Pengaruh Merokok Terhadap Konversi Sputum Pada Penderita Tb Paru Kategori I Di Kota Medan

ABSTRAK

Salah satu yang meningkatkan resiko tuberkulosis (TB) paru adalah merokok.
Merokok merupakan perilaku yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan
makrofag paru-paru dan meningkatkan resistensi kuman Mycobacterium
tuberculosis terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dan meningkatkan
mortalitas akibat TB paru. Konversi sputum adalah indikator untuk menilai dan
memantau keberhasilan pengobatan TB paru.
Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional yang dilaksanakan di Praktek
dr. Zainuddin Amir, M.Ked (Paru), Sp.P(K), RSUP H. Adam Malik, dan
Puskesmas di Kota Medan pada bulan September 2014 – Maret 2015. Analisis
yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat, dan multivariat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi berdasarkan IMT (p value=
0,0001, PR= 41,250, 95% CI 1,433-94,681), jumlah rokok (p value= 0,001), dan
lama merokok (p value= 0,006, PR= 11,645, 95% CI 4,266-398,857) mempunyai
hubungan signifikan dengan kejadian gagal konversi penderita TB kategori I.
Umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan jenis rokok tidak
mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian gagal konversi penderita TB
kategori I (p value= 0,265, p value= 0,225, p value= 0,225, p value= 0,130, p
value= 0,359, p value= 0,165).
Kesimpulan: merokok merupakan perilaku yang dapat mempengaruhi kejadian

konversi penderita TB paru.

i

ABSTRACT

One of which increase the risk of pulmonary Tuberculosis (TB) is smoking.
Smoking is a behavior that can lead to an impaired ability of lung macrophages
and increase resistance to Mycobacterium tuberculosis Anti-Tuberculosis Drugs
(OAT) and increased mortality due to pulmonary tuberculosis. Sputum
conversion is an indicator to assess and monitor the success of treatment of
pulmonary tuberculosis.
The research is cross-sectional research that evidenced by dr. Zainuddin Amir,
M.Ked (Paru), Sp.P (K), H. Adam Malik Hospital and Health Center in the city of
Medan in September 2014 - March 2015. The analysis used was the analysis of
univariate, bivariate, and multivariate analyzes.
These results indicate that the nutritional status based on BMI (p value = 0.0001,
PR = 41.250, 95% CI 1.433 to 94.681), the number of cigarettes (p value =
0.001), and longer smoking (p value = 0.006, PR = 11.645, 95% CI 4.266 to
398.857) had no significant relationship with the occurrence of TB patients failing

conversion category I. Age, level of education, occupation, income, and type of
cigarette had no significant relationship with the occurrence of TB patients failing
conversion category I (p value = 0.265, p value = 0.225, p value = 0.225, p value
0.130, p value = 0.359, p value = 0.165).
Conclusions: Smoking is a behavior that can affect the treatment of patients with
pulmonary
Tuberculosis (TB).
Keywords: Tuberculosis, conversion, smoking behavior.

ii