BAB VI - DOCRPIJM 602c4610a4 BAB VIBAB VI RPIJM Moker

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA MOJOKERTO Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang

  optimal diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPIJM Bidang Cipta Karya agar dapat dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dan

sumber daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsi yang ditetapkan kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkan organisasi melalui mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusia sebagai operator dari kedua komponen tersebut. Dengan demikian untuk meningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan terhadap ketiga komponen harus dilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

6.1. Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya

  

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan

dan peningkatan kapasitas kelembagaan bidang Cipta Karya pada pemerintahan kabupaten/kota.

1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

  Dalam UU 23/2014 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Untuk membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan otonomi, maka dibentuklah organisasi perangkat daerah yang ditetapkan melalui Pemerintah Daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri. Besaran organisasi perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor kemampuan keuangan, kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan penduduk, potensi daerah yang bertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan prasarana penunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

  2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajiban untuk melakukan pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota. PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang Cipta Karya. Hal ini dapat dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi : “(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar. (2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnya adalah bidang pekerjaan umum”. Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidang wajib yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPIJM sebagai salah satu perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

  3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga, Pengairan, Cipta Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunan urusan yang diwadahi dalam bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1 sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan sekretariat terdiri dari 3 sub bagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3 seksi.

  Bupati/ DPRD Walikota Sekretaris

  Daerah Lembaga/Ba Dinas danBupati/ Walikota

  Sumber : PP 41/2007

Gambar 6.1. Keorganisasian Pemerintah Kabupaten/Kota 4.

   Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015 - 2019 Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah ditempuh upaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan instansi pemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan e-government di berbagai instansi. Sejalan dengan pengembangan manajemen kinerja di lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerah diharapkan secara bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan dengan menyiapkan perangkat SOP, mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, dan mendukung upaya peningkatan akuntabilitas kinerja.

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang Grand

  Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 30 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Reformasi Birokrasi pada Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini, reformasi birokrasi pada pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012, dengan dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan sesuai dengan kemampuan pemerintah daerah.

  Permen ini memberikan panduan dan kejelasan mengenai mekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan, penetapan, dan pembinaan pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah. Upaya pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telah dimulai sejak tahun 2005. Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3 (tiga) pilar birokrasi, yaitu kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk mendukung tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dan disesuaikan dengan program reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri dari sembilan program, yaitu : a) Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemen perubahan dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi dan internalisasi manajemen perubahan dalam rangka reformasi birokrasi ;

  b) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi : penataan berbagai peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh K/L dan Pemda ;

  c) Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugas dan fungsi unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi, tata laksana, pelayanan publik, kepagawaian dan diklat ;

  d) Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugas dan fungsi, serta pembangunan dan pengembangan e-government ; e) Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi : penataan sistem rekrutmen pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standar kompetensi jabatan, asesmen individiu berdasarkan kompetensi ;

  f) Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) ;

  g) Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi dan penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) ;

  h) Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan pada unit kerja masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota ;

i) Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional

  Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruh proses pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan fungsional semua instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah. Presiden menginstruksikan untuk melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program pembangunan nasional yang berperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta kewenangan masing-masing.

  Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada umumnya telah mulai menerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk itu perlu diperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya untuk memasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPIJM Bidang Cipta Karya.

  7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang Standar Pelayanan Minimum Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PU yang menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasar yang ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagai bagian dari beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke- PU- an, khususnya untuk sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalam dokumen RPIJM. Dalam Permen ini juga disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalam koordinasi penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU, sedangkan Bupati/Walikota bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pelayanan dasar bidang PU. Koordinasi dan penyelenggaraan pelayanan dasar Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab di Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

  8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan perangkat daerah. Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerah adalah Peraturan Daerah (Perda). Penjabaran tupoksi masing-masing SKPD Provinsi ditetapkan dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

  9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasar untuk memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standar pelayanan minimal kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasan perkotaan merupakan tempat permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenis pelayanan bidang keciptakaryaan, seperti perumahan, air minum, drainase, prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air limbah.

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil

  Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalam menghitung kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangka penyusunan formasi PNS. Dalam perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokok yang harus diperhatikan adalah: beban kerja, standar kemampuan rata-rata, dan waktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan pembinaan dan pengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota melaksanakan dan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.

  Sebagaimana telah diamanatkan dalam PP 41 Tahun 2007 untuk penyelenggaraan

urusan pemerintahan yang bersifat wajib, diselenggarakan oleh seluruh provinsi,

kabupaten, dan kota, sedangkan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang bersifat

pilihan hanya dapat diselenggarakan oleh daerah yang memiliki potensi unggulan dan

kekhasan daerah yang dapat dikembangkan dalam rangka pengembangan otonomi

daerah. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dan memunculkan sektor unggulan masing-

masing daerah sebagai upaya optimalisasi pemanfaatan sumber daya daerah besaran

organisasi Perangkat Daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkan faktor keuangan,

kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus diwujudkan,

jenis dan banyaknya tugas, luas wilayah kerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan

penduduk serta mempertimbangkan potensi-potensi yang ada di daerah. Oleh karena itu

kebutuhan akan organisasi perangkat daerah bagi masing-masing daerah tidak senantiasa

sama atau seragam. Salah satu potensi untuk pengembangan dan pembangunan yang ada

di daerah yaitu melalui program investasi.

  Sedangkan untuk Kota Mojokerto dalam rangka pengembangan program investasi

dilihat dari aspek kelembagaan daerah telah dibentuk beberapa lembaga Perangkat

Daerah untuk mendukung program dimaksud yang terdiri dari Dinas Daerah, Lembaga

Teknis Daerah, Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD dan Kecamatan. Dari lembaga

Perangkat Daerah tersebut di atas di dalamnya terdapat lembaga-lembaga yang terkait dengan program investasi antara lain : a. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T) Lembaga ini dibentuk dalam rangka memudahkan pelayanan perijinan yang diwadahi dalam satu organisasi. b. Dinas Pekerjaan Umum Lembaga ini dibentuk dalam rangka membangun sarana prasarana transportasi utamanya transportasi darat berupa jalan dan jembatan. Pembangunan sarana transportasi ini tidak hanya meliputi perbaikan sarana yang ada tetapi juga secara berkelanjutan membangun jalan-jalan baru sebagai upaya membuka akses terhadap potensi-potensi daerah yang relatif belum tersentuh serta dalam bidang keciptakaryaan untuk mendukung terwujudnya kebutuhan-kebutuhan prasarana dalam rangka pengembangan investasi.

  c. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Lembaga ini dibentuk dalam rangka menata arus transportasi sehingga dalam akses- akses terhadap kawasan-kawasan investasi dan upaya membuka akses tersebut terhadap potensi daerah dapat tertata dengan baik. Serta memudahkan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat dan juga memberikan informasi kepada masyarakat.

  d. RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo dan Dinas Kesehatan Lembaga ini dibentuk dalam rangka mewadahi urusan-urusan di bidang kesehatan masyarakat, sehingga dari segi kesehatan dalam upaya peningkatan investasi dapat menjadi sarana pendukung bagi terciptanya program-program kesehatan.

  e. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Lembaga ini dibentuk dalam rangka memudahkan masyarakat dalam mengurus akte kependudukan, catatan sipil dan domisili sehingga lembaga ini dapat diorientasikan mendukung program investasi di bidang kependudukan dalam menangani kepentingan/kebutuhan masyarakat yang terkait dengan kependudukan dan catatan sipil.

  f. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Lembaga ini terbentuk pada tahun 2015 yang sebelumnya melekat pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Lembaga ini dibentuk karena merupakan urusan wajib yang harus dilaksanakan oleh daerah yang bertujuan untuk meningkatkan program- program kepemudaan, olah raga, kebudayaan dan pariwisata di daerah sehingga berdampak pula dalam mendukung pengembangan program investasi di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Dengan adanya tingkat peran pemuda, olah raga, kebudayaan dan pariwisata yang tinggi di daerah dapat mendorong peningkatan sumber daya manusia ke arah yang lebih baik.

  g. Dinas Kebersihan dan Pertamanan serta Kantor Lingkungan Hidup Sebuah investasi, tipologi daerah sangat memegang peran penting. Tipologi daerah ini pada akhirnya memperhitungkan dampak lingkungan apabila pada daerah tersebut dijadikan area investasi. Sangat penting kiranya untuk menentukan suatu prospek kemajuan dari keberadaan investasi dalam kaitannya ditinjau dari kelayakan sebuah lingkungan. Oleh karena itu, keberadaan lembaga yang mengurusi lingkungan berperan penting pula terhadap propektif potensi investasi.

  6.2. Kondisi Kelembagaan Saat Ini

  Bagian ini menguraikan secara sistematis tentang kondisi eksisting kelembagaan Pemerintah Kota Mojokerto yang menangani Bidang Cipta Karya.

  6.2.1. Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto

  A. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Mojokerto Perencanaan dan pembangunan daerah Kota Mojokerto dilaksanakan oleh Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO)

  

Mojokerto sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 5 Tahun 2008 tentang

Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokerto dan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 30

Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan

Kota Mojokerto.

  Susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Mojokerto terdiri dari : a. Kepala Badan;

  b. Sekretariat, membawahi :

  1. Sub Bagian Penyusunan Program ;

  2. Sub Bagian Keuangan ; dan 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

  c. Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Tata Ruang, membawahi :

  1. Sub Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pemukiman ; serta 2. Sub Bidang Perhubungan dan Pengairan.

  d. Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi, membawahi :

  1. Sub Bidang Pertanian, Pertambangan dan Energi ; serta 2. Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal.

  e. Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya, membawahi :

  1. Sub Bidang Agama, Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan ; serta 2. Sub Bidang Kependudukan dan Kesejahteraan Sosial.

f. Bidang Pendataan dan Pelaporan, membawahi :

  1. Sub Bidang Pengumpulan dan Analisa Data ; serta

  2. Sub Bidang Pelaporan g. Kelompok Jabatan Fungsional.

  Secara diagramatik susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Mojokerto dapat dilihat pada

gambar berikut.

  KEPALA Sekretariat Kelompok Jabatan Fungsional

  Sub Bagian Penyusunan Sub Bagian Sub Bagian Kepegawaian dan Program Keuangan Umum

  

Bidang Pendataan dan Bidang Perencanaan Bidang Perencanaan Fisik, Bidang Perencanaan

Pelaporan Pembangunan Ekonomi Prasarana dan Tata Ruang Pembangunan Sosial Budaya

  Sub Bidang Pengumpulan Sub Bidang Pertanian, Sub Bidang Perencanaan Tata Sub Bidang Agama, dan Analisa data Pertambangan dan Energi Ruang dan Permukiman Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan

  Sub Bidang Pelaporan Sub Bidang Perindustrian, Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Kependudukan

  Perdagangan, Koperasi dan dan Pengairan dan Kesejahteraan Sosial

  Penanaman Modal

Gambar 6.2. Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Mojokerto

  Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2018 - 2022 Bab. 6. KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA MOJOKERTO

  VI-10 Dengan tugas pokok dan fungsi seperti yang telah ditetapkan seperti pada

Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 30 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan

Fungsi Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Mojokerto seperti berikut

:

Tugas : Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Perencanaan

  Pembangunan Kota Fungsi : Perumusan kebijakan teknis perencanaan ; Pengoordinasian penyusunan perencanaan dan pembangunan ; Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pembangunan kota ; Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Adapun tugas pokok dan fungsi masing-masing bidang yang terdapat di dalam Badan

Perencanaan dan Pembangunan Kota (BAPPEKO) Mojokerto adalah sebagai berikut :

Tabel 6.1. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang BAPPEKO Mojokerto

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  Kepala Badan Memimpin, mengawasi,

  a. Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, membina, merumuskan koordinasi dan pengendalian seluruh kebijakan, mengkoordinasikan, kegiatan Badan Perencanaan dan dan mengendalikan tugas-tugas Pembangunan Kota; dibidang perencanaan dan perumusan kebijakan

  b. Pelaksanaan pembangunan kota sesuai teknis perencanaan dan pembangunan kebijakan Walikota dan kota ; peraturan perundang-undangan Pelaksanaan pengkoordinasian c. yang berlaku penyusunan perencanaan dan pembangunan kota ; pembinaan dan

  d. Pelaksanaan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan dan pembangunan kota ;

  e. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah, dengan swasta, dalam dan luar negeri ; Pelaksanaan pengelolaan data dan f. informasi pembangunan daerah ; tugas dibidang g. Penyelenggaraan ketatausahaan ; dan h. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretaris Membantu Kepala Badan dalam

  a. Penyusunan rencana kegiatan dan menyelenggarakan pengelolaan program badan ; penyusunan perencanaan bahan dalam rangka

  b. Penyiapan

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  program, urusan keuangan, kepegawaian, umum dan mengkoordinasikan secara teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan badan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya. penyusunan anggaran dan pelaporan pertanggung jawaban ; c.

  Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana ; d. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan perlengkapan ; e. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; f.

  Penyiapan data informasi, kepustakaan, hubungan masyarakat dan inventarisasi ; dan

  g. Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan badan.

  Sub Bagian Kepegawaian dan Umum Melaksanakan kegiatan kesekretariatan, surat menyurat dan kearsipan, kepegawaian, kebersihan perlengkapan, keprotokolan, tata laksana, humas dan dokumentasi a. Penyusunan dan pemeliharaan data administrasi kepegawaian serta data kegiatan yang berhubungan dengan kepegawaian; b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan pengembangan pegawai, mutasi pegawai serta pengelolaan administrasi kepegawaian ; c.

  Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan, kegiatan pemberian informasi dan hubungan masyarakat;

  d. Penyusunan rencana kebutuhan dan melaksanakan pengelolaan barang milik badan serta mengurus pemeliharaan kebersihan dan keamanan kantor ; e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sub Bagian Penyusunan Program

  Melakukan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data Perencanaan dan Pembangunan Kota, penyiapan bahan perumusan rencana program, evaluasi, penyiapan laporan dinas serta penyiapan bahan pembinaan organisasi

  a. Penghimpunan data dan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan program kerja dan rencana kerja ;

  b. Penyiapan bahan penyusunan peraturan perundang-undangan di Bidang Perencanaan dan Pembangunan ; c. Penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana badan ; d. Penyusunan dan penyiapan laporan kegiatan badan ; e. Pelaksanaan koordinasi dalam rangka perencanaan program kerja dan rencana kerja Badan Perencanaan dan Pembangunan ; f. Penyiapan bahan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program kerja; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sub Bagian Keuangan Penyiapan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan a. Penghimpunan dan penyusunan

  Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  belanja dinas, pembukuan perhitungan anggaran, verifikasi perbendaharaan, pembayaran gaji dan penyusunan pertanggung jawaban keuangan

  Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) ;

  b. Melakukan pengelolaan keuangan anggaran badan ; c. Pengurusan pembayaran gaji, keuangan perjalanan dinas dan keuangan lainnya ; d. Penyusunan dan penyiapan laporan pertanggungjawaban keuangan ; e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Tata Ruang

  Melaksanakan sebagian tugas Badan dalam rangka merumuskan kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan fisik, prasarana dan tata ruang secara menyeluruh dan terpadu serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang tugasnya.

  a. Penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, menengah dan pendek di bidang perencanaan tata ruang, pemukiman, perhubungan, pengairan dan prasarana perkotaan ; b. Pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan tata ruang, pemukiman, perhubungan, pengairan dan prasarana perkotaan ; c.

  Pelaksanaan sinkronisasi perencanaan program kegiatan di lingkungan pemerintah daerah dan masyarakat dan kelembagaan non pemerintah yang berkaitan dengan bidang perencanaan tata ruang, pemukiman, perhubungan, pengairan dan prasarana perkotaan ;

  d. Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; e. Pelaksanaan monitoring, pengawasan dan pengendalian di bidang perencanaan tata ruang, pemukiman, perhubungan, pengairan dan prasarana perkotaan ; f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas. Sub Bidang Perencanaan Tata Ruang dan Pemukiman

  Menyusun rencana, menyiapkan bahan, mengolah, menganalisa data dan mengkoordinasikan program- program pembangunan di bidang tata ruang dan pemukiman;

  a. Penyiapan bahan penyusunan rencana program dan petunjuk teknis dalam rangka perencanaan jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek di bidang perencanaan tata ruang dan pemukiman ; b. Penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang perencanaan tata ruang dan pemukiman; c.

  Penyiapan bahan pelaksanaan sinkronisasi perencanaan program kegiatan di lingkungan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berkaitan dengan bidang perencanaan tata ruang dan pemukiman ;

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyararakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; bahan monitoring,

  e. Penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang perencanaan tata ruang dan pemukiman; Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas ;

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Tata Ruang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sub Bidang Perhubungan Menyusun rencana,

  a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan Pengairan menyiapkan bahan, mengolah, program dan petunjuk teknis dalam menganalisa data dan rangka perencanaan jangka panjang, mengkoordinasikan program- jangka menengah dan jangka pendek di program pembangunan bidang perencanaan prasarana dibidang prasarana perkotaan, perkotaan, perhubungan dan perhubungan dan pemukiman pemukiman ;

  b. Penyiapan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis dibidang perencanaan prasarana perkotaan, perhubungan dan pemukiman ; Penyiapan bahan pelaksanaan c. sinkronisasi perencanaan program kegiatan di lingkungan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berkaitan dengan bidang perencanaan prasarana perkotaan, perhubungan dan pemukiman ; d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; bahan monitoring,

  e. Penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang perencanaan prasarana perkotaan, perhubungan dan pemukiman ; Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas ;

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Fisik, Prasarana dan Tata Ruang sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Bidang Perencanaan Melaksanakan sebagian tugas

  a. Penyusunan rencana program dan Pembangunan Ekonomi Badan dalam rangka petunjuk teknis dalam rangka merumuskan kebijakan dan perencanaan jangka panjang, menengah perencanaan pembangunan dan pendek di bidang pertanian, daerah di bidang pembangunan perindustrian dan perdagangan, ekonomi secara menyeluruh penanaman modal, pertambangan dan

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  dan terpadu serta energi serta pengembangan koperasi melaksanakan tugas-tugas lain dan pengusaha kecil menengah ; yang diberikan oleh Kepala

  b. Pelaksanaan rencana program dan Badan sesuai dengan bidang petunjuk teknis di bidang pertanian, tugasnya. perindustrian dan perdagangan, penanaman modal, pertambangan dan energi serta pengembangan koperasi dan pengusaha kecil menengah ; Pelaksanaan sinkronisasi perencanaan c. program kegiatan di lingkungan pemerintah daerah dan masyarakat dan kelembagaan non pemerintah yang berkaitan dengan bidang pertanian, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal, pertambangan dan energi serta pengembangan koperasi dan pengusaha kecil menengah ; d. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; e. Pelaksanaan monitoring, pengawasan dan pengendalian di bidang pertanian, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal, pertambangan dan energi serta pengembangan koperasi dan pengusaha kecil menengah ; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas. Sub Bidang Menyusun rencana,

  a. Penyiapan bahan penyusunan rencana Perindustrian dan menyiapkan bahan, mengolah, program dan petunjuk teknis dalam Perdagangan, Koperasi menganalisa data dan rangka perencanaan jangka panjang, dan Penanaman Modal mengkoordinasikan program- jangka menengah dan jangka pendek di program pembangunan di bidang Perindustrian dan Perdagangan, bidang Perindustrian dan Koperasi dan Penanaman Modal ; Perdagangan, Koperasi dan

  b. Penyiapkan bahan pelaksanaan rencana Penanaman Modal program dan petunjuk teknis di bidang

  Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal ; Penyiapan bahan pelaksanaan c. sinkronisasi perencanaan program di lingkungan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berkaitan dengan bidang Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal ;

  d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; bahan monitoring,

  e. Penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal ; Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas ;

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sub Bidang Pertanian, Menyusun rencana,

  a. Penyiapan bahan penyusunan rencana Pertambangan dan menyiapkan bahan, mengolah, program dan petunjuk teknis dalam Energi. menganalisa data dan rangka perencanaan jangka panjang, mengkoordinasikan program- jangka menengah dan jangka pendek di program pembangunan di bidang pertanian, pertambangan dan bidang pertanian, energi ; pertambangan dan energi.

  b. Penyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pertanian, pertambangan dan energi ; Penyiapan bahan pelaksanaan c. sinkronisasi perencanaan program kegiatan lingkungan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berkaitan dengan bidang pertanian, pertambangan dan energi ;

  d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; bahan monitoring,

  e. Penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang pertanian, pertambangan dan energi ; Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas ;

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Bidang Perencanaan Melaksanakan sebagian tugas

  a. Penyusunan rencana program dan Pembangunan Sosial Badan dalam rangka petunjuk teknis dalam rangka Budaya merumuskan kebijakan dan perencanaan jangka panjang, menengah perencanaan pembangunan dan pendek di bidang agama, daerah di bidang pembangunan pendidikan, kesehatan, kebudayaan, sosial budaya secara kependudukan dan kesejahteraan sosial; menyeluruh dan terpadu serta

  b. Pelaksanaan rencana program dan melaksanakan tugas-tugas lain petunjuk teknis di bidang agama, yang diberikan oleh Kepala pendidikan, kesehatan, kebudayaan, Badan sesuai dengan bidang kependudukan dan kesejahteraan sosial; tugasnya. Pelaksanaan sinkronisasi perencanaan c. program kegiatan di lingkungan pemerintah daerah dan masyarakat dan kelembagaan non pemerintah yang berkaitan dengan bidang agama, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, kependudukan dan kesejahteraan sosial; d. Pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintahan, instansi terkait dan masyarakat dalam

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  rangka kelancaran pelaksanaan tugas ;

  e. Pelaksanaan monitoring, pengawasan dan pengendalian di bidang agama, pendidikan, kesehatan, kebudayaan, kependudukan dan kesejahteraan sosial; Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas. Sub Bidang Agama, Menyusun rencana,

  a. Penyiapan bahan penyusunan rencana Pendidikan, Kesehatan menyiapkan bahan, mengolah, program dan petunjuk teknis dalam dan Kebudayaan. menganalisa data dan rangka perencanaan jangka panjang, mengkoordinasikan program- jangka menengah dan jangka pendek di program pembangunan di bidang agama, pendidikan, kesehatan bidang agama, pendidikan, dan kebudayaan ; kesehatan dan kebudayaan.

  b. Penyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang agama, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan ; Penyiapan bahan pelaksanaan c. sinkronisasi perencanaan program di lingkungan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berkaitan dengan bidang agama, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan ;

  d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; bahan monitoring,

  e. Penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang agama, pendidikan, kesehatan dan kebudayaan ; Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas ;

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sub Bidang Menyusun rencana,

  a. Penyiapan bahan penyusunan rencana Kependudukan dan menyiapkan bahan, mengolah, program dan petunjuk teknis dalam Kesejahteraan Sosial. menganalisa data dan rangka perencanaan jangka panjang, mengkoordinasikan program- jangka menengah dan jangka pendek di program pembangunan di bidang kependudukan dan bidang kependudukan dan kesejahteraan sosial ; kesejahteraan sosial.

  b. Penyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang kependudukan dan kesejahteraan sosial; Penyiapan bahan pelaksanaan c. sinkronisasi perencanaan program di lingkungan pemerintah daerah dan instansi terkait yang berkaitan dengan bidang kependudukan dan kesejahteraan sosial ;

  d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; bahan monitoring, e. Penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang kependudukan dan kesejahteraan sosial; Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan f. pelaksanaan tugas ;

  g. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Bidang Pendataan dan Menyusun rencana kegiatan, penyusunan penetapan

  a. Penyiapan Pelaporan. menghimpun data, melakukan pedoman dan standart perencanaan analisa dan penilaian, pembangunan kota, kecamatan dan melaksanakan Standart kelurahan ; Pelayanan Minimal Kota,

  b. Pelaksanaan pengelolaan data dan menyusun laporan, informasi pembangunan kota ; menyelenggarakan kerja sama Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan c. dan pemberian dukungan pengendalian program-program penyelenggaraan dan pembangunan ; pengembangan statistik serta Standart Pelayanan

  d. Pelaksanaan melaksanakan tugas-tugas lain Minimal Kota ; yang diberikan oleh Kepala

  e. Penyelenggaraan kerja sama antar Badan sesuai dengan bidang lembaga dan pemberian dukungan tugasnya. penyelenggaraan dan pengembangan statistik dasar, survey antar sensus dan statistik sektoral ; Penyusunan laporan hasil perencanaan f. dan pelaksanaan pembangunan ; laporan g. Penyusunan pertanggungjawaban Walikota.

  Sub Bidang Menyiapkan bahan, mengolah, bahan penyusunan

  a. Penyiapan Pengumpulan dan menganalisa dan menyajikan penetapan pedoman dan standart Analisa Data. data, mengembangkan sistem perencanaan pembangunan kota, informasi perencanaan. kecamatan dan kelurahan ; b. Penyiapan bahan dalam pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pembangunan kota ; Penyusunan rencana APBD bersama- c. sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terkait ;

  d. Penyiapan bahan pelaksanaan Standart Pelayanan Minimal kota ;

  e. Penyiapan bahan penyelenggaraan kerja sama dan koordinasi antar lembaga dan pemberian dukungan penyelenggaraan dan pengembangan statistik ; Pelaksanaan tugas-tugas lain yang f. diberikan oleh Kepala Bidang Pendataan dan Pelaporan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Sub Bidang Pelaporan. Menyusun laporan serta bahan pelaksanaan

  a. Penyiapan

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  mengkoordinasikan pelaksanaan program pembangunan. monitoring, evaluasi dan pelaporan program-program pembangunan kota ; b. Penyusunan laporan hasil penilaian, perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan sebagai bahan masukan pada pimpinan ; c.

  Penyiapan bahan laporan pertanggung jawaban Walikota ; d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga non pemerintah, instansi terkait dan masyarakat dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas ; e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pendataan dan Pelaporan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Kelompok Jabatan Fungsional

  Melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan kegiatan teknis di bidang keahlian masing- masing.

  Diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan

   Sumber : Bappeko Mojokerto

B. Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto

  Penanganan Prasarana dan Sarana bidang keciptakaryaan di Kota Mojokerto

dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kota

Mojokerto yang ditetapkan dengan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 18 Tahun 2008

tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto.

  Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, semua tugas

tersebut telah terbagi habis dalam bidang dan seksi serta unit pelaksana teknis. Susunan

organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto

terdiri dari : a. Kepala Dinas;

  b. Sekretaris, membawahi :

  1. Sub Bagian Penyusunan Program ;

  2. Sub Bagian Keuangan ; 3. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum.

c. Bidang Binamarga, membawahi :

  1. Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan ;

  2. Seksi Peralatan dan Perbekalan ; dan 3. Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

d. Bidang Ciptakarya, membawahi :

  1. Seksi Pemukiman dan Penyehatan Lingkungan ;

  2. Seksi Tata Bangunan ; dan 3. Seksi Pengendalian Tata Ruang dan Jasa Konstruksi.

e. Bidang Pengairan, membawahi :

1. Seksi Pembangunan Saluran Pengairan ; dan 2. Seksi Pemeliharaan Saluran Pengairan.

  f.

  Unit Pelaksana Teknis Dinas terdiri dari : 1. UPTD Pemadam Kebakaran.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

  Secara diagramatik susunan organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto dapat dilihat pada gambar berikut. Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya Kota Mojokerto Tahun 2018 - 2022 Bab. 6. KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KOTA MOJOKERTO

  VI-21

  Seksi Peralatan dan Perbekalan

  Seksi Pemeliharaan Saluran Pengairan

  Seksi Pembangunan Saluran Pengairan

  Bidang Pengairan

  Seksi Tata Bangunan

  Seksi Pemukiman dan Penyehatan Lingkungan

  Bidang Ciptakarya

  Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan

Gambar 6.3. Diagram Struktur Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto Kelompok Jabatan Fungsional UPTD

  Bidang Bina Marga

  Seksi Pengendalian Tata Ruang dan Jasa Konstruksi

  Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

  Sub Bagian Keuangan

  Sub Bagian Penyusunan Program

  KEPALA Sekretariat

  Pemadam Kebakaran

  Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dengan tugas pokok dan fungsi seperti yang telah ditetapkan seperti pada

Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 18 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto seperti berikut :

Tugas : Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan

daerah berdasarkan asas otonomi dibidang Pekerjaan Umum Fungsi :

  Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum ; Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum ; Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum ; dan Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Tabel 6.2. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang dan Sub Bidang Dinas Pekerjaan Umum Kota Mojokerto

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  Kepala Dinas Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam rangka perumusan kebijaksanaan teknis operasional dan pengelolaan pelaksanaan pembangunan di bidang bina marga, cipta karya dan pengairan.

  a. Perumusan kebijaksanaan teknis operasional dan pengelolaan pembangunan di bidang bina marga, cipta karya dan pengairan ;

  b. Penyelenggaraan kegiatan pembinaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi terhadap teknis operasional pembangunan di bidang bina marga, cipta karya dan pengairan ; c.

  Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang bina marga ; d. Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang cipta karya ;

  e. Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemeliharaan di bidang pengairan ; f. Penyelenggaraan pengelolaan ketatausahaan Dinas; dan g. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Sekretaris Menyelenggarakan pengelolaan penyusunan perencanaan dan program, urusan keuangan, kepegawaian dan umum dan mengkoordinasikan secara teknis dan administratif pelaksanaan kegiatan Dinas serta melaksanakan tugas lain yang akan diberikan oleh Kepala Dinas.

  a. Penyusunan rencana kegiatan dan program Dinas Pekerjaaan Umum ;

  b. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran dan pelaporan pertanggungjawaban ; c.

  Pelaksanaan pembinaan organisasi dan tata laksana;

  d. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan ; e. Pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat dan kearsipan ; f.

  Penyiapan data informasi, kepustakaan, hubungan masyarakat dan inventarisasi ; g. Pelaksanaan koordinasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan dinas.

  Bidang Tugas Pokok Fungsi

  g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

  b. Pelaksanaan penertiban, pengawasan, pengendalian terhadap pembangunan perumahan, lingkungan pemukiman khusus dan penertiban perijinan layak huni ; c.

  a. Penyusunan perencanaan teknis dan program serta pengelolaan dan pemutakhiran data di bidang perumahan, penyehatan lingkungan dan pemukiman, tata bangunan serta penataan ruang kota ;

  Bidang Cipta Karya Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang keciptakaryaan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

  e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

  Pengurusan pembayaran gaji, keuangan perjalanan dinas dan keuangan lainnya ; d. Penyusunan dan penyiapan laporan pertanggungjawaban keuangan ;

  b. Pengelolaan keuangan anggaran dinas ; c.

  a. Penghimpunan dan penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) ;

  Penyiapan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan perhitungan anggaran, verifikasi perbendaharaan, pembayaran gaji dan penyusunan pertanggungjawaban keuangan.

  Sub Bagian Keuangan