Judul Skripsi : Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Menggunakan Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin Pada Anak Kelompok B Di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung. - Test Repository

  

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN

MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK PINGUIN

PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MASYITHOH NGLONDONG

KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AMIROTUL ANISAH

  

NIM 11613037

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN

MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK PINGUIN

PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MASYITHOH NGLONDONG

KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

AMIROTUL ANISAH

  

NIM 11613037

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

MOTTO

“Dengan kesederhanaan hidup bukan berarti tidak ada kebahagian, kebahagian ada

pada seberapa besar keberartian hidup kita untuk hidup orang lain dan sekitar,

seberapa besar kita menginspirasi mereka. Kebahagian ada pada hati yang bersih,

lapang dan bersyuk ur dalam setiap penerimaan...” (Tere Liye. Amelia, Serial Anak-Anak Mamak.2013)

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah membantu mewujudkan impianku:

  1. Kedua orangtuaku, Bapak Muntaha dan Ibu Mustaqimah yang tidak pernah berhenti sedetikpun untuk memberiku semangat, doa, dorongan, nasehat, dan kasih sayang serta pengorbanan yang tak dapat tergantikan. Dalam setiap hembusan nafasku ini terselip doa untukmu Ayah dan Ibu. Jika belum pernah kau dengar ucapan terimakasihku, ketahuilah doaku ini. Semoga Allah SWT menyayangi kalian, sebagaimana kalian mengasihiku dari dulu hingga kini, dan untuk selamanya.

  2. Guru-guruku yang hebat dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran. Semoga Allah SWT membalas semua jasamu.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Rahman dan Rahim yang dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan Menggunakan Alat

  

Permainan Edukatif Kotak Pinguin pada Anak Kelompok B di RA Masyithoh

Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018 bisa

  diselesaikan.

  Shalawat dan salam penulis haturkan kepada sang teladan utama, Nabi Muhammad Saw, juga kepada para sahabat, keluarga dan orang yang istikomah mengikuti petunjukNya.

  Penulisan Skripsi ini tidak akan selesai tanpa motivasi, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak terkait. Sungguh menjadi kebahagiaan yang tiada tara penulis rasakan setelah skripsi ini selesai. Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih setulusnya kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan FTIK.

  3. Ibu Dra. SitiAsdiqoh, M.Si selaku ketua jurusan PIAUD.

  4. Ibu Eva Palupi, S.Psi selaku dosen pembimbing akademik.

  5. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.

  6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yeng telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini

  7. Ibu Afinaturrosida, S.Pd.i selaku Kepala Sekolah RA Masitoh Nglondong Kec.

  Parakan Kab. Temanggung yang telah memberikan dukungan dan kesempatan penulis.

  8. Ibu Rodliyatun selaku Guru Kelompok B RA Masitoh Nglondong yang telah banyak membantu dan membimbing penulis.

  9. Dewan guru RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung.

  10. Siswa-siswi kelompok B RA Masitoh Nglondong Kec. Parakan Kab.

  Temanggung.

  11. Bapak dan Ibu Penulis (Bapak Muntaha dan Ibu Mustaqimah), Azhar Mustofa, Yani, dan Arda Sulis (Kakak penulis), dan Farid (Adik penulis) yang senantiasa memberikan dukungan berupa moril, materil, dan spiritual kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

  12. Sahabat-sahabatku tercinta, Wiwin, Riza, Ulfa, Gendut, dan Luki yang selalu mendukung penulis dalam menyusun skripsi ini.

  13. Teman-teman Jurusan PIAUD angkatan 2013 di IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Terimakasih atas bantuan dan dorongannya.

  Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun. Hanya untaikan kata terimakasih yang bisa penulis sampaikan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

  Penulis berharap apabila ada penulisan dan penyusunan skripsi ini kurang memenuhi syarat, pembaca hendak memberikan saran maupun kritik yang membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan.

  Semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

  Salatiga, 13 Agustus 2017 ABSTRAK Anisah, Amirotul. 2017. Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan Menggunakan Alat

  Permainan Edukatif Kotak Pinguin pada Anak Kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung Tahun Pelajaran 2017/2018. Sripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegguruan. Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag.

  Kata Kunci : Berhitung Permulaan, Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan menggunakan alat permainan edukatif kotak pinguin pada anak kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung. Latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar mengajar kurang maksimal karena minimnya alat permainan edukatif. Pertanyaan utama yang akan dijawab melalui penelitian ini adalah apakah alat permainan edukatif kotak pinguin dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan alat permainan edukatif kotak pinguin dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018.

  Penelitian ini dilaksakan dalam dua siklus, satu siklus dilakukan sebanyak dua kali tindakan penelitian. Pada tiap siklus terdapat 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah kelompok B sebanyak 22 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 13 perempuan, dilaksanakan di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018. Teknik pengumpulan data antara lain dengan lembar observasi dan lembar tes selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.

  Penelitian menunjukkan bahwa alat permainan edukatif kotak pinguin dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018. Total peningkatan yang terjadi dari sebelum tindakan sampai Siklus II sebesar 64%, yaitu dari 30% menjadi 94%. Hasil penelitian ini sudah memenuhi indikator pencapaian sebesar 85% yang ditetapkan sekolah.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO JUDUL ................................................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. iv MOTTO................................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................................. 7 C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7 D. Hipotesis Tindakan ............................................................................... 7 E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8 F. Definisi Operasional ............................................................................. 10 G. Metode Penelitian ................................................................................. 12 H. Sistematika Penulisan ........................................................................... 21 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Berhitung Permulaan ....................................................... 23 1. Pengertian Kemampuan Berhitung Permulaan ............................... 23 2. Tahapan Berhitung Permulaan ....................................................... 26 3. Prinsip Berhitung Permulaan .......................................................... 30 4. Metode Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan .......... 31 5. Program Pengembangan Kemampuan Berhitung Permulaan ........ 33 B. Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin .............................................. 38 1. Pengertian Alat Permainan Edukatif .............................................. 38 2. Manfaat Permainan Edukatif .......................................................... 38 3. Kriteria Pemilihan Alat Permainan Edukatif yang Tepat untuk Anak............................................................................................... 39

  4. Jenis-jenis Alat Permainan Edukatif............................................... 40 5.

  Pengertian Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin ...................... 40 6. Pembuatan Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin ..................... 41 7. Cara Perawatan Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin .............. 42 8. Cara Memainkan Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin ............ 42

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..................................................... 43 1. Profil Sekolah ................................................................................. 43 2. Waktu Penelitian............................................................................. 50 3. Subjek Penelitian ............................................................................ 50 B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 51 1. Pra Siklus ........................................................................................ 51 2. Siklus I ............................................................................................ 52 3. Siklus II........................................................................................... 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus.............................................................................. 63 B. Pembahasan .......................................................................................... 76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................................... 85

  B.

  Saran ..................................................................................................... 85 C. Penutup ................................................................................................. 86

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak .................................... 19Tabel 1.2 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator

  Keberhasilan ........................................................................................... 20

Tabel 2.1 Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK/RA........................................ 34Tabel 3.1 Daftar Nama Guru RA Masyithoh Nglondong ....................................... 47Tabel 3.2 Daftar Nama Siswa Kelompok B ........................................................... 50Tabel 4.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak .................................... 63Tabel 4.2 Indikator yang Diamati Tiap Siklus ........................................................ 64Tabel 4.3 Hasil Penilaian Pra Siklus ....................................................................... 65Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Guru Pra Siklus ......................................................... 67Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Siswa Pra Siklus ........................................................ 68Tabel 4.6 Hasil Penilaian Siklus I ........................................................................... 69Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ............................................................. 71Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ............................................................ 72Tabel 4.9 Hasil Penilaian Siklus II .......................................................................... 73Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Guru Siklus II .......................................................... 75Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ........................................................ 76Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan Indikator

  Pencapaian ............................................................................................ 77

Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Pra Siklus ................................................................. 78Tabel 4.14 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan Indikator

  Pencapaian ............................................................................................ 79

Tabel 4.15 Rekapitulasi Data Siklus I ..................................................................... 80Tabel 4.16 Perbandingan Hasil Pencapaian Silus II dengan Indikator

  Pencapaian ............................................................................................ 80

Tabel 4.17 Rekapitulasi Data Siklus II ................................................................... 81

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto....................... 13Gambar 2.1 Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin ............................................. 41Gambar 3.1 Struktur Organisasi RA Masyithoh Nglondong .................................. 48Gambar 3.2 Materi Siklus I ..................................................................................... 54Gambar 3.3 Materi Siklus II.................................................................................... 60Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Kemampuan Berhitung Permulaan.................. 82

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran

  2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran

  3 Surat Pengajuan Pembimbing Lampiran

  4 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran

  5 Indikator Tiap Siklus yang Diamati Lampiran

  6 Lembar Observasi Siswa Lampiran

  7 Lembar Observasi Guru Lampiran

  8 Wawancara Lampiran

  9 Cacatan Lapangan Lampiran

  10 RKH Lampiran

  11 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran

  12 Lembar Kerja Anak Lampiran

  13 SKK Lampiran

  14 Daftar Riyawat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, tuntutan untuk mengembangkan potensi dalam diri

  manusia sangatlah penting agar tidak tergeser oleh persaingan yang semakin lama semakin kompleks, salah satunya dengan mendapatkan pendidikan yang benar sehingga potensi manusia dapat dikembangkan secara maksimal. Pendidikan merupakan kegiatan mengoptimalkan perkembangan potensi, kecakapan, dan karakteristik peserta didik (Sukmadinata, 2006:1). Hal ini mendorong lembaga- lembaga sekolah untuk selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan agar lebih berkualitas dan dapat mengikuti perkembangan zaman.

  Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pedidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Siti Aisyah, 2014: 1.13).

  Usia dini atau prasekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Proses pembelajaran anak usia dini bukanlah proses belajar mengajar seperti yang diselenggarakan di sekolah, namun lebih ditekankan sebagai tempat bermain, tempat dimana anak mulai mengenal orang lain, serta tempat utuk berkreasi di bawah bimbingan orang yang lebih tua. Pengembangan kepribadian dan kecerdasan yang sebenarnya telah dimiliki anak merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru hendaknya memberi kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi, kecerdasan dan kreativitasnya sesuai dengan usia perkembangannya.

  Anak usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini (0-6 tahun) merupakan masa keemasan (golden age), yang pada masa ini stimulasi seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya. Perlu disadari bahwa masa ini adalah masa terpenting dalam rentang kehidupan seorang anak. Pada masa ini pertumbuhan otak sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat (eksplosif).

  Mengingat pentingnya masa ini, maka peran stimulasi berupa peyediaan ligkungan yang kondusif harus disiapkan oleh para pendidik, baik orang tua, guru, pengasuh, atau orang dewasa lain yang ada disekitar anak, sehingga anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensinya. Seorang pendidik berperan penting dalam mengembangkan potensi anak. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional (E. Mulyasa, 2003:53). Pengembangan potensi yang sebenarnya telah dimiliki oleh setiap anak merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran di pendidikan anak usia dini. Potensi yang dimaksud meliputi aspek perkembangan moral dan nilai agama, sosial emosion bahasa, kognitif, fisik-motrik, dan seni. Pendidikan anak usia dini diberikan pada awal kehidupan anak untuk dapat berkembang secara optimal.

  Salah satu bidang pengembangan yang diajarkan di pendidikan anak usia dini adalah bidang kognitif. Pengembangan kognitif bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan macam-macam alternatif pemecahan masalah, mengembangkan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan waktu, kemampuan memilih dan mengelompokkan, dan pesiapan pengembangan kemampuan berpikir teliti.

  Pada kemampuan kognitif tersebut anak diharapkan dapat mengenal konsep sains dan matematika sederhana. Salah satu bidang matematika adalah berhitung.

  Berhitung merupakan dasar dari berbagai ilmu yang dipakai dalam setiap kehidupan manusia. Dalam setiap aktivitasnya manusia tidak dapat terlepas dari peran matematika didalamnya, mulai dari penambahan, pengurangan, pembagian sampai perkalian.

  Anak usia dini adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung terutama konsep bilangan dijalur matematika, karena anak usia dini sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari lingkungan. Berhitung bagi anak usia dini seyogyanya dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu penguasaan konsep, masa transisi, dan lambang (Depdiknas, 2000 : 7). Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak usia dini adalah pengembangan kepekaan bilangan, berarti lebih dari sekedar menghitung. Ketika kepekaan terhadap bilangan anak berkembang, anak menjadi semakin tertarik pada hitung menghitung.

  Namun pada kenyataannya, dilembaga pendidikan anak usia dini dalam pembelajaran berhitung khususnya di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab.

  Temanggung masih dijumpai berbagai masalah, salah satunya yaitu pembelajaran seringkali kurang menarik bagi anak. Ada beberapa hal yang menyebabkan demikian, diantaranya adalah bahasa tubuh guru yang masih kaku, penyajian yang kurang menarik, dan alat permainan yang sangat minim, serta pada proses pembelajarannya guru dalam memperkenalkan matematika terutama berhitung pada anak didik masih menggunakan cara hafalan atau ceramah, menggunakan proses pengajaran secara klasikal atau konvensional atau pembelajaran langsung yang berpusat pada guru dengan pemberian tugas pada LK (lembar kerja), atau majalah. Sehingga dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) guru dan anak didik kurang semangat, anak cenderung bosan dengan tugas yang diberikan dan akhirnya menyepelekan pelajaran yang akhirnya kegiatan belajar mengajar (KBM) terhambat dan kurang maksimal.

  Karena minimnya alat permainan di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung, kegiatan belajar menghitung hanya menggunakan media papan tulis dan pohon hitung saja. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat belajar, semangat dan kemampuan anak dalam pembelajaran berhitung. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan pada anak kelompok B RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung dengan jumlah 22 anak, yang cukup mampu berhitung sebesar

  30%, dan yang belum mampu berhitung sebesar 70%, yang artinya masih banyak anak yang belum optimal dalam kegiatan berhitung.

  Sebagai guru pendidikan anak usia dini menyadari bahwa pendidikan ditingkat ini media (alat permainan) sangat diperlukan. Karena pembelajaran perlu disampaikan dengan cara bermain. Maria Montesori berpendapat bahwa anak belajar melalui tangannya, guru diharapkan menjelaskan sebuah materi secara konkrit.

  Montesori berprinsip bahwa pendidikan harus berpegang pada keseimbangan (cosmic

  

plan ). Karena itu dia menciptakan alat peraga yang berupa duplikasi. Untuk

  menjelaskan tentang pohon, guru tidak harus menebang pohon melainkan dengan alat peraga.

  Mengacu pada UU RI Nomor 20 pasal 40, ayat (2) tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berbunyi: “Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban: (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercaya an yang diberikan kepadanya”.

  Mengingat permasalahan tersebut diatas perlu adanya perbaikan pada pembelajaran terutama dalam pengembangan dan pemahaman daya pikir anak dalam mengenalkan matematika terutama berhitung. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak dilakukan dengan bermain menggunakan media yang konkrit, menarik, unik, kreatif, inovatif dan menyenangkan yaitu dengan menggunakan alat permainan edukatif kotak pinguin. Kelebihan dengan menggunakan media alat peemainan edukatif kotak pinguin adalah dapat mengembangkan pengetahuan dasar mengenai konsep berhitung dengan menggunakan benda-benda real yang dekat dengan lingkungan anak yang dikemas dalam kegiatan bermain.

  Media alat permainan edukatif kotak pinguin ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak dan dapat menambah kualitas pengajaran dan pendidikan di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung sehingga dapat menumbuhkan tunas bangsa yang berintelektual dan religius. Sebagaimana dalam ayat Al-

  Qur‟an yang menganjurkan umat manusia untuk menuntut ilmu, yang tertuang pada Q.S Al- „Alaq ayat 1-5, Allah SWT berfirman yang berbunyi:

  Artinya:

  “(1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakanmu, (2) Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (3) Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. (4) Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. (5) Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”. Berdasarkan pada uraian diatas maka penulis melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul

  “PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN ALAT PERMAINANEDUKATIF KOTAK PINGUIN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA MASYITHOH NGLONDONG KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ”.

B. Rumusan Masalah

  Apakah dengan menggunakan alat permainan edukatif kotak pinguin dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaanpada anak kelompok B di RA Masyihoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Untuk mengetahui apakah alat permainan edukatif kotak pinguin dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan

  Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dugaan atau hipotesis ini dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian yang pernah dilakukan dalam masalah yang serupa, diskusi dengan teman sejawat atau dengan pakar, serta refleksi pengalaman sendiri sebagai guru. Berdasarkan hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan. Selanjutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama kaitannya dengan tujuan tindakan (perbaikan) serta kelayakan pelaksanaannya. Akhirnya dengan mempertimbangkan hasil kajian, guru memilih alternatif yang dianggap paling layak.

  Menurut Sugiyono (2009:96), hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru berdasarkan teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:

  “Jika alat permainan edukatif kotak pinguin digunakan dengan baik, maka dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan pada anak kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018”.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis a.

  Dapat menambah informasi, wawasan pemikiran dan pengetahuan dalam bidang pendidikan bagi penyusun pada khususnya dan bagi dunia pendidikan pada umumnya.

  b.

  Sebagai informasi pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan berhitung pada anak. c.

  Memberi masukan bagi peningkatan mutu pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta sebagai sarana pengembangan dan peningkatan profesional guru.

  d.

  Proses belajar dan hasil kegiatan membentuk guru yang lebih kreatif dalam merancang dan mengelola kegiatan yang menyenangkan untuk anak didik.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi orang tua Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan orang tua anak didik dapat meningkatkan kemampuan membimbing anak dalam berhitung, serta dapat memotivasi belajar anak didik guna memasuki jenjang sekolah selanjutnya.

  b.

  Bagi guru 1)

  Membangkitkan kreativitas guru dalam menerapkan dan menciptakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran.

  2) Memudahkan guru untuk melatih keterampilan dan kesabaran dalam mengajarkan kegiatan berhitung.

  3) Membantu guru memperbaiki pembelajaran. 4) Membantu guru berkembang secara professional. 5) Meningkatkan rasa percaya diri guru. 6)

  Memudahkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

  c.

  Bagi anak didik 1) Mendorong semangat belajar anak terhadap kegiatan berhitung.

  2) Memupuk dan mengembangkan kemampuan berfikir logis dan kritis dalam memecahkan masalah yang dihadapi dikehidupan sehari-hari baik sekarang maupun masa mendatang.

3) Meningkatkan proses/hasil belajar.

  d.

  Bagi sekolah 1)

  Dengan penelitian ini diharapkan kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien, serta dapat memberikan wawasan atau pengetahuan baru tentang peningkatan kemampuan berhitung menggunakan media alat peraga edukatif kotak penguin.

  2) Membantu sekolah untuk berkembang karena ada peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalahan pemahaman judul ini, maka penulis perlu memberi pengertian-pengertian dari istilah-istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini: 1.

   Berhitung Permulaan

  Berhitung permulaan yaitu berhitung 1-10 untuk anak usia 4-6 tahun yang bertujuan untuk melatih anak berfikir logis dan sistematis sejak dini dan mengenalkan dasar-dasar pembelajaran berhitung sehingga pada saatnya nanti anak lebih siap mengikuti pembelajaran berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks (Ahmad Susanto, 2011 : 99)

  Berhitung merupakan dasar dari berbagai ilmu yang dipakai dalam setiap kehidupan manusia. Dalam setiap aktivitasnya manusia tidak dapat terlepas dari peran matematika didalamnya, mulai dari penambahan, pengurangan, pembagian, sampai perkalian, yang semuanya itu tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan manusia sehari-hari.

  Mengingat begitu pentingnya kemampuan berhitung bagi manusia, maka kemampuan berhitung ini perlu diajarkan sejak dini, dengan berbagai media dan metode yang tepat tanpa merusak pola perkembangan anak. Apabila anak belajar matematika melalui cara yang sederhana namun tepat dan mengena serta dilakukan secara konsisten dalam suasana yang kondusif dan menyenangkan, maka otak anak akan terlatih untuk terus berkembang sehingga anak dapat menguasai dan bahkan menyukai matematika tersebut.

2. Alat Permainan Edukatif Kotak Pinguin

  Menurut Kemendiknas tentang pengembangan APE, alat permainan edukatif merupakan salah satu media pendukung yang memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan transfer ilmu atau pembelajaran. Alat permainan ini digunakan sebagai media untuk mempresentasikan materi abstrak yang dipelajari menjadi konkrit agar bisa menjadi lebih mudah dipahami oleh anak.

  Alat permainan edukatif kotak pinguin merupakan alat permainan edukatif indoor yang terbuat dari bahan bekas, yang peneliti buat sendiri untuk digunakan sebagai media belajar berhitung permulaan pada anak. Alat permainan edukatif kotak pinguin ini dapat dimainkan anak di dalam ruangan dengan diletakkan diatas meja, dapat dibongkar pasang, dijinjing, dan lain sebagainya.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Penelitian tindakan kelas menurut Basrowi, Suwandi (2008:25) merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran dikelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru dilapangan. Jadi, penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar guru sehingga mampu menghasilkan anak didik yang berprestasi.

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti terlibat langsung dalam penelitian. Dalam penelitian ini, anak yang ada di dalam kelas dijadikan objek penelitian, maka siswa yang berada didalam kelas tersebut adalah sebagai populasi yang diteliti.

  Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan dalam penelitian tindakan kelas (Suharsimi Arikunto, 2010:137) menjabarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto

  Pada tiap siklus terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

  Subjek penelitian ini adalah anak didik kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung tahun pelajaran 2017/2018 yang

  

Perencanaan

(Planning)

Pelaksanaan (Acting)

  Pengamatan (Observing) Refleksi (Reflecting)

  Pengamatan (Observing) Pelaksanaan (Acting)

  Pengamatan (Observing) Refleksi (Reflecting)

  Selesai Siklus I

  Siklus II

2. Subjek Penelitian

  berjumlah 22 anak yang terdiri dari 9 laki-laki dan 13 perempuan. Peneliti memilih kelompok B karena pada kelas tersebut terjadi suatu masalah yaitu hasil belajar anak didik dalam kegiatan kemampuan berhitung rendah, sehingga perlu dicari solusi pemecahannya.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas terdapat empat langkah kegiatan (siklus) yang lazim dilakukan. Menurut Arikunto (2006:16) keempat langkah tersebut adalah: a.

  Tahap 1: Menyusun Rencana Tindakan (Planning) Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi, maka peneliti minta masukan dari guru, kepala sekolah, dan teman sejawat.

  b.

  Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan (Acting) Tahap kedua dari penelitian tindakan kelas adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan rancangan, yaitu melakukan tindakan kelas.

  c.

  Tahap 3: Pengamatan (Observing) Yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung. Jadi keduanya berlangsung dalam waktu bersamaan. d.

  Tahap 4: Refleksi (Reflecting) Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan evaluasi diri atau dengan kata lain peneliti mengadakan “dialog” pada diri sendiri terhadap apa yang telah dilakukannya. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan, kemudian hasil refleksi ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk merencanakan tindakan pada siklus berikutnya.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas adalah: a.

  Rencana Kegiatan Harian (RKH), yaitu seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan menyusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH berisi tentang tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, serta hasil penelitian.

  b.

  Tes buatan peneliti, yaitu berupa lembar penugasan yang dikerjakan oleh anak didik yang berupa anak memasangkan gambar dengan angka yang jumlahnya sesuai dengan gambar. Tes buatan peneliti tersebut digunakan untuk mendapatkan data kualitatif nantinya.

  c.

  Lembar observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung secara bersamaan. d.

  Wawancara, yang mana ditujukan kepada informan yaitu kepala sekolah dan guru pendamping kelompok B di RA Masyithoh Nglondong Kec. Parakan Kab. Temanggung. Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang data atau profil sekolah dan pendapat guru sebelum dan sesudah menerapkan kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan media alat permainan edukatif kotak pinguin.

  e.

  Dokumentasi, peneliti membutuhkan dokumentasi meliputi: (1)

  Foto kegiatan pembelajaran (2)

  RKH (3)

  Data siswa, guru dan profil sekolah f. Catatan lapangan yang diperlukan peneliti disini adalah catatan rinci tentang keadaan selama proses pembelajaran terjadi pada saat penelitian. Catatan lapangan diperoleh dari apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan oleh peneliti.

5. Pengumpulan Data

  Ada sejumlah strategi pengumpulan data yang dapat digunakan, akan tetapi tidak semua strategi cocok untuk semua jenis data. Oleh karena itu peneliti harus memilih strategi yang tepat. Adapun strategi yang digunakan peneliti antara lain, yaitu: a.

  Metode observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan, 2004:104). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2 panca inderanya yaitu penglihatan dan pendengaran.

  Menurut Sukardi (2009:78) menyatakan bahwa observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami. Dalam hal ini peneliti mengamati proses belajar, dan pemahaman selama pembelajaran berlangsung.

  b.

  Metode dokumentasi Tabroni (2003 : 158) mengemukakan metode dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa cacatan, transkip buku, surat kabar, notulen. Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang anak didik melakukan kegiatan sehari-harinya. Strategi ini menurut Sukardi (2009 : 81) untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana, dan keadaan siswa.

  c.

  Tes Menurut Depdiknas tahun 2006 tentang Penilaian di Taman Kanak-Kanak bahwa:

  Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang kemudian dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak- anak lain atau standar yang telah ditetapkan. Peneliti merancang lembar penugasan untuk anak didik sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai hasil penerapan metode pembelajaran menggunakan media alat peraga edukatif kotak pinguin, kemudian akan dianalisa dan diambil kesimpulannya.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah rangkaian kegiatan penelaah, pengelompokan, sistematis, penafsiran, dan verifikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai sosial, akademis, dan ilmiah (Subrayogo dan Tobroni, 2003:191).

  Menurut Miles dan Huberman dalam Suprayogo dan Tabroni (2003:192), tahap analisis data dalam penelitian kualitatif secara umum dimulai sejak pengumpulan data, reduksi data, penyaji data, dan menarik kesimpulan.

  Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis yang bersifat diskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian. Setelah data terkumpul kemudian diklasifikasikan ke dalam dua kelompok data yaitu kuantitatif yang berbentuk angka

  • – angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata dan simbol.

  Apabila penelitian tahap pertama (siklus I) belum memenuhi tujuan pembelajaran dengan baik, maka diadakan tindak lanjut (penelitian ulang yaitu tahap siklus II). Jika sudah dapat memenuhi atau berhasil dalam tujuan pembelajaran tersebut maka penelitian dihentikan sampai siklus II.

  

Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan

  Selain metode analisis diatas, peneliti juga menggunakan statistik sederhana untuk membantu mengungkapkan data sebagai upaya memperoleh data dan informasi secara lengkap.

Tabel 1.1 Ketentuan Pemberian Nilai Lembar Kerja Anak

  

Simbol Bintang Skor/ Nilai Kategori Kriteria/Ketentuan

  1 Belum Muncul (BM) Jika anak mencoba, kurang tepat atau anak tidak mau mencoba.

  2 Mulai Muncul (MM) Jika anak bisa dengan bantuan meniru teman

  3 Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Jika anak bisa dengan bantuan awalan

  4 Berkembang Sangat

Baik (BSB)

Jika anak bisa tanpa bantuan

  Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisis data observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus berikutnya. Analisi data terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti Mulyasa (2009 :101) yaitu :

  1. Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

  2. Menghitung presentase peningkatan kemampuan berhitung permulaan anak.

  Presentase pencapaian kemampuan rumusnya, yaitu :

  Presentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 % Jumlah skor maksimum Presentase Keberhasilan Kelas= Total prosentase pencapaian kelas x 100% Jumlah siswa

  3. Membuat tabulasi skor observasi pengamatan kemampuan berhitung permulaan menggunakan alat permainan edukatif kotak pinguin, adapun rancangan tabel sebagai berikut:

Tabel 1.2 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator Keberhasilan

  No Nama Anak Persentase Persentase Status Pencapaian Keberhasilan Pencapaian

  Keterangan : Persentase pencapaian: diperoleh dari perhitungan persentase

  • peningkatan kemampuan berhitung permulaan pada masing-masing anak
  • belajar yang ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu standar keberhasilan hasil belajar tiap anak sebesar 85% 4.

  Persentase keberhasilan :diperoleh dari persentase standar ketuntasan

  Status pencapaian : diperoleh dari perbandingan antara skor persentase pencapaian dengan persentase keberhasilan (85%). Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari) persentase keberhasilan maka status pencapaian yaitu “B” artinya belum tercapai. Dan bila persentase pencapaian ≥ (lebih dari atau sama dengan) persentase keberhasilan maka status pencapaian yatu “S” artinya sudah tercapai 5. Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah mencapai persentase yang telah ditentukan.

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan serta memberikan gambaran selintas kepada para pembaca, maka penulisan skripsi ini dibuat sistematika sebagai berikut:

  BAB I : Pendahuluan Pendahuluan ini berisi beberapa masalah meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian Pustaka Pada bab ini akan membahas kemampuan berhitung permulaan pada anak, pengertian alat permainan edukatif, langkah pembuatan alat permainan edukatif kotak pinguin.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Alat Permainan Edukatif Terhadap Perkembangan Motorik Anak Pada Taman Penitipan Anak

2 53 111

Pengembangan Permainan Edukatif Ragam Budaya Nusantara Berbasis Android

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

Kontribusi Kemampuan Membaca Dan Menulis Permulaan Serta Kemampuan Berhitung Anak Berkesulitan Belajar Di SD Imbas Gugus I1 Limau Mans Kecamatan Pauh - Universitas Negeri Padang Repository

0 2 81

Judul Skripsi : PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB “ADABUL ‘ALIM WAL MUTA’ALIM” KARYA K.H HASYIM ASY’ARI - Test Repository

0 2 111

Judul Skripsi : Pembiasaan Sedekah dalam Pembentukan Nilai-Nilai Karakter Siswa di SMA N 1 Tuntang Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 148

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Menyimak Cerita Anak Melalui Media Wayang Sumpit Pada Siswa Kelas III MI Miftahul Huda Sumberejo 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 137

Judul Skripsi :Konsep Pendidikan Islam Inklusif Perspektif KH. Abdurrahman Wahid. - Test Repository

0 3 187