Pengaruh Motivasi Dan Peran Pemuda Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah (Ukm) Di Kabupaten Batubara

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Usaha

Kecil

Menengah

(UKM)

merupakan

salah

satu

sektor

perekonomian yang penting untuk dicermati. Pelaku UKM adalah para wirausaha

yang terus menjalankan usahanya dengan keterbatasan kemampuan yang dimiliki.
Hasil penelitian di Cina menujukkan pelaku UKM dapat berkembang karena
adanya inisiatif dan dukungan yang kuat dari pemerintah setempat (Chen, 2006),
hal ini juga sama dengan temuan (R. C, Raduan., 2006) di malaysia bahwa
inisiatif pribadi, dukungan orang tua dan pemerintah memiliki peran yang penting
dalam pengembangan UKM.
Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 245 Juta Jiwa (September
2014), tentunya memiliki potensi UKM yang demikian besar. Disamping potensi,
permasalahan UKM di Indonesia juga sangat beragam. Mulai dari permasalahan
rendahnya SDM, Kurangnya akses permodalan, strategi pemasaran produk dan
lainnya. Sebuah studi tentang pelaku UKM di Jawa Timur menunjukkan ada tujuh
faktor yang menghambat pertumbuhan UKM yaitu (1) Insfrastruktur institusi dan
insfrastruktut diluar institusi, (2) kemamuan managerial dan sumber daya, (3)
tenaga kerja dan tekhnologi, (4) financial, (5) lokasi dan jaringan, (6) kompetisi
dan (7) faktor keadaan usaha dengan kebanyakan pesaing memiliki kekuatan yang
besar sebagai penghambat utama (Y. Robby dan A. Retno. 2011).

1
Universitas Sumatera Utara


Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah dalam dimensi pembangunan
nasional yang berlandaskan sistem ekonomi kerakyatan, tidak hanya ditujukan
untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar
pelaku ataupun penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu pengembangan yang
mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan kontribusi yang
signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu dengan meningkatnya
perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional. Pengembangan usaha
kecil dan menengah merupakan prioritas dan menjadi sangat vital (Soedarna,
2001).
Peran UKM dalam perekonomian domestik semakin meningkat terutama
setelah krsisis tahun 1997. Di saat perbankan

menghadapi kesulitan untuk

mencari debitur yang tidak bermasalah, UKM menjadi alternatif penyaluran kredit
perbankan. Berdasarkan data BPS tahun 2003 terdapat 42,39 jt UKM atau 99,9 %
total unit usaha dan mampu menyerap tenaga kerja 79,4jt atau 99,4% angkatan
kerja Data BPS juga memperkirakan 57 % PDB bersumber dari unit usaha ini
dan menyumbang hampir 15 % dari ekspor barang Indonesia. Ditinjau dari
reputasi kreditnya, UKM juga mempunyai prestasi yang cukup membanggakan

dengan tingkat kemacetan kredit yang relatif kecil. Pada akhir tahun 2002 tingkat
kredit bermasalah UKM hanya mencapai 3,9% dibandingkan dengan total kredit
perbankan yang mencapai 10,2%.

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian Pusat Data dan Informasi Departemen Koperasi dan
Pembinaan Pengusaha Kecil (tahun 1998) terhadap 69.609 perusahaan industri
menunjukkan bahwa sebanyak 19.268 perusahaan mengurangi kegiatan usahanya
dan sisanya menghentikan kegiatan usahanya. Akan tetapi tidak semua lini usaha
mengalami kebangkrutan di masa krisis. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa
usaha kecil dan menengah relatif memiliki kekuatan untuk bertahan hidup
dibandingkan usaha besar dalam menghadapi goncangan.Dalam hal ini usaha
kecil dan menengah memberikan optimisme untuk bertahan dan berkembang
(Surachman, 2003).
Usaha Kecil dan Menengah sering dikaitkan dengan upaya pemerintah
untuk mengurangi jumlah kemiskinan, dalam hal ini UKM dapat berperan
sekurang-kurangnya melalui dua saluran. Pertama melalui penciptaan lapangan
kerja, karena lapangan kerja merupakan upaya penanggulangan kemiskinan yang
efektif dan berkelanjutan (sustainable), dan kedua melalui pengembangan usaha

kecil secara langsung dapat memberdayakan masyarakat miskin sehingga potensi
usahanya dapat dikembangkan untuk meningkatkan kemakmuran mereka.
Usaha Kecil dan Menengah di negara berkembang, seperti di Indonesia,
sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti
tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah pengangguran, ketimpangan
distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah
perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM

Universitas Sumatera Utara

diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upayaupaya penanggulangan masalah-masalah tersebut.
Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia dapat bertahan di masa krisis
ekonomi disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu : (1) Sebagian UKM menghasilkan
barang-barang konsumsi (consumer goods), khususnya yang tidak tahan lama, (2)
Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek
pendanaan usaha, (3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang
ketat, dalam arti hanya memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan (4)
Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan
kerja di sektor formal.
Usaha Kecil dan Menengah mempunyai peranan yang penting sebagai

penopang perekonomian. Penggerak utama perekonomian di Indonesia selama ini
pada dasarnya adalah sektor UKM. Berkaitan dengan hal ini, paling tidak terdapat
beberapa fungsi utama UKM dalam menggerakan ekonomi Indonesia, yaitu (1)
Sektor UKM sebagai penyedia lapangan kerja bagi jutaan orang yang tidak
tertampung di sektor formal, (2) Sektor UKM mempunyai kontribusi terhadap
pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), dan (3) Sektor UKM sebagai
sumber penghasil devisa negara melalui ekspor berbagai jenis produk yang
dihasilkan sektor ini.
Usaha Kecil dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan

Universitas Sumatera Utara

pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas nasional. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
adalah salah satu pilar utama ekonomi nasional yang harus memperoleh
kesempatan utama, dukungan, perlindungan dan pengembangan seluas-luasnya
sebagai wujud keberpihakan yang tegas kepada kelompok usaha ekonomi rakyat,
tanpa mengabaikan peranan Usaha Besar dan Badan Usaha Milik Negara.

Usaha Kecil dan Menengah telah menunjukkan peranannya dalam
perekonomian nasional, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan
kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal, dalam hal produksi dan
pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, desain dan teknologi, permodalan,
serta iklim usaha. Untuk meningkatkan kesempatan, kemampuan, dan
perlindungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, telah ditetapkan berbagai
kebijakan tentang pencadangan usaha, pendanaan, dan pengembangannya namun
belum optimal. Hal itu dikarenakan kebijakan tersebut belum dapat memberikan
perlindungan,

kepastian

berusaha,

dan

fasilitas

yang


memadai

untuk

pemberdayaan Usaha Kecil Menengah.
Berdasarkan hal tersebut Usaha Kecil dan Menengah perlu diberdayakan
dengan cara; (a). penumbuhan iklim usaha yang mendukung pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dan (b). pengembangan dan pembinaan Usaha
Kecil dan Menengah.
Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peran serta
kelembagaan Usaha Kecil dan Menengah dalam perekonomian nasional, maka

Universitas Sumatera Utara

pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
Dunia

Usaha,

dan


masyarakat

secara

menyeluruh,

sinergis,

dan

berkesinambungan.
Pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah mengamanatkan kepada Pemerintah dan Pemerintah
Daerah sesuai dengan kewenangannya untuk memberdayakan UKM. UKM,
sebagaimana telah dimaklumi oleh Pemerintah dan masyarakat, memiliki tingkat
ketangguhan dan kemandirian dalam menghadapi berbagai ujian ekonomi dan
moneter dalam sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, guna
menjamin kemajuan perekonomian daerah dan percepatan kesejahteraan
masyarakat, membuka lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan, Pemerintah

Daerah harus melakukan perencanaan dan pengelolaan UKM dimaksud.
Usaha Kecil dan Menengah merupakan kegiatan usaha yang mampu
memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas
kepada masyarakat, dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan
pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam
mewujudkan stabilitas nasional.
Usaha Kecil dan Menengah juga merupakan salah satu pilar utama
ekonomi nasional yang harus memperoleh kesempatan utama, dukungan,
perlindungan, dan pengembangan seluas-luasnya sebagai wujud keberpihakan
yang tegas kepada usaha ekonomi rakyat, seperti halnya pada aktifitas industri

Universitas Sumatera Utara

rumahan dan kelompok usaha bersama dengan tidak mengabaikan peranan Usaha
Besar dan Badan Usaha Milik Negara.
Belajar dari pengalaman pada beberapa dasa warsa terakhir yang telah
melahirkan perekonomian yang kurang sehat, maka kebijakan pembangunan di
Era Reformasi ini dilakukan dengan keberpihakan pada ekonomi rakyat (sistim
ekonomi kerakyatan) melalui salah satu programnya pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (Arwan G. dan Yeti A.2003). Keberadaan usaha kecil dan

menengah merupakan wujud kehidupan ekonomi sebagian besar rakyat Indonesia.
Salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang berada sangat
strategtis dalam rangka mewujudkan Master Plan Percepatan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) adalah Kabupaten Batubara yang didukung dengan
keberadaan kawasan industri, pelabuhan, pembangunan kereta api dan proyeksi
pengembangan wilayah kedepan, maka peran masyarakat sebagai pelaku dunia
usaha khususnya di sektor UKM di kabupaten ini sangat penting untuk diteliti.
Kabupaten Batubara yang juga merupakan hasil dari pemekaran
Kabupaten Asahan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Batubara di Provinsi Sumatera
Utara, memiliki potensi pelaku UKM dengan sejumlah produk barang dan jasa
yang sangat layak untuk dikembangkan dan dibina dalam rangka percepatan
pembangunan daerah. Di samping itu posisi strategis Kabupaten Batubara yang
kaya akan sumber daya alam, telah menyebabkan lahirnya industri besar nasional
dan asing terdapat di kabupaten ini. Keberadaaan Usaha Besar BUMN, BUMD

Universitas Sumatera Utara

yang saat ini sedang dalam persiapan untuk memberdayakan berbagai sumber
daya daerah merupakan mitra yang paling tepat dalam pemberdayaan UKM.

Dalam usaha pengembangan UKM, Pemerintah Kabupaten Batubara
mengeluarkan Peraturan Daerah Kabupaten Batubara Nomor 11 tahun 2014
tentang Pengelolaan Usaha Kecil dan Menengah. Dalam pasal 12 ayat 1
menyebutkan, Pemerintah Daerah menyediakan pembiayaan bagi usaha mikro dan
usaha kecil sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Selanjutnya ayat (2), (3),
dan (4) menyebutkan Pemerintah Daerah data menjadi mediator untuk
memfasilitasi terbangunnya akses pembiayaan dari lembaga keuangan bukan
bank, hibah, bantuan luar negeri dan kemudahan perizinan untuk pengembangan
UKM.
Berdasarkan data dari Dinas Perindagkop dan UKM Kabupaten Batubara
industri kecil dan menengah serta kerajinan rumah tangga menurut kecamatan di
Kabupaten Batubara sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 selalu
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan Industri Kecil dan
Menengah serta kerajinan rumah tangga di Kabupaten Batubara dapat dilihat
dalam Tabel 1.1 berikut ini :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1 : Perkembangan Industri Kecil dan Menengah serta Kerajinan Rumah
Tangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Batubara
No

1
2
3
4
5
6
7

Kecamatan

Jumlah UKM dan Kerajinan Rumah
Tangga / Tahun
2009
2010
2011
2012
2013
Sei Balai
55
58
63
65
68
Tanjung Tiram
135
142
148
153
155
Talawi
106
111
120
125
127
Lima Puluh
109
115
120
131
132
Air Putih
80
86
95
97
98
Sei Suka
65
72
76
79
80
Medang Deras
65
70
78
82
80
Batubara
614
654
700
732
740
Sumber : BPS Kabupaten Batubara (Batubara dalam Angka 2013)

Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa keberadaan UKM di
Kabupaten Batubara selalu mengalami peningkatan jumlah pada setiap tahunnya
meskipun kenaikannya tidak terlalu signifikan. Bila diambil nilai rata-rata,
pertambahan UKM di Kabupaten Batubara hanya sebanyak 25 per tahun. Dengan
jumlah UKM yang selalu meningkat, seharusnya Kabupaten Batubara memiliki
UKM unggulan dan percontohan yang dapat menjadi rujukan bagi semua pihak
yang berkepentingan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Batubara Jumlah
penduduk di Kabupaten Batubara adalah sebanyak 382.960 jiwa dan berdasarkan
data tersebut sebanyak 100.001 Jiwa merupakan Pemuda (Usia antara 15 – 29
Tahun). Dengan jumlah tersebut maka dapat dikatakan bahwa Kabupaten
Batubara memiliki potensi pemuda yang cukup besar dalam mengembangkan

Universitas Sumatera Utara

perekonomian Kabupaten Batubara Khususnya dalam bidang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah.
Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Batubara juga menunjukkan,
dari 100.001 Jiwa pemuda yang ada di Kabupaten Batubara hanya sebanyak
56.484 jiwa yang masuk ke dalam angkatan kerja. Hal ini tentunya harus menjadi
perhatian bagi pemerintah. Disamping itu dari 740 UKM yang ada saat ini, peran
pemuda masih sangat minim, Hal ini disebabkan oleh masih kurangnya motivasi
berwirausaha pada diri pemuda. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan
peneliti dari 10 (sepuluh) pelaku UKM hanya ada 1 (satu) yang dimotori oleh
pemuda.
Masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Batubara,
menjadi salah satu faktor penyebab tingginya tingkat pengangguran di Kabupaten
Batubara. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Batubara
persentase penduduk menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten
Batubara Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut :
Tabel 1.2 : Persentase Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013
No

Tingkat Pendidikan

1
Tidak/ Belum Pernah Sekolah
2
Tidak Tamat SD
3
SD dan Sederajat
4
SLTP
5
SLTA Sederajat
6
Diploma I, II, dan III
7
D IV/ Sarjana/ Pasca Sarjana
Sumber : BPS Kabupaten Batubara, 2013

Jumlah
Dalam %
2,14
23,43
30,89
20,82
17,81
1,52
3,39

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan Tabel 1.2. di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
penduduk Kabupaten Batubara hanya menyelesaikan studi sampai pada tahap
sekolah dasar sebanyak 30,89, bahkan untuk penduduk yang tidak menamatkan
sekolah sampai pada tahap Sekolah Dasar juga terbilang cukup tinggi mencapai
angka 23,43%, hal ini sangat berbanding terbalik dengan jumlah sarjana yang
hanya mencapai 3,39%. Dengan kemampuan dan jenjang pendidikan yang sangat
terbatas, tentunya akan sulit bagi mereka untuk dapat diterima pada dunia kerja,
apalagi persaingan sangat keras dan juga jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia
tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang ada.
Mempelajari dari seluruh fenomena yang ada, pengembangan UKM di
Kabupaten Batubara sebagai salah satu garda terdepan dalam usaha pengurangan
jumlah pengangguran, perluasan kesempatan kerja dan perbaikan ekonomi
sewajarnya harus diteliti. Selain itu besarnya potensi pemuda yang ada di
Kabupaten Batubara diharapkan mampu untuk menjawab dari permasalahan yang
ada saat ini.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dipandang penting untuk
diadakan penelitian mengenai: “Pengaruh Motivasi dan Peran Pemuda
Terhadap Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten
Batubara” Penelitian ini akan dibatasi pada wilayah kabupaten Batubara saja
dengan asumsi bahwa daerah ini menjadi salah satu potensi daerah pertumbuhan
ekonomi di Sumatera Utara.
1.2. Rumusan Masalah

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disimpulkan bahwa yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap pengembangan UKM?
2. Apakah terdapat pengaruh peran pemuda terhadap pengembangan
UKM?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi terhadap pengembangan UKM
2. Untuk

mengetahui

pengaruh

peranan

Pemuda

terhadap

pengembangan UKM.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Pelaku UKM
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas serta
siap menghadapi tantangan global dan lingkungan yang sangat
dinamis agar dapat terwujud kemampuan untuk berkreasi dan
berinovasi, serta mewujudkan keunggulan kompetitif melalui jiwa
kewirausahaan yang handal dan berdaya saing.
b. Sebagai bahan pertimbangan serta memberikan masukan kepada
pemuda untuk mengembangkan perannya dimasyarakat luas.

Universitas Sumatera Utara

c. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan pelajaran
penting terhadap Masyarakat modern saat ini, bahwa peran pemuda
sangat penting dalam kehidupan ini sebagai ujung tombak
pengembangan UKM di Kabupaten Batubara.
2. Bagi Pemerintah
a. Hasil penelitian diharapkan dapat membantu pemerintah untuk
membuat

suatu

mengedepankan

kebijakan/regulasi
pemuda

sebagai

tentang

pilar

UKM

utama

dalam

dengan
usaha

pengembangan UKM.
b. Sebagai bahan masukan kepada pemerintah untuk dapat memberikan
perhatian lebih kepada UKM dengan melaksanakan programprogram pemberdayaan ataupun pelatihan-pelatihan sehingga pelaku
UKM dapat lebih kreatif dan inovatif.

Universitas Sumatera Utara