Analisis Tekstual Dan Musikal Ende Marhaminjon Pada Masyarakat Batak Toba Di Desa Pandumaan Kecamatan Pollung Kabupaten Humbang Hasundutan

ABSTRAKSI
. Getah harum bernama kemenyan, yang dalam bahasa Batak disebut
haminjon begitu erat dengan kehidupan orang Batak di Tapanuli. Kemenyan juga
dianggap sebagai simbol kesejahteraan bagi orang Batak karena termasuk komoditas
bernilai tinggi.Bagi masyarakat adat Humbang Hasundutan khususnya di Pandumaan,
selain dianggap simbol kesejahteraan juga dianggap sakral. Oleh karena itu sampai
sekarang masyarakat di sana masih terus melaksanakan ritual ketika manige
(menyadap) pohon kemenyan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses penyajian ende
marhaminjon, untuk menganalisis makna-makna tekstual yang terkandung dalam
ende marhaminjon, serta untuk menganalisis aspek-aspek musikal dari ende
marhaminjon yang bermanfaat sebagai sumber informasi mengenai proses
marhaminjon pada masyarakat Batak Toba dan juga sebagai sumber referensi dalam
menggali dan memahami tradisi musik vokal Batak Toba.
Dalam penulisan ini,semua akan diuraikan dan dengan melakukan pendekatan
yang bersifat kualitatif yang menghasilkan data deskriptif sehingga menghasilkan
pernyataan dari informan maupun nara sumber yang diperoleh melalui penelitian
observatif dan dari hasil wawancara. Penulis juga menggunakan teori semiotika untuk
menganalisis teks ende marhaminjon, serta menggunakan teori weighted scale untuk
menganalisis aspek musik ende marhaminjon.
Melalui metode dan teknik penelitian, maka penulis memperoleh beberapa

hasil atau poin penting. (1) Makna yang terkandung dalam teks ende marhaminjon
mendominasi kepada siparhaminjon yang harus bekerja keras untuk membutuhi
kehidupannya, Hidupnya yang memprihatinkan, dan anak siparhaminjon yang
kelaparan. (2) Struktur melodi ende marhaminjon mempunyai tangga nada diatonis
dan nada dasar C= Do, mempunyai wilayah nada dari A ke G’ yang jarak nya
mempunyai sebelas laras dan jumlah frekuensinya adalah 2200 cent. Ende
marhaminjon dikategorikan berbentuk Repetitive karena bentuk nyanyiannya
mengalami pengulangan.

Kata Kunci : Ende Marhaminjon, Manige, Weighted scale, semiotik,
Humbang Hasundutan