Treaty Room - Treaty

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH REPUBLIK SOSIALIS VIETNAM
MENGENAI
KERJASAMA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
KEJAHATAN

Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Sosialis Vietnam
(selanjutnya disebut "Para Pihak"),

Berkeinginan untuk lebih meningkatkan dan memperkuat hubungan
persahabatan yang telah terjalin antar kedua Negara;

Menyadari

pentingnya kerjasama antar pihak berwenang yang
berkompeten di bidang penegakan hukum dan masalah keamanan untuk
secara efektif memberantas kejahatan, khususnya kejahatan transnasional;


Mengakui prinsip kedaulatan, kemerdekaan, keutuhan wilayah, tidak
mencampuri, kesamaan dan saling menguntungkan;

Berdasarkan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku di masing-masing Negara;

Telah menyetujui sebagai berikut:
Pasal 1
Maksud dan Tujuan
Para Pihak akan membentuk kerjasama dalam mencegah, mendeteksi dan
memberantas kejahatan melalui pertukaran informasi dan pengalaman
praktis dalam ruang lingkup Memorandum Saling Pengertian ini dan sesuai
dengan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang bcrlaku
di masing-masing Negara.

Pasal 2
Ruang Lingkup Kerjasama
Para Pihak akan bekerj asama dalam mencegah dan memberantas kej ahatan,
khususnya tindakan kriminal yang terkait dengan:


1. Tindakan terorisme
2. Kejahatan-kejahatan narkotika
3. Perdagangan manusia;
4. Pencucian uang;
5. Perdagangan ilegal senjata, amunisi, bahan peledak dan bahan-bahan
berbahaya lainnya serta produksi atas barang-barang tersebut secara
ilegal;
6. Kejahatan internet;
7. Kejahatan ekonomi intemasional;
8. Bentuk kejahatan lain yang dianggap perlu oleh kedua Pihak.

Pasal 3
Bentuk-bentuk Kerjasama
Dalam rangka memajukan kerjasama yang tercantum pada Pasal 2 dalam
Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak akan:
1. Saling tukar-menukar informasi dan dokumen di bawah m1, sesua1
dengan perundang-undangan nasional dan di dalam batas-batas
tanggungjawab mereka:
a. Informasi mengenai kegiatan-kegiatan kriminal yang tercantum pada
Pasal 2 dalam Memorandum Saling Pengertian ini guna memfasilitasi

pencegahan, investigasi dan deteksi kasus-kasus kejahatan;
b. Informasi mengenai warga Negara salah satu Pihak, baik sebagai
pelaku atau korban kejahatan yang terjadi di dalam yuridiksi Pihak
yang lain;
c. Informasi lain mengenai pencegahan dan pemberantasan kejahatan
yang menjadi perhatian bersama.
2. Membentuk kegiatan pasukan polisi yang dikoordinasikan bersama tanpa
penundaan, sesuai dengan perundang-undangan nasional dan dalam
2

batas-batas tanggungjawab mereka, memulai operasi kepolisian yang
tepat berdasarkan permintaan Pihak yang lain, khususnya yang terkait
dengan perencanaan dan pembentukan program-program kegiatan.
Pasal 4
Mekanisme Kerjasama

Pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian m1 JUga akan sesuai
dengan kerangka sistem kerjasama yang diatur oleh Organisasi Polisi
Kriminal Intemasional dan ASEANAPOL, sesuai dengan ketentuan hukum
dan perundang-undangan masing-masing Negara.

Pasal 5
Kerjasama Pelatihan dan Pertukaran Delegasi

1. Para Pihak dapat mengirim dan menerima pejabat dan tim-tim ahli
atau peserta pelatihan ke salah satu Negara Pihak, untuk studi-studi
perbandingan dan pertukaran-pertukaran pengalaman dalam bidang
keterampilan teknis dan pengalaman operasi dalam lingkup kerja
Memorandum Saling Pengertian ini.
2. Para Pihak akan bekerjasama di dalam bidang riset ilmu pengetahuan
dan teknologi menyangkut operasi khusus, pencegahan dan
pemberantasan kejahatan, pertukaran pengalaman dalam pembuatan
peralatan operasional dan teknis khusus dan alat-alat penunjang yang
digunakan oleh Kepolisian.
3. Para Pihak akan bekerjasama dalam peningkatan kemampuan melalui
pendidikan dan pelatihan penegakan hukum (pelatihan pejabat di
bidang pemberantasan terorisme, pembebasan sandera, pelatihan seni
beladiri, pelatihan bahasa asing dan pelatihan lain yang dianggap
perlu oleh kedua Pihak) dan menyediakan bantuan berupa fasilitas
dan infrastruktur bagi pendidikan dan pelatihan penegakan hukum.


3

Pasal 6
Pertemuan-pertemuan Para Pihak

Dalam rangka melaksanakan Memorandum Saling Pengertian ini Para
Pihak akan mengatur, bila diperlukan dan tepat, pertemuan-pertemuan
para wakil dari kedua Pihak. Pertemuan-pertemuan ini akan diatur
melalui jalur-jalur diplomatik dan akan memiliki, khususnya tujuantujuan di bawah ini:
a. Pembentukan strategi untuk memberantas kejahatan sebagaimana
diatur dalam Memorandum Saling Pengertian ini;
b. Perencanaan dan pembentukan program-program kegiatan, termasuk
kerjasama pendidikan dan pelatihan;
c. Peningkatan komunikasi
berkompeten;

di

antara


pihak

berwenang

yang

d. Pertukaran informasi dan pengalaman.
Pasal 7
Badan-badan Pelaksana

1. Para Pihak sepakat bahwa Badan Pelaksana untuk Memorandum
Saling Pengertian ini adalah:
a. Untuk Pemerintah Republik Indonesia:
- Kepolisian Republik Indonesia;
b. Untuk Pemerintah Republik Sosialis Vietnam:
- Kementerian Keamanan Umum Vietnam
2. Badan Pelaksana, sesuai dengan perundang-undangan nasional dan
dalam batas-batas tanggungjawab mereka, dapat mengajukan usulan
dan membentuk pengaturan tertulis mengenai program-program dan
kegiatan-kegiatan yang spesifik dalam kerangka Memorandum Saling

Pengertian ini.

4

Pasal 8
Pertukaran Informasi
1. Para Pihak memastikan bahwa, apabila diminta, pihak kepolisian

berwenang mereka akan, sesuai dengan pemndang-undangan nasional
dan dalam batas-batas tanggungjawab mereka, berkomunikasi satu
sama lain mengenai informasi untuk pencegahan kejahatan,
menemukan para pelaku dan membawa mereka ke pengadilan. Pasal
ini tidak akan diberlakukan bila perundang-undangan nasional dari
Pihak yang diminta mencantumkan bahwa permintaan dimaksud
hams ditujukan ke badan yudisial.
2. Ayat 1 tidak akan mencegah para Pihak, sesuai dengan pemndangundangan nasional mereka, untuk saling berkomunikasi, atas initiatif
mereka, informasi yang kemungkinan berguna, khususnya untuk
kepentingan menjaga hukum dan ketertiban.
3. Pihak yang meminta, National Central Bureau (NCB-INTERPOL)
atau badan penegak hukum berkompeten lainnya hams menjamin

tingkat kerahasiaan atas informasi yang diberikan oleh Pihak yang
diminta. Informasi ini tidak untuk diberikan ataupun disebarluaskan
kepada pihak ketiga kecuali dengan persetujuan tertulis dari Pihak
yang memberikan informasi tersebut.
4. Para Pihak akan mengkomunikasikan pengiriman informasi melalui
jalur diplomatik atau di bawah sistem komunikasi Interpol.

Pasal 9
Perlindungan Data Pribadi
1. Dalam melaksanakan Memorandum Saling Pengertian ini, transmisi
dan pemrosesan data pribadi harus berdasarkan pemndang-undangan
nasional masing-masing Pihak dan peraturan terkait yang berlaku dari
Interpol.
2. Pihak penerima, bila diminta oleh Pihak pengmm, mengambil
langkah-langkah yang dianggap perlu untuk menjamin kerahasiaan
atas keselumhan informasi, dokumen, spesimen atau perlengkapan
teknis yang diberikan sesuai dengan tujuan dari Memorandum Saling
Pengertian ini.

5


3. Informasi, dokumen, spesimen dan perlengkapan teknis yang
dipertukarkan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian ini tidak
akan diinformasikan, ditransfer atau ditransmisikan ke pihak ketiga
tan pa ij in tertulis dari Pihak lainnya.
4. Tanpa mengesampingkan ayat 1 di atas, peraturan di bawah ini akan
diberlakukan dalam pemrosesan data pribadi yang ditransmisikan
dalam pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini:
a. Data dapat digunakan oleh Pihak penerima hanya untuk tujuan
di mana Memorandum Saling Pengertian ini mengatur bahwa
data tersebut dapat ditransmisikan; data tersebut dapat
digunakan untuk tujuan lain dengan terlebih dahulu
mendapatkan ijin dari Pihak yang mentransmisikan data
tersebut dan sesuai dengan perundang-undangan Pihak
penenma;
b. Data hanya dapat digunakan oleh badan yudisial atau
kepolisian atau instansi penegak hukum lainnya yang ditunjuk
oleh Pihak terkait, yang masuk didalam daftar yang akan
dikomunikasikan ke Pihak lainnya;
c. Pihak yang mentransmisikan data berkewaj iban untuk

memastikan ketepatan data tersebut, apabila disadari bahwa
data tersebut tidak tepat atau yang seharusnya tidak
ditransmisikan, Pihak penerima harus diinformasikan mengenai
hal tersebut, Pihak penerima akan selanjutnya berkewajiban
untuk mengkoreksi atau menghancurkan data dimaksud;
d. Salah satu Pihak tidak dapat berdalih bahwa Pihak lain telah
mentransmisikan data yang tidak akurat guna menghindari
tanggung
jawabnya
berdasarkan
perundang-undangan
nasionalnya dalam menghadapi pihak yang dirugikan;
e. Pentransmisian dan penerimaan data pribadi akan dicatat. Para
Pihak akan saling mengkomunikasikan daftar instansi
berwenang atau dinas yang ditunjuk untuk mengkonsultasikan
catatan tersebut;
f. Pengkomunikasian dan pengaksesan data akan diatur oleh
perundang-undangan nasional dari Pihak yang telah diminta
6


untuk dikomunikasikan atau diakses oleh orang terkait. Data
hanya dapat dikomunikasikan ke orang terse but dengan seij in
Pihak yang menyediakan data dimaksud.
5. Masing-masing Pihak akan memantau penggunaan informasi yang
dikomunikasikan oleh Pihak lain guna mencegah dan memberikan
sanksi terhadap penyalahgunaan yang dapat melanggar hak pribadi.
Pasal 10
Penolakan Kerjasama
Apabila pelaksanaan kerjasama Memorandum Saling Pengertian
melanggar kedaulatan Negara salah satu Pihak atau menimbulkan
ancaman terhadap keamanan, atau merugikan kepentingan atau hukum
dan peraturan perundang-undangan, setiap Pihak dapat menghapus
beberapa bidang kerjasama atau menunda untuk bekerjasama.
Pasal 11
Kewajiban-kewajiban Internasional
Ketentuan-ketentuan dalam Memorandum Saling Pengertian ini tidak
akan mengesampingkan perjanjian intemasional di mana Republik
Indonesia atau Republik Sosialis Vietnam adalah pihak.
Pasal 12
Amandemen
Memorandum Saling Pengertian ini dapat direvisi atau diamandemen
setiap saat melalui kesepakatan bersama dalam bentuk tertulis oleh kedua
Pihak. Revisi atau amandemen tersebut akan berlaku pada tanggal yang
ditentukan oleh Para Pihak.
Pasal 13
Penyelesaian Sengketa
Setiap sengketa antara Para Pihak dalam penafsiran atau pelaksanaan
dari Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara damai
oleh Para Pihak melalui negosiasi langsung atau jalur-jalur diplomatik.

7

Pasall4
Pemberlakuan, Jangka Waktu, dan Pengakhiran
1. Memorandum Saling Pengertian ini akan berlaku sej ak tanggal
penandatanganan.
2. Memorandum Saling Pengertian ini akan berlaku untuk j angka waktu
3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui secara otomatis untuk j angka
waktu 3 (tiga) tahun berikutnya berdasarkan kesepakatan bersama
secara tertulis, kecuali salah satu Pihak memberitahukan Pihak yang
lain secara tertulis keinginan untuk mengakhiri Memorandum Saling
Pengertian ini 6 ( enam) bulan sebelum berakhimya Memorandum
Saling Pengertian ini.
3. Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan
mempengaruhi kewajiban Para Pihak untuk melindung i kerahasiaan
informas i atau data yang didapat dari Memorandum Sal ing Pengertian
ini, kecuali disepakati lain oleh Para Pihak.

SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, yang diberi kuasa
oleh masing-masing Pemerintahnya, telah menandatangani Memorandum
Saling Pengertian ini.

DIBUAT di Hanoi pada tanggal 30 Mei 2005, dalam rangkap dua dalam
bahasa Indonesia, Vietnam dan Inggris, semua naskah memiliki nilai otentik
yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafs iran, maka naskah bahasa
Inggris yang berlaku.

Untuk Pemerintah
Republik Indonesia

Untuk Pemerintah
Republik Sosialis Vietnam

Signed

Signed

Dr. N. Hassan Wirajuda
Menteri Luar Negeri

Jenderal Le Hong Anh
Menteri Keamanan Umum

8

BANGHINHO
GIUA
CHINH PHU NU'OC CQNG HOA IN-DO-NE-XI-A

vA
CHINH PHU NU'OC CQNG HOA XA HQI CHU NGHiA viセt@

VE

NAM

HQP T Ac PHONG NGUA v A DAU TRANH CHONG TQI PHA.M

Chinh phu nu6'c C(mg hoa In-d6-ne-xi-a va Chinh phu nu6'c C(>ng hoa xa
h