Pengaruh Harga, Kemasan, Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Teh Botol Sosro (Studi Kasus Pada Rumah Makan Bakso Urat ADS Jl. Setia Budi, Tanjung Rejo, Medan) Chapter III V
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dalam permaslahan asosiatif
adalah penelitian yang berupa untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki
keterkaitan atau hubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel di
pengaruhi oleh variabel lainnya (Juliandi,2013:14).
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada konsumen Rumah Makan Bakso Urat
ADS. yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah konsumen Runah
Man Bkso Urat ADS yang meminum atau yang mengetahui produk Teh Botol
Sosro.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Sugiyono
(2012:115)
mendefinisikan
populasi
sebagai
wilayah
generalisasi yang berisi tentang obyek dan subyek yang memiliki karakteristik dan
kualitas tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk diteliti dan selanjutnya ditarik
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Rumah Makan Bakso
Urat ADS, yang meminum produk Teh Botol Sosro.
3.3.2. Sampel
Sugiyono (2012:116) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari sejumlah
populasi yang mempunyai karakteristik tertentu untuk diteliti. Berbagai metode
dalam penentuan sampel adalah cara yang digunakan untuk meminimalisir
Universitas Sumatera Utara
kesalahan dari sampel pada populasi tersebut. Metode penarikan sampel yang
dipakai adalah sampling insidental, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/
insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, jika
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Karena
jumlah dari konsumen Rumah Makan Bakso Urat ADS belum teridentifikasi
jumlahnya. Sehingga untuk menentukan jumlah sampel,digunakan rumus
supramono.
N=
��� (�)(�)
��
Keterangan:
N= jumlah sampel
z� 2 = nilai standar normal yang besarnya trgantung �.
Bila � = 0,05 maka Z= 1,67
bila � = 0,01 maka Z= 1,96
P = estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang di tolerir yaitu 10%
Peneliti memperoleh jumlah sampel dan nilai (p) belum diketahui, maka dapat
digunakan P = 0,5 sehingga jumlah sampel menjadi:
N=
(�,��)� (�,�)(�,�)
�,��
N= 96,04 = 96 orang
3.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok
permasalahan serta tujuan penelitian. Maka dari uraian masalah yang ada, dapat
dimunculkan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut :
Hipotesis 1, dengan kriteria:
Universitas Sumatera Utara
H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 2, dengan kriteria:
H2 : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara kemasan terhadap
keputusan pembelian.
H0 ∶ Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 3, dengan kriteria:
H3 : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara iklan terhadap
keputusan pembelian.
H0 ∶ Tidak terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara iklan terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 4, dengan kriteria:
H4 : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara harga, kemasan dan
iklan terhadap keputusan pembelian.
H0 : Tidak terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara harga, kemasan
dan iklan terhadap keputusan pembelian.
3.5 Variabel penelitian
Variabel penelitian diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah
diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Variabel yang di Teliti
NO
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Indikator
1
Harga
jumlah uang yang dibebankan 1. Harga
(X1)
atas suatu produk atau jasa,
terjangkau
(Sunarto 2004:206)
2. Harga
bersaing
3. Harga
memiliki
kesesuaian
dengan
kualitas
2
Kemasan
(X2)
aktivitas
merancang
memproduksi
wadah
dan 1.Portability
atau 2.Memorable
bungkus suatu produk (Kotler 3.Easy to read
4.Visual
dan keller, 2013:27).
Protection
3
Iklan
semua bentuk terbayar atas 1.ikan yang
(X3)
presentasi
nonpribadi
dan
menarik
promosi ide, barang, oleh jasa 2. kandungan
oleh sponsor yang jelas, (Kotler pesan iklan
dan Keller 2013:202)
3. informasi
yang
disampaikan
Universitas Sumatera Utara
4
Keputusan pembelian proses
(Y)
pengintegrasian
yang 1. mengenali
mengombinasikan pengetahuan
kebutuhan
untuk mengevaluasi dua prilaku 2. pencarian
alternative
atau
lebih,
dan
memilih salah satu diantaranya,
informasi &
evaluasi
Peter dan Olson pada (Sangadji 3.keputusan
membeli
& Sopiah, 2013:332)
4. perilaku
pasca
pembelian
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Semua variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono, 2012:
132). Oleh karena itu, peneliti menggunakan kuisioner untuk memperoleh data
penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan acuan untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2012: 133). Setiap pernyataan maupun pertanyaan diukur dengan
skala penilaian Likert yang memiliki lima tingkat preferensi jawaban yang
masing-masing diberi bobot 1-5 dengan rincian sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi bobot/ skor 5
2. Setuju diberi bobot/ skor 4
Universitas Sumatera Utara
3. Netral diberi bobot/ skor 3
4. Tidak setuju diberi bobot/skor 2
5. Sangat tidak setuju diberi bobot/skor 1
Responden dalam pengisian kuisioner diharuskan memilih salah satu dari
kelima pilihan alternatif jawaban yang tersedia. Bobot atau skor akan dijumlahkan
menjadi nilai total. Dimana nilai total yang besar menunjukkan pengaruh yang
positif terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.
3.7 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari
responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara
memberikan daftar pertanyaan (kuisioner) dan melakukan wawancara.
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data atau informasi yang diperoleh melalui jurnal, skripsi,
majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Pengumpulan data dilakukan dengan cara, memberikan daftar pertanyaan
kepada responden terpilih, mengenai elemen-elemen harga, kemasan, iklan,
dan keputusan pembelian.
b. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan data dari buku-buku dan
literatur yang berhubungan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari angket atau
kuesioner yang diteliti. Kebenaran yang dimaksud adalah kuesioner dan angket
mewakili apa yang akan diteliti yang sesuai dengan tujuan penelitian.Uji
reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan konsistensi dan stabilitas pengukuran.
3.10 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan :
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang
dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi
terhadap data yang meliputi :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Umar, 2014:48). Untuk menguji
apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat
dilakukan dengan metode sebagai berikut :
a. Pendekatan Grafik
Pendekatan grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari
Universitas Sumatera Utara
diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
b. Pendekatan Histogram
Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal, kurva
normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah
bahwa : mean, mode, dan median pada tempat yang sama. Jika ketiga tendensi
sentral tersebut terletak tidak pada satu tempat maka berarti bahwa kurva juling ke
kiri atau ke kanan.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya hubungan linear
yang sempurna atau eksak di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi
(Umar, 2014:48). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan
dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas
dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat
pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya.
Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat
dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas.
Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1,
maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem
multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Umar (2014:48), adanya varians variabel independen adalah
konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji
dengan menggunakan uji Gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadinya heteroskedastisitas.
Jika probabilitas
signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% dapat
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
b. Metode Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS Versi 20.0 for Windows.
Bentuk perumusannya sebagai berikut :
Y = a + �� �� +�� �� +�� �� + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b1 …3 = Standar koefisien regresi
X1 = skor indikator Harga
X2 = Skor indikator Kemasan
X3 = Skor indikator Iklan
e = Error terms
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan
dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Serempak (Uji F)
Untuk membuktikan bahwa setiap variabel bebas (Xi) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara serentak.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
Ho : bi = 0, artinya jika tidak terdapat pengaruh bi terhadap keputusan pembelian
minuman Teh Botol Sosro.
Ho : bi≠ 0, artinya terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian minuman
Teh Botol Sosro.
Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %.
a) Ho diterima jika �ℎ����� 0,60)
maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
3.
Iklan (X3)
Hasil uji reliabilitas untuk iklan (X3) dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.38
Uji Reliabilitas Iklan (X3)
Cronbach's
N of Items
Alpha
,833
6
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017
Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,833. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,833 > 0,60)
maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
4. Keputusan Pembelian (Y)
Hasil uji reliabilitas untuk keputusan pembelian (Y) dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.39
Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Cronbach's
N of Items
Alpha
,792
5
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017
Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,792. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,792 > 0,60)
maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
4.4 Metode Analisis Data
4.4.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik, terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas.
1. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan
normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah
kurva histogram dan normal p –p plot yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3
Histogram
Grafik kurva histogram pada gambar 4.3 memperlihatkan bentuk kurva simetris
atau tidak condong kekiri atau kekanan dan membentuk pola lonceng, ini
menunjukkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.
Sementara hasil grafik normal p –p plot dapat dilihat pada gambar berikut :
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Gambar 4.4
Normal P – Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini berarti data
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolinearitas menunjukkan apakah ada korelasi diantara
variabel independen. Pengujian adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance value berada di atas 0,1 dan variance inflation factor atau nilai VIF
Universitas Sumatera Utara
masing-masing
variabel
independen
berada
di
bawah
10.
Hasil
uji
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.40
Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
Harga
,693
1,443
Kemasan
,501
1,995
Iklan
,503
1,989
1
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Hasil uji multikoliniearitas pada tabel 4.40 menunjukkan bahwa pada
variabel independen harga, kemasan dan iklan nilai tolerance yang di dapat berada
di atas 0, dan nilai VIF berada di bawah 10, maka diperoleh kesimpulan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah ada korelasi
antara variabel independen dengan nilai data. Deteksi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola
khusus maka model terdapat heteroskedastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil grafik tersebut adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Gambar 4.5
Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.5 dapat dilihat titiktitik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka Nol pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh variabel harga,
kemasan dan iklan terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro.
Tabel 4.41
Hasil Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
-,883
2,235
Harga
,162
,128
Kemasan
,044
Iklan
,594
Beta
-,395
,694
,107
1,263
,010
,060
,074
,738
,033
,095
,622
6,252
,000
1
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.41 dapat dibuat persamaan
sebagai berikut:
Y = -,883+ 0,162 X1 + 0,044 X2 + 0,594 X3 + e
a.
Konstanta (a) = -,883. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika variabel
harga (X1), kemasan (X2), dan iklan (X3) adalah 0, maka keputusan
pembelian (Y) terhadap minuman Teh Botol Sosro pada RM Bakso Urat
ADS tetap ada sebesar -,883 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Harga (X1) = 0,162, Ini menunjukkan bahwa harga (X1) berpengaruh secara
positif terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro atau dengan
kata lain apabila harga naik satu satuan maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,162 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
c. kemasan (X2) = 0,044 Ini menunjukkan bahwa kemasan (X2) berpengaruh
secara positif terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro atau
dengan kata lain apabila variabel kemasan naik satu satuan maka keputusan
pembelian akan meningkat sebesar 0,044 dengan asumsi variabel lainnya
tetap.
d. Iklan (X3) = 0,594 Ini menunjukkan bahwa iklan (X3) berpengaruh secara
positif terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro atau dengan
kata lain apabila variabel iklan naik satu satuan maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,594 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan
dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Serempak ( Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari harga,
kemasan dan iklan yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian.
a. Model Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : b1,b2,b3 = 0,artinya variabel bebas yang terdiri dari : harga, kemasan, dan
iklan secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Ha : b1,b2,b3 ≠ 0 , artinya variabel bebas yang terdiri dari : harga, kemasan, dan
iklan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
b. Ftabel dapat dilihat pada α = 0,5. F tabel = 2,70
Mencari Fhitung dengan menggunakan Tabel Anova sebagai hasil pengolahan
data SPSS , dapat dilihat pada Tabel 4.42berikut :
Tabel 4.42
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
522,604
3
174,201
Residual
442,021
92
4,805
Total
964,625
95
F
36,257
Sig.
,000b
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, Kemasan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Fhitung =
mean sguare regression
mean squae residual
=
174,201
4,805
= 36,25
Hasil uji simultan dapat dilihat pada F hitung sebesar 36,25 dengan sig. 0,000,
karena sig. yang didapat < α = 0,05, Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari variabel harga (X1), kemasan (X2), iklan (X3), secara serentak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan
pembelian (Y) minuman Teh Botol Sosro RM Bakso Urat ADS Jl Setia Budi,
Medan.
2. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji hipotesis adanya pengaruh yang signifikan
antara harga, kemasan dan iklan terhadap keputusan pembelian minuman Teh
Botol Sosro secara parsial pada tingkat signifikansi α = 0,05.
Ho diterima jika thitung < ttabel pada α =5%
Ho ditolak jika thitung >ttabel pada α =5%
Nilai ttabel dapat dilihat pada α =5% yang diperoleh dari n-k
n= jumlah sampel yaitu 96
k= jumlah variabel yang digunakan yaitu 4
maka nilai ttabel 5% (92) adalah 1,98
hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.43
Hasil Uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
-,883
2,235
Harga
,162
,128
Kemasan
,044
Iklan
,594
Beta
-,395
,694
,107
1,263
,010
,060
,074
,738
,033
,095
,622
6,252
,000
1
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji secara parsial adalah sebagai berikut :
a. Harga (X1), didapat t hitung = 1,263 < t tabel = 1,98 dengan sig. 0,010, karena
sig. > α = 0,05, maka Variabel harga (X1) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian artinya jika harga ditingkatkan sebesar
satu satuan (unit) maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,162
satuan (unit).
b. Kemasan (X2), didapat t hitung = 0,738 < t tabel = 1,98 dengan sig. 0,033,
karena sig. > α = 0,05, maka Variabel kemasan (X2) berpengaruh secara positif
dan k signifikan terhadap keputusan pembelian artinya jika kemasan ditingkatkan
sebesar satu satuan (unit) maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar
0,044 satuan (unit).
c. Iklan (X3), didapat t hitung = 6,252 > t tabel =1,98 dengan sig. 0,000, karena
sig. < α = 0,05, maka Variabel iklan (X3) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian artinya jika kemasan ditingkatkan
sebesar satu satuan (unit) maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar
0,594 satuan (unit).
3. Koefisien Determinasin (�� )
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan harga, merek dan
kemasan dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Tabel 4.44
Pengujian Koefisien Determinasi ��
Model Summaryb
Model
1
R
,736a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,542
,527
2,192
a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, Kemasan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Hasil koefesien determinasi dapat dilihat pada adjusted R Square = 0,527
yang artinya besarnya harga, kemasan dan iklan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian adalah sebesar 52,7%. sementara sisanya sebesar 47,3% keputusan
pembelian dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diangkat dalam penelitian ini.
Sementara
dari
hasil
korelasi
parsial
memperlihatkan
harga
mampu
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,162, sedangkan kemasan mampu
mempengaruhi
keputusan
pembelian
sebesar
0,044
dan
iklan
mampu
mempengaruhi keputusan pembelian
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Bentuk penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dalam permaslahan asosiatif
adalah penelitian yang berupa untuk mengkaji bagaimana suatu variabel memiliki
keterkaitan atau hubungan dengan variabel lain, atau apakah suatu variabel di
pengaruhi oleh variabel lainnya (Juliandi,2013:14).
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada konsumen Rumah Makan Bakso Urat
ADS. yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah konsumen Runah
Man Bkso Urat ADS yang meminum atau yang mengetahui produk Teh Botol
Sosro.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Sugiyono
(2012:115)
mendefinisikan
populasi
sebagai
wilayah
generalisasi yang berisi tentang obyek dan subyek yang memiliki karakteristik dan
kualitas tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk diteliti dan selanjutnya ditarik
kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Rumah Makan Bakso
Urat ADS, yang meminum produk Teh Botol Sosro.
3.3.2. Sampel
Sugiyono (2012:116) mendefinisikan sampel sebagai bagian dari sejumlah
populasi yang mempunyai karakteristik tertentu untuk diteliti. Berbagai metode
dalam penentuan sampel adalah cara yang digunakan untuk meminimalisir
Universitas Sumatera Utara
kesalahan dari sampel pada populasi tersebut. Metode penarikan sampel yang
dipakai adalah sampling insidental, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/
insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, jika
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Karena
jumlah dari konsumen Rumah Makan Bakso Urat ADS belum teridentifikasi
jumlahnya. Sehingga untuk menentukan jumlah sampel,digunakan rumus
supramono.
N=
��� (�)(�)
��
Keterangan:
N= jumlah sampel
z� 2 = nilai standar normal yang besarnya trgantung �.
Bila � = 0,05 maka Z= 1,67
bila � = 0,01 maka Z= 1,96
P = estimasi proporsi populasi
q = 1-p
d = penyimpangan yang di tolerir yaitu 10%
Peneliti memperoleh jumlah sampel dan nilai (p) belum diketahui, maka dapat
digunakan P = 0,5 sehingga jumlah sampel menjadi:
N=
(�,��)� (�,�)(�,�)
�,��
N= 96,04 = 96 orang
3.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan pedoman dalam pokok
permasalahan serta tujuan penelitian. Maka dari uraian masalah yang ada, dapat
dimunculkan suatu hipotesis penelitian sebagai berikut :
Hipotesis 1, dengan kriteria:
Universitas Sumatera Utara
H1 : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 2, dengan kriteria:
H2 : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara kemasan terhadap
keputusan pembelian.
H0 ∶ Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 3, dengan kriteria:
H3 : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara iklan terhadap
keputusan pembelian.
H0 ∶ Tidak terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara iklan terhadap
keputusan pembelian.
Hipotesis 4, dengan kriteria:
H4 : Terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara harga, kemasan dan
iklan terhadap keputusan pembelian.
H0 : Tidak terdapat Pengaruh positif dan signifikan antara harga, kemasan
dan iklan terhadap keputusan pembelian.
3.5 Variabel penelitian
Variabel penelitian diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah
diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1
Variabel yang di Teliti
NO
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Indikator
1
Harga
jumlah uang yang dibebankan 1. Harga
(X1)
atas suatu produk atau jasa,
terjangkau
(Sunarto 2004:206)
2. Harga
bersaing
3. Harga
memiliki
kesesuaian
dengan
kualitas
2
Kemasan
(X2)
aktivitas
merancang
memproduksi
wadah
dan 1.Portability
atau 2.Memorable
bungkus suatu produk (Kotler 3.Easy to read
4.Visual
dan keller, 2013:27).
Protection
3
Iklan
semua bentuk terbayar atas 1.ikan yang
(X3)
presentasi
nonpribadi
dan
menarik
promosi ide, barang, oleh jasa 2. kandungan
oleh sponsor yang jelas, (Kotler pesan iklan
dan Keller 2013:202)
3. informasi
yang
disampaikan
Universitas Sumatera Utara
4
Keputusan pembelian proses
(Y)
pengintegrasian
yang 1. mengenali
mengombinasikan pengetahuan
kebutuhan
untuk mengevaluasi dua prilaku 2. pencarian
alternative
atau
lebih,
dan
memilih salah satu diantaranya,
informasi &
evaluasi
Peter dan Olson pada (Sangadji 3.keputusan
membeli
& Sopiah, 2013:332)
4. perilaku
pasca
pembelian
3.6 Skala Pengukuran Variabel
Semua variabel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono, 2012:
132). Oleh karena itu, peneliti menggunakan kuisioner untuk memperoleh data
penelitian. Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan acuan untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono, 2012: 133). Setiap pernyataan maupun pertanyaan diukur dengan
skala penilaian Likert yang memiliki lima tingkat preferensi jawaban yang
masing-masing diberi bobot 1-5 dengan rincian sebagai berikut:
1. Sangat setuju diberi bobot/ skor 5
2. Setuju diberi bobot/ skor 4
Universitas Sumatera Utara
3. Netral diberi bobot/ skor 3
4. Tidak setuju diberi bobot/skor 2
5. Sangat tidak setuju diberi bobot/skor 1
Responden dalam pengisian kuisioner diharuskan memilih salah satu dari
kelima pilihan alternatif jawaban yang tersedia. Bobot atau skor akan dijumlahkan
menjadi nilai total. Dimana nilai total yang besar menunjukkan pengaruh yang
positif terhadap variabel dependen, yaitu keputusan pembelian.
3.7 Sumber Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung oleh penulis dari
responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara
memberikan daftar pertanyaan (kuisioner) dan melakukan wawancara.
b. Data Sekunder
Data skunder adalah data atau informasi yang diperoleh melalui jurnal, skripsi,
majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
a. Kuisioner
Pengumpulan data dilakukan dengan cara, memberikan daftar pertanyaan
kepada responden terpilih, mengenai elemen-elemen harga, kemasan, iklan,
dan keputusan pembelian.
b. Studi Pustaka
Yaitu pengumpulan data dengan menggunakan data dari buku-buku dan
literatur yang berhubungan dengan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui kebenaran dari angket atau
kuesioner yang diteliti. Kebenaran yang dimaksud adalah kuesioner dan angket
mewakili apa yang akan diteliti yang sesuai dengan tujuan penelitian.Uji
reliabilitas bertujuan untuk menunjukkan konsistensi dan stabilitas pengukuran.
3.10 Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan :
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang
dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi
terhadap data yang meliputi :
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal (Umar, 2014:48). Untuk menguji
apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat
dilakukan dengan metode sebagai berikut :
a. Pendekatan Grafik
Pendekatan grafik yang handal adalah dengan melihat normal probability plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi
normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan
dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari
Universitas Sumatera Utara
diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas.
b. Pendekatan Histogram
Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal, kurva
normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah
bahwa : mean, mode, dan median pada tempat yang sama. Jika ketiga tendensi
sentral tersebut terletak tidak pada satu tempat maka berarti bahwa kurva juling ke
kiri atau ke kanan.
2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya hubungan linear
yang sempurna atau eksak di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi
(Umar, 2014:48). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem
multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independent. Uji multikolinearitas pada penelitian dilakukan
dengan matriks korelasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas
dilakukan dengan meperhatikan nilai matriks korelasi yang dihasilkan pada saat
pengolahan data serta nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance-nya.
Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat
dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas.
Kemudian apabila nilai VIF berada dibawah 10 dan nilai Tolerance mendekati 1,
maka diambil kesimpulan bahwa model regresi tersebut tidak terdapat problem
multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Umar (2014:48), adanya varians variabel independen adalah
konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji
dengan menggunakan uji Gletser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadinya heteroskedastisitas.
Jika probabilitas
signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% dapat
disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.
b. Metode Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda dalam penelitian ini menggunakan
bantuan aplikasi software SPSS Versi 20.0 for Windows.
Bentuk perumusannya sebagai berikut :
Y = a + �� �� +�� �� +�� �� + e
Keterangan :
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b1 …3 = Standar koefisien regresi
X1 = skor indikator Harga
X2 = Skor indikator Kemasan
X3 = Skor indikator Iklan
e = Error terms
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan
dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Serempak (Uji F)
Untuk membuktikan bahwa setiap variabel bebas (Xi) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Yi) secara serentak.
Kriteria pengujian sebagai berikut :
Ho : bi = 0, artinya jika tidak terdapat pengaruh bi terhadap keputusan pembelian
minuman Teh Botol Sosro.
Ho : bi≠ 0, artinya terdapat pengaruh terhadap keputusan pembelian minuman
Teh Botol Sosro.
Kriteria pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan sebesar 5 %.
a) Ho diterima jika �ℎ����� 0,60)
maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
3.
Iklan (X3)
Hasil uji reliabilitas untuk iklan (X3) dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.38
Uji Reliabilitas Iklan (X3)
Cronbach's
N of Items
Alpha
,833
6
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017
Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,833. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,833 > 0,60)
maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
4. Keputusan Pembelian (Y)
Hasil uji reliabilitas untuk keputusan pembelian (Y) dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.39
Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian (Y)
Cronbach's
N of Items
Alpha
,792
5
Sumber: Hasil Pengolahan Data,2017
Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,792. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,792 > 0,60)
maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
4.4 Metode Analisis Data
4.4.1 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik, terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji
heteroskedastisitas.
1. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan
normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah
kurva histogram dan normal p –p plot yang hasilnya dapat dilihat sebagai berikut.
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3
Histogram
Grafik kurva histogram pada gambar 4.3 memperlihatkan bentuk kurva simetris
atau tidak condong kekiri atau kekanan dan membentuk pola lonceng, ini
menunjukkan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal.
Sementara hasil grafik normal p –p plot dapat dilihat pada gambar berikut :
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Gambar 4.4
Normal P – Plot of Regression Standardized Residual
Pada Gambar 4.4 tersebut dapat dilihat bahwa data-data (titik-titik) menyebar
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini berarti data
berdistribusi normal.
2. Uji Multikolonieritas
Pengujian multikolinearitas menunjukkan apakah ada korelasi diantara
variabel independen. Pengujian adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
tolerance value berada di atas 0,1 dan variance inflation factor atau nilai VIF
Universitas Sumatera Utara
masing-masing
variabel
independen
berada
di
bawah
10.
Hasil
uji
multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.40
Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
(Constant)
Harga
,693
1,443
Kemasan
,501
1,995
Iklan
,503
1,989
1
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Hasil uji multikoliniearitas pada tabel 4.40 menunjukkan bahwa pada
variabel independen harga, kemasan dan iklan nilai tolerance yang di dapat berada
di atas 0, dan nilai VIF berada di bawah 10, maka diperoleh kesimpulan bahwa
tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah ada korelasi
antara variabel independen dengan nilai data. Deteksi ada tidaknya masalah
heteroskedastisitas adalah dengan media grafik, apabila grafik membentuk pola
khusus maka model terdapat heteroskedastisitas. Tetapi, jika tidak ada pola yang
jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil grafik tersebut adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Gambar 4.5
Uji Heterokedastisitas
Dari grafik scatterplot yang disajikan pada Gambar 4.5 dapat dilihat titiktitik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka Nol pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh variabel harga,
kemasan dan iklan terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro.
Tabel 4.41
Hasil Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
T
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
-,883
2,235
Harga
,162
,128
Kemasan
,044
Iklan
,594
Beta
-,395
,694
,107
1,263
,010
,060
,074
,738
,033
,095
,622
6,252
,000
1
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil analisis regresi berganda pada tabel 4.41 dapat dibuat persamaan
sebagai berikut:
Y = -,883+ 0,162 X1 + 0,044 X2 + 0,594 X3 + e
a.
Konstanta (a) = -,883. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika variabel
harga (X1), kemasan (X2), dan iklan (X3) adalah 0, maka keputusan
pembelian (Y) terhadap minuman Teh Botol Sosro pada RM Bakso Urat
ADS tetap ada sebesar -,883 dengan asumsi variabel lain tetap.
b. Harga (X1) = 0,162, Ini menunjukkan bahwa harga (X1) berpengaruh secara
positif terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro atau dengan
kata lain apabila harga naik satu satuan maka keputusan pembelian akan
meningkat sebesar 0,162 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
c. kemasan (X2) = 0,044 Ini menunjukkan bahwa kemasan (X2) berpengaruh
secara positif terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro atau
dengan kata lain apabila variabel kemasan naik satu satuan maka keputusan
pembelian akan meningkat sebesar 0,044 dengan asumsi variabel lainnya
tetap.
d. Iklan (X3) = 0,594 Ini menunjukkan bahwa iklan (X3) berpengaruh secara
positif terhadap keputusan pembelian minuman Teh Botol Sosro atau dengan
kata lain apabila variabel iklan naik satu satuan maka keputusan pembelian
akan meningkat sebesar 0,594 dengan asumsi variabel lainnya tetap.
Model regresi yang sudah memenuhi asumsi-asumsi klasik kemudian akan
dianalisis pengujian hipotesis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Uji Serempak ( Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat apakah variabel bebas yang terdiri dari harga,
kemasan dan iklan yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat yakni Keputusan Pembelian.
a. Model Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : b1,b2,b3 = 0,artinya variabel bebas yang terdiri dari : harga, kemasan, dan
iklan secara serentak tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
Ha : b1,b2,b3 ≠ 0 , artinya variabel bebas yang terdiri dari : harga, kemasan, dan
iklan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.
b. Ftabel dapat dilihat pada α = 0,5. F tabel = 2,70
Mencari Fhitung dengan menggunakan Tabel Anova sebagai hasil pengolahan
data SPSS , dapat dilihat pada Tabel 4.42berikut :
Tabel 4.42
Hasil Uji F
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
522,604
3
174,201
Residual
442,021
92
4,805
Total
964,625
95
F
36,257
Sig.
,000b
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, Kemasan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Fhitung =
mean sguare regression
mean squae residual
=
174,201
4,805
= 36,25
Hasil uji simultan dapat dilihat pada F hitung sebesar 36,25 dengan sig. 0,000,
karena sig. yang didapat < α = 0,05, Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari variabel harga (X1), kemasan (X2), iklan (X3), secara serentak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu keputusan
pembelian (Y) minuman Teh Botol Sosro RM Bakso Urat ADS Jl Setia Budi,
Medan.
2. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji hipotesis adanya pengaruh yang signifikan
antara harga, kemasan dan iklan terhadap keputusan pembelian minuman Teh
Botol Sosro secara parsial pada tingkat signifikansi α = 0,05.
Ho diterima jika thitung < ttabel pada α =5%
Ho ditolak jika thitung >ttabel pada α =5%
Nilai ttabel dapat dilihat pada α =5% yang diperoleh dari n-k
n= jumlah sampel yaitu 96
k= jumlah variabel yang digunakan yaitu 4
maka nilai ttabel 5% (92) adalah 1,98
hasil pengujian hipotesis secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.43
Hasil Uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients
B
(Constant)
Std. Error
-,883
2,235
Harga
,162
,128
Kemasan
,044
Iklan
,594
Beta
-,395
,694
,107
1,263
,010
,060
,074
,738
,033
,095
,622
6,252
,000
1
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji secara parsial adalah sebagai berikut :
a. Harga (X1), didapat t hitung = 1,263 < t tabel = 1,98 dengan sig. 0,010, karena
sig. > α = 0,05, maka Variabel harga (X1) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian artinya jika harga ditingkatkan sebesar
satu satuan (unit) maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,162
satuan (unit).
b. Kemasan (X2), didapat t hitung = 0,738 < t tabel = 1,98 dengan sig. 0,033,
karena sig. > α = 0,05, maka Variabel kemasan (X2) berpengaruh secara positif
dan k signifikan terhadap keputusan pembelian artinya jika kemasan ditingkatkan
sebesar satu satuan (unit) maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar
0,044 satuan (unit).
c. Iklan (X3), didapat t hitung = 6,252 > t tabel =1,98 dengan sig. 0,000, karena
sig. < α = 0,05, maka Variabel iklan (X3) berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian artinya jika kemasan ditingkatkan
sebesar satu satuan (unit) maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar
0,594 satuan (unit).
3. Koefisien Determinasin (�� )
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan harga, merek dan
kemasan dalam mempengaruhi keputusan pembelian.
Tabel 4.44
Pengujian Koefisien Determinasi ��
Model Summaryb
Model
1
R
,736a
R Square
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,542
,527
2,192
a. Predictors: (Constant), Iklan, Harga, Kemasan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (Data Diolah)
Universitas Sumatera Utara
Hasil koefesien determinasi dapat dilihat pada adjusted R Square = 0,527
yang artinya besarnya harga, kemasan dan iklan dalam mempengaruhi keputusan
pembelian adalah sebesar 52,7%. sementara sisanya sebesar 47,3% keputusan
pembelian dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diangkat dalam penelitian ini.
Sementara
dari
hasil
korelasi
parsial
memperlihatkan
harga
mampu
mempengaruhi keputusan pembelian sebesar 0,162, sedangkan kemasan mampu
mempengaruhi
keputusan
pembelian
sebesar
0,044
dan
iklan
mampu
mempengaruhi keputusan pembelian