Analisis Kandungan Kromium, Mangan dan Zink Pada Buah Kelor (Moringa oleifera Lam.) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

DATAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia
PustakaUtama. Halaman 228, 250, 269-272.
Apriyantono A., Fardiaz D., Puspitasari NL., Yasni S., dan Budijanto S.(1989).
Petunjuk Laboratorium Analisis Pangan. Penelaah : Muchtadi. D.Bogor:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan
Tinggi Pusat Antar Univesitas Pangan dan Gizi Institut pertanian Bogor.
Halaman 16.
Aslam, M., Anwar, F., Nadeem, R., Rashid, U., dan Kazi, T.G (2005). Mineral
Composition of Moringa oleifera Leaves and Pods from Different Region
of Punjab, Pakistan. Asian Journal of Plant Sciences. 4(8): 417 - 421.
Damanik, M.B., Hasibuan, B.E., Fauzi, Sarifuddin., dan Hanum, H. (2010).
KesuburanTanah dan Pemupukan. Medan: USU Press. Halaman 97-99.
Depkes RI. (2001). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jilid II. Jakarta: Balai
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 231.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 692.
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman1146, 1151, 1126, 1213.
Ermer, J., dan McB. Miller, J.H. (2005). Method Validation in Pharmaceutical
Analysis. Weinheim: Wiley-Vch Verlag GmbH & Co. KGaA. Halaman

171.
Gandjar, I.G., dan Rohman, A. (2008). Kimia Farmasi Analisis. Cetakan
III.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Halaman 298, 310.
Harris, D.C. (2010). Quantitative Chemical Analysis.Eighth Edition. New York:
W.H. Freeman and Company. Halaman 481.
Harmita. (2004). Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara
Perhitungannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian. 1(3):117119,12 - 122, 127 - 130.
Isaac, R.A. (1990). Metal in Plants. Dalam: Horwitz, W. (1990). Official Methods
of The Association of Official Analytical Chemistry. Fifteenth Edition.
Virginia:Association of Official Analytical Chemistry. Halaman 42.

41

Katharina, N., Sitorus, M., dan Jonni, M.S (2008). Cegah Malnutrisi dengan
Kelor. Yogyakarta: Kansius. Halaman 11.
Khopkar, S.M. (1984). Basic Concepts of Analytical Chemistry.
Penerjemah:Saptorahardjo, A., dan Nurhadi. A. (2008).Konsep Dasar
Kimia Analitik.Jakarta: UIPress. Halaman81, 296.
Kristinawati, E., dan Nurlaela (2013). Pengaruh Pemberian Filtrat Buah Kelor
(Moringa oliefera Lam.) Terhadap Kadar Asam Urat Pada Hewan Coba

Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar. Media Bina Ilmiah. 7(6):
1978-3787.
Kurniasih. (2013). Khasiat dan Manfaat Daun Kelor. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press. Halaman 35- 36, 39, 59-62.
Kurniawan, S. (2013). Obat Sirih Merah dan Daun kelor. Yogyakarta: Bukubiru.
Halaman 11, 17-21.
Linder, M.C (1985). Nutritional Biochemistry and Metabolisme. Penerjemah:
Aminuddin Parakkasi. (1992). Biokimia Nutrisi dan Metabolisme. Cetakan
I. Jakarta: UIPress. Halaman 285-297.
Mallilin, A., Trinidad, P., Sagum, R.S., Baquiran, P., dan Alcantara, J.S. (2014).
Mineral Availability and Dietary Fiber Characteristics of Moringa oleifera.
Food and Public Health. 4(5): 242-246.
Paliwal, R., Sharma, V., dan Pracheta. (2011). A Review on Horse Radish Tree
(Moringa oleifera): A Multipurpose Tree with High Economic and
Commercial Importance.Asian Journal of Biotechnology. ISSN 19960700/ DOI: 10.3923/ajbkr.2011.
Rosmarkam, A., dan Yuwono,N.A. (2002). Ilmu Kesuburan Tanah.Yogyakarta:
Kanisius. Halaman31, 77, 79.
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Edisi Keenam. Bandung: Tarsito. Halaman
93, 168, 239.
Tilong, A.D. (2012). Ternyata Kelor Penakluk Diabetes. Yogyakarta: DIVA

Press. Halaman 10 - 14.
Vogel,

A.I. (1979). Textbook of Macro and Semimicro Qualitative
InorganicAnalysis. Penerjemah: Setiono, Lukman, dan Hadyana
Pudjaatmaka(1990). Jakarta: Kalman Media Pustaka. Halaman231, 269,
287, 615, 630.

42

Widowati, W., Sastiono, A., dan Rumampuk, R.J. (2008). Efek Toksik Logam,
Pencegahan Dan Penanggulangan Pencemaran. Yogyakarta: Andi.
Halaman 99, 246-247, 309-310.

43