Pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa : studi kasus siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

(1)

xx ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN, JIWA KEWIRAUSAHAAN, DAN LATAR BELAKANG PEKERJAAN ORANG

TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA

Studi Kasus Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

Ana Nurfiana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa; (2) jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa; (3) latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Januari, 24 Januari, 26 Januari dan 27 Januari 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta yang terdiri dari 1.296 siwa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa jurusan akuntansi, pemasaran, dan administrasi perkantoran tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 193 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi ganda dan chi square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; sig. = 0,000 < a 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; sig. = 0,000 < a 0,05); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa (X2hitung = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < a 0,05 dan Spearman


(2)

xxi ABSTRACT

THE EFFECT OF UNDERSTANDING THE CONCEPT OF ENTREPRENEURSHIP, THE SPIRIT OF ENTERPRENEURSHIP, AND PARENTS’ OCCUPATION TOWARDS THE INTEREST OF BEING AN

ENTERPRENEUR

A Case Study on The Twelfth Class of One State Vocational High School Students Yogyakarta and Seven State Vocational High School Students

Yogyakarta, 2011/2012 Ana Nurfiana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2012

The study aims to determine whether there is a positive and significant effect of: (1) understanding the concept of enterpreneurship towards the student’s interest in enterpreneursip, (2) the spirit of entrepreneurship towards the student’s interest in entrepreneurship, (3) the parents’ occupation towards the student’s interest of being an entrepreneurship.

The research was carried out on January 14, January 24, 26 January and January 27, 2012. The data were collected by distributing questionnaires. The population in this study were students of One State Vocational High School Students Yogyakarta and Seven State Vocational High School Students Yogyakarta which consists of 1,296 students. The samples in this study were 193 students majoring in accounting, marketing, and administrative offices of the 2011/2012 school year. The sampling technique was purposive sampling. The data analysis techniques in this study were multiple regression and chi square.

The results show that: (1) there is a positive and significant understanding the concept of entrepreneurship towards the students’ interest in entrepreneurship (ry1.2 = 0,321; sig. = 0,000 < a 0,05), (2) there is a positive and significant effect of the spirit of entrepeneurship towards the students’ interest in entrepreneurship (ry2.1 = 0,388; sig. = 0,000 < a 0,05), (3) there is a negative and significant effect of parents’ occupation towards the students’ interest in entrepreneurship (X2count = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < a 0,05 and Spearman Correlation -0,181).


(3)

PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN,

JIWA KEWIRAUSAHAAN, DAN LATAR BELAKANG

PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA SISWA

Studi Kasus Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta Dan SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Ana Nurfiana NIM: 081334079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(4)

i

PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN,

JIWA KEWIRAUSAHAAN, DAN LATAR BELAKANG

PEKERJAAN ORANG TUA TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA SISWA

Studi Kasus Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta Dan SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Ana Nurfiana NIM: 081334079

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2012


(5)

(6)

(7)

iv

P ersembahan

S

eiring rasa syukur dan atas

R idho-M u

, skripsi ini kepersembahkan

kepada:

A yahanda

“M arno”

&

I bunda

“M inah”

yang telah melahirkan serta memberikan kasih saying dan

mencurahkan segala rasa cinta serta selalu memberikan doa-doa yang tiada

hentinya.

A dik-adik

ku

tercinta “D ewi”

&

“A ngga”

pendorong semangatku untuk segera menyelesaikan study ini.

S

eluruh

keluarga besar “

S ardjo I dris”

&

“S utorejo”

S

eluruh

para pendidik

yang senantiasa memberikan

inspirasi hidup untuk ku.

A

lmamaterku

tercinta

U niversitas

S anata D harma Y ogyakrta”


(8)

v

Motto

T

ak ada rahasia untuk menggapai

sukses

.

Sukses

itu dapat terjadi karena

persiapan

,

kerja keras

, dan mau

belajar

dari

kegagalan. (Collin Powell)

S

emangat

,

tekat

,

kegigihan

itu

kekuatan

yang mampu mebawamu pada

impian

yang ingin kamu

wujudkan

.

S

elama takut

mencoba

, kamu tidak akan pernah

tahu seberapa

hebat

nya dirimu.

K

erja

yang dilakukan dengan

baik

, memberikan ke

baik

an kepada orang yang

melakukan

nya.

(George S. Clason)


(9)

(10)

(11)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... xx

ABSTRACT ...xxi

KATA PENGANTAR ...xvi

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 6


(12)

ix

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A. Tinjauan Pustaka ... 8

1. Minat Berwirausaha ... 8

a. Pengertian Minat ... 8

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ... 9

2. Pemahaman Konsep Kewirausahaan ... 11

a. Pengertian Wirausaha ... 11

b. Pengertian Kewirausahaan ... 12

c. Pengertian Pemahaman Konsep Kewirausahaan ... 16

3. Jiwa Kewirausahaan ... 17

4. Latar Belakang Pekerjaaan Orang Tua ... 19

a. Pengertian Latar Belakang ... 19

b. Pengertian Pekerjaan ... 19

c. Pengertian Orang Tua ... 20

5. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 23

6. Kerangka Berfikir ... 24

7. Paradigma Penelitian ... 28

8. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian ... 29


(13)

x

C. Populasi dan Sampel ... 30

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Pengujian Instrumen Penelitian ... 39

G. Teknik Analisis Data ... 47

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Deskripsi Data ... 55

B. Analisis Prasyarat Data ... 60

C. Pengujian Hipotesis ... 63

D. Pembahasan ... 71

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Keterbatasan Penelitian ... 75

C. Saran... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 79 LAMPIRAN


(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Skala Likert Skor Pertanyaan ... 34

Tabel 3.2. Operasional Variabel Pemahaman Konsep Kewirausahaan ... 36

Tabel 3.3. Operasional Variabel Jiwa Kewirausahaan... 37

Tabel 3.4. Operasional Variabel Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua ... 37

Tabel 3.5. Operasional Variabel Minat Berwirausaha ... 38

Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Minat Berwirausaha ... 40

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Pemahaman Konsep Kewirausahaan ... 42

Tabel 3.8. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Jiwa Kewirausahaan ... 43

Tabel 3.9. Kriteria Koefisien Korelasi Reliabilitas ... 45

Tabel 3.10. Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ... 46

Tabel 3.11 Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi ... 50

Tabel 3.12. Kriteria Nilai r ... 53

Tabel 4.1. Responden Penelitian... 54

Tabel 4.2. Jenis Kelamin Responden ... 55

Tabel 4.3. Deskripsi Minat Berwirausaha ... 56


(15)

xii

Tabel 4.5. Deskripsi Jiwa Kewirausahaan ... 58 Tabel 4.6. Deskripsi Latar Belakang pekerjaan Orang Tua ... 59 Tabel 4.7. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing

Variabel Penelitian ... 60 Tabel 4.8. Rangkuma Hasil Pengujian Linieritas ... 62 Tabel 4.9 . Hasil Analisis Regresi Pemahaman Konsep

Kewirausahaan dan Jiwa Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha ... 64 Tabel 4.10. Tabel Kontingensi Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan

Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha ... 68 Tabel 4.11. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Latar Belakang


(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR


(17)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN ... 81

A. Kuesioner Penelitian ... 82

B. Lembar Jawab Penelitian ... 88

LAMPIRAN 2. DATA INDUK PENELITIAN ... 90

A. Data Induk Variabel Minat Berwirausaha ... 91

B. Data Induk Variabel Pemahaman Konsep Kewirausahaan ... 96

C. Data Induk Jiwa Kewirausahaan ...102

D. Data Induk Penelitian Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua ...111

LAMPIRAN 3. PAP II DAN PENGUKURAN HIPOTESIS ...117

A. Pengukuran Deskripsi Data ...118

B. Pengukuran Uji Hipotesis ...119

LAMPIRAN 4. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ...121

A. Validitas Minat Berwirausaha ...122

B. Validitas Pemahaman Konsep Kewirausahaan ...123

C. Validitas Jiwa Kewirausahaan ...124

D. Reliabilitas Minat Berwirausaha ...127

E. Reliabilitas Pemahaman Konsep Kewirausahaan ...128

F. Reliabilitas Jiwa Kewirausahaan ...128

LAMPIRAN 5. PENGUJIAN NORMALITAS DAN LINIERITAS ...129


(18)

xv

B. Uji Linieritas Pemahaman Konsep Kewirausahaan dengan Minat

Berwirausaha ...130

C. Uji Linieritas Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha ...131

LAMPIRAN 6. HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS...132

A. Regresi Linier Ganda ...133

B. Chi Square ...134

LAMPIRAN 7. DAFTAR TABEL STATISTIK ...136

A. Tabel r Produk Moment ...137

B. Table of F-statistics ...138


(19)

xvi

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi program sarjana pada Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terselesaikan tidak terlepas dari bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah memberikan semangat, saran, ide, dan penghiburan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan skripsi ini kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar, memberikan saran dan masukan demi kesempurnaan penyelesaian skripsi ini sampai selesai.


(20)

xvii

5. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. dan Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji terimakasih atas waktu, saran dan kritik, sehingga dapat melaksanakan ujian skripsi ini dengan baik.

6. Seluruh bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staf karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 1 Yogyakarta dan SMA Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 yang telah berkenan meluangakan waktu dan tenaga dalam membantu melaksanakan penelitian guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku tercinta Ayahanda Marno dan Ibunda Minah yang telah memberikan doa, cinta, dan dukungan baik moril maupun materil kepada ku dalam segala hal. Terimakasih untuk segalanya yang telah kalian berikan karena kekuatan dan cinta kalian telah mengajarkan ku banyak hal. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebahagian dunia akhirat kepada Ayahanda dan Ibunda. I LOVE YOU FOREVER..

9. Kedua adik tercinta Dewi dan Angga yang juga telah memberikan doa, cinta, dan dukungan. Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk hidup kalian dan semua akan indah pada waktunya. I LOVE YOU FOREVER..


(21)

xviii

10. Nenek dan kakek ku tercinta beserta seluruh keluarga besar ku terimakasih untuk semua doa, cinta, dan dukungan yang telah diberikan kepada ku selama menyelesaikan studi ini. I Love You Forever..

11. Sepupuku Mey dan Arya terimakasih untuk semua doa, cinta, dan dukungan yang telah diberikan kepada ku. I Miss You..

12. Sahabat-sahabat BFF ku tercinta Yohana Anna Puspitasari, Chatarina Pristi Fitria Cahyani, Friska Ari Kusumawati, Puri Ratnasari, Yustina Rista Apriliyanti, Mathias Windyananto Ardhi, Yohanes Adi Putra, Blasius Priyandono, Vincentius Priyo Susanto, Br. Petrus Paulus Pangemanan. Terimakasih atas cinta kalian yang luar biasa yang bisa menerima kekurangan ku dan mengajarkan ku akan arti persahabatan sejati. Sangat bangga sekali bisa mengenal kalian lebih dekat. Penuh kenangan yang tidak akan terlupakan untuk kebersamaan kita selama ini. BEST FRIEND FOREVER. Miss You All Guys..

13. Satriadhi Parabowo tersayang pendorong semangatku terimakasih atas cinta, doa, kesabaran, pengertian dan pengorbanannya. Love You..

14. Teman-teman satu bimbingan Yustina Priska Raga, Mega Widya Kumaladewi, Eksiningrum terimakasih atas dukungan dan kerjasama kalian. 15. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2008 terima kasih atas semangat dan dorongan kalian serta segala informasi, waktu, kebersamaan kalian, perhatian teman-teman yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(22)

xix

16. Teman-teman Omni-Kost terimakasih buat dukungan kalian dalam penyusunan skripsi ini dan juga terimakasih buat kebersamaan serta kekeluargaan yang terjalin selama kita tinggal bersama (Nana, Friska, Niken, Cici, Anna K, Nila, Yulia, Bertha). Selalu rindu kalian..

17. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu demi satu yang turut mendukung dengan doa-doa hingga skripsi ini dapat terselesaikan. Terimakasih penulis ucapkan atas kebaikan semua pihak, biarlah Allah SWT yang membalas semuanya dengan limpahan Rahmat dan Karuanianya yang tak terhingga.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi tercapainya penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak siapa saja yang berkepentingan terhadap skripsi ini.

Yogyakarta, 16 Nopember 2012 Penulis,


(23)

xx ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN KONSEP KEWIRAUSAHAAN, JIWA KEWIRAUSAHAAN, DAN LATAR BELAKANG PEKERJAAN ORANG

TUA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA

Studi Kasus Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

Ana Nurfiana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2012

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa; (2) jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa; (3) latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 14 Januari, 24 Januari, 26 Januari dan 27 Januari 2012. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta yang terdiri dari 1.296 siwa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa jurusan akuntansi, pemasaran, dan administrasi perkantoran tahun ajaran 2011/2012 yang terdiri dari 193 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi ganda dan chi square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; sig. = 0,000 < a 0,05); (2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; sig. = 0,000 < a 0,05); (3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa (X2hitung = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < a 0,05 dan Spearman


(24)

xxi ABSTRACT

THE EFFECT OF UNDERSTANDING THE CONCEPT OF ENTREPRENEURSHIP, THE SPIRIT OF ENTERPRENEURSHIP, AND PARENTS’ OCCUPATION TOWARDS THE INTEREST OF BEING AN

ENTERPRENEUR

A Case Study on The Twelfth Class of One State Vocational High School Students Yogyakarta and Seven State Vocational High School Students

Yogyakarta, 2011/2012 Ana Nurfiana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2012

The study aims to determine whether there is a positive and significant effect of: (1) understanding the concept of enterpreneurship towards the student’s interest in enterpreneursip, (2) the spirit of entrepreneurship towards the student’s interest in entrepreneurship, (3) the parents’ occupation towards the student’s interest of being an entrepreneurship.

The research was carried out on January 14, January 24, 26 January and January 27, 2012. The data were collected by distributing questionnaires. The population in this study were students of One State Vocational High School Students Yogyakarta and Seven State Vocational High School Students Yogyakarta which consists of 1,296 students. The samples in this study were 193 students majoring in accounting, marketing, and administrative offices of the 2011/2012 school year. The sampling technique was purposive sampling. The data analysis techniques in this study were multiple regression and chi square.

The results show that: (1) there is a positive and significant understanding the concept of entrepreneurship towards the students’ interest in entrepreneurship (ry1.2 = 0,321; sig. = 0,000 < a 0,05), (2) there is a positive and significant effect of the spirit of entrepeneurship towards the students’ interest in entrepreneurship (ry2.1 = 0,388; sig. = 0,000 < a 0,05), (3) there is a negative and significant effect of parents’ occupation towards the students’ interest in entrepreneurship (X2count = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < a 0,05 and Spearman Correlation -0,181).


(25)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang handal,mandiri dan professional. Pendidikan sangat diperlukan karena dapat mendorong memaksimalkan potensi siswa sebagai sumber daya manusia untuk bersikap arif dan bijaksana. Proses pendidikan di Indonesia menjadi tanggung jawab bersama, keluarga, masyarakat dan pemerintah yang dilaksanakan dalam wadah pendidikan formal maupun non formal.

SMK merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum SMK edisi 2006 (www.pusdiknakes.or.id) yang menyebutkan bahwa, SMK bertujuan untuk : 1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja

mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.


(26)

Penganguran kaum muda merupakan salah satu masalah serius yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Jika hal tersebut terus dibiarkan dan tidak segera ditanggulangi maka akan dapat menimbulkan beberapa masalah sosial seperti narkoba, kriminalitas, pergaulan bebas, premanisme, dan lain sebagainya. Kondisi tersebut juga akan mengganggu pembangunan di segala bidang dan stabilitas nasional.

Masalah tersebut sebenarnya dapat diperkecil dengan cara berwirausaha dan menjadi pengusaha merupakan alternatif pilihan yang tepat untuk mengatasi pengangguran. Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Jika seseorang mempunyai kemauan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan lagi, bahkan dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain. Oleh karena itu kaum muda diharapkan dapat mencari peluang agar dapat mewujudkan potensi diri mereka.

Sudah seharusnya lulusan SMK adalah sosok-sosok yang mempunyai kemampuan untuk mengimplementasi kemampuan wirausaha yang dimiliki anak didik, baik konsep maupun praktiknya. Jika anak didik mampu mengimplementasikan dalam hidupnya, maka hal tersebut akan mampu mengurangi jumlah pengangguran yang ada. Dengan kemampuan wirausaha yang dimiliki, maka anak didik tidak hanya sebagai sosok-sosok secara umum,


(27)

melainkan sosok-sosok produktif untuk kehidupan yang bisa diandalkan. Selain itu sekolah memang sudah seharusnya melakukan proses pembekalan kemampuan, ketrampilan kewirausahaan untuk anak didiknya dan memberikan bekal pengetahuan dan menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anak didiknya, sehingga saat lulus mereka sudah mempunyai keinginan dan minat untuk berwirausaha bahkan siap untuk bekerja.

Wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup (Prawirokusumo dalam Suryana, 2006:16). Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker dalam Suryana, 2006:13). Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki yaitu memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh ketrampilan, kemampuan, atau kompetensi.

Pendidikan kewirausahaan harus mampu mengubah pola pikir para peserta didik. Pemahaman konsep kewirausahaan akan memberikan arah dan mendorong para pelajar atau peserta didik untuk mulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha. Pola pikir yang selalu berorientasi menjadi karyawan diputar balik menjadi berorientasi untuk mencari karyawan. Dengan demikian kewirausahaan dapat diajarkan melalui pemahaman nilai-nilai kewirausahaan yang akan membentuk karakter dan perilaku untuk berwirausaha agar para peserta didik kelak dapat mandiri dalam bekerja atau mandiri usaha.


(28)

Jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur atas kemampuan diri sendiri, dalam setiap tindakan selalu berorientasi pada hasil, selalu berani menghadapi dan mengambil resiko, mempunyai jiwa kepemimpinan dalam setiap aktivitas, dalam setiap usaha selalu bersifat orisinil dan memiliki pandangan jauh ke depan. Apabila jiwa kewirausahaan seseorang tinggi, maka diduga kuat minat siswa untuk berwirausaha juga akan tinggi. Sebaliknya jika jiwa kewirausahaan rendah, maka minat siswa untuk berwirausaha juga rendah.

Disamping itu peran orang tua juga sangat penting untuk menumbuhkan minat berwirausaha bagi para siswa. Pada orang tua siswa yang memiliki pekerjaan wirausaha, maka jiwa kewirausahaan dengan minat siswa berwirausaha diduga lebih tinggi dibandingkan pada siswa yang orang tuanya memiliki pekerjaan bukan wirausaha. Hal ini disebabkan siswa akan lebih cepat belajar dari pekerjaan orang tua dalam berwirausaha. Pengalaman siswa tersebut tentu saja akan menumbuhkan jiwa dan minat siswa untuk berwirausaha. Sebaliknya, pada siswa dimana orang tuanya memiliki pekerjaan bukan wirausaha, maka siswa tidak memiliki pengalaman belajar berwirausaha. Namun tidak menutup kemungkinan siswa tersebut nantinya akan menjadi wirausaha, hal tersebut dapat terjadi melihat kondisi saat ini dimana mencari pekerjaan sangatlah sulit.

Minat berwirausaha adalah gejala psikis dimana seseorang untuk memperhatikan pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, mempunyai perasaan senang, kemampuan dan pendirian kuat sehingga timbul keinginan


(29)

untuk terlibat dalam berwirausaha. Minat berperan penting untuk mencapai keberhasilan berwirausaha. Seseorang yang mempunyai minat yang tinggi dalam berwirausaha akan bersemangat atau bergairah untuk melakukan kegiatan berwirausaha. Pengalaman siswa berkegiatan wirausaha akan jauh lebih menggembirakan sehingga yang bersangkutan akan berusaha lebih keras dan kuat untuk meningkatkan prestasinya dalam berwirausaha. Jika siswa mempunyai minat yang rendah dalam berwirausaha, maka siswa tidak memperoleh kegembiraan dan kepuasan pada kegiatan tersebut. Ia hanya berusaha menjalankan berwirausaha seperlunya saja, akibatnya prestasi akan jauh lebih rendah dari kemampuan mereka.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemahaman Konsep Kewirausaaan, Jiwa Kewirausahaan, dan Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha Siswa”. Penulis melakukan studi kasus pada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta dan SMK Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

B. Batasan Masalah

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat sangat luas yang meliputi aspek kognitif, perasaan dan kecenderungan bertindak. Dalam penelitian ini dibatasi pada perasaan positif atau negatif, senang atau tidak senang terhadap suatu obyek yaitu kewirausahaan.


(30)

Demikian pula faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha sangat luas yang meliputi kemampuan intelektual siswa, tingkat sosial ekonomi, prestasi belajar, lingkungan tempat tinggal, pekerjaan orang tua, lapangan pekerjaan yang tersedia, pemahaman konsep tentang kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, program keahlian, praktik kerja industri, dsb. Tetapi dalam penelitian ini dibatasi oleh faktor-faktor yang ada pada diri siswa dan erat hubungannya dengan siswa, yaitu minat siswa terhadap kewirausahaan dan faktor-faktor yang dominan mempengaruhi terbentuknya minat berwirausaha dalam hal ini adalah pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah pemahaman konsep kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa?

2. Apakah jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa?

3. Apakah latar belakang pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap minat berwirausaha siswa?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa.


(31)

2. Untuk mengetahui pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa.

3. Untuk mengetahui pengaruh latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan informasi tentang minat berwirausaha ditinjau dari pemahaman konsep kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua.

b. Dapat digunakan sebagai literatur dalam penelitian yang lebih lanjut dan relevan di masa mendatang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah dan guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta pemberian bimbingan yang mengarah pada peningkatan minat berwirausaha.

b. Bagi orang tua hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberi masukan bagi para orang tua untuk mendorong anak-anaknya (siswa SMK) untuk memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi agar mereka lebih mandiri dan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri.


(32)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Minat Berwirausaha

a. Pengertian Minat

Menurut Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976:650), minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu. Jika seseorang berminat terhadap suatu kegiatan tertentu, maka ia akan mempunyai perhatian terhadap kegiatan tersebut.

W.S Winkel (1983:30) adalah kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.

Pengertian Minat menurut Tidjan dalam http: //belajarpsikologi.com adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek sebab ada perasaan senang. Dari pengertian tersebut jelaslah bahwa minat itu sebagai pemusatan perhatian atau reaksi terhadap suatu obyek seperti benda tertentu atau situasi tertentu yang didahului oleh perasaan senang terhadap obyek tersebut.


(33)

Dari berbagai pendapat tersebut dapat ditemukan adanya beberapa unsur pokok dalam pengertian minat, yaitu adanya perhatian, daya dorong tiap-tiap individu dan kesenangan. Berdasarkan definisi tersebut penulis kemukakan bahwa minat mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1) Minat adalah suatu gejala psikologis.

2) Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek karena tertarik.

3) Adanya perasaan senang terhadap obyek yang menjadi sasaran.

4) Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk melakukan kegiatan guna mencapai tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian minat menurut para ahli tersebut penulis menyimpulkan bahwa minat adalah gejala psikologis yang menunjukan bahwa minat adanya pengertian subyek terhadap obyek yang menjadi sasaran karena obyek tersebut menarik perhatian dan menimbulkan perasaan senang sehingga cenderung kepada obyek tersebut.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut W.S Winkel (1983:27-28), faktor-faktor yang mempengaruhi minat adalah :

1) Minat secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam individu itu sendiri tanpa pengaruh


(34)

dari luar, seperti sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, dan sebagainya.

2) Minat secara ekstrinsik

Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang berdasarkan dorongan atau pengaruh dari luar individu, seperti latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua, minat teman sebaya, lingkungan, dan sebagainya.

Minat berkembang karena keterlibatan dalam aktivitas yang memberikan daya tarik kuat. Minat adalah perasaan suka yang dihubungkan dengan suatu obyek diluar individu. Perasaan senang tersebut dapat mendorong individu untuk berbuat sesuatu obyek seperti memberi perhatian, mempelajari atau ikut dengan obyek tersebut. Minat merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan pekerjaan seseorang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah gejala psikis dimana seseorang memperhatikan pada sesuatu serta berusaha untuk mengetahui, mempunyai perasaan senang, kemampuan dan pendirian yang kuat sehingga timbul keinginan untuk terlibat dalam wirausaha. Seorang siswa berminat untuk barwirausaha karena siswa mempunyai pengalaman yang menyenangkan dengan hal- hal tersebut dan ingin terus terlibat.


(35)

2. Pemahaman Konsep Kewirausahaan a. Pengertian Wirausaha

Wirausaha merupakan padanan kata dari kata

entrepreneur. Istilah wirausaha sebagai padanan dapat dipahami dengan mengurai istilah tersebut menjadi, sebagai berikut: (Abas Sunarya Abas dkk, 2010:35-36)

Wira = utama, gagah, luhur, berani, teladan, dan pejuang Usaha = penciptaan kegiatan, dan atau berbagai aktivitas bisnis.

Identik dengan wiraswasta, yang berarti:

Wira = utama, gagah, luhur, berani, teladan dan pejuang Swa = sendiri

Sta = berdiri

Swasta = berdiri di atas kaki sendiri, atau dengan kata lain berdiri di atas kemauan dan atau kemampuan sendiri.

Menurut The American Heteritage Dictionary dalam (Mulyadi Nitisusatro, 2010:26), wirausahawan (entrepreneur),

didefinisikan dengan seseorang yang mengorganisasikan, mengoperasikan dan memperhitungkan risiko untuk sebuah usaha yang mendatangkan laba.

Supaya lebih jelas diuraikan beberapa pengertian wirausaha, menurut para ahli:

1) Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Suryana (2006:15), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dangan cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk memanfaatkan peluang tersebut.


(36)

2) Menurut Suryana (2006:16) wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, innovator penanggung resiko yang mempunyai visi ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

3) Prawirokusumo dalam Suryana (2006:16), wirausaha adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang dan perbaikan hidup.

Berdasarkan definisi di atas maka disimpulkan bahwa wirausaha merupakan seorang yang menciptakan suatu usaha yang kreatif dan inovatif dalam menemukan peluang serta memiliki kemampuan dalam mengambil resiko.

b. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan padanan kata dari

entrepreneurship. Kata entrepreneurship sendiri berasal dari bahasa perancis yaitu entreprende yang berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Istilah tersebut diperkenalkan pertama kali oleh Richard Cantilon (1755). Menurut Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995 dalam (Abas Sunarya dkk, 2010) “Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk dengan meningkatkan efisiensi


(37)

dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar”.

Supaya lebih jelas diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan, menurut para ahli:

1) Drucker dalam Suryana (2006:13) mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

2) Thomas W. Zimmerer dalam Suryana (2006:10), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin serta proses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.

3) Peter hisrich dalam Suryana (2006:13), kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti penggunaan uang, fisik, resiko, dan kemudian menghasilkan balas jasa berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi. 4) Salim Siagian (1999:6) dalam http://pambudi.staf.portalump.

net/, menyatakan kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang.

5) Ahmad Rouzni Noor (1994:26) dalam http://pambudi.staf. portalump.net/, mengatakan kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki keahlian inovasi dan kreasi serta kekuatan imajinasi yang berorientasi kepada sasaran dan masa depan dengan kemampuan kepemimpinannya berkeyakinan berhasil dan siap menanggung resiko.


(38)

Menurut Geoffrey G. Meredith dalam Suryana (2006:24), ciri-ciri dan watak kewirausahaan adalah sebagai berikut:

Ciri-ciri Watak

1) Percaya diri dan optimis Memiliki kepercayaan

diri yang kuat,

ketidaktergantungan terhadap

orang lain .

2) Berorientasi pada tugas Kebutuhan untuk berprestasi,

berorientasi laba, mempunyai

dorongan kuat, enerjik, tekun

dan tabah, tekat kerja keras

serta inisiatif.

3) Berani mengambil risiko Mampu mengambil risiko

yang wajar dan menyukai

tantangan

4) Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan,

mudah beradaptasi dengan

orang lain, dan terbuka

terhadap saran serta kritik

5) Keorisinilan Inovatif, kreatif, dan fleksibel 6) Berorientasi masa depan Memiliki visi dan perspektif

terhadap masa depan

Arthur Kurilof dan John M. Mempil dalam Suryana (2006:25), mengemukakan nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan sebagai berikut:

Nilai-nilai Perilaku

1) Komitmen Menyelesaikan tugas hingga

selesai

2) Risiko moderat Tidak melakukan spekulasi,

melainkan berdasarkan

perhitungan yang matang

3) Melihat peluang Memanfaatkan peluang yang

ada sebaik mungkin

4) Obyektivitas Melakukan pengamatan

secara nyata untuk


(39)

5) Umpan balik Menganalisis data kinerja

waktu untuk memandu

kegiatan

6) Optimisme Menunjukkan kepercayaan

diri yang besar walaupun

berada dalam situasi berat

7) Uang Melihat uang sebagai suatu

sumber daya, bukan tujuan

akhir

8) Manajemen proaktif Mengelola berdasarkan

perencanaan masa depan

Suryana (2006:18), mengungkapkan enam hakikat pentingnya kewirausahaan, yaitu:

1) Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994) 2) Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959)

3) Kewirausahaan adalah proses penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan/usaha (Zimmerer, 1996)

4) Kewirausahaan adalah nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)

5) Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat memberikan manfaat serta nilai lebih.

6) Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.

Kekuatan mental yang membangun kepribadian untuk berwirausaha menurut, Wasti Soemanto (2006:57) yaitu :

1) Berkemauan keras, wirausahawan bukanlah orang yang pantang menyerah dan mengeluh dalam menjalankan setiap usaha oleh karena itu diperlukan kemauan dalam memulai dan menjalankan setiap usaha.

2) Berkeyakinan kuat atas kekuatan pribadi, seorang wirausaha harus dapat mengenali diri, mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan memahami tujuan serta kebutuhan.


(40)

3) Kejujuran dan tanggung jawab, seorang wirausaha harus memiliki moral yang tinggi dan disiplin terhadap diri sendiri agar dapat merencanakan sesuatu menjadi lebih baik.

4) Ketahanan pisik dan mental, dalam hal ini wirausaha harus menjaga ketahanan atau kesehatan jasmani dan rohani, serta sikap sabar dan tabah.

5) Keuletan dan kerja keras, menjadi wirausaha diperlukan sikap ulet dan kerja keras agar dapat bersaing dengan wirausahaan yang lain.

6) Pemikiran yang konstruktif dan kreatif, menjadi wirausaha di perlukan ide kreatif agar dapat mengembagkan usahanya yang sesuai dengan keadaan pasar atau fenomena yang sedang berkembang.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui kreativitas dan tindakan inovatif, berdasar tujuan, berani menanggung resiko, berorientasi pada hasil, memenuhi peluang, dan untuk mendapatkan kepuasan pribadi.

c. Pengertian Pemahaman Konsep Kewirausahaan

Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah

understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, paham berarti mengerti dengan tepat, sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.

Suharsimi dalam http://www.masbied.com/ menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seorang


(41)

mempertahankan, membedakan, menduga (estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.

Nasution dalam http://ahli-definisi.blogspot.com/, mengungkapkan konsep sangat penting bagi manusia, karena digunakan dalam komunikasi dengan orang lain, dalam berpikir, dalam belajar, membaca, dan lain-lain. Tanpa konsep, belajar akan sangat terhambat. Hanya dengan bantuan konsep dapat dijalankan pendidikan formal.

Dapat disimpulkan pengertian pemahaman konsep kewirausahaan adalah suatu rancangan yang benar-benar dipahami dan dimengerti sehingga sangat penting dalam membuat suatu keputusan tentang kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui kreativitas dan tindakan inovatif, berdasar tujuan, berani menanggung resiko, berorientasi pada hasil, memenuhi peluang pasar, dan untuk mendapatkan kepuasan pribadi.

3. Jiwa Kewirausahaan

Jiwa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:364), adalah seluruh kehidupan batin manusia (yang terjadi dari perasaan, pikiran, angan-angan, dsb).


(42)

Menurut pendapat Amir Hambyah Nasution (1950:10), jiwa adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur bagi tingkah laku, pikiran, perasaan dan kemauan yang memberi corak kepadanya.

Untuk menjadi seorang wirausaha yang berhasil persyaratan utama harus memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang memiliki perilaku inovatif dan kreatif dan pada setiap orang yang menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan, dan tantangan.

Menurut Dusselman dalam Suryana (2006:50-51), seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku sebagai berikut:

a. Inovasi, yaitu suatu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide-ide baru.

b. Keberanian untuk menghadapi resiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima resiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi ketidakpastian.

c. Kemampuan manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-fumgsi manajemen, meliputi:

1) Perencanaan 2) Koordinasi

3) Menjaga kelancaran usaha

4) Mengawasi dan mengevaluasi usaha

d. Kepemimpinan, yaitu usaha untuk memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur adanya kepercayaan atas kemampuan diri sendiri, dalam setiap tindakan selalu berorientasi pada tugas dan hasil, selalu berani


(43)

menghadapi dan mengambil resiko, mempunyai jiwa kepemimpinan dalam setiap aktivitas, dalam setiap usaha selalu bersifat orisinilitas dan memilki pandangan jauh ke depan.

4. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua a. Pengertian Latar Belakang

Pengertian latar belakang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:502) adalah keterangan mengenai suatu peristiwa guna melengkapi informasi yang tersiar sebelumnya. Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa latar belakang pekerjaan yaitu jenis pekerjaan.

b. Pengertian Pekerjaan

Pengertian kerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:428) adalah kegiatan melakukan sesuatu, kegiatan yang dilakukan untuk mencari nafkah, mata pencaharian. Sedangkan pekerjaan adalah hal-hal yang diperbuat, dilakukan, tugas kewajiban, sesuatu yang dapat dikerjakan, dilakukan atau dijalankan untuk mendapatkan nafkah. Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh penghasilan. Jadi dapat disimpulkan bahwa jenis pekerjaan orang tua adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan orang tua adalah untuk memperoleh penghasilan.


(44)

c. Pengertian Orang Tua

Definisi orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:706) adalah ayah ibu kandung; orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya); orang-orang yang dihormati (disegani) di kampung; tertua. Jadi orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam penghidupan sehari-hari, lazim disebut dengan ayah dan ibu. Mereka inilah yang terutama dan utama memegang peranan dalam kelangsungan hidup suatu rumah tangga atau keluarga. Sedangkan semua anak-anaknya yang berada di bawah penguasaan maupun asuhan dan bimbingannya disebut sebagai anggota keluarga.

Jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah bidang pekerjaan yang ditekuni orang tua setiap hari. Pekerjaan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Pekerjaan pokok adalah jenis pekerjaan yang dimiliki seseorang sebagai sumber ukuran dari penghasilannya, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap. Apabila penghasilan dari pekerjaan pokok ini tidak/belum mencukupi untuk keperluan hidupnya, maka perlu diusahakan adanya penghasilan lain di luar penghasilan pokok b. Pekerjaan sampingan atau tambahan pekerjaan yang dimiliki atau

dilakukan oleh seseorang sebagai pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan tambahan guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan sambilan ini adalah melengkapi pekerjaan pokok

Spillane (1982:14) dalam http://anneahira.com/jenis-pekerjaan.htm mengelompokkan pekerjaan atau jabatan dalam 9 golongan sebagai berikut:


(45)

a. Golongan A terdiri dari: mandor, pedagang, pegawai kantor, pegawai sipil ABRI, pemilik perusahaan/toko/pabrik/perikanan, pemilik bus/colt/penggarap tanah, pengawas keamanan, pertani pemilik tanah, peternak, tuan tanah.

b. Golongan B terdiri dari: buruh nelayan, petani kecil, penebang kayu.

c. Golongan C terdiri dari: ABRI (Tamtama s.d Bintara), guru SD, kpala bagan, kepala kantor pos (cabang), manager perusahaan kecil, pamong praja pegawai badan hukum, pegawai negeri golongan Ia s.d Id, supervisor/pengawas.

d. Golongan D terdiri dari: meninggal dunia, pensiunan, tak mempunyai pekerjaan tetap.

e. Golongan E terdiri dari: Guru (SMP s.d. SMA), juru rawat, pekerja sosial, kepala sekolah, kontraktor kecil, pegawai negeri golongan IIa s.d IId, perwira ABRI (Letnan II, Letnan I dan Kapten), wartawan.

f. Golongan F terdiri dari: buruh tidak tetap, petani penyewa, tukang/penarik becak.

g. Golongan G terdiri dari: ahli hukum, ahli ilmu tanah/ahli ukur tanah, apoteker, arsitek,dokter, dosen/guru besar, gunernur, insiyur, kepala kanto pos (pusat), kontraktor besar, manager perusahaan, meneteri, pegawai negeri golongan Ia s.d Id, perwira ABRI( (mayor s.d jenderal, pengarang, peneliti, penerbang, perwia ABRI (mayor s.d jendral), walikota/bupati.

h. Golongan H terdiri dari: pembantu, pedagang keliling, tukang cuci.

i. Golongan I terdiri dari: artis/seniman, buruh tetap, montir, pandai besi/emas/perak, penjahit, penjaga, supir bus/colt, tukang kayu, tukang listrik, tukang mesin.

Dalam penelitian ini, peneliti membedakan pekerjaan orang tua menjadi dua jenis, yaitu:

a. Wirausaha (Pedagang, Pengusaha dan sejenisnya)

b. Bukan wirausaha (Pegawai Negeri, Pegawai Swasta, Petani, Pengrajin, Buruh, dll)

Menciptakan lapangan pekerjaan sendiri atau berwirausaha banyak dipengaruhi oleh berbagai hal baik dari dalam diri atau dari lingkungan. Lingkungan pertama yang paling berpengaruh adalah


(46)

lingkungan keluarga. Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang juga memegang peran penting dalam prestasi anak. Ditinjau dari segi lingkungan maka pembentukan watak, kecerdasan, keterampilan, kepribadian, idiologi, keluarga merupakan lingkungan pertama yang paling dominan.

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak. Setiap orang tua menjadi teladan bagi anak-anaknya. Dengan bimbingan dan pengawasan dari orang tua maka unsur-unsur psikologis anak dapat didayagunakan secara optimal. Unsur-unsur psikologi tersebut adalah perhatian, pengawasan, tanggapan, fantasi, ingatan, pikiran, intelegensi dan bakat.

Anak-anak cenderung ingin meniru orang tuanya atau meneruskan tradisi keluarga misalnya dalam hal bekerja. Tetapi di era sekarang anak cenderung ingin menemukan jati diri atau mandiri. Kemandirian lebih baik dari orang tuanya. Hal ini akan mendorong anak untuk berusaha menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Latar belakang pekerjaan orang tua merupakan salah satu faktor yang mempunyai peranan terhadap minat berwirausaha pada anaknya. Latar belakang pekerjaan orang tua beraneka ragam misalnya sebagai petani, buruh, karyawan swasta, wiraswasta dan pegawai negeri. Dengan latar belakang pekerjaan orang tua yang berbeda-beda maka akan berbeda pula pengaruhnya terhadap minat


(47)

berwirausaha pada anak. Anak yang mempunyai minat berwirausaha yang tinggi tetapi bila tidak mendapatkan dukungan spiritual dan material dari orang tuanya kemungkinan untuk meraih kesuksesan juga kecil. Dukungan spiritual seperti halnya cara orang tua memotivasi, mengawasi dan perhatian, sedangkan dukungan material yaitu berupa modal.

B. KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Menurut Slamet Waljito (1998) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Pengetahuan Kewiraswastaan, Motivasi Berwiraswasta dan Sikap Mandiri dengan Minat Berwiraswasta pada Siswa Jurusan Bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 3 Yogyakarta” menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara pengetahuan kewiraswastaan dengan minat berwiraswasta pada siswa SMK Muhamadiyah 3 Yogyakarta tahun ajaran 1997/1998 ditemukan korelasi 0,501 pada taraf signifikan 5%.

Menurut Dian Ariani (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas 3 Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih Tahun Ajaran 2010/2011” menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pengetahuan kewirusahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas 3 Teknik Bangunan SMK Negeri 2 Pengasih Tahun Ajaran 2010/2011 ditemukan koefisien korelasi rhitung > rtabel(0.352 > 0.291).


(48)

Menurut Maria Gampang Sri Murdani (2006), dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Jiwa Kewirausahaan dengan Minat Berwirausaha Siswa SMK ditinjau dari Status Ekonomi Orang Tua pada Siswa-Siswi Jurusan Penjualan pada SMK Negeri I, SMK Kristen 2, dan SMK Katolik di Kabupaten Klaten” menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara jiwa kewirausahaan dengan minat berwirausaha ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua pada siswa kelas 3 pada 3 SMK di Kabupaten Klaten tahun ajaran 2006/2007 ditemukan koefisien korelasi 0,692 pada taraf signifikan 5%.

C. KERANGKA BERFIKIR

1. Pengaruh Pemahaman Konsep Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha

Dalam rangka menumbuhkan minat siswa untuk berwirusaha diperlukan beberapa tahapan yang tidak dapat ditinggalkan. Minat dapat timbul dari dalam diri sendiri ataupun pengaruh dari luar. Di samping itu ketrampilan, pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh siswa merupakan modal paling dasar yang harus dimiliki, setelah lulus sekolah nantinya. Kemauan dan minat dalam bekerja, serta pengetahuan yang cukup merupakan salah satu faktor yang dapat membentuk minat siswa untuk berwirausaha.

Pemahaman konsep kewirausahaan sangat penting untuk menumbuhkan minat berwirausaha. Pemahaman konsep


(49)

kewirausahaan akan mendorong para pelajar dan peserta didik agar memulai mengenali dan membuka usaha atau berwirausaha. Pemahaman konsep kewirausahaan meliputi segala sesuatu yang diketahui dalam apa saja yang menjadi pangkal keberhasilan seseorang. Dengan pengetahuan yang lebih banyak tentang kewirausahaan seseorang dapat melakukan penilaian yang baik, baik dari segi positif maupun dari segi negatifnya, tahu manfaatnya atau tahu untung ruginya, sehingga akhirnya akan menimbulkan reaksi perasaan yang positif.

Pengetahuan kewirausahaan tidak hanya diperoleh dari bangku sekolah saja, melainkan juga dapat diperoleh dengan memanfaatkan pengetahuan dari media massa, misalnya televisi, radio, surat kabar, majalah, maupun internet. Jika siswa mau mengikuti acara-acara ditelevisi dan membaca buku-buku tentang berwirausaha tentunya pengetahuan kewirausahaannya akan meningkat. Dengan demikian akan diduga bahwa pengetahuan yang cukup dapat menimbulkan keinginan dan minat siswa dalam berwirausaha. Semakin intensif pengetahuan siswa tentang kewirausahaan yang diterima makin semakin positif minat siswa untuk berwirausaha.

2. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha Jiwa kewirausahaan adalah sesuatu yang abstrak yang menjadi penggerak dan pengatur atas kemampuan diri sendiri, dalam


(50)

setiap tindakan selalu berorientasi pada hasil, selalu berani menghadapi dan mengambil resiko, mempunyai jiwa kepemimpinan dalam setiap aktivitas, dalam setiap usaha selalu bersifat orisinil dan memiliki pandangan jauh ke depan. Apabila jiwa kewirausahaan seseorang tinggi, maka diduga kuat minat siswa untuk berwirausaha juga akan tinggi. Sebaliknya jika jiwa kewirausahaan rendah, maka minat siswa untuk berwirausaha juga rendah.

Walaupun tidak ada keturunan pengusaha bukan berarti tidak ada peluang untuk menjadi wirausaha. Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan jiwa dan minat berwirausaha, misalnya: melalui pendidikan formal di sekolah (SMK) yang memberikan mata pelajaran kewirausahaan, megikuti seminar-seminar kewirausahaan, membaca buku tentang kewirausahaan, mengikuti acara-acara televisi yang menyajikan acara kewirausahaan, membaca artikel ataupun browsing internet mengenai kewirausahaan, dan lain sebagainya.

3. Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua terhadap Minat Berwirausaha

Orang tua memiliki peranan penting di dalam keluarga, terutama dalam memberikan perhatian dan dukungan terhadap anak-anak, selain itu orang tua memiliki peranan dalam mencukupi kebutuhan mereka, seperti pendidikan, kesehatan, sandang, pangan, dan papan. Jenis pekerjaaan yang dilakukan antara orang tua yang satu


(51)

dengan yang lain berbeda. Orang tua yang pekerjaannya sebagai seorang wirausaha, akan cenderung mendidik anak-anak mereka untuk dapat hidup mandiri tidak tergantung pada orang lain.

Namun tidak semua wirausahawan dilatar belakangi oleh pekerjaan orang tua atau kultur keluarga, akan tetapi dengan pekerjaan orang tua sebagai wirausaha secara tidak langsung dapat menanamkan sedikit minat berwirausaha pada anak sejak dini, karena seorang anak dapat melihat langsung atau mengetahui bagaimana pekerjaan orang tuanya, apa kelebihan dan kelemahan yang di peroleh dalam wirausaha.

Latar belakang pekerjaan orang tua sangat berpengaruh dalam menimbulkan minat anak-anak untuk berwirausaha. Jika latar pekerjaan orang tuanya sebagai wirausaha sukses, maka tidak menutup kemungkinan anak akan ikut terlibat di dalam usaha tersebut, bahkan dimungkinkan akan timbul minat yang tinggi pada diri anak tersebut untuk mengikuti jejak orang tuanya sebagai wirausahawan. Akan tetapi jika jenis pekerjaan orang tuanya bukan sebagai wirausahawan maka keinginan untuk berwirausaha akan kecil, walaupun begitu tidak menutup kemungkinan adanya minat berwirausaha akan timbul dengan sendirinya. Tetap diharapkan anak tersebut memiliki minat untuk berwirausaha dari bekal ilmu serta keterampilan yang telah dipelajari selama bersekolah di SMK,


(52)

berdasarkan pengetahuan mereka dari membaca, dan melihat pengalaman seseorang sukses dalam berwirausaha.

D. PARADIGMA PENELITIAN

Dari hasil pembahasan dan kajian teoritik di atas maka dapat digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Keterangan:

X1 : Pemahaman Konsep Kewirausahaan

X2 : Jiwa Kewirausahaan

X3 : Latar belakang Pekerjaan Orang Tua

Y : Minat Berwirausaha siswa kelas XII SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 7 di Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012

: Garis Regresi X terhadap Y dan Garis Regresi X1, X2, X3 terhadap Y

E. HIPOTESIS PENELITIAN

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap minat berwirausaha siswa.

X1

X2 Y


(53)

29 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Ex-post Facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang sudah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kejadian tersebut. Eksplanasinya adalah tergolong penelitian deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif korelasional karena penelitian ini akan mencari pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain yaitu variabel pemahaman konsep kewirausahaan, variabel jiwa kewirausahaan dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap variabel minat berwirausaha. Dan menggunakan pendekatan kuantitatif karena variabel bebas dan variabel terikatnya diukur dalam bentuk angka-angka, dan kemudian dicari ada tidaknya pegaruh antara kedua variabel tersebut dan ditemukan seberapa besar pengaruhnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil dua lokasi dengan subyek penelitian siswa kelas XII tahun ajaran 2011/2012, yaitu:


(54)

a. SMK Negeri 1 Yogyakarta, berlokasi di Jl. Kemetiran Kidul No.35 Yogyakarta.

b. SMK Negeri 7 Yogyakarta, berlokasi di Jl. Gowongan Kidul JT III/416 Yogyakarta.

2. Waktu pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di bulan Januari 2012.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi penelitian yaitu keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:102). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 jurusan akuntansi, pemasaran, administrasi perkantoran sebanyak 648 siswa dan SMK Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 jurusan akuntansi, pemasaran, administrasi perkantoran sebanyak 648 siswa. Banyaknya populasi dalam penelitian ini sebanyak 1.296 siswa. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:118). Sejalan dengan pendapat tersebut, Suharsimi Arikunto (2002:109) mengatakan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (2002:112) menjelaskan, dalam pengambilan sampel apabila jumlah subyeknya kurang dari 100 lebih


(55)

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMK Negeri 1 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 jurusan akuntansi, pemasaran, administrasi perkantoran sebanyak 98 siswa dan SMK Negeri 7 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 jurusan akuntansi, pemasaran dan administrasi perkantoran sebanyak 95 siswa. Banyaknya sampel dalam penelitian ini sebanyak 193 siswa.

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti (Sudjana, 2005:168). Dalam penelitian ini yang menjadi pertimbangan peneliti adalah:

a. Siswa kelas XII sudah cukup lama berada di SMK / sekolah tersebut, sehingga mereka telah mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman.

b. Siswa kelas XII telah memiliki kemantapan mental psikologi dan fisik yang lebih baik dari pada kelas X dan XI.

c. Siswa kelas XII dalam waktu mendatang akan segera lulus dari SMK, pada diri mereka tentunya sudah memiliki pengetahuan dan rencana dalam memilih masa depan setelah lulus nantinya.


(56)

D. Variabel Penelitian dan Pengukuran 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010:61). Macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu vaiabel indenpendent

dan variabel dependent. Variabelindenpendent sering disebut variabel

stimulus, prediktor atau dalam Bahasa Indonesia sering disebut dengan variabel bebas, yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependent

(Sugiyono, 2010:61). Variabel dependent sering disebut dengan variabel terikat, merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010:61).

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang merupakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:

a. Variabel Bebas (X)

Pemahaman konsep kewirausahaan (X1), jiwa kewirausahaan (X2), latar belakang pekerjaan orang tua (X3).

b. Variabel Terikat (Y) Minat berwirausaha.


(57)

2. Pengukuran

Dalam pengertian yang lebih sederhana, pengukuran diartikan sebagai suatu prosedur untuk mengklasifikasikan kasus (subyek riset, unit eksperimen, responden, atau secara umum obyek-obyek seperti orang, perusahaan, benda, dsb) ke dalam kategori dalam suatu variabel tertentu.

Variabel terikat “minat berwirausaha” dan variabel bebas “pemahaman konsep kewirausahaan dan jiwa kewirausahaan” dalam penelitian ini diukur menggunakan Likert’s Summated Rating (LSR). LSR adalah metode pengukuran sikap (attitude) yang banyak digunakan dalam penelitian sosial karena kesederhanaannya. LSR sangat bermanfaat untuk membandingkan skor sikap seseorang dengan distribusi skala dari sekelompok orang lainnya, serta untuk melihat perkembangan atau perubahan sikap sebelum dan sesudah ekperimen atau kegiatan.

Dalam penelitian ini skala sikap dari Likert dimodifikasi menjadi empat opsi jawaban, yaitu SS, S, TS, STS. Masing-masing pertanyaan selanjutnya dinyatakan dalam 4 (empat) skala pendapat sebagai berikut:


(58)

Tabel 3.1

Skala Likert Skor Pertanyaan

Pertanyaan Positif Pertanyaan Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) Setuju (S)

Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS) 4 3 2 1

Sangat Setuju (SS) Setuju (S)

Tidak setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 2 3 4

Dalam penelitian ini variabel bebas “latar belakang pekerjaan orang tua” diukur menggunakan skala nominal. Skor = 1 untuk wirausaha dan skor = 0 untuk bukan wirausaha.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian terdahulu yang dilakukan oleh tim penelitian bersama yang dilakukan Drs. FX. Muhadi, M.Pd. yang belum dipublikasikan.

Metode Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Keuntungan menggunakan kuesioner menurut Suharsimi Arikunto (2002:129) antara lain:

1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti


(59)

3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatanya masing-masing dan menurut waktu senggang responden

4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas jujur dan tidak malu-malu menjawab

5. Dapat dibuat standar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.

Sedangkan kelemahan menggunakan kuesioner/angket antara lain: 1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan

yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali kepadanya.

2. Seringkali sukar dicari validasinya.

3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.

4. Seringkali tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos.

5. Waktu pengembaliaannya tidak bersama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.

Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang merupakan tiga variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu:

1. Variabel Bebas (X)

Variabel bebasnya (independent variable) yaitu pemahaman konsep kewirausahaan (X1), jiwa kewirausahaan (X2), latar belakang pekerjaan

orang tua (X3).

a. Pemahaman Konsep Kewirausahaan

Pemahaman konsep kewirausahaan siswa dilihat dari analisis yang diambil dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Untuk menyusun kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:


(60)

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Nama Variabel Dimensi Indikator No Item

Pemahaman Konsep Kewirausahaan

Konsep umum kewirausahaan. Konsep percaya diri.

Konsep

berorientasi pada tugas dan hasil.

Konsep keberanian mengambil risiko. Konsep kepemimpinan. Konsep

berorientasi ke masa depan.

Konsep

kreativitas dan inovasi.

Konsep memiliki tenaga dalam.

Mengerti arti kewirausahaan. Memahami bahwa percaya diri merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha.

Memahami bahwa berorientasi pada tugas dan hasil merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha.

Memahami bahwa keberanian mengambil risiko merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha.

Memahami bahwa kepemimpinan merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa berorientasi ke masa depan merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa kreativitas dan inovasi merupakan salah satu ciri yang harus dimiliki seorang wirausaha. Memahami bahwa seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan bisnis, mampu menjalankan bisnis, ulet, tangguh, jujur, dan disiplin.

52 62

63 dan 64

57 dan 58

55

60

53, 54, 56, dan 59


(61)

b. Jiwa Kewirausahaan

Jiwa kewirausahaan siswa dilihat dari analisis yang diambil dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Untuk menyusun kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.3 Operasional Variabel

Nama Variabel Indikator No Item

Jiwa

Kewirausahaan

1. Percaya diri 2. Berorientasi tugas

dan hasil 3. Keberanian mengambil risiko 4. Kepemimpinan berorientasi ke masa depan 5. Kreativitas dan

inovasi

6. Memiliki tenaga dalam

12, 13, 14, 15, 16, 29, dan 42 28, 30, 39, 40, 41, 45, 46, dan 48 17, 18, 31, dan 44 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, dan 27 36, 37, dan 47 32, 33, 34, 35, 38, 43, 49, 50, dan 51

c. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua

Latar belakang pekerjaan orang tua siswa dilihat dari analisis yang diambil dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Untuk menyusun kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.4 Operasional Variabel

Nama Variabel Indikator

Jenis Pekerjaan Orang Tua 1.Wirausaha 2.Bukan Wirausaha


(62)

2. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikatnya (dependent variable) yaitu minat berwirausaha siswa. Minat berwirausaha siswa dilihat dari analisis yang diambil dari hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk menyusun kuesioner disusun berdasarkan kisi-kisi sebagai berikut:

Tabel 3.5 Operasional Variabel

Nama Variabel Dimensi Indikator No Item

Minat

Berwirausaha

Rasa tertarik menjalankan wirausaha

1. Menyukai usaha mandiri dan tidak bergantung orang lain.

2. Menyukai usaha yang penuh tantangan

3. Menyukai usaha yang menuntut inovatif

4. Menyukai usaha yang menuntut keberanian

mengambil risiko. 5. Menyukai pekerjaan

dengan penghasilan yang ditentukan sendiri.

1, 2, 3, 4, dan 5

Berusaha mewujudkan keinginan berwirausaha

1. Membaca buku-buku kewirausahaan 2. Belajar dari orang

yang sukses berwirausaha

3. Mempelajari faktor-faktor yang menybabkan

kegagalan dalam menjalankan usaha 4. Mengidentifikasi

jenis usaha yang berpeluang untuk berhasil.

5. Merencanakan menjalankan usaha sendiri/berwirausaha.

6, 7, 8, 9, 10, dan 11


(63)

F. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa kuesioner dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabiitasnya. Uji validitas dan reliabilitas tersebut dilakukan dengan menggunakan alat bantu komputer program SPSS 16.0 For Windows.

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas (test of validity) dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan mampu mengukur yang seharusnya diukur (sahih) atau tidak. Pengukuran validitas dilakukan dengan mengkolerasikan skor jawaban setiap item pertanyaan dengan skor total seluruh item. Uji validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson (Sugiyono, 2010:255), yaitu:

=

 

 

 

 2 2 2 2 i i i i i i i i y y n x x n y x y x n Keterangan:

rxy = koefisien korelasi skor item dengan skor total

Σx = jumlah skor item dari kuesioner

Σу = jumlah skor total

Σxy = jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

Σ x2 = jumlah kuadrat skor item

Σ y2 = jumlah kuadrat skor total

N = jumlah subjek/responden

Untuk menentukan instrumen valid atau tidak menggunakan pedoman sebagai berikut:

a. Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi , maka


(64)

b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi , maka instrument tersebut tidak valid

Pelaksanaan perhitungan uji validitas instrument pada penelitian ini, penulis menggunakan program SPSS 16.0 For Windows. Pelaksanaan analisis uji coba validitas ini diberikan kepada siswa SMK Marsudiluhur 1 Yogyakarta dan SMK PIRI 3 Yogyakarta dengan jumlah data (n) sebanyak 69 responden dengan dk = n – 2. Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat kebebasan sebesar 67 (dk = 69 – 2 = 67) dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan rtabel sebesar 0.237.

Hasil pengujian validitas dari setiap item pertanyaan disajikan sebagai berikut:

a. Pengujian Validitas Variabel Minat Berwirausaha

Data tentang minat berwirausaha diungkapkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 11 item dan setiap item mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir pertanyaan nomor satu variabel minat berwirausaha mempunyai rhitung sebesar 0.450 jika dibandingkan dengan rtabel yaitu 0.237 (dengan taraf signifikansi 5%, dengan dk = n – 2) maka rhitung r hitung lebih besar dari pada rtabel, sehingga sepuluh item pertanyaan dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Minat Berwirausaha No. Item rhitung rtabel Keterangan

1 0.450 0.237 Valid


(1)

138

Table of F-statistics P=0.05

F-statistics with other P-values: P=0.01 | P=0.001

df2\df1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 24 26 28 30 35 40 45 50 60 70 80 100 200 500 1000 >1000 df1/df2 3 10.13 9.55 9.28 9.12 9.01 8.94 8.89 8.85 8.81 8.79 8.76 8.74 8.73 8.71 8.70 8.69 8.68 8.67 8.67 8.66 8.65 8.64 8.63 8.62 8.62 8.60 8.59 8.59 8.58 8.57 8.57 8.56 8.55 8.54 8.53 8.53 8.54 3 4 7.71 6.94 6.59 6.39 6.26 6.16 6.09 6.04 6.00 5.96 5.94 5.91 5.89 5.87 5.86 5.84 5.83 5.82 5.81 5.80 5.79 5.77 5.76 5.75 5.75 5.73 5.72 5.71 5.70 5.69 5.68 5.67 5.66 5.65 5.64 5.63 5.63 4 5 6.61 5.79 5.41 5.19 5.05 4.95 4.88 4.82 4.77 4.74 4.70 4.68 4.66 4.64 4.62 4.60 4.59 4.58 4.57 4.56 4.54 4.53 4.52 4.50 4.50 4.48 4.46 4.45 4.44 4.43 4.42 4.42 4.41 4.39 4.37 4.37 4.36 5 6 5.99 5.14 4.76 4.53 4.39 4.28 4.21 4.15 4.10 4.06 4.03 4.00 3.98 3.96 3.94 3.92 3.91 3.90 3.88 3.87 3.86 3.84 3.83 3.82 3.81 3.79 3.77 3.76 3.75 3.74 3.73 3.72 3.71 3.69 3.68 3.67 3.67 6 7 5.59 4.74 4.35 4.12 3.97 3.87 3.79 3.73 3.68 3.64 3.60 3.57 3.55 3.53 3.51 3.49 3.48 3.47 3.46 3.44 3.43 3.41 3.40 3.39 3.38 3.36 3.34 3.33 3.32 3.30 3.29 3.29 3.27 3.25 3.24 3.23 3.23 7 8 5.32 4.46 4.07 3.84 3.69 3.58 3.50 3.44 3.39 3.35 3.31 3.28 3.26 3.24 3.22 3.20 3.19 3.17 3.16 3.15 3.13 3.12 3.10 3.09 3.08 3.06 3.04 3.03 3.02 3.01 2.99 2.99 2.97 2.95 2.94 2.93 2.93 8 9 5.12 4.26 3.86 3.63 3.48 3.37 3.29 3.23 3.18 3.14 3.10 3.07 3.05 3.03 3.01 2.99 2.97 2.96 2.95 2.94 2.92 2.90 2.89 2.87 2.86 2.84 2.83 2.81 2.80 2.79 2.78 2.77 2.76 2.73 2.72 2.71 2.71 9 10 4.96 4.10 3.71 3.48 3.33 3.22 3.14 3.07 3.02 2.98 2.94 2.91 2.89 2.86 2.85 2.83 2.81 2.80 2.79 2.77 2.75 2.74 2.72 2.71 2.70 2.68 2.66 2.65 2.64 2.62 2.61 2.60 2.59 2.56 2.55 2.54 2.54 10 11 4.84 3.98 3.59 3.36 3.20 3.09 3.01 2.95 2.90 2.85 2.82 2.79 2.76 2.74 2.72 2.70 2.69 2.67 2.66 2.65 2.63 2.61 2.59 2.58 2.57 2.55 2.53 2.52 2.51 2.49 2.48 2.47 2.46 2.43 2.42 2.41 2.41 11 12 4.75 3.89 3.49 3.26 3.11 3.00 2.91 2.85 2.80 2.75 2.72 2.69 2.66 2.64 2.62 2.60 2.58 2.57 2.56 2.54 2.52 2.51 2.49 2.48 2.47 2.44 2.43 2.41 2.40 2.38 2.37 2.36 2.35 2.32 2.31 2.30 2.30 12 13 4.67 3.81 3.41 3.18 3.03 2.92 2.83 2.77 2.71 2.67 2.63 2.60 2.58 2.55 2.53 2.51 2.50 2.48 2.47 2.46 2.44 2.42 2.41 2.39 2.38 2.36 2.34 2.33 2.31 2.30 2.28 2.27 2.26 2.23 2.22 2.21 2.21 13 14 4.60 3.74 3.34 3.11 2.96 2.85 2.76 2.70 2.65 2.60 2.57 2.53 2.51 2.48 2.46 2.44 2.43 2.41 2.40 2.39 2.37 2.35 2.33 2.32 2.31 2.28 2.27 2.25 2.24 2.22 2.21 2.20 2.19 2.16 2.14 2.14 2.13 14 15 4.54 3.68 3.29 3.06 2.90 2.79 2.71 2.64 2.59 2.54 2.51 2.48 2.45 2.42 2.40 2.38 2.37 2.35 2.34 2.33 2.31 2.29 2.27 2.26 2.25 2.22 2.20 2.19 2.18 2.16 2.15 2.14 2.12 2.10 2.08 2.07 2.07 15 16 4.49 3.63 3.24 3.01 2.85 2.74 2.66 2.59 2.54 2.49 2.46 2.42 2.40 2.37 2.35 2.33 2.32 2.30 2.29 2.28 2.25 2.24 2.22 2.21 2.19 2.17 2.15 2.14 2.12 2.11 2.09 2.08 2.07 2.04 2.02 2.02 2.01 16 17 4.45 3.59 3.20 2.96 2.81 2.70 2.61 2.55 2.49 2.45 2.41 2.38 2.35 2.33 2.31 2.29 2.27 2.26 2.24 2.23 2.21 2.19 2.17 2.16 2.15 2.12 2.10 2.09 2.08 2.06 2.05 2.03 2.02 1.99 1.97 1.97 1.96 17 18 4.41 3.55 3.16 2.93 2.77 2.66 2.58 2.51 2.46 2.41 2.37 2.34 2.31 2.29 2.27 2.25 2.23 2.22 2.20 2.19 2.17 2.15 2.13 2.12 2.11 2.08 2.06 2.05 2.04 2.02 2.00 1.99 1.98 1.95 1.93 1.92 1.92 18 19 4.38 3.52 3.13 2.90 2.74 2.63 2.54 2.48 2.42 2.38 2.34 2.31 2.28 2.26 2.23 2.21 2.20 2.18 2.17 2.16 2.13 2.11 2.10 2.08 2.07 2.05 2.03 2.01 2.00 1.98 1.97 1.96 1.94 1.91 1.89 1.88 1.88 19 20 4.35 3.49 3.10 2.87 2.71 2.60 2.51 2.45 2.39 2.35 2.31 2.28 2.25 2.23 2.20 2.18 2.17 2.15 2.14 2.12 2.10 2.08 2.07 2.05 2.04 2.01 1.99 1.98 1.97 1.95 1.93 1.92 1.91 1.88 1.86 1.85 1.84 20 22 4.30 3.44 3.05 2.82 2.66 2.55 2.46 2.40 2.34 2.30 2.26 2.23 2.20 2.17 2.15 2.13 2.11 2.10 2.08 2.07 2.05 2.03 2.01 2.00 1.98 1.96 1.94 1.92 1.91 1.89 1.88 1.86 1.85 1.82 1.80 1.79 1.78 22 24 4.26 3.40 3.01 2.78 2.62 2.51 2.42 2.36 2.30 2.25 2.22 2.18 2.15 2.13 2.11 2.09 2.07 2.05 2.04 2.03 2.00 1.98 1.97 1.95 1.94 1.91 1.89 1.88 1.86 1.84 1.83 1.82 1.80 1.77 1.75 1.74 1.73 24 26 4.23 3.37 2.98 2.74 2.59 2.47 2.39 2.32 2.27 2.22 2.18 2.15 2.12 2.09 2.07 2.05 2.03 2.02 2.00 1.99 1.97 1.95 1.93 1.91 1.90 1.87 1.85 1.84 1.82 1.80 1.79 1.78 1.76 1.73 1.71 1.70 1.69 26 28 4.20 3.34 2.95 2.71 2.56 2.45 2.36 2.29 2.24 2.19 2.15 2.12 2.09 2.06 2.04 2.02 2.00 1.99 1.97 1.96 1.93 1.91 1.90 1.88 1.87 1.84 1.82 1.80 1.79 1.77 1.75 1.74 1.73 1.69 1.67 1.66 1.66 28 30 4.17 3.32 2.92 2.69 2.53 2.42 2.33 2.27 2.21 2.16 2.13 2.09 2.06 2.04 2.01 1.99 1.98 1.96 1.95 1.93 1.91 1.89 1.87 1.85 1.84 1.81 1.79 1.77 1.76 1.74 1.72 1.71 1.70 1.66 1.64 1.63 1.62 30 35 4.12 3.27 2.87 2.64 2.49 2.37 2.29 2.22 2.16 2.11 2.08 2.04 2.01 1.99 1.96 1.94 1.92 1.91 1.89 1.88 1.85 1.83 1.82 1.80 1.79 1.76 1.74 1.72 1.70 1.68 1.66 1.65 1.63 1.60 1.57 1.57 1.56 35 40 4.08 3.23 2.84 2.61 2.45 2.34 2.25 2.18 2.12 2.08 2.04 2.00 1.97 1.95 1.92 1.90 1.89 1.87 1.85 1.84 1.81 1.79 1.77 1.76 1.74 1.72 1.69 1.67 1.66 1.64 1.62 1.61 1.59 1.55 1.53 1.52 1.51 40 45 4.06 3.20 2.81 2.58 2.42 2.31 2.22 2.15 2.10 2.05 2.01 1.97 1.94 1.92 1.89 1.87 1.86 1.84 1.82 1.81 1.78 1.76 1.74 1.73 1.71 1.68 1.66 1.64 1.63 1.60 1.59 1.57 1.55 1.51 1.49 1.48 1.47 45


(2)

70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81 1.79 1.77 1.75 1.74 1.72 1.70 1.67 1.65 1.64 1.62 1.59 1.57 1.55 1.53 1.50 1.49 1.47 1.45 1.40 1.37 1.36 1.35 70 80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79 1.77 1.75 1.73 1.72 1.70 1.68 1.65 1.63 1.62 1.60 1.57 1.54 1.52 1.51 1.48 1.46 1.45 1.43 1.38 1.35 1.34 1.33 80 100 3.94 3.09 2.70 2.46 2.31 2.19 2.10 2.03 1.97 1.93 1.89 1.85 1.82 1.79 1.77 1.75 1.73 1.71 1.69 1.68 1.65 1.63 1.61 1.59 1.57 1.54 1.52 1.49 1.48 1.45 1.43 1.41 1.39 1.34 1.31 1.30 1.28 100 200 3.89 3.04 2.65 2.42 2.26 2.14 2.06 1.98 1.93 1.88 1.84 1.80 1.77 1.74 1.72 1.69 1.67 1.66 1.64 1.62 1.60 1.57 1.55 1.53 1.52 1.48 1.46 1.43 1.41 1.39 1.36 1.35 1.32 1.26 1.22 1.21 1.19 200 500 3.86 3.01 2.62 2.39 2.23 2.12 2.03 1.96 1.90 1.85 1.81 1.77 1.74 1.71 1.69 1.66 1.64 1.62 1.61 1.59 1.56 1.54 1.52 1.50 1.48 1.45 1.42 1.40 1.38 1.35 1.32 1.30 1.28 1.21 1.16 1.14 1.12 500 1000 3.85 3.00 2.61 2.38 2.22 2.11 2.02 1.95 1.89 1.84 1.80 1.76 1.73 1.70 1.68 1.65 1.63 1.61 1.60 1.58 1.55 1.53 1.51 1.49 1.47 1.43 1.41 1.38 1.36 1.33 1.31 1.29 1.26 1.19 1.13 1.11 1.08 1000 >1000 1.04 3.00 2.61 2.37 2.21 2.10 2.01 1.94 1.88 1.83 1.79 1.75 1.72 1.69 1.67 1.64 1.62 1.61 1.59 1.57 1.54 1.52 1.50 1.48 1.46 1.42 1.40 1.37 1.35 1.32 1.30 1.28 1.25 1.17 1.11 1.08 1.03 >1000 df2/df1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 22 24 26 28 30 35 40 45 50 60 70 80 100 200 500 1000 >1000 df1\df2


(3)

140

LAM PI RAN 8


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan kecerdasan menghadapi rintangan (Adversity Intelligence) dengan intensi berwirausaha (studi kasus pada siswa SMK Negeri 8 Medan)

1 45 90

Hubungan pembelajaran fisika menggunakan media komik dengan minat belajar siswa pada konsep zat dan wujudnya di SLTP Negeri 1 Jember siswa kelas I Cawu 1 tahun pelajaran 2000/2001

0 8 97

Identifikasi kesalahan konsep fisika tentang suhu dan kalor (Studi deskriptif pada siswa kelas I5 cawu III SMU Negeri Rambipuji Jember tahun ajaran 2000/2001

0 6 55

Pengaruh pembelajaran konstektual terhadap kemampuan koneksi Matematika siswa : studi eksperimen di Kelas X SMK Negeri 11 Jakarta

0 12 182

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Persepsi siswa tentang kondisi kelas dan hubungannya dengan minat belajar siswa : studi kasus di MTsN 8 Jakarta

10 104 61

Korelasi antara latar belakang status sosial ekonomi orang tua siswa dengan prestasi hasil belajar kimia

0 4 143

Hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi Pendidikan Agama Islam : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pamulang

0 3 117

Pengaruh pembelajaran kooperatif struktur bertelepon (telephone) terhadap pemahaman konsep matematika siswa di SMP Negeri 1 Cibaliung

0 33 0

Efektivitas manajemen pendidikan karakter dalam upaya meningkatkan prestasi akademik siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

0 0 9