T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Sistem Evaluasi Proses Pembelajaran di UKSW dengan Menggunakan WSDL dan NuSOAP pada Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal Universitas Kristen Satya Wacana T1 Fu

Pengembangan Sistem Evaluasi Proses Pembelajaran di UKSW
dengan Menggunakan WSDL dan NuSOAP pada Lembaga
Penjaminan Mutu dan Audit Internal Universitas Kristen Satya
Wacana
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:
Ariel Kristianto
NIM: 672013804

Program Studi S1 Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
April 2017

1. Pendahuluan
Perguruan tinggi adalah pelaksana dalam terwujudnya pendidikan

tinggi, universitas adalah salah satu jenis dari perguruan tinggi. Tujuan dari
pendidikan tinggi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun adalah
1990 yaitu satu, menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat
menerapkan, mengembangkan dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan,
teknologi dan/atau kesenian. Dua, mengembangkan dan menyebarluaskan
ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan
penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan
memperkaya kebudayaan nasional. Seluruh perguruan tinggi memiliki
keinginan dan mengupayakan supaya tujuan pendidikan tinggi tercapai, untuk
mencapai perguruan tinggi yang berkualitas. Lembaga penjaminan mutu
adalah sebuah lembaga dalam perguruan tinggi yang bertugas untuk
memastikan sebuah perguruan tinggi untuk mencapai perguruan tinggi yang
berkualitas.
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) adalah sebuah universitas
yang bertujuan untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas, oleh
karena itu UKSW memiliki sebuah lembaga penjaminan mutu dengan nama
Lembaga Penjamiann Mutu dan Audit Internal (LPMAI). LPMAI memiliki
Standard Operating Procedure (SOP) dalam meningkatkan mutu UKSW
yang salah satunya terwujud dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal

(SPMI). SPMI memiliki berbagai kebijakan dan standar yang digunakan
dalam penjaminan mutu, salah satunya dengan mengevaluasi kinerja dosen
dalam proses pembelajaran di UKSW. Kendala dalam melakukan evaluasi
proses pembelajaran antara lain : waktu yang lama dalam melakukan analisis,
rumitnya melakukan proses pengolahan data, karena data evaluasi setiap
dosen yang begitu banyak dan terbatasnya tenaga kerja di LPMAI. Sistem ini
dibuat agar dalam melakukan evaluasi proses pembelajaran, LPMAI
dimudahkan saat mengerjakan dan menjadi efisien dalam manajemen waktu.
Sistem ini dibangun dalam bentuk aplikasi berbasis web agar dapat dilakukan
pemrosesan dimana saja dan kapan saja. Aplikasi ini dibangun dengan web
service dan WSDL karena berbeda database server. Penampilan hasil
pengolahan data ini menggunakan peringkat dan grafik agar mudah melihat
urutan nilai dosen. Aplikasi ini memiliki batasan masalah yaitu hanya berupa
client web dan web service yang digunakan adalah sebagai client web service,
dan sumber data yang digunakan hanya data yang diberikan oleh
administrator www.siasat.uksw.edu.

2. Tinjauan Pustaka
Dalam sistem pembelajaran, evaluasi merupakan salah komponen
penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk mengetahui

keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan balikan (feed-

back) bagi guru dalam memperbaiki dan menyempurnakan program dan
kegiatan pembelajaran. Tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk
mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem pembelajaran, baik yang
menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media, sumber belajar,
lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri. Sedangkan tujuan khusus
evaluasi pembelajaran disesuaikan dengan jenis evaluasi pembelajaran itu
sendiri, seperti evaluasi perencanaan dan pengembangan, evaluasi
monitoring, evaluasi dampak, evaluasi efisiensi-ekonomis, dan evaluasi
program komprehensif. (Arifin, 2012)
Aplikasi serupa pernah dibuat oleh beberapa peneliti lainnya. Aplikasi
yang pertama dipublikasikan oleh Mahmudi (2015). Aplikasi ini memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk mengevaluasi kinerja dosen untuk
meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Aplikasi yang
dibangun mampu menampilkan hasil evaluasi dari pengisian kuisioner oleh
mahasiswa. Pada jurnalnya, dapat dilihat dalam menampilkan data hasil
evaluasi, aplikasi ini menampilkan dalam tabel yang berisi nama dosen, mata
kuliah dan kelas serta poin yang didapat. Hasil yang didapat tidak berurutan ,
sehingga sulit untuk melihat peringkat dosen terbaik atau terendah.

Aplikasi yang kedua dipublikasikan oleh Syahril (2016). Aplikasi ini
dibangun berbasis web, dan juga mengakomodasi untuk melihat hasil
evaluasi yang diisi oleh mahasiswa. Tujuan yang ingin dicapai oleh aplikasi
ini juga sama, untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan universitas.
Dalam jurnalnya menampilkan aplikasi ini juga memiliki kendala dimana
data yang ditampilkan bukan dalam bentuk peringkat, tetapi hasil setiap dosen
dalam tabel tersendiri. Sehingga kesulitan untuk dapat melihat peringkat
dosen di universitas tersebut.
Aplikasi yang ketiga dipublikasikan oleh Sutarman dan Mardianton
Simbolon (2015). Aplikasi yang juga berbasis web ini juga mengakomodasi
untuk melihat hasil evaluasi yang diisi oleh mahasiswa. Namun jalam
jurnalnya menampilkan hasil evaluasi yang individu, setiap dosen memiliki
tabelnya sendiri sehingga kesulitan juga untuk dapat melihat peringkat
keseluruhan dosen baik yang terbaik atau terendah.
Mengacu pada ketiga aplikasi sebelumnya yang memiliki kendala
yang sama yakni bagaimana menampilkan hasil evaluasi dalam bentuk
peringkat, sehingga mudah dipahami tanpa melupakan atau menghilangkan
detail bagaimana nilai itu diperoleh.
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

rekayasa. Dari beberapa jenis metode rekayasa, Forward Engineering lebih
sesuai dalam penelitian ini. Forward Engineering adalah rekayasa secara life
cycle yang dimulai dari tahapan plan, analysis, construct, hingga applied,
atau pada tahapan-tahapan rekayasa tersebut dilakukan kustomisasi menjadi
lebih singkat, tetapi secara prinsip tetap berdasarkan pada siklus hidup secara
life cycle (Baxter, 1997).

Metode pengembangan aplikasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode Rapid Application Development (RAD) (Kendall, 2010).
Tahapan pertama pada metode RAD ini adalah tahap Requirements Planning,
tahap kedua
adalah RAD Design Workshop, tahap ketiga adalah
Implementation.

Gambar 1 Gambar metode Rapid Application Development (RAD)

Tahap Requirements Planning, pengguna dan analis bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan untuk mengidentifikasi
kebutuhan informasi yang timbul dari tujuan-tujuan tersebut. Tahap ini
membutuhkan keterlibatan intens dari kedua kelompok; tidak hanya

penandatanganan pada proposal atau dokumen. Selain itu, mungkin
melibatkan pengguna dari berbagai tingkat dalam sebuah organisasi.
Orientasi pada fase ini adalah menuju pemecahan masalah pada sebuah
organisasi. Meskipun teknologi informasi dan sistem bahkan mungkin
mendorong beberapa solusi yang diusulkan, fokus akan selalu tetap pada
mencapai tujuan.
Tahap RAD Design Workshop adalah tahap design-and-refine yang
dapat dicirikan sebagai workshop. Selama RAD Design Workshop, pengguna
menanggapi prototipe kerja yang sebenarnya dan analis memperbaiki modul
dirancang menggunakan beberapa perangkat lunak berdasarkan respon
pengguna. Format kerja ini sangat menarik dan mempercepat kerja, dan jika
pengguna berpengalaman dan analis hadir.
Tahap Implementation. Dalam tahap sebelumnya, dapat dilihat bahwa
analis bekerja dengan pengguna secara intensif selama workshop untuk
merancang cara kerja dalam aspek baik teknis atau non-teknis dari sistem.
Begitu aspek ini disepakati dan sistem yang dibangun dan disempurnakan,
sistem baru atau bagian dari sistem diuji dan kemudian diperkenalkan kepada
organisasi. Karena RAD dapat digunakan untuk membuat aplikasi baru yang
tidak memiliki sistem sebelumnya, seringkali tidak ada kebutuhan untuk
menjalankan sistem lama dan baru secara paralel atau bersamaan.

Sistem yang dibangun memiliki 4 aktor yakni administrator,
pengguna pada tingkatan universitas, pengguna pada tingkatan fakultas,

pengguna pada tingkatan program studi. Beberapa proses yang akan berjalan
antara lain, mengolah data dosen, mengolah pengumuman, mengolah data
evaluasi, mengolah data pengguna, mengolah data fakultas, dan mengolah
data program studi. Di dalam sistem ini, pengguna merupakan pengguna yang
akan mengakses aplikasi untuk melihat data hasil evaluasi, melihat data
fakultas dan data program studi. Pengguna sendiri terbagi dalam 3 tingkatan
untuk memberikan hak yang berbeda. Pengguna pada tingkat program studi
hanya dapat melihat hasil evaluasi hanya pada program studinya saja,
pengguna pada tingkatan fakultas dapat melihat hasil evaluasi pada program
studi yang ada pada fakultas tersebut, sedangkan pengguna pada tingkat
universitas dapat melihat hasil evaluasi yang ada pada semua program studi.
Sedangkan seorang administrator memiliki tugas untuk melakukan
manajemen data. Setiap aktor terhubung ke setiap proses yang akan
dikerjakannya dan juga saling terkoneksi dengan proses lain yang
berhubungan dengannya.

Gambar 2 Perancangan diagram kelas


Diagram kelas merupakan representasi dari model-model yang akan
digunakan di dalam aplikasi beserta dengan operasi-operasi yang terdapat di
dalamnya. Diagram kelas juga merupakan representasi tabel fisik yang
terdapat di dalam database. Dengan sebuah diagram kelas dapat digambarkan
relasi-relasi diantara setiap data di dalam sistem. Di dalam diagram kelas ini
juga terdapat gambaran tentang obyek-obyek yang ada di dalam sistem
beserta dengan atributnya masing-masing dan operasi-operasi yang dapat
dialakukannya.

Use case diagram ini dirancang untuk identifikasi semua aktor yang
akan terlibat di dalam aplikasi dan proses yang akan berjalan pada aplikasi
yang akan dibangun. Diagram use-case mendeskripsikan rangkaian kegiatan
yang dijalankan oleh sistem.

buat data dosen
lihat data dosen
edit data dosen
buat penumuman
edit pengumuman



hapus pengumuman

hapus data dosen





lihat pengumuman



olah data dosen
user
Universitas

olah pengumuman
lihat data evaluasi


Universitas


lihat data evaluasi

lihat data evaluasi Fakultas
user Fakultas




lihat data evaluasi Progdi


olah data evaluasi
tarik data evaluasi

edit password user


user Progdi



admin




olah data user

edit data user



buat data user



lihat data user


olah data fakultas
olah data progdi




hapus data user





buat data fakultas




lihat data fakultas
buat data progdi

edit data fakultas

hapus data progdi
lihat data progdi

hapus data fakultas

edit data progdi

Gambar 3 Perancangan diagram use-case

Diagram use-case pada Gambar 2 menggambarkan hubungan antara
masing-masing aktor dengan setiap proses yang ada di dalam sistem. Masingmasing use-case menggambarkan sebuah proses yang berjalan di dalam
sistem. Misalnya untuk aktor administrator dapat melakukan proses olah data
program studi, membuat, melihat, mengubah, dan menghapus data.
Sedangkan untuk pengguna tidak dapat ikut di dalam proses membuat,
mengubah, dan menghapus data, namun bisa terlibat di dalam proses melihat
data program studi.
Dalam sistem yang dikembangkan ini memiliki batasan yaitu aplikasi
web hanya berupa client web dan web service yang digunakan adalah sebagai

client web service sehingga sistem yang dikembangkan hanya dari sisi client
sementara dari sisi server dikembangkan oleh administrator
www.siasat.uksw.edu. Batasan lainnya yaitu sumber data yang digunakan
hanya data yang diberikan oleh administrator www.siasat.uksw.edu.
Setelah melakukan perancangan terhadap arsitektur dan obyek yang
berada di dalam aplikasi, selanjutnya perlu dilakukan perancangan terhadap
antar muka yang akan digunakan untuk aplikasi. Antar muka ini merupakan
media dimana pengguna akan berkomunikasi dengan aplikasi. Perancangan
antar muka untuk aplikasi ini antara lain

Gambar 4 Perancangan tampilan aplikasi

Gambar 5 Perancangan form login

4. Hasil Pembahasan dan Implementasi
Pengolahan data di LPMAI UKSW selama ini menggunakan cara
manual dalam pengerjaannya dengan langkah sebagai berikut, pertama
mengambil data dari server siasat.uksw.edu dalam bentuk format .csv yakni
dalam bentuk Microsoft Excel. Setelah itu proses paling lama adalah
pembuatan tabel utama, karena harus melakukan normalisasi untuk data
evaluasi tersebut. Setelah itu pengolahan data menggunakan program
seperti Excel atau SPSS, dengan mengatur kalkukasi untuk setiap data setiap
semesternya. Dalam grafik dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 6 Alur pengolahan data secara manual

Proses pengolahan data evaluasi ini cukup rumit karena harus
melakukan berbagai tahapan untuk melihat hasil pengolahan dari evaluasi
itu sendiri. Waktu dalam pengolahan data disesuaikan dengan jumlah data
yang diolah, waktu pengolahan ini didapatkan dengan cara menghitung
dengan stopwatch ketika staff LPMAI mulai melakukan pengambilan data
hingga selesai melakukan pengolahan data. Perolehan waktu yang dapat
dilihat dengan tabel sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5

Jumlah data
(baris)
173
60
25.155
86.031
99.364

Waktu eksekusi
(jam : menit : detik)
00 : 25 : 10
00 : 04 : 25
01 : 31 : 51
03 : 58 : 47
04 : 26 : 50

Tabel 1 Tabel perolahan data secara manual

Pemrosesan data yang dilakukan manual memerlukan waktu yang cukup
panjang. Waktu paling lama yang didapatkan adalah sekitar 4 jam 26 menit
50 detik atau sekitar 4,5 jam, jika jumlah data semakin besar maka semakin
lama juga waktu yang dibutuhkan.
Sistem informasi yang dibuat ini menggunakan php sebagai dasar
aplikasi, MySQL sebagai database website, serta web service dengan WSDL
dan NuSOAP sebagai alat untuk mendapatkan data hasil evaluasi. Untuk
data hasil evaluasi dari mahasiswa didapatkan melalui portal
www.siasat.uksw.edu menggunakan web service.

Gambar 7 Tampilan laman untuk proses mengambil data

Gambar 7 adalah tampilan awal, pada laman ini pengguna dapat
melihat pilihan dari opsi untuk melihat data hasil evaluasi. Juga untuk
mengambil data evaluasi, pengambilan data dilakukan hanya dengan
menekan satu tombol pada laman tarikdata.php dengan tampilan sebagai
berikut :

Gambar 8 Tampilan laman untuk proses mengambil data

Pada laman ini akan terjadi proses pengambilan data, prosesnya
dimulai dengan memilih tahun dan semester yang akan diambil datanya
untuk dimasukkan ke dalam database lokal yang dimiliki web evaluasi ini.
Proses pengambilan data tidak langsung berupa tabel, melainkan sebuah
string. String ini akan diolah untuk dapat menghasilkan query yang dapat
dieksekusi dan masuk kedalam database, pseudocode dapat dilihat sebagai
berikut :

Kode Program 1 Pseudocode untuk proses mengambil data

Inisialisasi koneksi, session, library NuSOAP
Inisialisasi memory & waktu eksekusi maksimum
Membuat client NuSOAP
If (proses dimulai) then
Mengambil tahun & semester dari data yang akan diambil
Mencari kode dosen
While (setiap kode dosen)
Ambil data
Masukkan data ke array data
End While
While (setiap array data)
Memisah data menjadi setiap baris
While (setiap baris data)
Memisah data menjadi setiap kolom
Membuat array query dengan nilai dari setiap kolom
End While
End While
If(tabel database belum ada) Then
Buat tabel database
End If
While (setiap array query)
eksekusi tiap array query
End While
End If
Pada pseudocode diatas dapat terlihat tahapan-tahapan dalam
pemrosesan pengambilan data dalam aplikasi ini. Tahapan dimulai dengan
inisialisasi kebutuhan proses, setelah semua kebutuhan proses telah siap
dilanjutkan dengan menyiapkan client NuSOAP. Client NuSOAP bertugas
sebagai dasar fungsi pengambilan data, tanpa client NuSOAP ini proses
pengambilan data tidak mungkin dilakukan. Saat tombol proses dipilih,
proses pengambilan data dimulai dengan mencari setiap kode dosen dari
database yang ada. Untuk setiap kode dosen akan dilakukan proses
pengambilan data, data tersebut berupa sebuah string yang panjang untuk
setiap kode dosennya, data disimpan dalam sebuah array. Setelah proses
ambil data selesai, berikutnya adalah membagi string yang ada dalam array
menjadi setiap baris dan kolom juga membuat query dengan parameter
kolom yang sudah dibagi tadi menjadi isi dari query tersebut. Setelah itu
dilakukan pengecekan apakah tabel sudah ada dalam database, jika belum
maka akan dibuat tabelnya terlebih dahulu. Proses terakhir adalah
mengeksekusi setiap query dan data hasil proses tadi telah masuk kedalam
database.

Proses pengambilan data dengan web service ini tidak memakan
waktu lama, uji test dilaksanakan di kantor LPMAI memberikan data
sebagai berikut :
No
1
2
3
4
5

Jumlah data (baris)
173
60
25.155
86.031
99.364

Waktu eksekusi (detik)
30,2
4,5
110,22
320,21
286,54

Tabel 2 Tabel perolahan data secara otomatis

Data diatas didapat melalui selisih timestamp atau bentang waktu yang
dicetak sebelum dan sesudah proses. Sehingga dapat diketahui waktu tepat
sebelum proses pengambilan data dimulai dan waktu tepat setelah proses
selesai. Didalam tabel, dapat dilihat waktu dalam mendapatkan dan
memasukkan data kedalam database untuk data yang berukuran besar
dengan sangat cepat, waktu yang tercatat paling lama adalah 320,21 detik
atau sekitar 5 menit saja.
Untuk penampilan data dibuat agar mudah dipahami oleh pengguna,
data ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Sesuai dengan pembatasan
tingkatan pengguna sehingga penampilan data disesuaikan dengan tingkatan
pengguna itu sendiri apakah sebagai progdi, fakultas, atau universitas.
Tampilan grafik akan berbentuk sebagai berikut :

Gambar 9 Tampilan grafik peringkat dosen

Grafik yang ditampilkan dibuat berurutan, mulai dari nilai tertinggi
disebelah kiri hingga terendah disebelah kanan. Untuk grafik warna juga
dibuat berbeda setiap dosennya sehingga dapat memudahkan pencarian,
terutama untuk program studi ataupun fakultas yang memiliki jumlah dosen
yang banyak. Kolom dalam tabel saat ditunjuk oleh pointer, akan

menunjukkan kode dan nama dosen beserta nilai dosen tersebut. Berikut
adalah tampilan dari tabel peringkat :

Gambar 10 Tampilan tabel peringkat dosen

Tabel yang ditampilkan dibuat berurutan, mulai dari nilai tertinggi
hingga terendah untuk memudahkan tingkatan dari nilai dosen yang
bersangkutan. Nilai yang tercantum pada tabel peringkat dapat dilihat lebih
jelas hingga ke poin poin penilaian. Cara untuk melihatnya melalui tombol
“Detail” seperti pada gambar 10, tombol diletakkan disetiap nilai dosen agar
memudahkan jika ingin melihat nilai dosen tersebut. Ketika tombol ditekan
maka akan muncul halaman sebagai berikut :

Gambar 11 Tampilan detail mengenai nilai dosen

poin 1 sampai 5

Gambar 12 Tampilan detail mengenai nilai dosen

poin 6 sampai 15

Tampilan mengenai detail nilai setiap dosen dapat dilihat pada gambar 11
dan 12, nilai dosen untuk setiap poin penilaian terlihat dengan jelas.
Sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan dosen tersebut harus
meningkatkan kecakapan mengajar pada poin yang dinilai kurang.
Penelitian ini membuktikan bahwa dengan proses yang menjadi
otomatis dapat menjadikan manajemen waktu menjadi lebih efisien, dapat
dilihat perbandingan waktu proses secara manual dan otomatis pada tabel 3.
No
1
2
3
4
5

Jumlah data
(baris)
173
60
25.155
86.031
99.364

Waktu eksekusi
Manual (detik)
Otomatis (detik)
1510
30,2
265
4,5
5511
110,22
16010,5
320,21
14327
286,54

Tabel 3 Tabel perbandingan waktu pengolahan data manual dan otomatis

5. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian, dihasilkan aplikasi berbasis web
beberapa kesimpulan anatara lain :
1. Waktu pengolahan menjadi lebih singkat, waktu pengolahan manual
adalah sekitar 4,5 jam menjadi 5 menit saat proses menjadi otomatis.
2. Proses yang panjang dan terbagi dalam beberapa tahap pada saat
menggunakan cara manual, menjadi hanya perlu menekan satu tombol
saja pada cara otomatis.
3. Efisien dalam manajemen waktu, karena dengan singkatnya proses
pengolahan data waktu yang ada dapat digunakan untuk melakukan
pekerjaan yang lain.

6. Daftar Pustaka
Arifin, Zainal. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
Baxter, Ira, D., (1997). Reverse Engineering is Reverse Forward
Engineering, Proceedings of Fourth Working Conference on Reverse
Engineering, IEEE, October 6-8, Amsterdam
Kendall, J.E. & Kendall, K.E. (2010). Systems Analysis and Design. New
Jersey: Pearson Education.
Mahmudi, Aviv. (2015). Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Dan
Karyawan Berbasis Web. Surya Informatika, Vol . 1, No. 1,
November 2015: 55-60.
Sutarman dan Mardianton Simbolon. (2015). Aplikasi Evaluasi Kinerja
Dosen di STMIK Bina Sarana Global. Jurnal Sisfotek Global,Vol. 5
No. 1 / Maret 2015 : 78-80.
Sutopo , Hadi. (2012). Pengembangan Evaluasi Pembelajaran Berbasis
Multimedia Dengan Flash, PHP, dan MySQL. Jurnal Informatika Vol.
11, No. 1, Mei 2012: 1-7.
Syahril. (2016). Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Evaluasi
Kinerja Dosen Berbasis Web Pada Stikes Baiturrahim Jambi. Jurnal
Ilmiah Media SISFO Vol.10 No.2 Oktober 2016: 150-162.