Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

38

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Gambartumbuhan dan daun titanus (Leea aequata L.)

Tumbuhan titanus

P1 = 27,3

P2 = 26,2

P3 = 23,1

P4 = 21,2

L = 8,2

L = 8,0


L = 7,9

L = 6,9

Daun titanus
39

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3.Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun titanus

P1 = 21,9P2 = 21,2

L = 4,3

L = 5,0

P3 = 16,3


L = 4,0

P4 = 16,0

L = 3,0

Simplisia daun titanus

Serbuk daun titanus

40

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4.Gambarmikroskopik serbuk daun titanus (Leea aequata L.)

1
2
3


4

Keterangan :
1. Rambut kelenjar
2. Rambut penutup
3. Kristal kalsium oxalat bentuk jarum
4. Stomata tipe parasitik

41

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Perhitungan kadar air dan hasil statistik standar deviasi simplisia
daun titanus

5.1 Kadar air simplisia =

Volume akhir − Volume awal
Beratsampel


x 100%

No

Berat sampel (g)

Volume awal (ml)

Volume akhir (ml)

1.

5,0063

0,95

1,2

2.


5,0100

1,2

1,45

3.

5,150

1,45

1,7

a. Kadar air

=

b. Kadar air


=

c. Kadar air

=

d. % Rata-rata kadar air =

0,25 mL
5,006 3 g
0,25 mL
5,0105 g
0,25 mL
5,0150 g

x 100 mL

= 4,99%

x 100 mL


= 4,98%

x 100 mL

= 4,98%

4,99% + 4,98% + 4,98%
3

= 4,98%

42

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6.Perhitungan % rendemen ekstrak dan fraksi




% Rendemen ekstrak etanol

=

=

ekstrak etanol
simplisia awal
69 g
500 g

x 100 ml

x 100 ml

= 13,8%


% Rendemen fraksi n-heksana =


=

−heksana

fraksi

simplisia awal
2,1 g
500 g

x 100 ml

x 100 ml

= 0,42%


% Rendemen fraksi etilasetat

=


=

fraksi etilasetat
simplisia awal
2,5 g
500 g

x 100 ml

x 100 ml

= 0,5%


% Rendemen fraksi air

=

=


fraksi air
simplisia awal
2,7 g
500 g

x 100 ml

x 100 ml

= 0,54%

43

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Bagan kerja penelitian
7.1 Bagan pengolahan daun titanus (Leea aequata L.) dan ekstraksi serbuk
simplisisa secara maserasi dan ekstraksi cair-cair (ECC).
Daun titanus segar
Dicuci dari pengotor hingga bersih,
ditiriskan
Ditimbang berat basah
Dirajang dan dikeringkan dalam lemari
pengering
Sortasi kering
Ditimbang berat kering

Simplisia
Dihaluskan

Serbuk simplisia

Ekstraksi

Karakterisasi simplisia:
1. Pemeriksaan Makroskopik
2. Pemeriksaan Mikroskopik
3. Penetapan Kadar Air

Fraksinasi

Skrining Fitokimia:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Alkaloid
Flavonoid
Glikosida
Glikosida antrakinon
Tanin
Saponin
44
Steroid/triterpenoid
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7 (lanjutan)
7.2 Bagan pembuatan ekstrak etanol

500 g serbuk simplisia
Dimasukkan kedalam wadah kaca
Ditambahkan 75 bagian etanol 96%
Ditutup
Dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya
sambil sering diaduk
Diperas
Ampas

Maserat

Dicuci dengan etanol 96%,
disaring hingga diperoleh 100
bagian
Maserat
Dipindahkan kedalam bejana tertutup
Dibiarkan ditempat sejuk dan terlindung cahaya
selama 2 hari
Dienap tuangkan atau disaring
Maserat
Dipekatkan dengan evaporator berputar pada
suhu tidak lebih dari 400 C
Di keringkan
Ekstrak kental etanol
45

Universitas Sumatera Utara

Pemeriksaan senyawa

Ekstraksi cair-cair

Lampiran 7 (lanjutan)

10 g ekstrak kental etanol
Dilarutkan dengan 10ml etanol
Dimasukkan dalam corong pisah
Ditambahkan 50 ml air dan 50 ml n-heksana
Digojok
Didiamkan hingga memisah sempurna
Ditampung bagian atasnya
Dilakukan sampai tidak berwarna

Lapisan etanol-air
Lapisan n-heksana
Dimasukkan dalam corong pisah
Ditambahkan 50 ml etilasetat
Digojok

Diuapkan
Fraksi n-heksana

Didiamkan
Ditampung bagian atasnya
Dilakukan sampai tidak berwarna

Lapisan air

Lapisan etilasetat

Diuapkan

Diuapkan

Fraksi air

Fraksi etilasetat
46

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7 (lanjutan)
7.4 Bagan penyiapan air laut buatan

38 g gram non-yodium

Dilarutkan terlebih dahulu dalam beaker
glass
Dimasukkan dalam labu tentukur 1000 ml
Ditambahkan air suling sampai 1000 ml
Air laut buatan

47

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7 (lanjutan)
7.5 Bagan pengujian toksisitas

50 mg ekstrak/fraksi
Dilarutkan dengan Na-CMC 0,5%
0,1 ml
Ditambah dengan air laut buatan 5
mL
Larutan konsentrasi
10.000 µg/ml
Dipipet 0,5 ml
Dicukupkan sampai 5 ml (diulang 5
kali)
Larutan konsentrasi
1000 µg/ml

Larutan konsentrasi
1000 µg/ml

Larutan konsentrasi
1000 µg/ml

Dipipet 0,5 ml
Dicukupkan sampai 5 ml
Larutan konsentrasi
100 µg/ml

Larutan konsentrasi
100 µg/ml

Larutan konsentrasi
100 µg/ml

Dipipet 0,5ml
Dicukupkan sampai 5 ml
Larutan konsentrasi
10 µg/ml

Larutan konsentrasi
10 µg/ml

Larutan
konsentrasi 10
µg/ml

Dimasukkan 10 ekor Artemia salina
Leach
Ditambahkan air laut buatan sampai
5 ml
48

Universitas Sumatera Utara

Dibiarkan dibawah sinar lampu pijar
5 watt selama 24 jam
Dihitung jumlah
Leach yang mati

Artemia

salina

% Kematian nauplii

Lampiran 8. Hasil dan perhitungan persamaan regresi linier daun titanus
Tabel hasil pengujian BSLT ekstrak etanol
No

1.
2.
3.

Konsentr
asi
(µg/ml)
10
100
1000

Rata-rata

P1
3
10

Jumlahnauplii
yang mati
P2 P3 P4
4
3
3
8
9
8

P5
4
7

P1
30
100

10

10

10

10

9

100

7,6
7

7,3
3

7,3
3
0

7,0
0

6,6
7

76,6
7

Kontrol

% Kematian
P2
40
80
10
0
73,
33

P3
30
90

P4
30
80

P5
40
70

100

100

90

73,3
3
0

70,0
0

66,6
7

Rumus % kematian:
% kematian =
Tes
Kontrol
Total


� −



x 100 %

= Jumlah kematian nauplii larutan uji
= Jumlah kematian nauplii larutan kontrol
= Jumlah nauplii yang digunakan

% kematian (10 µg/ml)

P1

3−0

=

10

4−0

P2 =

10

3−0

P3 =

10

3−0

P4 =

10

4−0

P5 =

10

x 100 % = 30 %
x 100%

= 40 %

x 100 % = 30 %
x 100 % = 30 %
x 100 % = 40 %

49

Universitas Sumatera Utara

% kematian rata-rata:

P1+ P2+P3+P4+P5
5

30+ 40+30+30+40
5



= 34%
10−0

% kematian (100 µg/ml)

P1 =

10

x 100 % = 100 %

Lampiran 8 (lanjutan)
8−0

P2 =

10

x 100%

9−0

P3 =

10

8−0

P4 =

10

7−0

P5 =

% kematian rata-rata:

x 100 % = 90 %
x 100 % = 80 %
x 100 % = 70 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

100+ 80+90+80+70
5



10

= 84%
10−0

% kematian (1000µg/ml)

P1 =

10

10−0

P2 =

10

10−0

P3 =

10

10−0

P4 =

10

9−0

P5 =

% kematian rata-rata:

= 80 %

10

x 100 %

= 100 %

x 100% = 100 %
x 100 %

= 100 %

x 100 %

= 100 %

x 100 % = 90 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

50

Universitas Sumatera Utara

100+ 100+100+100+90
5

= 98%

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan pertama
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
200
300

1
4
9

∑XY = 530

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

530−6.230 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
100
100
∑Y = 230
Y = 76,66

530−460
14−12

= 35

= y – ax
= 76,66 – 35 (2)
= 6,66

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x + 6,66
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x + 6,66
35x
= 43,34
x
= 1,2382
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,2382
51

Universitas Sumatera Utara

LC50

= 17,3061µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kedua
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

40
160
300

1
4
9

∑XY = 500

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

500−6.220 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
40
80
100
∑Y = 220
Y = 73,33

500−440
14−12

= 30

= y – ax
= 73,33– 30 (2)
= 13,33

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x + 13,33
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x + 13,33
30x
= 36,67
x
= 36,67
LC50 = anti log x
52

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50

= anti log 1,2223
= 16,6839µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan ketiga
X
Y
XY
(Log konsentrasi)
( % kematian)
1
30
30
2
90
180
3
100
300
∑X = 6
∑Y = 220
∑XY = 510
X =2
Y = 73,33

a =
=

1
4
9
∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

510−6.220 /3
14− 6 ²/3

=
b

X2

510−440
14−12

= 30

= y – ax
= 73,33– 35 (2)
= 3,33

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x + 3,33
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x + 3,33
35x
= 46,67
x
= 1,3334
LC50 = anti log x
53

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50

= anti log 1,3334
= 21,5476µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan keempat
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
160
300

1
4
9

∑XY = 490

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

490−6.210 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
80
100
∑Y = 210
Y = 70

490−420
14−12

= 35

= y – ax
= 70– 35 (2)
=0

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x + 0
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x + 0
35x
= 50
x
= 1,4285
LC50 = anti log x
54

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50

= anti log 1,4285
= 26,8225µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kelima
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

40
140
270

1
4
9

∑XY = 450

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

450−6.210 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
40
70
90
∑Y = 200
Y = 66,66

450−400
14−12

= 25

= y – ax
= 66,66 – 25 (2)
= 16,66

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 25x + 16,66
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 25x + 16,66
25x
= 50 + 16,66
x
= 1,3336
LC50 = anti log x
55

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50

= anti log 1,3336
= 21,5575µg/ml

Rata-rata LC50 :

:

P1+ P2+P3+P4+P5
5
17,3061 + 16,6839 + 21,5476 + 46,4087 + 21,5575
5

= 24,7007 µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel hasil pengujian BSLT fraksi n-heksana
Jumlahnauplii
Konsentr
yang mati
No
asi
(µg/ml) P1 P2 P3 P4 P5
1.
10
4
3
3
3
2
2.
100
8
8
7
7
8
3.
1000
10 10
9
10
9
7,3 7,0 6,3 6,6 6,3
Rata-rata
3
0
3
6
3
Kontrol
0

% Kematian nauplii
P1
40
80
100
73,3
3

P2
30
80
100
70,0
0

P3
30
70
90
63,3
3
0

P4
30
70
100
66,6
6

P5
20
80
90
63,
33

Rumus % kematian:
� −

% kematian

:

Tes
Kontrol
Total

= Jumlah kematian nauplii larutan uji
= Jumlah kematian nauplii larutan kontrol
= Jumlah nauplii yang digunakan





x 100 %

% kematian (10 µg/ml)

4−0

P1

=

P2

=

P3

=

P4

=

P5

=

10

3−0
10

3−0
10

3−0
10

2−0
10

x 100 % = 40 %
x 100%

= 30 %

x 100 % = 30 %
x 100 % = 30 %
x 100 % = 20 %

56

Universitas Sumatera Utara

% kematian rata-rata:

P1+ P2+P3+P4+P5
5

40+30+30+30+20
5



% kematian (100 µg/ml)

= 30%
8−0

P1 =

10

8−0

P2

=

P3

=

P4

=

P5

=

10

x 100 % = 80 %
x 100%

= 80 %

Lampiran 8 (lanjutan)

% kematian rata-rata:

10

7−0
10

2−0
10

x 100 % = 70 %
x 100 % = 70 %
x 100 % = 20 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

80+ 80+70+70+20
5



7−0

% kematian (1000µg/ml)

= 76%
10−0

P1

=

10

10−0

P2 =

10

9−0

P3 =

10

10

9−0

P5 =

% kematian rata-rata:

10

= 100 %

x 100% = 100 %

x 100 % = 90 %

10−0

P4 =

x 100 %

x 100 %

= 100 %

x 100 % = 90 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

57

Universitas Sumatera Utara

100+ 100+90+100+90
5

= 96%

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan pertama
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

40
160
300

1
4
9

∑XY = 500

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

500−6.220 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
40
80
100
∑Y = 220
Y = 73,33

500−440
14−12

= 30

= y – ax
= 73,33– 30 (2)
= 13,33

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x + 13,33
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x + 13,33
30x
= 36,67
x
= 36,67
58

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50
LC50

= anti log x
= anti log 1,2223
= 16,6839µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kedua
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
160
300

1
4
9

∑XY = 490

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

490−6.210 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
80
100
∑Y = 210
Y = 70

490−420
14−12

= 35

= y – ax
= 70– 35 (2)
=0

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x + 0
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x + 0
35x
= 50
x
= 1,4285
LC50 = anti log x
59

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50

= anti log 1,4285
= 26,8225µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan ketiga
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
140
270

1
4
9

∑XY = 440

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

440−6.210 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
70
90
∑Y = 190
Y = 63,33

440−380
14−12

= 30

= y – ax
= 63,33 – 30 (2)
= 3,33

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x + 3,33
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x + 3,33
30x
= 50 + 3,33
x
= 1,5556
60

Universitas Sumatera Utara

LC50
LC50
LC50

= anti log x
= anti log 1,5556
= 35,9418µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan keempat
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
140
300

1
4
9

∑XY = 470

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

470−6.200 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
70
100
∑Y = 200
Y = 66,66

470−400
14−12

= 35

= y – ax
= 66,66 – 35 (2)
= - 3,34

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x – 3,34
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x – 3,34
35x
= 50 + 3,34
61

Universitas Sumatera Utara

x
LC50
LC50
LC50

= 1,524
= anti log x
= anti log 1,524
= 33,4195µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kelima
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

20
160
270

1
4
9

∑XY = 450

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

450−6.190 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
20
80
90
∑Y = 190
Y = 63,33

450−380
14−12

= 35

= y – ax
= 63,33 – 35 (2)
= - 6,67

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x – 6,67
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x – 6,67
35x
= 50 – 6,67
62

Universitas Sumatera Utara

x
LC50
LC50
LC50

= 1,6191
= anti log x
= anti log 1,6191
= 41,6006µg/ml

Rata-rata LC50 :

:

P1+ P2+P3+P4+P5
5
16,6839 +26,8225 + 35,9418 + 33,4195 + 41,6006
5

= 30,8936 µg/ml

Lampiran 8 (lanjutan)
Tabel hasil pengujian BSLT fraksi etilasetat
Jumlahnauplii
Konsentr
yang mati
No
asi
(µg/ml) P1
P2
P3 P4 P5
1.
10
2
3
3
2
2
2.
100
8
7
7
8
7
3.
1000
9
9
8
7
8
6,3
6,0 5,6 5,6
Rata-Rata
6,33
3
0
6
6
Kontrol
0

% Kematian nauplii
P1
20
80
90
63,3
3

P2
30
70
90
63,3
3

P3
30
70
80
60,
00
0

P4
20
80
70
56,
66

P5
20
70
80
56,
66

Rumus % kematian:
� −

% kematian

:

Tes
Kontrol
Total

= Jumlah kematian nauplii larutan uji
= Jumlah kematian nauplii larutan kontrol
= Jumlah nauplii yang digunakan





x 100 %

% kematian (10 µg/ml)

2−0

P1

=

P2

=

P3

=

P4

=

10

3−0
10

3−0
10

2−0
10

x 100 % = 20 %
x 100%

= 30 %

x 100 % = 30 %
x 100 % = 20 %

63

Universitas Sumatera Utara

P5

% kematian rata-rata:

10

x 100 % = 20 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

20+30+30+20+20
5



2−0

=

% kematian (100 µg/ml)

= 24%
8−0

P1 =

10

7−0

P2

=

P3

=

P4

=

P5

=

10

x 100 % = 80 %
x 100%

= 70 %

Lampiran 8 (lanjutan)

% kematian rata-rata:

10

8−0
10

7−0
10

x 100 % = 70 %
x 100 % = 80 %
x 100 % = 70 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

80+ 70+70+80+70
5



7−0

% kematian (1000µg/ml)

= 74%
9−0

P1 =

10

9−0

P2 =

10

8−0

P3 =

10

7−0

P4 =

10

8−0

P5 =

10

x 100 % = 90 %
x 100%

= 90 %

x 100 % = 80 %
x 100 % = 70 %
x 100 % = 80 %

64

Universitas Sumatera Utara

% kematian rata-rata:

P1+ P2+P3+P4+P5
5

90+ 90+80+70+80
5

= 82%

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan pertama
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

20
160
270

1
4
9

∑XY = 450

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

450−6.190 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
20
80
90
∑Y = 190
Y = 63,33

450−380
14−12

= 35

= y – ax
= 63,33 – 35 (2)
= - 6,67

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x – 6,67
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x – 6,67
65

Universitas Sumatera Utara

35x
x
LC50
LC50
LC50

= 50 – 6,67
= 1,6191
= anti log x
= anti log 1,6191
= 41,6006µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kedua
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
140
270

1
4
9

∑XY = 450

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

450−6.190 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
70
90
∑Y = 190
Y = 63,33

450−380
14−12

= 35

= y – ax
= 63,33 – 35 (2)
= - 6,67

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x – 6,67
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
66

Universitas Sumatera Utara

50
35x
x
LC50
LC50
LC50

= 35x – 6,67
= 50 – 6,67
= 1,6191
= anti log x
= anti log 1,6191
= 41,6006µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan ketiga
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

30
140
240

1
4
9

∑XY = 410

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

410−6.180 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
30
70
80
∑Y = 180
Y = 60

410−360
14−12

= 25

= y – ax
= 60 – 25 (2)
= 10

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 25x + 10
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
67

Universitas Sumatera Utara

y
50
25x
x
LC50
LC50
LC50

= ax + b
= 25x + 10
= 50 – 10
= 1,6
= anti log x
= anti log 1,6
= 39,8107µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan keempat
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

20
160
210

1
4
9

∑XY = 390

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

390−6.170 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
20
80
70
∑Y = 170
Y = 56,66

390−340
14−12

= 25

= y – ax
= 56,66 – 25 (2)
= 6,66

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 25x + 6,66
68

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 25x + 6,66
25x
= 50 – 6,66
x
= 1,7336
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,7336
LC50 = 54,1501µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kelima
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

Y
( % kematian)
20
70
80
∑Y = 170
Y = 56,66

XY

X2

20
120
240

1
4
9

∑XY = 400

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

400−6.170 /3
14− 6 ²/3

=

400−340
14−12

= 30

= y – ax
= 56,66 – 30 (2)
= - 3,34
Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x – 3,34

b

69

Universitas Sumatera Utara

Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x – 3,34
30x
= 50 + 3,34
x
= 1,7786
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,7786
LC50 = 59,9979 µg/ml

Rata-rata LC50 :

:

P1+ P2+P3+P4+P5
5
41,6006 + 41,6006 + 39,8107 + 54,1501 + 59,9979
5

= 47,4319 µg/ml

Lampiran 8 (lanjutan)
Tabel hasil pengujian BSLT fraksi air
No

1.
2.
3.

Konsentrasi
(µg/ml)
10
100
1000
Rata-Rata
Kontrol

Jumlahnauplii
% Kematian nauplii
yang mati
P1
P2 P3 P4 P5 P1
P2
P3
P4
2
2
2 1 3
20
20
20
10
5
6
6 7 7
50
60
60
70
9
8
7 7 8
90
80
70
70
5,33 5,33 5 5 6 53,33 53,33 50
50
0
0

P5
30
70
80
60

Rumus % kematian:
� −

x 100 %

% kematian

:

Tes
Kontrol
Total

= Jumlah kematian nauplii larutan uji
= Jumlah kematian nauplii larutan kontrol
= Jumlah nauplii yang digunakan





% kematian (10 µg/ml)

2−0

P1

=

P2

=

10

2−0
10

x 100 % = 20 %
x 100%

= 20 %

70

Universitas Sumatera Utara

% kematian rata-rata:

=

P4

=

P5

=

10

1−0
10

3−0
10

x 100 % = 20 %
x 100 % = 10 %
x 100 % = 30 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

20+20+20+10+30
5



2−0

P3

% kematian (100 µg/ml)

= 20%
5−0

P1

=

P2

=

P3

=

P4

=

P5

=

10

6−0
10

x 100 % = 50 %
x 100%

= 60 %

Lampiran 8 (lanjutan)

% kematian rata-rata:

10

7−0
10

7−0
10

x 100 % = 60 %
x 100 % = 70 %
x 100 % = 70 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

50+60+60+70+70
5



6−0

% kematian (1000µg/ml)

= 62%
9−0

P1

=

10

8−0

P2 =

10

7−0

P3 =

10

x 100 % = 90 %
x 100%

= 80 %

x 100 % = 70 %

71

Universitas Sumatera Utara

7−0

P4 =

10

8−0

P5 =

% kematian rata-rata:

10

x 100 % = 70 %
x 100 % = 80 %

P1+ P2+P3+P4+P5
5

90+80+70+70+80
5

= 78%

Lampiran 8 (Lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan pertama
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

20
100
270

1
4
9

∑XY = 390

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

390−6.160 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
20
50
90
∑Y = 160
Y = 53,33

450−380
14−12

= 35

= y – ax
= 53,33 – 35 (2)
72

Universitas Sumatera Utara

= - 16,67
Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 35x – 16,67
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 35x – 16,67
35x
= 50 + 16,67
x
= 1,9048
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,9048
LC50 = 80,3156µg/ml

Lampiran 8 (lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kedua
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

20
120
240

1
4
9

∑XY = 380

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

380−6.160 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
20
60
80
∑Y = 160
Y = 53,33

380−320
14−12

= 30

= y – ax
73

Universitas Sumatera Utara

= 53,33 – 30 (2)
= - 6,67
Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x + 6,67
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x + 6,67
30x
= 50 + 6,67
x
= 1,889
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,889
LC50 = 77,4461µg/ml

Lampiran 8 (lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kedua
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

XY

X2

20
120
240

1
4
9

∑XY = 380

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

380−6.160 /3
14− 6 ²/3

=
b

Y
( % kematian)
20
60
80
∑Y = 160
Y = 53,33

380−320
14−12

= 30

= y – ax
74

Universitas Sumatera Utara

= 53,33 – 30 (2)
= - 6,67
Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x + 6,67
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x + 6,67
30x
= 50 + 6,67
x
= 1,889
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,889
LC50 = 77,4461µg/ml

Lampiran 8 (lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan ketiga
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

Y
( % kematian)
20
60
70
∑Y = 150
Y = 50

XY

X2

20
120
210

1
4
9

∑XY = 350

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

350−6.150 /3
14− 6 ²/3

=

350−300
14−12

= 25
75

Universitas Sumatera Utara

b

= y – ax
= 50 – 25 (2)
=0

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 25x + 0
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 25x + 0
25x
= 50
x
=2
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 2
LC50 = 100 µg/ml

Lampiran 8 (lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan keempat
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

Y
( % kematian)
10
70
70
∑Y = 150
Y = 50

XY

X2

10
140
210

1
4
9

∑XY = 360

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

360−6.150 /3
14− 6 ²/3

=

360−300
14−12

= 30
76

Universitas Sumatera Utara

b

= y – ax
= 50 –30 (2)
= - 10

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 30x –10
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 30x –10
30x
= 50 + 10
x
=2
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 2
LC50 = 100 µg/ml

Lampiran 8(lanjutan)
Tabel perhitungan persamaan garis pengulangan kelima
X
(Log konsentrasi)
1
2
3
∑X = 6
X =2

a =
=

Y
( % kematian)
30
70
80
∑Y = 180
Y = 60

XY

X2

30
140
240

1
4
9

∑XY = 410

∑ X2= 14

∑XY −∑X .∑Y/n
∑X²− ∑X 2 /n

410−6.180 /3
14− 6 ²/3

=

410−360
14−12

= 25

77

Universitas Sumatera Utara

b

= y – ax
= 60 – 25 (2)
= 10

Jadi, persamaan garis yang diperoleh adalah:
y
= ax + b
y
= 25x + 10
Perhitungan LC50 dengan nilai y adalah 50:
y
= ax + b
50
= 25x + 10
25x
= 50 – 10
x
= 1,6
LC50 = anti log x
LC50 = anti log 1,6
LC50 = 39,8107µg/ml

Rata-rata LC50 :

:

P1+ P2+P3+P4+P5
5
80,3156 + 77,4461 + 100 + 100 + 39,8107
5

= 79,5144 µg/ml

Lampiran 9. Data rerata dan SD jumlah kematian nauplii
Tabel hasil perhitungan rerata dan SD dari kematian nauplii
Ekstrak/Fraksi

Rerata kematian nauplii
P1

P2

P3

P4

P5

7,66

7,33

7,33

7,00

6,66

SD (±)

4.041

3.055

3.786

3.606

2.517

n-Heksana

7,33

7,00

6,33

6,66

6,33

SD (±)

3.055

3.606

3.055

3.512

3.786

Etilasetat

6,33

6,33

6,00

5,66

5,66

SD (±)

3.786

3.055

2.646

3.215

3.215

Air

5,33

5,33

5,00

5,00

6,00

SD (±)

3.512

3.055

2.646

3.464

2.646

Etanol

78

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. Hasil perhitungan statistik standar deviasi
Tabel perhitungan statistik ekstrak etanol pengulangan pertama
Descriptives
95% Confidence
Interval for Mean
N Mean
Std.
Std. Lower
Deviation Error Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10 µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100 µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

79

Universitas Sumatera Utara

1000 µg/ml
Total

1 10.00
3

7.67

.

.

.

.

10

10

4.041

2.333

-2.37

17.71

3

10

Tabel perhitungan statistik ekstrak etanol pengulangan kedua
Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10µg/ml

1

4.00

.

.

.

.

4

4

100µg/ml

1

8.00

.

.

.

.

8

8

1000µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

3.055

1.764

-.26

14.92

4

10

Total

3

7.33

Tabel perhitungan statistik ekstrak etanol pengulangan ketiga
Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100µg/ml

1

9.00

.

.

.

.

9

9

1000µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

80

Universitas Sumatera Utara

Total

3

7.33

3.786

2.186

-2.07

16.74

3

10

Tabel perhitungan statistik ekstrak etanol pengulangan keempat
Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100µg/ml

1

8.00

.

.

.

.

8

8

1000µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

3.606

2.082

-1.96

15.96

3

10

Total

3

7.00

Lampirn 10 (lanjutan)
Tabel perhitungan statistik ekstrak etanol pengulangan kelima
Descriptives

N Mean

10µg/ml

1

4.00

Std.
Std.
Deviation Error

.

.

95% Confidence Minimu Maxim
Interval for Mean
m
um
Lower
Bound

Upper
Bound

.

.

4

4

81

Universitas Sumatera Utara

100µg/ml

1

7.00

.

.

.

.

7

7

1000µg/ml

1

9.00

.

.

.

.

9

9

Total

3

6.67

2.517

1.453

.42

12.92

4

9

Tabel hasil perhitungan statistik fraksi n-heksana pengulangan pertama

Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10 µg/ml

1

4.00

.

.

.

.

4

4

100 µg/ml

1

8.00

.

.

.

.

8

8

1000 µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

3.055

1.764

-.26

14.92

4

10

Total

3

7.33

Lampirn 10 (lanjutan)
Tabel hasil perhitungan statistik fraksi n-heksana pengulangan kedua

Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

82

Universitas Sumatera Utara

10µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100µg/ml

1

8.00

.

.

.

.

8

8

1000µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

3.606

2.082

-1.96

15.96

3

10

Total

3

7.00

Tabel hasil perhitungan statistik fraksi n-heksana pengulangan ketiga
Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10 µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100 µg/ml

1

7.00

.

.

.

.

7

7

1000 µg/ml

1

9.00

.

.

.

.

9

9

Total

3

6.33

3.055

1.764

-1.26

13.92

3

9

Lampirn 10 (lanjutan)
Tabel hasil perhitungan statistik fraksi n-heksana pengulangan keempat

83

Universitas Sumatera Utara

Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100µg/ml

1

7.00

.

.

.

.

7

7

1000µg/ml

1 10.00

.

.

.

.

10

10

3.512

2.028

-2.06

15.39

3

10

Total

3

6.67

Tabel hasil perhitungan statistik fraksi n-heksana pengulangan kelima
Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10

1

2.00

.

.

.

.

2

2

100

1

8.00

.

.

.

.

8

8

1000

1

9.00

.

.

.

.

9

9

Total

3

6.33

3.786

2.186

-3.07

15.74

2

9

Lampiran 10 (lanjutan)
Tabel hasil perhitungan statistik fraksi etilasetat pengulangan pertama
84

Universitas Sumatera Utara

Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxim
m
um

10

1

2.00

.

.

.

.

2

2

100

1

8.00

.

.

.

.

8

8

1000

1

9.00

.

.

.

.

9

9

Total

3

6.33

3.786

2.186

-3.07

15.74

2

9

Tabel hasil perhitungan statistik fraksi etilasetat pengulangan kedua
Descriptives

N Mean

Std.
Std.
Deviation Error

95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Bound

Upper
Bound

Minimu Maxi
m
mum

10 µg/ml

1

3.00

.

.

.

.

3

3

100 µg/ml

1

7.00

.

.

.

.

7

7

1000 µg/ml

1

9.00

.

.

.

.

9

9

Total

3

6.33

3.055

1.764

-1.26

13.92

3

9

85

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Sitotoksik Fraksi Etilasetat Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

6 22 91

Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

1 23 102

Uji Sitotoksik Fraksi Etilasetat Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 14

Uji Sitotoksik Fraksi Etilasetat Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 2

Uji Sitotoksik Fraksi Etilasetat Daun Bangun-Bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 0 4

Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

0 0 15

Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

0 0 2

Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

0 0 4

Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

0 0 10

Uji Toksisitasekstrak Etanol dan Fraksi n-Heksana, Etilasetat Dan Air Daun Titanus (Leea aequata L.) Terhadap Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test

0 3 4