Cara Hitung KPI-NSUP-WB (haripras)

CARA PERHITUNGAN KPI NSUP WILAYAH-2
NO

INDIKATOR

INDIKATOR HASIL (PDO Indicators)
1
Masyarakat di kawasan kumuh
yang mendapat
perbaikan/peningkatan
pembangunan infrastruktur
(People provided with improved
infrastructure )

Satuan

Cakupan
Perhitungan

Cara Perhitungan


Penjelasan

 Penerima manfaat infra skala lingkungan =
jumlah penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di RT kumuh.
 Penerima manfaat infra skala kota = jumlah
penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di Kelurahan.
 Ketentuan cakupan penerima manfaat
(Lampiran-1)
 Penerima manfaat infra air bersih skala
lingkungan maupun skala kota = jumlah
penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di RT kumuh maupun non kumuh
 Ketentuan cakupan penerima manfaat air
bersih (Lampiran-2)

orang (persons)

Seluruh kelurahan

kumuh (1.537
kel) dan 154
kab/kota

Total penerima manfaat (laki-2
dan perempuan) kegiatan
infrastruktur skala lingkungan di
kawasan kumuh dan penerima
manfaat kegiatan infrastruktur
skala kota (8 indikator kumuh)

2

Masyarakat yang mendapat
perbaikan/peningkatan akses air
bersih (People provided with
“improved water sources) :
Dipilah laki-perempuan

orang (persons)


Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel) dan seluruh
kota (154
kab/kota)

Total penerima manfaat (L+P)
dari kegiatan air bersih yang
dibangun dengan kualitas
memenuhi standar pelayanan air
minum/air bersih

3

Masyarakat yang mendapat
perbaikan/peningkatan akses
sanitasi layak (People provided
with “improved sanitation) :
Dipilah laki-perempuan


orang (persons)

Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel) dan seluruh
kota (154
kab/kota)

Total penerima manfaat (L+P)
dari kegiatan sanitasi yang
dibangun dengan kualitas
memenuhi standar Teknis

4

Masyarakat yang mendapat
perbaikan/peningkatan akses jalan
sepanjang waktu dalam radius
500 m (People provided with


orang (persons)

Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel) dan seluruh
kota (154

Total penerima manfaat (L+P)
dari kegiatan infrastruktur jalan
yang dibangun dengan kualitas
memenuhi standar Teknis

 Penerima manfaat infra skala lingkungan =
jumlah penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di RT kumuh maupun Non kumuh
 Penerima manfaat infra skala kota = jumlah
penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di Kelurahan.
 Ketentuan cakupan penerima manfaat

(Lampiran-3)
 Penerima manfaat infra skala lingkungan =
jumlah penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di RT kumuh maupun non kumuh
 Penerima manfaat infra skala kota = jumlah

access to all-season roads within
500 meter range) : Dipilah lakiperempuan

kab/kota)

5

Masyarakat yang mendapat
perbaikabn/peningjkatan
pembangunan persampahan
(People provided with regular
solid waste collection) : Dipilah
laki-perempuan


orang (persons)

Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel) dan seluruh
kota (154
kab/kota)

Total penerima manfaat (L+P)
dari kegiatan infrastruktur
persampahan atau alat angkut
sampah atau fasiliats TP3R
yang dibangun dengan kualitas
memenuhi standar Teknis

6

Masyarakat yang mendapat
perbaikan/peningkatan
pembangunan draenase (People

provided with “improved
drainage) : Dipilah lakiperempuan

orang (persons)

Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel) dan seluruh
kota (154
kab/kota)

Total penerima manfaat (L+P)
dari kegiatan infrastruktur
draenase yang dibangun dengan
kualitas memenuhi standar
Teknis

7

Luas kawasan permukiman

kumuh yang tertangani (Slum
Area Alleviated)

Ha

Seluruh kelurahan
kumuh (1.537
kel)

Luas kawasan kumuh yang
tertangani

8

Persentase masyarakat yang
tinggal dikawasan kumuh merasa
puas terhadap kualitas dan
pelayanan pembangunan
infrastruktur perkotaan
(Percentage of slum dweller who

are satisfied with the quality of
urban insfrastructure and
services)

%

Seluruh kelurahan
kumuh (1.537
kel)

-

penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di Kelurahan.
 Ketentuan cakupan penerima manfaat
(Lampiran-4)
 Penerima manfaat infra skala lingkungan =
jumlah penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di RT kumuh maupun non kumuh
 Penerima manfaat infra skala kota = jumlah

penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di Kelurahan.
 Ketentuan cakupan penerima manfaat
(Lampiran-5)
 Penerima manfaat infra skala lingkungan =
jumlah penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di RT kumuh maupun non kumuh
 Penerima manfaat infra skala kota = jumlah
penerima manfaat langsung atau yang
terlayani di Kelurahan.
 Ketentuan cakupan penerima manfaat
(Lampiran-6)
 Perhitungan pengurangan kawasan kumuh
mengikuti ketentuan Dit. PKP (survey
lapangan)
 Pelaku : Pokja KPK, unsur konsultan/korkot
dan pemangku kepentingan lainnya
 Dilakukan maksimal setiap bulan Maret tahun
berikutnya
Diukur oleh KOnsultan Evaluasi (KE)

9
10

11

Persentase pengaduan masyarakat
tertangani dan selesai (Percentage
of complaints resolved)
Pokja PKP tingkat Kab/Kota dan
Provinsi terbentuk dan berfungsi
(Establishment of functional Task
Force for Slum Allevation at local
level)

%

Jumlah penerima manfaat
langsung program (Direct project
beneficiaries)- CORE

orang (persons)

%

Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel)
Seluruh kota (154
kab/kota)

Seluruh kota (154
kab/kota)

12

Jumlah penerima manfaat
orang (persons) Seluruh kota (154
perempuan program (Female
kab/kota)
beneficiaries)- CORE
INDIKATOR HASIL ANTARA (Intermediate Results Indicators)

(Jumlah pengaduan tertangani
Data berbasis MIS
dan selesai) / (jumlah
pengaduan yang masuk) x 100%
(Jumlah pengaduan tertangani
Terbentuk:
dan selesai) / (jumlah
1. SK Pembentukan Pokja PKP/kelembagaan
pengaduan yang masuk) x 100%
sejenis;
Berfungsi:
1. Rencana kerja Pokja PKP/kelembagaan
sejenis;
2. Tersedia BOP
3. Pertemuan dilengkapi notulen dan daftar hadir
kegiatan secara periodik;
4. Kegiatan monev yang dilakukan oleh Pokja
PKP secara periodik
Total penerima manfaat (L+P)
seluruh kegiatan (L,S,E) secara
kumulatif
Total penerima manfaat
perempuan seluruh kegiatan
(L,S,E) secara kumulatif

1. Komponen-1 : Pengembangan Kelembagaan dan Kebijakan (Institutional and Policy Development)
1.1

1.2

Pokja PKP tingkat nasional
terbentuk dan berfungsi
(Establishment of functional Task
Force for Slum Allevation at
national level)
Tersedianya database/Profil
kawasan permukiman kumuh
(Establishment of slum inventory
database/profiling)

ya (yes)

-

Yes/No

Pokja PKP Pusat dikategorikan terbentuk dan
berfungsi :

ya (yes)

Seluruh kota (154
kab/kota)

Yes/No

Database terdiri dari Profil kawasan kumuh
kelurahan dan kota

2. Komponen-2 : Dukungan perencanaan terintegrasi and Penguatan kapasitas bagi pemda dan masyarakat (Integrated Planning Support and Capacity Building for Local
Govermenment and Communities)

2.1

Persenatse pemda yang telah
%
Seluruh kota (154 (Jumlah RP2KP-KP selesai dan
menyelesaikan dokumen
kab/kota)
disyahkan Bupati/Walikota) /
SIAP/RP2KP-KP dan telah
(jumlah total Kab/Kota) x 100%
disyahkan oleh Bupati/Walikota
(Percentage of Local Government
that have completed Slum
Improvement Action Plan (SIAPs)
wich have approved by
Bupati/Walikota)
2.2
Persenatse kelurahan yang telah
%
Seluruh kelurahan (Jumlah RPLP selesai dan
menyelesaikan dokumen RPLP
sasaran (6.607
terkonsolidasi dalam RP2KPdan telah dikonsolidasikan
kel)
KP) / (jumlah total kelurahan
kedalam dokumen SIAP/RP2KPsasaran) x 100%
KP (Percentage of kelurahan
wich have Community Action
Plan (CSPs) that have been
consolidated with SIAPs/RP2KPKP)
3. Komponen-3 : Insfrastruktur Perkotaan dan pelayanan di Kota Prioritas (Urban infrastrutureand services in selected cities)
3.1
Jumlah kota yang telah
Kota (cities)
50 kota terseleksi
(Jumlah kota yang telah
menyelesaikan 80%
(prioritas)
menyelesaikan 80%
pembangunan infrastruktur primer
infrastruktur primer dan
dan sekunder dan pelayanan yang
sekunder yang terkoneksi
terhubung dengan kawasan
dengan kawasan kumuh) / (50
kumuh (Number of cities which
KOTA) X 100%
have completed 80% of primary
and secondary infrastructure
works and services connected to
slum areas)
3.2
Jumlah kelurahan yang telah
kelurahans
Seluruh kelurahan (Jumlah kelurahan kumuh yang
menyelesaikan 90%
kumuh (1.537
telah menyelesaikan 90%
pembangunan infrastruktur tersier
kel)
infrastruktur tersier di kawasan
dan pelayanan di kawasan kumuh
kumuh) / (total kelurahan
(Number of kelurahan that have
kumuh) X 100%
completed 90% of tertiary
infrastructure works and services
implemented in slum areas)

3.3

3.4

Persentase infrastruktur dan
pelayanan yang dibangun
berkualitas baik (Percenmtage of
good quality of infrastructure and
services)
Persentase infrastruktur yang
dibangun berfungsi baik
(Percenmtage of infrastructure
built that is fully fuctioning)

%

Seluruh kelurahan
kumuh (1.537
kel)

(Jumlah infrastruktur skala
kelurahan dan kota berkualitas
baik) / (total infrastruktur yang
dibangun) x 100%

-

%

Seluruh kelurahan
kumuh (1.537
kel) dan 50 kota

(Jumlah kegiatan infrastruktur
yang telah diperiksa berkala 6
bulan sekali dan dinyatakan
masih berfungsi) / ( jumlah
kegiatan imfrastruktur yang
dibangun/diperiksa) x 100%

Kriterian infrastruktur masih berfungsi bai :
1. Setiap 6 bulan sekali sejak pembangunan
infrastruktur selesai dibangun dilakukan
pemeriksaan lapangan sesuai dengan
ketentuan yang dibuat USK Infrastruktur
KMP
2. Kriteria bangunan infrastruktur dikatakan
masih baik dan berfungsi ditetapkan oleh
KMP

4. Komponen-4 : Dukungan pelaksanaan dan Bantuan Teknis (Impelemtation support and Technical Assistance)
4.1

Persentase pemda yang memiliki
struktur monitoring dan
mengembangkan sistem informasi
pelaksanaan proyek secara teratur
(Percentage of local
govermenment that have a project
monitoring structure and provide
reguler information on project
implementation)

%

Seluruh kota (154
kab/kota)

(Pemerintah daerah yang
mengadakan pertemuan rutin,
menyediakan hasil monitoring
dan melaporkan informasi yang
up-to-date ke dalam MIS dan
diterbitkan di website
proyek/Pemda) / (Total kab/kota
sasaran) x 100%

4.2

Persentase kelurahan yang telah
melaksanakan audit keuangan
tahunan (Persentage of kelurahan
with completed annualfinancial
audits)

%

Seluruh kelurahan
sasaran (6.607
kel)

( Jumlah LKM yang telah
menyelesaikan audit tahunan) /
(dibagi jumlah kel/desa sasaran)
x 100%