Sistem Penghitung Pengunjung Perpustakaa .
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
SISTEM PENGHITUNG PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
KABUPATEN PACITAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Agung Wibowo, Bambang Eka Purnama, Lies Yulianto
[email protected]
Abstract : This application intent to account incoming visitor amount in ruangan library,Aarsip and
pacitan's regency Documentation. This research constitute data design research that acquired of yielding
design examination bases measurement and watch. This series intent to know hardware's scheme form,
This calculating series working bases program already be inserted into controlling series that utilizes IC
ATMega8535. Censor provedes with this series Ultrasonic and LCD where Ultrasonic's censor is utilized
as reader and LCD is utilized as penampil, so gets to be concluded that this tool corresponded to that is
plotted. Tips of attempt result is if there is ingoing person just concurrently get to detect one and censor
has to be assembled on door middle because can detect short person and high.
Key word : Counter, Ultrasonic SRF05's censor, Mikrokontroler ATMega8535
Abstrak : Aplikasi ini bertujuan untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk dalam ruangan
Perpustakaan,Aarsip dan Dokumentasi kabupaten pacitan. Penelitian ini merupakan penelitian desain
data yang diperoleh dari hasil pengujian rancangan berdasarkan pengukuran dan pengamatan.
Rangkaian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perancangan hardware, Rangkaian penghitung ini
bekerja berdasarkan program yang telah dimasukkan kedalam rangkaian pengontrol yang menggunakan
IC ATMega8535. Rangkaian ini dilengkapi dengan sensor Ultrasonic dan LCD dimana sensor Ultrasonic
digunakan sebagai pembaca dan LCD digunakan sebagai penampil, sehingga dapat disimpulkan bahwa
alat ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Saran dari hasil percobaan adalah apabila ada orang
yang masuk secara bersamaan hanya dapat mendeteksi satu dan sensor harus dipasang pada
pertengahan pintu karena bisa mendeteksi orang pendek dan tinggi.
Kata kunci : Penghitung, Sensor Ultrasonic SRF05, Mikrokontroler ATMega8535
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten
Pacitan merupakan pelayanan bahan pustaka
dan tempat belajar seluruh lapisan masyarakat
tanpa membedakan latar belakang, status sosial,
agama, suku, pendidikan dan sebagainya.
Membina dan mendidik masyarakat guna
meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan
bahan pustaka dengan baik agar mendapatkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Perpustakaan umum memberikan pengarahan
dan pendidikan tentang tujuan dan manfaat
perpustakaan bagi masyarakat. Di samping itu
perpustakaan umum juga berperan guna
mengembangkan kebiasaan membaca serta
belajar mandiri masyarakat.
Untuk menunjang mutu dan kualitas
perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten
Pacitan yang melayani masyarakat di bidang
pendidikan, sistem yang diberikan untuk
pelayanan harus cepat dan secara otomatis.
Misalnya, sistem pengolahan data jumlah
pengunjung perpustakaan yang selama ini
digunakan.
Sebagai
tindak
lanjut
mengembangkan sarana pelayanan manajemen
di instansi khususnya perpustakaan, arsip dan
dokumentasi Kabupaten Pacitan, perlu diadakan
pengolahan data pengunjung yang memadai.
Untuk mengetahui berapa banyaknya pengunjung
yang beraktifitas di perpustakaan setiap harinya,
tanpa harus melihat di dalam buku absen
pengunjung. Maka akan dengan mudah untuk
menentukan pengelolaan yang lebih baik
terhadap manajemen perpustakaan tersebut.
maka perlu adanya alat yang dapat menghitung
pengunjung yang masuk ke ruang perpustakaan
secara otomatis.
1.2 Rumusan Masalah:
1. Sistem yang digunakan di perpustakaan,
arsip dan dokumentasi kabupaten Pacitan.
dalam
proses
rekap
data
jumlah
pengunjung masih bersifat konvensional
setiap tahunny bahkan setiap bulan sekali.
2. Bagaimana merancang dan membuat
rangkaian
hardware
yang
meliputi
rangkaian
minimum
mikrokontroler,
rangkaian sensor, rangkaian penampil
dapat difungsikan sebagai penghitung
pengunjung ke perpustakaan.
1.3 Batasan Masalah
Pada pengembangan sistem ini akan dibatasi
pada perancangan sistem yang telah dirakit
terdiri dari hardware dan software. Hardware
meliputi
rangkaian minimum
mikrokontroler
ATMega8538, rangkaian sensor menggunakan
sensor
Ultrasonic,
rangkaian
penampil
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
1
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
menggunakan LCD dan. Penyusunan program
yang digunakan adalah Bahasa Bascom AVR dan
Delphi 7.0 untuk mengendalikan sistem yang
telah dibuat.
1.4 Tujuan
1. Menghasilkan suatu rangkaian untuk
menghitung
dan
mengendalikan
jumlah pengunjung ke Perpustakaan
dengan mikrokontroler ATMega8535.
2.
Menghasilkan rangkaian software dan
hardware yang meliputi rangkaian
minimum
mikrokontroler,
rangkaian
sensor,
rangkaian
penampil
menggunakan LCD dan tampilan antar
muka pada komputer, yang digunakan
sebagai alat penghitung pengunjung ke
Perpustakaan
yang
dapat
meringankan
diaplikasikan untuk
beban kerja manusia.
1.5 Manfaat
Dapat mempermudah proses penghitungan
jumlah pengunjung perpustakaan, arsip dan
dokumentasi
Kabupaten
Pacitan
dengan
dibuatnya sistem penghitung secara otomatis
berbasis mikrokontroler ATMega8535.
2.1 Arsitektur Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit,
sehingga semua instruksi dikemas dalam kode
16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan
ini sangat membedakan sekali dengan instruksi
MCS-51 (Berarsitektur CISC) yang membutuhkan
siklus 12
clock.
RISC adalah
Reduced
Instruction Set Computing sedangkan CISC
adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas,
yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega, dan keluarga AT86RFxx. Dari
kesemua kelas yang membedakan satu sama lain
adalah ukuran onboard memori, on-board
peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi
yang
digunakan
mereka
bisa
dikatakan hampir sama. (Winarto: 2008)
2.2 Arsitektur ATMega8535
1. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu
Port A, Port B, Port C dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel.
3. Tiga buah timer / counter.
4. 32 register.
5. Watchdog Timer dengan oscilator
internal.
6. SRAM sebanyak 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb.
8. Sumber
Interrupt
internal
dan
eksternal.
9. Port SPI (Serial Pheriperal Interface).
10. EEPROM on board sebanyak 512 byte
11. Komparator analog.
12. Port USART (Universal Shynchronous
Ashynchronous Receiver Transmitter). AVR
menjalankan sebuah instruksi tunggal dalam
satu siklus dan memiliki struktur I/O yang
cukup
lengkap
sehingga
penggunaan
eksternal
dapat
dikurangi.
komponen
Mikrokontroler AVR didesain menggunakan
arsitektur Harvard, di mana ruang dan jalur bus
bagi memori program dipisahkan dengan memori
data. Memori program diakses dengan single-level
pipelining, di mana ketika sebuah instruksi
dijalankan, instruksi lain berikutnya akan diprefetch dari memori program.
Dalam I/O lines terdapat empat port, yaitu Port
A, Port B, Port C, dan Port D yang masingmasing mempunyai 8
pin
I/O.
Deskripsi masing-masing port:
1. Port A (PA7-PA0) merupakan port
yang digunakan sebagai input ADC
(Analog to Digital Converter). jika ADC
tidak
digunakan
maka
port
A
merupakan 8-bit port I/O dua arah.
Pada Port A terdapat internal Pull-up
resistor. Ketika pin di port A disetti low
“0” maka arus akan mengalir jika resistor
pull-up internal diaktifkan.
2. Port B (PB7-PB0) merupakan 8-bit port
I/O dua arah. Pada PortB terdapat internal
Pull-up resistor. Ketika pin di port B
disetting low “0” maka arus akan
mengalir jika resistor pull-up internal
diaktifkan.
3. Port C (PC7-PC0) merupakan 8-bit port
I/O dua arah. Pada Port C terdapat
internal Pull-up resistor. Ketika pin di
port C disetting low “0” maka arus akan
mengalir jika resistor pull-up internal
diaktifkan.
4. Port D (PD7-PD0) merupakan 8-bit port
I/O dua arah. Pada Port D terdapat
internal Pull-up resistor. Ketika pin di
port D disetting low “0” maka arus akan
mengalir jika resistor pull-up internal
diaktifkan.
2.3 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD (Liquid cristal display) adalah salah satu
komponen
elektronika
yang
berfungsi
sebagai tampilan suatu data, baik karakter,
huruf ataupun grafik. Jenis LCD yang dipakai
pada alat ini adalah LCD M1632. LCD terdiri dari
dua bagian, yang pertama merupakan panel
LCD
sebagai
media penampil
informasi
dalam
bentuk huruf/angka dua
baris, masing–masing baris bias menampung 16
huruf/angka. LCD (Liquid Crystal Display) adalah
modul penampil yang
banyak digunakan
karena tampilannya menarik. LCD yang umum,
ada yang
panjangnya hingga 40
karakter
(2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan
DDRAM
untuk mengatur
penyimpanan
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
2
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
tersebut.(Gamayel.Rizal, 2007).
2.4 Sensor Ultrasonic SRF05
Sensor jarak ultrasonik SRF05 adalah sensor 40
KHz produksi parallax yang banyak digunakan
untuk aplikasi atau kontes robot cerdas.
SRF05
merupakan
langkah
evolusi dari
SRF04, dan
telah
dirancang
untuk
meningkatkan
fleksibilitas,
jangkauan
meningkat, dan untuk mengurangi biaya lebih
jauh. Dengan demikian,
SRF05
adalah
sepenuhnya kompatibel
dengan SRF04.
Rentang ini meningkat dari 3 meter sampai 4
meter. Sebuah modus operasi baru (mengikat pin
modus ke tanah) memungkinkan SRF05 untuk
menggunakan satu pin untuk kedua memicu
dan echo, sehingga menghemat pin yang
berharga pada controller. Ketika pin modus
dibiarkan tidak terhubung, SRF05 beroperasi
dengan pemicu terpisah dan pin gema, seperti
SRF04.
SRF05
termasuk penundaan kecil
pulsa
gema untuk memberikan
sebelum
pengendali lambat seperti Basic Stamp dan
waktu Picaxe untuk mengeksekusi pulsa mereka
dalam perintah.
Mode ini menggunakan memicu terpisah
dan pin gema, dan merupakan modus yang
untuk digunakan. Contoh
paling sederhana
kode Semua untuk SRF04 akan bekerja untuk
SRF05 dalam mode ini. Untuk menggunakan
mode ini, hanya meninggalkan pin modus
berhubungan SRF05 memiliki internal pull up
resistor pada pin ini.
2.5 Kajian Pustaka
Denis Tri Wibowo (2012) dalam jurnalnya yang
berjudul Perancangan Sistem Deteksi Gerak
Dengan Sinar Leser Menggunakan Mikrokontroler
8 Pada Laboratorium Komputer Sekolah Tinggi
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan
dipaparkan bahwa rangkaian sistem deteksi
penyusup dengan sinar laser yang menggunakan
penguat op-amp sebagai penguat sensor. Yang
bertujuan untuk mendeteksi adanya gerakan
penyusup di laboratorium komputer, dengan
beberapa perangkat yang bekerja secara
otomatis. Dari hasil sistem detek gerak dengan
sinar leser tersebut laboratorium komputer
sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan
PGRI pacitan tersebut akan lebih terjamin
keamanannya dari penyusup atau pencurian.
Menurut Yatna Supriyatna (2009) di dalam
Konferensi Nasional Sistem dan Informatika yang
berjudul Desain Dan Implementasi Handheld
Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH
Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis
Mikrokontroler
dijelaskan bahwa Proses
pencatatan dilakukan pada jarak tertentu dengan
menggunakan suatu alat yang akan dibawa oleh
petugas. Sistem ini terdiri dari dua perangkat,
yang pertama perangkat dipasang pada sisi KWH
meter sebagai penghitung pemakaian daya
selama sebulan. Perangkat yang kedua adalah
handheld yang mampu mencatat data KWH
meter di rumah pelanggan. Antara perangkat
yang dipasang pada KWH meter dan handheld
yang digunakan harus mampu mendukung jarak
yang cukup jauh. Oleh karena itu, dipilih
komunikasi menggunakan media wireless dengan
frekuensi operasi tertentu (radio frequency). Dari
hasil Desain Dan Implementasi Handheld
Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH
Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis
Mikrokontroler tersebut sebagai alat untuk
mempermudah
petugas
dalam
proses
penghitungan pemakai daya selama sebulan
yang dapat bekerja secara otomatis dari jarak
jauh.
Asrofi (2012) dalam jurnalnya yang berjudul
Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatisasi
Pendingin Komputer Berbasis Mikrokontroler
ATMega8L dijelaskan bahwa Alat kontrol ini
dalam operasionalnya didukung oleh peralatan
yang dapat meningkatatkan efisiensi pemakaian
energi listrik dan mengurangi sebagian tanggung
jawab dalam memelihara serta merawat
computer. Dengan kualitas dan keandalan yang
tinggi namun dengan biaya operasional yg relatif
murah, yaitu dengan memanfaatkan rangkaian
alat Mikrokontroler ATMega8L sebagai kendali
otomatis alat ,IC LM35 sebagai sensor pendeteksi
suhu dan kontrol relay sebagai pengganti saklar
otomatis. Dari hasil Rancang Bangun Alat Kontrol
Otomatisasi
Pendingin Komputer Berbasis
Mikrokontroler
ATMega8L
tersebut
dapat
menjaga kualitas komputer yang digunakan
terlalu lama dari suhu panas.
Mujiman (2008) di dalam jurnalnya yang
berjudul Pintu Otomatis Berpengunci Waktu
Berbasis Mikrokontroler AT89C51 dipaparkan
bahwa Teknologi Mikrokontroler yang cerdas
namun cukup praktis untuk digunakan sebagai
sistem pengontrolan dengan melihat kelebihan
dari mikrokotroler tersebut untuk mengotomatisasi
sebuah pintu. yang dulunya dibuka dan tutup
secara manual dapat di mungkinkan untuk di
otomatisasi sehingga dapat mempermudah
berbagai kegiatan- kegiatan manusia secara
spesfik adalah sistem pintu otomatis berpengunci
waktu. Dari hasil Pintu otomatis berpengunci
waktu tersebut dapat mempermudah pemilik
rumah untuk menjaga keamanan.
Dari
jurnal-jurnal
tersebut
penulis
mempunyai sebuah gagasan atau ide bahwa saat
ini Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Pacitan dalam proses penghitungan
jumlah pengunjung masih dengan cara rekap
data pengunjung. Oleh karena itu dibutuhkan
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
3
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
sebuah sistem yang memberikan sebuah solusi
agar proses penghitungan jumlah pengunjung
dapat bekerja secara otomatis. Oleh karena itu
penulis mengambil Judul Sistem Penghitung
Pengunjung
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi Kabupaten Pacitan Berbasis
Mikrokontroler ATMega8535.
3.3 Komponen Yang Digunakan
Tabel 3.1 Komponen yang digunakan
3.1 Analisis Masalah
Menurut kepala kantor Perpustakaan Umum
Kabupaten Pacitan beberapa masalah yang ada
diantaranya adalah proses penghitungan jumlah
pengunjung yang masih menggunakan cara
rekap data setiap bulannya, agar bisa
mengetahui jumlah pengunjung yang masuk
pada perpustakaan tersebut.
Proses
penghitungan
jumlah
pengunjung yang masih menggunakan cara
rekap data banyak memakan waktu jadi tidak
efisien. Maka dari itu masalah yang ada
peneliti ingin mengembangkan menjadi sistem
yang otomatis dan secara terkomputer yang
dapat dilihat secara langsung
jumlah
pengunjung
yang
masuk
ke
ruang
perpustakaan.
3.2 Kerangka Masalah
3.4 Diagram Blok Alat
Secara
garis
besar blok
rangkaian
jumlah
pengunjung
ruang
Penghitung
perpustakaan berbasis
mikrokontroler
ATMega8535 ditunjukkan
pada gambar
berikut ini:
Gambar 3.2 Diagram Blok Alat
Gambar 3.1 Kerangka Masalah
Keterangan gambar diagram blok alat:
1. Mikrokontroler ATMega8535.
Mikrokontroler
digunakan
sebagai
pengolah data inputan dari sensor,
output ke LCD dan komunikasi serial
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
4
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
semuanya
terhubung
ke
mikrokontroler.
2. Sensor Ultrasonic. Sensor Ultrasonic
merupakan sensor jarak yang akan
mengukur jarak antara sensor dengan
dinding di-depannya, ketika ada orang
yang lewat pada pintu masuk, maka
akan memotong jalu sensor-dinding,
sehingga jarak menjadi kurang dari
ukuran sebenarnya,
pada
kondisi
demikian
maka
counter akan
menghitung
dan
inputan
untuk
mikrokontroler.
3. LCD. LCD digunakan sebagai human
machine interface untuk menampilkan
hasil
dari
perhitungan
jumlah
pengunjung.
4. Komputer. Komputer sebagai media
menampilkan hasil
dari
untuk
penghitung jumlah pengunjung, selain itu
komputer juga berfungsi untuk rekam
data.
3.5.1
Gambar 3.4 Rangkaian LCD
3.5.3
Rangkaian Sensor Ultrasonic
Sistem Minimum Mikrokontroler
ATmega8535
Gambar 3.5 Rangkain Sensor Ultrasonic
3.5.4
Sekema Rangkaian Keseluruhan
Gambar 3.3 Rangkaian Minimum Mikrokontroler
3.5.1 Rangkaian LCD
Gambar 3.6 Sekema Rangkaian Keseluruhan
3.5.5 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan dan
pembuatan
perangkat
lunak, terdiri dari dua buah source code, yaitu
source code program untuk mikrokontroler
dan GUI. Program mikrokontroler membahas
aliran data dari mikrokontroler menuju ke
komputer.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
5
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
3.5.8
Desain Antar Muka Pada Komputer
Gambar 3.7 Desain Perangkat Lunak
3.5.6 Perancangan Program Mikrokontroler
Gambar 3.10 Desain Aplikasi Komputer
Gambar 3.8 Diagram Alir Program Pada
Mikrokontroler
3.5.7
Perancangan
Komputer
Program
Aplikasi
2.1Implementasi
Tahap implementasi dilaksanakan setelah tahap
perancangan sistem. Tahap implementasi
merupakan tahap meletakkan sistem agar siap
untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai
usaha untuk mewujudkan sistem yang telah
dirancang.
4.1.1
Prototype
Simulasi
Penghitung
Pengunjung
Dari hasil analisis perancangan perangkat keras
yang
telah
dilakukan
sebelumnya,
diimplementasikan dalam suatu alat pada
prototype simulasi penghitung pengunjung. Yang
terdiri dari rangkaian minimum mikrokontroler, lcd,
sensor, serial komunikasi yang sudah saling
terhubung menjadi satu untuk dapat bekerja
sesuai yang diinginkan.
Gambar 3.9 Diagram Alir Program Pada
Aplikasi Komputer
Gambar 4.1 Prototype Simulasi Penghitung
Pengunjung
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
6
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
4.1.2 Aplikasi Antarmuka
Tabel 4.1 Uji Coba Personal
Gambar 4.2 Aplikasi Komputer
4.2 Uji Coba Fungsi Sistem
Uji coba merupakan peroses akhir setelah tahap
implementasi. Pengujian fungsi sistem dilakukan
untuk memeriksa kekompakam antar komponen
sistem dan sub sistemnya dengan tujuan
utamanya adalah untuk memastikan elemenelemen sistem berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian sistem juga termasuk
pengujian program secara menyeluruh. Kumpulan
program yang telah terintegerasikan perlu diuji
coba atau tes untuk melihat apakah sebuah
program
dapat
menerima
dengan
baik,
memproses dan memberikan keluaran program
yang baik pula. Dan penulis memberikan
bimbingan kepada staf arsip dan dokumentasi
dalam mengoprasiakan sistem penghitung
pengunjung, penulis juga memberikan lembar
kuisioner kepada dan karyawan, kantor
perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten
pacitan .
4.2.1
Penerapan Sistem
Uji coba sistem pada komputer atau laptop,
dilakukan guna untuk mencoba apakah sistem
berjalan sesuai dengan perencanaan.
4.2.2 Uji Coba Sistem Terhadap Admin
Uji coba terhadap calon pengguna di
perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten
pacitan, dilakukan guna untuk mencoba apakah
sistem informasi berjalan sesuai dengan
perencanaan. Pengujian alat dapat dilihat pada
gambar-gambar berikut:
Gambar 4.4 Uji coba Sistem Terhadap Admin
Pada uji coba alat ini sensor diberi satu
penghalang atau objek yang melintas di depan
sensor dengan mengunakan bolpoin makan
counter akan menghitung nilai satu.
Gambar 4.3 Uji Coba Personal
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
7
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 4.5 Ujicoba alat dengan satu objek yang
melintas
Gambar 4.8 uji coba alat dengan dua objek
melintas bersamaan
LCD akan menampilkan nilai satu dan setiap
objek yang melintas di depan sensor makan akan
menambahkan nilai satu.
Pada LCD akan menampilkan nilai satu setiap
objek yang melintas di depan sensor.
Gambar 4.9 Tampilan Pada LCD
Gambar 4.5 Tampilan pada LCD
Pada
tampilan
aplikasi
komputer
akan
menampilkan nilai satu jadi kondisi tampilan
output LCD dengan aplikasi destop hasilnya
sama, maka proses ujicoba yang pertama
berjalan sesuai dengan yang di harapkan.
Pada tampilan aplikasi destop akan menampilkan
nilai satu jadi proses uji coba yang kedua masih
kurang sesuai dengan yang di harapkan.
Gambar 4.10 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
Gambar 4.7 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
Pada ujicoba alat ini yang kedua sensor diberi
dua buah penghalang yang secara bersamaan
melintas di depan sensor dengan mengunakan
bolpoin, makan sensor hanya dapat mendeteksi
satu, karena waktu tunda sensor membaca objek
yang melintas terlalu cepat maka counter hanya
dapat menghitung nilai satu.
Pada uji coba alat yang ketiga pada saat
mikrokontroler berdiri sendiri tanpa mengunakan
aplikasi pada komputer maka akan tetap berjalan
sesuai dengan prosedur. mikrokontroler telah
menghitung sampai cacah sepuluh seperti
gambar LCD dibawah ini.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
8
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 4.11 mikrokontroler berdiri sendiri
Kemudian ingin kita hubungkan dengan aplikasi
pada
komputer,
dalam
keadaan
belum
menampilkan nilai seperti gambar tampilan
aplikasi komputer di bawah ini.
Gambar 4.15 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
5.1 Keterbatasan Penelitian
Bahwa
sistem
penghitung
pengunjung
perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten
Pacitan ini tidak dapat mendeteksi objek (orang)
yang lewat secara bersamaan.
5.2
Kesimpulan
1. Sistem penghitung pengunjung ini
dapat digunakan untuk menghitung
dan menyimpan data pengunjung
pada
perpustakaan,
arsip
dan
dokumentasi Kabupaten Pacitan.
2. Sistem penghitung pengunjung ini
agar bias mendeteksi orang tinggi dan
pendek maka sensor dipasang pada
pertengahan pintu.
5.3
Saran
1. Alat ini dapat dimodifikasi sehingga
lebih bagus dan proses kerja lebih
cepat.
2. Program yang ada dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 4.12 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
Pada aplikasi komputer telah dihubungkan
dengan mikrokontroler kemudian ada objek yang
melintasi atau memotong jarak sensor maka akan
menghasilkan satu jadi nilai akan bertambah satu.
Gambar 4.13 Mikrokontroler Dihubungkan
Dengan Aplikasi Komputer
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ardi
Winoto.
Mikrokontroler
AVR
ATmega8/32/16/8535 dan Pemograman
dengan
Bahasa
C
pada
WinAVR,
Informatika, Bandung 2008
Gambar 4.14 Tampilan Pada LCD
Maka aplikasi pada komputer akan menyesuaikan
hasil dari nilai cacah pada mikrokontroler.
[2] Budiharto, Widodo. Elektronika Digital dan
Mikroprosesor, Yogyakarta 2005
[3] Denis Tri priyono, 2012 perancangan
sistem deteksi gerak dengan sinar leser
menggunakan
mikrokontroler
8
pada
laboratorium komputer sekolah tinggi
keguruan dan ilmu pendidikan PGRI Pacitan,
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
9
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Indonesian Jurnal on Computer Science
Speed (IJCSS) 13 FTI UNSA Vol 9 No 3.
[4] Mujiman, 2008 Pintu Otomatis Berpengunci
Waktu Berbasis Mikrokontroler AT89C51,
Indonesia Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1.
[5] Pitowarno, Endra. Robotika:
Kontrol
dan
Kecerdasan,
Yogyakarta 2006
Desain,
Buatan,
[6] Rizal, Gamayel. Pengertian Elektronik
Digital Liquid Cristal Display,Bandung 2007
[7] Wardhana,
Lingga.
Belajar
Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hadware, dan Aplikasi, Yogyakarta
2006
[8] Yatna Supriyatna, 2009 Desain Dan
Implementasi Handheld Sebagai Alat
Pengambilan Data Pada KWH Meter
Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis
Mikrokontroler, Konferensi Nasional Sistem
dan Informatika 2009; Bali, November 14,
2009
[9] Syahrul.
Panduan
Praktikum
Sistem
Mikroprosesor,
Panduan
Praktikum,
Bandung 2009
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), UII
Yogyakarta
[14] Asrofi, Bambang Eka Purnama (2013),
Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatis
Pendingin
Komputer
Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA8L, Indonesian
Jurnal on Networking and Security (IJNS) ijns.org, IJNS Volume 2 No 2 – April 2013 - ISSN:
2302-5700
[15] Eko Waskito, Ramadian Agus Triyono
(2013), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan
Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan
Mikrokontroler Atmega8l, Indonesian Jurnal
on Computer Science - Speed (IJCSS) 15
FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2012 ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330
[16] Denis Tri Priyono, Sukadi, Perancangan
Sistem Deteksi Gerak Dengan Sinar Laser
Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8
Pada Laboratorium Komputer Sekolah
Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI
Pacitan, (IJCSS) 14 - Indonesian Jurnal on
Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9
No 3 – Desember 2012 - ijcss.unsa.ac.id,
ISSN 1979 – 9330
[17] Eko Waskito, Ramadian Agus Triyono
(2013), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan
Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan
Mikrokontroler ATmega8L, IJCSS) 15 Indonesian Jurnal on Computer Science
Speed - FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari
2013 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330
[10] Wardhana,
Lingga.
Belajar
Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hadware, dan Aplikasi, Yogyakarta
2006
[11] Jatmiko, Nugroho Agung Prabowo,
Aplikasi Penjadwalan Lonceng Elektronis
Berbasis Kendali Komputer, Indonesian
Jurnal on Computer Science - Speed 9
Volume 7 No 2 – Agustus 2010, ISSN 1979
– 9330
[12] Bambang Eka Purnama, Pemanfaatan
Global Positioning System Untuk Pelacakan
Objek Bergerak, Indonesian Jurnal on
Computer Science - Speed 10 Vol 8 No 1 –
Februari 2011, ISSN 1979 – 9330
[13] Bambang
Eka
Purnama
(2006),
Perancangan Sistem Perangkat Keras
dan Perangkat Lunak Pengendali
Komputer Jarak Jauh Menggunakan
Sinar Infra Merah, Seminar Nasional
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
10
SISTEM PENGHITUNG PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI
KABUPATEN PACITAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535
Agung Wibowo, Bambang Eka Purnama, Lies Yulianto
[email protected]
Abstract : This application intent to account incoming visitor amount in ruangan library,Aarsip and
pacitan's regency Documentation. This research constitute data design research that acquired of yielding
design examination bases measurement and watch. This series intent to know hardware's scheme form,
This calculating series working bases program already be inserted into controlling series that utilizes IC
ATMega8535. Censor provedes with this series Ultrasonic and LCD where Ultrasonic's censor is utilized
as reader and LCD is utilized as penampil, so gets to be concluded that this tool corresponded to that is
plotted. Tips of attempt result is if there is ingoing person just concurrently get to detect one and censor
has to be assembled on door middle because can detect short person and high.
Key word : Counter, Ultrasonic SRF05's censor, Mikrokontroler ATMega8535
Abstrak : Aplikasi ini bertujuan untuk menghitung jumlah pengunjung yang masuk dalam ruangan
Perpustakaan,Aarsip dan Dokumentasi kabupaten pacitan. Penelitian ini merupakan penelitian desain
data yang diperoleh dari hasil pengujian rancangan berdasarkan pengukuran dan pengamatan.
Rangkaian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perancangan hardware, Rangkaian penghitung ini
bekerja berdasarkan program yang telah dimasukkan kedalam rangkaian pengontrol yang menggunakan
IC ATMega8535. Rangkaian ini dilengkapi dengan sensor Ultrasonic dan LCD dimana sensor Ultrasonic
digunakan sebagai pembaca dan LCD digunakan sebagai penampil, sehingga dapat disimpulkan bahwa
alat ini telah sesuai dengan yang direncanakan. Saran dari hasil percobaan adalah apabila ada orang
yang masuk secara bersamaan hanya dapat mendeteksi satu dan sensor harus dipasang pada
pertengahan pintu karena bisa mendeteksi orang pendek dan tinggi.
Kata kunci : Penghitung, Sensor Ultrasonic SRF05, Mikrokontroler ATMega8535
1.1 Latar Belakang Masalah
Perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten
Pacitan merupakan pelayanan bahan pustaka
dan tempat belajar seluruh lapisan masyarakat
tanpa membedakan latar belakang, status sosial,
agama, suku, pendidikan dan sebagainya.
Membina dan mendidik masyarakat guna
meningkatkan pengetahuan dan memanfaatkan
bahan pustaka dengan baik agar mendapatkan
informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Perpustakaan umum memberikan pengarahan
dan pendidikan tentang tujuan dan manfaat
perpustakaan bagi masyarakat. Di samping itu
perpustakaan umum juga berperan guna
mengembangkan kebiasaan membaca serta
belajar mandiri masyarakat.
Untuk menunjang mutu dan kualitas
perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten
Pacitan yang melayani masyarakat di bidang
pendidikan, sistem yang diberikan untuk
pelayanan harus cepat dan secara otomatis.
Misalnya, sistem pengolahan data jumlah
pengunjung perpustakaan yang selama ini
digunakan.
Sebagai
tindak
lanjut
mengembangkan sarana pelayanan manajemen
di instansi khususnya perpustakaan, arsip dan
dokumentasi Kabupaten Pacitan, perlu diadakan
pengolahan data pengunjung yang memadai.
Untuk mengetahui berapa banyaknya pengunjung
yang beraktifitas di perpustakaan setiap harinya,
tanpa harus melihat di dalam buku absen
pengunjung. Maka akan dengan mudah untuk
menentukan pengelolaan yang lebih baik
terhadap manajemen perpustakaan tersebut.
maka perlu adanya alat yang dapat menghitung
pengunjung yang masuk ke ruang perpustakaan
secara otomatis.
1.2 Rumusan Masalah:
1. Sistem yang digunakan di perpustakaan,
arsip dan dokumentasi kabupaten Pacitan.
dalam
proses
rekap
data
jumlah
pengunjung masih bersifat konvensional
setiap tahunny bahkan setiap bulan sekali.
2. Bagaimana merancang dan membuat
rangkaian
hardware
yang
meliputi
rangkaian
minimum
mikrokontroler,
rangkaian sensor, rangkaian penampil
dapat difungsikan sebagai penghitung
pengunjung ke perpustakaan.
1.3 Batasan Masalah
Pada pengembangan sistem ini akan dibatasi
pada perancangan sistem yang telah dirakit
terdiri dari hardware dan software. Hardware
meliputi
rangkaian minimum
mikrokontroler
ATMega8538, rangkaian sensor menggunakan
sensor
Ultrasonic,
rangkaian
penampil
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
1
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
menggunakan LCD dan. Penyusunan program
yang digunakan adalah Bahasa Bascom AVR dan
Delphi 7.0 untuk mengendalikan sistem yang
telah dibuat.
1.4 Tujuan
1. Menghasilkan suatu rangkaian untuk
menghitung
dan
mengendalikan
jumlah pengunjung ke Perpustakaan
dengan mikrokontroler ATMega8535.
2.
Menghasilkan rangkaian software dan
hardware yang meliputi rangkaian
minimum
mikrokontroler,
rangkaian
sensor,
rangkaian
penampil
menggunakan LCD dan tampilan antar
muka pada komputer, yang digunakan
sebagai alat penghitung pengunjung ke
Perpustakaan
yang
dapat
meringankan
diaplikasikan untuk
beban kerja manusia.
1.5 Manfaat
Dapat mempermudah proses penghitungan
jumlah pengunjung perpustakaan, arsip dan
dokumentasi
Kabupaten
Pacitan
dengan
dibuatnya sistem penghitung secara otomatis
berbasis mikrokontroler ATMega8535.
2.1 Arsitektur Mikrokontroler ATMega8535
Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit,
sehingga semua instruksi dikemas dalam kode
16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi
dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan
ini sangat membedakan sekali dengan instruksi
MCS-51 (Berarsitektur CISC) yang membutuhkan
siklus 12
clock.
RISC adalah
Reduced
Instruction Set Computing sedangkan CISC
adalah Complex Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas,
yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga
ATMega, dan keluarga AT86RFxx. Dari
kesemua kelas yang membedakan satu sama lain
adalah ukuran onboard memori, on-board
peripheral dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan
instruksi
yang
digunakan
mereka
bisa
dikatakan hampir sama. (Winarto: 2008)
2.2 Arsitektur ATMega8535
1. Saluran IO sebanyak 32 buah, yaitu
Port A, Port B, Port C dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 Channel.
3. Tiga buah timer / counter.
4. 32 register.
5. Watchdog Timer dengan oscilator
internal.
6. SRAM sebanyak 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb.
8. Sumber
Interrupt
internal
dan
eksternal.
9. Port SPI (Serial Pheriperal Interface).
10. EEPROM on board sebanyak 512 byte
11. Komparator analog.
12. Port USART (Universal Shynchronous
Ashynchronous Receiver Transmitter). AVR
menjalankan sebuah instruksi tunggal dalam
satu siklus dan memiliki struktur I/O yang
cukup
lengkap
sehingga
penggunaan
eksternal
dapat
dikurangi.
komponen
Mikrokontroler AVR didesain menggunakan
arsitektur Harvard, di mana ruang dan jalur bus
bagi memori program dipisahkan dengan memori
data. Memori program diakses dengan single-level
pipelining, di mana ketika sebuah instruksi
dijalankan, instruksi lain berikutnya akan diprefetch dari memori program.
Dalam I/O lines terdapat empat port, yaitu Port
A, Port B, Port C, dan Port D yang masingmasing mempunyai 8
pin
I/O.
Deskripsi masing-masing port:
1. Port A (PA7-PA0) merupakan port
yang digunakan sebagai input ADC
(Analog to Digital Converter). jika ADC
tidak
digunakan
maka
port
A
merupakan 8-bit port I/O dua arah.
Pada Port A terdapat internal Pull-up
resistor. Ketika pin di port A disetti low
“0” maka arus akan mengalir jika resistor
pull-up internal diaktifkan.
2. Port B (PB7-PB0) merupakan 8-bit port
I/O dua arah. Pada PortB terdapat internal
Pull-up resistor. Ketika pin di port B
disetting low “0” maka arus akan
mengalir jika resistor pull-up internal
diaktifkan.
3. Port C (PC7-PC0) merupakan 8-bit port
I/O dua arah. Pada Port C terdapat
internal Pull-up resistor. Ketika pin di
port C disetting low “0” maka arus akan
mengalir jika resistor pull-up internal
diaktifkan.
4. Port D (PD7-PD0) merupakan 8-bit port
I/O dua arah. Pada Port D terdapat
internal Pull-up resistor. Ketika pin di
port D disetting low “0” maka arus akan
mengalir jika resistor pull-up internal
diaktifkan.
2.3 Liquid Crystal Display (LCD)
LCD (Liquid cristal display) adalah salah satu
komponen
elektronika
yang
berfungsi
sebagai tampilan suatu data, baik karakter,
huruf ataupun grafik. Jenis LCD yang dipakai
pada alat ini adalah LCD M1632. LCD terdiri dari
dua bagian, yang pertama merupakan panel
LCD
sebagai
media penampil
informasi
dalam
bentuk huruf/angka dua
baris, masing–masing baris bias menampung 16
huruf/angka. LCD (Liquid Crystal Display) adalah
modul penampil yang
banyak digunakan
karena tampilannya menarik. LCD yang umum,
ada yang
panjangnya hingga 40
karakter
(2x40 dan 4x40), dimana kita menggunakan
DDRAM
untuk mengatur
penyimpanan
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
2
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
tersebut.(Gamayel.Rizal, 2007).
2.4 Sensor Ultrasonic SRF05
Sensor jarak ultrasonik SRF05 adalah sensor 40
KHz produksi parallax yang banyak digunakan
untuk aplikasi atau kontes robot cerdas.
SRF05
merupakan
langkah
evolusi dari
SRF04, dan
telah
dirancang
untuk
meningkatkan
fleksibilitas,
jangkauan
meningkat, dan untuk mengurangi biaya lebih
jauh. Dengan demikian,
SRF05
adalah
sepenuhnya kompatibel
dengan SRF04.
Rentang ini meningkat dari 3 meter sampai 4
meter. Sebuah modus operasi baru (mengikat pin
modus ke tanah) memungkinkan SRF05 untuk
menggunakan satu pin untuk kedua memicu
dan echo, sehingga menghemat pin yang
berharga pada controller. Ketika pin modus
dibiarkan tidak terhubung, SRF05 beroperasi
dengan pemicu terpisah dan pin gema, seperti
SRF04.
SRF05
termasuk penundaan kecil
pulsa
gema untuk memberikan
sebelum
pengendali lambat seperti Basic Stamp dan
waktu Picaxe untuk mengeksekusi pulsa mereka
dalam perintah.
Mode ini menggunakan memicu terpisah
dan pin gema, dan merupakan modus yang
untuk digunakan. Contoh
paling sederhana
kode Semua untuk SRF04 akan bekerja untuk
SRF05 dalam mode ini. Untuk menggunakan
mode ini, hanya meninggalkan pin modus
berhubungan SRF05 memiliki internal pull up
resistor pada pin ini.
2.5 Kajian Pustaka
Denis Tri Wibowo (2012) dalam jurnalnya yang
berjudul Perancangan Sistem Deteksi Gerak
Dengan Sinar Leser Menggunakan Mikrokontroler
8 Pada Laboratorium Komputer Sekolah Tinggi
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI Pacitan
dipaparkan bahwa rangkaian sistem deteksi
penyusup dengan sinar laser yang menggunakan
penguat op-amp sebagai penguat sensor. Yang
bertujuan untuk mendeteksi adanya gerakan
penyusup di laboratorium komputer, dengan
beberapa perangkat yang bekerja secara
otomatis. Dari hasil sistem detek gerak dengan
sinar leser tersebut laboratorium komputer
sekolah tinggi keguruan dan ilmu pendidikan
PGRI pacitan tersebut akan lebih terjamin
keamanannya dari penyusup atau pencurian.
Menurut Yatna Supriyatna (2009) di dalam
Konferensi Nasional Sistem dan Informatika yang
berjudul Desain Dan Implementasi Handheld
Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH
Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis
Mikrokontroler
dijelaskan bahwa Proses
pencatatan dilakukan pada jarak tertentu dengan
menggunakan suatu alat yang akan dibawa oleh
petugas. Sistem ini terdiri dari dua perangkat,
yang pertama perangkat dipasang pada sisi KWH
meter sebagai penghitung pemakaian daya
selama sebulan. Perangkat yang kedua adalah
handheld yang mampu mencatat data KWH
meter di rumah pelanggan. Antara perangkat
yang dipasang pada KWH meter dan handheld
yang digunakan harus mampu mendukung jarak
yang cukup jauh. Oleh karena itu, dipilih
komunikasi menggunakan media wireless dengan
frekuensi operasi tertentu (radio frequency). Dari
hasil Desain Dan Implementasi Handheld
Sebagai Alat Pengambilan Data Pada KWH
Meter Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis
Mikrokontroler tersebut sebagai alat untuk
mempermudah
petugas
dalam
proses
penghitungan pemakai daya selama sebulan
yang dapat bekerja secara otomatis dari jarak
jauh.
Asrofi (2012) dalam jurnalnya yang berjudul
Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatisasi
Pendingin Komputer Berbasis Mikrokontroler
ATMega8L dijelaskan bahwa Alat kontrol ini
dalam operasionalnya didukung oleh peralatan
yang dapat meningkatatkan efisiensi pemakaian
energi listrik dan mengurangi sebagian tanggung
jawab dalam memelihara serta merawat
computer. Dengan kualitas dan keandalan yang
tinggi namun dengan biaya operasional yg relatif
murah, yaitu dengan memanfaatkan rangkaian
alat Mikrokontroler ATMega8L sebagai kendali
otomatis alat ,IC LM35 sebagai sensor pendeteksi
suhu dan kontrol relay sebagai pengganti saklar
otomatis. Dari hasil Rancang Bangun Alat Kontrol
Otomatisasi
Pendingin Komputer Berbasis
Mikrokontroler
ATMega8L
tersebut
dapat
menjaga kualitas komputer yang digunakan
terlalu lama dari suhu panas.
Mujiman (2008) di dalam jurnalnya yang
berjudul Pintu Otomatis Berpengunci Waktu
Berbasis Mikrokontroler AT89C51 dipaparkan
bahwa Teknologi Mikrokontroler yang cerdas
namun cukup praktis untuk digunakan sebagai
sistem pengontrolan dengan melihat kelebihan
dari mikrokotroler tersebut untuk mengotomatisasi
sebuah pintu. yang dulunya dibuka dan tutup
secara manual dapat di mungkinkan untuk di
otomatisasi sehingga dapat mempermudah
berbagai kegiatan- kegiatan manusia secara
spesfik adalah sistem pintu otomatis berpengunci
waktu. Dari hasil Pintu otomatis berpengunci
waktu tersebut dapat mempermudah pemilik
rumah untuk menjaga keamanan.
Dari
jurnal-jurnal
tersebut
penulis
mempunyai sebuah gagasan atau ide bahwa saat
ini Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Pacitan dalam proses penghitungan
jumlah pengunjung masih dengan cara rekap
data pengunjung. Oleh karena itu dibutuhkan
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
3
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
sebuah sistem yang memberikan sebuah solusi
agar proses penghitungan jumlah pengunjung
dapat bekerja secara otomatis. Oleh karena itu
penulis mengambil Judul Sistem Penghitung
Pengunjung
Perpustakaan,
Arsip
dan
Dokumentasi Kabupaten Pacitan Berbasis
Mikrokontroler ATMega8535.
3.3 Komponen Yang Digunakan
Tabel 3.1 Komponen yang digunakan
3.1 Analisis Masalah
Menurut kepala kantor Perpustakaan Umum
Kabupaten Pacitan beberapa masalah yang ada
diantaranya adalah proses penghitungan jumlah
pengunjung yang masih menggunakan cara
rekap data setiap bulannya, agar bisa
mengetahui jumlah pengunjung yang masuk
pada perpustakaan tersebut.
Proses
penghitungan
jumlah
pengunjung yang masih menggunakan cara
rekap data banyak memakan waktu jadi tidak
efisien. Maka dari itu masalah yang ada
peneliti ingin mengembangkan menjadi sistem
yang otomatis dan secara terkomputer yang
dapat dilihat secara langsung
jumlah
pengunjung
yang
masuk
ke
ruang
perpustakaan.
3.2 Kerangka Masalah
3.4 Diagram Blok Alat
Secara
garis
besar blok
rangkaian
jumlah
pengunjung
ruang
Penghitung
perpustakaan berbasis
mikrokontroler
ATMega8535 ditunjukkan
pada gambar
berikut ini:
Gambar 3.2 Diagram Blok Alat
Gambar 3.1 Kerangka Masalah
Keterangan gambar diagram blok alat:
1. Mikrokontroler ATMega8535.
Mikrokontroler
digunakan
sebagai
pengolah data inputan dari sensor,
output ke LCD dan komunikasi serial
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
4
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
semuanya
terhubung
ke
mikrokontroler.
2. Sensor Ultrasonic. Sensor Ultrasonic
merupakan sensor jarak yang akan
mengukur jarak antara sensor dengan
dinding di-depannya, ketika ada orang
yang lewat pada pintu masuk, maka
akan memotong jalu sensor-dinding,
sehingga jarak menjadi kurang dari
ukuran sebenarnya,
pada
kondisi
demikian
maka
counter akan
menghitung
dan
inputan
untuk
mikrokontroler.
3. LCD. LCD digunakan sebagai human
machine interface untuk menampilkan
hasil
dari
perhitungan
jumlah
pengunjung.
4. Komputer. Komputer sebagai media
menampilkan hasil
dari
untuk
penghitung jumlah pengunjung, selain itu
komputer juga berfungsi untuk rekam
data.
3.5.1
Gambar 3.4 Rangkaian LCD
3.5.3
Rangkaian Sensor Ultrasonic
Sistem Minimum Mikrokontroler
ATmega8535
Gambar 3.5 Rangkain Sensor Ultrasonic
3.5.4
Sekema Rangkaian Keseluruhan
Gambar 3.3 Rangkaian Minimum Mikrokontroler
3.5.1 Rangkaian LCD
Gambar 3.6 Sekema Rangkaian Keseluruhan
3.5.5 Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan dan
pembuatan
perangkat
lunak, terdiri dari dua buah source code, yaitu
source code program untuk mikrokontroler
dan GUI. Program mikrokontroler membahas
aliran data dari mikrokontroler menuju ke
komputer.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
5
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
3.5.8
Desain Antar Muka Pada Komputer
Gambar 3.7 Desain Perangkat Lunak
3.5.6 Perancangan Program Mikrokontroler
Gambar 3.10 Desain Aplikasi Komputer
Gambar 3.8 Diagram Alir Program Pada
Mikrokontroler
3.5.7
Perancangan
Komputer
Program
Aplikasi
2.1Implementasi
Tahap implementasi dilaksanakan setelah tahap
perancangan sistem. Tahap implementasi
merupakan tahap meletakkan sistem agar siap
untuk dioperasikan dan dapat dipandang sebagai
usaha untuk mewujudkan sistem yang telah
dirancang.
4.1.1
Prototype
Simulasi
Penghitung
Pengunjung
Dari hasil analisis perancangan perangkat keras
yang
telah
dilakukan
sebelumnya,
diimplementasikan dalam suatu alat pada
prototype simulasi penghitung pengunjung. Yang
terdiri dari rangkaian minimum mikrokontroler, lcd,
sensor, serial komunikasi yang sudah saling
terhubung menjadi satu untuk dapat bekerja
sesuai yang diinginkan.
Gambar 3.9 Diagram Alir Program Pada
Aplikasi Komputer
Gambar 4.1 Prototype Simulasi Penghitung
Pengunjung
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
6
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
4.1.2 Aplikasi Antarmuka
Tabel 4.1 Uji Coba Personal
Gambar 4.2 Aplikasi Komputer
4.2 Uji Coba Fungsi Sistem
Uji coba merupakan peroses akhir setelah tahap
implementasi. Pengujian fungsi sistem dilakukan
untuk memeriksa kekompakam antar komponen
sistem dan sub sistemnya dengan tujuan
utamanya adalah untuk memastikan elemenelemen sistem berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Pengujian sistem juga termasuk
pengujian program secara menyeluruh. Kumpulan
program yang telah terintegerasikan perlu diuji
coba atau tes untuk melihat apakah sebuah
program
dapat
menerima
dengan
baik,
memproses dan memberikan keluaran program
yang baik pula. Dan penulis memberikan
bimbingan kepada staf arsip dan dokumentasi
dalam mengoprasiakan sistem penghitung
pengunjung, penulis juga memberikan lembar
kuisioner kepada dan karyawan, kantor
perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten
pacitan .
4.2.1
Penerapan Sistem
Uji coba sistem pada komputer atau laptop,
dilakukan guna untuk mencoba apakah sistem
berjalan sesuai dengan perencanaan.
4.2.2 Uji Coba Sistem Terhadap Admin
Uji coba terhadap calon pengguna di
perpustakaan, arsip dan dokumentasi kabupaten
pacitan, dilakukan guna untuk mencoba apakah
sistem informasi berjalan sesuai dengan
perencanaan. Pengujian alat dapat dilihat pada
gambar-gambar berikut:
Gambar 4.4 Uji coba Sistem Terhadap Admin
Pada uji coba alat ini sensor diberi satu
penghalang atau objek yang melintas di depan
sensor dengan mengunakan bolpoin makan
counter akan menghitung nilai satu.
Gambar 4.3 Uji Coba Personal
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
7
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 4.5 Ujicoba alat dengan satu objek yang
melintas
Gambar 4.8 uji coba alat dengan dua objek
melintas bersamaan
LCD akan menampilkan nilai satu dan setiap
objek yang melintas di depan sensor makan akan
menambahkan nilai satu.
Pada LCD akan menampilkan nilai satu setiap
objek yang melintas di depan sensor.
Gambar 4.9 Tampilan Pada LCD
Gambar 4.5 Tampilan pada LCD
Pada
tampilan
aplikasi
komputer
akan
menampilkan nilai satu jadi kondisi tampilan
output LCD dengan aplikasi destop hasilnya
sama, maka proses ujicoba yang pertama
berjalan sesuai dengan yang di harapkan.
Pada tampilan aplikasi destop akan menampilkan
nilai satu jadi proses uji coba yang kedua masih
kurang sesuai dengan yang di harapkan.
Gambar 4.10 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
Gambar 4.7 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
Pada ujicoba alat ini yang kedua sensor diberi
dua buah penghalang yang secara bersamaan
melintas di depan sensor dengan mengunakan
bolpoin, makan sensor hanya dapat mendeteksi
satu, karena waktu tunda sensor membaca objek
yang melintas terlalu cepat maka counter hanya
dapat menghitung nilai satu.
Pada uji coba alat yang ketiga pada saat
mikrokontroler berdiri sendiri tanpa mengunakan
aplikasi pada komputer maka akan tetap berjalan
sesuai dengan prosedur. mikrokontroler telah
menghitung sampai cacah sepuluh seperti
gambar LCD dibawah ini.
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
8
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Gambar 4.11 mikrokontroler berdiri sendiri
Kemudian ingin kita hubungkan dengan aplikasi
pada
komputer,
dalam
keadaan
belum
menampilkan nilai seperti gambar tampilan
aplikasi komputer di bawah ini.
Gambar 4.15 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
5.1 Keterbatasan Penelitian
Bahwa
sistem
penghitung
pengunjung
perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kabupaten
Pacitan ini tidak dapat mendeteksi objek (orang)
yang lewat secara bersamaan.
5.2
Kesimpulan
1. Sistem penghitung pengunjung ini
dapat digunakan untuk menghitung
dan menyimpan data pengunjung
pada
perpustakaan,
arsip
dan
dokumentasi Kabupaten Pacitan.
2. Sistem penghitung pengunjung ini
agar bias mendeteksi orang tinggi dan
pendek maka sensor dipasang pada
pertengahan pintu.
5.3
Saran
1. Alat ini dapat dimodifikasi sehingga
lebih bagus dan proses kerja lebih
cepat.
2. Program yang ada dapat dimodifikasi
sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 4.12 Tampilan Pada Aplikasi Komputer
Pada aplikasi komputer telah dihubungkan
dengan mikrokontroler kemudian ada objek yang
melintasi atau memotong jarak sensor maka akan
menghasilkan satu jadi nilai akan bertambah satu.
Gambar 4.13 Mikrokontroler Dihubungkan
Dengan Aplikasi Komputer
DAFTAR PUSTAKA
[1] Ardi
Winoto.
Mikrokontroler
AVR
ATmega8/32/16/8535 dan Pemograman
dengan
Bahasa
C
pada
WinAVR,
Informatika, Bandung 2008
Gambar 4.14 Tampilan Pada LCD
Maka aplikasi pada komputer akan menyesuaikan
hasil dari nilai cacah pada mikrokontroler.
[2] Budiharto, Widodo. Elektronika Digital dan
Mikroprosesor, Yogyakarta 2005
[3] Denis Tri priyono, 2012 perancangan
sistem deteksi gerak dengan sinar leser
menggunakan
mikrokontroler
8
pada
laboratorium komputer sekolah tinggi
keguruan dan ilmu pendidikan PGRI Pacitan,
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
9
IJCSS - Indonesian Jurnal on Computer Science - Speed - FTI UNSA - ijcss.unsa.ac.id
Indonesian Jurnal on Computer Science
Speed (IJCSS) 13 FTI UNSA Vol 9 No 3.
[4] Mujiman, 2008 Pintu Otomatis Berpengunci
Waktu Berbasis Mikrokontroler AT89C51,
Indonesia Jurnal Teknologi, Vol. 1, No. 1.
[5] Pitowarno, Endra. Robotika:
Kontrol
dan
Kecerdasan,
Yogyakarta 2006
Desain,
Buatan,
[6] Rizal, Gamayel. Pengertian Elektronik
Digital Liquid Cristal Display,Bandung 2007
[7] Wardhana,
Lingga.
Belajar
Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hadware, dan Aplikasi, Yogyakarta
2006
[8] Yatna Supriyatna, 2009 Desain Dan
Implementasi Handheld Sebagai Alat
Pengambilan Data Pada KWH Meter
Dengan Komunikasi Wireless RF Berbasis
Mikrokontroler, Konferensi Nasional Sistem
dan Informatika 2009; Bali, November 14,
2009
[9] Syahrul.
Panduan
Praktikum
Sistem
Mikroprosesor,
Panduan
Praktikum,
Bandung 2009
Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI), UII
Yogyakarta
[14] Asrofi, Bambang Eka Purnama (2013),
Rancang Bangun Alat Kontrol Otomatis
Pendingin
Komputer
Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA8L, Indonesian
Jurnal on Networking and Security (IJNS) ijns.org, IJNS Volume 2 No 2 – April 2013 - ISSN:
2302-5700
[15] Eko Waskito, Ramadian Agus Triyono
(2013), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan
Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan
Mikrokontroler Atmega8l, Indonesian Jurnal
on Computer Science - Speed (IJCSS) 15
FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari 2012 ijcss.unsa.ac.id, ISSN : 1979-9330
[16] Denis Tri Priyono, Sukadi, Perancangan
Sistem Deteksi Gerak Dengan Sinar Laser
Menggunakan Mikrokontroler Atmega 8
Pada Laboratorium Komputer Sekolah
Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan PGRI
Pacitan, (IJCSS) 14 - Indonesian Jurnal on
Computer Science Speed - FTI UNSA Vol 9
No 3 – Desember 2012 - ijcss.unsa.ac.id,
ISSN 1979 – 9330
[17] Eko Waskito, Ramadian Agus Triyono
(2013), Miniatur Otomatisasi Bel Listrik Dan
Pintu Gerbang Sekolah Menggunakan
Mikrokontroler ATmega8L, IJCSS) 15 Indonesian Jurnal on Computer Science
Speed - FTI UNSA Vol 10 No 1 – Februari
2013 - ijcss.unsa.ac.id, ISSN 1979 – 9330
[10] Wardhana,
Lingga.
Belajar
Sendiri
Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
Simulasi, Hadware, dan Aplikasi, Yogyakarta
2006
[11] Jatmiko, Nugroho Agung Prabowo,
Aplikasi Penjadwalan Lonceng Elektronis
Berbasis Kendali Komputer, Indonesian
Jurnal on Computer Science - Speed 9
Volume 7 No 2 – Agustus 2010, ISSN 1979
– 9330
[12] Bambang Eka Purnama, Pemanfaatan
Global Positioning System Untuk Pelacakan
Objek Bergerak, Indonesian Jurnal on
Computer Science - Speed 10 Vol 8 No 1 –
Februari 2011, ISSN 1979 – 9330
[13] Bambang
Eka
Purnama
(2006),
Perancangan Sistem Perangkat Keras
dan Perangkat Lunak Pengendali
Komputer Jarak Jauh Menggunakan
Sinar Infra Merah, Seminar Nasional
ISSN : 1979-9330 (Print) - 2088-0154 (Online) - 2088-0162 (CDROM)
10