mewujudkan iklim

  5. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui penguatan kelembagaan dan pemberdayaan masyarakat.

  4. Mengembangkan seni budaya dan pengetahuan tradisional.

  3. Mewujudkan kehidupan paseduluran dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

  2. Mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi kerakyatanyang difokuskan pada sektor perdagangan, industri dan pertanian.

  1. Mewujudkan birokrasi yang bersih dan responsif terhadap pemenuhan hak dasar rakyat.

  2. Pada kawasan permukiman perkotaan dikembangkan untuk memberikan tempat bermukim dan lingkungan kehidupan yang layak, menciptakan kehidupan yang harmonis, aman, tertib, sehat, bersih dan nyaman serta mengendalikan dampak negatif terhadap lingkungan hidup di sekelilingnya.

  1. Pada kawasan permukiman perdesaan dikembangkan menjadi kesatuan tempat tinggal, tempat kerja dan fasilitas pelayanan sosial ekonomi penduduknya.

  1. Kebijakan pengembangan struktur ruang provinsi Jawa Tengah

  Dokumen Rencana Renstra PU (2015-2019) RTRWP Jawa Tengah (2009-2029) RTRW Kabupaten Tegal (2012-2032) RPJMD Kabupaten Tegal (2014-2019) RPJPD Kabupaten Tegal (2005-2025) Visi/tujuan

  Penataan ruang wilayah bertujuan mewujudkan ruang Kabupaten sebagai daerah yang berbasis industri yang didukung oleh pertanian berkelanjutan dan kepariwisataan yang berwawasan lingkungan.

  Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Yang

  Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan

  Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong

  Terwujudnya Ruang Provinsi Jawa Tengah

  Yang Lestari Dengan Memperhatikan

  Pemertaan Pembangunan

  Terwujudnya Masyarakat Kebupaten Tegal Yang Mandiri,

  4. Mempercepat pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat secara terpadu dari pinggiran untuk mendukung keseimbangan pembangunan

  Unggul, Berbudaya, Religius Dan Sejahtera

  Terwujudnya Masyarakat yang Maju, Sejahtera dan Mandiri berlandaskan

  Ketakwaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa

  Kebijakan pembangunan permukiman

  1. Mempercepat pembangunan infrastruktur sumberdaya air termasuk sumber daya maritim untuk mendukung kedaulatan pangan, ketahanan air, dan ketahanan energi, guna menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik dalam rangka kemandirian ekonomi

  2. Mempercepat pembangunan infrastruktur jalan untuk mendukung konektivitas guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim;

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan rakyat untuk mendukung layanan infrastruktur dasar yang layak dalam rangka mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia sejalan dengan prinsip ‘infrastruktur untuk semua’.

  antardaerah, terutama di kawasan kehidupan sosial tertinggal, kawasan perbatasan, masyarakat yang dan kawasan perdesaan, dalam aman dan bersatu kerangka NKRI; yang dilandasi

  5. Meningkatkan tata kelola sumber kearifan lokal daya organisasi untuk mendukung

  7. Mewujudkan tata

  fungsi manajemen meliputi pemerintahan yang perencanaan yang terpadu, baik pengorganisasian yang efisien, pelaksanaan yang tepat, dan pengawasan yang ketat.

  1. Mengembangkan pusat-pusat Permukiman: pada kawasan permukiman adalah pertumbuhan di wilayah sebagai berikut: tertinggal

1. Penyediaan Infrastruktur Dasar Strategi untuk melakukan kebijakan

   Meningkatnya jumlah tempat tinggal untuk rumah tangga  Mengintensiftan lahan  Meningkatnya berpenghasilan rendah permukiman perdesaan pembangunan dengan mencegah terjadinya infrastruktur pusat-pusat

   Meningkatkan kualitas rumah permukiman terpencar- pertumbuhan di wilayah tidak layak huni untuk rumah pencar, tertinggal (kecamatan tangga berpenghasilan rendah 2. perbatasan, pesisir, dan

  Penyediaan Perumahan  Mengembangkan desa pusat pertumbuhan (DPP) dalam wilayah dengan

   Tersusunnya Perencanaan dan kerangka Kawasan Terpadu konsentrasi penduduk Terlaksananya Pembinaan miskin tinggi)

  Pusat Pengembangan Desa Penyediaan Perumahan

   Menguatnya kolaborasi (KIP2D).  Meningkatnya Perencanaan, kota satelit (kota

  Pembinaan, Bantuan, dan  Menyediakan prasarana dan sarana lingkungan kedua yang berfungsi Penyediaan Rumah Susun

  Strategi Pembangunan

  sebagai pendukung permukiman yang memadai. Terbangunnya Rumah Susun untuk

  Permukiman

  Slawi-Adiwerna) dengan MBR yang dilengkapi dengan PSU  Meningkatkan pengetahuan kota pusat pertumbuhan pendukungnya penduduk tentang ingkungan

  (Slawi-Adiwerna) permukiman yang sehat dan aman.  Meningkatnya pemanfaatan TIK dalam

   Meningkatkan pengetrahuan pengembangan pusat penduduk tentang budidaya pertumbuhan di wilayah tanamart tahunan di tertinggal permukiman desa pada kawasan lindung.  Meningkatnya kapasitas pemangku kepentingan  Mengembangkan unit rumah dalam pengembangan pada KASIBA dan LlSlBA. pusat pertumbuhan di

   Mengarahkan pembangunan wilayah tertinggal sarana perkotaan sesuai dengan peringkat dan skala

  2. Mewujudkan ruang yang pelayanan yang diperlukan.

  Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal manusiawi dan berkelanjutan  Mengendalikan mobilitas penduduk antar wilayah  Terarahnya malalui pengefektifan pengembangan wilayah peraturan perunda ng-

   Menguatnya penegakan undangan tentang kependudu hukum aturan tata ruang kan.  Mewujudkan ruang yang

   Menerapkan konsolidasi lahan manusiawi untuk pengembangan  Mewujudkan ruang yang perumahan di kawasan berkelanjutan perkotaan.

   Mewujudkan rintisan kota kembar (sister city)

  Sumber : Dokumen Penataan Ruang Kabupaten Tegal Penyusunan Dokumen RPI2JM Kabupaten Tegal

  5.4 Arahan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

  Penyusunan Perda Bangunan Gedung diamanatkan pada Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, yang menyatakan bahwa pengaturan dilakukan oleh pemerintah daerah dengan penyusunan Peraturan

  

Daerah tentang Bangunan Gedung berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang lebih

tinggi dengan memperhatikan kondisi kabupaten/kota setempat serta penyebarluasan peraturan

perundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standar teknis bangunan gedung dan

operasionalisasinya di masyarakat.

  Perda Bangunan Gedung mengatur tentang persyaratan administrasi dan teknis bangunan gedung. Salah satunya mengatur persyaratan keandalan gedung, seperti keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Persyaratan ini wajib dipenuhi untuk memberikan perlindungan rasa aman bagi pengguna bangunan gedung dalam melakukan aktifitas di dalamnya dan sebagai landasan operasionalisasi penyelenggaraan bangunan gedung di daerah. Utamanya untuk daerah rawan bencana, Perda Bangunan Gedung sangat penting sebagai payung hukum di daerah dalam menjamin keamanan dan keselamatan bagi pengguna. Ketersediaan Perda BG bagi kabupaten/kota merupakan salah satu prasyarat dalam prioritas pembangunan bidang Cipta Karya di kabupaten/kota.

  5.5 Arahan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM)

  Berdasarkan Permen PU No. 18 Tahun 2007, Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum adalah suatu rencana jangka panjang (15-20 tahun) yang merupakan bagian atau tahap awal dari perencanaan air minum jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan berdasarkan proyeksi kebutuhan air minum pada satu periode yang dibagi dalam beberapa tahapan dan memuat komponen utama sistem beserta dimensi-dimensinya. RISPAM dapat berupa RISPAM dalam satu wilayah administrasi maupun lintas kabupaten/kota/provinsi. Penyusunan rencana induk pengembangan SPAM memperhatikan aspek keterpaduan dengan prasarana dan sarana sanitasi sejak dari sumber air hingga unit pelayanan dalam rangka perlindungan dan pelestarian air.

  Adapun fokus pembangunan infrastruktur sanitasi diarahkan secara spesifik pada permasalahan sebagai berikut :

  Pengendalian Banjir dan Rob

  • Pembangunan kolam retensi
  • Normalisasi saluran sekunder dan primer

  Penanganan Kawasan Kumuh Perkotaan • Perbaikan sarana prasarana draenase lingkungan.

  • Peningkatan layanan sanitasi kota dengan membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal skala kawasan di kawasan permukiman dan sanitasi sekolah • Penanganan persampahan skala perkotaan.
  • Pembangunan TPST dan Bank Sampah

  5.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  Berdasarkan Permen PU No. 6 Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, RTBL didefinisikan sebagai panduan rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.

  5.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP)

  Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman merupakan suatu dokumen strategi operasional dalam pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang sinergi dengan arah pengembangan kota, sehingga dapat menjadi acuan yang jelas bagi penerapan program-program pembangunan infrastruktur Cipta Karya.

  RP2KP memuat arahan kebijakan dan strategi pembangunan infrastruktur permukiman makro pada skala kabupaten/kota yang berbasis pada rencana tata ruang (RTRW) dan rencana pembangunan (RPJMD). RP2KP memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  a. sebagai acuan bagi implementasi program-program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, sehingga dapat terintegrasi dengan program- program pembangunan lainnya yang telah ada;

  b. Sebagai dokumen induk dari semua dokumen perencanaan program sektoral bidang Cipta Karya di daerah; c. Sebagai salah satu acuan bagi penyusunan RPI2JM;

  d. Sebagai sarana untuk integrasi semua kebijakan, strategi, rencana pembangunan dan pengembangan kawasan permukiman yang tertuang di berbagai dokumen; dan

  e. Sebagai dokumen acuan bagi penyusunan kebijakan yang terkait dengan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan. Rencana Program Penanganan Kawasan Permukiman Prioritas Kabupaten Tegal, didasarkan pada Program kebutuhan penanganan untuk :

  • Penanganan Permukiman - Penanganan jalan lingkungan.
  • Penanganan drainase lingkungan permukiman - Penanganan pengelolaan persampahan.
  • Penanganan pengelolaan air limbah/Sanitasi - Penanganan air bersih.

5.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK)

  Dari RP2KP yang telah disusun kemudian diturunkan ke dalam suatu rencana operasional berupa Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), dimana keduanya tetap mengacu pada strategi pengembangan kota yang sudah ada.

  RTBL KSK merupakan rencana aksi program strategis untuk penanganan permasalahan permukiman dan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan. Dalam konteks pengembangan kota, RTBL KSK merupakan rencana terpadu bidang permukiman dan infrastuktur bidang Cipta Karya pada lingkup wilayah perencanaan berupa kawasan dengan kedalaman rencana teknis yang dituangkan dalam peta 1:5000 atau 1:1000. RTBL KSK disamping berfungsi sebagai alat operasionalisasi dalam penanganan kawasan permukiman prioritas juga berfungsi sebagai masukan dalam penyusunan RPI2JM. Oleh karena itu, dalam hal ini RPI2JM perlu mengutip matriks rencana aksi program serta peta pengembangan kawasan dalam RTBL KSK yang didetailkan pada program tahunan. Tabel 5.4 memaparkan Matriks Strategi Pembangunan Kawasan Prioritas Berdasarkan RTBL KSK, sebagai masukan bagi penyusunan RPI2JM Bidang Cipta Karya, khususnya dalam rangka análisis pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK).