Hotel Wisata Sumatera Utara

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pariwisata
2.1.1 Definisi Pariwisata
Pariwisata adalah “suatu kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang
atau lebih yang diselenggarakan dalam jangka waktu yang pendek dari suatu
tempat ke tempat yang lain, dengan maksud untuk bertamasya atau rekreasi”.
Selain itu, dapat dikatakan bahwa orang yang melakukan perjalanan dalam
berwisata akan memerlukan berbagai barang dan jasa sejak mereka pergi dari
tempat asalnya sampai di tempat tujuan dan kembali lagi ke tempat asalnya.
(sumber : www.wikipedia.com/pengertianpariwisata).
Munculnya produk barang dan jasa ini disebabkan adanya aktivitas rekreasi
yang dilakukan oleh wisatawan yang jauh dari tempat tinggalnya. Dalam hal ini
mereka membutuhkan pelayanan transportasi, akomodasi, catering, hiburan, dan
pelayanan lainnya. Produk industri pariwisata adalah keseluruhan pelayananyang
diterima oleh wisatawan, mulai meningggalkan tempat tinggalnya (asal
wisatawan) sampai pada tujuan (daerah tujuan wisata) dan kembali lagi ke daerah
asalnya. Pariwisata dikatakan sebagai industri, karena di dalamnya terdapat
berbagai aktivitas yang bisa menghasilkan produk berupa barang dan jasa. Akan
tetapi, industri pariwisata tidak seperti pengertian industri pada umumnya,
sehingga industri pariwisata disebut industri tanpa asap.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapatlah dikatakan bahwa industri
pariwista adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang secara
bersama-sama menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang dibutuhkan oleh
wisatawan maupun traveller selama dalam perjalanannya.
2.1.2 Definisi Potensi Pariwisata
Pariwisata yang berpotensi adalah pariwisata yang mempunyai daya tarik
yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.

7

Universitas Sumatera Utara

Daya tarik tersebut dapat berupa keadaan alam sekitar tempat wisata maupun
sarana prasarana yang ada yang dapat memberikan kenyamanan pada para
pengunjung sehingga merasa betah berlama-lama di tempat wisata tersebut.
Berdasarkan Undang-Undang No.10 tahun 2009 pengertian daya tarik wisata
adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi
sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
Menurut Undang-Undang tentang Kepariwisataan, daya tarik wisata

merupakan salah satu usaha dalam kepariwisataan. Usaha pariwisata yang lain
meliputi kawasan wisata; jasa transportasi; jasa perjalanan; jasa makanan dan
minuman; penyediaan akomodasi penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;
penyelenggaraan pertemuan, perjalanan intensity, konferensi, dan pameran; jasa
informasi pariwisata; jasa konsultan pariwisata; jasa pramuwisata; wisata tirta; dan
spa. Hal-hal tersebut merupakan komponen-komponen yang ada dalam usaha
kepariwisataan. Setiap wisatawan berhak memperoleh informasi yang akurat
mengenai daya tarik wisata agar wisatawan lebih mengenali tempat wisata yang
dikunjungi dan supaya tidak merasa kecewa karena sudah mengetahui keadaan
yang sebenarnya. Selain itu wisatawan juga berhak mendapat pelayanan
kepariwisataan sesuai standar seperti perlindungan hukum, perlindungan hak
pribadi, pelayanan kesehatan, serta perlindungan asuransi untuk kegiatan
pariwisata yang beresiko tinggi.
Suatu pariwisata mempunyai faktor-faktor yang dapat membentuk daya tarik
yang dapat membuat para pengunjung terarik untuk mengunjungi suatu tempat
wisata. Faktor-faktor yang dapat membentuk daya tarik dalam suatu tempat wisata
antara lain :
 Atraksi wisata, yaitu daya tarik wisata utama suatu obyek wisata yang
mempengaruhi minat pengunjung untuk menikmatinya.
 Transportasi, yaitu sarana pencapaian ke tempat daerah tujuan wisata, hal ini

berkaitan dengan kemudahan pencapaian dan tingkat aksesibilitas.
 Akomodasi, yaitu pendukung kegiatan periwisata yang bertujuan memenuhi
kebutuhan wisatawan untuk mendapatkan kenyamanan dan kepuasan.

8

Universitas Sumatera Utara

 Fasilitas penunjang, meliputi fasilitas umum seperti telepon umum,
mushola/masjid, toilet, dan fasilitas lain.
 Prasarana, seperti penerangan, air bersih, dan lain-lain.
Dari uraian di atas diketahui bahwa terdapat faktor – faktor yang membuat
suatu tempat wisata itu menjadi menarik. Faktor – faktor tersebut merupakan suatu
potensi yang dapat menarik lebih banyak wisatawan untuk datang berkunjung ke
tempat wisata. Salah satu faktor pembentuk daya tarik wisata adalah transportasi
yang merupakan faktor utama dalam suatu pariwisata karena transportasi
merupakan

sarana


untuk

menuju

tempat

wisata

tersebut.

Bila

sistem

transportasinya bagus maka wisatawan akan merasa nyaman bila berwisata disana
begitu pula dengan system akomodasi maupun sarana penunjang lain.
2.2 Tinjauan Budaya
2.2.1 Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai halhal


yang

berkaitan

dengan

budi,

dan

akal

manusia.

(sumber

:

www.wikipedia.com/definisibudaya).

Pengertian kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran
manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya polapola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu
manusia dalan melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.2.2 Hubungan Antara Unsur-Unsur Komponen
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain :

9

Universitas Sumatera Utara

a. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta
memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara
manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa
keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang

berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling
sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem
peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
- alat-alat produktif
- senjata
- wadah
- alat-alat menyalakan api
- makanan
- pakaian
- tempat berlindung dan perumahan
- alat-alat transportasi

b. Sistem mata pencaharian
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada
masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
- Berburu dan meramu
- Beternak
- Bercocok tanam di ladang
- Menangkap ikan


c. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur
sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat

10

Universitas Sumatera Utara

dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang
bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang
memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri
atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya.
Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok
kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga
ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga
mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga
bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk

oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,
yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia
membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak
dapat mereka capai sendiri.
d. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk
saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan
(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada
lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapa
fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa
secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk
mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secarakhusus
adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan
seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu
pengetahuan dan teknologi.

11


Universitas Sumatera Utara

e. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi
hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan
berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian
yang kompleks.
f. Sistem Kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam
menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara
bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad
raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya.
Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat,
manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada
penguasa alam semesta.
g. Pernikahan
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual.
Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang

menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di
hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan
mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan
gerejanya.
Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah,
dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara
Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban.

Islam

menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.
h. Sistem ilmu dan pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui
manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan
12

Universitas Sumatera Utara

dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan
melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau
percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
- pengetahuan tentang alam
- pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
- pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah
- laku sesama manusia
- pengetahuan tentang ruang dan waktu
2.2.3 Tinjauan seni dan budaya yang ada di Sumatera Utara
Sumatera Utara memiliki3 suku yang merupakan penduduk asli, antara
lain :

Diagram 2.1 Suku di Sumatra Utara
Berdasarkan jenis budaya yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
berikut

macam-macam

kesenian

dan

kebudayaan

berdasarkan

bentuk

perwujudannya :
Tabel 2.1 Macam seni dan budaya
Suku

Rumah Adat

Makanan Khas

Kerajinan

Busana Adat

 Cimpa Tuang

 Uis Julu

 Ulos

Siwaluh Jabu
Batak
Karo

13

Universitas Sumatera Utara

 Cimpa

 Uis Teba

 Jong Labar

 Cipera Manuk

 Gule Kuta

 Arsik
 Ulos Bittang
Maratur
 Ulos
Rumah Bolon
Batak
Toba

 Mie Gomak

 Ulos Napinunsaan

 Ulos Parompa

14

Universitas Sumatera Utara

 Kue Lampet

 Kue Goreng
Gadong

 Ulos Ragi Idup

 Ulos Sadum

 Ulos Sadum
Parompa

 Ulos Tumtum

 Ulos Pinarpusorani
Pinar Lobu-Lobu

15

Universitas Sumatera Utara

 Itak Pohul

 Ulos Sadum

 Ulos

Bagas Godang
Batak
Mandaili
ng

 Rondang Joring

 Ulos Bittang
 Dayok Nabinatur

Maratur
 Ulos

Batak

Pinar Horbou
 Hinasumba

Simalung

 Ulos Napinunsaan

un

 Ulos
Bagas Godang

 Holat

 Kain Tenun

Batak
Angkola

16

Universitas Sumatera Utara

 Kain Oles
 Pelleng
Sapo Mbelgah

 Membayu Tikar

Batak
Pakpak

 Siak Riau

 Asidah

 Kerajinan Tekat

 Indragiri

 Roti Jala
Rumah Kayu
Melayu
 Bolu Kemojo

 Bengkalis Riau

17

Universitas Sumatera Utara

 Lehedalo Nifange

 Gantungan
 Oholu

Omo Sebua
Nias

 Gowi Nifufu

 Etis Nehe

2.3 Tinjauan Galeri
2.3.1 Pengertian Galeri
Galeri adalah:
-

Ruangan/ gedung tempat untuk memamerkan benda/ karya seni (Pusat
Bahasa Departemen Nasional).

-

Sebuah ruang kosong yang digunakan untuk pameran kesenian
(www.wikipedia.com).

-

Sebuah ruang yang digunakan untuk menyajikan hasil karya seni, sebuah
area yang memajang aktifitas publik yang kadangkala digunakan untuk
keperluan khusus (Dictionary of Architecture and Construction).

2.3.2 Bentuk Galeri
Bentuk galeri seni dapat di bagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Galeri yang merupakan bagian dari studio seorang pelukis/pematung atau
seniman lainnya.Di dalam galeri ini hanya dipajang karya seniman itu
sendiri. Galeri terletak dalam suatu ruangan atau terpisah dengan studionya.
2. Galeri yang merupakan bagian dari studio seniman di dalamnya juga
terpajang karya-karya seniman lainnya, disamping karyanya sendiri. Bentuk

18

Universitas Sumatera Utara

seperti ini banyak dilakukan oleh seniman-seniman Bali dan kegiatan ini
sudah bersifat bisnis.
3. Galeri yang merupakan kegiatan dagang murni karena dikelola seorang yang
bukan seniman aktif. Adakalanya pengelolaan itu bersifat pribadi, bahkan
sering pula disertai kegiatan menyewa karya seni kepada orang-orang
tertentu. Ada sementara pemilik galeri yang setelah kuat finansialnya,
memilih karya seni tersebut untuk menjadi koleksi pribadinya, dengan
harapan semoga di kemudian hari bisa menjadi museum khusus atau
diserahkan pada pemerintah.
2.3.3 Jenis Galeri
Jenis galeri dalam hal ini adalah, sifat dari galeri yang lebih mengkhususkan
diri dalam mengoleksi hasil kerajinan yang bersangkutan untuk dijual atau
dipamerkan. Pada umumnya dilakukan oleh galeri yang sudah mengalami
perkembangan /kemajuan dalam hal penyajian karya kerajinan. Seperti galeri yang
mengkhususkan diri untuk mengoleksi karya kerajinan khas etnis dari daerah
Sumatera Utara, dll.
2.3.4 Fungsi dan Peranan Galeri
Galeri memegang peranan besar di dalam menentukan perkembangan karya
seni, khususnya seni kerajinan perunggu di masa yang akan datang untuk
dipromosikan, dijual, dan diabadikan serta menyimpan karya seni tersebut.
Adapun fungsi dan peranan galeri adalah sebagai berikut:
1. Sebagai tempat untuk pembelajaran kegiatan seni dan penelitian.
2. Sebagai tempat untuk melakukan pameran
3. Sebagai tempat rujukan orang ramai atau tempat untuk berekreasi.
Selain itu fungsi dan peranan galeri tersebut adalah untuk mendidik
masyarakat supaya mereka lebih berminat dan prihatin kepada seni dan sebagai
tempat untuk pusat latihan bagi penggiat seni dan budaya.

19

Universitas Sumatera Utara

2.3.5 Penyajian Koleksi Galeri
Penyajian benda-benda koleksi dalam galeri memegang peranan penting,
karena dengan cara ini koleksi dapat diinformasikan dan berkomunikasi dengan
pengunjung, Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal penyajian
koleksi, antara lain :
a. Teknik Penataan Pameran
Teknik ini dilaksanakan bila sudah memenuhi beberapa prinsip umum untuk
penataan dan membuat suatu desain. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Sistematika atau jalan cerita yang akan dipamerkan (story-line)
2. Tersedianya benda galeri atau koleksi yang akan menunjang jalannya cerita
dalam pameran.
3. Teknik dan metode pameran yang akan dipakai dalam pameran.
4. Sarana dan prasarana yang akan dipakai, dana yang perlu disediakan.

b. Metode Pameran
Dalam penyajian pameran dipergunakan tiga macam metode, yaitu (Rapini,
Ni Nyoman, Tata Pameran Museum Negeri Propinsi Bali, 1995/1996, Bab III
:17):
1. Metode penyajian Estetis, yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi dengan
memperhatikan segi keindahan dari benda-benda yang dipamerkan. Metode ini
berlaku bagi benda-benda kebudayaan material atau benda-benda kesenian.
2. Metode penyajian Romantika, yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi
disusun sehingga dapat mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan
dengan benda-benda yang dipamerkan.
3. Metode penyajian Intelektual , yaitu : cara penyajian benda-benda koleksi
disusun sehingga dapat mengungkapkan dan memberikan informasi ilmu
pengetahuan yang bersangkutan dengan benda-benda yang dipamerkan.

20

Universitas Sumatera Utara

Ada beberapa contoh tata ruang pameran:
1. Tata Ruang Acak
Ruang Pajangan merupakan hal yang penting pada suatu museum, dan dapat
dirancang di dalam berbagai jalan. Di dalam suatu museum tradisional,
pajangan sering dalam deretan ruang galeri , diatur secara acak.
2. Tata Ruang dengan Galeri Pengantar
Suatu alterntif pengaturan yang akan mengarahkan pengunjung dari pintu
masuk suatu galeri pengantar, jalan/alur yang dibuat berisi suatu pajangan yang
meringkas pokok dan tema dari museum. Sampai pada bagian terdalam
museum yang memajang koleksi pokok dari museum. prinsip yang sama dapat
diperluas lebih lanjut di dalam museum besar.
3. Pengelompokan Koleksi Khusus
Gedung yang baru dibangun khusus untuk memajang koleksi khusus yang ada.
Bangunan tersebut dapat dibangun disekitar barang yang dipamerkan. Contoh:
Tiang kapal laut, disediakan tempat/bangunan khusus sehingga terlihat
ukuran/ketinggiannya dengan jelas.

21

Universitas Sumatera Utara