Literasi Informasi Dalam Perkembangan Te (1)

LITERASI INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Satrianawati
satrianawati@gmail.com
Prodi Pendidikan Dasar, PPs UNY alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281;
ABSTRACT
Science literacy within the framework of ASEAN community shows the
development of science along with the development of educational technology.
Technological development makes the need to conduct the design curriculum for
information literacy. Information literacy needs to be started from the existence of
educational technology in the learning that can provide a variety of amenities and ease of
learning. Learning technology is a scientific discipline that examines the development of
the learning system components to troubleshoot problems that occur in learning and
education. There are five Areas of Learning Technology design, development, utilization,
management, and evaluation of processes and resources of learning. The five regions
help the use of technology in learning so as to facilitate the interaction between teachers
and students. the learning process is currently a teacher and students need not be met in
one room but learning can be done at a distance far enough. Without taking into account
the limits of the State. Distance learning is known by the name of e-Learning that utilizes
computer technology, computer networks or the Internet. E-Learning allows learners to
be studied without having to physically attend classes. E-Learning can include formal or

informal learning. E-Learning formally, a high level of interaction and are required to
follow it. E-Learning can also be done informally with simpler interactions and reserved
for the public at large.

Key words: Science literacy, Learning Technology and e-Learning

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema
”P
Peluang dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015"
pada tanggal 5 Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 1

yang

PENDAHULUAN
Literasi Sains dalam kerangka kerja
Komunitas

ASEAN


menunjukkan

perkembangan

ilmu

seiring

perkembangan

teknologi

dengan

pendidikan.

bertujuan untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman, bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu,

cakap,

kreatif,

mandiri,

dan

Perkembangan teknologi membuat perlunya

menjadi warga negara yang demokratis

melakukan desain kurikulum untuk literasi

serta bertanggungjawab. Tujuan pendidikan

informasi. Literasi informasi harus dimulai


tersebut dapat dicapai melalui proses

dari

pembelajaran yang efektif dan bermakna.

keberadaan

teknologi

pendidikan

dalam proses pembelajaran, karena di

Pelaksanaan

pembelajaran

tidak


zaman sekarang ini pendidikan dihadapkan

hanya dilakukan dengan tatap muka tetapi

bukan hanya pada konteks nasional tapi

juga dapat dilakukan dengan nontatap muka

menuju arah internasional. Olehnya itu,

atau

pendidikan

pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran

dalam

kaitannya


dengan

yang

biasa

dikenal

dengan

pembelajaran berkaitan pula dengan upaya

jarak

pemerintah dalam mengambil kebijakan

bermanfaat karena dalam perkembangannya

untuk mengubah kurikulum sesuai dengan


pendidikan mengalami perubahan ke arah

perkembangan zaman.

yang semakin mengglobal. Globalisasi

Kurikulum

saat

ini

menjadi

sangat

rencana

pendidikan terlihat dari pembelajaran yang


untuk

menggunakan teknologi. Teknologi ini

mengatur, menjembatani, dan mengevaluasi

menjadi bagian dari proses pelaksanaan

pendidikan. Hunkuins & Ornsten (2004:

pendidikan. Teknologi untuk melaksanakan

194) menyatakan bahwa “the domain of

proses yang dimaksud adalah mengenai

curriculum development is not static”,

teknologi


bahwa

pembelajaran

sekaligus

merupakan

jauh

program

perkembangan

pemerintah

kurikulum

tidak


pembelajaran.

Teknologi

menjadikan

proses

statis. Kurikulum sengaja dibuat, direvisi

pembelajaran dapat dilakukan dimanapun,

dan disempurnakan untuk mencapai tujuan

kapanpun, dan situasi apapun tergantung

pendidikan nasional. Tujuan pendidikan

dari orang yang ingin melakukan kegiatan


nasional menurut Pasal 30 UU No. 20

pembelajaran.

Tahun 2003 yaitu, “untuk mengembangkan
kemampuan,

membentuk

watak,

serta

Inilah peran literasi informasi dalam
perkembangan ilmu

pengetahuan

yang

peradaban bangsa yang bermartabat dalam

menyediakan akses kepada publik untuk

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa

melakukan inovasi terhadap pembelajaran.

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 2

Berdasarkan

hal

tersebut,

teknologi

kurikulum

ini

kemudian
dengan

penulis

pembelajaran menjadi perhatian karena

mengaitkannya

teknologi pembelajaran diciptakan untuk

ASEAN.

memfasilitasi pembelajaran di era global

tersebut yaitu:

yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan

1. Sesuai dengan konteks yang autentik.

Adapun

desain

komunitas
kurikulum

waktu. Oleh karena itu, makalah ini akan

Artinya

mengkaji tentang Literasi Informasi dalam

pembelajaran harus sesuai dengan

Perkembangan

negara-negara lain dalam komunitas

Teknologi

Pembelajaran

informasi

dalam

ASEAN.

Jarak Jauh.

2. Adanya simulasi dan aplikasi nyata.
KAJIAN TEORI

Artinya kurikulum yang dibuat harus

A. Literasi Informasi Pembelajaran
dalam Komunitas ASEAN
Literasi informasi berasal dari
dua kata yaitu litera dan informasi.
Litera

artinya

melek

huruf/gerakan

sesuai dengan aplikasi yang ada
dalam dunia nyata.
3. Memiliki replikasi dan tampilan yang
unik.

Artinya

informasi

dalam

pemberantasan buta huruf. Sedangkan

pembelajaran dapat dibuat dalam

informasi berupa data-data yang telah

bentuk yang unik sehingga siswa

diolah sehingga dapat berguna bagi siapa

tertarik untuk belajar.

saja yang membutuhkan. Informasi dapat

4. Adanya

asesmen

terus

menerus

direkam atau dikirim. Informasi bisa

(rubrik longitudinal). Artinya proses

dikatakan sebagai pengetahuan yang

penilaian

didapatkan dari belajar, pengalaman atau

pembelajaran dilaksanakan.

instruksi tergantung pada konteks yang
dimaknai.

Literasi

informasi

adalah

berlangsung

5. Mengintegrasi
Artinya

literasi

informasi

sepanjang

informasi.

dari

berbagai

kemampuan untuk mengetahui adanya

negara tentang perkembangan ilmu

kebutuhan untuk informasi, untuk dapat

pengetahuan dirangkai menjadi suatu

mengidentifikasi,

pengetahuan yang baru.

menemukan,
efektif

6. Guru kreatif, kolegial dan inovatif.

menggunakan informasi tersebut untuk

Artinya kurikulum yang dibuat ini

isu atau masalah yang dihadapi.

menjadikan kepribadian para guru

mengevaluasi,

Desain

dan

secara

kurikulum

literasi

informasi menurut Liliasari, (2014. Ppt)

untuk lebih kreatif, kolegial dan
inovatif dalam pembelajaran.

mencakup enam hal pokok. Desain
Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 3

Literasi informasi pembelajaran
dalam komunitas ASEAN merupakan

diperhitungkan dalam kaitannya dengan
komunitas ASEAN.

kemampuan masyarakat ASEAN untuk
memahami,

mengidentifikasi,

menganalisis

dan

mengevaluasi

berbagai

pengetahuan

diperoleh

melalui

yang

telah

pembelajaran,

pengalaman atau instruksi. Lebih lanjut
dijelaskan
informasi

bahwa
yang

proses

literasi

dilakukan

melalui

1. Konsep prestruktural  diakses saja


unistruktural

relasional



hubungan

5. Konsep abstrak  model abstrak luas

landasan tersebut jika dikaitkan dengan
pengaruhnya

terhadap

Proses literasi informasi tersebut,
bahwa
yang

siswa
tergabung

sebagai
dalam

komunitas ASEAN memiliki tantangan
peluang.

mengaktualisasikan

Siswa
dirinya

perlu
ketika

melaksanakan pembelajaran. Aktualisasi
dilakukan

dengan

berproses

dalam

konsep

yang

literasi

untuk

mengembangkan dan memahami potensi
yang ada pada dirinya. Semua itu

keberadaannya

komunitas

1. Landasan Filosofis
Konsep

model

secara

pendidikan

filosofis

mirip

dengan model pendidikan klasikal,

model

pendidikan

hendaknya

utama dari masyarakat yang lebih luas
misalnya masyarakat ASEAN sebagai

& lebih baru

dilakukan

landasan

merupakan suatu bentuk atau contoh

infrastruktur dengan model lain

sekaligus

tiga

yaitu bertumpu pada asumsi bahwa

dengan sejumlah korelasi

menjelaskan

ada

teknologi pengajaran. Adapun kedua

teknologis

3. Konsep multistruktural  koneksi

masyarakat

24-26)

koneksi

sederhana

4. Konsep

(1989:

ASEAN adalah sebagai berikut:

pembelajaran yaitu:

2. Konsep

B. Landasan Teknologi Pembelajaran
dalam
pengaruhnya
terhadap
Komunitas ASEAN
Menurut Sudjana dan Rivai

agar

dapat
serta

diakui

hasil karya pendidikan. Masyarakat
teknologis perspektif pendidikannya
berorientasi ke masa yang akan
datang.

Selain

itu,

pendidikan

teknologis memandang dunia sebagai
suatu materi yang terikat oleh hukumhukum sebab akibat. Hukum sebab
akibat

dijadikan

dasar

menentukan

tindakan

pembelajaran

dalam

untuk
terhadap

komunitas

ASEAN. Oleh karena itu, segala
kenyataan

bersifat

kuantitatif,

layak

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 4

Ketiga

ditentukan oleh lingkungan melalui

aspek

2. Landasan Sosiologis
Pemanfaatan

teknologi

sangat

Pemanfaatan

tersebut

mempunyai keterkaitan satu sama lain.

pengetahuan ilmiah.

pengajaran

landasan

penting.

teknologi

keterkaitan

dan siswa sebab teknologi pengajaran

dapat

digambarkan sebagai berikut:
Sosiologis

Psikologi

pengajaran

membangun komunikasi antara guru

tersebut

filosofis

Gambar 1. Keterkaitan antara tiga landasan
pengajaran

adalah upaya guru mempengaruhi
siswa agar dapat mencapai tujuan

C. Teknologi Pembelajaran dalam
Pembelajaran Jarak Jauh

pendidikan. Untuk tujuan pendidikan
Definisi teknologi pembelajaran

tidak hanya dalam lingkup nasional
tetapi

mengarah

pendidikan

kepada

dalam

tujuan

komunitas

ASEAN. Oleh karena itu, landasan
sosial teknologi pengajaran ada pada
komunikasi

insani

antar

anggota

Teknologi

pengajaran
dalam

upaya

mencapai tujuan-tujuan pendidikan.
Tujuan-tujuan

pendidikan

dan

pengajaran didasarkan atas psikologi.
Psikologi dijadikan sebagai landasan
teknologi

pengajaran

karena

keterkaitan dengan psikologi belajar.
Konteks psikologi dalam komunitas
ASEAN

dengan

sejarah

perkembangan
pembelajaran

dari
itu

dan

teknologi

sendiri.

Adapun

defenisi teknologi pembelajaran sebagai

1. Silber

3. Landasan Psikologis

siswa

sejalan

berikut:

masyarakat ASEAN.

membantu

telah mengalami beberapa perubahan,

menjanjikan

kepercayaan

bahwa melalui proses pembelajaran
siswa mampu menerapkan teori-teori
belajar dalam proses belajar yang

1970

(2008:

15)

bahwa

teknologi pembelajaran merupakan
pengembangan dari komponen sistem
pembelajaran yang berupa pesan,
orang, bahan, peralatan, teknik, dan
latar)

serta

pengelolaan

pengembangan

secara

usaha

sistematis

dengan tujuan untuk menyelesaikan
masalah belajar.
2. Uno & Lamatenggo (2011: 25)
menyatakan

bahwa

teknologi

pembelajaran adalah teori dan praktik
dalam

desain,

pemanfaatan,

pengembangan,

pengelolaan,

dan

dilakukan.
Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 5

panilaian proses dan sumber untuk

pembelajaran yang dilakukan secara

belajar.

jarak jauh.

Berdasarkan

kedua

pendapat

Newby,

et.al

(2000:

9)

tersebut teknologi pembelajaran memuat

menyatakan bahwa technology is defined

dua

as

pengertian.

Pertama

berkaitan

“the

systematic

application

of

dengan pengembangan potensi manusia.

scientific or other organized knowledge

Kedua

to

pengembangan

pembelajaran.

Oleh

teknologi
karena

pengembangan

dalam

pembelajaran

dijadikan

pemecahan

masalah

pembelajaran.

dalam

Jadi,

tasks”.

practical

Teknologi

itu,

didefinisikan sebagai "aplikasi sistematis

teknologi

pengetahuan ilmiah atau terorganisir

sebagai

untuk tugas-tugas yang praktis. Oleh

proses

karena itu, pembelajaran jarak jauh

teknologi

merupakan

salah

satu

pemanfaatan

pembelajaran merupakan disiplin ilmu

teknologi

yang mengkaji tentang pengembangan

meningkatkan

komponen sistem pembelajaran untuk

pendidikan. adapun
Learners pengajaran teknologi

memecahkan masalah yang terjadi dalam

digambarkan sebagai berikut:

pembelajaran
mutu

untuk

dan

kualitas

pembelajaran dan pendidikan.

teaching and learning will show you how
to increase learning

learning

Instructional
Technology

5) said that "Instructional technology for

Instructional
Technology

Lebih lanjut, Newby, et.al (2000:

by dessigning

lessons that use instructional technology,
including computers and other media ",

Teacher

Instructional
Technology

Instructions

bahwa "teknologi instruksional untuk
mengajar dan belajar akan menunjukkan
Anda bagaimana untuk meningkatkan
pembelajaran dengan pelajaran yang
menggunakan teknologi instruksional,
termasuk komputer dan media lain. Hal
ini

memperlihatkan

literasi

informasi

bahwa

adanya

dalam

proses

pembelajaran yang perlu memperhatikan

Gambar 2. Relationship among learners,
teacher, instruction, and
learning (Newby, 2000: 11)
D. Kawasan Teknologi Pembelajaran
serta Hubungannya dengan
Komunitas ASEAN
Ada lima desain kawasan
teknologi pembelajaran. Warsito (2008:
20) menjelaskan lima domain atau

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 6

bidang garapan teknologi pembelajaran,

pemanfaatan.

yaitu

tindakan menggunakan metode dan

desain,

pengembangan,

Pemanfaatan

pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian

model

tentang proses dan sumber belajar. Lima

peralatan media digunakan untuk

kawasan ini juga yang digunakan dalam

meningkatkan suasana pembelajaran.

komunitas ASEAN, yaitu:

Proses

1. Kawasan Desain

meningkatkan interaksi pembelajaran

Kawasan pertama teknologi
pembelajaran

adalah

perancangan

dalam

pemanfaatan

dan

akan

sehingga pengetahuan yang diperoleh
dapat dipertahankan atau memiliki

mencakup

kesan yang mendalam dalam benak

penerapan berbagai teori, prinsip, dan
prosedur

bahan

atau

desain

yang

instruksional,

adalah

melakukan

siswa.
4. Kawasan Pengelolaan
Pengelolaan

perencanaan atau mendesain suatu

meliputi

program atau kegiatan pembelajaran

pengendalian teknologi pembelajaran

yang dilakukan secara sistematis.

yaitu: perencanaan, pengorganisasian,

Desain ini memperlihatkan perlunya

pengkoordinasian

melibatkan unsur berbagao budaya

Guru

yang di negara-negara ASEAN.

pembaharu komunitas ASEAN, perlu
melakukan

2. Kawasan Pengembangan
Kawasan
pembelajaran

sebagai

teknologi
berikutnya

adalah

untuk

dan
bagian

keempat

dari

hal

mengelola

sehingga

supervise.
agen

tersebut

pembelajaran

teknologi

pembelajaran

pengembangan yang berarti proses

dapat dimanfaatkan dengan baik dan

penerjemahan spesifikasi desain ke

sesuai dengan tempatnya.

dalam

bentuk

penerjeman
berbagai

fisik.

dikembangkan
bahasa

agar

Proses
dalam
transfer

5. Kawasan Penilaian
Penilaian merupakan proses
penentuan

memadai

tidaknya

pengetahuan dapat terlaksana dengan

pembelajaran

baik. Sehingga penemuan yang ada di

mencakup: (1) analisis masalah, (2)

suatu negara dapat diketahui oleh

pengukuran

negara yang lain.

penilaian formatif, dan (4) penilaian

3. Kawasan Pemanfaatan
Domain

ketiga

dan

acuan

belajar

patokan,

yang

(3)

sumatif. Penilaian dijadikan refleksi
dalam

bagi guru untuk mempertahankan

teknologi pembelajaran ialah kawasan

atau merevisi hasil pembelajaran

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 7

kemudian guru dapat memberikan

also continously emergent, enjoying the

remedial

dinamic that the co-evolution of learning

atau

pengayaan

kepada

siswa yang telah melakukan proses

and technology provides.

belajar.

E-learning adalah pembelajaran

Kelima
pembelajaran
dalam

kawasan
saling

teknologi

mempengaruhi

meningkatkan

yang

memanfaatkan

konseptualisasi

kembali tidak hanya dari unsur pedagogi

interaksi

guru tetapi semua unsur pembelajaran

berdasarkan

yang fleksibilitas dan berkontribusi dari

pengertian dan hubungan antardomain

beberapa komponen penting sehingga

kawasan teknologi pembelajaran dapat

ada proses dan dinamika evolusi belajar

digambarkan sebagai berikut.

bersama ketika menggunakan teknologi.

pembelajaran.

Sehingga,

E-Learning sering dapat diakses dari

intranet di jaringan lokal atau internet.
Jadi,

penggunaan

teknologi

dalam

pembelajaran dapat memperlancar
Pemanfaatan

Pengembangan
TEORI PRAKTIK
Desain

Pengelolaan

Penilaian
Gambar 3. Hubungan Domain Teknologi pembelajaran Warsito (2008: 20)

E. Literasi Informasi dalam Teknologi
pembelajaran Jarak Jauh
Literasi
infromasi
dalam
pembelajaran
melalui

jarak

e-learning.

jauh

digunakan

Andrews

and

Haythornthwaite (2011: 56) menjelaskan
bahwa

e-learning

is

a

re-

conceptualization of learning that makes
use of not only instructor led pedagogy
but all the flexibility that asynchhronous,

interaksi antara guru dengan siswa
sehingga kegiatan pembelajaran akan
lebih efektif dan efisien karena di
dalamnya terdapat strategi pembelajaran
yang

membuat

mencari

tahu

siswa

untuk

tentang

lebih
materi

pembelajaran yang dipelajari. Strategi ini
dijelaskan Moller, et. al, 2009: 163,
bahwa

multy-party, contribution can bring’ It is
Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 8

There
are
two
potential
explanations for these differences
in the use of student-centered
learning startegies. First the
student had ready access every day
to the laptops, thus eliminating
additional planning (and related
frustration) by teachers to ensure
that they could implement a
learner
centered
lesson
incorporating computers. Second
the teachers were used to working
in teams in the core contents area.

Terdapat dua penjelasan penting
dalam

perbedaan

strategi

yang

digunakan ketika pembelajaran berpusat
pada siswa. Pertama siswa memiliki
akses yang dapat digunakan setiap hari
seperti laptop, untuk menghilangkan
perencanaan tambahan dan hubungan
pembelajaran lainnya. Guru memastikan
bahwa

siswa

bisa

menggunakan

komputer dalam belajar. Kedua guru
bekerja dalam tim untuk pemberian
materi pembelajaran yang lebih inti.
Artinya,

guru

perlu

memahami

e-

learning sebagai bagian dari proses

litersi informasi dalam pembelajaran
jarak jauh yang memanfaatkan media
laptop, komputer dan sebagainya dan
diakses oleh semua orang baik formal
maupun informal karena di dalamnya
terdapat

informasi

yang

membuat

masyarakat untuk lebih litera terhadap
perkembangan zaman.

PEMBAHASAN
Komunitas ASEAN tidak dapat
dipisahkan dari teknologi pembelajaran
jarak jauh dalam menyalurkan pengetahuan
sebagai bagian dari proses literasi informasi
dunia

pendidikan

pengetahuan.

dan

perkembangan

Keterlibatan

teknologi

pembelajaran jarak jauh membantu siswa
untuk

berkompetisi

komunitas

ASEAN.

pemerintah

dalam
Oleh

wajib

kerjasama

dengan

lingkup

karena

itu,

mengembangkan
negara

lain

untuk

bertukar informasi tentang kemajuan ilmu
pengetahuan

dan

teknologi.

Hal

ini

dilakukan agar generasi saat ini dapat
melanjutkan pembangunan dalam dunia
yang lebih mengglobal dan meneruskan
pembangunan tidak hanya dalam konteks
komunitas ASEAN tetapi bersaing dengan
negara-negara lain di Uni-EROPA.
Berdasarkan

penjelasan

tersebut,

untuk dapat menjadi litera dalam informasi,
pemerintah perlu menyusun kurikulum
yang sejajar dengan negara-negara yang
memiliki

tingkat

Hunkuins

&

pendidikan

Ornsten,

(2004:

terbaik.
194)

menyatakan tentang kurikulum bahwa “the
curriculum provides students and teachers
with lived experience that ideally foster
deep understandings, sophisticated skills,
appropriate
constructive

attitudes,
values”.

menyediakan siswa

and

socially

Kurikulum

dan guru dengan

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 9

pengalaman

hidup

menumbuhkan

yang

ideal

dan penilaian tentang proses dan sumber

pemahaman

yang

belajar.

Kelima

kawasan

teknologi

mendalam, canggih keterampilan, sikap

pembelajaran dapat memperlancar interaksi

yang tepat, dan nilai-nilai sosial konstruktif.

antara guru dengan siswa karena proses

Maksudnya bahwa penyusunan kurikulum

pembelajaran yang terjadi antara guru dan

memuat materi-materi yang dapat membuat

siswa maupun antara bukan guru dan bukan

skill, attitude, and knowledges serta nilai-

siswa atau dari segi non formal dan

nilai konstruksi sosial pebelajar menjadi

informal tidak perlu bertemu dalam satu

lebih

ruangan akan tetapi pembelajaran dapat

berkembang.

Akhir-akhir

ini,

kurikulum pendidikan Indonesia dievaluasi

dilakukan

untuk

memperhitungkan batas-batas negara. E-

meningkatkan

menjadi

lebih

mandiri

litera

produktif,

dalam

masyarakat
kreatif,

dan

menyelesaikan

permasalahan.

secara

jarak

formal

jauh

tanpa

misalnya

pembelajaran dengan kurikulum, silabus,
mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan

Oleh karena itu, salah satu proses
literasi

learning

dengan

informasi

dilakukan

disusun berdasarkan jadwal yang telah

melalui

disepakati oleh pengelola e-learning dan

yang

pembelajar sendiri. Pembelajaran seperti ini

menghilangkan mata pelajaran TIK dalam

biasanya tingkat interaksinya tinggi dan

mata pelajaran. Saat ini, pelajaran TIK yang

diwajibkan oleh sekolah. E-learning bisa

dilakukan

lagi

juga dilakukan secara informal dengan

mendefinisikan konsep TIK akan tetapi

interaksi yang lebih sederhana, misalnya

penerapan TIK dilakukan secara langsuung

melalui sarana mailing list, facebook atau

dalam proses pembelajaran.

website pribadi, organisasi dan perusahaan

pengembangan

di

Hal
dengan

kurikulum

sekolah

tersebut

teknologi

semakin

tentunya

berkaitan

pembelajaran

kompleks.

menjadikan

bukan

Ini

teknologi

yang ingin mensosialisasikan jasa, program,

yang

pengetahuan atau keterampilan tertentu

yang

pada masyarakat luas (biasanya tanpa

pembelajaran

memungut biaya). Inilah beberapa peran e-

pula

literasi

learning dalam pembelajaran jarak jauh

informasi pengetahuan. Oleh karena itu,

yang memanfaatkan teknologi komputer,

pengembangan

jaringan komputer atau Internet. E-learning

menjadi

bagian

dari

teknologi

proses

pembelajaran
kawasan

memungkinkan pebelajar untuk menimba

desain,

ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri

pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan,

kelas karena melalui e-learning dapat

perlu

memperhatikan

teknologi

pembelajaran

lima
yaitu

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 10

terjadi interaksi antara pembuat informasi

fisik mengikuti pelajaran/perkuliahan di

dan pencari informasi.

kelas. Pembelajar bisa berada di daerah

Berdasarkan

kondisi

tersebut,

yang berbeda, Pembelajar bisa mengatur

penggunaan e-learning sangat membantu

sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana

dalam proses pembelajaran jarak jauh yang

ia mengakses pelajaran, memberikan akses

tidak lagi terbatas oleh ruang dan waktu.

materi yang mudah. Oleh karena itu,

Semua pengguna dapat memanfaatkan e-

teknologi pembelajaran sangat dibutuhkan

learning untuk menyalurkan informasi dan

dalam

mencari pengetahuan yang baru. Oleh

pembelajar dapat melihat peluang sekaligus

karena itu, sebagai bagian dari komunitas

tantangan di era global saat ini dan sebagai

ASEAN

attitude,

bagian dari komunitas ASEAN generasi

knowledges, dan nilai konstruk sosial yang

muda wajib belajar dan perlu membiasakan

dapat

diri terlibat dengan dunia maya untuk

dibutuhkan

skill,

membangun negara berkembang

proses

literasi

informasi

menjadi negara industri.

mencari dan menyalurkan informasi.

SIMPULAN

REFERENCE

Teknologi pembelajaran merupakan
disiplin

ilmu

yang

pengembangan

mengkaji

tentang

komponen

sistem

pembelajaran untuk memecahkan masalah
yang terjadi dalam pembelajaran dan
pendidikan. Teknologi pembelajaran berupa
e-learning

yang

merupakan

sarana

pengembangan literasi informasi dalam
membaca peluang dan tantangan komunitas
ASEAN

untuk

menjadi

negara

yang

memiliki kompetensi dan berdaya saing
dengan negara-negara lain.
E-learning memanfaatkan teknologi

komputer,

jaringan

komputer

Internet.

E-Learning

dan/atau

memungkinkan

pembelajar untuk belajar melalui komputer
di tempat masing-masing tanpa harus secara

agar

Andrews, Richard & Haythornthwaite,
Caroline. 2011. E-Learning Theory
& Practice. California: Sage
Publications.
Arsyad. A. (2014). Media pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Press.
Daryanto. (2013). Media pembelajaran
peranannya sangat penting dalam
mencapai tujuan pembelajaran.
Yogyakarta: Gava Media.
Gintings, A. (2010). Esensi praktis belajar
dan
pembelajaran.
Bandung:
Humaniora.
Hunkuins, Francis P. & Ornsten, Allan C.
2004.
Curriculum
foundation,
principles, and issues. United
States: Pearson Education.
Liliasari, (2014). Persiapan Literasi Sains
Generasi
Muda
Indonesia
Menjelang ASEAN Community.
Seminar Pendidikan Nasional IPA
VI. UNESA Surabaya.
Moller, Leslie., Huett, Jason Bond., Harvey,
Douglas M. 2009. Learning and
instructional technologies for the
21st century. New York: Springer.

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 11

Newby, Timothy J., Stepich, Donald A.,
Lehman, James D., & Russel, James
D. 2000. Instructional Technology
for
Teaching
and
Learning:
designing instruction Integrating
Computers and Using Media .New
Jearsey: Pearson Education.
Sidhu, S.M. (2008). Interactive Multimedia .
Information science references. 2,
455-462.
Sudjana, N. & Rivai, A. (1989). Teknologi
Pengajaran. Bandung: CV Sinar
Baru.
Warsita,
B.
(2008).
Teknologi
pembelajaran
landasan
dan
aplikasinya . Jakarta: Rineka Cipta.
Uno, Hamzah B., & Lamatenggo, Nina.
Teknologi Komunikasi & Informasi
Pembelajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara.

Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Vokasi dengan tema ”P
Peluang
dan tantangan dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015" pada tanggal 5
Februari 2015 oleh Fakultas Teknik UNY
Page 12