Dampak Kebiasaan Merokok Terhadap Pergau (1)

Dampak Kebiasaan Merokok
Terhadap Pergaulan Remaja
Untuk Menyelesaikan Tugas Bahasa Indonesia

Disusun oleh :
1. Agnes Restyane P.
2. Charlotte E.L
3. Daud Marusoni.
4. Defista Profit.
5. Ivan Samuel.
6. Yohanes.

XI IPS 2
SMA MARDIYUANA DEPOK
2016-2017
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas karunianya
kami semua dapat menyelesaikan penulisan karya tulis tentang “Dampak kebiasaan

merokok pada pergaulan remaja”. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Kundarti
selaku guru Bahasa Indonesia, anggota, serta keluarga kami yang telah mendukung

penulisan karya tulis kami.
Kami sangat berharap karya tulis ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai dampak kebiasaan merokok. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kita harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan, demi perbaikan dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga karya tulis sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya karya tulis yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kirtik dan
saran yang membangun demi perbaikan dimasa depan.

Depok, Februari 2017
Penyusun

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang
masalah………………………………………………...4
Rumusan

1.2.

masalah……………………………………………………....5
1.3.
Batasan
masalah………………………………………………………...5
2

1.4.

Tujuan…………………………………………………………………..
5

1.5.

Manfaat

Penelitian……………………………………………………...6

BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Pengertian rokok………………………………………………………7
2.2 Zat – zat yang terkandung……………………………………………..8
2.3 Definisi pergaulan……………………………………………………..9
2.4 Kategori remaja……………………………………………………….10
BAB III Metode Penelitian
3.1 Pustaka………………………………………………………………..11
3.2 Observasi……………………………………………………………...11
BAB IV Pembahasan
4.1 Perilaku merokok pada kalangan remaja…………………………….....12
4.2 Alasan remaja merokok………………………………………………...13
4.3 Jenis-jenis perokok remaja……………………………………………...13
4.4 Dampak rokok bagi remaja……………………………………………..13
4.5 Cara untuk berhenti merokok di kalangan remaja……………………...14
4.6 Manfaat setelah berhenti merokok……………………………………...15
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………...17
5.2 Saran…………………………………………………………………….18


Daftar Pustaka………………………………………………………………..19
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70-120 mm
dengan diameter 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah di cacah. Rokok
dibakar disalah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dihirup melalui
mulut pada ujung lain. Bahan dasar rokok adalah tembakau. Tembakau terdiri dari

3

berbagai bahan kimia yang dapat membuat seseorang ketagihan, walaupun mereka
tidak ingin mencobanya lagi.
Sangat ironis memang bahwa manusia sangat memperhatikan keseimbangan
alam akibat proses pembakaran bahan bakar oleh industri yang mengeluarkan polusi
tetapi dilain pihak orang-orang dengan sengaja mengalirkan gas polusi pembakaran
rokok ke paru-paru mereka.
katindividu mengalami peralihan dari satu tahap ketahap berikutnya dan mengalami

perubahan baik emosi, tubuh, minat pola perilaku,dan juga penuh denga masalahmasalah.
Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami psikososial, yakni
masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat
atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada
kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini dilakukan oleh para pelajar
karena kondis emosi mereka yang tidak stabil membuat mereka melakukan segala hal
untuk melampiaskan emosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal
ini disebabkan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan
sekolah atau masyarakat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti ke depannya.
Kebiasaan merokok di indonesia sangat memprihatinkan. Setiap saat kita dapat
menjumpai masyarakat dari berbagai usia,termasuk pelajar. Padahal, berbagai
penelitiandan kajian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa rokok juga sangat
berbahaya apabila dihirup oleh oran-orang yang berada di sekitarnya.
Bahkan sebagai penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki
resiko kesehatan lebih tinggi daripada perokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai
dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun
pasif.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan

sangat penting untuk di ketahui bagi masyarakat luas, khususnya para pelajar, hal ini
yang mendorong kami untuk menyusun karya ilmiah tentang bahaya merokok. Kami
harap, dengan mengetahui informasi para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk
mengonsumsi rokok atau bahkan berhenti merokok.
1.2 Rumusan Masalah

4

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas, antara lain :
1. Bagaimana penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja ?
2. Apa saja alasan remaja merokok ?
3. Apa saja jenis-jenis perokok remaja ?
4. Apa saja dampak dari merokok ?
5. Bagaimana tips untuk berhenti merokok pada kalangan remaja ?
6. Apa saja manfaat setelah berhenti merokok ?

1.3 Batasan masalah
Dikarenakan kami adalah pelajar SMA yang tergolong dalam umur remaja. Dalam
proposal ini kami hanya membahas dan mengulas dalam segi kehidupan remaja, yang

dimana merupakan kehidupan kami. Setelah kami lihat, ternyata telah banyak remaja
yang sudah merokok. Jadi kami memasukkan beberapa informasi mengenai dampak
merokok terhadap pergaulan reamaja beserta cara penanggulangannya.
1.4 Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dampak rokok dan mengetahui tujuan para siswa mengapa mereka
lebih senang membeli rokok daripada membeli barang yang lebih penting. Ingin
mengetahui mengapa rokok tidak boleh dikonsumsi oleh para remaja, ingin mengetahui
dampak dari merokok bagi perokok itu sendiri, ingin mengetahui ciri-ciri seorang
perokok, ingin mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh pemerintah, dan
ingin mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan oleh sekolah.
1.5 Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penulisan karya tulis ini sebagai wacana bagi pelajar agar lebih bisa
memilih yang baik sebagai motivasi agar siswa lebih bisa hidup lebih mandiri.

5

BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun –
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah stau ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir,
bungkusan – bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari
merokok, misalnya kanker paru – paru atau serangan jantung (walaupun pada
kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuh).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di
Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, ketika
6

bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu
ikut mencoba – coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa.
Kemudia kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi
berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang
merokok hanya untuk kesenangan semata – mata. Abad 17 para pedagang Spanyol
masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara – negara Islam.

Menurut riset 51,1% rakyat Indonesia adalah perokok aktif dan parahnya lagi 40%
diantaranya adalah kaum remaja, angka tersebut tertinggi di ASEAN dan sangat jauh
bedanya dengan negara – negara tetangga, misalnya : Brunei Darusallam 0,06% dan
Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok berasal dari golongan lemah;
37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani, nelayan dan buruh mencakup
44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di antara 30 hingga 34 tahun.
Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah perokok aktif, walaupun tentunya
perokok pasif akan lebih banyak.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan
ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung,
penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema.
2.2 Zat – zat yang terkandung
Pernahkah anda membayangkan bahwa kandungan zat kimia yang terdapat didalam
sebatang rokok itu berjumlah tiga ribu macam menurut Terry dan Horn. Tetapi hanya
tujuh ratus macam zat saja yang dikenal.
Disini ada 15 macam zat berbahaya yang bisa anda ketahui yaitu :
1. ACROLEIN ; zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil
cairan dari glyceril atau dengan mengeringkannya. Pada dasarnya zat ini mengandung
alkohol yang pasti sangat mengganggu kesehatan.
2. KARBON MONOXIDA ; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari

pembakaran yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini
masuk ke dalam tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh. Satu
molekul hemoglobin dapat membawa empat molekul oksigen. Apabila didalam
hemoglobin itu terdapat karbon monoxida, berakibat seseorang akan kekurangan
oksigen.
3. NIKOTIN ; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar.
Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
7

4. AMMONIA ; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki
bau yang sangat tajam dan merangsang. Zat ini sangat cepat memasuki sel-sel tubuh
dan kalau disuntikkan sedikit saja pada aliran darah akan membuat pingsan atau
koma.
5. FORMIC ACID ; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan
dapat membuat lepuh.
6. HYDROGEN CYANIDE ; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat
ini paling ringan dan mudah terbakar. Cyanide mengandung racun berbahaya dan jika
dimasukkan langsung ke dalam tubuh akan berakibat kematian.
7. NITROUS OXIDE ; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan
hilangnya pertimbangan dan membuat rasa sakit. Zat ini awalnya adalah untuk zat

pembius pada saat operasi.
8. FORMALDEHYDE ; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat
pengawet dan pembasmi hama.
9. PHENOL ; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat
organik misalnya kayu dan arang. Phenol bisa terikat didalam protein dan
menghalangi kerja enzyme.
10. ACETOL ; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan
alkohol.
11. HYDROGEN SULFIDE ; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini
menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
12. PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah
alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
13. METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas mana
hidrogen dan karbon sebagai unsur utama. Zat ini merupakan compound organis yang
sangat beracun dan uapnya bersifat sama dengan pembius.
14. METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum
dan diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
15. TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara
distilasi kayu dan arang juga dari getah tembakau. Zat inilah yang menyebabkan
kanker paru-paru
2.3 Definisi pergaulan

8

Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang
lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling
mempengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses
interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat
lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin.
Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dalam jangka
waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda dengan orang yang
hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak langsung.
Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada
pula yang dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan
yang membawa pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang.
Sebaliknya pergaulan tidak sehat mengarah kepada pola perilaku yang merugikan
bagi perkembangan dirinya sendiri maupun dampaknya bagi orang lain.
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan
kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan
yang berlaku.
2.4 Kategori remaja
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun
bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan menurut
Zakiah Darajat (1990: 23) remaja adalah: Masa peralihan di antara masa kanak-kanak
dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa
perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anakanak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang
dewasa yang telah matang. Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa
remaja (adolescene) diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak
dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu:
 Masa remaja awal, 12 – 15 tahun
 Masa remaja pertengahan, 15 – 18 tahun
 Masa remaja akhir, 18 – 21 tahun
Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat
bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa
remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita,
2006:192) Definisi yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat,
9

dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan
dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun,
dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik,
maupun psikologis.

BAB III
Metode Penelitian
3.1 Metode Penelitian
 Pengertian
Metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.

 Sumber yang digunakan
Internet
3.2 Metode Observasi
 Pengertian
Aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena
berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
Ilmu pengetahuan biologi dan astronomi mempunyai dasar sejarah dalam pengamatan oleh
amatir. Di dalam penelitian, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman
gambar dan rekaman suara.
Cara observasi yang paling

efektif

adalah

melengkapinya

dengan

pedoman

observasi/pedoman pengamatan seperti format atau blangko pengamatan. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Setelah itu, peneliti sebagai seorang pengamat tinggal memberikan tanda cek (

) pada

kolom yang dikehendaki pada format tersebut.

 Objek yang diobservasi
Rokok di kalangan remaja.

10

BAB IV
Pembahasan
4.1 Perilaku merokok pada kalangan remaja
Pada umumnya remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi (high curiosity). Karena
didorong oleh rasa ingin tahu yang tinggi remaja cenderung ingin berpetualang
menjelajah segala sesuatu dan mencoba segala sesuatu yang belum pernah
dialaminya. Selain itu didorong juga oleh keinginan seperti orang dewasa,
menyebabkan remaja ingin mencoba melakukan apa yang sering dilakukan oleh orang
dewasa. Akibatnya tidak jarang secara sembunyi-sembunyi remaja pria mencoba
merokok karena sering meihat orang dewasa melakukannya. Seolah-olah dalam hati
kecilnya berkata bahwa remaja ingin membuktikan bahwa seebenarnya dirinya
mampu berbuat seperti yang dilakukan orang dewasa. Seringkali remaja melakukan
perbuatan-perbuatan menurut normanya sendiri karena terlalu banyak menyaksikan
ketidakkonsistenan di masyarakat yang dilakukan oleh orang dewasa atau orang tua
antara apa-apa yang sering dikataan dalam berbagai forum dengan kenyataan nyata
dilapangan. Kata-kata moral didengungkan dimana-mana tetapi kemaksiatan juga
disaksikan dimana-mana oleh remaja.
Berdasarkan penelitian melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengolahan
data angket terhadap 40 siswa SMK Insan Cendekia, yaitu 15 siswa laki-laki dan 25
siswa perempuan kelas X dan XI pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2011, berikut
ini adalah hasilnya:
1. Siswa yang Merokok
Berdasarkan wawancara secara langsung dan data yang diperoleh dari angket dengan
siswa/siswi SMK Insan Cendekia diketahui bahwa terdapat 21 siswa atau 52,5% yang
pernah merokok, sedangkan yang belum pernah merokok sebanyak 19 orang atau
47,5%.
Dari angket ditemukan bahwa tidak hanya siswa laki-laki yang pernah merokok tetapi
juga siswa perempuan. Sejumlah 21 siswa yang merokok, terdiri dari 15 siswa laki11

laki dan 6 siswa perempuan.

4.2 Alasan Remaja Merokok
Peneliti mendapati dua alasan pertama kali mereka merokok, yaitu sebagian besar
alasan mereka karena penasaran atau sekedar ingin coba-coba dan satu orang karena
depresi. Seperti pengakuan dari Fauzul, siswa yang diwawancarai, mengaku merokok
pertama kali karena coba-coba. “saya merokok karena ingin coba-coba saja, lagian
juga kata temen ga ngerokok ga gaul”.
4.3 Jenis- jenis perokok remaja
Peneliti mengkategorikan siswa menjadi 3 yaitu: Perokok pasif, perokok aktif,
perokok pecandu. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi terpaksa ikut
menghirup asap rokok karena tidak bisa menghindar lagi. Adapun indikator dari
perokok pasif:
1. Belum pernah merokok.
2. Merasa terganggu dengan lingkungan perokok.
3. Mengetahui bahaya merokok.
Perokok aktif adalah orang yang merokok tetapi tidak merasa rokok menjadi
kebutuhan. Adapun indikator dari perokok aktif:
1. Merokok tidak menjadi kebutuhan.
2. Tahan jika tidak merokok dalam sehari.
3. Dapat menahan diri jika tidak mempunyai rokok.
Perokok pecandu adalah orang yang merokok karena kecanduan dan sudah menjadi
kebutuhan. Adapun indikator dari perokok pecandu:
1. Merokok merupakan kebutuhan.
2. Setiap hari pasti merokok.
3. Jika kehabisan rokok, maka tidak tahan sampai memperolehnya.
4.4 Dampak rokok bagi remaja
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO Pada 1998) melakukan penelitian tentang
tembakau dan rokok melontarkan 6 hal:
1. Rokok adalah pintu pertama kematian
12

2. Rokok merupakan pembunuh nomor 3 setelah jantung dan kanker
3. 1 batang rokok menyebabkan umur seseorang memendek 12 menit
4. Di dunia 10 orang perhari mati karena rokok
5. Di Indonesia 57.000 orang mati karena merokok
6. Menurut para ahli seorang perokok atau yang menghisap asap rokok secara sengaja
atau tidak sengaja akan mudah terserang penyakit, terutama pernafasan, jantung, paruparu, kanker, pembuluh darah, impotensi, gangguan kehamilan, dan janin.
Seorang yang kecanduan rokok jika dihentikan akan mengalami gejala ketagihan
rokok antara lain:
1. Perasaan tidak pada mulut (kecuten)
2. Emosional
3. Cemas dan gelisah
4. Konsentrasi terganggu
5. Kepala nyeri
6. Mengantuk
7. Pening
8. Gangguan pencernaan
4.5 Cara untuk berhenti merokok di kalangan remaja
Berikut kiat-kiat agar para remaja dapat menghindari rokok:
1. Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok Mungkin banyak dari temanteman anda yang sudah merokok. Anda boleh saja berteman dengan mereka, namun
usahakan anda tidak berkumpul saat temen-teman anda merokok. Cukup anda berikap
baik dan berteman sewajarnya saja.
2. Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok Ya, kebanyakan dari
para remaja yang tidak merokok malu mengatakan kalo dia tidak merokok apabila
sedang ditawari rokok oleh teman-temannya. Hal tersebut yang seharusnya dihindari
agar anda tidak terjerumus dalam bahaya rokok.
3. Sadar Akan Bahaya Rokok Tanamkan pada diri anda bahwa merokok itu memang
akan memberikan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Dengan cara itu
anda dapat lebih menjaga diri dari pengaruh-pengaruh yang diberikan oleh teman
anda.
4. Perbanyak Melakukan Hal-hal Positif Merokok banyak dilakukan karena sesorang
sedang santai dan tidak melakukan aktivitas. Jika aktivitas anda padat maka
13

kesempatan untuk anda ingin merokok juga akan berkurang. Anda dapat melakukan
kegiatan-kegiatan postif seperti olah raga, membaca, atau melakukan kegiatan lain
yang anda senangi.
4.6 Manfaat setelah berhenti merokok


Warna Kulit Lebih Segar dan Moist
Saat merokok, karbondioksida yang terdapat pada asap rokok mengunci aliran
oksigen dalam darah. Proses ini mengakibatkan kelembapan kulit tidak terjaga
sehingga memberikan dampak warna kulit yang lebih kusam serta kering. Sebaliknya,
saat berhenti merokok warna kulit akan berubah menjadi lebih segar, memiliki rona
merah dan lebih moist.



Aroma Tubuh dan Nafas yang Segar
Bila Anda amati, aroma badan seorang perokok akan lebih mengganggu daripada
mereka yang tidak pernah tersentuh asap tembakau. Aroma asap rokok dapat
menempel pada tubuh sehingga susah untuk dihilangkan. Apalagi aroma nafas,
pastinya pekat dengan aroma tembakau yang kuat. Hal ini sering rasa percaya diri
menurun bukan? Oleh karena itu, keuntungan yang bisa didapatkan dari berhenti
merokok adalah aroma tubuh dan nafas yang lebih fresh. Komunikasi jadi semakin
nyaman!



Gigi Terlihat Lebih Putih
Sudah ada banyak contoh orang-orang yang giginya menghitam dan rapuh karena
volume merokok yang sangat tinggi. Dilansir dari Mag For Women, merokok secara
berlebihan mampu merampas kecemerlangan dan kesehatan gigi. Ini karena zat
nikotin dalam sebatang rokok bisa merusak gigi putih Anda. Untuk memutihkan gigi
setelah berhenti merokok memang memerlukan proses yang lebih lama.
Konsultasikan hal ini dengan dokter gigi ya!



Menghilangkan Kulit Keriput
Orang yang tidak merokok akan terlihat lebih awet muda daripada mereka yang terus
terpapar asap rokok. Dilansir dari Boldsky, merokok adalah penyumbang terbesar
penuaan dini pada kulit dibandingkan paparan sinar matahari. Hal ini dikarenakan
racun dalam rokok tersebut mengganggu peredaran oksigen dalam darah Anda
sehingga kulit menjadi kusam, tidak segar,dan mudah berkeriput.



Terhindar dari Risiko Kanker
14

Ini adalah hal yang terpenting yang harus Anda pahami. Merokok adalah salah satu
penyebab utama terjadinya kanker serta berbagai macam penyakit komplikasi lainnya.
Vinit Talwar dari Institut Kanker Rajiv Gandhi menyebutkan hampir 60-70 persen
kasus sakit kanker pada pria disebabkan oleh tembakau akibat merokok. Walaupun
banyak perokok menyadari risiko terkena sakit kanker, kebanyakan dari mereka tidak
bisa lepas dari kebiasaan ini karena tingkat kecanduan yang tinggi dan akhirnya
cenderung pasrah.


Bebas dari Stres
Merokok akan memberikan efek tenang dan menghilangkan stres? Pada penelitian
yang dilakukan oleh British Journal of Psychiatry terhadap 500 perokok di klinik
perokok Inggris malah menunjukkan hal yang sebaliknya. Hasil penelitian ini
mengungkapkan jika berhenti merokok dapat membuat mood lebih rileks dan
terhindar dari stres. Hal ini disebabkan perokok dapat terbebas dari nikotin yang
memberikan efek candu yang mengakibatkan stres berkelanjutan.



Produktivitas Belajar Meningkat
Saat Anda berhenti merokok, aliran oksigen dalam darah akan lancar mengalir ke otak
dan seluruh tubuh. Ini akan membuat Anda sangat bergairah dalam melalui hari dan
aktivitas-aktivitasnya. Selain itu, dengan pikiran yang lebih cerah, pekerjaan serta
tugas-tugas akan bisa diselesaikan dengan cepat dan teliti.

15

BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan tentang dampak kebiasaan merokok terhadap pergaulan
remaja, maka diambil kesimpulan :
Kebiasaan merokok dikalangan remaja amat membahayakan baik ditinjau dari segi
pendidikan maupun kesehatan serta sosial ekonomi. Dipandang dari segi pendidikan
sudah jelas bahwa hal ini akan mengganggu studinya, sedangkan dari segi kesehatan
akibat kebiasaan merokok akan menyebabkan berbagai penyakit (serangan jantung,
gangguan pernafasan, dan sebagainya). Dari segi ekonomi merupakan pengeluaran
anggaran yang tidak perlu atau memboroskan.
Berdasarkan penelitian melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan pengolahan
data angket terhadap 40 siswa SMK Insan Cendekia, yaitu 15 siswa laki-laki dan 25
siswa perempuan kelas X dan XI pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2011,
diketahui bahwa angka siswa yang merokok lebih tinggi dari pada yang tidak
merokok. Hal tersebut merupakan angka perokok aktif yang cukup tinggi dan harus
menjadi perhatian sekolah.
Alasan remaja merokok dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penasaran atau sekedar ingin coba-coba
2. Rokok sebagai objek pelampiasan depresi
3. Remaja ingin membuktikan bahwa sebenarnya dirinya mampu berbuat seperti
yang dilakukan orang dewasa
4. Remaja ingin dianggap gaul dan maco
Perokok pada kalangan remaja dibagi menjadi tiga yaitu, perokok pasif, perokok aktif,
dan perokok pecandu.
Untuk menghindari perilaku merokok pada diri anda, dapat dilakukan dengan cara :
1.

Hindari Berkumpul Dengan Teman-teman Perokok

2.

Jangan Malu Untuk Mengatakan Bahwa Anda Bukan Perokok

3.

Sadar Akan Bahaya Rokok
16

4.

Perbanyak Melakukan Hal-hal Positif

Ada banyak manfaat yang didapatkan setelah berhenti merokok, diantaranya :
1. Warna kulit lebih segar
2. Aroma tubuh dan nafas segar
3. Gigi terlihat lebih putih
4. Menghilangkan keriput
5. Terhindar dari kanker
6. Bebas dari stress
7. Produktivitas belajar meningkat

5.2 Saran
Para remaja harus lebih sadar akan bahaya merokok, di tengah pergaulan yang serba
bebas ini, remaja harus selektif dalam mencerna suatu informasi, remaja harus mampu
memilah mana yang baik dan mana yang buruknya suatu tindakan. Memperkuat iman
akan Tuhan juga merupakan jurus yang jitu dalam menangkal segala tindakan yang
negatif, seperti merokok.
Bagi para Orangtua, jadilah contoh yang baik bagi anaknya, janganlah merokok.
Karena sikap serta perilaku seorang anak ditentukan oleh perilaku orangtuanya. Selain
itu, berikanlah hukuman/sanksi yang tegas jika anaknya ketahuan merokok.
Dalam hal ini pemerintah selaku Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, wajib
mengatakan tidak pada rokok di kalangan remaja serta di lingkungan sekolah.
Sosialisasi kesehatan perihal bahaya merokok harus segera dilaksanakan. Kurikulum
belajar juga harus disertai dengan pembangunan moral siswa, dengan begitu siswa
bukan hanya mendapatkan ilmu belajar, melainkan sikap dan moral baik mereka dapat
tumbuh dan berkembang, sehingga mereka terhindar dari hal-hal yang negatif di masa
yang mendatang.
Pelajar berarti berkewajiban untuk belajar. Jadi janganlah isi waktu luang anda dengan
hal-hal yang tidak berguna, manfaatkan waktu luang tersebut dengan belajar. Sebagai
pelajar kita harus saling mengingatkan jika ada teman kita yang sedang terjerumus ke
hal-hal yang negatif seperti merokok ini.
Seringkali remaja melakukan perbuatan-perbuatan menurut normanya sendiri karena
terlalu banyak menyaksikan ketidakkonsistenan di masyarakat yang dilakukan oleh
orang dewasa atau orang tua antara apa-apa yang sering dikataan dalam berbagai
forum dengan kenyataan nyata dilapangan. Kata-kata moral didengungkan dimanamana tetapi kemaksiatan juga disaksikan dimana-mana oleh remaja.
17

Daftar Pustaka
Anjuniawan. 2008. “rokok”. Diambil dari: http://rokokaanjuniawan.blogspot.co.id/2008/04/
(29 April 2008)
TEMPO.CO. 2015. "Research: 51.1 percent of Indonesians are Active Smokers". Diambil
dari: https://en.tempo.co/read/news/2015/02/06/055640531/Research-511-percent-ofIndonesians-are-Active-Smokers
(6 Februari 2015)
https://nervouzer.wordpress.com/info-kesehatan/rokok/
Wikipedia. 2016. “Pergaulan”. Diambil dari: https://id.wikipedia.org/wiki/Pergaulan
(9 Juni 2016)
Belajatpsikologi.com. 2010. “Pengertian Remaja Menurut Para Ahli”. Diambil dari:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/
(11 Maret 2010)
Dharmayati. 2011.” Jumlah Perokok Remaja Meningkat”. Diambil dari: www.yudiblablablapergaulanremaja.blogspot.com.
(8 Desember 2011).
Mahanani, Fauzan A. 2011. “Hubungan Antara Sikap Terhadap Merokok Dengan Kebiasaan
Merokok Pada Remaja”. Diambil dari: : www.fauzan.smkdarunnajah.sch.id.
Pratama, Vito Arya. 2014. “Cara Efektif Berhenti Merokok di Kalangan Remaja”. Diambil
dari: http://www.kompasiana.com/vitoaryapratama/cara-efektif-berhenti-merokok-dikalangan-remaja_54f96229a33311ef048b4d16
(07 Oktober 2014)
Allianz. 2015. “7 Manfaat Berhenti Merokok Bagi Kesehatan”. Diambil dari:
http://www.allianz.co.id/community-detail/7-manfaat-berhenti-merokok-bagi-kesehatan6238-1
(26 Mei 2015)

18

19

Dokumen yang terkait

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Pengaruh Proce To Book Value,Likuiditas Saham dan Inflasi Terhadap Return Saham syariah Pada Jakarta Islamic Index Periode 2010-2014

7 68 100

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Strategi Public Relations Pegadaian Syariah Cabang Ciputat Raya Dalam Membangun Kepuasan Layanan Terhadap Konsumen

7 149 96

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Pengaruh Dukungan Venezuela Kepada Fuerzas Armadas Revolucionaries De Colombia (FARC) Terhadap Hubungan Bilateral Venezuela-Kolombia

5 236 136

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46