Efektivitas Group Cognitive Behavioral Therapy Dalam Meningkatkan Abstinence Self Efficacy Pecandu Pada Masa Pemulihan di Pusat Rehabilitasi X Kota Medan
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Data Mentah Uji Coba BSCQ
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
H1
J2
B3
W4
A5
W6
Z7
P8
F9
A10
M11
M12
M13
L14
E15
A16
B17
H18
F19
A20
D21
A22
A23
A24
B25
H26
A27
Z28
M29
I30
A31
M32
1
2
4
1
5
2
2
3
6
2
5
4
6
5
6
5
6
5
4
5
2
4
2
4
2
4
2
2
3
2
6
6
5
3
3
3
2
6
3
2
4
5
3
4
1
3
6
6
4
6
6
5
5
3
6
1
5
3
5
5
3
5
4
6
6
6
2
2
3
6
2
3
4
4
6
4
3
4
6
6
2
6
5
5
5
5
5
1
2
4
5
5
3
5
5
6
6
6
1
Item
4
5
3
4
2
1
6
5
2
3
1
2
5
4
6
6
1
6
3
3
2
1
1
2
5
6
5
6
4
5
6
6
1
2
4
4
6
6
4
5
6
6
6
6
5
5
5
5
5
4
1
6
2
5
4
3
5
3
5
6
6
6
3
3
2
3
6
7
4
3
6
3
3
3
5
6
3
2
3
6
6
4
6
6
4
6
5
6
2
5
5
5
6
2
4
2
6
6
5
1
Total
8
3
1
6
2
2
3
6
6
3
1
4
6
6
2
6
1
4
6
5
6
1
5
6
5
5
5
2
5
5
6
2
2
4
3
6
2
4
5
5
6
2
1
4
5
6
1
6
1
4
6
6
4
1
2
5
5
6
2
2
5
6
6
2
3
27
16
46
19
19
31
43
36
27
15
27
45
47
27
48
27
34
45
35
43
20
33
35
38
36
24
28
31
46
48
32
17
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Konstruk Alat Ukur BSCQ
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
Sig.
,780
168,441
28
,000
Anti-image Matrices
VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00
001
002
003
004
005
Anti- VAR00001
,551
-,131
,029
-,087
,047
image VAR00002
-,131
,199
-,102
-,089
,007
Covar VAR00003
,029
-,102
,241
,025
,088
iance
VAR00004
-,087
-,089
,025
,498
-,154
VAR00005
,047
,007
,088
-,154
,270
VAR00006
-,021
-,093
-,063
,099
-,115
VAR00007
-,013
-,026
-,024
-,006
-,116
VAR00008
,021
,080
-,107
-,037
,007
Anti- VAR00001
,843a
-,396
,078
-,166
,123
image VAR00002
-,396
,758a
-,467
-,282
,031
a
Correl VAR00003
,078
-,467
,784
,073
,345
ation
VAR00004
-,166
-,282
,073
,778a
-,419
VAR00005
,123
,031
,345
-,419
,723a
VAR00006
-,060
-,432
-,266
,292
-,461
VAR00007
-,038
-,129
-,107
-,019
-,487
VAR00008
,054
,348
-,420
-,102
,027
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
VAR00 VAR00
006
007
-,021
-,013
-,093
-,026
-,063
-,024
,099
-,006
-,115
-,116
,231
,024
,024
,208
-,038
-,133
-,060
-,038
-,432
-,129
-,266
-,107
,292
-,019
-,461
-,487
,813a
,108
,108
,813a
-,151
-,563
VAR00
008
,021
,080
-,107
-,037
,007
-,038
-,133
,268
,054
,348
-,420
-,102
,027
-,151
-,563
,752a
Communalities
Initial
Extraction
VAR00001
1,000
,717
VAR00002
1,000
,879
VAR00003
1,000
,680
VAR00004
1,000
,433
VAR00005
1,000
,740
VAR00006
1,000
,770
VAR00007
1,000
,865
VAR00008
1,000
,726
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Component
1
2
3
dimension0
Total Variance Explained
Extraction Sums of Squared
Initial Eigenvalues
Loadings
% of
Cumulative
% of
Cumulative
Total Variance
%
Total
Variance
%
4,649
58,118
58,118
4,649
58,118
58,118
1,162
14,524
72,642
1,162
14,524
72,642
,946
11,831
84,473
4
,444
5,552
90,024
5
,377
4,708
94,733
6
,185
2,311
97,044
7
,131
1,631
98,676
8
,106
1,324
100,000
Rotation Sums of Squared
Loadings
% of
Cumulative
Total
Variance
%
3,167
39,584
39,584
2,645
33,058
72,642
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Universitas Sumatera Utara
Component Matrixa
Component
1
2
VAR00001
,573
,623
VAR00002
,829
,439
VAR00003
,793
,227
VAR00004
,633
-,180
VAR00005
,754
-,415
VAR00006
,862
,166
VAR00007
,854
-,367
VAR00008
,751
-,403
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
VAR00001
,029
,846
VAR00002
,342
,873
VAR00003
,453
,689
VAR00004
,598
,276
VAR00005
,842
,177
VAR00006
,546
,688
VAR00007
,887
,278
VAR00008
,832
,184
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Uji Daya Beda Item
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
32
100,0
Excludeda
0
,0
Total
32
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,892
8
Item Statistics
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
Mean
3,8438
4,1875
4,2188
3,8125
4,3125
4,3438
4,0000
3,9375
Std. Deviation
1,58845
1,59510
1,58082
1,82169
1,63505
1,57827
1,88372
1,83052
Scale Mean if
Item Deleted
28,8125
28,4688
28,4375
28,8438
28,3438
28,3125
28,6563
28,7188
N
32
32
32
32
32
32
32
32
Item-Total Statistics
Corrected ItemScale Variance
Total
if Item Deleted
Correlation
88,093
,472
80,580
,753
82,190
,698
83,168
,548
81,910
,679
80,028
,785
75,201
,794
79,886
,655
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,896
,871
,876
,891
,878
,868
,866
,880
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik
Descriptives
Gain Score
95% Confidence
Interval for Mean
N
Mean
Std.
Std.
Lower
Upper
Deviation
Error
Bound
Bound
Minimum
Maximum
restrukturisasi
5 15,8000
3,11448
1,39284
11,9329
19,6671
11,00
19,00
coping skil
5 17,6000
4,50555
2,01494
12,0056
23,1944
13,00
24,00
restrukturisasi
5 25,8000
1,92354
,86023
23,4116
28,1884
23,00
28,00
5
2,2000
1,09545
,48990
,8398
3,5602
1,00
4,00
20 15,3500
9,10913
2,03686
11,0868
19,6132
1,00
28,00
+ coping
kontrol
Total
Test of Homogeneity of Variances
Gain Score
Levene Statistic
2,908
df1
df2
3
Sig.
16
,067
ANOVA
Gain Score
Sum of Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
1436,950
3
478,983
139,600
16
8,725
1576,550
19
F
Sig.
54,898
,000
Universitas Sumatera Utara
Multiple Comparisons
Dependent Variable:Gain Score
(I) GROUP
(J) GROUP
95% Confidence
Interval
Mean
LSD
restrukturisasi
coping skil
Difference
Std.
(I-J)
Error
Upper
Bound
Bound
,350
-5,7603
2,1603
1,86815
,000
-13,9603
-6,0397
13,60000* 1,86815
,000
9,6397
17,5603
Restrukturisasi
1,80000 1,86815
,350
-2,1603
5,7603
restrukturisasi +
-8,20000* 1,86815
,000
-12,1603
-4,2397
Kontrol
15,40000* 1,86815
,000
11,4397
19,3603
Restrukturisasi
10,00000* 1,86815
,000
6,0397
13,9603
*
1,86815
,000
4,2397
12,1603
23,60000* 1,86815
,000
19,6397
27,5603
*
restrukturisasi +
-1,80000 1,86815
Sig.
Lower
*
-10,00000
coping
Kontrol
coping skil
coping
restrukturisasi +
coping
coping skil
Kontrol
kontrol
8,20000
Restrukturisasi
-13,60000
1,86815
,000
-17,5603
-9,6397
coping skil
-15,40000* 1,86815
,000
-19,3603
-11,4397
*
1,86815
,000
-27,5603
-19,6397
-1,80000 1,86815
1,000
-7,4200
3,8200
-10,00000* 1,86815
,000
-15,6200
-4,3800
13,60000* 1,86815
,000
7,9800
19,2200
1,80000 1,86815
1,000
-3,8200
7,4200
1,86815
,003
-13,8200
-2,5800
15,40000* 1,86815
,000
9,7800
21,0200
*
1,86815
,000
4,3800
15,6200
8,20000* 1,86815
,003
2,5800
13,8200
1,86815
,000
17,9800
29,2200
-13,60000* 1,86815
,000
-19,2200
-7,9800
*
restrukturisasi +
-23,60000
coping
Bonferroni
restrukturisasi
coping skil
restrukturisasi +
coping
Kontrol
coping skil
Restrukturisasi
restrukturisasi +
*
-8,20000
coping
Kontrol
restrukturisasi +
Restrukturisasi
coping
coping skil
Kontrol
kontrol
Restrukturisasi
10,00000
*
23,60000
coping skil
-15,40000
1,86815
,000
-21,0200
-9,7800
restrukturisasi +
-23,60000* 1,86815
,000
-29,2200
-17,9800
coping
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
146
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Resume Hasil SORC dan skala BSCQ
Kelompok Eksperimen 1 (Tehnik Restrukturisasi)
1. HI
Score
Pre
Test
15
Situasi
Pikiran
Karena ada
saja
bahannya,
sehingga
saya pake
terus
Narkoba bisa
jadi bantuan
untuk
mendapatkan
tenaga lebih
dengan
beristirahat
atau makan
dan minum
yang
berprotein
tinggi, atau
vitamin
Saya
memakai
narkoba
supaya saya
tidak pedulu
dengan
adanya
peraturan dan
saya tidak
patuhi dan
memakai
narkoba
Banyaknya
peraturan
dirumah
Stress
Untuk
menghiraukan
masalah saya
memakai
narkoba
SORC
Perasaan
Senang
dan
mencari
uang
Perilaku
Konsekuensi
Memakai
Fly dan
enjoy
Dan orang
lain
meremehkan
saya dan
menjengkali
saya
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Semangat Memakai
Jumping
narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Mendekatkan
Senang,
Menimbukan
masalah dan
sudah tahu
diri kepada
tidak
apa
Tuhan,
menyelesaikan
dampaknya
sholat,
masalah
narkoba,
membaca al-
merasa
quran
Score
Post
Test
31
sudah
nyaman,
membenci
Geram
dan
gondok
Marah
dan ingin
memakai
Merasa
hebat dan
keren dan
orang lain
menganggap
gila
Marah
karenanya
ada
masalah
Banyak
pikiran
jadi
memakai
Memikirkan
hal-halyang
negatif
seperti
mencuri
uang dan stel
gila
narkoba
Universitas Sumatera Utara
2. JH
Score
Pre
Test
14
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Konsekuensi
Merokok
Buat
melamun
“enak ne
merokok”,
terus teringat
masalah
Bingung
Bisa jadi
memakai
narkoba
lagi
Orangtua
jadi sakit,
dimarahi
Ada
masalah
(bapak
sakit)
Tidak
sanggup
ingat, jadi
pakai ajalah
biar tenang
Sedih
Bisa
memakai
lagi
Orangtua
sakit,
dimarahi
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Memakai
Jumping
Merasa
narkoba
to
tenang,
conclution nyaman,
dan supaya
tidak
berlalu
berpikir ke
masalah
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Merasa lebih Menutupi
Mencari
waktu
tenang dan
alternative
dengan halmasalah bisa
kegiatan untuk
hal yang
selesai tanpa
menenangkan
lebih positif
narkoba
diri
Score
Post
Test
33
Untuk
mengilangkan
masalah jadi
pengen sekali
memakai
Universitas Sumatera Utara
3. DN
Score
Pre
Test
20
Situasi
Hilang
pekerjaan
dan jadi
sering
melamun
Konflik
keluarga
Rindu
sama
keluarga
Pikiran
Mencari
pekerjaan
yang membuat
kita tidak ada
waktu untk
melamun, tapi
kalau gak ada
kerjaan juga
ya jadi make
lagilah biar
gak suntuk
Berusaha
mencari
masalah
kenapa ada
cek cok, tetapi
kadang tetap
disalahkan
istri, jadi mau
menyelesaikan
gak tau jadi
makai shabu
aja
Berpikir untuk
melakukan
handle feeling
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Gak enak
perasaan
kalau gak
kerja
Memakai
zat,
memotong
gaji jadi
kurang
uang sama
istri
Kena marah
sama istri
Gak
nyaman,
serba
salah
Pergi dari
rumah dan
kumpul
sama
kawan
kawan
pemakai
Tetap
bermasalah
dengan istri
Sedih
karena
sudah
sangat
rindu
Melamun
dan
kadang
jadi
terpikir
untuk
memakai
shabu lagi
Perasaan
semakin
gelisah dan
keinginan
untuk
memaki n
shabu
muncul lagi
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping
Dapat
Memakai
ketenangan narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Mengikuti
Menyesal
Shabu tidak
aturan yang
menyelesaikan dan semakin
ada di
semangat
masalah,
rehabilitasi,
untuk bisa
hanya buat
memperbaiki
pulih
cek cok sama
pola
istri.
kehidupan
Kalau kerjaan
seperti jam
tidak ada
makan, tidur
harus dicari,
yang teratur,
karna kalau
dan ibadah
pake narkoba
sholat lima
kerjaan gak
waktu
datang sendiri
Score
Post
Test
31
Universitas Sumatera Utara
4. YA
Score
Pre
Test
21
Situasi
Ada
peredaran
narkoba
Pergaulan
dengan
orang-oran
yang
memakai
narkoba
Pikiran
Berpikir untuk
menjumpai
teman untuk
ajak memakai
karena
gampang
didapatkan
Jumpa dengan
teman yang
memakai
karena kalau
gak make
nanti dibilang
gak gaul jadi
mikirnya gitu
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Senang
dan
nyaman
Memakai
zat
Happy, fly
dan reaksi
orang sekitar
biasa saja
Senang
Makek
barengbareng
Mencari
tempat
hiburan,
kongkokongko dan
mendapatkan
keuasan
sesaat
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping
Nyaman
Memakai
narkoba
to
untuk
conclution sesaat
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Mau ikut
Tidak
Pake narkoba
rehabilitasi
nyaman,
tindakan
biar mampu
bersalah
kriminal
menghadapi
sama
bukan
godaan
orangtua
masalah gaul
narkoba
yang sudah
atau tidak
biayain
Menambah
masalah
(putus kuliah)
Score
Post
Test
36
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Tidak
Memakai
Jumping
senang
narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Besok saya
Merasa
Narkoba buat
akan rawat
bersalah,
keluarga saya
jalan dan
menyesal
makin hancur
akan datang
dan
dan hanya
membulatkan konsultasi
pelarian saja,
setidaknya
tekan biar
pelarian buat
tiga kali
gak pake
masalah
seminggu,
narkoba
bertambah,
dan minta
jadi masalah
support biar
harus
kuat
dihadapi,
menahan diri
tanpa narkoba
untuk tidak
hidup lebih
memakai
baik
narkoba.
Score
Post
Test
34
5. BF
Score
Pre
Test
16
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Konsekuensi
Tidak ada
kecocokan
antara
ayah dan
ibu
Disalahkan
orang lain
Pakai narkoba
agar masalah
selesai
Tidak
senang,
marah
Memakai
zat lagi
Diasingkan
Marah, stel
gila
Tidak
enak
Memakai
zat lagi
Diasingkan
Masalah
rumah
tangga
Lari
kenyataan,
tidak ada
semangat
hidup
Sedih
Memakai
zat lagi
Diasingkan
Universitas Sumatera Utara
Kelompok Eksperimen 2 (Kelompok Coping Skill)
1. AW
Score
Pre
Test
16
SORC
Perasaan
Coping Plan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Memakai
sabu-sabu
untuk mencari
pekerjaan
Dengan
memakai
narkoba, saya
menjadi tidak
kaku dan dapat
berbicara saat
menghadapi
klien
Perasaan saya
mencari
keuntungan
dan
penghasilan
agar
pendapatan
untuk hari
seterusnya
Memakai zat
tersebut
Susahnya
mengendalikan
situasi berada
disini karena
banyak
petunjuk dan
instruksi dan
peraturan
Selama berada
disini saya
tidak
mengikuti
peratuaran
yang ada
karena saya
tidak terima,
Sampai saat ini
saya selalu
berbuat bodoh
di dalam
kamar
Saya beradaa
disini hanya
diam-diam
saja, namun
bukan berarti
saya bodoh
Sampai saat ini
belum sampai
mencoba untuk
berbuat yang
terbaik
Sikap manusia
pasti akan
berubaah
Masalah medis
dan
komplikasi
Masalah saya
sebagai
pemakai
narkoba, dan
zat-zat narkoba
yang ada di
dalam tubuh
Saya masih
teringat dan
merindukan
memakai
narkoba
Perancangan
sayapun untuk
memikirkan
masa depan
anak saya dan
keluarga hidup
tentram
Help dan Doa
Score
Post Test
Konsekuensi
Keluarga
khawatir dan
tidak senang.
Kalau orang
lain membenci
saya
- Self Talk
Menekankanpada diri sendiri bahwa
narkoba harus dihindari karena akan
menambah masalah
36
- Escape
Menjauhi lingkungan tidak baik ke
lingkungan yang lebih baik agar tidak
tergoda untuk memakai narkoba
- Avoid
Menghindari teman-teman yang masih
memakai narkoba agar tidak tergoda
untuk memakai lagi
Universitas Sumatera Utara
2. EF
Score
Pre
Test
21
Situasi
Ditawarkan
teman
Lembur
Pikiran
SORC
Perasaan
Tidak jamin
bisa kuat
karena
kepikiran
enaknya
Tidak
nyaman
Biar kuat jadi
pakai
Bingung mau
bagaimana
Perilaku
Bisa jadi
memakai lagi
Coping Plan
Score
Post Test
- Escape
Menjauhi lingkungan yang pakai narkoba
agar tidak kembali memakai lagi
34
Konsekuensi
Dipecat dari
keluarga
- Distract
Mengalihkan keinginan pakai narkoba
agar tidak mengingat-ingat lagi
Bisa jadi
memakai lagi
Dipecat dari
keluarga
- Avoid
Menghindari orang-orang yang
menggoda memakai narkoba agar tidak
kembali memakai lagi
- Self Talk
Mengatakan pada diri sendiri supaya
harus benar-benar jauh dari narkoba
Universitas Sumatera Utara
3. PL
Score
Pre
Test
15
Situasi
Pikiran
Tidak mau
teman
mengikuti
peraturan yang
ada
Saya tetap
konsekuensi
dengan
peraturan itu
dan berfikir
untuk menegur
teman
Selalu banyak
nasehat yang
prasarananya
tidak
mendukung
Banyak teman
yang
menggoda
SORC
Perasaan
Coping Plan
Perilaku
Konsekuensi
Tidak
nyaman
kadang kalo
tidak nyaman
terpikir juga
untuk
memakai
shabu
Mengajak
teman untuk
melakukan
sama-sama aai
sebagai contoh
untuk mereka
Ada yang
kurang senang
Saya akan
menjawab
dengan faktafakta yang
mereka kurang
Tidak terima
dalam hati
dan teringat
lagi suasana
waktu
memakai
shabu kadang
stel gila aja,
pake shabu
buat
semuanya
lebih
gampang
Saya akan
selalu untuk
menghindar
keluar dari
situasi itu
Merasa tidak
puas dan
masih tidka
nyaman
Tidak enak
kalau
menolaknya
Saya merasa
tidak masalah
karena saya
orangnya
berteman,
kalau orang
berteman itu
ya gak apa
apa ikut
mereka
memakai lagi
Saya akan
menghargainya
Lebih akrab
Score
Post Test
- Escape
Menghindar dari lingkungan pecandu
32
- Distract
Mengalihkan ke kegiatan yang lebih
positif agar melupakan narkoba
- Avoid
Menghindari narkoba dengan pindah ke
lingkungan yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
4. MS
Score
Pre
Test
17
Situasi
Main dipasar,
ada relasi yang
pakai narkoba
Pikiran
Namanya cari
relasi, gak
enak nolak,
cara apapun
ditempuh
SORC
Perasaan
Senang jadi
relasi
Coping Plan
Perilaku
Memakai
shabu
Score
Post Test
Konsekuensi
Orangtua
sudah tahu,
dan membawa
ke rehabilitasi
Orangtua
menilai saya
tidak baik
- Escape
Menghindari narkoba dengan mencari
kegiatan-kegiatan yang lebih positf
31
- Avoid
Tidak bergaul dengan teman-teman yang
masih menggunakan narkoba
5. HA
Score
Pre
Test
11
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Didekat rumah
banyak bandar
Mendekatinya
karena
penasaran
Enak, tidak
jauh lagi
membelinya
Memakainya
Orang
mengatakan
saya nakal
Selama
direhab
memikirkan
orangtua, adik,
dan kakak
Rindu dengan
keluarga,
selama diluar
rehab tidak
pernah merasa
rindu
Sedih
Menghayal
Merasa
kasihan
kepada saya
Melihat teman
memakai
narkoba, jadi
suggest
Mendekati
ingin
merasakan
Sudah
merasakannya
mencari
keuntungan
Coping Plan
Score
Post Test
- Avoid
Menjauhi teman-teman yang mengajak
memakai narkoba
35
Konsekuensi
- Escape
Menghindar dengan lebih dekat dengan
Tuhan dan mencari pekerjaan lain
- Endure
Lebih baik tidak bergaul dari pada
memakai narkoba lagi
Mengikutinya
dan merasakan
lagi
Respon
oranglain
mengatakan
saya tidak bisa
mengendalikan
diri
Universitas Sumatera Utara
Kelompok Eksperimen 3 (Tehnik Restrukturisasi + Coping Skill)
1. LS
Score
Pre
Test
17
Situasi
Pikiran
Ditawar
kan
orang
Pengen
coba lagi,
biar
terasa
enak
SORC
Perasaan
Menyesal
Perilaku
Konsekuensi
Memakai
lagi
Merasa
hebat, tidak
peduli sama
keluarga
Keluarga
menyuruh
agar di
rehabilitasi
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Menyesal
Jumping to
Memakai
conclution
narkoba
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Melakukan
Menyesal
Ingat
keluarga,
karena
Fangsen
jauh dari
memakai
Ikut
keluarga,
narkoba
kebaktian
jadi garagara
narkoba
hidupku
Putus
pacar
Masalah
keluarga
Mengalih
kan ke
narkoba,
agar
menyeles
aikan
masalah
Mengalih
kan ke
narkoba,
agar
menyeles
aikan
masalah
Menyesal
Menyesal
Memakai
lagi
Memakai
lagi
Merasa
hebat, tidak
peduli sama
keluarga
Keluarga
menyuruh
agar di
rehabilitasi
hancur,
gara-gara
narkoba
aku
Coping Plan
- Distract
Saya mencari cara untuk
menghindari narkoba
dengan cara mencari
kesibukan, bekerja, atau
bermain game (refreshing)
Berolahraga
- Avoid
Saya menjauhkan diri dari
narkoba dengan pindah ke
lingkungan yang baru
- Escape
Saya menghindari narkoba
dengan cara menjauh dari
komunitas yang dulu
ataupun menjauhi teman
yang memakai narkoba
meninggalk
an
keluargaku
Merasa
hebat, tidak
peduli sama
keluarga
Keluarga
menyuruh
agar di
rehabilitasi
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
45
2. DS
Score
Pre
Test
20
Situasi
Pikiran
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Kalau ada
bandar
jadi
terpikir
untuk
memakai
Bingung
Banyak
masalah
Biar
selesai
masalahn
ya jadi
kadang
muncul
keinginan
memakai
dan
akhirnya
mau
makai
shabu
Stress
Makai
lagilah
Dijauhi
keluarga
Tidak ada
pekerjaan
Suntuk
diam diam
aja, jadi
lebih baik
fly
Suntuk
Kumpul
sama
kawan
dan makai
samasama
Senang sama
kawan
kawan
Ada
bandar
Jadi
makai lagi
Dijauhi
keluarga
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping to
Mesara
Memakai
conclution
narkoba
tidak
nyaman
karena
memilih hal
yang tidak
baik
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Berfikir
Merasa
Memang
normal
bodoh dan
nikmat
Mencari
menyesal
akan tetapi
pasangan
hanya saat
hidup
dan
Mencari
membuat
kerjaan
hidup kita
Merantau
tidak
(Mencari
berimbang
suasana
baru)
Kawan
sudah
merried/
nikah, saya
belum.
Kawan
sudah
punya
pekerjaan
tetapi saya
belum,
sampai
payah
terbeli
sesuatu
Coping Plan
- Avoid
Menghindar, supaya tidak
timbul rasa sugesti
- Distract
Mengalihkan, agar tidak
ingat
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
45
3. RI
Score
Pre
Test
18
Situasi
Pikiran
Pekerjaan
yang
membutuhk
an tenaga
atau
pemikiran
extra
Mendapatkan
tenaga lebih
dengan
beristirahat atau
makan dan
minum yang
berprotein
tinggi atau
vitamin
Patah hati
atau putus
cinta dan
mencari
pelarian
Rasa suka
memakai
narkoba
Perasaan
dendam
sehingga
menggunakan
narkoba atau
berhura-hura
agar
menghilangkan
rasa dendam
dan sakit itu
Dengan
memakai
narkoba saya
baru bisa
merasa hidup
dan beraktifitas
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Lari dari
tanggung
jawab
dengan tidak
masuk kerja,
atau mencari
cara untuk
dapakan
uang untuk
beli narkoba
Menjadi jauh,
merasa dan
menganggap saya
anah atau gila.
Menjauhi saya
Ingin memakai
narkoba
sebanyakbanyaknya, dan
ingin
melampiaskan
rasa cinta itu
dengan
Narkoba.
Dengan narkoba
saya merasa fly
dan senang
Menjadi
tidak peduli
dan berbuat
suka-suka
atau selalu
murung dan
bersedih
kalau tidak
memakai
narkoba
Menjadi jauh,
merasa dan
menganggap saya
anah atau gila.
Menjauhi saya
Memberontak
dan berbuat apa
saja agar bisa
memakai
narkoba.
Narkoba yang
paling penting
dalam hidup
Melakukan
hal-hal yang
tidak baik
dan tidak
peduli
dengan lain.
Memberonta
k sehingga
dapat
perhatian
Merasa tidak
berdaya dan
tertekan
Menjadi jauh,
merasa dan
menganggap saya
anah atau gila.
Menjauhi saya
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping
Merasa
Memakai
ditekan
narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Meningkatkan
Bekerja secara Merasa bisa
kesehatan
bekerja
normal
Lebih baik dan
dengan
ternyata lebih
sopan santun &
normal
bisa
sosialisasi
konsentrasi
Bisa
dan rasional.
Menghadapi
menerima
Masalah
masalah yang
dan
tenaga ekstra
ada
memaafkan
bisa
diri sendiri
digantikan
Bersyukur dan
dengan pola
tidak
Menikmati
hidup sehat
menyusahkan
hidup
dengan dekat keluarga
Masalah patah
dengan
hati akan
Tuhan
tambah rumit
dikarenakan
dengan
konsumsi
narkoba
treutama
ketika
pasanagn kita
memakai juga
Coping Plan
- Avoid
Menjauhi
lingkungan
yang lama
dan orangorang yang
masih terlibat
dengan
narkoba
- Escape
Memilih
untuk
menjauh dari
lingkungan/aj
akan
menggunaka
n narkoba
kembali
Rasa ingin
bisa kita
gantikan
dengan
kesenagan
yang lain yang
bisa
menimbulkan
endorfin di
otak kita.
Contoh jalanjalan, makan
dan yang
paling
membantu
dekat dengan
tuhan.
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
41
4. AR
Score
Pre
Test
16
Situasi
Pikiran
Disekitar
rumah
ada
bandar
Dalam
pikiran
“memakai
ajalah”
Balap
liar
Konflik
dengan
cewek
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Senang
karena
dekat
dengan
bandar
Memakai
shabu
Nyaman dan
pergi
mencari
uang lagi
biar bisa
membeli
barang dan
diam –diam
biar orang
lain tidak
tahu
Berpikir
untuk
mendapat
kan uang
biar bisa
memakai
zat lagi
Senang
karena
bisa
mendapat
kan uang
Biar fisik
kita kuat
maka
pakai
shabu dan
jadi bis
amakin
fokus
Tenang dan
fly
Kalau
sudah ada
konflik
dengan
cewek
pikiran
saya
memakai
zat karena
itu bisa
membuat
saya
tenang
masalah
selesai
Marah,
benci tapi
rindu,
nyesal
Memakai
zat
Tenang, fly
dan hanya
teman yang
tahu
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Memakai
Jumping to
Senang
conclution
narkoba
karena bisa
akrab
dengan
bandar
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Menjauhi
Sedih dan
Narkoba
pengguna
menyesal
menimbulk
narkoba
karna
an masalah
memakai
sudah
Mengingat
narkoba
membuat
masa depan
orang tua
susah pada
hal keadaan
fisiknya
tidak baik
Ibu kanker
payudara
kalau ayah
asam urat
Coping Plan
- Escape
Menjauh, untuk menghindari
dari memakai narkoba
- Distract
Mengalihkan pikiran dengan
mencari kesibukan
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
43
5. RA
Score
Pre
Test
18
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Banyak
libur,
kumpulkumpul
dengan
teman
yang
membaw
a shabu
Penasaran
, dan
berfikir
tidak
masalah
jika
memakai
sedikit
Biasa saja,
tenang,
santai
Ditawark
an teman
Pergauala
n,
menunjuk
kan
solidaritas
Nyaman,
senang
Memakai
zat
Diciduk,
dibawa ke
rehabilitasi
Banyak
duit
( > Rp.
50.000)
Terfikir
untuk beli
Ingin beli
Memakai
narkoba
Kena marah
Memakai
zat
Konsekuensi
Orangtua
marah
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping to
Tidak
Merasa biasa
conclution
senang
saja dan
nyaman
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Berhati-hati Belajar
Flash back
melakukan
kebelakang
hal yang
apa akibat
benar
dari
narkoba,
Melakukan
putus
hal-hal
sekolah,
positif
jauh dari
keluarga
Coping Plan
- Distract
Saat ingin pakai narkoba
saya mengalihkan pikiran
dengan mencari pekerjaan
Score
Post
Test
44
- Avoid
Saya berusaha menghindari
teman-teman lama saya yang
masih pakai narkoba
Universitas Sumatera Utara
Kelompok Kontrol
1. SW
Score
Pre
Test
17
Situasi
Ikut teman, faktor
lingkungan
Pikiran
Jangan dekat sama
teman tersebut tapi
Pengen tahu dan coba
lagi
SORC
Perasaan
Bingung
Perilaku
Ikut teman dan
memakai lagi
Konsekuensi
Merasa enak dan
dijauhi
Score
Post
Test
13
2. SA
Score
Pre
Test
16
Situasi
Teman mengajak
untuk memakai lagi
Pikiran
“Tidak apa-apa
memakai sedikit”
SORC
Perasaan
Menyesal, uang
habis
Perilaku
Mau memakai
Konsekuensi
Istri marah besar
Score
Post
Test
14
“Biar enjoy pakai
saja”
Universitas Sumatera Utara
3. RZ
Score
Pre
Test
12
Situasi
Pikiran
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Banyak libur,
kumpul-kumpul
dengan teman yang
membawa shabu
Penasaran, dan
berfikir tidak
masalah jika
memakai sedikit
Biasa saja,
tenang, santai
Memakai zat
Orangtua marah
Ditawarkan teman
Pergaualan,
menunjukkan
solidaritas
Nyaman, senang
Memakai zat
Diciduk, dibawa ke
rehabilitasi
Banyak duit
( > Rp. 50.000)
Terfikir untuk beli
Ingin beli
Memakai
narkoba
Kena marah
Score
Post
Test
14
4. XX
Score
Pre
Test
14
Situasi
Kalau kagi suges
Pikiran
Gak mungkin bisa
ditahan, kalau lagi
perasaan kita gelisah
tandanya minta
SORC
Perasaan
Gelisah
Perilaku
Mau make lagi
Konsekuensi
Menyesal dan orang
lain biasa saja
Score
Post
Test
15
Universitas Sumatera Utara
5. AB
Score
Pre
Test
13
Situasi
Kalau kagi suges
Kalau kagi suges
Pikiran
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Gak mungkin bisa
ditahan, kalau lagi
perasaan kita gelisah
tandanya minta
Gelisah
Mau make lagi
Menyesal dan orang
lain biasa saja
Gak mungkin bisa
ditahan, kalau lagi
perasaan kita gelisah
tandanya minta
Gelisah
Mau make lagi
Menyesal dan orang
lain biasa saja
Score
Post
Test
15
162
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Skala BSCQ
RAHASIA
Brief Situational Confidence Questionnaire (BSCQ)
Nama
Tanggal
Pekerjaan
Usia
:........................................................
:........................................................
:........................................................
:........................................................
Universitas Sumatera Utara
Be rikut ini te rse d ia d e la p a n je nis situa si ya ng p a d a umumnya te rja d i
p a d a p e c a nd u. Se ka ra ng b a ya ng ka n d iri a nd a b e ra d a d a la m d e la p a n
situa si te rse b ut. Be rika nla h ta nd a sila ng p a d a ska la ya ng te rse d ia untuk
me ng ind ika sika n se b e ra p a ya kin a nd a sa a t ini untuk ma mp u me na ha n
ke ing ina n untuk tid a k me ng ko nsumsi na rko b a . Ska la ya ng d ib e rika n b e rg e ra k
d a ri 0%, 20%, 40%, 60%, 80% hing g a 100% d e ng a n ke te ra ng a n se b a g a i
b e rikut
0%
20%
40%
60%
80%
100%
= sa ng a t tid a k ya kin
= tid a k ya kin
= a g a k tid a k ya kin
= a g a k ya kin
= ya kin
= sa ng a t ya kin
Co nto h:
Sa ya ya kin a ka n ke ma mp ua n sa ya a p a b ila
1. Pa d a sa a t me la ksa na ka n tug a s ke b e rsiha n d i re ha b ilita si,
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
Universitas Sumatera Utara
Be rila h ta nd a sila ng p a d a ting ka t ke ya kina n ya ng p a ling se sua i
d e ng a n d iri a nd a . Sa a t ini sa ya ya kin a ka n ke ma mp ua n sa ya untuk
me no la k p e ng g una a n na rko b a d a la m situa si....
1. EMO SI YA NG TIDA K MENYENA NG KA N (Misa lnya m e ra sa te rte ka n te nta ng
b a nya k ha l; se m ua nya te rke sa n tid a k m e nye na ng ka n). Sa ya m e ra sa …
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
2. KETIDA KNYA MA NA N SEC A RA FISIK (m isa lnya ; a p a b ila ke sulita n tid ur,
a p a b ila g e lisa h, g ug up , a ta u te g a ng se c a ra fisik). Sa ya m e ra sa
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
3.
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
EMO SI YA NG MENYENA NG KA N (Misa lnya a p a b ila se sua tu ya ng
m e nye na ng ka n te rja d i d a n m e ra sa p e rlu untuk m e ra ya ka nnya ; a p a b ila
se m ua ke a d a a n te rke sa n b a ik- b a ik sa ja ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
Universitas Sumatera Utara
4.
MENC O BA
MENG UJI
KEMA MPUA N
SA YA
UNTUK
MENG O NTRO L
PENG G UNA A N NA RKO BA (TES PO WER) (Misa lnya a p a b ila m ula i b e rp ikir
b a hwa na rko b a tid a k la g i m a sa la h; a p a b ila m e ra sa ya kin b a hwa
m a m p u untuk m e ng o ntro l d iri se te la h m e ng ko nsum si se d ikit na rko b a ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
5. A DA NYA DO RO NG A N A TA U HA SRA T YA NG KUA T (Misa lnya tib a - tib a sa ng a t
ing in m e m a ka i na rko b a ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
6.KO NFLIK DENG A N O RA NG LA IN (Misa lnya b e rse lisih p a ha m d e ng a n te m a n;
a p a b ila tid a k la g i a kra b d e ng a n o ra ng la in d i te m p a t ke rja / se ko la h).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
7. TEKA NA N SO SIA L UNTUK KEMBA LI MENG G UNA KA N NA RKO BA (Misa lnya
a p a b ila te m a n m e na wa rka n untuk m e ng g una ka n na rko b a )
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
Universitas Sumatera Utara
8. WA KTU YA NG MENYENA NG KA N DENG A N O RA NG LA IN (Misa lnya a p a b ila
ing in m e ra ya ka n p e sta d e ng a n te m a n d a n te rse d ia na rko b a ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
-TERIMAKASIH-
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Modul Intervensi Coping Skill
MODUL INTERVENSI COGNITIVE COPING SKILL
TERHADAP PECANDU DALAM MASA REHABILITASI
OLEH :
(Yustian Sinaga/127029017)
Program Magister Profesi Psikologi
Fakultas Psikologi UniversitasSumatera Utara
Medan
2014
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................
i
I. Pengantar .....................................................................................................
1
II.Tujuan Intervensi ..........................................................................................
3
III. Aktivitas Intervensi Kelompok. ..................................................................
4
IV. Rancangan Jadwal Pelaksanaan Intervensi Kelompok . .............................
11
Daftar Pustakan
Lampiran
Universitas Sumatera Utara
Modul Intervensi Coping Skill
I. Pengantar
Pendekatan yang digunakan dalam program intervensi ini adalah Cognitive
behavioral therapy (CBT). CBT terdiri dari dua model yaitu cognitive restructuring therapy
dan cognitive behavioral Coping Skills therapy. Kedua metode ini memiliki perbedaan
ditinjau dari fokus terapi, tujuan, dan jenis terapinya, berikut perbedaannya:
No
Aspek
1
Fokus
terapi
2
Tujuan
terapi
3
Contoh
terapi
Model
Cognitive restructring
Cognitive behavioral
Coping Skills
Adaptive cognition yang
Malladaptive
defisit
Cognitions
Melakukan substitusi
terhadap malladaptive
cognition
Thought stopping,
Rational emotive
behavior therapy,
Cognitive therapy
Menggunakan cognitive
behavioral Coping Skill
Self instructional training,
Problem solving therapy /
training,
Stress inoculation
training,
Cognitive behavioral
couple therapy
Berdasarkan pada perspektif ini maka intervensi yang digunakan adalah cognitive
behavioral Coping Skill yang diberikan meliputi dua sesi. Pertama membantu klien untuk
mengidentifikasi situasi pemicu untuk menggunakan narkoba, kemudian mengembangkan
Coping Skill untuk mengatasi hal tersebut. Pada intervensi ini akan digunakan form personal
trigger (lampiran 1) untuk membantu peserta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat memicu mereka untuk memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan narkoba
hingga kemudian menggunakannya. Peserta akan diinstruksikan menuliskan high risk
situation yang memicu craving hingga terjadi relapse.
Dalam Coping Skills training, klien tidak di latih untuk mengurangi dampak dari
pemicu (trigger) akan tetapi menerima pemicu tersebut kemudian mengelolanya melalui
teknik Coping Skill. Melalui pelatihan Coping Skills maka dapat semakin meningkatkan
kemampuan klien untuk mengendalikan atau mengelola high risk situation. Selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
setelah diberikan materi Coping Skill ini, setiap peserta diberikan form Coping Plan untuk
melihat sejauhmana pemahaman mereka akan materi dan kemampuan mereka untuk
menggunakan teknik tersebut. semakin kurang mampu seseorang untuk melakukan Coping
Skill terhadap pemicu (trigger) maka akan semakin besar pula kemungkinan ia ingin
menggunakan narkoba.
Menurut Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006) menambahkan bahwa coping
adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara
tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan
tersebut. Menurut Taylor (2009) coping didefenisikan sebagai pikiran dan perilaku yang
digunakan untuk mengatur tuntutan internal maupun eksternal dari situasi yang menekan.
Teknik Coping yang digunakan oleh peserta berkaitan dengan pemicu eksternal adalah
sebagai berikut:
a. Avoid: menjauhkan diri atau mengurangi intensitas untuk berhadapan dengan high
risk situation misalnya : tidak menyediakan narkoba ataupun benda-benda yang
berkaitan dengan narkoba di dalam rumah, menghindari pesta minuman
keras/narkoba/bar, mengurangi kontak dengan teman lama yang sebelumnya sangat
sering bersama-sama menggunakan narkoba atau situasi lain seperti banyak uang,
adanya waktu libur namun tidak memiliki kegiatan yang jelas, tinggal sendiri di
rumah dll)
b. Escape: mencari jalan untuk keluar dari situasi high risk misalnya seorang individu
yang memilih untuk keluar dan tidak bergabung pada saat melihat temannya sedang
berpesta dan menggunakan shabu dll
c. Endure
:
Klien
menghadapi
langsung
dan
memutuskan
untuk
tidak
memakai/menggunakannya. Misalkan : berbicara langsung kepada teman yang dapat
memberikan dukungan untuk tidak menggunakan narkoba, menunggu (craving
sifatnya sementara), membawa perlindungan pada saat berada pada situasi yang
beresiko tinggi misalnya bersama teman atau pendamping yang tidak menggunakan
narkoba.
d. Self-talk : Klien mengungkapkan suatu kata yang dapat menguatkannya untuk tidak
menggunakan narkoba misalnya “saat ini saya benar-benar ingin menggunakan shabu
tetapi saat saya sudah menggunakannya maka saya akan terjatuh kembali”, “saya tahu
bahwa saya benar-benar ingin memakainya kembali tetapi saya benar-benar tahu pula
dampak negatifnya segera setelah menggunakannya” dll
Universitas Sumatera Utara
e. Distract : Mengalihkan perhatian kepada hal lain yang dapat semakin mengurangi
dorongan untuk kembali menggunakan narkoba.
II. Tujuan Intervensi Kelompok
Tujuan cognitive behavioral Coping Skills therapy dalam intervensi kelompok ini
adalah agar setiap peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknik
coping yang efektif dalam menghadapi high risk situation. Pada proses pelaksanaannya setiap
peserta pertama sekali dibantu untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengenali
faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu craving yang selanjutnya semakin meningkatkan
awareness terhadap trigger tersebut. Hingga akhirnya mereka dapat menentukan teknik
coping yang sesuai untuk mengelolanya.
III. Aktifitas Intervensi Kelompok
Intervensi kelompok ini dilaksanakan sebanyak tiga sesi. Sesi pertama yaitu
mengenali pemicu (trigger) dan craving, sesi kedua adalah metode coping untuk mengatasi
craving dan sesi selanjutnya adalah Coping Plan
Sesi I : Mengenali high risk situation dan Craving
a. Ice Breaking
Metode kegiatan : Permainan
Tujuan
: Membuat suasana lebih ceria dan memecah kekakuaan antar anggota
kelompok dan fasilitator
Perlengkapan
:-
Langkah-langkah :
•
Setiap peserta dinstruksikan untuk berdiri
•
Fasilitator memberikan instruksi bahwa jari telunjuk tangan kanan diletakkan
di atas telapak tangan kiri teman yang disebelahnya. Kemudian setia kali
fasilitator mengucapkan kata “kijang” maka telapak tangan harus menangkap
telunjuk dan telunjuk harus berusaha tidak tertangkap telapak tangan
temannya.
•
Setelah peserta paham, maka fasilitator bercerita dan sesekali dalam cerita
tersebut mengatakan kata “kijang”
Universitas Sumatera Utara
: Identifikasi High risk situation
b. Aktifitas 1
Deskripsi
: Dengan mampunya klien melakukan identifikasi high risk situation,
maka ia semakin paham jembatan antara faktor lingkungan dan
craving. Pemicu ini dapat berasal dari lingkungan (berada pada
lingkungan pengguna narkoba, mencium aroma, melihat teman yang
menggunakan narkoba, berada pada waktu/jam yang sebelumnya
adalah waktu untuk menggunakan narkoba seperti akhir minggu, libur
panang dll, ataupun berhadapan dengan stimulus-stimulus yang
berkaitan dengan penggunaan narkoba seperti asap, gelas, pipa, jarum
suntik, botol obat-obatan, pil dan lain-lain).
Metode kegiatan : Diskusi kelompok
Tujuan
: Membantu klien mengenali high risk situation dan menarik
hubungan/link antara pemicu tersebut dengan craving.
Perlengkapan
: Spidol, whiteboard, alat tulis, Personal Trigger Worksheet (lampiran
1). Personal Trigger Worksheet ini diberikan kepada peserta dengan
cara memberikan instruksi untuk menuliskan faktor lingkungan yang
memicu mereka untuk memiliki keinginan kembali memakai narkoba
dalam 1 minggu terakhir. Hal ini bertujuan untuk membantu klien
semakin memahami faktor-faktor pemicu dan memahami hubungan
atau kaitan antara pemicu tersebut dengan craving.
Langkah-langkah :
•
Memberikan penjelasan mengenai high risk situation
•
Menjelaskan hubungan antara pemicu tersebut dengan craving
•
Memberikan Personal Trigger Worksheet kepada setiap peserta
•
Memberikan instruksi agar menuliskan high risk situation selama 1 minggu
terakhir dalam Personal Trigger Worksheet.
•
Mendiskusikan
hasil
pengerjaan
masing-masing
peserta
dan
saling
memberikan tanggapan antar masing-masing peserta.
Dalam diskusi setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengalaman
masing-masing
berkaitan
dengan
high
risk
situation,
kemudian
peserta
lainnya
menyampaikan tanggapan. Hingga akhirnya fasilitator kembali menyimpulkan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
menggabungkan pengalaman peserta akan trigger dengan materi yang baru saja disampaikan
serta fenomenanya dalam kehidupan selama di rehabilitasi. Kemudian fasilitator kembali
bertanya kepada peserta mengenai hal-hal yang belum jelas atau perlu mereka pertanyakan.
c. Aktifitas 2
: Pengalaman berkaitan dengan high risk situation dan reaksi yang
muncul
Deskripsi
: Pada saat berhadapan dengan high risk situation maka dapat muncul
craving yang merupakan pengalaman yang umum terjadi pada
pengguna narkoba yang berhenti menggunakannya. Dalam materi ini
penting
untuk
membantu
klien
dalam
memahami
bahwa
craving/dorongan yang kuat untuk kembali menggunakan narkoba
merupakan halyang dapat diprediksi dan dikontrol yang kemudian
dapat dikelola sendiri oleh peserta/klien. Semakin klien mampu untuk
mengenali pengalamannya akan craving maka akan semakin mahir
pula ia untuk mengidentifikasi pemicu craving tersebut.
Metode kegiatan : Diskusi kelompok
Tujuan
•
:
Membantu klien memahami bahwa craving adalah hal yang wajar terjadi pada
mereka
•
Klien mampu mengidentifikasi pemicu craving sehingga dapat mengontrolnya.
•
Memahami bahwa craving dapat diprediksi dan memiliki pemicu yang dapat
dipahami
•
Membantu klien memahami tanda-tanda munculnya craving seperti sensasi fisik,
pikiran, ekspektansi positif akan penggunaan narkoba, emosi dan perilaku
Perlengkapan
: spidol, whiteboard, alat tulis dan form personal trigger ini dikerjakan
dengan cara memberikan instruksi kepada setiap peserta untuk
menuliskan situasi-situasi yang dapat memicu peserta/klien untuk
segera kembali menggunakan narkoba (craving), hal ini bertujuan agar
setiap peserta paham bahwa craving adalah hal yang wajar dan mereka
juga semakin mampu untuk mengidentifikasi pemicu craving serta
paham bahwa craving dapat diprediksi dan memiliki pemicu yang
dapat mereka pahami sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Tanda-tanda munculnya craving dapat berupa sensasi fisik
(berkeringat, detak jantung meningkat, sakit perut), pikiran (misalnya
“gak masalah jika mencoba lagi”, ‘sepertinya seru jika kembali
memakai narkoba bersama teman-teman”), ekspektasi positif (saya
akan merasa lebih baik jika memakai sedikit shabu saja), emosi
(cemas, mudah tersinggung, depresi) dan perilaku (pergi bertemu
teman lama yang sebelumnya pernah bersama-sama memakai shabu)
Langkah-langkah :
•
Memberikan penjelasan mengenai definisi craving
•
Menjelaskan pemicu craving
•
Memberikan penjelasan mengenai sensasi/reaksi yang terjadi apabila terjadi
craving
•
Menjelaskan bahwa sensasi atau reaksi tersebut dapat dikelola
•
Memberikan Form Craving kepada setiap peserta
•
Memberikan instruksi agar menuliskan sensasi/reaksi yang mereka alami pada
saat craving muncul selama 1 minggu terahir.
•
Mendiskusikan
hasil
pengerjaan
masing-masing
peserta
dan
saling
memberikan tanggapan antar masing-masing peserta.
•
Diskusi yang dilakukan meliputi saling berbagi mengenai pengalaman masingmasing peserta mengenai craving.
e. Penutup sesi I
Pada akhir sesi diberikan kembali kesimpulan berkaitan dengan materi yang telah
diberikan dan memberikan evaluasi berkaitan dengan tugas tugas yang telah diberikan yaitu
Personal Trigger Worksheet, Craving Form. Fasilitator juga diskusi mengenai tanggapan
setiap peserta mengenai sesi yang baru saja selesai.
Sesi II : Coping terhadap High risk situation
a. Ice Breaking
Metode kegiatan : Permainan “tangkap masalah”
Tujuan
: Membuat suasana lebih ceria dan memecah kekakuan antar anggota
kelompok dan fasilitator
Universitas Sumatera Utara
Perlengkapan
: Tidak ada
Langkah-langkah :
•
Setiap peserta dinstruksikan untuk berdiri dan meletakkan jari telunjuk diatas
telapak tangan kiri teman disebelahnya.
•
Fasilitator memberikan instruksi bahwa setiap kali kata “masalah”
diungkapkan maka setiap peserta harus menangkap jari telunjuk teman yang
ada di telapak tangan kirinya
•
Setiap peserta yang berhasil menangkap jari telunjuk temannya maka ia dapat
menepuk undak rekannya sambil mengatakan “kita pasti bisa sahabat”
•
Setelah peserta paham akan instruksi, maka fasilitator bercerita dan sesekali
mengungkapkan kata “masalah”
: Coping terhadap high risk situation
b. Aktifitas 1
: Teknik Coping yang digunakan oleh peserta adalah sebagai berikut:
Deskripsi
Avoid, escape, distract, endure, self-talk
Metode kegiatan : Diskusi kelompok
Tujuan
:
•
Membantu klien memahami teknik coping terhadap high risk situation
•
Klien mampu mengidentifikasi teknik coping yang paling efektif untuk
menghadapi high risk situation.
Perlengkapan
: Laptop, in-focus dan alat tulis.
Langkah-langkah :
•
Memberikan penjelasan mengenai teknik Coping
•
Memberikan instruksi kepada peserta untuk bercerita mengenai teknik coping
yang sudah pernah ia lakukan dan hasil dari teknik coping tersebut
•
Mengajak peserta untuk memilih teknik yang sesuai dengan dirinya beserta
alasannya
•
Meminta pendapat peserta lainnya dan memberikan dukungan sosial berupa
kata-kata penguat satu sama lain.
•
Diskusi sesama peserta mengenai teknik coping yang mereka pilih dan alasan
mengapa memilihnya.
Universitas Sumatera Utara
•
Fasilitator kemudian menginstruksikan peserta untuk memberikan kesimpulan
dan mengaitkannya dengan kehidupan di rehabilitasi. Fasilitator memberikan
tambahan dan beberapa hal lain yang perlu diinformasikan sesuai dengan
materi yang telah diberikan.
: Coping Plan
c. Aktivitas 2
Deskripsi
: Pada materi ini setiap peserta akan diinstruksikan untuk menyusun
teknik coping yang akan ia gunakan untuk selanjutnya dan alasan
penggunaan teknik tersebut dalam form Coping Plan.
Metode kegiatan : Aktifitas Individu
Tujuan
•
:
Membantu klien semakin memahami teknik coping yang paling sesuai dengan
dirinya
•
Klien mampu mengidentifikasi teknik Coping sesuai dengan situasi atau kondisi
yang mereka alami
•
Perlengkapan : Alat tulis dan Coping Plan worksheet. Coping Plan worksheet
ini dikerjakan dengan cara memberikan instruksi kepada peserta untuk
menuliskan teknik yang paling sesuai dengan dirinya beserta alasannya
Langkah-langkah :
•
Membagikan Coping Plan worksheet kepada setiap peserta.
•
Memberikan instruksi kepada peserta untuk memilih kemudian menuliskan
teknik yang paling sesuai dengan dirinya beserta alasannya
•
Meminta pendapat peserta lainnya dan memberikan tanggapan satu sama lain.
•
Menggunakan Coping Plan worksheet sebagai reminder kepada setiap peserta
apabila ia mengalami craving dengan menempelkannya pada dinding kamar
mereka atau menjadikannya catatan kecil yang selalu dapat dibawa-bawa dan
diharapkan pada akhirnya dapat semakin terbiasa untuk melakukannya.
d. Penutup sesi II
Pada akhir sesi diberikan kembali kesimpulan berkaitan dengan materi yang telah
diberikan dan memberikan evaluasi berkaitan dengan tugas tugas yang telah diberikan yaitu
Coping Plan worksheet. Fasilitator juga melakukan diskusi dan evaluasi form yang telah
Universitas Sumatera Utara
diberikan dan melakukan diskusi mengenai tanggapan setiap peserta mengenai sesi yang baru
saja selesai.
IV. Jadwal Pelaksanaan Intervensi Kelompok
Tanggal
Waktu
Materi
Aktivitas
DURASI
Pra intervensi
Data baseline pada intervensi ini, menggunakan data baseline yang sebelumnya sudah di ambil untuk
kelompok yang mendapatkan intervensi Coping Skill dan gabungan restrukturisasi kognitif dan
Coping Skill pada tanggal 11-20 Nopember 2014.
Intervensi
10.00–10:30 WIB Pembukaan dan
a. Pembukaan oleh Pihak
5 Menit
PABM
Pretest
10:30–11:30 WIB
Senin
b. Pretest BSCQ “Brief
situational confidence
questionaire”
15 menit
c. Ice Breaking
5 menit
sesi 1 identifikasi a. Briefing mengenai
pengalaman berkaitan dengan
high risk
situation
high risk situation
10 menit
15-12-14
b. Mengisi form personal
trigger
20 menit
c. Diskusi mengenai form yang
telah diisi (debriefing)
30 menit
d. Tugas : menuliskan high risk
situation selama berada di
rehabilitasi dalam form high
risk situation
10:00–10:30 WIB
Jumat
10:30–11:30 WIB
Membahas tugas
pada aktifitas 1
Sesi 2: Craving
19-12-14
a. Setiap peserta membacakan
tugasnya dalam kelompok
10 menit
b. Peserta lain saling
memberikan tanggapan dan
masukan
20 menit
a. Briefing mengenai Craving
yang muncul pada saat
berhadapan dengan high risk
situation
5 menit
b. Setiap peserta menyampaikan 20 menit
pengalaman berkaitan dengan
Craving
178
Universitas Sumatera Utara
Selasa
10:00–11:00 WIB
23-12-14
13:00-13:35WIB
sesi 3: Coping
Skill
Sesi 4: Coping
Plan
c. Briefing mengenai sensasi
fisik yang terjadi pada saat
mengalami Craving
5 menit
d. Setiap peserta mengisi
Craving form kemudian
menceritakannya dalam
kelompok
20 Menit
e. Kesimpulan pertemuan
10 Menit
a. Ice breaking
5 Menit
b. Briefing teknik coping
terhadap high risk situation
10 Menit
c. Peserta menceritakan
pengalamannya berkaitan
dengan teknik coping yang
pernah ia lakukan
15 Menit
d. Peserta menuliskan teknik
coping yang ia pilih untuk ia
gunakan dan memberikan
alasan
5 Menit
e. Menceritakan teknik coping
yang dipilih kepada peserta
lainnya dan saling memberikan
masukan
25 Menit
f. Setiap peserta menuliskan
Coping Plan dalam Coping
Plan worksheet
5 Menit
g. Peserta saling berbagi cerita
mengenai Coping Plan
20 Menit
h. Memberikan kesimpulan
10 Menit
mengenai aktifitas pada sesi dua
dan setiap pesera memberikan
tanggapan mengenai sesi dua
13:35-13:50 WIB
Posttest dan
terminasi
Posttest
5 Menit
Terminasi
10 Menit
Universitas Sumatera Utara
Daftar Pustaka
APA, 2004. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 4th Edition Text Revision.
Donneley & son company: USA
Baizanis. Nikolaos. Cognitive Behavioral Therapy in Chronic Schizophrenia: Enchepalos :
Athens
Corey, Gerald, 2009. Konseling dan Psikoterapi (Edisi Terjemahan). PT Refika Aditama:
Bandung
Martin & Pear, 2007, Bahavior Modification 8th ed. Pearson Prentice Hall : USA
Nolen, Susan, 2007. Abnormal Psychology 4th Edition. McGraw-Hill companies: New York
Othmer & Othmer, 1994. The Clinical Interview Vol 1. American Psychiatric press:
Washington
Spiegler, Michael D. 2003. Contemporary Behavior Therapy. Wadswoth: USA
Universitas Sumatera Utara
PERSONAL TRIGGER
Trigger
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Data Mentah Uji Coba BSCQ
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
H1
J2
B3
W4
A5
W6
Z7
P8
F9
A10
M11
M12
M13
L14
E15
A16
B17
H18
F19
A20
D21
A22
A23
A24
B25
H26
A27
Z28
M29
I30
A31
M32
1
2
4
1
5
2
2
3
6
2
5
4
6
5
6
5
6
5
4
5
2
4
2
4
2
4
2
2
3
2
6
6
5
3
3
3
2
6
3
2
4
5
3
4
1
3
6
6
4
6
6
5
5
3
6
1
5
3
5
5
3
5
4
6
6
6
2
2
3
6
2
3
4
4
6
4
3
4
6
6
2
6
5
5
5
5
5
1
2
4
5
5
3
5
5
6
6
6
1
Item
4
5
3
4
2
1
6
5
2
3
1
2
5
4
6
6
1
6
3
3
2
1
1
2
5
6
5
6
4
5
6
6
1
2
4
4
6
6
4
5
6
6
6
6
5
5
5
5
5
4
1
6
2
5
4
3
5
3
5
6
6
6
3
3
2
3
6
7
4
3
6
3
3
3
5
6
3
2
3
6
6
4
6
6
4
6
5
6
2
5
5
5
6
2
4
2
6
6
5
1
Total
8
3
1
6
2
2
3
6
6
3
1
4
6
6
2
6
1
4
6
5
6
1
5
6
5
5
5
2
5
5
6
2
2
4
3
6
2
4
5
5
6
2
1
4
5
6
1
6
1
4
6
6
4
1
2
5
5
6
2
2
5
6
6
2
3
27
16
46
19
19
31
43
36
27
15
27
45
47
27
48
27
34
45
35
43
20
33
35
38
36
24
28
31
46
48
32
17
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Konstruk Alat Ukur BSCQ
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
Bartlett's Test of Sphericity
Approx. Chi-Square
Df
Sig.
,780
168,441
28
,000
Anti-image Matrices
VAR00 VAR00 VAR00 VAR00 VAR00
001
002
003
004
005
Anti- VAR00001
,551
-,131
,029
-,087
,047
image VAR00002
-,131
,199
-,102
-,089
,007
Covar VAR00003
,029
-,102
,241
,025
,088
iance
VAR00004
-,087
-,089
,025
,498
-,154
VAR00005
,047
,007
,088
-,154
,270
VAR00006
-,021
-,093
-,063
,099
-,115
VAR00007
-,013
-,026
-,024
-,006
-,116
VAR00008
,021
,080
-,107
-,037
,007
Anti- VAR00001
,843a
-,396
,078
-,166
,123
image VAR00002
-,396
,758a
-,467
-,282
,031
a
Correl VAR00003
,078
-,467
,784
,073
,345
ation
VAR00004
-,166
-,282
,073
,778a
-,419
VAR00005
,123
,031
,345
-,419
,723a
VAR00006
-,060
-,432
-,266
,292
-,461
VAR00007
-,038
-,129
-,107
-,019
-,487
VAR00008
,054
,348
-,420
-,102
,027
a. Measures of Sampling Adequacy(MSA)
VAR00 VAR00
006
007
-,021
-,013
-,093
-,026
-,063
-,024
,099
-,006
-,115
-,116
,231
,024
,024
,208
-,038
-,133
-,060
-,038
-,432
-,129
-,266
-,107
,292
-,019
-,461
-,487
,813a
,108
,108
,813a
-,151
-,563
VAR00
008
,021
,080
-,107
-,037
,007
-,038
-,133
,268
,054
,348
-,420
-,102
,027
-,151
-,563
,752a
Communalities
Initial
Extraction
VAR00001
1,000
,717
VAR00002
1,000
,879
VAR00003
1,000
,680
VAR00004
1,000
,433
VAR00005
1,000
,740
VAR00006
1,000
,770
VAR00007
1,000
,865
VAR00008
1,000
,726
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Component
1
2
3
dimension0
Total Variance Explained
Extraction Sums of Squared
Initial Eigenvalues
Loadings
% of
Cumulative
% of
Cumulative
Total Variance
%
Total
Variance
%
4,649
58,118
58,118
4,649
58,118
58,118
1,162
14,524
72,642
1,162
14,524
72,642
,946
11,831
84,473
4
,444
5,552
90,024
5
,377
4,708
94,733
6
,185
2,311
97,044
7
,131
1,631
98,676
8
,106
1,324
100,000
Rotation Sums of Squared
Loadings
% of
Cumulative
Total
Variance
%
3,167
39,584
39,584
2,645
33,058
72,642
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Universitas Sumatera Utara
Component Matrixa
Component
1
2
VAR00001
,573
,623
VAR00002
,829
,439
VAR00003
,793
,227
VAR00004
,633
-,180
VAR00005
,754
-,415
VAR00006
,862
,166
VAR00007
,854
-,367
VAR00008
,751
-,403
Rotated Component Matrixa
Component
1
2
VAR00001
,029
,846
VAR00002
,342
,873
VAR00003
,453
,689
VAR00004
,598
,276
VAR00005
,842
,177
VAR00006
,546
,688
VAR00007
,887
,278
VAR00008
,832
,184
Extraction Method: Principal
Component Analysis.
Rotation Method: Varimax with Kaiser
Normalization.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Uji Reliabilitas dan Uji Daya Beda Item
Case Processing Summary
N
%
Cases
Valid
32
100,0
Excludeda
0
,0
Total
32
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,892
8
Item Statistics
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
Mean
3,8438
4,1875
4,2188
3,8125
4,3125
4,3438
4,0000
3,9375
Std. Deviation
1,58845
1,59510
1,58082
1,82169
1,63505
1,57827
1,88372
1,83052
Scale Mean if
Item Deleted
28,8125
28,4688
28,4375
28,8438
28,3438
28,3125
28,6563
28,7188
N
32
32
32
32
32
32
32
32
Item-Total Statistics
Corrected ItemScale Variance
Total
if Item Deleted
Correlation
88,093
,472
80,580
,753
82,190
,698
83,168
,548
81,910
,679
80,028
,785
75,201
,794
79,886
,655
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
,896
,871
,876
,891
,878
,868
,866
,880
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Hasil Uji Statistik
Descriptives
Gain Score
95% Confidence
Interval for Mean
N
Mean
Std.
Std.
Lower
Upper
Deviation
Error
Bound
Bound
Minimum
Maximum
restrukturisasi
5 15,8000
3,11448
1,39284
11,9329
19,6671
11,00
19,00
coping skil
5 17,6000
4,50555
2,01494
12,0056
23,1944
13,00
24,00
restrukturisasi
5 25,8000
1,92354
,86023
23,4116
28,1884
23,00
28,00
5
2,2000
1,09545
,48990
,8398
3,5602
1,00
4,00
20 15,3500
9,10913
2,03686
11,0868
19,6132
1,00
28,00
+ coping
kontrol
Total
Test of Homogeneity of Variances
Gain Score
Levene Statistic
2,908
df1
df2
3
Sig.
16
,067
ANOVA
Gain Score
Sum of Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
1436,950
3
478,983
139,600
16
8,725
1576,550
19
F
Sig.
54,898
,000
Universitas Sumatera Utara
Multiple Comparisons
Dependent Variable:Gain Score
(I) GROUP
(J) GROUP
95% Confidence
Interval
Mean
LSD
restrukturisasi
coping skil
Difference
Std.
(I-J)
Error
Upper
Bound
Bound
,350
-5,7603
2,1603
1,86815
,000
-13,9603
-6,0397
13,60000* 1,86815
,000
9,6397
17,5603
Restrukturisasi
1,80000 1,86815
,350
-2,1603
5,7603
restrukturisasi +
-8,20000* 1,86815
,000
-12,1603
-4,2397
Kontrol
15,40000* 1,86815
,000
11,4397
19,3603
Restrukturisasi
10,00000* 1,86815
,000
6,0397
13,9603
*
1,86815
,000
4,2397
12,1603
23,60000* 1,86815
,000
19,6397
27,5603
*
restrukturisasi +
-1,80000 1,86815
Sig.
Lower
*
-10,00000
coping
Kontrol
coping skil
coping
restrukturisasi +
coping
coping skil
Kontrol
kontrol
8,20000
Restrukturisasi
-13,60000
1,86815
,000
-17,5603
-9,6397
coping skil
-15,40000* 1,86815
,000
-19,3603
-11,4397
*
1,86815
,000
-27,5603
-19,6397
-1,80000 1,86815
1,000
-7,4200
3,8200
-10,00000* 1,86815
,000
-15,6200
-4,3800
13,60000* 1,86815
,000
7,9800
19,2200
1,80000 1,86815
1,000
-3,8200
7,4200
1,86815
,003
-13,8200
-2,5800
15,40000* 1,86815
,000
9,7800
21,0200
*
1,86815
,000
4,3800
15,6200
8,20000* 1,86815
,003
2,5800
13,8200
1,86815
,000
17,9800
29,2200
-13,60000* 1,86815
,000
-19,2200
-7,9800
*
restrukturisasi +
-23,60000
coping
Bonferroni
restrukturisasi
coping skil
restrukturisasi +
coping
Kontrol
coping skil
Restrukturisasi
restrukturisasi +
*
-8,20000
coping
Kontrol
restrukturisasi +
Restrukturisasi
coping
coping skil
Kontrol
kontrol
Restrukturisasi
10,00000
*
23,60000
coping skil
-15,40000
1,86815
,000
-21,0200
-9,7800
restrukturisasi +
-23,60000* 1,86815
,000
-29,2200
-17,9800
coping
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
146
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Resume Hasil SORC dan skala BSCQ
Kelompok Eksperimen 1 (Tehnik Restrukturisasi)
1. HI
Score
Pre
Test
15
Situasi
Pikiran
Karena ada
saja
bahannya,
sehingga
saya pake
terus
Narkoba bisa
jadi bantuan
untuk
mendapatkan
tenaga lebih
dengan
beristirahat
atau makan
dan minum
yang
berprotein
tinggi, atau
vitamin
Saya
memakai
narkoba
supaya saya
tidak pedulu
dengan
adanya
peraturan dan
saya tidak
patuhi dan
memakai
narkoba
Banyaknya
peraturan
dirumah
Stress
Untuk
menghiraukan
masalah saya
memakai
narkoba
SORC
Perasaan
Senang
dan
mencari
uang
Perilaku
Konsekuensi
Memakai
Fly dan
enjoy
Dan orang
lain
meremehkan
saya dan
menjengkali
saya
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Semangat Memakai
Jumping
narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Mendekatkan
Senang,
Menimbukan
masalah dan
sudah tahu
diri kepada
tidak
apa
Tuhan,
menyelesaikan
dampaknya
sholat,
masalah
narkoba,
membaca al-
merasa
quran
Score
Post
Test
31
sudah
nyaman,
membenci
Geram
dan
gondok
Marah
dan ingin
memakai
Merasa
hebat dan
keren dan
orang lain
menganggap
gila
Marah
karenanya
ada
masalah
Banyak
pikiran
jadi
memakai
Memikirkan
hal-halyang
negatif
seperti
mencuri
uang dan stel
gila
narkoba
Universitas Sumatera Utara
2. JH
Score
Pre
Test
14
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Konsekuensi
Merokok
Buat
melamun
“enak ne
merokok”,
terus teringat
masalah
Bingung
Bisa jadi
memakai
narkoba
lagi
Orangtua
jadi sakit,
dimarahi
Ada
masalah
(bapak
sakit)
Tidak
sanggup
ingat, jadi
pakai ajalah
biar tenang
Sedih
Bisa
memakai
lagi
Orangtua
sakit,
dimarahi
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Memakai
Jumping
Merasa
narkoba
to
tenang,
conclution nyaman,
dan supaya
tidak
berlalu
berpikir ke
masalah
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Merasa lebih Menutupi
Mencari
waktu
tenang dan
alternative
dengan halmasalah bisa
kegiatan untuk
hal yang
selesai tanpa
menenangkan
lebih positif
narkoba
diri
Score
Post
Test
33
Untuk
mengilangkan
masalah jadi
pengen sekali
memakai
Universitas Sumatera Utara
3. DN
Score
Pre
Test
20
Situasi
Hilang
pekerjaan
dan jadi
sering
melamun
Konflik
keluarga
Rindu
sama
keluarga
Pikiran
Mencari
pekerjaan
yang membuat
kita tidak ada
waktu untk
melamun, tapi
kalau gak ada
kerjaan juga
ya jadi make
lagilah biar
gak suntuk
Berusaha
mencari
masalah
kenapa ada
cek cok, tetapi
kadang tetap
disalahkan
istri, jadi mau
menyelesaikan
gak tau jadi
makai shabu
aja
Berpikir untuk
melakukan
handle feeling
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Gak enak
perasaan
kalau gak
kerja
Memakai
zat,
memotong
gaji jadi
kurang
uang sama
istri
Kena marah
sama istri
Gak
nyaman,
serba
salah
Pergi dari
rumah dan
kumpul
sama
kawan
kawan
pemakai
Tetap
bermasalah
dengan istri
Sedih
karena
sudah
sangat
rindu
Melamun
dan
kadang
jadi
terpikir
untuk
memakai
shabu lagi
Perasaan
semakin
gelisah dan
keinginan
untuk
memaki n
shabu
muncul lagi
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping
Dapat
Memakai
ketenangan narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Mengikuti
Menyesal
Shabu tidak
aturan yang
menyelesaikan dan semakin
ada di
semangat
masalah,
rehabilitasi,
untuk bisa
hanya buat
memperbaiki
pulih
cek cok sama
pola
istri.
kehidupan
Kalau kerjaan
seperti jam
tidak ada
makan, tidur
harus dicari,
yang teratur,
karna kalau
dan ibadah
pake narkoba
sholat lima
kerjaan gak
waktu
datang sendiri
Score
Post
Test
31
Universitas Sumatera Utara
4. YA
Score
Pre
Test
21
Situasi
Ada
peredaran
narkoba
Pergaulan
dengan
orang-oran
yang
memakai
narkoba
Pikiran
Berpikir untuk
menjumpai
teman untuk
ajak memakai
karena
gampang
didapatkan
Jumpa dengan
teman yang
memakai
karena kalau
gak make
nanti dibilang
gak gaul jadi
mikirnya gitu
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Senang
dan
nyaman
Memakai
zat
Happy, fly
dan reaksi
orang sekitar
biasa saja
Senang
Makek
barengbareng
Mencari
tempat
hiburan,
kongkokongko dan
mendapatkan
keuasan
sesaat
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping
Nyaman
Memakai
narkoba
to
untuk
conclution sesaat
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Mau ikut
Tidak
Pake narkoba
rehabilitasi
nyaman,
tindakan
biar mampu
bersalah
kriminal
menghadapi
sama
bukan
godaan
orangtua
masalah gaul
narkoba
yang sudah
atau tidak
biayain
Menambah
masalah
(putus kuliah)
Score
Post
Test
36
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Tidak
Memakai
Jumping
senang
narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Besok saya
Merasa
Narkoba buat
akan rawat
bersalah,
keluarga saya
jalan dan
menyesal
makin hancur
akan datang
dan
dan hanya
membulatkan konsultasi
pelarian saja,
setidaknya
tekan biar
pelarian buat
tiga kali
gak pake
masalah
seminggu,
narkoba
bertambah,
dan minta
jadi masalah
support biar
harus
kuat
dihadapi,
menahan diri
tanpa narkoba
untuk tidak
hidup lebih
memakai
baik
narkoba.
Score
Post
Test
34
5. BF
Score
Pre
Test
16
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Konsekuensi
Tidak ada
kecocokan
antara
ayah dan
ibu
Disalahkan
orang lain
Pakai narkoba
agar masalah
selesai
Tidak
senang,
marah
Memakai
zat lagi
Diasingkan
Marah, stel
gila
Tidak
enak
Memakai
zat lagi
Diasingkan
Masalah
rumah
tangga
Lari
kenyataan,
tidak ada
semangat
hidup
Sedih
Memakai
zat lagi
Diasingkan
Universitas Sumatera Utara
Kelompok Eksperimen 2 (Kelompok Coping Skill)
1. AW
Score
Pre
Test
16
SORC
Perasaan
Coping Plan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Memakai
sabu-sabu
untuk mencari
pekerjaan
Dengan
memakai
narkoba, saya
menjadi tidak
kaku dan dapat
berbicara saat
menghadapi
klien
Perasaan saya
mencari
keuntungan
dan
penghasilan
agar
pendapatan
untuk hari
seterusnya
Memakai zat
tersebut
Susahnya
mengendalikan
situasi berada
disini karena
banyak
petunjuk dan
instruksi dan
peraturan
Selama berada
disini saya
tidak
mengikuti
peratuaran
yang ada
karena saya
tidak terima,
Sampai saat ini
saya selalu
berbuat bodoh
di dalam
kamar
Saya beradaa
disini hanya
diam-diam
saja, namun
bukan berarti
saya bodoh
Sampai saat ini
belum sampai
mencoba untuk
berbuat yang
terbaik
Sikap manusia
pasti akan
berubaah
Masalah medis
dan
komplikasi
Masalah saya
sebagai
pemakai
narkoba, dan
zat-zat narkoba
yang ada di
dalam tubuh
Saya masih
teringat dan
merindukan
memakai
narkoba
Perancangan
sayapun untuk
memikirkan
masa depan
anak saya dan
keluarga hidup
tentram
Help dan Doa
Score
Post Test
Konsekuensi
Keluarga
khawatir dan
tidak senang.
Kalau orang
lain membenci
saya
- Self Talk
Menekankanpada diri sendiri bahwa
narkoba harus dihindari karena akan
menambah masalah
36
- Escape
Menjauhi lingkungan tidak baik ke
lingkungan yang lebih baik agar tidak
tergoda untuk memakai narkoba
- Avoid
Menghindari teman-teman yang masih
memakai narkoba agar tidak tergoda
untuk memakai lagi
Universitas Sumatera Utara
2. EF
Score
Pre
Test
21
Situasi
Ditawarkan
teman
Lembur
Pikiran
SORC
Perasaan
Tidak jamin
bisa kuat
karena
kepikiran
enaknya
Tidak
nyaman
Biar kuat jadi
pakai
Bingung mau
bagaimana
Perilaku
Bisa jadi
memakai lagi
Coping Plan
Score
Post Test
- Escape
Menjauhi lingkungan yang pakai narkoba
agar tidak kembali memakai lagi
34
Konsekuensi
Dipecat dari
keluarga
- Distract
Mengalihkan keinginan pakai narkoba
agar tidak mengingat-ingat lagi
Bisa jadi
memakai lagi
Dipecat dari
keluarga
- Avoid
Menghindari orang-orang yang
menggoda memakai narkoba agar tidak
kembali memakai lagi
- Self Talk
Mengatakan pada diri sendiri supaya
harus benar-benar jauh dari narkoba
Universitas Sumatera Utara
3. PL
Score
Pre
Test
15
Situasi
Pikiran
Tidak mau
teman
mengikuti
peraturan yang
ada
Saya tetap
konsekuensi
dengan
peraturan itu
dan berfikir
untuk menegur
teman
Selalu banyak
nasehat yang
prasarananya
tidak
mendukung
Banyak teman
yang
menggoda
SORC
Perasaan
Coping Plan
Perilaku
Konsekuensi
Tidak
nyaman
kadang kalo
tidak nyaman
terpikir juga
untuk
memakai
shabu
Mengajak
teman untuk
melakukan
sama-sama aai
sebagai contoh
untuk mereka
Ada yang
kurang senang
Saya akan
menjawab
dengan faktafakta yang
mereka kurang
Tidak terima
dalam hati
dan teringat
lagi suasana
waktu
memakai
shabu kadang
stel gila aja,
pake shabu
buat
semuanya
lebih
gampang
Saya akan
selalu untuk
menghindar
keluar dari
situasi itu
Merasa tidak
puas dan
masih tidka
nyaman
Tidak enak
kalau
menolaknya
Saya merasa
tidak masalah
karena saya
orangnya
berteman,
kalau orang
berteman itu
ya gak apa
apa ikut
mereka
memakai lagi
Saya akan
menghargainya
Lebih akrab
Score
Post Test
- Escape
Menghindar dari lingkungan pecandu
32
- Distract
Mengalihkan ke kegiatan yang lebih
positif agar melupakan narkoba
- Avoid
Menghindari narkoba dengan pindah ke
lingkungan yang lebih baik
Universitas Sumatera Utara
4. MS
Score
Pre
Test
17
Situasi
Main dipasar,
ada relasi yang
pakai narkoba
Pikiran
Namanya cari
relasi, gak
enak nolak,
cara apapun
ditempuh
SORC
Perasaan
Senang jadi
relasi
Coping Plan
Perilaku
Memakai
shabu
Score
Post Test
Konsekuensi
Orangtua
sudah tahu,
dan membawa
ke rehabilitasi
Orangtua
menilai saya
tidak baik
- Escape
Menghindari narkoba dengan mencari
kegiatan-kegiatan yang lebih positf
31
- Avoid
Tidak bergaul dengan teman-teman yang
masih menggunakan narkoba
5. HA
Score
Pre
Test
11
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Didekat rumah
banyak bandar
Mendekatinya
karena
penasaran
Enak, tidak
jauh lagi
membelinya
Memakainya
Orang
mengatakan
saya nakal
Selama
direhab
memikirkan
orangtua, adik,
dan kakak
Rindu dengan
keluarga,
selama diluar
rehab tidak
pernah merasa
rindu
Sedih
Menghayal
Merasa
kasihan
kepada saya
Melihat teman
memakai
narkoba, jadi
suggest
Mendekati
ingin
merasakan
Sudah
merasakannya
mencari
keuntungan
Coping Plan
Score
Post Test
- Avoid
Menjauhi teman-teman yang mengajak
memakai narkoba
35
Konsekuensi
- Escape
Menghindar dengan lebih dekat dengan
Tuhan dan mencari pekerjaan lain
- Endure
Lebih baik tidak bergaul dari pada
memakai narkoba lagi
Mengikutinya
dan merasakan
lagi
Respon
oranglain
mengatakan
saya tidak bisa
mengendalikan
diri
Universitas Sumatera Utara
Kelompok Eksperimen 3 (Tehnik Restrukturisasi + Coping Skill)
1. LS
Score
Pre
Test
17
Situasi
Pikiran
Ditawar
kan
orang
Pengen
coba lagi,
biar
terasa
enak
SORC
Perasaan
Menyesal
Perilaku
Konsekuensi
Memakai
lagi
Merasa
hebat, tidak
peduli sama
keluarga
Keluarga
menyuruh
agar di
rehabilitasi
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Menyesal
Jumping to
Memakai
conclution
narkoba
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Melakukan
Menyesal
Ingat
keluarga,
karena
Fangsen
jauh dari
memakai
Ikut
keluarga,
narkoba
kebaktian
jadi garagara
narkoba
hidupku
Putus
pacar
Masalah
keluarga
Mengalih
kan ke
narkoba,
agar
menyeles
aikan
masalah
Mengalih
kan ke
narkoba,
agar
menyeles
aikan
masalah
Menyesal
Menyesal
Memakai
lagi
Memakai
lagi
Merasa
hebat, tidak
peduli sama
keluarga
Keluarga
menyuruh
agar di
rehabilitasi
hancur,
gara-gara
narkoba
aku
Coping Plan
- Distract
Saya mencari cara untuk
menghindari narkoba
dengan cara mencari
kesibukan, bekerja, atau
bermain game (refreshing)
Berolahraga
- Avoid
Saya menjauhkan diri dari
narkoba dengan pindah ke
lingkungan yang baru
- Escape
Saya menghindari narkoba
dengan cara menjauh dari
komunitas yang dulu
ataupun menjauhi teman
yang memakai narkoba
meninggalk
an
keluargaku
Merasa
hebat, tidak
peduli sama
keluarga
Keluarga
menyuruh
agar di
rehabilitasi
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
45
2. DS
Score
Pre
Test
20
Situasi
Pikiran
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Kalau ada
bandar
jadi
terpikir
untuk
memakai
Bingung
Banyak
masalah
Biar
selesai
masalahn
ya jadi
kadang
muncul
keinginan
memakai
dan
akhirnya
mau
makai
shabu
Stress
Makai
lagilah
Dijauhi
keluarga
Tidak ada
pekerjaan
Suntuk
diam diam
aja, jadi
lebih baik
fly
Suntuk
Kumpul
sama
kawan
dan makai
samasama
Senang sama
kawan
kawan
Ada
bandar
Jadi
makai lagi
Dijauhi
keluarga
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping to
Mesara
Memakai
conclution
narkoba
tidak
nyaman
karena
memilih hal
yang tidak
baik
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Berfikir
Merasa
Memang
normal
bodoh dan
nikmat
Mencari
menyesal
akan tetapi
pasangan
hanya saat
hidup
dan
Mencari
membuat
kerjaan
hidup kita
Merantau
tidak
(Mencari
berimbang
suasana
baru)
Kawan
sudah
merried/
nikah, saya
belum.
Kawan
sudah
punya
pekerjaan
tetapi saya
belum,
sampai
payah
terbeli
sesuatu
Coping Plan
- Avoid
Menghindar, supaya tidak
timbul rasa sugesti
- Distract
Mengalihkan, agar tidak
ingat
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
45
3. RI
Score
Pre
Test
18
Situasi
Pikiran
Pekerjaan
yang
membutuhk
an tenaga
atau
pemikiran
extra
Mendapatkan
tenaga lebih
dengan
beristirahat atau
makan dan
minum yang
berprotein
tinggi atau
vitamin
Patah hati
atau putus
cinta dan
mencari
pelarian
Rasa suka
memakai
narkoba
Perasaan
dendam
sehingga
menggunakan
narkoba atau
berhura-hura
agar
menghilangkan
rasa dendam
dan sakit itu
Dengan
memakai
narkoba saya
baru bisa
merasa hidup
dan beraktifitas
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Lari dari
tanggung
jawab
dengan tidak
masuk kerja,
atau mencari
cara untuk
dapakan
uang untuk
beli narkoba
Menjadi jauh,
merasa dan
menganggap saya
anah atau gila.
Menjauhi saya
Ingin memakai
narkoba
sebanyakbanyaknya, dan
ingin
melampiaskan
rasa cinta itu
dengan
Narkoba.
Dengan narkoba
saya merasa fly
dan senang
Menjadi
tidak peduli
dan berbuat
suka-suka
atau selalu
murung dan
bersedih
kalau tidak
memakai
narkoba
Menjadi jauh,
merasa dan
menganggap saya
anah atau gila.
Menjauhi saya
Memberontak
dan berbuat apa
saja agar bisa
memakai
narkoba.
Narkoba yang
paling penting
dalam hidup
Melakukan
hal-hal yang
tidak baik
dan tidak
peduli
dengan lain.
Memberonta
k sehingga
dapat
perhatian
Merasa tidak
berdaya dan
tertekan
Menjadi jauh,
merasa dan
menganggap saya
anah atau gila.
Menjauhi saya
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping
Merasa
Memakai
ditekan
narkoba
to
conclution
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Meningkatkan
Bekerja secara Merasa bisa
kesehatan
bekerja
normal
Lebih baik dan
dengan
ternyata lebih
sopan santun &
normal
bisa
sosialisasi
konsentrasi
Bisa
dan rasional.
Menghadapi
menerima
Masalah
masalah yang
dan
tenaga ekstra
ada
memaafkan
bisa
diri sendiri
digantikan
Bersyukur dan
dengan pola
tidak
Menikmati
hidup sehat
menyusahkan
hidup
dengan dekat keluarga
Masalah patah
dengan
hati akan
Tuhan
tambah rumit
dikarenakan
dengan
konsumsi
narkoba
treutama
ketika
pasanagn kita
memakai juga
Coping Plan
- Avoid
Menjauhi
lingkungan
yang lama
dan orangorang yang
masih terlibat
dengan
narkoba
- Escape
Memilih
untuk
menjauh dari
lingkungan/aj
akan
menggunaka
n narkoba
kembali
Rasa ingin
bisa kita
gantikan
dengan
kesenagan
yang lain yang
bisa
menimbulkan
endorfin di
otak kita.
Contoh jalanjalan, makan
dan yang
paling
membantu
dekat dengan
tuhan.
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
41
4. AR
Score
Pre
Test
16
Situasi
Pikiran
Disekitar
rumah
ada
bandar
Dalam
pikiran
“memakai
ajalah”
Balap
liar
Konflik
dengan
cewek
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Senang
karena
dekat
dengan
bandar
Memakai
shabu
Nyaman dan
pergi
mencari
uang lagi
biar bisa
membeli
barang dan
diam –diam
biar orang
lain tidak
tahu
Berpikir
untuk
mendapat
kan uang
biar bisa
memakai
zat lagi
Senang
karena
bisa
mendapat
kan uang
Biar fisik
kita kuat
maka
pakai
shabu dan
jadi bis
amakin
fokus
Tenang dan
fly
Kalau
sudah ada
konflik
dengan
cewek
pikiran
saya
memakai
zat karena
itu bisa
membuat
saya
tenang
masalah
selesai
Marah,
benci tapi
rindu,
nyesal
Memakai
zat
Tenang, fly
dan hanya
teman yang
tahu
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Memakai
Jumping to
Senang
conclution
narkoba
karena bisa
akrab
dengan
bandar
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Menjauhi
Sedih dan
Narkoba
pengguna
menyesal
menimbulk
narkoba
karna
an masalah
memakai
sudah
Mengingat
narkoba
membuat
masa depan
orang tua
susah pada
hal keadaan
fisiknya
tidak baik
Ibu kanker
payudara
kalau ayah
asam urat
Coping Plan
- Escape
Menjauh, untuk menghindari
dari memakai narkoba
- Distract
Mengalihkan pikiran dengan
mencari kesibukan
Universitas Sumatera Utara
Score
Post
Test
43
5. RA
Score
Pre
Test
18
SORC
Perasaan
Situasi
Pikiran
Perilaku
Banyak
libur,
kumpulkumpul
dengan
teman
yang
membaw
a shabu
Penasaran
, dan
berfikir
tidak
masalah
jika
memakai
sedikit
Biasa saja,
tenang,
santai
Ditawark
an teman
Pergauala
n,
menunjuk
kan
solidaritas
Nyaman,
senang
Memakai
zat
Diciduk,
dibawa ke
rehabilitasi
Banyak
duit
( > Rp.
50.000)
Terfikir
untuk beli
Ingin beli
Memakai
narkoba
Kena marah
Memakai
zat
Konsekuensi
Orangtua
marah
Irrational-Perasaan-Perilaku
Irrational
Perasaan
Perilaku
Belief
Jumping to
Tidak
Merasa biasa
conclution
senang
saja dan
nyaman
Rational-Perasaan-Perilaku
Rational
Perasaan
Perilaku
Belief
Berhati-hati Belajar
Flash back
melakukan
kebelakang
hal yang
apa akibat
benar
dari
narkoba,
Melakukan
putus
hal-hal
sekolah,
positif
jauh dari
keluarga
Coping Plan
- Distract
Saat ingin pakai narkoba
saya mengalihkan pikiran
dengan mencari pekerjaan
Score
Post
Test
44
- Avoid
Saya berusaha menghindari
teman-teman lama saya yang
masih pakai narkoba
Universitas Sumatera Utara
Kelompok Kontrol
1. SW
Score
Pre
Test
17
Situasi
Ikut teman, faktor
lingkungan
Pikiran
Jangan dekat sama
teman tersebut tapi
Pengen tahu dan coba
lagi
SORC
Perasaan
Bingung
Perilaku
Ikut teman dan
memakai lagi
Konsekuensi
Merasa enak dan
dijauhi
Score
Post
Test
13
2. SA
Score
Pre
Test
16
Situasi
Teman mengajak
untuk memakai lagi
Pikiran
“Tidak apa-apa
memakai sedikit”
SORC
Perasaan
Menyesal, uang
habis
Perilaku
Mau memakai
Konsekuensi
Istri marah besar
Score
Post
Test
14
“Biar enjoy pakai
saja”
Universitas Sumatera Utara
3. RZ
Score
Pre
Test
12
Situasi
Pikiran
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Banyak libur,
kumpul-kumpul
dengan teman yang
membawa shabu
Penasaran, dan
berfikir tidak
masalah jika
memakai sedikit
Biasa saja,
tenang, santai
Memakai zat
Orangtua marah
Ditawarkan teman
Pergaualan,
menunjukkan
solidaritas
Nyaman, senang
Memakai zat
Diciduk, dibawa ke
rehabilitasi
Banyak duit
( > Rp. 50.000)
Terfikir untuk beli
Ingin beli
Memakai
narkoba
Kena marah
Score
Post
Test
14
4. XX
Score
Pre
Test
14
Situasi
Kalau kagi suges
Pikiran
Gak mungkin bisa
ditahan, kalau lagi
perasaan kita gelisah
tandanya minta
SORC
Perasaan
Gelisah
Perilaku
Mau make lagi
Konsekuensi
Menyesal dan orang
lain biasa saja
Score
Post
Test
15
Universitas Sumatera Utara
5. AB
Score
Pre
Test
13
Situasi
Kalau kagi suges
Kalau kagi suges
Pikiran
SORC
Perasaan
Perilaku
Konsekuensi
Gak mungkin bisa
ditahan, kalau lagi
perasaan kita gelisah
tandanya minta
Gelisah
Mau make lagi
Menyesal dan orang
lain biasa saja
Gak mungkin bisa
ditahan, kalau lagi
perasaan kita gelisah
tandanya minta
Gelisah
Mau make lagi
Menyesal dan orang
lain biasa saja
Score
Post
Test
15
162
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Skala BSCQ
RAHASIA
Brief Situational Confidence Questionnaire (BSCQ)
Nama
Tanggal
Pekerjaan
Usia
:........................................................
:........................................................
:........................................................
:........................................................
Universitas Sumatera Utara
Be rikut ini te rse d ia d e la p a n je nis situa si ya ng p a d a umumnya te rja d i
p a d a p e c a nd u. Se ka ra ng b a ya ng ka n d iri a nd a b e ra d a d a la m d e la p a n
situa si te rse b ut. Be rika nla h ta nd a sila ng p a d a ska la ya ng te rse d ia untuk
me ng ind ika sika n se b e ra p a ya kin a nd a sa a t ini untuk ma mp u me na ha n
ke ing ina n untuk tid a k me ng ko nsumsi na rko b a . Ska la ya ng d ib e rika n b e rg e ra k
d a ri 0%, 20%, 40%, 60%, 80% hing g a 100% d e ng a n ke te ra ng a n se b a g a i
b e rikut
0%
20%
40%
60%
80%
100%
= sa ng a t tid a k ya kin
= tid a k ya kin
= a g a k tid a k ya kin
= a g a k ya kin
= ya kin
= sa ng a t ya kin
Co nto h:
Sa ya ya kin a ka n ke ma mp ua n sa ya a p a b ila
1. Pa d a sa a t me la ksa na ka n tug a s ke b e rsiha n d i re ha b ilita si,
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
Universitas Sumatera Utara
Be rila h ta nd a sila ng p a d a ting ka t ke ya kina n ya ng p a ling se sua i
d e ng a n d iri a nd a . Sa a t ini sa ya ya kin a ka n ke ma mp ua n sa ya untuk
me no la k p e ng g una a n na rko b a d a la m situa si....
1. EMO SI YA NG TIDA K MENYENA NG KA N (Misa lnya m e ra sa te rte ka n te nta ng
b a nya k ha l; se m ua nya te rke sa n tid a k m e nye na ng ka n). Sa ya m e ra sa …
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
2. KETIDA KNYA MA NA N SEC A RA FISIK (m isa lnya ; a p a b ila ke sulita n tid ur,
a p a b ila g e lisa h, g ug up , a ta u te g a ng se c a ra fisik). Sa ya m e ra sa
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
3.
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
EMO SI YA NG MENYENA NG KA N (Misa lnya a p a b ila se sua tu ya ng
m e nye na ng ka n te rja d i d a n m e ra sa p e rlu untuk m e ra ya ka nnya ; a p a b ila
se m ua ke a d a a n te rke sa n b a ik- b a ik sa ja ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
Universitas Sumatera Utara
4.
MENC O BA
MENG UJI
KEMA MPUA N
SA YA
UNTUK
MENG O NTRO L
PENG G UNA A N NA RKO BA (TES PO WER) (Misa lnya a p a b ila m ula i b e rp ikir
b a hwa na rko b a tid a k la g i m a sa la h; a p a b ila m e ra sa ya kin b a hwa
m a m p u untuk m e ng o ntro l d iri se te la h m e ng ko nsum si se d ikit na rko b a ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
5. A DA NYA DO RO NG A N A TA U HA SRA T YA NG KUA T (Misa lnya tib a - tib a sa ng a t
ing in m e m a ka i na rko b a ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
6.KO NFLIK DENG A N O RA NG LA IN (Misa lnya b e rse lisih p a ha m d e ng a n te m a n;
a p a b ila tid a k la g i a kra b d e ng a n o ra ng la in d i te m p a t ke rja / se ko la h).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
7. TEKA NA N SO SIA L UNTUK KEMBA LI MENG G UNA KA N NA RKO BA (Misa lnya
a p a b ila te m a n m e na wa rka n untuk m e ng g una ka n na rko b a )
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
Universitas Sumatera Utara
8. WA KTU YA NG MENYENA NG KA N DENG A N O RA NG LA IN (Misa lnya a p a b ila
ing in m e ra ya ka n p e sta d e ng a n te m a n d a n te rse d ia na rko b a ).
0%
Sa ng a t
tid a k
Ya kin
20%
Tid a k
Ya kin
40%
Ag a k
Tid a k
Ya kin
60%
Ag a k
Ya kin
80%
Ya kin
100%
Sa ng a t
Ya kin
-TERIMAKASIH-
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Modul Intervensi Coping Skill
MODUL INTERVENSI COGNITIVE COPING SKILL
TERHADAP PECANDU DALAM MASA REHABILITASI
OLEH :
(Yustian Sinaga/127029017)
Program Magister Profesi Psikologi
Fakultas Psikologi UniversitasSumatera Utara
Medan
2014
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................
i
I. Pengantar .....................................................................................................
1
II.Tujuan Intervensi ..........................................................................................
3
III. Aktivitas Intervensi Kelompok. ..................................................................
4
IV. Rancangan Jadwal Pelaksanaan Intervensi Kelompok . .............................
11
Daftar Pustakan
Lampiran
Universitas Sumatera Utara
Modul Intervensi Coping Skill
I. Pengantar
Pendekatan yang digunakan dalam program intervensi ini adalah Cognitive
behavioral therapy (CBT). CBT terdiri dari dua model yaitu cognitive restructuring therapy
dan cognitive behavioral Coping Skills therapy. Kedua metode ini memiliki perbedaan
ditinjau dari fokus terapi, tujuan, dan jenis terapinya, berikut perbedaannya:
No
Aspek
1
Fokus
terapi
2
Tujuan
terapi
3
Contoh
terapi
Model
Cognitive restructring
Cognitive behavioral
Coping Skills
Adaptive cognition yang
Malladaptive
defisit
Cognitions
Melakukan substitusi
terhadap malladaptive
cognition
Thought stopping,
Rational emotive
behavior therapy,
Cognitive therapy
Menggunakan cognitive
behavioral Coping Skill
Self instructional training,
Problem solving therapy /
training,
Stress inoculation
training,
Cognitive behavioral
couple therapy
Berdasarkan pada perspektif ini maka intervensi yang digunakan adalah cognitive
behavioral Coping Skill yang diberikan meliputi dua sesi. Pertama membantu klien untuk
mengidentifikasi situasi pemicu untuk menggunakan narkoba, kemudian mengembangkan
Coping Skill untuk mengatasi hal tersebut. Pada intervensi ini akan digunakan form personal
trigger (lampiran 1) untuk membantu peserta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapat memicu mereka untuk memiliki keinginan yang kuat untuk menggunakan narkoba
hingga kemudian menggunakannya. Peserta akan diinstruksikan menuliskan high risk
situation yang memicu craving hingga terjadi relapse.
Dalam Coping Skills training, klien tidak di latih untuk mengurangi dampak dari
pemicu (trigger) akan tetapi menerima pemicu tersebut kemudian mengelolanya melalui
teknik Coping Skill. Melalui pelatihan Coping Skills maka dapat semakin meningkatkan
kemampuan klien untuk mengendalikan atau mengelola high risk situation. Selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
setelah diberikan materi Coping Skill ini, setiap peserta diberikan form Coping Plan untuk
melihat sejauhmana pemahaman mereka akan materi dan kemampuan mereka untuk
menggunakan teknik tersebut. semakin kurang mampu seseorang untuk melakukan Coping
Skill terhadap pemicu (trigger) maka akan semakin besar pula kemungkinan ia ingin
menggunakan narkoba.
Menurut Lazarus & Folkman (dalam Sarafino, 2006) menambahkan bahwa coping
adalah suatu proses dimana individu mencoba untuk mengatur kesenjangan persepsi antara
tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan mereka dalam memenuhi tuntutan
tersebut. Menurut Taylor (2009) coping didefenisikan sebagai pikiran dan perilaku yang
digunakan untuk mengatur tuntutan internal maupun eksternal dari situasi yang menekan.
Teknik Coping yang digunakan oleh peserta berkaitan dengan pemicu eksternal adalah
sebagai berikut:
a. Avoid: menjauhkan diri atau mengurangi intensitas untuk berhadapan dengan high
risk situation misalnya : tidak menyediakan narkoba ataupun benda-benda yang
berkaitan dengan narkoba di dalam rumah, menghindari pesta minuman
keras/narkoba/bar, mengurangi kontak dengan teman lama yang sebelumnya sangat
sering bersama-sama menggunakan narkoba atau situasi lain seperti banyak uang,
adanya waktu libur namun tidak memiliki kegiatan yang jelas, tinggal sendiri di
rumah dll)
b. Escape: mencari jalan untuk keluar dari situasi high risk misalnya seorang individu
yang memilih untuk keluar dan tidak bergabung pada saat melihat temannya sedang
berpesta dan menggunakan shabu dll
c. Endure
:
Klien
menghadapi
langsung
dan
memutuskan
untuk
tidak
memakai/menggunakannya. Misalkan : berbicara langsung kepada teman yang dapat
memberikan dukungan untuk tidak menggunakan narkoba, menunggu (craving
sifatnya sementara), membawa perlindungan pada saat berada pada situasi yang
beresiko tinggi misalnya bersama teman atau pendamping yang tidak menggunakan
narkoba.
d. Self-talk : Klien mengungkapkan suatu kata yang dapat menguatkannya untuk tidak
menggunakan narkoba misalnya “saat ini saya benar-benar ingin menggunakan shabu
tetapi saat saya sudah menggunakannya maka saya akan terjatuh kembali”, “saya tahu
bahwa saya benar-benar ingin memakainya kembali tetapi saya benar-benar tahu pula
dampak negatifnya segera setelah menggunakannya” dll
Universitas Sumatera Utara
e. Distract : Mengalihkan perhatian kepada hal lain yang dapat semakin mengurangi
dorongan untuk kembali menggunakan narkoba.
II. Tujuan Intervensi Kelompok
Tujuan cognitive behavioral Coping Skills therapy dalam intervensi kelompok ini
adalah agar setiap peserta dapat meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknik
coping yang efektif dalam menghadapi high risk situation. Pada proses pelaksanaannya setiap
peserta pertama sekali dibantu untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengenali
faktor-faktor yang dapat menjadi pemicu craving yang selanjutnya semakin meningkatkan
awareness terhadap trigger tersebut. Hingga akhirnya mereka dapat menentukan teknik
coping yang sesuai untuk mengelolanya.
III. Aktifitas Intervensi Kelompok
Intervensi kelompok ini dilaksanakan sebanyak tiga sesi. Sesi pertama yaitu
mengenali pemicu (trigger) dan craving, sesi kedua adalah metode coping untuk mengatasi
craving dan sesi selanjutnya adalah Coping Plan
Sesi I : Mengenali high risk situation dan Craving
a. Ice Breaking
Metode kegiatan : Permainan
Tujuan
: Membuat suasana lebih ceria dan memecah kekakuaan antar anggota
kelompok dan fasilitator
Perlengkapan
:-
Langkah-langkah :
•
Setiap peserta dinstruksikan untuk berdiri
•
Fasilitator memberikan instruksi bahwa jari telunjuk tangan kanan diletakkan
di atas telapak tangan kiri teman yang disebelahnya. Kemudian setia kali
fasilitator mengucapkan kata “kijang” maka telapak tangan harus menangkap
telunjuk dan telunjuk harus berusaha tidak tertangkap telapak tangan
temannya.
•
Setelah peserta paham, maka fasilitator bercerita dan sesekali dalam cerita
tersebut mengatakan kata “kijang”
Universitas Sumatera Utara
: Identifikasi High risk situation
b. Aktifitas 1
Deskripsi
: Dengan mampunya klien melakukan identifikasi high risk situation,
maka ia semakin paham jembatan antara faktor lingkungan dan
craving. Pemicu ini dapat berasal dari lingkungan (berada pada
lingkungan pengguna narkoba, mencium aroma, melihat teman yang
menggunakan narkoba, berada pada waktu/jam yang sebelumnya
adalah waktu untuk menggunakan narkoba seperti akhir minggu, libur
panang dll, ataupun berhadapan dengan stimulus-stimulus yang
berkaitan dengan penggunaan narkoba seperti asap, gelas, pipa, jarum
suntik, botol obat-obatan, pil dan lain-lain).
Metode kegiatan : Diskusi kelompok
Tujuan
: Membantu klien mengenali high risk situation dan menarik
hubungan/link antara pemicu tersebut dengan craving.
Perlengkapan
: Spidol, whiteboard, alat tulis, Personal Trigger Worksheet (lampiran
1). Personal Trigger Worksheet ini diberikan kepada peserta dengan
cara memberikan instruksi untuk menuliskan faktor lingkungan yang
memicu mereka untuk memiliki keinginan kembali memakai narkoba
dalam 1 minggu terakhir. Hal ini bertujuan untuk membantu klien
semakin memahami faktor-faktor pemicu dan memahami hubungan
atau kaitan antara pemicu tersebut dengan craving.
Langkah-langkah :
•
Memberikan penjelasan mengenai high risk situation
•
Menjelaskan hubungan antara pemicu tersebut dengan craving
•
Memberikan Personal Trigger Worksheet kepada setiap peserta
•
Memberikan instruksi agar menuliskan high risk situation selama 1 minggu
terakhir dalam Personal Trigger Worksheet.
•
Mendiskusikan
hasil
pengerjaan
masing-masing
peserta
dan
saling
memberikan tanggapan antar masing-masing peserta.
Dalam diskusi setiap peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pengalaman
masing-masing
berkaitan
dengan
high
risk
situation,
kemudian
peserta
lainnya
menyampaikan tanggapan. Hingga akhirnya fasilitator kembali menyimpulkan dengan cara
Universitas Sumatera Utara
menggabungkan pengalaman peserta akan trigger dengan materi yang baru saja disampaikan
serta fenomenanya dalam kehidupan selama di rehabilitasi. Kemudian fasilitator kembali
bertanya kepada peserta mengenai hal-hal yang belum jelas atau perlu mereka pertanyakan.
c. Aktifitas 2
: Pengalaman berkaitan dengan high risk situation dan reaksi yang
muncul
Deskripsi
: Pada saat berhadapan dengan high risk situation maka dapat muncul
craving yang merupakan pengalaman yang umum terjadi pada
pengguna narkoba yang berhenti menggunakannya. Dalam materi ini
penting
untuk
membantu
klien
dalam
memahami
bahwa
craving/dorongan yang kuat untuk kembali menggunakan narkoba
merupakan halyang dapat diprediksi dan dikontrol yang kemudian
dapat dikelola sendiri oleh peserta/klien. Semakin klien mampu untuk
mengenali pengalamannya akan craving maka akan semakin mahir
pula ia untuk mengidentifikasi pemicu craving tersebut.
Metode kegiatan : Diskusi kelompok
Tujuan
•
:
Membantu klien memahami bahwa craving adalah hal yang wajar terjadi pada
mereka
•
Klien mampu mengidentifikasi pemicu craving sehingga dapat mengontrolnya.
•
Memahami bahwa craving dapat diprediksi dan memiliki pemicu yang dapat
dipahami
•
Membantu klien memahami tanda-tanda munculnya craving seperti sensasi fisik,
pikiran, ekspektansi positif akan penggunaan narkoba, emosi dan perilaku
Perlengkapan
: spidol, whiteboard, alat tulis dan form personal trigger ini dikerjakan
dengan cara memberikan instruksi kepada setiap peserta untuk
menuliskan situasi-situasi yang dapat memicu peserta/klien untuk
segera kembali menggunakan narkoba (craving), hal ini bertujuan agar
setiap peserta paham bahwa craving adalah hal yang wajar dan mereka
juga semakin mampu untuk mengidentifikasi pemicu craving serta
paham bahwa craving dapat diprediksi dan memiliki pemicu yang
dapat mereka pahami sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Tanda-tanda munculnya craving dapat berupa sensasi fisik
(berkeringat, detak jantung meningkat, sakit perut), pikiran (misalnya
“gak masalah jika mencoba lagi”, ‘sepertinya seru jika kembali
memakai narkoba bersama teman-teman”), ekspektasi positif (saya
akan merasa lebih baik jika memakai sedikit shabu saja), emosi
(cemas, mudah tersinggung, depresi) dan perilaku (pergi bertemu
teman lama yang sebelumnya pernah bersama-sama memakai shabu)
Langkah-langkah :
•
Memberikan penjelasan mengenai definisi craving
•
Menjelaskan pemicu craving
•
Memberikan penjelasan mengenai sensasi/reaksi yang terjadi apabila terjadi
craving
•
Menjelaskan bahwa sensasi atau reaksi tersebut dapat dikelola
•
Memberikan Form Craving kepada setiap peserta
•
Memberikan instruksi agar menuliskan sensasi/reaksi yang mereka alami pada
saat craving muncul selama 1 minggu terahir.
•
Mendiskusikan
hasil
pengerjaan
masing-masing
peserta
dan
saling
memberikan tanggapan antar masing-masing peserta.
•
Diskusi yang dilakukan meliputi saling berbagi mengenai pengalaman masingmasing peserta mengenai craving.
e. Penutup sesi I
Pada akhir sesi diberikan kembali kesimpulan berkaitan dengan materi yang telah
diberikan dan memberikan evaluasi berkaitan dengan tugas tugas yang telah diberikan yaitu
Personal Trigger Worksheet, Craving Form. Fasilitator juga diskusi mengenai tanggapan
setiap peserta mengenai sesi yang baru saja selesai.
Sesi II : Coping terhadap High risk situation
a. Ice Breaking
Metode kegiatan : Permainan “tangkap masalah”
Tujuan
: Membuat suasana lebih ceria dan memecah kekakuan antar anggota
kelompok dan fasilitator
Universitas Sumatera Utara
Perlengkapan
: Tidak ada
Langkah-langkah :
•
Setiap peserta dinstruksikan untuk berdiri dan meletakkan jari telunjuk diatas
telapak tangan kiri teman disebelahnya.
•
Fasilitator memberikan instruksi bahwa setiap kali kata “masalah”
diungkapkan maka setiap peserta harus menangkap jari telunjuk teman yang
ada di telapak tangan kirinya
•
Setiap peserta yang berhasil menangkap jari telunjuk temannya maka ia dapat
menepuk undak rekannya sambil mengatakan “kita pasti bisa sahabat”
•
Setelah peserta paham akan instruksi, maka fasilitator bercerita dan sesekali
mengungkapkan kata “masalah”
: Coping terhadap high risk situation
b. Aktifitas 1
: Teknik Coping yang digunakan oleh peserta adalah sebagai berikut:
Deskripsi
Avoid, escape, distract, endure, self-talk
Metode kegiatan : Diskusi kelompok
Tujuan
:
•
Membantu klien memahami teknik coping terhadap high risk situation
•
Klien mampu mengidentifikasi teknik coping yang paling efektif untuk
menghadapi high risk situation.
Perlengkapan
: Laptop, in-focus dan alat tulis.
Langkah-langkah :
•
Memberikan penjelasan mengenai teknik Coping
•
Memberikan instruksi kepada peserta untuk bercerita mengenai teknik coping
yang sudah pernah ia lakukan dan hasil dari teknik coping tersebut
•
Mengajak peserta untuk memilih teknik yang sesuai dengan dirinya beserta
alasannya
•
Meminta pendapat peserta lainnya dan memberikan dukungan sosial berupa
kata-kata penguat satu sama lain.
•
Diskusi sesama peserta mengenai teknik coping yang mereka pilih dan alasan
mengapa memilihnya.
Universitas Sumatera Utara
•
Fasilitator kemudian menginstruksikan peserta untuk memberikan kesimpulan
dan mengaitkannya dengan kehidupan di rehabilitasi. Fasilitator memberikan
tambahan dan beberapa hal lain yang perlu diinformasikan sesuai dengan
materi yang telah diberikan.
: Coping Plan
c. Aktivitas 2
Deskripsi
: Pada materi ini setiap peserta akan diinstruksikan untuk menyusun
teknik coping yang akan ia gunakan untuk selanjutnya dan alasan
penggunaan teknik tersebut dalam form Coping Plan.
Metode kegiatan : Aktifitas Individu
Tujuan
•
:
Membantu klien semakin memahami teknik coping yang paling sesuai dengan
dirinya
•
Klien mampu mengidentifikasi teknik Coping sesuai dengan situasi atau kondisi
yang mereka alami
•
Perlengkapan : Alat tulis dan Coping Plan worksheet. Coping Plan worksheet
ini dikerjakan dengan cara memberikan instruksi kepada peserta untuk
menuliskan teknik yang paling sesuai dengan dirinya beserta alasannya
Langkah-langkah :
•
Membagikan Coping Plan worksheet kepada setiap peserta.
•
Memberikan instruksi kepada peserta untuk memilih kemudian menuliskan
teknik yang paling sesuai dengan dirinya beserta alasannya
•
Meminta pendapat peserta lainnya dan memberikan tanggapan satu sama lain.
•
Menggunakan Coping Plan worksheet sebagai reminder kepada setiap peserta
apabila ia mengalami craving dengan menempelkannya pada dinding kamar
mereka atau menjadikannya catatan kecil yang selalu dapat dibawa-bawa dan
diharapkan pada akhirnya dapat semakin terbiasa untuk melakukannya.
d. Penutup sesi II
Pada akhir sesi diberikan kembali kesimpulan berkaitan dengan materi yang telah
diberikan dan memberikan evaluasi berkaitan dengan tugas tugas yang telah diberikan yaitu
Coping Plan worksheet. Fasilitator juga melakukan diskusi dan evaluasi form yang telah
Universitas Sumatera Utara
diberikan dan melakukan diskusi mengenai tanggapan setiap peserta mengenai sesi yang baru
saja selesai.
IV. Jadwal Pelaksanaan Intervensi Kelompok
Tanggal
Waktu
Materi
Aktivitas
DURASI
Pra intervensi
Data baseline pada intervensi ini, menggunakan data baseline yang sebelumnya sudah di ambil untuk
kelompok yang mendapatkan intervensi Coping Skill dan gabungan restrukturisasi kognitif dan
Coping Skill pada tanggal 11-20 Nopember 2014.
Intervensi
10.00–10:30 WIB Pembukaan dan
a. Pembukaan oleh Pihak
5 Menit
PABM
Pretest
10:30–11:30 WIB
Senin
b. Pretest BSCQ “Brief
situational confidence
questionaire”
15 menit
c. Ice Breaking
5 menit
sesi 1 identifikasi a. Briefing mengenai
pengalaman berkaitan dengan
high risk
situation
high risk situation
10 menit
15-12-14
b. Mengisi form personal
trigger
20 menit
c. Diskusi mengenai form yang
telah diisi (debriefing)
30 menit
d. Tugas : menuliskan high risk
situation selama berada di
rehabilitasi dalam form high
risk situation
10:00–10:30 WIB
Jumat
10:30–11:30 WIB
Membahas tugas
pada aktifitas 1
Sesi 2: Craving
19-12-14
a. Setiap peserta membacakan
tugasnya dalam kelompok
10 menit
b. Peserta lain saling
memberikan tanggapan dan
masukan
20 menit
a. Briefing mengenai Craving
yang muncul pada saat
berhadapan dengan high risk
situation
5 menit
b. Setiap peserta menyampaikan 20 menit
pengalaman berkaitan dengan
Craving
178
Universitas Sumatera Utara
Selasa
10:00–11:00 WIB
23-12-14
13:00-13:35WIB
sesi 3: Coping
Skill
Sesi 4: Coping
Plan
c. Briefing mengenai sensasi
fisik yang terjadi pada saat
mengalami Craving
5 menit
d. Setiap peserta mengisi
Craving form kemudian
menceritakannya dalam
kelompok
20 Menit
e. Kesimpulan pertemuan
10 Menit
a. Ice breaking
5 Menit
b. Briefing teknik coping
terhadap high risk situation
10 Menit
c. Peserta menceritakan
pengalamannya berkaitan
dengan teknik coping yang
pernah ia lakukan
15 Menit
d. Peserta menuliskan teknik
coping yang ia pilih untuk ia
gunakan dan memberikan
alasan
5 Menit
e. Menceritakan teknik coping
yang dipilih kepada peserta
lainnya dan saling memberikan
masukan
25 Menit
f. Setiap peserta menuliskan
Coping Plan dalam Coping
Plan worksheet
5 Menit
g. Peserta saling berbagi cerita
mengenai Coping Plan
20 Menit
h. Memberikan kesimpulan
10 Menit
mengenai aktifitas pada sesi dua
dan setiap pesera memberikan
tanggapan mengenai sesi dua
13:35-13:50 WIB
Posttest dan
terminasi
Posttest
5 Menit
Terminasi
10 Menit
Universitas Sumatera Utara
Daftar Pustaka
APA, 2004. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder 4th Edition Text Revision.
Donneley & son company: USA
Baizanis. Nikolaos. Cognitive Behavioral Therapy in Chronic Schizophrenia: Enchepalos :
Athens
Corey, Gerald, 2009. Konseling dan Psikoterapi (Edisi Terjemahan). PT Refika Aditama:
Bandung
Martin & Pear, 2007, Bahavior Modification 8th ed. Pearson Prentice Hall : USA
Nolen, Susan, 2007. Abnormal Psychology 4th Edition. McGraw-Hill companies: New York
Othmer & Othmer, 1994. The Clinical Interview Vol 1. American Psychiatric press:
Washington
Spiegler, Michael D. 2003. Contemporary Behavior Therapy. Wadswoth: USA
Universitas Sumatera Utara
PERSONAL TRIGGER
Trigger
Universitas Sumatera Utara