Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa : studi kasus pada SMK YPKK 3 Sleman - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA

PEKERJAAN ORANG TUA, DAN PRESTASI BELAJAR

BEBERAPA PROGRAM DIKLAT YANG RELEVAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA.

  Studi Kasus Pada SMK YPKK 3 SLEMAN

  

SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh :

  Lisbeth Evadesy Pardede NIM : 011334073

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Orang yang duduk dalam lindungan Yang Maha Tinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa Mazmur 91 : 1 Rasa Syukur Kupanjatkan Kepada Allah Bapa di Surga dan

  Terima Kasih ♥ Bapak M. Erikson Pardede dan Mama K. Siahaan ♥ Abangku Tersayang Jhon Tohom Yanter Pardede ♥ Adik-adikku Terkasih Kristo Virganda Pardede dan

  ♥ Riemiga Uly Martha Pardede ♥ Sahabat-sahabatku God Ble ss U All

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

Halaman Motto

 

  

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya,......”

Pengkhotbah 3:11a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 2 Juni 2007 Penulis

  Lisbeth Evadesy Pardede NIM : 011334073

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK

  Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Pekerjaan Orang Tua, Dan Prestasi Belajar Beberapa Program Diklat Yang Relevan Dengan Minat Berwiraswasta Siswa Studi Kasus Pada Siswa SMK YPKK 3 SLEMAN Lisbeth Evadesy Pardede Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa, (2) Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara pekerjaan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa, (3) Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa, (4) Apakah ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa.

  Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini dilakukan di SMK YPKK 3 SLEMAN pada bulan desember sampai januari 2007.

  Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMK YPKK 3 SLEMAN yang berjumlah 62 siswa. Jumlah sampel sebanyak 62 siswa dan merupakan penelitian populasi. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner dan dokumentasi. Untuk menguji hipotesis penulis menggunakan teknik analisis korelasi Product moment dan untuk mengetahui hubungan ketiga variabel bebas dengan variabel terikat menggunakan teknik analisis Regresi ganda tiga variabel dengan taraf signifikan

  ( ) α = 0,05.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat berwiraswasta siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,053 (t = 0,4109 < t = 1,671),

  hitung tabel

  (2) Tidak ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan orang tua dan minat berwiraswasta siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,022 (t = 0,171 < t = 1,671), (3) Tidak ada hubungan yang signifikan antara

  hitung tabel

  prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dan minat berwiraswasta siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,053 (t = 0,4109 < t = 1,671),

  hitung tabel

  (4) Tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa (F = 0,077 < F = 2,78).

  hitung tabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRACT THE CORRELATION BETWEEN PARENTS’ EDUCATIONAL LEVEL, PARENTS’ OCCUPATION AND STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT IN SEVERAL SHORT TRAINING PROGRAMS RELEVANT TO STUDENTS’ INTEREST IN ENTREPRENEURSHIP

  A Case Study on the Students of “SMK YPKK 3 SLEMAN” Lisbeth Evadesy Pardede

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2007 The objectives of this research were to find out : (1) the correlation between parents’ educational level and students’ interest in entrepreneurship,

  (2) the correlation between parents’ occupation and students’ interest in entrepreneurship, (3) the correlation between students’ learning achievement in several short training program relevant and students’ interest in entrepreneurship, (4) the correlation between parents’ educational level parents’ occupation and students’ learning achievement in several short training programs relevant to students’ interest in entrepreneurship.

  This research was a case study. This research was carried out at “SMK YPKK 3 SLEMAN” from Desember 2006 to January 2007. The population of this research was all of the second grade students of

  “SMK YPKK 3 SLEMAN”, as many as 62 students. The data were colleted by using questionnaires and documentations. To test the hypotesis, the writer used product moment analysis and to find out the correlation between the three independent variables and dependent bound variable, the writer used multiple regression with significant ( ) α level = 0,05.

  The results of the research showed that : (1) there is no positive and significant correlation between parents’ of educational level and students’ interest in entrepreneurship with correlation coefficient 0,053 (t =0,4109 < t =1,671),

  count table

  (2) there is no positive and significant correlation between parents’ occupation and students’ interest in entrepreneurship with correlation coefficient 0,022 (t =0,171 < t =1,671), (3) there is no positive and significant correlation

  count table

  between students’ learning achievement in several short training program relevant to students’ and students’ interest in entrepreneurship 0,053 (t =0,4109 < t =1,671), (4) there is no positive and significant correlation

  count table

  between parents’ educational level, parents’ occupation and students’ learning achievement in several short training programs relevant to students’ interest in entrepreneurship (F = 0,077 < F = 2,78).

  count table

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Allah pencipta alam semesta sebagaiwujud ungkapan syukur atas limpah berkat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN ANTARA

  

TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA,

DAN PRESTASI BEBERAPA PROGRAM DIKLAT YANG RELEVAN

DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA”. Studi kasus pada SMK

  YPKK 3 SLEMAN Jalan Karangnongko Maguwoharjo Depok Sleman Yogyakarta. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Drs. T Sarkim., M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Drs. Sutarjo Adisusilo J. R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Drs. F.X. Muhadi, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam memberi pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A. yang telah memberikan bantuan, saran, dan pengarahan kepada penulis.

  6. Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. yang telah memberikan bantuan, saran, dan pengarahan kepada penulis.

  7. Seluruh staf dan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membimbing, mendidik, bekerjasama dengan baik pada penulis selama belajar di almamater tercinta ini.

  8. Bapak Midjo S.Pd. selaku kepala Sekolah SMK YPKK 3 SLEMAN Yogyakarta yang telah memberikan ijin tempat penelitian kepada penulis.

  9. Bapak M. Erikson Pardede, tiada kata yang dapat terucap oleh borumuna ini pak selain ucapan terima kasih atas semua yang telah diberikan baik doa, materi, dukungan dan yang tiada hentinya, dan semoga perjuangan borumuna ini dapat membuahkan hasil yang berguna buat keluarga kita.

  10. Mama K. Siahaan, mama sayank boru mu uda jadi sarjana sekarang. Air mata dan doa mama selama ini telah membuat aku, ohom, ganda, dan emi jadi sukses, mandiri, dan kuat. Mama adalah mama terhebat dalam hidup ku. Mauliate godang do omak.

  11. Abang ku terkasih, Jhon Tohom Yanter Pardede. Maafin adik mu yang nakal dan malas ini, hom makasih kau mau jadi pendengar baik ku dan thx buat bantuan dan doanya. Benar kata mu “Dimana ada kemuan disitu ada jalan”.

  12. Adikku Ganda, gan ayo jangan malas2an aj, percaya lah janji Tuhan indah pada waktunya. Aku percaya ganda bisa jadi yang terbaik di keluarga kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13. Emi adikku sayank, aku d jadi sarjana. Kamu harus rajin belajar y diasrama trus jangan pacaran dl, aku kangen sama mu emi sayank. Kita semua harus sukses y sayank.

  14. Sahabatku, Hotma hota” thx bwt tumpangan kamarnya dan bwt waktunya mau dengar segala curhat ku dan hari2 yang tlah kita lewati bersama baik suka dan duka. SEMANGAT “mami” (tancepin gas biar cepat lulus)!

  15. All of my best friend: Yustin (my inspiration for the thesis and thanx for the

  discussion ), Tiara (thx for your supports & kita baikan boooooo…..), Sunu & Ria (kpn mau pendadaran??? dan kl married jgn lp maem2nya), Lamdos

  (ayo cepat skripsi nya biar wisuda bareng kita), Lambok (akhirnya aku lulus

  “Mbok”, kpn kita jogging lagi?), Rina (thx bgt bwt bantuan dan semangat wkt aku down dan dalam masalah ), ICHA (teman baikku dan kakak sekaligus adik terbaik, thx.. ) GBU All..

  16. Teman-temenku di jogja “Cupid-cupid BROMO 2BDek Ndut, Entine, Mpok Nung, Bul-Bul, Ike, Tuta thx for all and thx bwt candanya tiap hari .

  KEKET “02” (teman seperjuangan menunggu dosen, akhirnya kita lulus juga & hslnya tidak sia-sia ). Adek kembaran ku “Dek Lisbeth” (cari lah dulu rokkap ku,he..he.. biar wisuda gereja aku ). B’Binsar Simanjuntak (thx bang bwt kata2 alkitabnya pas maju pendadaran dan thx bwt wktnya angkat2 barang ku ). Simon PAK C (d dpt lum judulnya, jgn lp maem2 lulus pendadaran dan thx bwt candaannya ).

  17. Teman-teman PAK B’01 thanx untuk pertemanan n kebersamaanya selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18. Seseorang yang telah mau mendampingi aku hingga selesai pendadaran dan memberi semangat dalam skripsi ku, sayangku..temanku..kakakku..walaupun sekarang hanya tinggal kenangan tapi 1 yang pasti bersama mu adalah hari yang selalu ku impikan. Thx y MY OON.

  19. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis, terima kasih banyak atas segala bantuan dan dukungannya.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

  Yogyakarta, 25 Juli 2007 Penulis

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ...................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Batasan Masalah ........................................................................ 5 C. Rumusan Masalah ...................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik ..................................................................... 8

  1. Minat Berwiraswasta ........................................................... 8

  2. Tingkat Pendidikan Orang Tua ........................................... 12

  3. Pekerjaan Orang Tua .......................................................... 16

  4. Prestasi Belajar Beberapa Program Diklat yang Relevan Dengan Minat Berwiraswasta Siswa ................................. 18

  B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan .................................... 26

  C. Kerangka Berpikir .................................................................... 27

  1. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwiraswata siswa .................................................. 27

  2. Hubungan antara pekerjaan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa ……................................................... 28

  3. Hubungan antara prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa .............. 28

  4. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa .........….. 29

  D. Paradigma Penelitian .................................................................. 30

  E. Hipotesis ..................................................................................... 31

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .......................................................................... 32 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 32 C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 33 D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................... 33 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 36 F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas .......................................... 36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  G. Teknik Analisis Data ................................................................. 40

  BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Data Kelembagaan Sekolah ....................................................... 46 B. Penyelenggara.............................................................................. 46 C. Visi dan Misi SMK YPKK 3 SLEMAN .................................... 47 D. Sejarah Berdirinya SMK YPKK 3 SLEMAN............................. 47 E. Kepala Sekolah SMK YPKK 3 SLEMAN ................................. 50 F. Guru dan Karyawan SMK YPKK 3 SLEMAN .......................... 51 G. Data Siswa SMK YPKK 3 SLEMAN ........................................ 53 H. Fasilitas Sekolah SMK YPKK 3 SLEMAN ............................... 53 I. Struktur Organisasi SMK YPKK 3 SLEMAN ........................... 55 BAB V. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................ 57

  1. Tingkat Pendidikan Orang Tua .............................................. 57

  2. Pekerjaan Orang Tua ............................................................. 58

  3. Prestasi Beberapa Program Diklat yang Relevan................... 59

  4. Minat Berwiraswasta Siswa .................................................. 60

  B. Pengujian Prasyaratan Analisis ................................................. 62

  1. Uji Normalitas ....................................................................... 62

  2. Uji Linearitas ......................................................................... 63

  C. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... 64

  D. Pembahasan ................................................................................ 71

  BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................ 76 B. Kelemahan Penelitian ................................................................. 78 C. Saran ........................................................................................... 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR DATA DAN TABEL

Tabel 3.1 Tabel Rangkuman Hasil Pengukuran ValiditasTabel 3.2 Tabel Hasil Pengukuran Data Yang ValidTabel 4.1 Tabel Daftar Guru SMK YPKK 3 SLEMANTabel 4.2 Tabel Daftar Pegawai Tata Usaha SMK YPKK 3 SLEMANTabel 4.3 Tabel Daftar Siswa SMK YPKK 3 SLEMANTabel 4.4 Struktur Organisasi SMK YPKK 3 SLEMANTabel 5.1 Tabel Data Karakteristik Tingkat Pendidikan Orang TuaTabel 5.2 Tabel Data Karakteristik Pekerjaan Orang TuaTabel 5.3 Tabel Data Karakteristik Responden Menurut Prestasi

  Belajar Beberapa Program Diklat Yang Relevan

Tabel 5.4 Tabel Penilaian Prestasi Belajar Beberapa Program Diklat Yang

  Relevan

Tabel 5.5 Tabel Data Karakteristik Minat Berwiraswasta SiswaTabel 5.6 Tabel Penilaian Minat Berwiraswasta SiswaTabel 5.7 Tabel Rangkuman Hasil Uji NormalitasTabel 5.8 Tabel Rangkuman Hasil Uji LinearitasTabel 5.9 Tabel Rangkuman Hasil Analisis Regresi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1. Lampiran 1 Kuisioner

  2. Lampiran 2 Data Induk Penelitian

  3. Lampiran 3 Validitas dan Reliabitas

  4. Lampiran 4 Normalitas dan Linearitas

  5. Lampiran 5 Regresi

  6. Lampiran 6 Distribusi Frekuensi

  7. Lampiran 7 Kecenderungan PAP II

  8. Lampiran 8 Rata-rata dan Deviasi Standar

  9. Lampiran 9 Tabel Statistik

  10. Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah menyiapkan

  tamatan untuk (a) memasuki lapangan kerja serta dapat mengembangkan sikap profesional dalam lingkup keahlian bisnis dan manajemen, (b) mampu memilih karir, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup bisnis dan manajemen, (c) menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan industri pada saat ini maupun masa yang akan datang dalam lingkup bisnis dan manajemen, dan (d) menjadi warga negara yang produktif, adaptif, dan kreatif.

  Berdasarkan konteks di atas maka siswa SMK sengaja dipersiapkan kelak untuk memasuki lapangan pekerjaan baik melalui jenjang karier menjadi tenaga kerja di tingkat menengah maupun menjadi mandiri, berusaha sendiri maupun kewiraswastaan. Untuk itu siswa SMK perlu dibekali dengan ketrampilan-ketrampilan yang mengarah pada ketrampilan kerja dan mandiri (berwiraswasta).

  Jika kita melacak kurikulum SMK edisi 99 terutama untuk SMK Kelompok Bisnis dan Manajemen, maka disana kita dapat menemukan program pendidikan dan latihan yang berorientasi membekali siswa untuk kelak mandiri/berwiraswasta disamping program diklat yang berfungsi membekali siswa memasuki profesi tertentu di dunia kerja/usaha, program diklat tersebut seperti program diklat kewirausahaan yang diberikan mulai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 kelas I sampai kelas III, program diklat Pelayanan Prima, program diklat Membuka Usaha Kecil serta program diklat Siklus Akuntansi. Sedang program-program diklat yang berorientasi membekali siswa memasuki dunia kerja di tingkat menengah sesuai dengan kompetensi yang ada di dunia usaha dalam dunia bisnis dan manajemen yaitu kompetensi keuangan, sekretaris, usaha jasa pariwisata dan penjualan.

  Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa ada beberapa program diklat yang memang diberikan kepada siswa untuk membekali lulusan SMK agar menjadi mandiri atau berusaha sendiri (berwiraswasta). Dalam kaitan penelitian ini penulis mencermati tentang program diklat kewirausahaan. Program diklat ini berdasarkan silabus Garis-Garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan SMK ternyata penuh dengan teori dan ketrampilan untuk mengarahkan siswa memahami tentang arti, peranan, fungsi, dan jurus-jurus untuk melakukan kewirausahaan. Program diklat ini jika diberikan dengan teknik dan tidak semata-mata hanya mentransfer ilmu pengetahuan, guru trampil dalam memberikan motivasi siswa maka program diklat akan menggugah minat siswa dalam mengembangkan jiwa kewiraswastannya. Siswa akan terdorong minatnya untuk menekuni materi program diklat ini dan terbuka dirinya untuk memperoleh rangsangan- rangsangan untuk mempunyai jiwa kewiraswastaan.

  Dengan demikian kelak siswa telah berbekal ilmu dan minat serta jiwa kewiraswastaan. Inti dari kewiraswastaan di sini adalah siswa tergugah untuk melakukan kemandirian dalam berusaha, siswa berubah sikap dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3 ketergantungan kepada orang lain menjadi mandiri, siswa sudah memiliki cita-cita untuk berusaha sendiri dengan menciptakan lapangan kerja sendiri.

  Siswa mampu mengikis kebiasaan meminta, rendah diri dan berusaha bekerja berdasar atas kualitas, serta mempunyai kepercayaan diri yang tinggi. Minat siswa terhadap kewiraswastaan perlu diketahui guru maupun siswa itu sendiri mengingat minat ini dapat mengarahkan siswa untuk melakukan pilihan dalam menentukan cita-citanya. Cita-cita merupakan perwujudan dari minat dalam hubungan dengan proses atau jangkauan masa depan bagi siswa untuk merencanakan dan menentukan pilihan terhadap pendidikan, jabatan, dan pekerjaan yang diinginkan.

  Selanjutnya dalam mengarahkan minat para siswa SMK untuk berwiraswasta tidak lepas dari faktor lingkungan keluarga yang terkait langsung dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan orang tua serta tidak lepas dari diri siswa SMK itu sendiri yang dapat dilihat dan diukur dari prestasi belajarnya.

  Minat siswa dalam berwiraswasta didasarkan pada prestasi yang dimilikinya sehingga prestasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan seberapa besar minat siswa untuk memasuki dunia berwiraswasta. Berdasarkan pengalaman siswa yang memiliki prestasi tinggi cenderung mengambil langkah untuk memasuki dunia berwiraswasta karena dalam dunia ini siswa merasa tertantang dan memiliki kebebasan luas untuk bisa mandiri serta bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Namun bagi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 yang memiliki prestasi rendah akan sulit menentukan apakah dia mampu atau tidak untuk masuk dalam dunia berwiraswasta.

  Tingkat pendidikan dan pekerjaan yang ada dalam keluarga, khususnya orang tua siswa akan mempengaruhi pola pikir seseorang terhadap dunia berwiraswasta. Umumnya, orang tua yang berpendidikan rendah dan tidak memiliki pekerjaan akan sempit cakrawalanya terhadap hal ini sedangkan orang tua yang berlatar belakang pendidikannya tinggi dan memiliki pekerjaan yang cukup bagus, biasanya mengharapkan anaknya untuk masuk dalam dunia berwiraswasta atau lebih jelasnya sebagai warisan dari orang tua siswa. Setiap orang tua mempunyai harapan dan cita-cita untuk dapat memperkembangkan anak-anaknya semaksimal mungkin dan menjadikan mereka mandiri dan bertanggung jawab dalam hidupnya.

  Dalam kaitan ilmu pengetahuan, siswa yang berminat dalam berwiraswasta akan tertarik dengan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan minatnya tersebut. Sebagaimana yang terjadi dengan pilihan siswa masuk ke SMK karena ingin bekerja setelah lulus maka ia berminat mempelajari ilmu yang bisa membekali dirinya untuk mamasuki lapangan kerja. Semakin besar minat siswa untuk tertarik kepada bidang berwiraswasta maka akan besar pula usaha dan keinginan siswa untuk mewujudkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5 Berdasarkan uraian di atas maka penulis akan meneliti mengenai

  “HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR BEBERAPA PROGRAM DIKLAT YANG RELEVAN DENGAN MINAT BERWIRASWASTA SISWA SMK YPKK 3 SLEMAN”.

  B. Batasan Masalah

  Ada berbagai faktor yang berpengaruh pada minat berwiraswasta siswa. Mengingat banyaknya cakupan, maka perlu diadakan pembatasan terhadap masalah yang diteliti. Penulis akan membatasi penelitian ini pada tiga faktor yang mempengaruhi langsung pada minat berwiraswasta siswa, yaitu faktor tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan wiraswasta. Pemilihan ke tiga faktor ini berhubung adanya keterbatasan waktu, biaya, tenaga, dan kemampuan penulis maka penulis memfokuskan penelitian ini pada tiga faktor tersebut.

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa?

  2. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara pekerjaan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

  3. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa?

  4. Apakah terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa?

D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa.

  2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang signifikan antara pekerjaan orang tua dengan minat berwiraswasta siswa.

  3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang signifikan antara prestasi belajar program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa.

  4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Sekolah Bagi institusi SMK agar dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga ada hubungan yang signifikan antara program diklat dengan minat siswa.

  2. Bagi Orang Tua Hasil penelitian diharapkan dapat memberi masukan bagi para orang tua untuk mendorong anak-anaknya (siswa) untuk memiliki jiwa berwiraswasta yang tinggi agar mereka lebih mandiri dan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

  3. Bagi Siswa Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi siswa agar mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar dan berprestasi dalam beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta siswa.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan kepustakaan yang berguna bagi mahasiswa atau pihak lain yang membutuhkan.

  5. Bagi Penulis Hasil penelitian dapat digunakan sebagai penerapan langsung ilmu pengetahuan yang telah diperoleh di bangku kuliah berupa teori-teori ke dalam praktek nyata dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritik

1. Minat Berwiraswasta

  Menurut Slameto (1995: 180) pengertian minat adalah :

  suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hak atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

  Tampubolon (2000:41) mendefinisikan minat adalah :

  perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

  Asep Priyatna Abdullah (1990:24) mendefinisikan minat adalah :

  suatu perangkat mental yang meliputi perasaan, harapan, prasangka yang cenderung mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.

  Dari pendapat tersebut di atas jika disimak maka motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat, contoh: siswa yang memiliki minat terhadap program diklat kewirausahaan cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untuk mempelajari kewirausahaan demikian juga sebaliknya yakni jika tidak ada motivasi maka minat tidak ada.

  Pendapat mengenai arti minat juga dikemukakan oleh Yul Iskandar (2001:9) dengan mendefinisikan minat adalah usaha dan kemauan untuk mempelajari (learning) dan mencari sesuatu. Contoh: minat seniman, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9 individu itu mempunyai atau tidak mempunyai bakat itu tetapi telah ada usaha aktif untuk mempelajarinya.

  Dalam variabel penelitian ini minat yang dimaksud adalah minat berwiraswasta, yang sesuai dengan pendapat GF Kuder (1968) yang dikutip oleh Dewa Ketut Suhardi (1984:176) termasuk compertational yakni kelompok terhadap pekerjaan atau jabatan hitung menghitung misalnya: pedagang, akuntan, pemegang buku. Hal tersebut oleh GF Kuder (1963) yang dikutip oleh Dewa Ketut Suhardi (1988:105) sebelumnya telah digunakan untuk minat yang diinvetarisasikan, biasanya ini ditetapkan dengan angket yang telah tersedia atau dikomparasikan.

  Dari beberapa definisi para ahli tersebut tampak bahwa minat adalah termasuk bagian dari faktor yang mempengaruhi suatu keberhasilan.

  Pengertian istilah berwiraswasta sering tumpang tindih dengan istilah berwirausaha, padahal antara wiraswasta dan wirausaha ada sedikit perbedaan. Jika wiraswasta lebih menekankan di bidang swasta namun wirausaha tidak hanya di bidang usaha bahkan di bidang pemerintahan pun harus dikelola berdasar efesien yang merupakan dasar dari wiraswasta.

  Wiraswasta memiliki pengertian yang sangat luas maka dari itu sebagian para ahli menyarankan istilah wiraswasta khusus diperuntukkan bagi lingkup swasta sedangkan di lingkup pemerintahan sebaiknya digunakan wira karya. Namun apapun istilah yang digunakan aspek kemandirian, keberanian, otonom berdaulat, merdeka lahir dan batin merupakan aspek yang khas dan penting dalam berwiraswasta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10 Norman M. Scarborough & Thomas W. Zimmerer (1993:5) mengemukakan definisi wiraswasta sebagai berikut :

  “An entrepreneur is one who creates a new business in the face

of risk and uncertainty for the purposes of achieving profit and growth

by identifying opportunities and assembling the necessary to capitalize

on the those opportunities”.

  Dari uraian di atas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan minat berwiraswasta pada siswa adalah usaha dan kemauan karena adanya motivasi siswa untuk mempelajari, mencari, dan berkeinginan menjadi tenaga wiraswasta. Minat berwiraswasta dalam kontek penelitian ini adalah minat berwiraswasta sebagai usahawan adalah suatu ras lebih suka, rasa ketertarikan siswa yang diikuti usaha aktif untuk mempelajari dan berkeinginan menjadi tenaga wiraswasta. Pada umumnya siswa-siswa ini cenderung untuk berusaha sendiri (mandiri) baik dalam kehidupan sehari-hari, hal ini merupakan perwujudan sikap akibat dari minat berwiraswasta sebab dalam berwiraswasta tersirat makna usaha sendiri/kemandirian.

  Menurut Nur Syam (1982:17) tenaga wiraswasta dalam melaksanakan pembangunan nasional Indonesia sangat diperlukan oleh pemerintah. Beberapa lapangan kerja yang perlu kita isi dengan tenaga berwiraswasta antara lain sebagai berikut:

  1. Lapangan Industri dan Kerajinan :

  a) Industri besar, b) Industri menengah, c) Industri Kecil, dan d) Pengrajin.

  2. Lapangan pertambangan dan energi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

  3. Lapangan pemberian Jasa : a) Perbankan, b) Asuransi, c) Transport laut, udara, sungai dan danau.

  4. Lapangan perdagangan.

  5. Lapangan Agraria

  6. Transmigrasi dan pembangunan daerah

  7. Pariwisata dan perhotelan

  8. Koperasi Nur Syam (1982:21) menyebutkan ciri-ciri sikap mental para wiraswastawan yaitu :

  1. Memiliki kepribadian yang unggul, yaitu :

  a. Berdaya pikir positif

  b. Mampu merumuskan tentang apa yang dicita-citakan (tujuan hidup) c. Dapat dan mampu menempatkan waktu pencapaian dan kesempatan serta melakukannya.

  2. Mengenal dirinya sendiri, yang berarti :

  a. Dapat memilih dan menetukan kegiatan yang sesuai dengan kemampuan diri sendiri.

  b. Mengetahui kesempatan, kecakapan, dan kemampuan diri sendiri.

  c. Mengakui, mengetahui, dan menyadari kekurangan diri sendiri.

  d. Dapat menilai, menghargai, dan memanfaatkan modal atau kekayaan dan kekuatan yang dimiliki diri sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

  3. Mempunyai keahlian khusus atau tak tertentu.

  4. Kemauan dan kesediaan untuk belajar terus dan bekerja keras.

  5. Memiliki kekayaan berupa kekayaan mental, spiritual, dan kekayaan material.

  6. Mengetahui dan memperhatikan hambatan-hambatan yang ada dan kemungkinan-kemungkinan hambatan yang mungkin terjadi.

  Sebagaimana kita ketahui bahwa sebagian besar siswa tamatan SMK kurang memiliki minat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini didukung juga dengan tujuan diadakannya SMK memang untuk menghasilkan tenaga kerja tingkat menengah. Sejalan dengan itu maka diharapkan siswa akan mampu berdiri sendiri atau berwiraswasta dalam menjalankan pekerjaan sebagai pengusaha, pedagang, karyawan atau pekerja. Untuk itu anak-anak perlu diberi materi, ketrampilan, dan motivasi untuk membangkitkan minat berwiraswasta. Minat siswa terhadap berwiraswasta perlu dikembangkan oleh para pendidik di sekolah kejuruan. Sebab sekolah kejuruan merupakan sekolah yang berkompeten untuk menghasilkan tenaga-tenaga kerja tingkat menengah baik di sektor swasta maupun negeri dan mencetak tenaga kerja mandiri yaitu lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri dalam masalah pekerjaan dan dapat membantu orang lain dalam mendapatkan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

2. Tingkat Pendidikan Orang Tua

  Pendidikan merupakan suatu bagian terpenting dari setiap perkembangan manusia, karena pendidikan akan membawa perubahan yang sangat besar pada setiap pribadi manusia. Pengertian pendidikan menurut Whintherington (1978:18) adalah :

  “Pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung berkat dilakukannya perbuatan belajar”.

  Pakar lain mengartikan bahwa : “Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan” (Ngalim Purwanto, 1992:232). Sejalan dengan pendapat tersebut, Ahmad Thonthowi (1991:95), menyatakan bahwa pendidikan adalah “Bimbingan atau pertolongan yang diberikan kepada anak oleh orang dewasa secara sadar dan bertanggung jawab baik mengenai aspek jasmaninya maupun aspek rohaninya menuju ke tingkat kedewasaan anak”. Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses yang dilakukan secara sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan seseorang.

  Pendidikan itu ada berbagai jenis. Berbagai jenis itu dapat dibeda- bedakan yaitu: 1) Menurut sifatnya pendidikan dapat dibedakan (Ahmadi, Nuruhbiyati

  1991, 97) menjadi:

  a. Pendidikan Informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari-hari secara sadar atau tidak sadar sepanjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14 hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, pergaulan sehari-hari, lingkungan pekerjaan, masyarakat, dan organisasi.

  b. Pendidikan Formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat.

  Pendidikan ini berlangsung di lingkungan sekolah.

  c. Pendidikan Non-Formal, yaitu pendidikan yang dilaksanakan secara tertentu dan sadar tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan yang ketat. 2) Menurut tingkatannya pendidikan dapat dibedakan (Imam Santoso,

  1987:155) menjadi:

  a. Taman Kanak-kanak;

  b. Tingkat Sekolah Dasar;

  c. Tingkat Sekolah Lanjutan Pertama;

  d. Tingkat Sekolah Lanjutan Atas;

  e. Tingkat Pendidikan Tinggi dengan gelar bertingkat Diploma, Sarjana Muda, Sarjana dan Doktor.

  3) Menurut lapangannya, dibagi ke dalam:

  a. Pendidikan umum dan nasional yang mengenai pengetahuan, ilmu pengetahuan, ketrampilan, watak dan kebudayaan, jasmani dan rohani;

  b. Pendidikan kejuruan tertentu dengan tingkat sekolah kejuruan pertama, sekolah kejuruan atas, dan sekolah kejuruan tinggi; c. Pendidikan khusus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

  • Pendidikan luar biasa;
  • Kursus latihan ketrampilan dan peningkatan kejuruan; - Pendidikan pembangunan sosial desa dan sebagainya.

  4) Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan sesuai tempatnya dibedakan menjadi 3 (tiga) dan disebut tri pusat pendidikan, yaitu: a. Pendidikan di dalam Keluarga;

  b. Pendidikan di dalam Sekolah; c. Pendidikan di dalam Masyarakat.

  Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil ditempuh orang tua, dalam hal ini adalah tingkat SD, SLTP, SLTA dan Perguruan tinggi dengan gelar Diploma, Sarjana maupun Doctor. Setiap siswa mempunyai orang tua dengan tingkat pendidikan yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal itu pula yang membedakan cara didik orang tua terhadap anaknya. Bagaimana orang tua membimbing dan mengarahkan anak serta memotivasi anak untuk mencapai suatu hal.

  Berkenaan dengan minat berwiraswasta pada siswa, tentunya usaha mereka akan berbeda-beda. Misalkan orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi tentu memiliki pandangan yang luas baik tentang kehidupan sehari-hari, pengetahuan dan wawasan serta behaviornya.

  Pengetahuan dan wawasan yang luas itu diperoleh tidak hanya dengan berbangku tangan saja, melainkan dengan banyak menggali pengetahuan dari berbagai sumber antara lain dengan membina minat berwiraswasta pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16 dirinya. Kebiasaan-kebiasaan yang sering orang tua lakukan untuk menumbuhkan semangat wiraswasta pada anak-anaknya tidak hanya di lingkungan tempat Ia bekerja tetapi juga dibawa sampai rumah.

  Wujud kebiasaan orang tua itu dapat berupa dorongan atau semangat kepada anaknya untuk mengikuti langkah-langkah seperti yang Ia lakukan, contohnya seorang pedagang yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi maka secara langsung atau tidak langsung Ia akan mengharapkan anaknya juga sukses sesuai harapannya yaitu menjadi pedagang yang sukses dengan pendidikan yang tinggi. Dampaknya pada diri anak adalah terciptanya sosok yang selalu berpikiran positif dan kepercayaan diri yang tinggi bahwasanya dirinya bisa mengikuti jejak sang orang tua. Hal ini sangat bebeda sekali bila pendidikan orang tua sang anak hanya memiliki pendidikan yang bisa dibilang sangat rendah atau terbelakang maka akan cenderung seenaknya saja dalam memilih pekerjaan.

3. Pekerjaan Orang Tua

  Pekerjaan dibedakan menjadi beberapa jenis (Biro Pengembangan Sosial Budaya) adalah sebagai berikut: 1) Pekerjaan Pokok

  Adalah jenis pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang sebagai sumber utama dari penghasilan, yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sifat pekerjaan ini adalah tetap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17 2) Pekerjaan sampingan atau sambilan.

  Adalah pekerjaan yang dimiliki atau dilakukan seseorang sebagai tambahan untuk menambah penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sifat pekerjaan tambahan atau sampingan ini adalah pelengkap pekerjaan pokok.

  Pekerjaan orang tua adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan penghasilan setiap bulan di suatu instansi pemerintah, swasta atau wiraswasta. Pekerjaan orang tua siswa yang satu berbeda dengan pekerjaan orang tua yang lain. Secara tidak langsung jenis pekerjaan orang tua akan mempengaruhi pola asuh orang tua yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap cara pandang siswa terhadap suatu pekerjaan atau profesi.

  Jika dilihat dari pengaruh orang tua dalam lingkungan keluarga, maka orang tua adalah orang yang membuat keputusan-keputusan dan merupakan panutan bagi anak-anaknya. Bagi anak orang tua merupakan orang yang lebih banyak tahu. Melalui orang tua, anak belajar dan bersikap dan berperilaku. Maka dari itu dalam beberapa pengertian yang diungkapkan oleh para ahli bahwa orang tua adalah setiap orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga/rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari lazim disebut ibu-bapak.

  Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya (siswa) bisa mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Dalam hal ini motivasi dari orang tua sangatlah dibutuhkan agar dalam diri anak (siswa) dapat tumbuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18 jiwa kewiraswastaan. Kebanyakan orang tua yang bekerja sebagai wiraswasta akan menularkan jiwa wiraswastanya tersebut ke anak-anaknya.

  Melihat adanya dorongan yang kuat dari pihak orang tua maka si anak (siswa) menjadi termotivasi untuk memilih profesi sebagai seorang wiraswasta. Dengan kata lain sikap mental orang tua akan berpengaruh terhadap cara pandang anak (siswa) terhadap suatu pekerjaan.

  Dengan demikian tidaklah mustahil apabila seorang anak (siswa) mengikuti pekerjaan orang tuanya. Sehingga akan menimbulkan pewarisan pekerjaan dari orang tua kepada anaknya.

4. Prestasi Belajar Beberapa Program Diklat yang Relevan

  Dalam proses belajar mengajar, siswa mengalami suatu perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap. Adanya perubahan ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang dihasilkan oleh siswa dari kegiatan mengerjakan soal ulangan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kata “prestasi” dan “belajar” yang mempunyai arti beda. Oleh karena itu, sebelum pengertian “prestasi belajar” dibicarakan ada baiknya kedua kata itu dijelaskan artinya satu persatu.

  Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:21), pengertian prestasi sebagai berikut :

   penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan

murid yang bersangkutan dengan penguasaan bahan pelajaran yang

disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam

kurikulum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19 Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan dari tidak tahu menjadi tahu atau dapat dikatakan sebagai proses yang menyebabkan terjadinya perubahaan tingkah laku dan kecakapan seseorang.

  Sardiman A.M sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah (1994:21) menyatakan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa serta ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.