Hotel Wisata Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam era globalisasi saat ini, sektor pariwisata merupakan industri

penting dan terbesar di dunia, banyak negara mulai menyadari pentingnya sektor
pariwisata ini. Pada awal abad XXI, Joseph Pine II dan James H. Gilmore
menyebutkan bahwa negara – negara industri telah mereposisi dari brand – based
economy (ekonomi manufaktur berbasiskan produk – produk bermerek) menjadi
experience economy (ekonomi berbasiskan pengalaman atau kesan). Data

perekonomian Amerika Serikat menunjukkan bahwa pariwisata memberikan
pengaruh kenaikan lapangan kerja sebesar 5,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
pariwisata mempunyai peran besar dalam perekonomian. Kegiatan dalam sektor
pariwisata mempunyai efek pengganda yang besar karena terkait dengan berbagai
sektor dan kegiatan ekonomi lain, misalnya perhotelan, restoran, maupun sektor
transportasi.
Pada 10 tahun terakhir ini, pertumbuhan pariwisata tertinggi di dunia
berada di Asia Tenggara. Menurut Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi

Kreatif Indonesia, Sapta Nirwandar, kunjungan wisatawan ke ASEAN meningkat
12% menjadi 92,7 juta orang pada 2013 dan pertumbuhan sektor pariwisata
ASEAN adalah 8,3% per tahun sementara pertumbuhan global hanya 3,6%
(sumber : id.wikipedia.org /Pariwisata di Indonesia).
Di Indonesia, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan
devisa pada tahun 2009. Hal itu dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan
mancanegara selama tahun 2014 yang mencapai 9,44 juta kunjungan. Jumlah ini
mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 8,80
juta kunjungan. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pariwisata,
sebelas provinsi di Indonesia yang paling sering dikunjungi oleh para turis adalah
Bali, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara,
Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten, dan Sumatera Barat.

1

Universitas Sumatera Utara

Sumatera Utara terdiri atas beberapa kabupaten/kota yang memiliki
destinasi wisata dengan daya tarik yang mampu menarik wisatawan lokal maupun
internasional bila dikelola dengan baik. Beberapa hal yang menjadi kendala baik

bagi industri pariwisata dan wisatawan untuk melakukan perjalanan ke Sumatera
Utara salah satunya adalah sarana dan prasarana. Potensi jumlah wisatawan
Sumatera Utara naik per tahunnya, tetapi akibat sarana dan prasarana yang tidak
memadai menjadi kendala bagi wisatawan dan akan berkurang jumlahnya dalam
jangka waktu beberapa tahun ke depan. Padahal Sumatera Utara mempunyai
jumlah kedatangan wisatawan yang cukup besar dibandingkan dengan provinsi
lainnya, yaitu sebanyak 197.818 kedatangan pada tahun 2015 melalui pintu
masuk Bandar Udara Internasional Kualanamu.
Bandara Kualanamu merupakan bandara internasional terbesar kedua di
indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta. Bandara merupakan
pendorong dan penunjang kegiatan industri, perdagangan dan pariwisata dalam
menggerakan dinamika pembangunan nasional. Konsep pengembangan wilayah
sekitar Bandara Kualanamu adalah menjadi kawasan aerotropolis. Adapun di
dalam konsep aerotropolis, suatu bandara akan menjadi pusat kegiatan yang
dikelilingi oleh berbagai fasilitas pendukung yang terletak di dalam pagar atau di
luar pagar bandara seperti perkantoran, penginapan, area komersial, hiburan,
pendidikan, layanan kesehatan berkelas, dan berbagai kawasan industri.
Berdasarkan latar belakang di atas diperlukan suatu sarana “one stop
turism” yang berisikan fasilitas dan informasi tentang daya tarik wisata dan
budaya Sumatera Utara agar wisatawan yang masuk melalui gerbang Bandara

Kualanamu dapat merasakan “berwisata” ke daerah di Sumatera Utara dengan
menghemat waktu karena semua fasilitas wisata dibangun dalam satu area dan
dibangun di sekitar daerah Bandara Kualanamu.

2

Universitas Sumatera Utara

1.2

Maksud Dan Tujuan
Maksud dari dibangunnya area “one stop turism” adalah memudahkan

wisatawan yang tidak memiliki waktu cukup banyak untuk mengunjungi berbagai
tempat wisata di Sumatera Utara. Sehingga disediakan memungkinkan wisatawan
memperoleh informasi wisata budaya Sumatera Utara dalam satu area dan dengan
pencapaian dari gerbang masuk Bandara Kualanamu. Pada area itu akan
dirancang hotel wisata yang memfasilitasi wisatawan yang berkunjung ke taman
wisata budaya Sumatera Utara dan pusat oleh – oleh yang menyajikan buah
tangan dan kerajinan khas budaya daerah di Sumatera Utara.

Tujuan dari proyek ini adalah merancang arsitektur yang memberikan
kemudahan dalam mendapatkan informasi tentang kebudayaan setempat melalui
hasil perancangan yang menarik untuk dikupas dapat menjadi daya tarik tersendiri
bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Rencana desain perancangan ini
memunculkan konsep one stop tourism yang mempunyai arti para pengunjung
lokasi perancangan akan dapat merasakan dan melihat serta mendapatkan
informasi tentang kebudayaan dan pariwisata daerah Sumatera Utara serta dapat
memperoleh hasil buah tangan berupa kerajinan atau ciri khas dari setiap daerah
Sumatera Utara di dalam gedung arsitektur. Bagi pengunjung yang ingin
mendapatkan kenyamanan dalam tempat menginap juga telah disediakan hotel
wisata. Potensi yang mendukung perancangan adalah Bandar Udara Internasional
Kualanamu yang memudahkan akses wisatawan dalam mencapai fasilitas hotel
ini. Manfaat yang diharapkan adalah memunculkan rasa kecintaan terhadap
budaya lokal agar dapat terpeliharanya kebudayaan itu sendiri.
1.3

Masalah Perancangan

 Mengangkat potensi lokal untuk memaksimalkan hasil perancangan.


 Manfaat tema yang dipilih pada hasil perancangan.

 Fasilitas apa saja yang terdapat di dalam lokasi perancangan.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4

Pendekatan Perancangan

Untuk pemecahan masalah dalam perencanaan dilakukan pendekatan sebagai
berikut :

 Studi pustaka yang bersifat langsung dengan judul dan tema yang diangkat
dalam tugas akhir ini untuk mendapatkan informasi dan bahan pendukung
yang berguna untuk memperkuat desain perancangan.

 Studi banding proyek dan tema sejenis untuk mencari informasi dan menelaah

tipologi bangunan yang sudah ada guna dijadikan sumber data untuk
perencanaan rancangan.
Untuk pemecahan masalah dalam perancangan dilakukan pendekatan sebagai
berikut :
 Survey lokasi yang dilakukan untuk mendapatkan data – data yang akurat dan
informatif untuk mengetahui lingkungan sekitar lokasi sehingga memudahkan
perancangan melalui penambahan data yang didapat di lokasi tersebut.

 Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan sekitar site perancangan dan
lingkungan fisik yang berhubungan dengan kasus proyek.

1.5

Lingkup / Batasan

Lingkup perencanaan perancangan proyek ini adalah :
 Perancangan hotel wisata bintang 3 dengan keunggulan suasana yang
mencerminkan budaya Sumatera Utara.

 Perancangan galeri Sumatera Utara berupa wadah dari pameran dan

pertunjukan yang mengandung unsur informasi mengenai wisata dan
kebudayaan di Sumatera Utara.

 Perancangan gedung bagi penjualan pusat oleh – oleh hasil pengenalan
berbagai daerah di Sumatera Utara.
Batasan yang dimiliki oleh proyek ini adalah :

4

Universitas Sumatera Utara

 Perancangan galeri Sumatera Utara tidak menampilkan semua daerah wisata
dan kebudayaan seluruh daerah Sumatera Utara, hanya dibatasi sampai dengan
beberapa etnis, yaitu Melayu, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak
Mandailing, Batak Angkola, Batak Toba, Pakpak dan Nias.
1.6

Kerangka Berpikir

Diagram 1.1 Kerangka Berpikir


5

Universitas Sumatera Utara

1.7

Sistematika Penulisan Laporan
Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah

sebagai berikut :
Bab I. Pendahuluan
Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan
perancangan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan pembahasan,
pendekatan, batasan masalah, kerangka berpikir dan sistematika pembahaasan.
Bab II. Tinjauan Pustaka
Berisi tentang seluruh tinjauan umum tentang semua yang berhubungan
dengan ketentuan pemilihan proyek.
Bab III. Deskripsi Proyek
Berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi,

tinjauan fungsi, elaborasi tema, dan studi banding arsitektur yang mempuyai tema
sejenis.
Bab IV. Metodologi
Bab ini merupakan uraian tentang langkah – langkah kegiatan penilitian
yang akan ditempuh. Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan,
metode, dan teknik diagnosis/analisis yang akan digunakan untuk menghasilkan
desain/perancangan bangunan.
Bab V. Analisa Perancangan
Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa
teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.
Bab VI. Konsep Perancangan
Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan
sebagai alternative pemecahan masalah.
Bab VII. Perancangan Arsitektur
Merupakan hasil gambar rancangan arsitektur dan maket.

6

Universitas Sumatera Utara