EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING COGNITIVE BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA.
i
i
HALAMAN JUDUL
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING COGNITIVE BEHAVIORAL
UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA
PADA PELAJARAN MATEMATIKA
(Penelitian Single Subject bagi Siswa yang Memiliki Self-Efficacy Rendah
pada Pelajaran Matematika di Kelas XI SMAN 2 Bandung)
TESIS
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar
Magister Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Oleh
Sopiyah
NIM 1201438
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
(2)
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SOPIYAH
EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING COGNITIVE BEHAVIORAL
UNTUK MENINGKATKAN SELF-EFFICACY SISWA
PADA PELAJARAN MATEMATIKA
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I,
Prof. Dr. H. Juntika Nurihsan, M.Pd.
NIP. 19660601 199103 1 005
Pembimbing II,
Dr. Anne Hafina, M.Pd.
NIP. 19600704 198601 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling
Dr. Nandang Rusmana, M.Pd.
NIP. 19600501 198603 1 004
(3)
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “EFEKTIVITAS TEKNIK
KONSELING COGNITIVE BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN
SELF-EFFICAC
Y SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA” ini beserta seluruh
isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan
atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang
berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung
resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika
keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Mei 2015
Yang membuat pernyataan,
Sopiyah
NIM. 120143
(4)
(5)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
Penelitian didasarkan pada permasalahan self-efficacy siswa yang rendah pada
pelajaran matematika. Penelitian bertujuan untuk membuktikan efektifitas
konseling cognitive behavioral untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada
pelajaran matematika. Pendekatan penelitian secara kuantitatif dan metode yang
digunakan yaitu single subject dengan desain A-B. Sampelnya adalah siswa kelas
XI MIA yang memiliki self-efficacy rendah pada pelajaran matematika. Hasil
penelitian menunjukkan
konseling
cognitive behavioral
efektif
untuk
meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Efektifitas tersebut
terlihat pada perbandingan skor rata-rata baseline dan skor intervensi yang
digambarkan dalam bentuk grafik pada masing-masing subjek penelitian. Guru
bimbingan dan konseling diharapkan menjadikan konseling cognitive behavioral
menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan self-efficacy dan performa siswa
pada pelajaran matematika. Guru pelajaran matematika diharapkan tidak sekedar
hanya menjelaskan materi yang diajarkan, namun juga diharapkan dapat
melakukan penguatan keyakinan dan kemampuan siswa pada pelajaran
matematika. Peneliti selanjutnya disarankan dapat memperluas subjek penelitian,
tidak hanya pada jenjang SMA, melainkan juga pada jenjang SMP dan SD, serta
menguji keefektifan konseling cognitive behavioral dalam seting kelompok.
Kata kunci : Konseling Cognitive Behavioral, Self-Efficacy.
This study is based on the issue of students’ low mathematics self
-efficacy and
aims to identify the effectiveness of cognitive behavioral counseling to enhance
their mathematics self-efficacy. It applies a quantitative approach and single
subject method with an A-B design. The subjects consist of eleventh year students
of Mathematics and Science Program, who possess low mathematics self-efficacy.
The findings show that cognitive behavioral counseling is effective to enhance the
students’ mathematics self
-efficacy, as seen in comparing the average baseline
scores with the intervention scores that are depicted in a graph for individual
subjects of the study. Guidance and counseling teachers are expected to apply the
cognitive behavioral counseling as a techni
que to develop the students’ self
-efficacy and performance in mathematics. Future researchers are also expected to
further scrutinize this issue, not only at senior high school level but at junior high
school level as well, and examine the effectiveness of cognitive behavioral
counseling in group setting.
(6)
(7)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
...Error! Bookmark not defined.LEMBAR PENGESAHAN
...Error! Bookmark not defined.LEMBAR PERNYATAAN
...Error! Bookmark not defined.UCAPAN TERIMAKASIH
...Error! Bookmark not defined.ABSTRAK
...Error! Bookmark not defined.DAFTAR ISI
... 1DAFTAR TABEL
...Error! Bookmark not defined.DAFTAR GAMBAR
...Error! Bookmark not defined.BAB I
...Error! Bookmark not defined.PENDAHULUAN
...Error! Bookmark not defined.1.1.
Latar Belakang Penelitian
...Error! Bookmark not defined.1.2.
Rumusan Masalah
...Error! Bookmark not defined.1.3.
Tujuan Penelitian
...Error! Bookmark not defined.1.4.
Manfaat Penelitian
...Error! Bookmark not defined.1.5.
Struktur Organisasi Tesis
...Error! Bookmark not defined.BAB II
...Error! Bookmark not defined.KONSELING COGNITIVE BEHAVIORAL UNTUK MENINGKATKAN SELF-
EFFICACY SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA
. Error! Bookmark not defined.2.1.
Konsep Dasar Konseling Cognitive Behavioral
..Error! Bookmark not defined.2.1.1.
Definisi Konseling Cognitive Behavioral
...Error! Bookmark not defined.2.1.2.
Tujuan Konseling Cognitive Behavioral
...Error! Bookmark not defined.2.1.3.
Fokus Konseling
...Error! Bookmark not defined.2.1.4.
Prinsip-Prinsip Konseling Cognitive-Behavioral
Error! Bookmark notdefined.
2.1.5.
Teknik Konseling Cognitive-Behavioral
...Error! Bookmark not defined.2.1.6.
Tahapan Proses dan Sesi Konseling Cognitive Behavioral
Error! Bookmarknot defined.
2.2.
Konsep Dasar Self-Efficacy
...Error! Bookmark not defined.2.2.1.
Pengertian
...Error! Bookmark not defined.2.2.2.
Dimensi Self-Efficacy
...Error! Bookmark not defined.2.2.3.
Faktor-faktor yang Membentuk Self-Efficacy
...Error! Bookmark not defined.2.3.
Self-Efficacy dan Pengaruhnya Kepada Prestasi Akademik Matematika
Error!Bookmark not defined.
2.4.
Karakteristik Pelajaran Matematika Sebagai Aktivitas Berfikir
... Error! Bookmark not defined.2.5.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk Meningkatkan Self-Efficacy
pada Pelajaran Metematika
...Error! Bookmark not defined.2.6.
Asumsi Penelitian
...Error! Bookmark not defined.BAB III
...Error! Bookmark not defined.METODOLOGI PENELITIAN
...Error! Bookmark not defined.3.1.
Pendekatan dan Desain Penelitian
...Error! Bookmark not defined.3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
...Error! Bookmark not defined.3.3.
Definisi Oprasional Variabel
...Error! Bookmark not defined.(8)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3.1.
Self-efficacy pada Pelajaran Matematika
...Error! Bookmark not defined.3.3.2.
Konseling Cognitive-Behavioral
...Error! Bookmark not defined.3.4.
Pengembangan Instrumen Penelitian
...Error! Bookmark not defined.3.4.1.
Kisi-kisi Instrumen
...Error! Bookmark not defined.3.4.2.
Skoring
...Error! Bookmark not defined.3.4.3.
Penimbangan (Judgment) Instrumen.
...Error! Bookmark not defined.3.4.4.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
...Error! Bookmark not defined.3.4.4.1.
Uji Validitas
...Error! Bookmark not defined.3.4.4.2.
Uji Reliabilitas
...Error! Bookmark not defined.3.5.
Langkah-Langkah Penelitian
...Error! Bookmark not defined.3.5.1.
Penyusunan dan Pengembangan Alat Pengumpul Data
Error! Bookmark notdefined.
3.5.2.
Pelaksanaan Pre-test
...Error! Bookmark not defined.3.5.3.
Perancangan Intervensi
...Error! Bookmark not defined.3.6.
Teknik Analisis Data
...Error! Bookmark not defined.BAB IV
...Error! Bookmark not defined.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
...Error! Bookmark not defined.4.1.
Hasil Penelitian
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.
Rancangan Konseling Cognitive Behavioral untuk Meningkatkan
Self-Efficacy Siswa pada Pelajaran Matematika di SMAN 2 Bandung
Tahun Ajaran 2014/2015
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.1.
Rasional
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.2.
Tujuan
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.3.
Prosedur Teknik Konseling Cognitive Behavioral
... Error! Bookmark notdefined.
4.1.1.4.
Asumsi Intervensi
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.5.
Sasaran Intervensi
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.6.
Sesi Intervensi
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.7.
Indikator Keberhasilan
...Error! Bookmark not defined.4.1.1.8.
Langkah-langkah Implementasi Konseling Cognitive Behavioral
Meningkatkan untuk Self-Efficacy pada Pelajaran Matematika
... Error! Bookmark not defined.4.1.2.
Tingkat
Self-Efficacy
Siswa
pada
Pelajaran
Matematika
yang
Diberi Konseling Cognitive Behavioral
...Error! Bookmark not defined.4.1.2.1.
Deskripsi Subjek Penelitian
...Error! Bookmark not defined.4.1.2.2.
Pelaksanaan Konseling Cognitive Behavioral untuk Meningkatkan
Self-Efficacy Siswa pada Pelajaran Matematika
... Error! Bookmark not defined.4.1.2.3.
Peningkatan Self-Efficacy Siswa dalam Setiap Aspek pada
Pelajaran Matematika
...Error! Bookmark not defined.4.1.3.
Gambaran
Peningkatan
Self-Efficacy
Siswa
pada
Pelajaran
Matematika yang Diberi Konseling Cognitive Behavioral
Error! Bookmark not defined.4.2.
Pembahasan
...Error! Bookmark not defined.4.3.
Keterbatasan Penelitian
...Error! Bookmark not defined.BAB V
...Error! Bookmark not defined.(9)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
...Error! Bookmark not defined.5.1.
Kesimpulan
...Error! Bookmark not defined.5.2.
Rekomendasi
...Error! Bookmark not defined.DAFTAR PUSTAKA
...Error! Bookmark not defined.LAMPIRAN
...Error! Bookmark not defined.(10)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian
Pelajaran matematika merupakan pengetahuan dasar, dan kompetensi
penunjang bagi pelajaran lainnya yang penting untuk dikuasai oleh siswa. Undang
undang RI No.20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan
Nasional) pasal 37 menegaskan bahwa matematika merupakan salah satu
pelajaran wajib bagi siswa pada pendidikan dasar dan menengah.
Pentingnya matematika tidak lepas dari manfaat matematika dalam
kehidupan. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu
dan memajukan daya pikir manusia (Priatna, 2008, hlm. 47). Matematika dapat
meningkatkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama (Auliya, 2013, hlm. 1).
Persepsi siswa pada pelajaran matematika pada umumnya merasa sukar,
gersang, dan tidak tampak kaitannya dengan kehidupan sehari-hari (Hidayat,
2010). Beberapa siswa merasa matematika adalah pelajaran yang rumit untuk
dipelajari dan mereka berpendapat mereka tidak memiliki kemampuan untuk
dapat mengatasi permasalahan matematika di sekolahnya (Tansil, dkk. 2009).
Persepsi yang negatif tersebut jika terus berkembang dapat memunculkan perilaku
yang menghambat siswa untuk berprestasi pada pelajaran matematika.
Weinstein (Lusby, 2012, hlm. 2) menemukan bahwa siswa yang merasakan
kebosanan dalam pelajaran matematika dan tidak menikmati kelas lebih
cenderung memiliki perilaku yang mengabaikan atau menurut (hanya mengikuti
yang ditugaskan oleh guru), yang keduanya dapat mempengaruhi produktivitas
dan partisipasi di kelas. Sikap negatif yang digambarkan Weinstein mengarah
kepada motivasi yang rendah dan apatis pada pengembangan keilmuan di bidang
matematika, dan hal tersebut dipengaruhi oleh self-efficacy (Lusby, 2012, hlm. 2).
Kecemasan terhadap matematika dan self-efficacy yang rendah dapat
menjadi hambatan dalam proses pengajaran matematika (Hellum & Alexander,
(11)
2
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2010, hlm. 101). Peserta didik yang mengalami kecemasan pada matematika
cenderung sedapat mungkin menghindarkan diri dari matematika kapan pun dan
di mana pun (Daane, et al., 1986).
Siswa yang memiliki kecemasan tinggi pada pelajaran matematika
cenderung memiliki self-efficacy yang rendah. Beberapa studi yang telah meneliti
hubungan antara self-efficacy dengan kecemasan mengungkapkan Individu yang
mengalami kecemasan akan memperlihatkan ketakutan dan perilaku menghindar,
yang seringkali mengganggu kinerja dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
situasi akademis (Bandura, 1997, hlm.137). Bentuk perilaku menghindar yang
sering muncul pada siswa yang mengalami kecemasan pada matematika antara
lain keluar dari kelas, mengerjakan kegiatan lain, yang mengganggu proses belajar
mengajar.
Hasil observasi dan konsultasi dengan guru matematika di kelas XI MIA
(Matematika dan Ilmu Alam) SMAN 2 Bandung menunjukkan data sebagai
berikut:
1.
Siswa sering terlihat keluar kelas pada jam pelajaran matematika, mereka
mengaku kalau dirinya sulit memahami pelajaran matematika, sehingga
selalu ingin keluar ketika pelajaran tersebut.
2.
Beberapa siswa berpendapat bahwa baik dengan belajar matematika
ataupun tidak, mereka tetap merasa sulit memahami pelajaran
matematika.
3.
Siswa merasa tidak bersemangat mengikuti pelajaran matematika.
4.
Berdasarkan analisis nilai ulangan harian dan partisipasi di kelas,
perkembangan kemampuan matematika siswa kurang terlihat.
Hasil observasi dan konsultasi tersebut memiliki kesesuaian dengan temuan
perilaku yang dikemukakan oleh Weinstein. Fakta lain menunjukkan siswa kelas
XI program MIA banyak yang mampu berprestasi pada pelajaran matematika,
bahkan mengikuti olimpiade tingkat regional hingga nasional. Siswa dengan
karakteristik pada data di atas perlu diberikan intervensi self-efficacy-nya,
sehingga mampu berprestasi pada pelajaran matematika.
(12)
3
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Self-efficacy merupakan kepercayaan individu untuk mampu mencapai
kesuksesan, sehingga akan memunculkan perilaku dan kebiasaan untuk mencapai
hasil yang diinginkannya (Bandura, 1993, hlm. 118). Self- efficacy membantu
menentukan besar kecilnya usaha yang akan dikerahkan orang dalam suatu
aktivitas, kegigihan ketika menghadapi rintangan, dan mengukur kemampuan diri
saat situasi yang tidak cocok.
Menurut teori kognitif sosial Bandura, self-efficacy mempengaruhi pilihan
orang dalam membuat dan menjalankan tindakan yang mereka kejar. Individu
cenderung berkonsentrasi dalam tugas- tugas yang mereka rasakan mampu dan
percaya dapat menyelesaikannya serta menghindari tugas-tugas yang tidak dapat
mereka kerjakan. Mengubah self-efficacy berarti mengubah pola pikir, dan salah
satu alternatif konseling yang dapat dilakukan adalah konseling kognitif-perilaku,
atau yang biasa dikenal dengan istilah cognitive behavioral therapy (CBT).
Cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan perpaduan antara dua
pembekalan yaitu terapi kognitif dan terapi behavioral (Bush, 2003). Terapi
kognitif diasumsikan pada pikiran dan kepercayaan (efikasi diri), sedangkan terapi
tingkah laku membantu untuk membangun hubungan antara solusi permasalahan
dengan kebiasaan mereaksi permasalahan.
Kumar & Sebastian (2011, hlm.134) menguji efektivitas dari cognitive
behavioral therapy (CBT) pada self-efficacy dan prestasi akademik remaja.
Sampel terdiri dari 200 remaja (100 di eksperimental dan 100 pada kelompok
kontrol) yang mendapatkan skor rendah pada skala self-efficacy umum (GSE) dan
nilai rendah pertama dari dua ujian harian mereka. Kelompok eksperimen
menerima 12 sesi terapi kognitif perilaku. Hasil penelitian tersebut
mengungkapkan bahwa kelompok eksperimen menunjukkan peningkatan yang
signifikan dalam self-efficacy mereka dan prestasi akademik.
Strategi cognitive behavioral therapy (CBT) berkorelasi dengan
pengembangan self-efficacy dalam mengubah pikiran individu, perilaku, emosi,
dan prestasi individu (Bandura, 1997). Intervensi perilaku kognitif di SMA akan
membantu siswa menyadari tiga hal, yaitu (a) pola pikir yang mempengaruhi
perilaku mereka; (b) cara mereka bisa mengendalikan pola piker; (c) cara
(13)
4
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengaplikasikan langkah langkah intervensi untuk mengubah perilaku (Hall &
Hughes, 1989). Pengalaman pada sesi konseling memberikan kesempatan kepada
siswa untuk tidak menghindari masalah melainkan memikirkan cara yang mampu
dilakukannya untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga muncul keyakinan
pada diri akan kemampuannya menyelesaikan permasalahan.
Atas dasar temuan uraian tersebut, penting untuk dilakukan penelitian
mengenai cognitive behavioral therapy (CBT) untuk meningkatkan self-efficacy
siswa pada pelajaran matematika. Untuk selanjutnya dalam konteks penelitian ini
cognitive behavioral therapy (CBT) akan diistilahkan sebagai konseling cognitive
behavioral. Penelitian ini diharapkan menjadi alternatif bantuan untuk
meningkatkan self-efficacy siswa yang rendah pada pelajaran matematika di
SMAN 2 Bandung.
1.2.
Rumusan Masalah
Keengganan siswa mempelajari matematika merupakan konsekuensi dari
kurangnya keyakinan siswa akan kemampuannya untuk mempelajari dan
memecahkan persoalan matematika. Self-efficacy bukanlah mengenai kepercayaan
untuk melakukan sesuatu melainkan mengenai kepercayaan akan kemampuan
untuk mengerjakan sesuatu (Maddux, 2000). Keyakinan tersebut akan membuat
siswa berani untuk mengikuti pelajaran matematika dan berusaha memecahkan
persoalan matematika, sehingga sangat penting mengembangkan self-efficacy
siswa pada pelajaran matematika.
Berbagai penelitian merekomendasikan konseling cognitive behavioral
untuk mengembangkan self-efficacy. Clark (2010), menemukan bahwa di
sebagian besar program konseling cognitive behavioral, individu akan
meningkatkan keterampilan sosial, self-concept dan self-efficacy mereka. Liza
(2010), dalam penelitiannya terhadap siswa SMA menemukan bahwa program
konseling cognitive behavioral berpengaruh signifikan positif dan secara kongkrit
mampu meningkatkan self-efficacy.
Merujuk kepada pemaparan di atas, muncul pertanyaan dalam penelitian ini
yaitu
“Apakah
konseling cognitive behavioral efektif untuk meningkatkan
(14)
self-5
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
efficacy siswa pada pelajaran matematika?
”
. Pertanyaan tersebut diuraikan lebih
rinci ke dalam rumusan masalah berikut:
1.
Bagaimanakah rancangan intervensi konseling cognitve behavioral yang
yang efektif untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran
matematika?
2.
Apakah tingkat self-efficacy siswa pada pelajaran matematika yang diberi
konseling cognitive behavioral mengalami peningkatan?
3.
Bagaimanakah gambaran peningkatan self-efficacy siswa yang diberi
teknik konseling cognitive behavioral?
1.3.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuktikan efektifitas konseling
cognitive behavioral untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran
matematika. Tujuan secara rinci dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Menggambarkan rancangan intervensi konseling cognitve behavioral yang
efektif untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
2.
Membuktikan tingkat self-efficacy siswa pada pelajaran matematika yang
diberi konseling cognitive behavioral mengalami peningkatan.
3.
Menggambarkan
peningkatan
self-efficacy
siswa
pada
pelajaran
matematika pada siswa yang diberi konseling cognitive behavioral.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai suatu alternatif konseling bagi
konselor, bagi guru, bagi para siswa, serta bagi para pemangku kepentingan dalam
proses pembelajaran.
1.
Bagi guru BK diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk
meningkatkan self-efficacy dan performa siswa pada pelajaran matematika.
2.
Bagi guru pelajaran matematika diharapkan dapat menjadi sebuah rujukan
untuk lebih memahami self-efficacy siswa.
3.
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini menjadi data yang
berguna untuk mengkaji lebih mendalam terkait efektifitas konseling
(15)
6
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
cognitive behavioral untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada
pelajaran matematika.
1.5.
Struktur Organisasi Tesis
Berdasarkan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Pendidikan Indonesia (2014) maka sistematika penulisan laporan penelitian (tesis)
yang akan disusun adalah sebagai berikut:
Bagian awal, berisi tentang halaman judul, pernyataan keaslian tulisan,
halaman pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar
tabel, dan daftar lampiran.
Bab I Pendahuluan, pada bab ini dikemukakan tentang latar belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi
tesis.
Bab II Landasan Teori, membahas teori yang melandasi permasalahan tesis
yang merupakan kerangka teoritis yang diterapkan dalam tesis, serta posisi teoritik
peneliti. Pada bab ini berisi tentang konsep dasar efficacy, keterkaitan
self-efficacy dan strategi konseling cognitive behavioral, konsep dan langkah langkah
konseling kognitif-perilaku, serta asumsi penelitian.
Bab III Metode Penelitian, bab ini berisi penjabaran rinci mengenai metode
penelitian yang digunakan, termasuk definisi oprasional variabel, serta komponen
seperti lokasi penelitian, subjek penelitian, desain, dan prosedur penelitian, dan
teknik analisis datanya.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini mengemukakan tentang
hasil penelitian dan pembahasan penelitian, yang akan menjadi jawaban
pemasalahan yang diangkat pada penelitian ini.
Bab V Penutup, bab ini berisi tentang simpulan dari hasil penelitian serta
rekomendasi yang diberikan oleh peneliti terhadap hasil penelitian.
Bagian akhir, berisi daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang
mendukung.
(16)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan pokok bahasan yang berkenaan dengan pendekatan
penelitian, metode penelitian, definisi operasional variabel penelitian,
pengembangan instrumen penelitian, prosedur penelitian, lokasi dan subjek
penelitian, teknik analisis data penelitian, serta pengembangan program intervensi.
3.1.
Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dalam rangka mendapatkan
data numerikal, mendeskripsikan data berupa tingkat self-efficacy pada pelajaran
matematika yang dimiliki oleh siswa kelas XI MIA (Matematika dan Ilmu Alam)
SMAN 2 Bandung tahun ajaran 2014/2015, serta untuk mengukur efektivitas
konseling cognitive behavioral dalam meningkatkan self-efficacy siswa pada
pelajaran matematika.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
subjek tunggal (single subject experiment). Metode tersebut hanya melibatkan
satu peserta saja, tetapi dapat juga mencakup beberapa subjek penelitian, berkisar
3 sampai 8 subjek. Setiap subjek berfungsi sebagai kontrol bagi dirinya sendiri.
Hal ini dapat dilihat dari kinerja subjek sebelum, selama, dan setelah diberi
perlakuan (Horner, 2005, hlm.166). Metode ekperimen subjek tunggal dilakukan
untuk memperoleh gambaran mengenai efektivitas intervensi yang dilaksanakan
secara sengaja dan sistematis melalui konseling cognitive behavioral dalam
meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Desain subjek
tunggal yang digunakan adalah desain A-B dengan skema sebagai berikut:
Gambar 3. 1
(17)
24
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
A : Baseline (kondisi sebelum intervensi)
B : Intervensi (kondisi saat intervensi diberikan)
Desain AB memungkinkan penelitian mengungkap dinamika perubahan,
yang meliputi peningkatan self-efficacy pada pelajaran matematika, yang dimiliki
subjek penelitian secara individual pada kondisi baseline dan pada kondisi
intervensi.
3.2.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi pada penelitian adalah seluruh siswa kelas XI MIA (Matematika
dan Ilmu Alam) di SMA Negeri 2 Kota Bandung. Subjek penelitian dipilih
menggunakan purposive sampling. Pemilihan siswa kelas XI didasarkan kepada
pertimbangan Siswa kelas XI MIA adalah siswa yang baru saja naik kelas dan
memiliki pengalaman baru dalam pelajaran matematika tingkat SMA, dan sedang
mengalami transisi dari tingkatan pemula ke tingkatan ahli dalam matematika
SMA (Auliya, 2013). Fase inilah yang menjadi pembentuk self-efficacy pada
pelajaran matematika berdasarkan pengalaman kelas X, siswa akan menilai
kemampuan dan kepercayaannya pada pelajaran matematika di SMA.
3.3.
Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
definisi, yaitu (1) self-efficacy pada pelajaran matematika, sebagai dasar untuk
pengambilan sampel, pre test, dan post test; (2) konseling cognitive behavioral,
sebagai teknik yang digunakan dalam penelitian ini. Definisi operasional tersebut,
dipaparkan di bawah ini :
3.3.1.
Self-efficacy pada Pelajaran Matematika
A B O-O-O X-X-X Baseline Intervensi
(18)
25
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Definisi self-efficacy pada pelajaran matematika dalam penelitian ini yaitu
keyakinan diri siswa untuk menyelesaikan berbagai tugas matematika, mampu
memahami konsep-konsep matematika, dan mampu memecahkan permasalahan
dalam matematika. Makna self-efficacy merujuk kepada keyakinan dan
kemampuan pada pelajaran dan tugas yang diberikan pada pelajaran matematika
(Bandura, 1977). Aspek keyakinan merupakan kepercayaan siswa untuk
memperoleh hasil yang memuaskan pada pelajaran matematika, sedangkan aspek
kemampuan merupakan perkiraan siswa akan kemampuan yang dimilikinya dan
upaya yang dilakukannya berdasarkan pengalaman keberhasilan di masa lampau.
Secara oprasional yang dimaksud self-efficacy pada pelajaran matematika
pada penelitian ini adalah skor total dari aspek aspek dan indikator sebagai
berikut:
a.
Keluasan (generality)
Aspek ini berkaitan dengan penguasaan individu terhadap bidang atau
tugas pekerjaan yang didasari oleh pengalaman pengalaman sebelumnya
(Bandura, 1977). Aspek ini dinilai dari cara siswa menyikapi situasi dan
kondisi beragam dengan cara yang baik dan positif, dan kemampuan siswa
untuk berpedoman pada pengalaman hidup sebelumnya untuk mencapai
keberhasilan
b.
Kekuatan (strength)
Dimensi yang ketiga ini lebih menekankan pada tingkat kekuatan atau
kemantapan individu terhadap keyakinannya. Self-efficacy individu
menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan individu akan memberikan
hasil yang sesuai dengan yang diharapkan individu (Bandura, 1977) pada
pelajaran matematika. Indikator pada aspek ini menjadi dasar dirinya
melakukan usaha yang keras, bahkan ketika menemui hambatan sekalipun
dalam pelajaran matematika. Penilaian tingkat self-efficacy dalam pelajaran
matematika merujuk kepada keyakinan akan kemampuan diri untuk
menghadapi tugas matematika, meningkatkan upaya/ usaha sebaik baiknya,
dan ketekunan dalam melaksanakan tugas matematika
(19)
26
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keyakikan individu dalam mengerjakan suatu tugas berbeda dalam
tingkat kesulitan tugas. Individu memiliki self-efficacy yang tinggi pada tugas
yang mudah dan sederhana, atau juga pada tugas-tugas yang rumit dan
membutuhkan kompetensi yang tinggi (Bandura, 1977). Penilaian aspek ini
dilihat dari beberapa hal yaitu rasa optimis dalam mengikuti pelajaran
matematika, memiliki minat dalam matematika, dan merasa yakin dapat
menyelesaikan tugas tugas matematika.
3.3.2.
Konseling Cognitive-Behavioral
Konseling cognitive-behavioral pada penelitian merujuk pada teori Beck
(1964) yaitu pendekatan konseling yang menitik beratkan pada restrukturisasi atau
pembenahan kognitif yang keliru akibat kejadian yang merugikan dirinya baik
secara fisik maupun psikis. Terapi ini akan diarahkan kepada modifikasi fungsi
berpikir, merasa dan bertindak, dengan menekankan otak sebagai penganalisa,
pengambil keputusan, bertanya, bertindak, dan memutuskan kembali. Sedangkan
pendekatan pada aspek behavioral diarahkan untuk membangun hubungan yang
baik antara situasi permasalahan dengan kebiasaan mereaksi permasalahan.
Kemudian individu belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan tubuh
sehingga merasa lebih baik, berpikir lebih jelas dan membantu membuat
keputusan yang tepat. Hingga pada akhirnya dengan konseling cognitive
behavioral diharapkan dapat membantu siswa dalam menyelaraskan berpikir,
merasa dan bertindak.
Secara operasional yang dimaksud konseling cognitive behavioral dalam
penelitian adalah upaya memfasilitasi siswa memperbaiki kekeliruan berfikir,
serta merancang pola prilaku yang tepat dalam menghadapi pelajaran matematika,
sehingga dapat meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika, yang
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a.
Pertama, memfasilitasi siswa untuk belajar mengenali dan mengubah
kesalahan dalam aspek kognitif.
Siswa yang memiliki self-efficacy rendah pada pelajaran matematika,
memliki pandangan negatif karena penilaian negatif pada kemampuan diri
dan
pelajaran
matematika
berdasarkan
pengalaman-pengalaman
(20)
27
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempelajari, dan menyelesaikan tugas tugas pada pelajaran matematika.
Harapan pada tahap ini adalah siswa mampu mengenal kekeliruan berfikir
dan mengubah cara pandang melalui cara berfikir yang tepat, serta
memberikan ide untuk mengubah cara pandang serta sistem kepercayaan
siswa yang kurang tepat terhadap diri dan pelajaran matematika.
a.
Kedua, mengubah hubungan yang salah antara situasi permasalahan
dengan kebiasaan mereaksi permasalahan.
Kekeliruan dalam berfikir pada siswa yang memiliki self-efficacy
rendah pada matematika menyebabkan perilaku yang menghindari
pelajaran matematika. Tahap ini membantu siswa mengidentifikasi
perilaku yang tepat untuk meningkatkan usaha dalam pelajaran
matematika, sehingga dengan cara berfikir yang baru siswa memiliki
usaha yang lebih baik dan self-efficacy-nya menjadi lebih tinggi pada
pelajaran matematika.
b.
Ketiga, individu belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran dan
tubuh sehingga merasa lebih baik, serta berpikir lebih jelas.
Pendekatan yang dilakukan adalah behavior (berfokus kepada
tingkah laku), sebagai rangkaian dari konseling cognitive behavioral,
dengan harapan siswa dapat mereduksi perilaku yang keliru melalui
aktivitas baru yang direncanakan sebelumnya. Keberhasilan dalam
melakukan rencana perubahan perilaku dapat memunculkan kepercayaan
baru yang lebih positif akan usaha yang dapat dilakukan dalam pelajaran
matematika, sehingga muncul self-efficacy yang lebih positif pada
pelajaran matematika.
3.4.
Pengembangan Instrumen Penelitian
3.4.1.
Kisi-kisi Instrumen
Instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah untuk
mengungkapkan self-efficacy pada matematika, berdasarkan definisi operasional
variabel penelitian serta dimensi-dimensi self-efficacy di dalamnya terkandung
indikator untuk kemudian dijabarkan dalam bentuk pernyataan. Dalam
(21)
28
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengembangannya, instrumen pengungkap self-efficacy pada matematika
berlandaskan pada dimensi-dimensi self-efficacy dari Bandura (2006, hlm.
307-319), yaitu Guide for Constructing Self-Efficacy Scales berdasarkan tiga dimensi
magnitude /level, strength/ kekuatan dan generalizers/ generalisasi. Adapun
kisi-kisi instrumen penelitian self-efficacy pada matematika, dapat dilihat pada Tabel
3.1. sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Kisi-Kisi Instrumen Self- Efficacy pada pelajaran Matematika
Aspek/
Dimensi
Indikator
No. Item
Jumlah
(+)
(-)
Generality
Menyikapi situasi dan kondisi
beragam dgn cara yang baik dan
positif
1, 15, 4, 9,
10, 41
6
Berpedoman pada pengalaman
hidup sebelumnya untuk
mencapai keberhasilan
16,21,22,
27,28
5
Strength
Meyakini kemampuan diri
untuk menghadapi tugas
matematika
33,34,37
38
4
Meningkatkan upaya/ usaha
sebaik baiknya
2, 5, 8,11,
14, 17
6
Ketekunan dalam melaksanakan
tugas matematika
20, 26,
29,
23,32
5
Level
Optimis dalam mengikuti
pelajaran matematika
3, 6, 7, 13,
12
5
Memiliki minat dalam
matematika
18
19, 24,
25, 30
5
(22)
29
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.2.
Skoring
Instrumen yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori Guttman. Pada
skala model Guttman setiap pernyataan diurutkan secara hirarkis untuk melihat
sikap tertentu dari seseorang (Ruseffendi, 1994, hlm. 129), dalam penelitian ini
yaitu self-efficacy pada pelajaran matematika.
Pernyataan-pernyataan pada alat ukur self-efficacy pada pelajaran matematika
dikembangakan berdasarkan model forced-choice dengan alternatif respons
pernyataan subjek skala 2 (dua). Kedua alt
ernatif respons tersebut, yaitu “Ya” dan
“Tidak”.
Perhitungan skor self-efficacy pada pelajaran matematika adalah dengan
menjumlahkan skor dari tiap-tiap pernyataan sehingga didapatkan skor total
tingkat self-efficacy pada pelajaran matematika. Secara sederhana, tiap opsi
alternatif respons mengandung arti dan nilai skor seperti tertera pada Tabel 3.2
berikut:
Tabel 3. 2
Pola Skor Opsi Alternatif Respon Model Forced-Choice
Pernyataan
Alternatif Respon
Ya
Tidak
Favorable (+)
1
0
Unfavorable (-)
0
1
3.4.3.
Penimbangan (Judgment) Instrumen.
Penimbangan instrumen dilakukan untuk memperoleh butir-butir
pernyataan dari aspek-aspek self-efficacy pada pelajaran matematika agar
instrumen layak untuk dipakai. Instrumen penelitian ditimbang oleh tiga pakar
sebagai hasil kajian dari segi isi, bahasa, dan kesesuaian butir pernyataan dengan
menyelesaikan tugas tugas
matematika
39, 40
(23)
30
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aspek-aspek yang diungkap. Ketiga penimbang tersebut adalah: (1) Dr. Anne
Hafina, M.Pd., (2) Dr. Hj. Nani M Sugandhi, M.Pd., (3) Dr. Nurhudaya, M.Pd.
Instrumen yang telah memperoleh penilaian dari ketiga pakar kemudian direvisi
sesuai dengan saran dan masukan dari penimbang.
3.4.4.
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan kepada 103 siswa SMA
Negeri 2 Bandung. Uji validitas bertujuan untuk mengkonfirmasi instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur aspek yang seharusnya diukur. Uji
reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepercayaan, keterandalan, dan
sudah baik untuk digunakan atau sebaliknya.
3.4.4.1.
Uji Validitas
Pengolahan validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan
bantuan program Microsoft office excel 2007. Tinggi atau rendahnya validitas
instrumen menujukkan tingkat keyakinan mengenai hasil penelitian yang
dihasilkan dengan menggunakan instrumen tersebut. Signifikansi validitas
instrument self-efficacy pada pelajaran matematika ini diperoleh dengan
menggunakan rumus validitas Pearson, sebagai berikut:
Hasil uji validitas menunjukkan 33 item valid dan 8 item tidak valid.
Item-item yang tidak valid tidak dipakai pada pengumpulan data profil
self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Kisi kisi instrumen self
–
efficacy pada
pelajaran matematika setelah uji validitas disajikan dalam tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3. 3
Kisi-Kisi Instrumen Self-Efficacy pada Pelajaran Matematika
Setelah Uji Validitas
(24)
31
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.4.2.
Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen itu
bisa dipercaya. Uji reliabilitas instrumen self-efficacy pada pelajaran
matematika dilakukan dengan menggunakan rumus KR-20 (Kuder
Richardson)
Keterangan :
r
11= reliabilitas tes secara keseluruhan
Dimensi
(+)
(-)
Generality
Menyikapi situasi dan kondisi
beragam dgn cara yang baik dan
positif
1, 4, 9, 10,
15, 41
6
Berpedoman pada pengalaman
hidup sebelumnya untuk
mencapai keberhasilan
21, 22, 27,
28
4
Strength
Meyakini kemampuan diri untuk
menghadapi tugas matematika
33, 37
2
Meningkatkan upaya/ usaha
sebaik baiknya
8, 11, 14
3
Ketekunan dalam melaksanakan
tugas matematika
20,
26,
23, 32
4
Level
Optimis dalam mengikuti
pelajaran matematika
3, 6, 7, 12,
13
5
Memiliki minat dalam
matematika
19,
24,
25, 30
4
Merasa yakin dapat
menyelesaikan tugas tugas
matematika
31,35,36,
39, 40
5
(25)
32
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
= Jumlah item yang benar
Jumlah seluruh item
q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1-p)
∑
pq = jumlah hasil perkalian antara pq
n
= banyak item
s
= standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar variansi)
Tolak ukur pengujian koefisien reliabilitas mengacu pada kriteria dari
Guilford, yang tersaji dalam Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3. 4
Kriteria Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen
Hasil uji reliabilitas intrumen self-efficacy pada pelajaran matematika
menunjukkan koefisien reliabilitasnya sebesar 0.81, yang berarti instrumen ini
berada pada derajat keterandalan tinggi. Koefisien yang diperoleh menunjukkan
bahwa instrument ini bisa dipercaya dan sudah baik untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
3.5.
Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian ini kiranya akan menempuh tiga langkah utama dimulai dari
penyusunan instrumen, hingga proses intervensi. Langkah-langkah yang akan
dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
(26)
33
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penyusunan alat pengumpul data dimulai dengan menyusun instrumen
Self-Efficacy Siswa pada Pelajaran Matematika berdasarkan konstruk teori dan
indikator yang telah dikembangkan. Butir-butir pernyataan dibuat berdasarkan
teori yang mendasari dan indikator yang telah dikembangkan. Kisi-kisi instrumen
disempurnakan berdasarkan hasil judgement dari dosen penimbang dan disusun
menjadi instrumen yang siap digunakan sebagai alat pengumpul data.
3.5.2.
Pelaksanaan Pre-test
Penyebaran instrumen Self-Efficacy Siswa pada Pelajaran Matematika
dilakukan di kelas XI MIA (Matematika dan Ilmu Alam) SMAN 2 Bandung.
Kegiatan dilakukan sebagai tes awal (pre test) dalam rangka memperoleh data
mengenai tingkat self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Sampel
penelitian dipilih dari siswa yang memiliki skor rendah dan bersedia mengikuti
keseluruhan sesi konseling sebanyak tiga orang siswa.
3.5.3.
Perancangan Intervensi
Rancangan intervensi konseling cognitive behavioral untuk meningkatkan
Self-Efficacy siswa pada pelajaran matematika disusun berdasarkan hasil pre-test
dan karakteristik sampel penelitian. Rancangan intervensi yang dilakukan hasil
dari validasi dengan komponen yang meliputi: rasional, berisi latar belakang
diperlukannya konseling cognitive behavioral untuk meningkatkan self-efficacy
siswa pada pelajaran matematika; tujuan intervensi; prosedur konseling cognitive
behavioral; asumsi intervensi; sasaran intervensi; sesi intervensi, yakni paparan
mengenai kegiatan setiap sesi konseling; indikator keberhasilan konseling
cogntive behavioral dalam menigkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran
matematika; dan langkah-langkah implementasi konseling cognitive behavioral
dalam meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
3.6.
Teknik Analisis Data
Pada penelitian dirumuskan tiga pertanyaan penelitian. Secara berurutan,
masing-masing pertanyaan penelitian dijawab dengan cara sebagai berikut:
1.
Pertanyaan penelitian pertama mengenai analisis kebutuhan untuk
merumuskan rancangan treatment maka dibutuhkan gambaran
(27)
Self-34
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Efficacy siswa pada pelajaran matematika subjek penelitian di SMAN 2
Bandung yang diungkap menggunakan jawaban siswa dalam angket
Self-Efficacy siswa pada pelajaran matematika. Untuk mengklasifikasi tingkat
pencapaian Self-Efficacy siswa pada pelajaran Matematika digunakan
kriteria penggolan subjek ke dalam tiga kategori yang diadopsi dari Azwar
(Moma, 2014, hlm. 84). Langkah ini dilakukan untuk memberikan
kategori tinggi, sedang, dan rendah dengan rumus kategorisasi yang tersaji
pada tabel berikut:
Tabel 3. 5
Klasifikasi Tingkat Pencapaian Self-Efficacy
No
Skor
Kategori
1
X + , σTinggi
2
- , σ + , σSedang
3
- , σRendah
Azwar (dalam Moma, 2014, hlm. 84)
Keterangan :
: Nilai Rata-rata: Standar Deviasi
Setelah mendapatkan siswa yang membutuhkan bantuan konseling,
kemudian disusun rancangan program pelaksanaan intervensi melalui
konseling cognitive behavioral dalam meningkatkan self-efficacy siswa
pada pelajaran matematika.
2.
Pertanyaan penelitian kedua mengenai efektivitas teknik konseling
cognitive behavioral
dirumuskan ke dalam hipotesis “konseling
cognitive
behavioral efektif dalam meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran
matematika”, pengujian hipotesis dilakukan pada setiap individu yang
menjadi subjek penelitian, yakni membandingkan kondisi skor setiap
aspek self-efficacy pada baseline dan treatmen yang telah dilakukan.
3.
Pertanyaan penelitian ke tiga mengenai gambaran peningkatan
(28)
35
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan melakukan analisis terhadap data hasil penelitian. Data disajikan
melalui grafik dalam rangka melihat visualisasi dari perubahan
self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Sunanto, dkk., (2006) analisis data pada penelitian eksperimen pada
umumnya menggunakan teknik statistik inferensial, sedangkan pada
penelitian subyek tunggal analisis data cukup dilakukan dengan
menggunakan statistik deskriptif yang sederhana berupa grafik.
(29)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1.
Kesimpulan
Konsekuensi psikologis dari lemahnya self-efficacy pada matematika adalah
munculnya sikap negatif yang mengarah kepada motivasi yang rendah dan apatis
pada pelajaran matematika. Self-efficacy mempengaruhi pilihan orang dalam
membuat dan menjalankan tindakan yang mereka kejar. Individu cenderung
berkonsentrasi dalam tugas- tugas yang mereka rasakan mampu dan percaya dapat
menyelesaikannya serta menghindari tugas-tugas yang tidak dapat mereka
kerjakan. Mengubah self-efficacy berarti mengubah pola pikir. Oleh karena itu,
tanpa meningkatkan dan mengandalkan pembelajaran matematika yang
berkualitas yang menuntun siswa untuk berpikir, akan sangat sulit mencapai
kemampuan berpikir.
Intervensi konseling cognitive behavioral pada penelitian, terbukti efektif
untuk meningkatkan self-effacacy siswa pada pelajaran matematika. Siswa yang
diberikan konseling cognitive behavioral mengalami peningkatan skor
self-efficacy pada pelajaran matematika yang terlihat dari perbandingan skor rata-rata
baseline dan skor intervensi yang digambarkan dalam bentuk grafik pada
masing-masing subjek penelitian. Temuan hasil penelitian menunjukkan peningkatan
skor self-effacacy pada pelajaran matematika. Konseli RW mengalami
peningkatan sebesar 10 poin, konseli AL sebesar 10,4 poin, dan konseli RN
sebesar 12 poin.
Pengalaman pada sesi konseling telah memberikan kesempatan kepada
konseli untuk tidak menghindari masalah melainkan memikirkan cara yang dapat
dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga muncul keyakinan
pada diri konseli akan kemampuannya menyelesaikan permasalahan.
(30)
72
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:
1.
Bagi Guru BK
Hasil penelitian menunjukkan, konseling cognitive behavioral
efektif untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika.
Dengan demikian, teknik konseling cognitive behavioral diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif bagi guru BK untuk meningkatkan self-efficacy
dan performa siswa pada pelajaran matematika di SMA.
2.
Bagi Guru Pelajaran Matematika
Hasil penelitian menunjukkan konseling cognitive behavioral
memiliki kaitan yang erat dengan self-efficacy siswa. Implikasi bagi guru
pelajaran matematika yaitu perlunya memperhatikan cara pandang siswa
terhadap pelajaran matematika, sehingga dapat menunjukkan performance
guru dalam mengajar (berempati terhadap kesulitan belajar siswa,
mendorong siswa untuk berusaha dengan berbagai teknik belajar,
menggunakan metode yang lebih tepat untuk mengubah pandangan siswa
lebih positif pada pelajaran matematika, dan menumbuhkan kepercayaan
diri siswa akan kemampuannya untuk balajar dan berprestasi pada pelajaran
matematika).
3.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini menjadi data yang berguna untuk mengkaji
lebih mendalam terkait efektivitas konseling cognitive behavioral untuk
meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran yang lain. Selain itu
peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperluas subjek penelitian
dan tidak hanya pada jenjang SMA, melainkan SMP dan SD, serta menguji
efektivitas konseling cognitive behavioral dalam setting kelompok.
(31)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2010), Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.
Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. edisi revisi. Malang: UMM Press.
Auliya, Risma Nurul. (2013). Pengaruh model pembelajaran kooperative tipe
CRH( Course, Review, Hurray) terhadap kemampuan pemahaman
matematis dan kecemasan siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia.
Repository.UPI.edu.
Bandura, Albert. (1997). Self-efficacy: the exercise of control. New York:
Freeman.
Bandura, A., Barbaranelli, C., Caprara, G. V., & Pastorelli, C. (1996).
“
Multifaceted impact of self-efficacy beliefs on academic functioning child
development
”
. Volume 67, Issue 3, pages 1206
–
1222.
Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.),
“Encyclopedia
of human behavior”.
(Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press.
(Reprinted in H. Friedman [Ed.], Encyclopedia of mental health. San Diego:
Academic Press, 1998).Beck AT. Thinking and depression: II theory and
therapy. Arch Gen Psychiatry. 1964;10:561-71.
Bandura, A. (2006). Guide for constructing self-efficacy scales. In Pajares & T.
Urdan (Eds.),
“
Adolescence and education
”.
Self-efficacy beliefs of
adolescents. Vol. 5: (pp. 307-337). Greenwich: Information Age Publishing.
Beck AT. (1976). Cognitive therapy and the emotional disorders. New York:
International Universities Press.
Beck, J. S. (2011). Cognitive behavior therapy: basics and beyond. 2nd ed. New
York: Guilford.
Bush, John Winston. (2003). Cognitive behavioral therapy: the basics. [Online].
Tersedia: http://cognitivetherapy.com/basics.html.
Clark, D.A., & Beck, A.T. (2010). Cognitive therapy of anxiety disorders: science
and practice. New York, NY: Guilford Press.
Daane, C.J., Judy, G., & Tina, S. (1986). “
Mathematics anxiety and learning
styles: what is the relationship in the elementary pre service teachers?
”
School Science & Mathematics: 84-88.
(32)
74
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hall, R. J. & Hughes, J. N. (1989). Cognitive behavioral approaches in the
schools: A comprehensive handbook. New York: The Guilford press.
Hellum-Alexander, A. (2010). Effective teaching strategies for alleviating math
anxiety and increasing self-efficacy in secondary students. [Online]
Tersedia: http://www.jarwancenter.com/download/english_books/university
__dissertations/.
Hidayat, Asep Syarif. (2010). Pokok pokok pengajaran matematika. Tersedia:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19580
4011985031-ASEP_SYARIF_HIDAYAT/Pokok-2_peng_mat.pdf
.
Horner, R
., et al. (2005). “
The use of single-subject research to identify.
evidence-based practice in special education
”.
In Council for Exceptional Childern,
Vol. 71. Na. 2. pp. 165-179.E
Sunanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H. (2006). Pengantar penelitian
dengan subjek tunggal. CRICED Univercity of Tsukuba.
Kumar, G. V. & Sebastian, L. (2011).
“
Impact of CBT on self-efficacy and
academic achievement in adolescent’s students”
. Journal of the Indian
academy of applied psychology. Vol.37, Special issue, 134-139.
Liza, S. (2010). Effectiveness of cognitive behavior therapy on self-efficacy
among high school students. A submitted thesis for doctorate degree in
psychology. Department of psychology. University of Mysore, India.
Luszczynska, A., Mohamed, N. E., & Schwarzer, R. (2005). “
Self-Efficacy and
social support predict benefit finding 12 months after cancer surgery: The
mediating role of coping strategies
”.
Psychology, Health & Medicine. 10,
365-375.
Lusby, Blair.(2009). Increasing student's self-efficacy in mathematics. [Online]
Tersedia
dalam:
http://www.smcm.edu/educationstudies/pdf/rising-tide/
volume-5/lusby.pdf.
Matson, J. L., & Ollendick, T. H. (1988). Enhancing children's social skills:
assessment and training. London: Pergamon Press.
Maddux, J. E., & Volkmann, J. R. (2000). Self-efficacy and self-regulation. In R.
Hoyle (Ed.), Handbook of personality and self-regulation. New York:
Wiley-Blackwell.
McLeod, John. (2006). Pengantar konseling: teori dan studi kasus. Alih bahasa
oleh A.K. Anwar. Jakarta: Kencana.
(33)
75
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Moma, L (2014). Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis,
Self-Efficacy dan Soft Skills Siswa SMP melalui Pembelajaran generative.
Disertasi SPS UPI : Tidak dipublikasikan.
NACBT.
(2007).
Cognitive-behavioral
therapy.
[Online].
Tersedia:
http://www.nacbt.org/ whatiscbt.htm [5 Januari 2007].
Oemarjoedi, A. Kasandra. (2003). Pendekatan cognitive behavior dalam
psikoterapi. Jakarta: Kreativ Media.
Ormrod, Jeanne E. (2006). Educational psychology: Developing learners 5th
Edition. Ohio: Pearson.
Pajares, F., & Miller, M. D. (1995).
“
Mathematics self-efficacy and mathematics
outcomes: The need for specificity of assessment
”
. Journal of Counseling
Psychology, 42, 190-198.
Prochaksa, J.O., & DiClemente, C.C. (1992). The transtheoretical approach. In
J. Norcross & M. Goldfried (Eds.), Handbook of Psychotherapy
Integration. New York: Brunner.
Priatna, Nanang. (2008). Karakteristik Matematika. [Online] Tersedia di:
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19630
3311988031-NANANG_PRIATNA/Karakteristik_Matematika.pdf.
Sabandar, J. (2009). Berpikir Reflektif. Tersedia: http://math.sps.upi.edu/wp-
content/uploads/2009/11/Berpikr-Reflektif.pdf.
Sabandar, J. (2009). Thinking classroom dalam Pembelajaran Matematika di.
Sekolah. [Online] http:// file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._
MATEMATIKA/194705241981031/JOZUA_SABANDAR/KUMPULAN_
MAKALAH_DAN_JURNAL/Thinking-Classroom-dalam-Pembelajaran-Matematika-di-Sekolah.pdf.
Schunck, D.H. (1995). Self-Efficacy and education and instruction. In J.E.
Maddux (Ed,.), Self-Efficacy, adaptation, and adjusment: Theory, research,
and application. New York: Plenum.
Schoenfeld. (1992). Learning to think mathematically: Problem solving,
metacognition, and sense making in mathematics. Dalam Grouws, Douglas
A (Eds.), Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning.
New York: Macmillan Publishing Company.
Tall, D. (2002). Curriculum design in advanced mathematical learning. Dalam
Advanced mathematical thinking. Kluwer Academic Publisher. Introducing
The Thinking Classroom. [Online]. Tersedia di
Error! Hyperlink reference not valid..
(34)
76
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tansil, S., Aditomo, A., & Tjahjono, E. (2009) Reflected appraisals dan
mathematics academic self-efficacy pada Siswa SMA. Anima. Indonesian
Psychological Journal. Vol. 24, No. 2, 183-188.
Undang-Undang. (2003). Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tim
Direktorat Pembinaan Akademik.
(1)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Kesimpulan
Konsekuensi psikologis dari lemahnya self-efficacy pada matematika adalah munculnya sikap negatif yang mengarah kepada motivasi yang rendah dan apatis pada pelajaran matematika. Self-efficacy mempengaruhi pilihan orang dalam membuat dan menjalankan tindakan yang mereka kejar. Individu cenderung berkonsentrasi dalam tugas- tugas yang mereka rasakan mampu dan percaya dapat menyelesaikannya serta menghindari tugas-tugas yang tidak dapat mereka kerjakan. Mengubah self-efficacy berarti mengubah pola pikir. Oleh karena itu, tanpa meningkatkan dan mengandalkan pembelajaran matematika yang berkualitas yang menuntun siswa untuk berpikir, akan sangat sulit mencapai kemampuan berpikir.
Intervensi konseling cognitive behavioral pada penelitian, terbukti efektif untuk meningkatkan self-effacacy siswa pada pelajaran matematika. Siswa yang diberikan konseling cognitive behavioral mengalami peningkatan skor self-efficacy pada pelajaran matematika yang terlihat dari perbandingan skor rata-rata baseline dan skor intervensi yang digambarkan dalam bentuk grafik pada masing-masing subjek penelitian. Temuan hasil penelitian menunjukkan peningkatan skor self-effacacy pada pelajaran matematika. Konseli RW mengalami peningkatan sebesar 10 poin, konseli AL sebesar 10,4 poin, dan konseli RN sebesar 12 poin.
Pengalaman pada sesi konseling telah memberikan kesempatan kepada konseli untuk tidak menghindari masalah melainkan memikirkan cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga muncul keyakinan pada diri konseli akan kemampuannya menyelesaikan permasalahan.
(2)
72
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil penelitian, direkomendasikan hal-hal sebagai berikut: 1. Bagi Guru BK
Hasil penelitian menunjukkan, konseling cognitive behavioral efektif untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran matematika. Dengan demikian, teknik konseling cognitive behavioral diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif bagi guru BK untuk meningkatkan self-efficacy dan performa siswa pada pelajaran matematika di SMA.
2. Bagi Guru Pelajaran Matematika
Hasil penelitian menunjukkan konseling cognitive behavioral memiliki kaitan yang erat dengan self-efficacy siswa. Implikasi bagi guru pelajaran matematika yaitu perlunya memperhatikan cara pandang siswa terhadap pelajaran matematika, sehingga dapat menunjukkan performance guru dalam mengajar (berempati terhadap kesulitan belajar siswa, mendorong siswa untuk berusaha dengan berbagai teknik belajar, menggunakan metode yang lebih tepat untuk mengubah pandangan siswa lebih positif pada pelajaran matematika, dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa akan kemampuannya untuk balajar dan berprestasi pada pelajaran matematika).
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan penelitian ini menjadi data yang berguna untuk mengkaji lebih mendalam terkait efektivitas konseling cognitive behavioral untuk meningkatkan self-efficacy siswa pada pelajaran yang lain. Selain itu peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat memperluas subjek penelitian dan tidak hanya pada jenjang SMA, melainkan SMP dan SD, serta menguji efektivitas konseling cognitive behavioral dalam setting kelompok.
(3)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Alwisol. (2010), Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.
Alwisol. (2009). Psikologi kepribadian. edisi revisi. Malang: UMM Press.
Auliya, Risma Nurul. (2013). Pengaruh model pembelajaran kooperative tipe CRH( Course, Review, Hurray) terhadap kemampuan pemahaman matematis dan kecemasan siswa SMP. Universitas Pendidikan Indonesia. Repository.UPI.edu.
Bandura, Albert. (1997). Self-efficacy: the exercise of control. New York: Freeman.
Bandura, A., Barbaranelli, C., Caprara, G. V., & Pastorelli, C. (1996). “Multifaceted impact of self-efficacy beliefs on academic functioning child development”. Volume 67, Issue 3, pages 1206–1222.
Bandura, A. (1994). Self-efficacy. In V. S. Ramachaudran (Ed.), “Encyclopedia
of human behavior”. (Vol. 4, pp. 71-81). New York: Academic Press. (Reprinted in H. Friedman [Ed.], Encyclopedia of mental health. San Diego: Academic Press, 1998).Beck AT. Thinking and depression: II theory and therapy. Arch Gen Psychiatry. 1964;10:561-71.
Bandura, A. (2006). Guide for constructing self-efficacy scales. In Pajares & T. Urdan (Eds.), “Adolescence and education”. Self-efficacy beliefs of adolescents. Vol. 5: (pp. 307-337). Greenwich: Information Age Publishing. Beck AT. (1976). Cognitive therapy and the emotional disorders. New York:
International Universities Press.
Beck, J. S. (2011). Cognitive behavior therapy: basics and beyond. 2nd ed. New York: Guilford.
Bush, John Winston. (2003). Cognitive behavioral therapy: the basics. [Online]. Tersedia: http://cognitivetherapy.com/basics.html.
Clark, D.A., & Beck, A.T. (2010). Cognitive therapy of anxiety disorders: science and practice. New York, NY: Guilford Press.
Daane, C.J., Judy, G., & Tina, S. (1986). “Mathematics anxiety and learning styles: what is the relationship in the elementary pre service teachers?” School Science & Mathematics: 84-88.
(4)
74
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hall, R. J. & Hughes, J. N. (1989). Cognitive behavioral approaches in the schools: A comprehensive handbook. New York: The Guilford press.
Hellum-Alexander, A. (2010). Effective teaching strategies for alleviating math anxiety and increasing self-efficacy in secondary students. [Online] Tersedia: http://www.jarwancenter.com/download/english_books/university __dissertations/.
Hidayat, Asep Syarif. (2010). Pokok pokok pengajaran matematika. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19580 4011985031-ASEP_SYARIF_HIDAYAT/Pokok-2_peng_mat.pdf.
Horner, R., et al. (2005). “The use of single-subject research to identify. evidence-based practice in special education”. In Council for Exceptional Childern, Vol. 71. Na. 2. pp. 165-179.E
Sunanto, J., Takeuchi, K., & Nakata, H. (2006). Pengantar penelitian dengan subjek tunggal. CRICED Univercity of Tsukuba.
Kumar, G. V. & Sebastian, L. (2011). “Impact of CBT on self-efficacy and academic achievement in adolescent’s students”. Journal of the Indian academy of applied psychology. Vol.37, Special issue, 134-139.
Liza, S. (2010). Effectiveness of cognitive behavior therapy on self-efficacy among high school students. A submitted thesis for doctorate degree in psychology. Department of psychology. University of Mysore, India.
Luszczynska, A., Mohamed, N. E., & Schwarzer, R. (2005). “Self-Efficacy and social support predict benefit finding 12 months after cancer surgery: The mediating role of coping strategies”. Psychology, Health & Medicine. 10, 365-375.
Lusby, Blair.(2009). Increasing student's self-efficacy in mathematics. [Online] Tersedia dalam: http://www.smcm.edu/educationstudies/pdf/rising-tide/ volume-5/lusby.pdf.
Matson, J. L., & Ollendick, T. H. (1988). Enhancing children's social skills: assessment and training. London: Pergamon Press.
Maddux, J. E., & Volkmann, J. R. (2000). Self-efficacy and self-regulation. In R. Hoyle (Ed.), Handbook of personality and self-regulation. New York: Wiley-Blackwell.
McLeod, John. (2006). Pengantar konseling: teori dan studi kasus. Alih bahasa oleh A.K. Anwar. Jakarta: Kencana.
(5)
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Moma, L (2014). Peningkatan Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis, Self-Efficacy dan Soft Skills Siswa SMP melalui Pembelajaran generative. Disertasi SPS UPI : Tidak dipublikasikan.
NACBT. (2007). Cognitive-behavioral therapy. [Online]. Tersedia: http://www.nacbt.org/ whatiscbt.htm [5 Januari 2007].
Oemarjoedi, A. Kasandra. (2003). Pendekatan cognitive behavior dalam psikoterapi. Jakarta: Kreativ Media.
Ormrod, Jeanne E. (2006). Educational psychology: Developing learners 5th Edition. Ohio: Pearson.
Pajares, F., & Miller, M. D. (1995). “Mathematics self-efficacy and mathematics outcomes: The need for specificity of assessment”. Journal of Counseling Psychology, 42, 190-198.
Prochaksa, J.O., & DiClemente, C.C. (1992). The transtheoretical approach. In J. Norcross & M. Goldfried (Eds.), Handbook of Psychotherapy Integration. New York: Brunner.
Priatna, Nanang. (2008). Karakteristik Matematika. [Online] Tersedia di: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/19630 3311988031-NANANG_PRIATNA/Karakteristik_Matematika.pdf.
Sabandar, J. (2009). Berpikir Reflektif. Tersedia: http://math.sps.upi.edu/wp- content/uploads/2009/11/Berpikr-Reflektif.pdf.
Sabandar, J. (2009). Thinking classroom dalam Pembelajaran Matematika di. Sekolah. [Online] http:// file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._ MATEMATIKA/194705241981031/JOZUA_SABANDAR/KUMPULAN_ MAKALAH_DAN_JURNAL/Thinking-Classroom-dalam-Pembelajaran-Matematika-di-Sekolah.pdf.
Schunck, D.H. (1995). Self-Efficacy and education and instruction. In J.E. Maddux (Ed,.), Self-Efficacy, adaptation, and adjusment: Theory, research, and application. New York: Plenum.
Schoenfeld. (1992). Learning to think mathematically: Problem solving, metacognition, and sense making in mathematics. Dalam Grouws, Douglas A (Eds.), Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning. New York: Macmillan Publishing Company.
Tall, D. (2002). Curriculum design in advanced mathematical learning. Dalam Advanced mathematical thinking. Kluwer Academic Publisher. Introducing The Thinking Classroom. [Online]. Tersedia di Error! Hyperlink reference not valid..
(6)
76
Sopiyah, 2014
Efektivitas Teknik Konseling Cognitive Behavioral Untuk Meningkatkan Self-Efficacy Siswa Pada Pelajaran Matematika
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tansil, S., Aditomo, A., & Tjahjono, E. (2009) Reflected appraisals dan mathematics academic self-efficacy pada Siswa SMA. Anima. Indonesian Psychological Journal. Vol. 24, No. 2, 183-188.
Undang-Undang. (2003). Nomor 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tim Direktorat Pembinaan Akademik.