Gambaran Kejadian Hipotiroid Kongenital pada Anak di RSUP H. Adam Malik Medan
ABSTRAK
Hipotiroid kongenital merupakan penyakit endokrin yang paling sering
menyebabkan retardasi mental. Gejala klinis pada hipotiroid kongenital kurang
terlihat jelas, sehingga diagnosisnya sering terlambat. Konfirmasi diagnosis
hipotiroid kongenital dilakukan menurut hasil laboratorium pemeriksaan kadar
fungsi tiroid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi usia, jenis
kelamin, gejala klinis, dan hasil laboratorium pada kasus hipotiroid kongenital.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional yang
dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik,
Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis pada 29 data rekam medis
dari 2012 sampai Mei 2015 yang dipilih dengan metode total sampling. Jenis
analisis data yang digunakan adalah analisis univariate (analisis deskriptif).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian hipotiroid kongenital
pada laki-laki sebanyak 18 kasus dan pada perempuan 11 kasus. Kasus hipotiroid
kongenital lebih sering terdiagnosis pada kategori usia infant (19%). Gejala klinis
yang paling sering muncul adalah makroglosia dan wajah dismorfik (51,7%).
Pada pemeriksaan laboratorium, kadar T3 rata-rata 1,24 ng/mL, T4 7,54 µg/dL,
dan TSH 28 µIU/mL.
Kata kunci : hipotiroid kongenital,skrining bayi baru lahir, anak
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Congenital Hypothyroidism is an endocrine disease that most often
causes mental retardation. Clinical symptoms in congenital hypothyroidism are
less visible, so the diagnosis is often delayed. Confirmation of the diagnosis of
congenital hypothyroidism is done according to results of laboratory examination
of thyroid function levels. This study was conducted to determine the distribution
of age, sex, clinical symptoms and laboratory results in the case of congenital
hypothyroidism.
This study was a cross sectional study design, which is in Medical
Record Installation General Hospital Haji Adam Malik, Medan. Data collected
through the analysis of 29 medical records from 2012 to May 2015 were selected
by total sampling method. The type of data analysis used is a univariate analysis
(descriptive analysis).
The results showed that the incidence of congenital hypothyroidism is 18
cases in boys and 11 cases in girls. Cases of congenital hypothyroidism is often
diagnosed at infant age category (19%). The most common signs are
macroglossia and dysmorphic face (51.7%). From the laboratory tests, the
average T3 concentration of 1.24 ng / mL, T4 of 7.54 g / dL and TSH 28 μIU / mL.
Keywords: congenital hypothyroidism, newborn screening, children
Universitas Sumatera Utara
Hipotiroid kongenital merupakan penyakit endokrin yang paling sering
menyebabkan retardasi mental. Gejala klinis pada hipotiroid kongenital kurang
terlihat jelas, sehingga diagnosisnya sering terlambat. Konfirmasi diagnosis
hipotiroid kongenital dilakukan menurut hasil laboratorium pemeriksaan kadar
fungsi tiroid. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi usia, jenis
kelamin, gejala klinis, dan hasil laboratorium pada kasus hipotiroid kongenital.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional yang
dilakukan di Instalasi Rekam Medis Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik,
Medan. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis pada 29 data rekam medis
dari 2012 sampai Mei 2015 yang dipilih dengan metode total sampling. Jenis
analisis data yang digunakan adalah analisis univariate (analisis deskriptif).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kejadian hipotiroid kongenital
pada laki-laki sebanyak 18 kasus dan pada perempuan 11 kasus. Kasus hipotiroid
kongenital lebih sering terdiagnosis pada kategori usia infant (19%). Gejala klinis
yang paling sering muncul adalah makroglosia dan wajah dismorfik (51,7%).
Pada pemeriksaan laboratorium, kadar T3 rata-rata 1,24 ng/mL, T4 7,54 µg/dL,
dan TSH 28 µIU/mL.
Kata kunci : hipotiroid kongenital,skrining bayi baru lahir, anak
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Congenital Hypothyroidism is an endocrine disease that most often
causes mental retardation. Clinical symptoms in congenital hypothyroidism are
less visible, so the diagnosis is often delayed. Confirmation of the diagnosis of
congenital hypothyroidism is done according to results of laboratory examination
of thyroid function levels. This study was conducted to determine the distribution
of age, sex, clinical symptoms and laboratory results in the case of congenital
hypothyroidism.
This study was a cross sectional study design, which is in Medical
Record Installation General Hospital Haji Adam Malik, Medan. Data collected
through the analysis of 29 medical records from 2012 to May 2015 were selected
by total sampling method. The type of data analysis used is a univariate analysis
(descriptive analysis).
The results showed that the incidence of congenital hypothyroidism is 18
cases in boys and 11 cases in girls. Cases of congenital hypothyroidism is often
diagnosed at infant age category (19%). The most common signs are
macroglossia and dysmorphic face (51.7%). From the laboratory tests, the
average T3 concentration of 1.24 ng / mL, T4 of 7.54 g / dL and TSH 28 μIU / mL.
Keywords: congenital hypothyroidism, newborn screening, children
Universitas Sumatera Utara