Pengaruh praktek industri, jenis pekerjaan orang tua dan kondisi lingkungan terhadap minat siswa SMK untuk berwirausaha : studi kasus siswa kelas XII SMK YPKK 1 Sleman - USD Repository
PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA
DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP MINAT SISWA SMK
UNTUK BERWIRAUSAHA
Studi Kasus : Siswa Kelas XII SMK YPKK 1 Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Ignatius Kurniawan Sipayung
NIM: 051324022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010 i
PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA
DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP MINAT SISWA SMK UNTUK
BERWIRAUSAHA
Studi Kasus : Siswa Kelas XII SMK YPKK 1 Sleman
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Ignatius Kurniawan Sipayung
NIM: 051324022
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010 ii
iii iv v vi
MOTTO
”Kata kunci untuk memiliki rasa percaya diri adalah kemauan
anda sendiri untuk berubah dan memunculkan dorongan dari
dalam diri dengan mengutamakan berpikir daripada merasa. ”
”Jika anda tidak pernah memulainya, maka anda tidak pernah
akan sukses ”
”Pikirkan apa yang masih dapat anda lakukan ke depan dan
jangan melihat atau terpuruk ke belakang ”
Halaman Persembahan Skripsi ini aku persembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus Bunda Maria Yang Melindungi
Bapak ku Bertus Sipayung dan Ibu ku Fransiska Hardjanti
Yohanes Romando Sipayungvii
ABSTRAK
PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA
DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP MINAT SISWA SMK UNTUK
BERWIRAUSAHA
Studi Kasus : Siswa Kelas XII SMK YPKK 1 Sleman
Ignatius Kurniawan Sipayung
Universitas Sanata Dharma
2010
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh praktek industri,
jenis pekerjaan orang tua dan kondisi lingkungan terhadap minat siswa SMK untuk
berwirausaha.Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPKK 1 Sleman pada bulan Agustus
2009. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dokumentasi. Sampel sebanyak 150
siswa dari keseluruhan kelas XII didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data
dianalisis menggunakan persamaan regresi sederhana dan persamaan regresi ganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh praktek industri
terhadap minat siswa SMK untuk berwirausaha (t hitung = 5,300 > t tabel = 1,976);
(2) tidak ada pengaruh jenis pekerjaan orang tua baik dari ayah terhadap minat siswa
SMK untuk berwirausaha (t hitung = 1,799 > t tabel = 1,976), dan juga tidak ada
pengaruh jenis pekerjaan orang tua dari ibu terhadap minat siswa untuk berwirausaha
(t hitung = 1,771 > t tabel = 1,976); dan (3) tidak ada pengaruh kondisi lingkungan
terhadap minat siswa SMK untuk berwirausaha (t hitung = 1,501 > t tabel = 1,976 ).viii
ABSTRACT THE INFLUENCE OF INDUSTRIAL PRACTICE, PARENT’S OCCUPATIONS, AND ENVIRONMENTAL CONDITIONS OF INTEREST FOR ENTREPRENEURSHIP VOCATIONAL STUDENTS. th
A Case Study : on The 12 Class SMK YPKK 1 Sleman Ignatius Kurniawan Sipayung Sanata Dharma University Yogyakarta
2010
The purpose of this study was to determine the influence of industry practices, parents' occupations and environmental conditions of interest for entrepreneurship vocational students.
This research was carried out in SMK YPKK 1 Sleman in August 2009. Data collected by questionnaires and documentation. Sample of 150 students from the entire class XII obtained by purposive sampling technique. Data were analyzed using
simple regression equations and multiple regression equations.
These results indicate that (1) there was influence on industry practice vocational interest for entrepreneurship students (t calculated = 5.300> t table = 1.976); (2) there was not any influence for parents occupations either from the father of vocational interest for entrepreneurship students (t count = 1.799> t table = 1.976), or also from mother of vocational interest for entrepreneurship students (t calculated = 1.771> t table = 1.976); and (3) there was not influence of environmental conditions of interest for entrepreneurship vocational students (t calculated = 1.501> t table = 1.976).ix
KATA PENGANTAR
x
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha
Kasih atas segala limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Praktek Industri, Jenis Pekerjaan Orang Tua dan
Kondisi Lingkungan Terhadap Minat Siswa SMK untuk Berwirausaha”. Skripsi ini
ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk
itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu melimpahkan berkat-Nya sehingga skrpsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II terima kasih atas segala bimbingan, nasehat, dan telah bersedia meluangkan waktu dalam menyelesaikan skripsi ini
5. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto selaku dosen penguji terima kasih atas segala
dukungan dan saran yang diberikan kepada penulis6. Bapak Joko Wicoyo., M.Si., terima kasih atas bimbingan abstrak dari bapak
7. Sekretariat Prodi pendidikan Ekonomi (terutama Mbak Titin) yang telah
banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis
8. Bapak Drs Djoko Purwanto, selaku Kepala Sekolah SMK YPKK 1 Sleman
yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis sehingga dapat memperoleh data sesuai topik yang diteliti.
9. Ibu Dra. Sri Puji Astuti selaku guru pengampu kewirausahaan SMK YPKK 1
Sleman yang telah meluangkan waktu bagi penulis ditengah kesibukan mengajar.
10. Seluruh siswa kelas XII SMK YPKK 1 Sleman yang telah membantu
penelitian.
11. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak_ku Bertus Sipayung dan Ibuku Fransiska
Hardjanti). Tiada kata dan tindakan yang mampu membalas semua kasih sayang, doa, perhatian, material dan setiap ”tetes peluh” yang kalian keluarkan untuk anakmu ini.
12. Adikku Yohanes Romando Sipayung, terima kasih atas dukungan dan
pengertiannya.
13. R. Ndadap (opong bruder), Eyangkung S. Kinardi (alm), Eyangti, bu’de2 dan
om2 dari Keluarga Gondang Solo, uda’, inang uda’ rey dan lain-lain,xi terimakasih atas doa nya selalu buat segala bantuan dan semangat yang kalian berikan selama ini.
14. Kurnia Martika Sari, Lelly Sestyaningrum, terimakasih atas bantuan kalian
selama ini yang telah banyak membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini sampai selesai.
15. Christina Ida Fatriani, terima kasih atas dorongan dan doanya selalu menyertai
penulis dalam suka dan duka.
16. Sahabat-sahabatku: Anton, jojo, rinto (ayo segera menyusul nih..), dan hendri,
terima kasih atas dukungan, semangat, canda tawa yang selalu menghiburku dikala mengalami kepenatan dalam menyusun skripsi ini dan atas sumbang saran dan bantuannya sehingga aku dapat menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman seperjuanganku angkatan 2005 (ari, rinto, jojo, darwis, anton,
mery, yosephin, rinda, ita, kiki, lelly, nia, lia, ika, andri, dwi, tina, dll atas bantuan, dukungan kerjasama serta semangat yang telah diberikan dalam proses penyempurnaan skripsi ini dan atas semua kenangan dan canda tawa selama kita kuliah bersama di kampus kita tercinta.
18. Semua pihak yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu atas semua dukungan
yang telah diberikan dalam penulisan skripsi ini.xii Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi
ini menjadi lebih baik. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya.Yogyakarta, 01 Februari 2010 Penulis, Ignatius Kurniawan Sipayung
xiii
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................... v MOTO ................................................ ............................................................ vi HALAMAN PERSEMBAHANN.................................................................. vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1 A. Latar Belakang .....................................................................................
1 B. Rumusan Masalah ................................................................................
7 C. Tujuan Penelitian .................................................................................
7 D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
9 A. Hakikat dan Dasar Kewirausahaan ......................................................
9 1. Pengertian Kewirausahaan .......................................................
9
xiv
2. Ciri-ciri dan Watak Wirausaha.................................................
10 B. Pendidikan Sistem Ganda ....................................................................
15 1. Pengertian Sistem Ganda…………………………………….
15 2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda ............................................
16 3. Praktek Industri ........................................................................
17 4. Manfaat Praktek Industri..........................................................
17 C. Jenis Pekerjaan Orang Tua...................................................................
19 D. Kondisi Lingkungan.............................................................................
20 E. Minat Berwirausaha .............................................................................
25 1. Pengertian Minat ......................................................................
25 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat...............................
27 3. Macam-Macam Minat..............................................................
28
4. Wirausaha................................................................................. 29 F. Kerangka Berpikir................................................................................
29
1. Pengaruh Praktek Industri Terhadap
Minat Berwirausaha .................................................................
29
2. Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua Terhadap
Minat Berwirausaha .................................................................
30
3. Pengaruh Kondisi Lingkungan Terhadap
Minat Berwirausaha .................................................................
31
4. Pengaruh Praktek Industri, Jenis Pekerjaan Orang Tua dan
Kondisi Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha ...............
33
xv
G. Rumusan Hipotesis ..............................................................................
34 BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................
35 A. Jenis Penelitian.....................................................................................
35 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..............................................................
35 C. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................................
36
1. Populasi Penelitian......................................................................
36
2. Sampel Penelitian .......................................................................
36 D. Variabel Penelitian ...............................................................................
37 E. Teknik Pengukuran ..............................................................................
39 F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................
43 G. Teknik Analisis Data............................................................................
44
1. PengujiAn Instrumen Penelitian .................................................
44
2. Uji Prasyarat Analisis..................................................................
49
3. Pengujian Hipotesis Penelitian....................................................
53 BAB IV GAMBARAN UMUM.....................................................................
60 A. Sejarah SMK YPKK 1 Sleman ............................................................
60 B. Visi dan Misi SMK YPKK 1 Sleman ..................................................
62 C. Organisasi Sekolah SMK YPKK 1 Sleman .........................................
62 D. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK YPKK 1 Sleman .........
63 E. Fasilitas Pendidikan dan Latihan .........................................................
65 F. Usaha Penempatan Lulusan .................................................................
66
xvi
G. Siswa SMK YPKK 1 Sleman...............................................................
66 H. Guru dan Karyawan SMK YPKK 1 Sleman........................................
67 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN................................................... 70
A. Deskripsi data...................................................................................... 70
B. Pengujian Prasyarat Analisis .............................................................. 74
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ........................................................... 79
D. Pembahasan........................................................................................ 87
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN ................................................................................... 95 A. Kesimpulan........................................................................................ 95 B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 96 C. Saran.................................................................................................. 96 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xvii
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Urutan Mencapai Minat............................................................26
xix
66 Tabel IV.4 Guru dan Karyawan SMK YPKK 1 Sleman ..............................
79 Tabel V.6 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua (ayah) dengan Minat Berwirausaha........................................................
72 Tabel V.5 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Praktek Industri dengan Minat Berwirausaha........................................................
72 Tabel V.4 Penilaian Minat Berwirausaha ....................................................
71 Tabel V.3 Penilaian Kondisi Lingkungan Tempat Tinggal .........................
70 Tabel V.2 Penilaian Jenis Pekerjaan Orang Tua..........................................
67 Tabel V.1 Penilaian Praktek Industri ...........................................................
65 Tabel IV.3 Siswa SMK YPKK 1 Sleman ...................................................
DAFTAR TABEL
Tabel II.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan ....................................64 Tabel IV.2 Fasilitas Belajar SMK YPKK 1 Sleman ....................................
49 Tabel IV.1 Ruangan SMK YPKK 1 Sleman.................................................
47 Tabel III.6 Hasil Pengujian Realibilitas ....................................................
46 Tabel III.5 Hasil Pengujian Validitas Minat Berwirausaha ..........................
42 Tabel III.4 Hasil Pengujian Validitas Praktek Industri .................................
40 Tabel III.3 Minat Berwirausaha ....................................................................
10 Tabel III.2 Praktek Industri ...........................................................................
80
Tabel V.7 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Jenis Pekerjaan Orang Tua (Ibu) dengan Minat Berwirausaha .......................................................
82 Tabel V.8 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Kondisi Lingkungan dengan Minat Berwirausaha .......................................................
83 Tabel V.9 Ringkasan Hasil Uji Pengaruh Praktek Industri Jenis Pekerjaan Orang Tua dan Kondisi Lingkungan dengan Minat Berwirausaha ...................................................................
85
xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada mulanya dunia pekerjaan menggunakan tenaga kerja manusia
pada berbagai jenis dan tingkat pekerjaan. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi menyebabkan banyak dunia kerja menggunakan teknologi dalam berbagai bidang usaha, maka lapangan pekerjaan menjadi semakin menyempit karena tenaga kerja telah digantikan dengan tenaga mesin. Permasalahan yang muncul tidak hanya semakin sempitnya lapangan pekerjaan, tetapi juga laju pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan munculnya pengangguran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah para angkatan kerja dapat menciptakan suatu lapangan pekerjaan serdiri.
Dalam menjalankan suatu usaha membutuhkan manusia yang berkemampuan profesional di bidang masing-masing dalam berbagai aspek kehidupan. Untuk menjadi manusia yang berkemampuan profesional perlu belajar. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting untuk membentuk sumber daya yang berkualitas, berdaya saing dan profesional. Seperti mana yang telah ditetapkan dalam undang-undang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1993-1998 tujuan pendidikan nasional adalah membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha, berbudi pekerti luhur, kepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat dan jasmani (Palupi, 2008:5) Untuk itu peran dukungan sekolah agar terciptanya tujuan pendidikan nasional Indonesia yang diharapkan. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) sebagai salah satu pendidikan kejuruan yang diharapkan menghasilkan sumber daya manusia produktif, memiliki ketrampilan dan kemampuan dan siap kerja namun juga dapat menciptakan lapangan kerja. Hal ini seiring dengan dari tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang sebagaimana telah ditegaskan dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 pada pasal 15 UU SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Tujuan umum pendidikan menengah kejuruan yakni : (1) meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab , (3) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa indonesia, (4) mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan hidup, dengan secara aktif turut memelihara dan melestarikan lingkungan hidup serta memanfaatkan sumber daya alam dengan efektif dan efisien. Sedangkan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan yakni: (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di pelayanan kesehatan gigi dan mulut dan dunia usaha lainnya sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. (2) menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlianyang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih (Depdiknas, 2007). Dengan adanya tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan tersebut, maka akan mendukung pelaksanaan dari Praktek Industri (PI). Dimana adanya praktek industri ini akan memberikan pengalaman bagi siswa dalam terjun ke dunia usaha.
Pelaksanaan dari praktek industri itu sendiri merupakan salah satu upaya mencapai tujuan penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dengan melalui pendidikan sistem ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut dan para siswa yang melaksanakan praktek industri diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Pelaksanaan praktek industri ini secara tidak langsung akan memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam bekerja. Pengalaman yang diperoleh pada saat melaksanakan praktek industri secara tidak langsung dapat mempercepat transisi siswa dari sekolah ke dunia industri, selain mempelajari cara mendapatkan pekerjaan juga, siswa dapat belajar bagaimana memiliki pekerjaaan yang relevan dengan bakat dan minatnya. Pengalaman dalam hal ini adalah pengalaman yang didapat setelah melaksanakan praktek industri sehingga pengalaman kerja inilah yang akan menentukan minat siswa untuk berwirausaha karena didalam industri siswa diajarkan untuk bekerja dengan kemampuan sendiri sehingga mereka akan mandiri.
Minat berwirausaha yaitu kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung macam-macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami. Dari pengalaman dari pelaksanan praktek industri maka akan muncul ketertarikan untuk berwirausaha dan menjadikan seorang wirausahawan yang tangguh. Wirausahawan adalah orang yang berjiwa berani dalam mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Dengan adanya ketertarikan untuk berwirausaha maka akan dapat menciptakan lapangan kerja. Khususnya di Indonesia, dimana lapangan kerja semakin sulit didapat sehingga menyebabkan banyak pengangguran di Indonesia. Jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus tahun 2008 mencapai 9,39 juta jiwa atau 8,39 persen dari angkatan kerja. Walaupun angka pengangguran tersebut mengalami penurunan, dimana pada bulan Februari tahun 2008 sebesar 9,43 juta jiwa (Tempo, 5 Januari 2009). Melihat jumlah pengangguran yang cukup banyak diperlukan wirausahawan agar dapat menciptakan lapangan kerja sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Hingga saat ini wirausahawan yang dimiliki Indonesia sangat sedikit, dimana dari 220 juta lebih penduduk Indonesia hanya memiliki sekitar 0,018 persen wirausahawan dari jumlah penduduknya (Rudyanto, 2007). Selain itu lulusan dari SMK yang berwirausaha sangat sedikit, salah satu nya di SMK YPKK 1 Sleman yang mana lulusannya yang berwirausaha sekitar 1,63% dan dimana sisanya bekerja dan belum bekerja (Dok.SMK YPKK, 2008). Untuk itu suatu tantangan ke depan bagi Indonesia agar dapat melahirkan lebih banyak wirausahawan muda Sehingga agar dapat menciptakan lapangan kerja dan dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Jenis pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor juga yang mempunyai peranan terhadap minat berwirausaha pada anak. Dengan jenis pekerjaan orang tua yang berbeda-beda maka akan berbeda pula pengaruhnya terhadap minat berwirausaha pada anak. Dalam hal ini jenis pekerjaan orang tua dibedakan menjadi dua yakni jenis pekerjaan orang tua yang berwirausaha dan jenis pekerjaan orang tua yang bukan berwirausaha. Oleh karena itu minat berwirausaha juga berpengaruh pada jenis pekerjaan orang tua. Selain dari jenis pekerjaan orang tua yang mempengaruhi minat berwirausaha, peran dari kondisi lingkungan juga
ikut membantu anak. Dimana dengan adanya dukungan dari lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat akan membantu minat anak untuk berwirausaha. Dimana pada lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mempengaruhi minat, bakat dan potensi anak agar dapat berkembang dan tumbuh secara optimal. Pada lingkungan sekolah merupakan lingkungan kedua yang mempengaruhi setelah lingkungan keluarga, yang mana membantu siswa untuk dapat mengembangkan potensi dan mendorong siswa untuk berwirausaha dan lingkungan yang ketiga yakni lingkungan masyarakat setelah lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah yang juga mempengaruhi perkembangan minat berwirausaha. Dukungan dari lingkungan itu semua akan membuat kepercayaan semakin kuat untuk menjadi wirausahawan.Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian “ PENGARUH PRAKTEK INDUSTRI, JENIS PEKERJAAN ORANG TUA DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP MINAT SISWA UNTUK BERWIRAUSAHA “.
Penelitian ini merupakan studi kasus di SMK YPKK 1 Sleman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh praktek industri terhadap minat siswa untuk berwirausaha ?
2. Bagaimanakah pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa untuk berwirausaha ?
3. Bagaimanakah pengaruh kondisi lingkungan terhadap minat siswa untuk berwirausaha.
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, peneliti mempunyai tujuan yang akan dicapai dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh praktek industri terhadap minat siswa untuk berwirausaha
2. Untuk mengetahui pengaruh jenis pekerjaan orang tua terhadap minat siswa untuk berwirausaha
3. Untuk mengetahui pengaruh kondisi lingkungan terhadap minat siswa untuk berwirausaha.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1.
Bagi Peneliti Hasil penelitian bagi peneliti sangat bermanfaat yaitu dapat mengetahui minat siswa berwirausaha tersebut dipengaruhi oleh apa saja.
2. Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat menjadi informasi kepada guru dalam mengetahui minat para siswanya sehingga guru dapat mengambil sikap dalam mengarahkan peserta didiknya.
3. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat menjadi data dan informasi bagi sekolah dalam rangka memahami minat berwiraswasta bagi para peserta didiknya sehingga pihak sekolah dapat mengambil sikap lebih tepat dalam mengarahkan dan mendidik peserta didik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakikat dan dasar kewirausahaan
1. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif dan kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam rangka meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. Beberapa definisi pengertian kewirausahaan menurut beberapa pendapat ahli antara lain: menurut Zimmerer (Suryana, 2008:14) kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya memanfaatkan peluang yang dihadapi setiap hari (applying creativity and innovation to solve the problems and to exploit opportunities that people face everday). Menurut Peter F.Drucker (Suryana, 2008:13) kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dan baru. Sedangkan Menurut Peter Hisrich (Suryana, 2008:13) kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, resiko dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. Dapat disimpulkan dari pengertian kewirausahaan bahwa kemampuan dalam menciptakan sesuatu dengan kreativitas dan inovasi
2. Ciri-ciri dan watak wirausaha
Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan usahnya atau bisnisnya. Dimana dia bebas untuk merancang, mengelola dan mengendalikan usahanya. Menurut Meredith (Suryana, 2008:24) seorang wirausaha memiliki ciri-ciri dan watak sebagai berikut:
Tabel II.1 Karakteristik dan Watak Kewirausahaan
CIRI-CIRI WATAK
Memiliki kepercayaan diri yang
- Percaya diri kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis. Kebutuhan untuk berprestasi,
- Berorientasi pada tugas berorientasi laba, mempunyai dan hasil dorongan kuat, energik, tekun dan tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif. Mampu mengambil risiko yang
- Berani mengambil risiko dan menyukai wajar tantangan Berjiwa kepemimpinan, mudah
- Kepemimpinan beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik. Inovatif, kreatif, fleksibel.
- Keorisinilan Memiliki visi dan perspektif
- berorientasi pada masa terhadap masa depan depan a.
Percaya diri Dengan kepercayaan diri maka akan memiliki nilai kenyakinan, optimisme, individualitas dan ketidaktergantungan. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri cenderung memiliki
(Suryana, 2004:39). Orang yang percaya diri memiliki kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sistematis, berencana, efektif dan efisien. Keberanian yang tinggi dalam mengambil resiko dan perhitungan matang yang diikuti dengan optimism harus disesuaikan dengan kepercayaan diri. Optimisme dan keberanian mengambil resiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh kepercayaan diri. Kepercayaan diri ditentukan oleh kemandirian dan kemampuan diri sendiri. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi relative lebih mampu menghadapi dan
menyelesaikan masalah sendiri tanpa bantuan orang lain.
b.
Berorentasi pada Tugas dan Hasil Seseorang selalu mengutamakan tugas dan hasil adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorentasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif artinya selalu ingin mencari dan memulai sesuatu. Untuk memulai diperlukan adanya niat dan tekad yang kuat serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan menyusul, sehingga usahanya semakin maju dan berkembang.
Dalam kewirausahaan, peluang hanya diperoleh apabila terdapat inisiatif. Perilaku inisiatif ini biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman selama bertahun-tahun, dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap dan semangat berprestasi.
c.
Keberanian Mengambil Resiko Kemauan dan kemampuan untuk mengambil resiko merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar memulai atau berinisiatif. Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha- usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Dengan demikian, keberanian untuk menanggung resiko yang menjadi nilai kewirausahaan adalah pengambilan resiko yang penuh dengan perhitungan dan realistis. Kepuasaan yang besar diperoleh apabila berhasil dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara realitis. Situasi resiko kecil dan resiko tinggi dihindari karena sumber kepuasan tidak mungkin didapat pada masing-masing situasi tersebut. Artinya, wirausaha menyukai tantangan yang sukar namun dapat dicapai (Meredith, 1996:37). Jadi pengambil resiko lebih menyukai tantangan dan peluang. Oleh sebab itu, pengambil resiko ditemukan pada orang-orang yang inovatif da kreatif yang merupakan bagian terpenting dari perilaku kewirausahaan. d.
Kepemimpinan Seorang wirausaha yang berhasil selalu memiliki sifat kepemimpinan, kelaporan, dan keteladanan. Ia selalu ingin tampil berbeda menjadi yang pertama dan lebih menonjol. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga menjadi pelopor dalam proses produksi maupun pemasaran. Karena itu, perbedaan bagi seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan merupakan sumber pembarauan untuk menciptakan nilai. Dalam karya dan karsanya, wirausaha selalu ingin tampil baru dan berbeda. Karya dan karsa yang berbeda akan dipandang sebagai sesuatu yang baru dan dijadikan peluang. Banyak hasil karya wirausaha yang berbeda dan dipandang baru seperti computer, mobil, minuman dan lain-lain.
e. Berorentasi ke Masa Depan Orang yang berorentasi ke masa depan adalah orang yang memiliki persepktif dan pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh ke masa depan, maka ia selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada saat ini. Meskipun terdapat resiko yang mungkin terjadi, ia tetap tabah untuk mencari peluang dan tantangan demi pembaharuan masa depan. Pandangan yang jauh ke depan membuat wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah ada saat ini. Oleh sebab itu, ia selalu mempersiapkannya dengan mencari suatu peluang.
f. Keorsinalan Nilai inovatif, kreatif dan fleksibilitas merupakan unsure- unsur keorsinalan seseorang. Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara yang lebih baik (Wirasasmita, 1994:7) dengan ciri-ciri : tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini meskipun cara tersebut cukup baik, selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya, selalu ingin tampil beda atau memanfaatkan perbedaan. Hardvard’s Theodore Levitt (suryana, 2004:42) mengemukakan definisi inovasi dan kreativitas lebih mengarah pada konsep berpikir dan bertindak yang baru. Kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan dan menemukan cara baru dalam melihat permasalahan dan peluang yang ada. Sedangkan inovasi adalah kemampuan mengaplikasikan solusi yang kreatif terhadap permasalahan dan peluang yang ada untuk lebih memakmurkan kehidupan masyarakat. Jadi kreativitas adalah kemampuan menciptakan gagasan baru sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu yang baru.
B. Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
1. Pengertian Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
Pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian professional, yang memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional(http). Pengertian pendidikan sistem ganda menurut (Depdikbud, 1994:10) sebagai berikut : Program pendidikan dan pelatihan dengan system ganda pada SMK yang pada programnya dirancang dan dilaksanakan bersama SMK dengan dunia usaha / instansi terkait sedangkan menurut (Wardiman Djojonegoro, 1994:10) mengemukan bahwa: Pendidikan sistem ganda pada dasarnya adalah suatu penyelenggaraan pendidikan yang mengintegrasikan secara tersistem kegiatan pendidikan
(teori) di sekolah dengan kegiatan pendidikan (praktik) di industri.
Dapat disimpulkan pengertian dari pendidikan sistem ganda adalah suatu bentuk program pendidikan dan pelatihan bagi siswa yang gunanya mempersiapkan terjun langsung ke dunia kerja dan dunia usaha. Pendidikan sistem ganda itu sendiri dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional di bidangnya juga semakin menumbuhkan minat berwirausaha dengan adanya dilaksanakan pendidikan sistem ganda ini yang berwujud praktek industri.
2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda
Pendidikan sistem ganda (PSG) adalah wujud dari Praktik Industri (PI) yang merupakan suatu sistem dari pendidikan kejuruan, yang mana semua kegiatan PSG mengacu pada prinsip dasar pendidikan kejuruan. Untuk itu semua komponen yang terlibat dalam praktek industri harus saling mendukung dan bekerja sama baik dari pihak sekolah maupun dunia industri agar pelaksanaan praktek industri terlaksana. Menurut (Depdikbud, 1994:7) tujuan dari pelaksanaan pendidikan sistem ganda (PSG) sebagai berikut : a.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan atau ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja b. Memperkokoh “link and match” (keterkaitan dan kesepadanan) antara pihak sekolah dan pihak dunia industri c. Meningkatkan efisiensi program pendidikan dan pelatihan ketenagakerjaan yang berkualitas d.
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian proses pendidikan e.
Memperoleh tenaga yang memiliki keahlian professional.
3. Praktek Industri (PI) Pelaksanaan praktek industri merupakan salah satu upaya mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan sistem ganda tersebut.
Praktek industri adalah praktek keahlian produktif yang dilaksanakan di industri yang berbentuk penerapan ilmu-ilmu yang mana telah diberikan di sekolah dengan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa ( pekerjaaan yang sesungguhnya ) di industri atau perusahaan. Dengan pembekalan dari pelaksanaan praktek industri ini dapat mempraktekkan keahliaan nya sesuai dengan jurusannya masing-masing serta menambah keahlian baru yang diperoleh selama pelaksanaan praktek industri di luar sekolah sehingga menjadi bekal kelak agar dapat terjun langsung ke dunia kerja yang mana tujuan dari sekolah menengah kejuruan ini dimana siswa-siswa setelah lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat langsung kerja atau dapat membuka usaha sendiri untuk berwirausaha sendiri
4. Manfaat Praktek Industri Manfaat yang diperoleh dari praktek industri menurut (Anwar, 2005:50) antara lain :
a.
Bagi siswa
- Hasil belajar akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan memiliki keahlian professional sebagai bekal mencari kerja dan mengembangkan diri secara berkelanjutan
- Waktu yang diperlukan untuk mencapai keahlian professional lebih singkat karena telah dilatih pada saat sekolah
- Keahlian professional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan kepercayaan diri peserta didik yang selanjutnya dapat mendorong mereka untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
b.
Bagi sekolah
- Terjaminnya pencapaian tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta didik
- Tanggungan biaya pendidikan menjadi ringan
- Terdapat kesesuaian antara program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja
- Memberi keputusan bagi penyelenggara pendidikan c.
Bagi dunia usaha / dunia industri
- Dapat mengetahui secara tepat kualitas peserta didik yang belajar
- Pada batas-batas tertentu selama masa pendidikan peserta didik tenaga kerja yang dapat member keuntungan Dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu
- pengetahuan, teknologi dan seni yang relevan Memberi kepuasan bagi dunia usaha / dunia industri karena ikut
- serta menentukan hari depan bangsa
C. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Defini jenis menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah yang mempunyai ciri (sifat, keturunan dan sebagainya) yang khusus, macam sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat, dikerjakan, dan sebagainya); tugas kewajiban; hasil bekerja; perbuatan (Depdikbud, 1995:410;488). Orang tua secara umum dapat dikatakan bahwa kelompok sosial terkecil yang terdiri ayah dan ibu atau salah satu dari keduanya serta wali yang bertanggung jawab terhadap anak (Suhartin, 1984:6). Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud dengan jenis pekerjaan orang tua adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan oleh orang tua untuk memperoleh penghasilan. Jenis pekerjaan orang tua siswa yang satu tentu berbeda dengan jenis pekerjaan orang tua siswa yang lain. Jenis pekerjaan itu sendiri dibedakan menjadi dua jenis yaitu : a.
Pekerjaan pokok Pekerjaan pokok adalah pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak atau belum mencukupi untuk keperluan hidup, maka perlu diusahkan adanya penghasilan lain di luar penghasilan pokok yang disebut sebagai pekerjaan dengan penghasilan tambahan b. Pekerjaan sampingan Pekerjaan sampingan adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup. Sifat pekerjaan sampingan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok. Pekerjaan ini sama seperti halnya pekerjaan pokok yaitu tidaklah sama untuk masing-masing orang. Dalam penelitian ini jenis pekerjaan orang tua digolongkan menjadi dua yaitu (1) pekerjaan yang berwirausaha dan (2) pekerjaan yang bukan berwirausaha.
D. Kondisi Lingkungan
Setiap manusia yang hidup mau tidak mau harus selalu berhubungan dengan lingkungan. Dimana dalam melakukan segala aktivitas dan bersosialisasi maupun berinteraksi manusia selalu berhubungan dengan lingkungan. Menurut Soedomo Hadi (2003:84) pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di luar orang-orang pergaulan dan yang mempengaruhi perkembangan anak seperti : iklim, alam sekitar, situasi ekonomi, perumahan, makanan, pakaian, orang-orang tetangga dan lain-lain. Sedangkan menurut Komarudin (1993:142) lingkungan merupakan keseluruhan atau setiap aspek dari gejala sosial kultur yang mengelilingi dan mempengaruhi individu.