Penyesuaian diri di sekolah para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009 dan usulan topik bimbingan klasikal - USD Repository
PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PARA SISWA KELAS X
SMAN I ENDE TAHUN AJARAN 2008/2009 DAN USULAN
TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Marselina Anna Mali Dua
NIM : 041114056
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MOTTO
HARGA SEBUAH KEPINTARAN TIDAK SEBANDING
DENGAN HARGA SEBUAH PERJUANGAN BERPIKIRLAH LIMA KALI KE DEPAN DISAAT SETIAP
ORANG MASIH BERPIKIR SATU KALI KE DEPAN BERTAHAN DAN BERJUANGLAH UNTUK HARI INI
KARENA BESOK ADA HAL BARU YANG HARUSDIHADAPI PERSEMBAHAN Kupersembahkan pada Tuhan Yesus Kristus.
P. Dr. Herman Y. May CSSR., yang selalu memberikan semangat dan nasihat yang bijaksana.
Bapak Theodorus Nengga. Terima kasih sudah menjaga dan mencintai saya.
Ibu Susana B. Lubur, untuk semua doa, cinta dan dukungan yang penuh pengorbanan.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 25 Maret 2009 Penulis Marselina Anna Mali Dua
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Marselina Anna Mali DuaNomor Mahasiswa : 041114056
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PARA SISWA KELAS X
SMAN I ENDE TAHUN AJARAN 2008/2009 DAN USULAN
TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-
ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 05 Mei 2009 Yang menyatakan (Marselina Anna Mali Dua)ABSTRAK
PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PARA SISWA KELAS X SMAN I
ENDE TAHUN AJARAN 2008/2009 DAN USULAN TOPIK BIMBINGAN
KLASIKAL
Oleh: Marselina Anna Mali Dua Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penyesuaian diri disekolah para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009 dan menyusun
usulan topik bimbingan klasikal yang tepat bagi para siswa kelas X SMAN I Ende
tahun ajaran 2008/2009. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
(1) Bagaimanakah keberhasilan menyesuaikan diri di sekolah para siswa kelas X
SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009? (2) Apakah topik-topik bimbingan yang
tepat bagi para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009? Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey.Subjek penelitian adalah para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran
2008/2009 yang berjumlah 87 siswa. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner
Penyesuaian Diri Di Sekolah, yang meliputi lima faktor yaitu penyesuaian diri
terhadap mata pelajaran, penyesuaian diri terhadap guru, penyesuaian diri
terhadap teman sekolah, penyesuaian diri terhadap fasilitas/lingkungan fisik dan
penyesuaian diri terhadap peraturan sekolah.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) keberhasilan dalam
menyesuaikan diri di sekolah para siswa kelas X SMAN I Ende mencapai total
persentase 75,67% dengan kualifikasi cukup (2) berdasarkan hasil penelitian
diusulkan topik-topik yang dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan
menyesuaikan diri di sekolah. Topik-topik bimbingan tersebut adalah Menyusun
ABSTRACT
SELF ADAPTATION IN SCHOOL BY THE X
GRADE STUDENTS OF ENDE 1 STATE SENIOR HIGH SCHOOL IN
ACADEMIC PERIOD OF 2008/2009
AND PROPOSAL ON CLASSICAL CONSELING TOPICS
By: Marselina Anna Mali Dua
This research intended to gain information on self-adaptation in school bythe X grade students of Ende 1 State Senior High School in Academic Period of
2008/ 2009 and compiling the proposal on appropriate classical counseling topics
to the X grade students of Ende 1 State Senior High School in academic period of
2008/2009. The problems discussed in this research were: (1) how is the
successfulness of self-adaptation in school by X grade students of Ende 1 State
Senior High School in academic period of 2008/2009? (2) What are appropriate
counseling topics to the X grade students of Ende 1 State Senior High School in
academic period of 2008/2009? This research was descriptive research by survey method. The subjects ofthis research were the X grade students of Ende 1 State Senior High School in
academic period of 2008/2009 that have total of 87 students. The instruments of
research was questionnaire on Self-Adaptation in School, comprising of five
factors, i.e. self-adaptation to the subject, self-adaptation to the teachers, self-
adaptation to the classmate, self-adaptation to the facilities/physical environment
and self-adaptation to school rule.The results gained in this research are (1) the successfulness in self-
adaptation in school by X grade students of Ende 1 State Senior High School
reach total percentage of 75,67 by immediate qualification (2) based on the result
of this research, it is proposed the topics of which can help the students to increase
their capability in self-adaptation in school. These counseling topics are compiling
daily schedule, increase the learning skill in school, giving opinion, behave
positively to the classmate, try to learn the lesson in discomfort class and
responsibly submit to school rules.KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Pengasih
atas karunia, berkat dan kekuatan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.Menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa
adanya dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., sebagai ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
2. Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., sebagai dosen pembimbing yang telah
membimbing dan memberikan masukan yang bermanfaat.
3. Kepala SMAN I Ende yang telah memberikan ijin dan kemudahan bagi
pengumpulan data.
4. Petrus Wai Odung, S. sos., sebagai guru pembimbing SMAN I Ende yang
telah bersedia mendampingi dan memberikan waktu melakukan pengumpulan data.
5. Kepala SMA Stella Duce I Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan uji coba.
6. Para siswa kelas X SMAN I Ende yang bersedia membantu dan meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner penelitian.
8. P. Dr. Herman Y. May, CSSR., yang banyak memberikan dukungan, doa dan
nasihat yang bijaksana.
9. Bapak Theodorus Nengga, yang telah banyak memberikan dukungan dan
cinta.
10. Ibu Susana B. Lubur, untuk semua doa, perhatian, cinta dan pengorbanan kita
semua.
11. Nando, Hilde dan Loo, yang banyak memberikan dukungan dan nasihat yang
membangun.
12. Rina, Sinta, dan Erika, yang telah banyak memberikan motivasi, nasihat,
dukungan, doa, dan perteman yang indah untuk dikenang.
13. Kelompok Doa Nenek Lis, terima kasih untuk semua doa dan dukungan yang
telah diberikan.
14. Teman-teman kampus Anting, Tina, Erna, Ardi, Dita, Mbak Rosa, Natalia,
Ria, Ocha, Wicah, Geral, Sigit, Sepri, Sr. Hilaria, Sr. Lina, dan Sr. Brigita.
15. Teman-teman seperjuangan BK angkatan 2004 yang memberikan semangat
selama kuliah bersama.
16. Teman seperjuangan bimbingan skripsi yang telah memberikan masukan yang
berguna, dan membangkitkan semangat berjuang.
17. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna karena
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan berminat dalam pelayanan BK.
Penulis
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................... v ABSTRAK ...................................................................................................... vi ABSRACT ........................................................................................................vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ...........................................................................................xiv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6 E. Batasan Istilah ............................................................................... 7 F. Keterbatasan Penelitian.................................................................. 7 BAB II. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 9 A. Penyesuaian Diri ............................................................................ 9
1. Arti Penyesuaian Diri................................................................ 9
2. Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri............................................. 13 a. Fisik ................................................................................... 14
b. Psikis .................................................................................. 15
c. Kognitif .............................................................................. 18
1. Arti Sekolah ............................................................................. 24
a. Komponen-Komponen Dalam Program Bimbingan ......... 36
F. Analisis Data .................................................................................. 58
E. Pengumpulan Data Penelitian ........................................................ 57
2. Validitas .................................................................................. 50
1. Reliabilitas .............................................................................. 48
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 41 A. Jenis penelitian. .............................................................................. 41 B. Subjek Penelitian ........................................................................... 41 C. Alat pengumpul data ..................................................................... 42 D. Uji Coba Instrumen ....................................................................... 47
4. Bimbingan dan Penyesuaian Diri ............................................ 38
b. Perencanaan Program Bimbingan Kelompok Di Dalam Kelas................................................................................... 37
3. Perencanaan Program Bimbingan ............................................ 36
2. Penyesuaian Diri Di Sekolah ................................................... 25
2. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling Di Sekolah .... 34
1. Pengertian Bimbingan ............................................................. 33
C. Program Bimbingan ....................................................................... 33
e. Penyesuaian Diri Terhadap Peraturan Sekolah .................. 31
d. Penyesuaian Diri Terhadap Fasilitas/ Lingkungan Fisik ... 30
c. Penyesuaian Diri Terhadap Teman Sekolah ..................... 29
b. Penyesuaian Diri Terhadap Guru ...................................... 27
a. Penyesuaian Diri Terhadap Mata Pelajaran ....................... 26
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 59 A. Hasil penelitian .............................................................................. 59 B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 60
BAB V. USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN UNTUK MENINGKATKAN
A. Ringkasan ...................................................................................... 79
B. Saran .............................................................................................. 80
C. Kesimpulan ................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83
LAMPIRAN .................................................................................................... 85
Lampiran 1 : Tabulasi Data Hasil Uji Coba................................... 86Lampiran 2 : Validitas dan Reliabilitas.......................................... 90 Lampiran 3 : Tabulasi Data Hasil Penelitian ................................. 97 Lampiran 4 : Hasil Persentase Penelitian....................................... 103 Lampiran 5 : Kuesioner Uji Coba .................................................. 104 Lampiran 6 : Kuesioner Penelitian................................................. 111 Lampiran 7 : Surat Ijin Uji Coba Alat Penelitian........................... 116 Lampiran 8 : Surat Ijin Penelitian .................................................. 117 Lampiran 9 : Surat Keterangan Penelitian di SMAN I Ende ......... 118
Lampiran 10 : Surat Rekomendasi Badan Kesatuan Bangsa Dan
Perlindungan Masyarakat PemerintahKabupaten Ende ........................................................ 119 Lampiran 11 : Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Pengumpulan Data ..................................................... 121
DAFTAR TABEL Tabel 1 : Subjek Penelitian .................................................................. 42 Tabel 2 : Indikator Variabel Penelitian................................................ 44 Tabel 3 : Kisi-Kisi Alat Ukur Uji Coba .............................................. 47 Tabel 4 : Klasifikasi Koefisien Korelasi dan Validitas Suatu Tes...... 49 Tabel 5... : Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas………………... 50
Tabel 6 : Rekapitulasi Hasil Uji Coba Kuesioner Penyesuaian Diri Di
Sekolah................................................................................. 52 Tabel 7 : Rekapitulasi Kuesioner Penelitian Penyesuaian Diri Di Sekolah................................................................................. 55 Tabel 8 : Kisi-Kisi Alat Ukur Penelitian............................................. 56
Tabel 9 : Jadwal Pengumpulan Data Penelitian .................................. 57 Tabel 10 : Penilaian Acuan Patokan Tipe I ........................................... 60 Tabel 11 : Data Hasil Persentase........................................................... 61 Tabel 12 : Usulan Topik-Topik Bimbingan Untuk Meningkatkan
Proses Penyesuaian Diri Di Sekolah Para Siswa Kelas X SMAN I Ende Tahun Ajaran 2008/2009 ............................ 69
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan istilah. Latar Belakang Masalah A. Masa remaja diartikan sebagai masa transisi antara masa kanak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional (Santrock, 2003:26). Pada masa remaja banyak perubahan yang terjadi.
Perubahan-perubahan yang dialami terjadi akibat adanya hal-hal baru antara lain
perubahan fisik, perubahan itelegensi, perkembangan peran sosial dan perkembangan moral dan religi. Perubahan terhadap hal-hal baru tersebut membutuhkan perubahan sikap/tindakan dan psikis, perubahan sikap dan psikis bisa disebut sebagai bentuk usaha penyesuaian diri para remaja.Proses penyesuaian diri para remaja sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan. Menurut Santrock (2003), remaja dipengaruhi oleh lingkungan, baik yang terbagi maupun tidak terbagi. Pengaruh lingkungan sekolah merupakan bagian dari pengaruh lingkungan terbagi. Pengaruh lingkungan terbagi adalah pengalaman yang dialami remaja oleh orang lain di lingkungannya, misalnya kepribadian dan orientasi intelektual orang tua mereka, kelas sosial dan
tidak terbagi adalah pengalaman unik yang dialaminya sendiri, baik di dalam
maupun di luar lingkungan keluarga yang tidak dialami oleh kakak atau adiknya.Banyak ahli perkembangan yang membagi para remaja kedalam dua
tingkatan yaitu masa remaja awal dan akhir. Masa remaja awal berada pada usia
antara 13-15 tahun. Masa remaja akhir berada pada kira-kira setelah usia 15
tahun. Pada masa remaja awal individu telah memasuki pendidikan di bangku
sekolah menengah tingkat pertama (SLTP), sedangkan masa remaja akhir,
individu sudah duduk di sekolah menengah atas (SMA).Sekolah menjadi tempat pengembangan manusia yang handal. Sekolah
merupakan lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan
memberi pelajaran menurut tingkatan dan jurusan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2005). Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang
membantu siswa agar bisa berkembang terarah dan tersistematis. Pencapaian
prestasi belajar bagi siswa yang menempuh jalur pendidikan sekolah akan mudah
diukur dan nilai. Sekolah menjadi tempat menarik bagi siswa bukan hanya
sebagai tempat belajar melainkan juga sebagai tempat bertemu dengan beragam
teman dari berbagai latar belakang yang berbeda. Bagi siswa, menghadapi banyak
teman yang berbeda tentunya membawa pengaruh, baik positif maupun negatif.
Hasil dari pergaulan dengan teman pada setiap siswa tentunya berbeda tergantung
proses penyesuaian diri dari tiap siswa.Dalam perkembangannya sekolah tidak hanya menjadi pusat belajar-
budaya juga kerap menjadi problem. Permasalahan menyangkut stereotip juga
menjadi salah satu permasalahan para remaja yang berada di sekolah. Remaja
seringkali membentuk kelompok atau golongan tertentu sesuai dengan kriteria
dan golongan mereka.Penyesuaian diri siswa tergantung pada pengalaman di sekolah.
Pengalaman ini didapat lewat interaksi dengan teman baik di dalam kelas dan di
luar kelas, kegiatan pengajaran, kegiatan ekstrakurikuler, dan kegiatan
bimbingan. Pengalaman penyesuaian diri siswa yang baik terhadap lingkungan
sekolah dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa di sekolah.Teman sekelas merupakan bagian dari kelas. Teman sekelas memberi
banyak pengaruh pada diri seseorang individu. Bagi para siswa memperluas
pergaulan dapat memberikan pengaruh positif. Pengaruh positif tampak dari
pencapaian prestasi belajar yang optimal, adanya banyak teman yang dimiliki,
tingkat keaktifan yang tinggi, dan tingkat absensi yang rendah. Pengaruh positif
yang diperoleh menunjukkan bahwa siswa mampu menyesuaikan diri dengan
baik sehingga siswa memperoleh perubahan yang menunjang perkembangan
dirinya.Selain bertemu teman sekelas ketika memasuki lingkungan sekolah yang
baru, para siswa pada umumnya bertemu dengan guru baru. Guru menjadi salah
satu faktor penting dalam membantu perkembangan para siswa. Memasuki
jenjang sekolah baru, siswa menghadapi mata pelajaran baru. Mata pelajaran baru
Peraturan sekolah wajib dilaksanakan oleh para siswa. Hal ini
membutuhkan proses penyesuaian diri yang baik dari para siswa. Peraturan
sekolah seringkali dilaksanakan oleh para siswa berdasarkan ketakutan akan
hukuman atau sanksi yang diberikan, sehingga menimbulkan dua perkembangan
sikap yang berbeda dari para siswa yaitu patuh pada aturan dan memberontak
atau menolak peraturan sekolah. Kegiatan di atas menunjukkan bahwa kegiatan
penyesuaian diri masih menjadi problem yang terus berputar di kehidupan para
siswa.Penyesuaian diri berhubungan dengan penyesuaian sosial. Dikatakan
berhubungan karena setiap indivu tidak dapat berinteraksi hanya dengan dirinya
sendiri tetapi membutuhkan lingkungan yang saling mempengaruhi dan memiliki
dampak. Pada awal tahun ajaran baru, siswa kelas X merupakan murid baru.
Siswa baru pada umumnya baru mengenal lingkungan sekolah, guru, karyawan,
dan teman baru. Namun bentuk penyesuaian diri tidak hanya menyangkut siswa
menerima hal baru di sekolah baru, tetapi juga pada kegiatan berproses siswa
terhadap hal-hal baru di atas. Perkembangan siswa di sekolah tentunya memiliki
proses penyesuaian diri yang berbeda.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri
I Ende. Ada tiga alasan yang mendasari penelitian ini. Pertama penelitian
penyesuaian diri sangat penting untuk melihat seberapa besar perkembangan
kemampuan menyesuaikan diri para siswa di sekolah khususnya para siswa kelas aktual yang dapat membantu pelaksanaan program bimbingan pada sekolah tersebut. Ketiga, SMAN I Ende merupakan sekolah yang menerima siswa melalui seleksi ketat melalui hasil prestasi belajar siswa. Tuntutan sekolah terhadap prestasi yang optimal, dapat dibantu dengan penyesuaian diri yang baik.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang nyata tentang penyesuaian diri di sekolah para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009. Dalam penelitian diharapkan dapat memberikan informasi nyata yang dapat membantu sekolah dan para siswa.
Rumusan Masalah B.
Masalah penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah keberhasilan menyesuaikan diri di sekolah para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009?
2. Apakah topik-topik bimbingan yang tepat bagi para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009? Tujuan Penelitian C.
Tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui keberhasilan menyesuaikan diri di sekolah para siswa kelas X SMAN I Ende tahun ajaran 2008/2009.
2. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusun usulan topik – topik bimbingan
Manfaat Penelitian D.
1. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini menjadi bahan informasi bagi para orang tua. Informasi yang diperoleh bisa memberikan manfaat implementatif khususnya memberikan informasi menyangkut perkembangan anak dan permasalahan anak di sekolah. Informasi berdasarkan data hasil penelitian dapat membantu meningkatkan kerja sama antar guru pembimbing dan orang tua, dalam rangka meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri para siswa.
b.
Hasil penelitian ini akan berguna bagi para pendidik (guru/pengajar, guru pembimbing, dan kepala sekolah), sebagai bahan informasi yang memberikan manfaat implementatif. Hasil penelitian ini sebagai bahan informasi para pendidik, dalam rangka membantu para siswa meningkatkan hubungan yang harmonis dengan teman di kelas dan guru, meningkatkan prestasi belajar dan membantu meningkatkan usaha penyesuaian diri para siswa terhadap lingkungan fisik/fasilitas dan peraturan sekolah.
2. Manfaat Teoritis a.
Penelitian ini dapat merangsang penelitian baru yang hendak mengkaji topik yang berkaitan dengan penyesuaian diri. b.
Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan program Bimbingan dan Konseling.
E. Batasan Istilah
1. Penyesuaian diri di sekolah merupakan keberhasilan yang dicapai para siswa
melalui penerapan perilaku dan kepuasan dalam melaksanakan perubahan perilaku untuk memenuhi tuntutan perubahan lingkungan fisik sekolah, tuntutan peraturan sekolah, materi pelajaran, guru dan pergaulan dengan teman sekolah.F. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari akan adanya keterbatasan-keterbatasan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian yang dilakukan, antara lain adalah:
1. Hasil yang di teliti tidak mewakili seluruh siswa karena total responden yang
digunakan tidak memiliki keseimbangan dengan total keseluruhan siswa kelas X, sehingga hasil yang diperoleh belum sepenuhnya mewakili hasil penelitian.2. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini belum sepenuhnya mengungkapkan keberhasilan dalam menyesuaikan diri karena tidak didukung dengan observasi dan wawancara langsung. Instrumen yang dipakai juga belum tentu cocok untuk digunakan pada kelompok lain.
3. Sampel yang diambil menggunakan teknik accidental sampling. Sampel tidak
persetujuan pihak sekolah bagi peneliti. Sampel yang diambil berdasarkan
waktu kosong dari jam mata pelajaran dan pelayanan bimbingan klasikal
sehingga dipakai peneliti untuk menyebarkan angket.BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan arti penyesuaian diri, faktor-faktor
pertumbuhan dan perkembangan remaja yang mempengaruhi penyesuaian diri, ciri-ciri penyesuaian diri yang baik, penyesuaian diri di sekolah, dan program bimbingan di sekolah.
A. Penyesuaian Diri Arti Penyesuaian Diri 1.
Penyesuaian diri merupakan suatu bentuk perilaku yang diharapkan dapat memenuhi tuntutan. Setiap individu mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Perubahan terjadi akibat peristiwa atau kejadian yang dialami setiap hari, karena manusia bukan hanya sebagai makhluk individu tetapi juga sebagai makhluk sosial. Perubahan sebagai bentuk usaha penyesuaian diri sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan. Tuntutan penyesuaian diri terdapat pada setiap orang agar mereka bisa bertahan mengatasi konflik, kebutuhan lingkungan, tuntutan sosial, dan keinginan agar bisa diterima masyarakat yang tinggal dalam lingkungan tersebut.
Allport (Gerungan, 2004) menyatakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dari sistem psiko-fisik dalam individu yang menentukan
ini mencoba menerangkan hubungan antara lingkungan dengan proses
penyesuaian diri dari setiap individu.Menurut Schneider (Agustiani, 2006) penyesuaian diri merupakan satu
proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku yang
merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan,
konflik dan frustrasi yang dialami di dalam dirinya. Penyesuaian diri bersifat
relatif, artinya harus dinilai dan dievaluasi sesuai dengan kapasitas individu
untuk memenuhi tuntutan terhadap dirinya.Kartono (2000:260) mengemukakan penyesuaian diri dalam
pengertian lebih luas yaitu kemampuan untuk dapat mempertahankan
eksistensinya, atau bisa survive, dan memperoleh kesejahteraan jasmaniah dan
rohaniah, juga dapat mengadakan relasi yang memuaskan tuntutan-tuntutan
sosial.Menurut Gerungan (2004), menyesuaikan diri dapat diartikan secara
luas yang berarti mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi
juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan) diri.
Penyesuaian diri dalam arti yang pertama disebut juga penyesuaian diri
autoplastis (dibentuk sendiri), sedangkan penyesuaian diri yang kedua disebut
penyesuaian diri yang aloplastis (alo adalah yang lain). Jadi penyesuaian diri
ada yang artinya pasif, dimana kegiatan ditentukan lingkungan, dan ada
artinya yang aktif, dimana dipengaruhi lingkungan.Menurut Schneider (Agustiani, 2006), pengertian penyesuaian diri dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu penyesuaian diri sebagai adaptasi,
penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas, dan penyesuaian diri sebagai
usaha penguasaan. Penyesuaian diri sebagai adaptasi pada umumnya lebih
mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik. Penyesuaian diri dalam sudut
pandang ini sebagai bentuk usaha mempertahankan diri selaras dengan
keadaan fisik. Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas, menyiratkan
bahwa individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu
mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral,sosial dan emosional. Dalam sudut pandang ini individu selalu diarahkan
kepada tuntutan komformitas dan terancam akan tertolak dirinya manakala
perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Penyesuaian dirisebagai penguasaan dapat diartikan sebagai bentuk kemampuan untuk
merencanakan dan mengorganisasikan respon dalam cara-cara tertentu
sehingga konflik-konflik, kesulitan dan frustrasi tidak terjadi.Willis (2005) mengemukakan penyesuaian diri merupakan
kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap
lingkungannya, sehingga ia merasa puas terhadap dirinya dan terhadap
lingkungannya. Willis mencoba menekankan keseimbangan antara pribadi
dan lingkungan untuk mencapai kepuasan.Kartono (2000), penyesuaian diri bisa diartikan sebagai penguasaan;
respon-respon sedemikian rupa, sehingga bisa menguasai/menanggapi segala
macam konflik, kesulitan masalah hidup, dan frustrasi-frustasi dengan cara
efisien.Dalam Lazarus (1976), adjusment atau penyesuaian diri menekankan
pada perjuangan individu untuk dapat bertahan dalam lingkungan sosial dan
fisik. Dalam menyesuaikan diri terjadi dua proses yaitu menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang ada dan mengubah lingkungan untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan seseorang. Penyesuaian merupakan perspektif yang
fungsional dalam memandang dan memahami manusia serta perilakunya,
artinya perilaku yang terjadi memiliki fungsi menguasai kebutuhan akibat dari
lingkungan, tindakan manusia ini dapat dipahami sebagai bentuk usaha
penyesuaian diri. Terdapat dua cara berpikir penting tentang penyesuaian.
Pertama, penyesuaian diri harus dilakukan dengan kecukupan. Kecukupan
dianggap sebagai prestasi yang baik. Kecukupan dari prestasi yang dimiliki
menunjukkan penyesuaian diri yang mencapai kepuasan. Kepuasan yang
diperoleh akan sangat membantu setiap individu dalam meningkatkan
kemampuan menyesuaikan diri. Kedua, penyesuaian sebagai suatu proses.
Penyesuaian diri sebagai suatu proses, setiap pribadi dalam meningkatkan
usaha penyesuaian diri memiliki perilaku dan tingkatan kepuasan yang
berbeda. Perbedaan proses penyesuaian diri disebabkan perbedaan keadaan
atau lingkungan yang membentuk dan perkembangan kemampuan yang
Dalam buku “Current mental hygiene practice” yang ditulis Tyson
(Kartono, 2000:261) diungkapkan bahwa penyesuaian diri memiliki banyak
arti, antara lain diartikan sebagai:a. Kemampuan untuk meredusir dorongan-dorongan dan tekanan-tekanan batin.
b. Kecakapan menghadapi frustrasi.
c.
Mekanisme yang sehat untuk menanggapi kesulitan hidup.
d.
Mencegah simpton-simpton ketegangan, dan menyusun pola-pola tingkah laku untuk menghadapi saat kritis.
e. Mampu menyelesaikan konflik-konflik dengan cara efisien.
f. Bisa bergaul dengan sukses.
g.
Memiliki kapasitas untuk memberikan afeksi yang murni.
h.
Bertingkah laku sopan dan tepat, serta hidup seimbang.
i. Sanggup mengadakan kooperasi, kerjasama, kerja kolektif.
j. Mampu mengambil manfaat dari pengalaman hidup. k. Memiliki cukup toleransi, dan punya tujuan hidup yang sehat. l.
Memiliki rasa humor, serta punya wawasan yang tepat dan jernih. m.
Bersikap objektif, lembut dan moderat; punya orientasi yang tepat terhadap lingkungannya.
n. Bisa menerima realitas; punya rasa tanggung jawab sosial yang tebal.
o. Mempunyai kesanggupan untuk mengontrol diri sendiri, dan memiliki toleransi-diri.Dari semua penjelasan dapat dirumuskan secara singkat arti dari
penyesuaian diri sebagai satu proses penerimaan, pengolahan sikap dan
penerapan untuk mendapatkan kepuasan terkait aspek fisik, psikis, sosial-
emosi/psikososial dalam memenuhi perubahan-perubahan terhadap tuntutan
lingkungan sosial.2. Faktor-Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri
Setiap remaja mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Menurut Mappiare (1982) pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat, atau ukuran demensif tubuh serta bagian-bagiannya. Perkembangan merupakan perubahan-perubahan dalam bentuk/bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung.
Santrock (2003) mengungkapkan remaja sebagai masa transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional. Proses penyesuaian diri perkembangannya juga dipengaruhi oleh empat faktor yaitu fisik, psikis, kognitif dan psikososial.
a. Fisik
Menurut Sarwono (1989) perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja merupakan gejalah primer dalam pertumbuhan remaja. Perubahan fisik memiliki pengaruh terhadap perkembangan jiwa remaja. Perubahan fisik mencakup pertumbuhan tubuh, dimana mulai berfungsinya alat reproduksi dan mulai tumbuhnya tanda-tanda seksual. Perubahan fisik itu menyebabkan kacanggungan bagi remaja karena ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam dirinya.
Remaja memasuki tahapan perkembangan fisik dimana organ-organ
indah dan sempurna akan membuat remaja merasa yakin bahwa dia bisa
diterima dan diakui oleh lingkungan dan teman sebaya.Faktor fisik tidak hanya menentukan kesehatan biologis seseorang
tetapi juga membutuhkan reaksi dan tanggapan dari orang lain. Hal ini
menjadi faktor penting apakah para remaja diterima atau tidak. Adanya
penerimaan membutuhkan tingkat penyesuaian diri yang baik, sehingga
para remaja sering kali berpandangan seorang dengan penampilan fisik
sempurna maka tingkat penyesuaian dirinya baik.Psikis b.
Menurut Mappiare (1982) perkembangan psikis telah ada dan
berkembang semenjak individu bergaul dengan lingkungannya. Perasaan
yang berkembangan merupakan produk pengamatan dari pengalaman
individu secara unik dengan lingkungan, dengan orang tua dan saudara-
saudara, serta pergaulan sosial yang lebih luas. Pada perkembangan emosi
remaja, sebagian besar dipengaruhi sikap sosial yang berhubungan dengan
teman sebaya, pandangan tentang dirinya dan usaha para remaja bersikap
sesuai dengan tuntutan aturan norma sosial yang berlaku. Perkembangan
psikis atau emosi meliputi rasa senang, tidak senang, rasa benci, sayang,
suka, dan sebagainya yang relatif cepat berubah.Faktor psikis merupakan salah satu faktor penting yang
Piaget (Hurlock, 1980:206) secara psikologis, masa remaja adalah usia di
mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak
tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan
berada dalam tingkatan yang sama sekurang-kurangnya dalam masalah hak.
Penjelasan di atas secara terperinci menegaskan masalah integrasi dengan
masyarakat, namun penekanan integrasi para remaja tidak hanya terhadap
masyarakat dewasa namun juga terhadap rekan sebaya dan lingkungan.
Usaha integrasi menjelaskan bahwa setiap remaja tidak terlepas dari
hubungan dengan lingkungan sosialnya. Para remaja berusaha untuk masuk
dan diterima oleh kelompok sosial. Upaya ini menunjukkan pada keinginan-
keinginan memperoleh rasa senang dan nyaman jika dia diterima oleh
lingkungan sosial. Rasa takut juga muncul dalam diri para remaja sebagai
akibat munculnya pikiran terkucil akibat tidak diterima atau dikucilkan oleh
kelompok sosial.Menurut Ali dan Asrori (2004:190), ada 5 faktor psikologi dasar yang memiliki pengaruh kuat terhadap dinamika penyesuaian diri, yaitu: 1) Kebutuhan (need) Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang bersifat internal. Dari faktor ini, penyesuaian diri ditafsirkan sebagai suatu jenis respon yang diarahkan untuk memenuhi tuntutan yang harus diatasi individu. Tuntutan-tuntutan untuk mengatasinya dalam sebuah proses
2) Motivasi (motivation) Motivasi menjadi salah satu faktor penting terhadap proses
penyesuaian diri. Ada lima teori motivasi yang dapat digunakan untuk
menerangkan dinamika penyesuiaian diri antara lain teori stimulus-
respon, teori fisiologis, teori intrinstik, teori motivasi tak sadar, dan teori hedonistik. 3) Persepsi (perception) Persepsi merupakan proses menginterpretasikan dan
mengorganisasikan pola-pola stimulus yang berasal dari luar. Proses terjadinya persepsi tergantung pada pengalaman masa lalu dan
pendidikan yang telah diperoleh individu, perangsang spesifik yang
menimbulkan reaksi alat-alat indra pada waktu itu dan interpretasi individu dalam menafsirkan informasi yang diterima. 4) Kemampuan (capacity) Perkembangan kemampuan remaja dalam aspek kognitif, afeksi
dan psikomotorik, juga dapat mewarnai dinamika penyesuaian diri remaja. Aspek kognitif berfungsi sebagai sarana dasar untuk
pengambilan keputusan dalam melakukan penyesuaian diri. Aspek
afeksi seperti perasaan, emosi dan penghayatan terhadap nilai-nilai dan
moral akan menjadi dasar pertimbangan bagi kognisi dalam proses
penyesuaian diri remaja. Kemampuan psikomotorik menjadi sumber kekuatan yang mendorong remaja untuk melakukan penyesuaian diri disesuaikan dengan dorongan dan kebutuhannya.
5) Kepribadian (personality) Remaja yang sedang mengalami perkembangan pesat dalam segala aspeknya, kepribadiannya juga menjadi sangat dinamis.
Kedinamisan kepribadian remaja juga akan sangat mewarnai dinamika penyesuaian diri remaja.
c. Kognitif
Menurut Piaget (Santrock, 2003) remaja memiliki dorongan untuk
memahami dunianya karena tindakannya itu merupakan penyesuaian diri
biologis. Dalam pandangan Piaget, remaja membangun dunia kognitifnya
sendiri, informasi tidak hanya tercurah ke dalam benak mereka dari
lingkungan. Mereka bukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan
pengalaman mereka, tetapi juga menyesuaikan cara berpikir untuk
menyertakan gagasan baru. Piaget percaya bahwa remaja menyesuaikan diri
dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi terjadi ketika
seseorang mengabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan yang sudah
dimilikinya. Akomodasi terjadi ketika seseorang menyesuaikan dirinya
terhadap hal baru.d. Psikososial
Proses psikososial meliputi perubahan hubungan individu dengan
manusia lain, yang didalamnya terdapat pekembangan psikis dan hubungan
sosial dengan individu lainnya. Pada faktor psikososial, remaja mengalami