Gambaran Kejadian Hipotiroid Kongenital pada Anak di RSUP H. Adam Malik Medan

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hormon dan faktor pertumbuhan memiliki tiga peran biologis umum pada
organisme yang sedang berkembang serta organisme dewasa. Pertama, selama
embriogenesis, hormon dan faktor pertumbuhan mempengaruhi tanggung jawab
sel

multipotensial pada keturunan sel

yang spesifik.

Kedua,

hormon

mempengaruhi waktu diferensiasi akhir sel tertentu. Ketiga, hormon mengatur
metabolisme seluler dan memperantarai respon stres pada organisme pascanatal
(Rudolph, 2007).
Salah satu hormon dalam tubuh manusia adalah hormon tiroid. Hormon
tiroid mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, konsumsi oksigen dan

pembentukkan panas, fungsi saraf, dan metabolisme lemak, karbohidrat, protein,
asam nukleat, vitamin, serta ion anorganik dan sangat mempengaruhi kerja
hormon lain. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa efek pertumbuhan
dan perkembangan diperantarai oleh stimulasi hormon tiroid (Rudolph, 2007).
Kelainan bawaan dengan kadar hormon tiroid di sirkulasi darah yang
kurang dengan kadar TSH yang meningkat disebut hipotiroid kongenital. Telah
diketahui bahwa hormon tiroid diperlukan di berbagai usia, terutama sangat
berperan pada masa bayi dan anak untuk perkembangan otak. Hingga saat ini,
hipotiroid kongenital merupakan salah satu penyebab terbesar terjadinya retardasi
mental pada anak (Batubara, Tridjaja, dan Pulungan 2010).
Salah satu penyebab terjadinya hipotiroid kongenital adalah kurangnya
konsumsi iodine. Hampir sepertiga penduduk dunia mengalami defisiensi iodine.
Di daerah dengan konsumsi iodine per hari sebanyak